WARTA PAROKI EDISI MINGGU 10 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI MINGGU 10 OKTOBER 2021

Mengenal Uskup Nusa Tenggara (1) MGR.DR. SIPRIANUS HORMAT

Uskup Keuskupan Ruteng

SARI SABDA

Minggu Biasa XXVIII MEMILIH KEBIJAKSANAAN HIDUP

CERITERA BERSAMBUNG “SUBHAGA” (17)

PUISI DOA MARIA BUNDA PENGANTARA


2

SALAM REDAKSI PEMBACA YANG TERKASIH

HARI INI MINGGU 10 OKTOBER adalah Hari Minggu Biasa XXVIII. Bacaanbacaan hari Minggu ini diambil dari Kebijaksanaan 7:7-11, Ibrani 4:12-13 dan Injil Markus 10:17-30 (versi singkat 10:17-27). Romo Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD mengantar kita masuk ke dalam permenungan terhadap tiga bacaan ini melalui refleksinya di kolom Sari Sabda. Mari kita makin mengenal dan mendengar sapaan-sapaan yang disampaikan oleh ketiga bacaan suci ini. Kita juga pantas bersyukur bahwa Gereja “Dibuka” kembali untuk merayakan ekaristi kudus, meskipun tetap dengan taat pada protokol kesehatan yang sangat ketat. Kita diundang untuk datang ke Gereja merayakan ekaristi kudus. Sebagai bahan refleksi kita bersama, jangan jadikan Covid-19 sebagai pembenaran untuk tidak datang ke Gereja. Sebab bagi kita di Paroki Santo Yoseph, dengan empat kali perayaan ekaristi, sudah bisa memenuhi kapasitas bagi seluruh umat. Mari kita upayakan menyisihkan waktu untuk Tuhan, datang dan “bercommunio” bersama sebagai kawanan umat Allah. Kita tidak mungkin merayakan sendiri ekaristi di rumah. Sebab ekaristi hanya bisa dirayakan bersama imam yang diberi kewenangan.Selamat Hari Minggu. Berkat Tuhan

bagi kita semua.***

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph

Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


3

RENUNGAN

KESATUAN YANG BERBEDA Minggu Biasa XXVIII B 10 Oktober 2021

MEMILIH KEBIJAKSANAAN HIDUP RUANG dan waktu bagi manusia hanya ada satu. Manusia hidup dalam satu ruang dan dalam satu waktu. Di dalamnya ada satu kemungkinan. Satu kemungkinan yang dihadapkan pada beragam pilihan kemungkinan. Sehingga manusia harus memilih apa yang dianggap penting, perlu, mendesak. Keb 7:7-11: Kebijaksanaan adalah pilihan utama. Kebijaksanaan dipandang melebihi segala sesuatu: melebihi emas dan kekayaan, tongkat kekuasaan dan martabat, melebihi keelokan rupa dan kesehatan. Sebab dengan mencari Kebijaksanaan, segala sesuatu yang lain akan menyertainya: kesehatan, kemakmuran, kesejateraan. Ibr 4:12-13: Kebijaksaan itu adalah Firman Allah, Sabda Yang Menjelma, bukan hanya tentang bijaksana dalam keputusan atau dalam sikap hidup. Sang Kebijaksanaan itu, Firman Allah, tidak hanya tentang apa yang terlihat dalam tingkah laku, dalam perbuatan. Firman itu bersarang dalam intensi hati. Firman itu bisa membedakan segala maksud dari segala sikap yang terlihat, bahkan bisa memisahkan jiwa dan roh.

