WARTA EDISI JUMAT 15 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI JUMAT 15 OKTOBER 2021

Santa Teresia dari Avila MEMBACA DAN MERENUNGKAN Lukas 12: 1 - 7

PUISI DOA MARIA BUNDA PENGANTARA

ZIARAH PEMBERKATAN NISAN DUA IMAM SVD DI PALASARI


2

RENUNGAN

Membaca & Merenungkan Lukas 12: 1 - 7

Pengajaran khusus bagi murid-murid 1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mer-

eka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia , yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, 2:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung c semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph

Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

HARIAN DIGITAL / JUMAT 15 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


3

RENUNGAN Renungan ADA pepatah mengatakan sepandai-pandainya tupai melompat akan jatuh juga ke tanah. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan peringatan Yesus dalam Injil hari ini. Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk waspada terhadap kemunafikan orang Farisi yang bisa membusukkan seperti ragi. Ragi yang busuk melambangkan kuasa jahat. Yesus tidak ingin murid-muridNya terinfeksi oleh cara hidup yang tidak jujur atau berpura-pura baik di depan umum demi mendapat pujian, sementara karakter asli tidak demikian. Menurut Yesus kebusukan sifat asli pasti akan terbongkar dan diketahui. Orang bisa menipu sesama tetapi tidak mungkin menipu Tuhan. Mengapa orang munafik? Mengapa orang berjuang memoles perilaku dan memilih cara hidup berpura-pura? Akar kemunafikan sebenarnya adalah ketakutan: Takut ditolak, takut kehilangan muka, takut dibenci, takut dikucilkan dan akhirnya takut menderita demi kebenaran. WARTA PAROKI

Maka Yesus mendorong para murid-Nya agar tidak takut pada manusia karena ketakutan terhadap manusia itu memperbudak diri sendiri. Sebaliknya kita perlu memiliki ketakutan suci atau ketakutan atau lebih tepat ketaatan pada Tuhan, karena Dialah yang menentukan apakah kita selamat atau tidak. Setiap orang pasti ingin terlihat baik di mata sesama. Sabda Tuhan hari ini tidak bermaksud mengekang keinginan manusiawi itu. Namun sebagai murid Tuhan, hendaknya kita tidak menjadi kan pujian dan penermaan manusia sebagai tujuan utama semua tindakan kita karena hal itu membuat kita munafik. Menjadi baik dan layak di hadapan Tuhan seharusnya menjadi tujuan tertinggi hidup kita.***dd ***SUMBER: Berjalan Bersama SANG SABDA 2021 - Komisi Komunikasi SVD Jawa Hal: 400

HARIAN DIGITAL/ JUMAT 15

OKTOBER 2021


4

SANTO-SANTA

Santa Teresia dari Yesus TERESIA dari Yesus atau Teresia dari Avila dilahirkan di Avila, Spanyol, pada tanggal 28 Maret tahun 1515. Sebagai seorang gadis kecil di rumah keluarganya yang kaya, Teresa dan kakaknya: Rodrigo suka sekali membaca riwayat hidup para kudus dan para martir. Bagi mereka, tampaknya menjadi martir adalah cara mudah untuk dapat pergi ke surga. Oleh karena itu kedua anak tersebut secara diam-diam berencana untuk pergi ke tanah Bangsa Moor. Sementara mereka menapaki jalan, mereka berdoa agar mereka boleh wafat bagi Kristus. Tetapi, mereka belum lagi jauh dari rumah ketika bertemu dengan paman

mereka. Sang paman membawa mereka pulang ke pelukan ibu mereka yang sudah teramat cemas. Kemudian, anak-anak itu bermaksud untuk menjadi pertapa di pekarangan rumah. Rencana ini pun tidak berhasil karena mereka tidak dapat mengumpulkan cukup banyak batu untuk membangun gubug pertapaan. Santa Teresa sendirilah yang menuliskan kisah masa kecilnya yang menggelikan itu. Namun demikian, ketika Teresa tumbuh menjadi seorang gadis remaja, ia berubah. Ia banyak membaca buku-buku novel dan