Mrk 10:17-30: kekayaan yang dikejar, harta benda dan WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


4

RENUNGAN

segala milik, segala sesuatu yang melekat dalam keinginan, adalah segala sesuatu yang perlu ditinggalkan untuk mencapai hidup kekal. Dalam kekayaan dan kenyamanannya, seorang kaya meminta saran untuk mengalihkan hidupnya kepada hidup kekal. Sangkaan keliru bahwa kekayaannya akan bisa menyelesaikan segala sesuatu bagi dirinya sendiri, membuatnya kecewa. Ditempatkannya prioritas pilihan pada harta benda. Menurutnya, itulah hal terpenting dan perlu supaya bisa hidup nyaman sebagai manusia. Kekayaannya tidak mengganggunya dalam melaksanakan Sepuluh Perintah Allah, bahkan itu sudah dilakukannya sejak masa mudanya. Tetapi salah satu kelekatan dan ketergantungannya membuatnya untuk mengambil keputusan: meninggalkan niatnya mengikuti Yesus dan memilih hidup dalam jaminan harta bendanya yang tidak sedikit. Itu sudah cukup membuatnya nyaman, sambil melupakan niatnya untuk mencapai hidup kekal. laurensius i ketut supriyanto, svd

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


5

SANTO-SANTA

Santo Daniel dkk, Martir PENYEBARAN iman Kristen tidak terlepas dari pengejaran dan penganiayaan terhadap para penyebarnya. Moroko adalah negeri yang banyak juga menumpahkan darah para martir. Pada tahun 1220 tercatat lima orang misionaris dari Ordo Fransiskan - martir-martir perintis pewartaan Injil di Moroko - dibunuh oleh orang-orang Islam Moroko. Tujuh tahun kemudian 6 orang misionaris Fransiskan diutus lagi ke sana untuk mewartakan Injil. Mereka itu ialah Samuel, Angelo, Leo, Domnus, Nicholas dan Hugolino. Mereka berangkat ke Moroko melalui Spanyol. Di Spanyol keenam misionaris itu bergabung dengan Daniel, seorang bruder yang diutus mewakili provinsi Gerejawi Calabria. Di bawah pimpinan bruder Daniel, keenam misionaris Fransiskan itu tiba di Moroko pada tanggal 20 September 1227. Mereka melanjutkan perjalanan ke Ceuta, sebuah kota perdagangan yang dihuni oleh orang-orang Eropa. Di Ceuta mereka mulai mewartakan Injil di jalanjalan, terutama di tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul. Mereka berhasil mempertobatkan sejumlah besar orang. Timbullah kekacauan di kota itu sehubungan dengan kegiatan mereka. Orangorang Islam yang tidak puas dengan kegiatan itu, menangkap dan menghadapkan mereka ke depan Kadi (Pembesar kota). Kadi menganggap mereka orang-orang gila karena pakaian mereka sangat kotor dan kepala mereka tidak bertudung. Mereka disiksa dan dihina di muka umum lalu dipenjarakan. Di dalam penjara Daniel menulis surat kepada orang-orang yang telah menjadi Kristen untuk menguatkan hati mereka sambil menceritakan apa yang sedang terjadi atas diri mereka di dalam penjara. Ia menasehati mereka agar tetap berpegang teguh pada iman Kristen yang telah mereka terima dalam situasi sulit apapun. Sementara itu penyeliWARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


6

SANTO-SANTA

dikan atas mereka terus dilakukan. Akhirnya diketahui bahwa mereka itu bukanlah orang-orang gila melainkan misionaris-misionaris Kristen yang mau mengkristenkan orang-orang Islam. Karena itu mereka sekali lagi disiksa dan dipaksa supaya mengingkari imannya. Tetapi pendirian mereka tak dapat dilumpuhkan dengan siksaan apa pun. Mereka tetap memaklumkan Kristus dan menyangkal Nabi Muhamad SAW. Akhirnya mereka mati dipenggal. Jenazah mereka dimakamkan di sana oleh umat Kristen setempat. Beberapa lama kemudian jenazah para martir itu dipindahkan ke Spanyol. Mereka dinyatakan sebagai martir oleh Sri Paus Leo X (1513-1521) pada tahun 1516.

Santo Paulinus dari York Uskup dan Pengaku Iman PAULINUS lahir di Roma sekitar tahun 584. Pada tahun 601, ia bersama beberapa orang rekannya diutus oleh Sri Paus Gregorius I untuk mewartakan Injil di Inggris, di kalangan suku bangsa Anglo Saxon, warga Kerajaan Northumbria. Setelah tiba di Inggris, Paulinus bekerja di Kerajaan Kent sampai tahun 625. Pada tahun itu diselenggarakan perkawinan antara Edwin, raja Northumbria yang masih kafir, dengan Ethelburga, saudari raja Kent yang sudah memeluk agama Kristen. Sehubungan dengan perkawinan itu Paulinus mengajukan kepada Edwin syarat berikut ini: Perkawinan itu tidak boleh membatasi kebebasan Ethelburga, dalam melaksanakan kewajiban agamanya dan Edwin harus melindungi EthelHARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


7

SANTO-SANTA

burga dalam menghayati imannya. Edwin benar-benar tulus dan menerima syarat itu. Paulinus, yang sudah ditahbiskan menjadi Uskup bersedia pindah ke Northumbria untuk mendampingi Ethelburga sebagai penasehat dan pembimbing rohaninya. Pada awal karyanya di Northumbria, Paulinus perlahan-lahan menanamkan iman Kristen dalam hati orang-orang Northumbria termasuk Edwin sendiri. Edwin kemudian bertobat dan dipermandikan pada tahun 627. Peristiwa ini berdampak besar pada seluruh rakyat Northumbria. Banyak orang yang menjadi Kristen mengikuti contoh Edwin. Tetapi enam tahun kemudian, ketika Kerajaan Northumbria diserang oleh orang-orang kafir dari Kerajaan Mercia, keberhasilan Paulinus dalam mengkristenkan orang-orang Northumbria hancur berantakan. Situasi semakin menjadi kacau setelah Edwin sendiri dibunuh di benteng Hatfield pada tahun 633. Semua karya misioner dihentikan. Paulinus bersama Ethelburga dan dua orang anaknya kembali ke kerajaan Kent yang aman dari segala gangguan. Selanjutnya Paulinus tidak kembali lagi ke Northumbria. Ia kemudian dikirim ke Rochester untuk menduduki takhta keuskupan itu. Di sana pula ia meninggal dunia pada tanggal 10 Oktober 644.

Santo Gregorios Penerang GREGORIUS dikenal sebagai rasul Armenia dan pendiri Gereja Armenia.

Tempat kelahirannya tidak diketahui jelas tetapi beliau lahir kira-kira pada tahun 257. Ia dijuluki ‘Penerang’ karena membawa terang Injil kepada bangsa Armenia. Gereja menghormatinya sebagai santo pelindung Gereja Armenia. Menurut tradisi, Gregorios beriWARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


8

SANTO-SANTA

steri dan menjadi salah seorang anggota Dewan Pengadilan Raja Tiridates (259-314) di Armenia. Ketika diketahui bahwa Gregorios adalah misionaris Kristen yang giat mewartakan Injil bagi orang-orang Armenia, Tiridates menyiksa dan memenjarakan dia. Tetapi kemudian Tiridates sendiri bertobat dan dipermandikan. Gregorios kemudian diangkat menjadi uskup di kota tua Ashtishat, yang berdekatan dengan kota Erzincan, Turki. Sebagai pemimpin Gereja Armenia, Gregorius mengutus banyak misionaris ke seluruh negeri dan mendidik putera-putera Armenia untuk menjadi imam. Pada tahun 303 Raja Tiridates menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi di Armenia. Dengan begitu Armenia menjadi negara Kristen pertama di kawasan itu. Pada hari tuanya, Gergorius menyerahkan keuskupannya kepada anaknya, lalu mengundurkan diri ke dalam biara. Ia meninggal dunia di propinai Taron, Armenia pada tahun 330.***www.iman katolik.com

SELAMAT HARI MINGGU BIASA XXVIII

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


9

PUISI DOA

MARIA BUNDA PENGANTARA (9)