HARIAN DIGITAL / JUMAT 15 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


5

SANTO-SANTA kisah-kisah roman picisan hingga kehidupan religius sempat ia lupakan. Ia lebih banyak memikirkan cara merias serta mendadani dirinya agar tampak cantik. Tetapi, setelah ia sembuh dari suatu penyakit parah, Teresia membaca sebuah buku tentang St. Hieronimus yang hebat. Pada saat itu juga, ia bertekad untuk mempesembahkan hidupnya untuk Kristus. Ia ingin menjadi seorang biarawati. Ayahnya sangat menentang keinginannya untuk masuk biara, sehingga ketika ia sudah berusia 17 tahun; Teresia diam-diam meninggalkan rumah tanpa memberitahu siapa pun, dan memasuki sebuah Biara Karmel. Melihat keteguhan putrinya, ayah dan keluarganya pun akhirnya menyetujui pilihan hidupnya. Segera setelah mengucapkan kaulnya, Teresa menjadi sakit parah, dan kondisinya diperparah WARTA PAROKI

oleh bantuan medis diterimanya sangat tidak memadai, dia tidak pernah sepenuhnya pulih kesehatannya. Suatu hari, di hadapan lukisan Yesus, ia merasakan suatu kesedihan yang mendalam bahwa betapa selama ini ia tidak mampu mencintai Tuhan sebagaimana yang diinginkan oleh Tuhan. Sejak itu, ia mulai hidup hanya bagi Yesus saja, tidak peduli betapa pun besarnya pengorbanan yang harus dilakukannya. Sebagai balasan atas cintanya, Kristus memberikan karunia padanya untuk mendengar-Nya dan berbicara kepada-Nya. Teresa mulai menerima berbagai penglihatan/ vision. Vision yang diterimanya kemudian diteliti oleh pembesar Ordo Dominikan dan Serikat Jesus, termasuk Santo Francis Borgia juga ikut meneliti penglihatanpenglihatan yang diterimanya. Mer-

HARIAN DIGITAL/ JUMAT 15

OKTOBER 2021


6 eka semua kemudian sepakat dan memaklumkan bahwa penglihatan yang diterima oleh suster Karmel Theresa adalah benar dan kudus. Teresa merasa biaranya terlalu longgar peraturannya dan jauh dari kehidupan rohani yang dicita-citakannya. Karena itu ia kemudian memelopori gerakan pembaharuan dalam biara karmel. Hal ini tidak mudah. Banyak biarawan - biarawati yang sudah terbiasa hidup santai, tidak berdisiplin dan melupakan cara hidup asketis sangat menentang gerakan pembaharuannya. Tuhan kemudian mempertemukan Suster Teresia dengan seorang biarawan karmel yang kudus yaitu Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz) yang juga memiliki semangat pembaharuan. Bersama-sama mereka berjuang memperbaharui kembali semangat spiritualitas Ordo Karmel melalui kehidupan membiara yang

SANTO-SANTA suci, dalam doa, serta menjalankan puasa dan berpantang dengan sangat ketat. Mereka mendirikan biarabiara Karmel yang baru. Biara-biara tersebut dipenuhi oleh para biarawati yang rindu untuk hidup kudus. Mereka banyak berkurban untuk Yesus. Teresa sendiri memberi teladan kepada mereka. Ia berdoa dengan cinta yang menyala-nyala dan bekerja keras melakukan tugas-tugas biara. Santa Teresa adalah seorang pemimpin besar dan seorang yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus serta Gereja-Nya. Ia wafat pada tahun 1582 dan dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Ia digelari Doktor Gereja oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970. ***gus

HARIAN DIGITAL / JUMAT 15 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


7

GEMA PAROKI

ZIARAH PEMBERKATAN NISAN DUA IMAM SVD DI PALASARI TEPAT 256 hari setelah wafatnya P. Aloysius I Wayan Supriyadi, SVD dan 191 hari P. Servatius Subhaga, SVD, dipanggil Tuhan, kedua pusara atau makam mendiang imam dan gembala umat di Keuskupan Denpasar ini diberkati dalam perayaan Ekaristi pada Rabu, 13 Oktober 2021. Kedua pusara ini terletak di ujung sisi makam rohaniwan Palasari. Pusara P. Subhaga terletak di ujung sisi kiri sebelah (barat) sedangkan pusara P. Wayan terletak di ujung sisi sebelah kanan (timur). Perayaan Ekaristi dipimpin oleh sejumlah imam. P. Paskalis Nyoman Widastra, SVD bertindak sebagai selebran utama didampingi P. Yan Madya, SVD (Rektor SVD Distrik Bali-Lombok sekaligus Pastor Paroki Santo Yoseph Denpasar), RD. Agustinus Sugiyarto dan RD. Martinus Tamo Ama (Pastor Paroki dan Pastor Rekan Paroki Hati Kudus Yesus Palasari), P. Kristophorus Retas Steprih, SVD (Pastor Rekan Paroki Santa Theresia Tangeb) dan P. AgustiWARTA PAROKI

nus Sumaryono, SVD. Hadir pula P. Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD (Pastor Rekan Paroki Santo Yoseph Denpasar) yang mengatur siaran langsung (live streaming) dan P. Paulus Payong, SVD (Pastor Paroki Santo Antonius Padua Ampenan). Perayaan Ekaristi di kompleks makam para rohaniawan Palasari ini dimulai pada pukul 11.00 WITA. Meski dihadiri oleh umat terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, misa ini berjalan baik dan lancar. Selain umat dari Paroki Santo Yoseph Denpasar (tempat P. Subhaga berkarya) dan Paroki Santo Petrus Monang-Maning (tempat P. Wayan