OH MARIA ratu rosario Kami bersyukur kepada Tuhan Karena Ia memberi kami Seorang ibu yang luar biasa Penuh cinta dan kasih sayang Dan ibu itu adalah engkau Bunda Tuhan kami Yesus Kristus

Seorang perempuan memuji Yesus “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Dan menyusui Engkau” Ibu, engkau benar-benar Perempuan yang berbahagia

Hari ini Injil mewartakan

Engkau sungguh berbahagia

WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


10 Di saat melahirkan Putramu Di sebuah kandang teramat sederhana Di saat Simeon menubuatkan Sebilah pedang akan menikam dirimu Ibu, engkau ibu berbahagia Bahkan di saat Putramu Memanggul salib berat Menyusuri jalan penuh darah Menuju bukit Golgota Diiringi sorak sorai hujatan

PUISI DOA

Berdampingan dengan virus Yang menakutkan dan mematikan Susupkan bahagiamu pada kami Agar hati yang gersang Karena kehilangan harapan Dapat dipulihkan kembali Dan tetap berpengharapan Pada Yesus Sang Juru Selamat Dan setia kepada Yesus Dalam segala situasi Yang saat ini kami hadapi

Engkau bahagia dalam dukamu Ketika memandang saksama Tubuh Putramu berlumur darah Dengan luka-luka menganga Bahagia saat Putramu Disalibkan dan wafat Untuk menebus dosa kami

Oh Bunda Ratu Surga dan dunia Betapa mengagumkan pengorbananmu Betapa tulus cintamu Betapa menawan bakti hidupmu Tetaplah bersama kami Menuntun langkah hidup kami Sehingga bersamamu oh Bunda Oh Maria ratu rosario Kami tiba ke pangkuan-Nya Dengan seluruh kerendahan hati Dalam keadaan penuh rahmat Kami mohon kepadamu Amin. Bagikan kebahagiaanmu itu Kepada semua orang Gereja Kepundung, Yang saat ini gelisah 09.10.2021 Karena harus menghadapi hidup HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


11

iNFO PAROKI

Jadwal Petugas Misa

WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


12

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

INFO PAROKI

WARTA PAROKI


13

INFO PAROKI

Berita Pernikahan Oktober 2021 Sepanjang bulan Oktober s/d November 2021 ada 6 pasang calon penerima Sakramen Perkawinan. 1 Roy & Tasia dari Lingkungan St. Agustinus: Minggu 3 Ok tober 2021 jam 11.00 di Gereja YGYB Ubung oleh P. Yan Madya,SVD 2. Bertoldus & Maria dari Lingkungan St. Maria Regina: Min ggu 3 Oktober 2021 jam 13.00 di Gereja YGYB Ubung oleh P.Yan Madya,SVD. 3. Servasius & Yuliana dari Lingkungan Renya Rosari: Sela sa 5 Oktober 2021 jam 10.00 di Gereja Kepudung oleh P. Ketut,SVD. 4. Wira & Chaline dari Jakarta: Minggu 10 Oktober 2021 jam 12.00 di Gereja YGYB Ubung oleh P.Yan Madya, SVD. 5. Evan & Viani dari Lingkungan St. Theresia: Senin 18 Okto ber 2021 jam 10.00 di Gereja Kepundung oleh P.Ketut SVD. 6. Marchell & Cynthia dari Lingkungan St. Maria Regina: Sab tu, 23 Oktober 2021 di Gereja YGYB Ubung 7. Eduardus & Liadia dari Lingkungan St. Theresia: Rabu 27 Oktober 2021 Jam 13.00 di Gereja Kepundung oleh P. Ketut,SVD. 8. Erika & Franky dari Jakarta: Senin 15 November 2021 jam 11.00 di Gereja YGYB Ubung oleh P.Yan Madya,SVD. Catatan: Warna Merah Sudah dilaksanakan!

WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


14

INFO PAROKI

PENGUMUMAN Sabtu, 9 Oktober dan Minggu 10 Oktober2021 RENCANA PERKAWINAN Pasangan yang bermaksud untuk melaksanakan perkawinan secara Katolik: Diumumkan untuk Kedua Kali : SaudaraVINCENTIUS MARCHELLINO KANAWI berasal dari lingkungan St. Maria Regina, dengan saudari CYNTHIA DEVY PRAMONO, HOO,berasal dari Surabaya. Diumumkan untuk Ketiga Kali : Saudara STEFANUS HARLAKA dengan saudari YUSTINA OVIANI SURYA, Keduanya berasal dari lingkungan St. Theresia. Apabila umat mengetahui adanya halangan rencana penerimaan Sakramen Perkawinan tersebut, wajib memberitahukan ke Pastor Paroki dan mendoakannya. Sekian pengumuman, terima kasih atas kerja samanya yang baik.

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

15

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


16

INFO PAROKI

TUGAS MENGHIAS GEREJA BULAN OKTOBER 2021 MINGGU 17 OKTOBER 2021 (MINGGU KETIGA) KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. AGUSTINUS LINGK. ST. MIKAEL

MINGGU 24 OKTOBER 2021 (MINGGU KEEMPAT) KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. MARIA REGINA LINGK. RENYA ROSARI

MINGGU 31 OKTOBER 2021 (MINGGU KELIMA) KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. THERESIA LINGK. ST. YOSEPH FREINADEMETZ

MINGGU 7 NOVEMBER 2021 (MINGGU PERTAMA: KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. BERNADETTE STASI ST. STEFANUS

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

17

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


18

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

INFO PAROKI

WARTA PAROKI


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

19

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


20

HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

INFO PAROKI

WARTA PAROKI


21

INFO PAROKI

AYO!!!! MENULIS

UNTUK PEWARISAN WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


22

CERITERA BERSAMBUNG

Ceritera Bersambung AGUST G THURU

SUBHAGA CATATAN PENULIS

Pembaca terkasih. Penulis turunkan CERITERA BERSAMBUNG berjudul “SUBHAGA”. Ceritera Bersambung ini merupakan paduan antara kisah nyata dan fiksi. Bagaimana kisahnya dan bagaimana endingnya, silahkan membaca dan mengikutinya setiap hari di media ini. Selamat membaca!

(17) SERVASIUS I Nyoman Rongsong harus pindah sekolah dari Untal-Untal ke Tuka. Sebab di Tuka, hanya beberapa meter jauhnya ke sebelah barat Batu Lumbung didirikan sebuah sekolah dasar katolik. Anak-anak katolik dari Tuka, Kulibul, Babakan, Buduk dan Tangeb memilih pindah bersekolah di sekolah katolik tersebut. Termasuk I Nyoman Rongsong. Di SDK Tuka itu Servasius I Nyoman Rongsong duduk di kelas IV. Ia dan teman-teman tidak perlu lagi menyusuri pematang sawah untuk sampai di Untal-Untal. Servas termasuk anak yang cerdas. Ia juga aktif di sekolah minggu dan misdinas. Ia begitu dekat dengan Pastor Van Iersel yang waktu itu di tahun 1949 adalah Pastor di Tuka. Servas I Nyoman Rongsong merasakan kebanggaan ketika dapat duduk di depan umat melayani pastor sebagai misdinar. Setiap hari Minggu Servas pasti paling pertama tiba di gereja. Ia akan menunggu pastor Van Iersel di depan pintu sakristi. Ia selalu merindukan sapaan pastor Iersel setiap kali bertemu dengan dia. HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


CERITERA BERSAMBUNG

23

“ Servas, apa kabarmu?” “ Aku baik-baik bapak pastor” “ Bagus. Kamu harus jaga badan. Harus tetap sehat. Dan nanti bekerja di ladang Tuhan.” Servas kecil yag baru duduk di kelas IV belum mengerti apa yang dimaksudkan dengan bekerja di ladang Tuhan. Ia juga tidak mau bertanya lebih lanjut kepada pastor Iersel apa maksud perkataannya. “ Servas, engkau mau misdinar pagi ini?” Tanya pastor Iersel. “ Ya bapak pastor. Aku bersama Wayan Sentur.” “ Oh bagus. Ayo siap berpakaian misdinar. Umat sudah berkumpul. Kita akan segera merayakan ekaristi.” “ Baik bapak pastor.” Saat-saat seperti itu sungguh dirasakan membawa kebanggaan tersendiri. Bangga ketika pastor dapat menyapa mereka secara khusus dari sekian anak katolik waktu itu. Saat-saat menerima komuni kudus adalah saat yang sangat terasa membawa damai yang mendalam. Tiga bulan sebelumnya pada Juni 1949 bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Yesus Servasius I Nyoman Rongsong dan anak-anak yang sudah duduk di kelas empat sekolah dasar menerima komuni pertama. Kebiasaan menjadi ajuda atau misdinas terus berlanjut ketika Servas I Nyoman Rongsong naik ke kelas V. Lalu berlanjut terus saat ia sudaj naik ke kelas VI. Servas tumbuh sehat dan kuat. Ia sangat cerdas. Namun Servas merasakan kesedihan bila mengingat ayahnya I Wayan Gulis. Ayahnya itu memiliki cita-cita agar Servas terus melanjutkan sekolah bila sudah tamat sekolah dasar. Namun ayahnya telah meninggal dunia. Servas kini seorang anak yatim. Mungkin cita-citanya untuk meneruskan sekolah ke jenjang SMP akan terhalang oleh biaya. Suatu hari Minggu di ujung tahun 1951. Ketika I Nyoman Rongsong usai melaksanakan tugasnya sebagai misdina. Ia memberanikan diri bertanya WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


24

CERITERA BERSAMBUNG

kepada pastor Iersel. Entah dari mana keberanian itu muncul. Servas seperti memperoleh dorongan dari dalam hatinya untuk berani bertanya pada pastor Iersel apa yang ia pikirkan. “ Bapak pastor, apakah saya bisa menjadi pastor.?” “ Apa yang kau katakan Servas.?” Tanya pastor Iersel. “ Apakah saya bisa menjadi pastor.?” “ Siapa yang menyuruh engkau menanyakan itu kepada pastor.?” “ Dari dalam hatiku sendiri.” Pastor Van Iersel mengajak Servas ke pastoran. Di pastoran pater Iersel mengajaknya minum susu. Itu pertama kali Servas menikmati minuman lezat yang disebut susu itu. “ Servas, engkau ingin menjadi pastor.?” “ Ya bapa pastor. Aku ingin seperti bapa pastor.” “ Kalau engkau bersungguh-sungguh, kau bisa menjadi pastor seperti saya. Kau harus pergi ke tempat yang jauh untuk bisa sekolah di seminari.” Ujar pater Van Iersel. “ Tempat jauh itu dimana bapa pastor.?” “ Jauh sekali. Harus melewati laut berhari-hari untuk sampai di sana.” Servas terdiam sejenak. Seperti ada yang bergejolak di hati. Ia membayangkan tempat yang jauh itu. Berarti ia harus berpisah dengan ibunya dan adiknya Warti. Dan perpisahan itu pasti akan terjadi selama bertahun-tahun. “ Bagaimana Servas? Kau tetap mau menjadi pastor?” “ Saya mau bapak pastor.” Jawaban Servas meyakinkan pater Van Iersel bahwa anak itu tidak asal menyampaikan keinginannya. Pater Iersel yakin ada yang menggerakkan Servas untuk berani menyampaikan isi hatinya kepada pastor. Pater Iersel sangat memperhatikan Servas. “ Servas, kau bisa menjadi pastor. Kau harus yakin bahwa kau akan menjadi pastor.” “ Aku yakin napa pastor. Aku ingin jadi pastor.” HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