HARIAN DIGITAL/ JUMAT 15

OKTOBER 2021


8 berkarya terakhir), hadir pula sejumlah keluarga imam yang berasal dari Paroki Palasari. Dalam khotbahnya, P. Paskalis pertama-tama menyampaikan kekayaan sejarah rohani umat Palasari di bawah penggembalaan P. Simon Buis, SVD, sehingga Palasari dapat menjadi seperti sekarang dengan situs rohaninya yang kaya. “Dahulu, Palasari lama tidak di sini, tetapi di seberang sungai. Palasari lama dapat diibaratkan sebagai Mesir, sedangkan sungai diibaratkan sebagai Laut Teberau/Laut Merah. Palasari yang sekarang kita kenal adalah Palasari baru, boleh dibilang tanah Kanaan,” katanya beranalogi. Lanjut Rm. Paskalis, “Umat yang berangkat bersama P. Buis pun juga berasal dari Tuka, daerah yang sangat jauh dari Palasari. Ini boleh diibaratkan sebagai tanah Ur-Kasdim, tanah kelahiran Abraham. Jadi, Palasari memang dalam sejarahnya memiliki kekayaan rohani yan byg amat kaya.” Selanjutnya, P. Paskalis menyebut kedua imam dan gembala yang pusaranya diberkati itu memiliki sifat kenabian sekaligus gembala. “P. Sub-

GEMA PAROKI

haga dikenal sebagai pribadi yang tidak jarang tegas, terkadang tidak memikirkan perasaan orang lain, dan tidak takut dibenci. Itu adalah wujud dari suara kenabian yang diwartakan oleh beliau. Begitu pula dengan P. Wayan. Ia dikenal sebagai gembala yang selalu berada di tengah umatnya. Ia bahkan terkadang tidak mengungkapkan penderitaannya demi kebersamaan, baik dengan sesama imam maupun umat. Jadi, kedua imam kita ini sungguh-sungguh menjalankan tugas sebagai seorang imam, nabi, sekaligus gembala,” tambah Pastor Rekan Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka ini. Akhirnya, P. Paskalis menyebut bahwa misa pemberkatan pusara ini adalah bentuk penghormatan kepada P. Subhaga dan P. Wayan, juga kepada para uskup, imam, dan bruder yang pernah berkarya di Keuskupan Denpasar. “Makam para rohaniwan ditempatkan di sebelah utara umat. Itu menunjukkan

HARIAN DIGITAL / JUMAT 15 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


9

GEMA PAROKI kepada kita betapa umat memberikan yang terbaik dan istimewa kepada para gembalanya. Ini adalah warisan para pendahulu yang sudah memikirkan begitu matang bagaimana Palasari ini akan berkembang. Jasa-jasa mereka sungguh luar biasa sehingga perlu kita warisi dan hidupi. Maka dari itu, pada kesempatan ini, mari kita tetap mendoakan para gembala kita dan seluruh

cikan air suci. Pertama, pusara P. Subhaga diberkati dan selanjutnya pusara P. Wayan. Kedua pusara ini telah dipugar dengan baik, kokoh, dan indah oleh sejumlah donatur. Setelah pemberkatan pusara, misa ditutup dengan berkat dan pengutusan oleh P. Paskalis. Setelah misa berakhir, P. Yan Madya, SVD menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada sejumlah pihak. Pertama, kepada segenap keluarga para imam, baik keluarga P. Subhaga dan keluarga P. Wayan yang dapat hadir dalam misa tersebut. Kedua, kepada perwakilan umat Paroki Santo Petrus Monang-Maning. Ketiga, kepada pastor paroki, pastor rekan, dan umat Paroki Palasari yang sudah mempersiapkan segala sesumat yang telah mendahului kita. Kiran- uatunya sehingga misa dapat berjalan ya Tuhan menganugerahkan pengam- dengan baik. Keempat, kepada umat punan dan mereka boleh berbahagia di Paroki Santo Yoseph Denpasar yang surga,” pungkasnya. telah mempersiapkan dan melayani Sebelum berkat penutup, P. Yan liturgi sehingga misa dapat berlangsung Madya, SVD mengajak umat untuk turut dengan semarak dan khidmat. serta dalam upacara pemberkatan pu- Kelima, secara khusus P. Yan mesara. nyampaikan terima kasih kepada para P. Yan membawakan doa berdonatur yang telah melakukan pemugakat dan bersama imam yang lain turut ran terhadap kedua pusara sehingga memberkati kedua pusara dengan per- kedua pusara imam dan gembala kita WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ JUMAT 15