CERITERA BERSAMBUNG

25

Pater Van Iersel mengelus kepala Servas. Ia memandang wajah anak itu. Pater Iersel menangkap kesungguhan yang terlukis dalam aura wajah anak berusia 12 tahun itu. “ Servas, pulanglah ke rumah. Katakan kepada meme, bahwa engkau mau menjadi imam.” Ujar pater van Iersel. “ Jadi saya bisa jadi pastor?” “ Bisa, kalau Tuhan berkehendak tak akan ada yang bisa melawan.” Servas I Nyoman Rongsong segera meninggalkan pastoran. Ia berlari menembus angin kampung Tuka yang pagi itu bertiup agak kencang. Pastor Iersel memandangnya dari belakang sambil tersenyum. Tiba di rumah Servas segera bertemu ibunya di belakang rumah. Ibu Ni Made Rente sedang mencacar kangkung untuk makanan celeng. “ Meme, aku mau menjadi pastor.” Ujar Servasius. “ Apa nak, kamu mau jadi pastor?” “ Iya meme. Saya mau menjadi pastor.” Ni Made Rente menatap wajah anaknya itu. Ada kesungguhnya tergambar di wajah anaknya itu. “ Nak, tidak ada orang Bali yang jadi pastor. Ingat baik-baik itu nak. Tidak ada orang Bali yang jadi pastor.” “ Aku nanti yang akan menjadi pastor meme.” I Made Rente terdiam ketika I Nyoman Rongsong menjawab bahwa ia yang akan menjadi imam. Ni Made Rente berpikir anaknya itu hanya merasa kagum saja dengan para imam yang datang dan pergi di Tuka. Nanti setelah itu ia akan melupakan apa yang ia inginkan. “ Belajarlah nak. Biar kau lulus ujian akhir. Ingat ujian sudah mau dekat.” “ Iya meme. Aku pasti lulus. Setelah itu aku akan pergi jauh untuk sekolah di seminari.” “ Pergi jauh? Ke mana nak?” Ni Made Rente menatap wajah anaknya. Tiba-tiba saja hatinya menjadi takut berpisah dengan buah hatinya itu.***Bersambung WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ MINGGU 10 OKTOBER 2021


26

AJARAN SOSIAL GEREJA BERSAMBUNG Mengenal Para UskupCERITERA Indonesia (1) Mgr.DR. Siprianus Hormat Uskup Ruteng

MGR. SIPRIANUS Hormat lahir 16 Juli 1965 adalah Uskup Ruteng sejak 13 November 2019. Saat ditunjuk sebagai uskup oleh Tahta Suci, Siprianus masih menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia. Dia menggantikan Mgr. Hubertus Leteng yang mengundurkan diri pada 11 Oktober 2017. Menyelesaikan SDK Ri’i (1974-1980) masuk ke Seminari Pius XII Kisol untuk menjalani pendidikan tingkat SMP dan SMA sejak 1980 hingga 1986. Menjalani TOR di Ritapiret tahun 1986/1987 kemudian melanjutkan studi filsafat di STFK Ledalero tahun 1987 hingga 1991. TOP di Seminari Pius XII Kisol pada tahun 1991 hingga 1993 lalu studi telogi di STFK Ledalero 1993 hingga 1995. Pada April 1995 di Kapel Seminari Tinggi Santo Petrus, Ritapiret, ia menerima tahbisan diakonat dari tangan Mgr. Anton Pain Ratu, S.V.D., yang merupakan Uskup Atambua. Siprianus ditahbiskan menjadi imam pada 8 Oktober 1995 di Gereja Katedral Ruteng dari Mgr. Eduardus Sangsun, S.V.D., Uskup Ruteng. Pada Misa penutupan Sidang Tahunan Konferensi Waligereja Indonesia, tanggal 13 November 2019, Nuncio Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo mengumumkan penunjukkan Mgr. Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng.Tahbisan episkopal Mgr. Siprianus berlangsung pada 19 Maret 2020 yang bertepatan dengan Hari Raya Santo Yusuf. Penahbisan berlangsung di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga (Asumpta), Ruteng.***dari berbagai sumber HARIAN DIGITAL /MINGGU 10 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.