OKTOBER 2021


10

dapat tertata dengan baik dan indah. Secara khusus, P. Yan Madya mempromosikan Paguyuban Soverdia sebagai mitra atau rekan misionaris awam SVD yang telah diakui di seluruh dunia melalui Resolusi Kapitel General SVD di Roma. Selain itu, tak lupa P. Yan mempromosikan panggilan sebagai biarawan/biarawati. Menariknya, beliau memberikan pertanyaan sampai tiga kali, “apakah kita mencintai P. Subhaga dan P. Wayan?” Umat serentak menjawab, “Ya!” “Nah, cara kita mencintai P. Subhaga dan P. Wayan tidak lain adalah menjalani hidup secara benar sehingga kalau tidak demikian, maaf, saya tidak tahu dari mana datangnya (kecintaan itu),” pungkasnya. Sebagai penutup sebelum doa makan siang, P. Yan memperkenalkan

GEMA PAROKI P. Kristophorus Retas Steprih, SVD yang kini bertugas di Paroki Santa Theresia Tangeb mendampingi P. Alex Dato, SVD. P. Kristo, demikian akrab disapa, merupakan seorang imam muda yang baru saja ditahbiskan pada 24 Oktober tahun lalu. Dengan kata lain, tanggal 24 Oktober nanti ia akan merayakan ulang tahun imamatnya yang pertama. Menariknya, P. Kristo berasal dari keluarga yang beragam. Ayahnya berasal dari Manggarai, Flores dan ibunya berasal dari Batak Karo. “Pertemuan timur dan barat,” ungkapnya. Perkenalan ini ditutup dengan penegasan promosi panggilan untuk hidup sebagai biarawan/biarawati. Selanjutnya, P. Kristo didaulat untuk memimpin doa santap siang bersama. Setelah itu, seluruh umat yang hadir bersantap siang di tempat yang sama. Di antara umat, hadir pula Paguyuban Soverdia, baik yang berasal dari Paroki Santo Yoseph Denpasar maupun Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. Paguyuban Soverdia Denpasar setelah santap siang mengunjungi kediaman keluarga tiga imam, yakni keluarga P. Wayan, keluarga P. Paskalis, dan keluarga P. Ketut. Selanjutnya, mereka mengunjungi Goa Maria. Pada akhirnya, rombongan pulang ke Denpasar pada pukul 17.00. ***Joshua Jolly

HARIAN DIGITAL / JUMAT 15 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


11

PUISI DOA

MARIA BUNDA PENGANTARA (14) Oh Maria Ratu Rosario Dampingilah diri kami Agar kami mampu menghayati hidup Sesuai dengan kehendak Yesus Putramu Tuhan kami yang Mahamurah Yang mengajar kami hal mengampuni Kepada orang yang bersalah pada kami Kami tahu hidupmu penuh pengampunan Di saat Yesus Putramu dihina Engkau diam bukan menyerah kalah Tetapi karena Putramu telah mengajarkan Agar tidak membalas kejahatan Dengan melakukan kejahatan yang sama Di saat Yesus Putramu didera Engkau diam tak melancarkan protes Bukan karena engkau takut Tetapi karena memahami misteri Yang Yesus kehendaki terjadi atas-Nya Dan engkau mau menunjukkan pada kami Apa arti tindakan untuk memaafkan Di saat Yesus Putramu disalibkan Engkau setia berdiri penuh iman Di bawah kaki salib sambil menatap Tetes darah mengalir dari luka-luka-Nya Engkau tak melancarkan sumpah serapah Pada para algojo yang murka WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ JUMAT 15

OKTOBER 2021


12

PUISI DOA

Sebab cintamu melampaui segala kekuatan Mengalahkan perbuatan balas dendam Di saat jenasah Anakmu diturunkan Dari kayu salib hina Engkau memangku dengan cinta Tanpa menyirat sedikitpun kebencian Pada mereka yang menyalibkan Yesus Sebab engkau sendiri tahu Misteri salib menyelamatkan dunia Ibu, kami mohon bantu kami Tiupkan roh cinta kasih dalam diri kami Agar sepanjang hari hidup Kami mampu mengalahkan pikiran jahat Melumpuhkan nafsu dan keserakahan Sehingga hidup kami semakin terikat Pada salib kudus Yesus Putramu Engkau kami puji Kami andalkan sebagai pengantara Kami sanjungkan sebagai ibu Yang mampu membagikan belas kasih Kepada semua yang percaya pada Yesus Sehingga seluruh hidup dan perbuatan kami Menjadi saluran berkat bagi sesama, amin.

Denpasar, 14.10.2021

HARIAN DIGITAL / JUMAT 15 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.