Harian Vokal Edisi 12 September 2012

Page 4

4

RABU

HARIAN VOKAL

Tak Cukup Hanya Spektakuler Saja PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi membuka perhelatan olahraga terakbar tanah air, Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Kota Pekanbaru, Selasa malam. Penyulutan api PON ke kaldron stadion utama (main stadium) serta seremonial megah berbiaya miliaran rupiah lengkap dengan kilauan sinar laser dan letupan serta pendar aneka warna cahaya kembang api menandainya. Megah atau spektakulernya seremonial pembukaan PON, seringkali dianggap menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan tuan rumah sebagai pihak penyelenggara. Bahkan seakan-akan ini juga menjadi gengsi tersendiri. Tidak mengherankan jika setiap provinsi yang menjadi tuan rumah pesta olahraga nasional itu berupaya menyuguhkan atraksiatraksi spektakuler yang memukau dan mengesankan. Biaya sekian miliar rupiah pun dikucurkan demi terciptanya seremonial spektakuler yang bakal tak terlupakan di benak masyarakat, terutama yang bisa hadir di dalam arena pembukaan. Pembukaan PON Kalimantan Timur tahun 2008 menelan dana Rp22 miliar. Konon, untuk PON di Riau dana yang dikeluarkan jauh melebihinya. Mungkin tak berlebihan jika salah satu media online nasional menulis bahwa acara pembukaan PON XVIII tak kalah dengan semarak dengan seremonial pembukaan SEA Games di Kota Palembang belum lama ini. Sayang, pesta pembukaan di stadion berkapasitas 40 ribuan penonton itu dikabarkan diwarnai 'cacat.' Khususnya karena hanya sebagian kursi stadion yang terisi oleh penonton sehingga stadion kelihatan lengang. Tentu saja ini sangat tak elok dipandang mengingat pembukaan PON, selain dihadiri kontingen peserta PON, Presiden SBY dan sejumlah pejabat negara lainnya juga hadir di sana. Tiket tanda masuk acara pembukaan yang dikomersilkan panitia PON dituding menjadi penyebab kenapa penonton malas menyaksikan peristiwa tersebut. Harga tiket yang mahal tak terkejar kantong kebanyakan masyarakat Pekanbaru. Sementara tiket yang harganya paling murah yaitu sekitar Rp100 ribu hanya dicetak dalam jumlah terbatas. Atraksi spektakuler penting karena di sana ada muatan hiburan, seni, kreativitas dan inovasi. Namun ada yang lebih penting dari megahnya pembukaan PON yaitu kesuksesan secara keseluruhan pelaksanaan PON itu sendiri. Tak bisa dipungkiri jika penyelenggaraan PON XVIII di Pekanbaru dinilai masih jauh dari sempurna. Bahkan banyak pendapat yang mengatakan bahwa penyelenggaraan PON di Pekanbaru adalah yang paling terburuk dari belasan PON yang telah digelar sebelumnya. Venue-venue yang masih berantakan, akomodasi kontingen yang menuai kekecewaan hingga website PON yang tak berfungsi seutuhnya, adalah beberapa contoh kekurangan yang mengemuka. Apapun itu, dengan besar hati kita harus mengakuinya bahwa kekurangan dalam pembukaan PON semalam menambah panjang daftar kekurangan penyelenggaraan PON XVIII. Dan ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua. (***)

- Kades Akui Tilap Uang ADD + Udah ketangkap basah baru ngaku Pak Cik...? - PON Dipertimbangkan +Berarti Riau hebat...

di

Dua

Provinsi

KASUS dugaan aksi terorisme di Solo, beberapa waktu lalu tampaknya baru 'prolog' akan terjadinya dan barangkali merebaknya terorisme dunia dan khususnya di Indonesia, yang telah menunjukkan akselerasi aksi-aksinya. Ada bom Bali jilid 1 dan II, pengeboman Hotel Marriot, penembakan sejumlah polisi di kantor Polsek, pengeboman masjid, dan berbagai model gerakan terorisme lainnya.

Berkali-kali terorisme berhasil dibongkar oleh aparat yang berwajib, dan berkali-kali pula terorisme terus menantang aparat dan masyarakat melalui gerakan-gerakannya. Akeselerasi terorisme tersebut menunjukkan bahwa terorime belum berhasil kita kalahkan dan tuntaskan. Terorisme bisa saja unjuk kekuatan untuk memberi pelajaran yang lebih mengerikan pada kita. Boleh jadi, sekarang masih tiarap untuk menyusun rencana. Namun nanti, saat kita lengah atau disibukkan dalam konflik, mereka beraksi. Keberhasilan membongkar jaringan teroris yang dilakukan oleh aparat kepolisian di satu tempat tidak mengindikasikan kalau kekuatan teroris melemah, apalagi mengecil. Keberhasilan menjaring tidak otomatis sebagai keberhasilan melemahkan terorisme, apalagi mematikan sel-sel terorisme. Sel-sel ini bisa tumbuh subur dan menyatu menjadi kekuatan terorganisir.Sudah beberapa kali, aparat sukses membongkar jaringan terorisme di

Pemimpin Umum H Yusrizal Koto Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab

Tun Akhyar

Wakil Pemimpin Redaksi Hasan Basril Pemimpin Perusahaan Hj. Bety Marlina

beberapa tempat atau daerah di Indonesia, namun ini tidak menjadi pembenaran kalau terorisme sedang lemah. Ditemukannya sarang teroris setidaknya justru mengindikasikan bahwa masih ada wilayah lain yang besar kemungkinan digunakan sebagai 'lahan' terorisme. Mulai dari Pasuruan, Tenggulun Selokuro, Bali, Marriot (Jakarta), Batu, Solo, Aceh hingga Sukoharjo, misalnya, setidaknya dapat dijadikan objek bacaan sosialgeografis, bahwa teroris bisa ada di mana saja dan membangun komunitas sesuai dengan targettargetnya. Sejumlah daerah ini telah dijadikannya sebagai bagian dari penghidupan dan pereformulasian, serta pengonstruksian gerakan radikalistiknya. Selain itu, masalah kaderisasasi terorisme di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurut Sunardi (2009) dalam disertasinya yang bertemakan masalah terorisme, kaderisasi teroris di negeri ini hanya bisa dibaca dan ditafsirkan. Pasalnya, mereka merupakan kekuatan terorganisir, militan, dan

Oleh

berideologi kuat, yang serba tersembunyi, dan dari waktu ke waktu berusaha membuktikan pada dunia bahwa jaringan organisasinya tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun, termasuk aparat keamanan (kepolisian atau TNI). Teroris masih bisa bersembunyi dan membangun bungkerbungker di tengah masyarakat. Mereka bahkan terus mengepakkan sayap organisasi terorismenya demi mewujudkan ambisiambisinya. Mereka bahkan bisa hidup dan berkembang biak di mana saja. Mereka bisa menikah, membangun keluarga, dan mengembangkan komunitas. Meski aparat kepolisian berhasil mengendus dan membongkarnya, mereka masih mempunyai 'saudara' dan 'rumah' lain yang bisa digunakan sebagai kekuatan cadangan yang mendukungnya. Mereka bisa melakukan seperti itu juga tak terlepas dari kepiawaian 'pemimpin-pemimpinnya' dalam merekrut kader atau orang-orang yang diniainya layak dibibit dan diarahkan menjadi teroris. Elite pemimpin terorisme ini bisa membaca dengan tepat dan cermat tentang seseorang atau sejumlah orang di masyarakat yang mau direkrut, berjiwa militan, atau yang bisa dijadikan mesin organisasi. Kepiawaian pemimpin-pemim-

ASIA Pacific Economic Cooperation atau biasa disingkat APEC merupakan forum tingkat dunia yang membicarakan isu-isu pertumbuhan ekonomi, kerja sama, perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik. Event ini rutin diselenggarakan tiap tahun dengan tempat pelaksanaan bergilir. Pada 2012, Rusia mendapatkan kesempatan sebagai tuan rumah setelah tahun 2011 lalu diselenggarakan di Amerika Serikat (AS). Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari 21 negara anggota APEC dan juga perwakilan organisasi internasional, seperti PBB, Bank Dunia, WTO dan IMF. Indonesia adalah salah satu negara yang hadir dengan membawa banyak isu. Serangkaian pertemuan APEC 2012 ini digelar di berbagai kota di Rusia setahun penuh, mulai dari awal tahun hingga penghujung akhir tahun. Pertemuan itu antara lain: First APEC Senior Officials' Meeting (SOM1) and Related Meetings yang diselenggarakan di jantung Ibu Kota Moskow, 30 Januari-19 Februari 2012. Peran Indonesia di APEC memang besar, Indonesia akan menjadi tuan rumah APEC di 2013, dalam situasi perdagangan global seperti sekarang ini. Bergabungnya Rusia dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sejak Desember lalu membuat pejabat Rusia berpartisipasi penuh dalam pembahasan liberalisasi perdagangan dan investasi. Presiden Medvedev menawarkan

sejumlah inisiatif baru, termasuk rencana pembangunan koridor transportasi untuk rute perdagangan baru Asia ke Eropa melalui Rusia. Walau Rusia terletak di Eropa, secara geografis dua pertiga dataran Rusia berada di Asia. Maka, Rusia juga berhak mengklaim sebagai bagian dari kekuatan Asia. Rusia pun menjatuhkan pilihan Vladivostok, kota besar di timur jauh Rusia, sebagai tempat KTT APEC. Dalam KTT APEC yang sudah usai, sekaligus memperkuat komitmen Rusia untuk berperan dalam kebangkitan Asia. Sementara ekonomi Eropa mengalami ketidakpastian dan pertumbuhan di AS bergerak lebih lamban dari harapan, Asia menjadi harapan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi global. Tujuan Ekspor Dukungan penuh Indonesia terhadap Rusia di Asia sangat penting, mengingat Indonesia akan mengambil alih tongkat kepemimpinan APEC tahun 2013. Indonesia harus memikirkan dan mempersiapkan sejumlah agenda untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi pasca-Rusia. China, India, dan Indonesia membuktikan bahwa jumlah penduduk yang besar justru merupakan pasar andalan saat tujuan ekspor tradisional ke Eropa dan

Surat Pembaca

IRONIS mendengar kabar Gedung DPRD Pekanbaru mulai rusak. Sebab, gedung megah yang dibangun dengan anggaran Rp46 miliar itu baru selesai dibangun akhir Desember 2011 lalu. Kini kondisi gedung mulai rusak. Sebagian dinding gedung wakil rakyat itu mulai retak. Keramik lantai mulai copot. Bahkan kanopi bangunan juga sudah mulai bolong. Banyak kalangan menuding pembangunan gedung tersebut tidak sesuai spesifikasi yang ada. Berbagai komentar pedas terlontar di berbagai media massa terbitan lokal. Memang secara logika kondisi tersebut sangat tidak wajar. Bangunan yang belum berusia setahun sangat tidak layak jika terjadi kerusakan. Apalagi gedung tersebut merupakan gedung wakil rakyat. Lembaga yang selalu membela kepentingan rakyat. Lembaga yang selalu menyuarakan aspirasi rakyat. Lembaga yang selalu mengontrol jalannya roda pemerintahan. Terdengar sangat aneh rasanya jika gedung para legislator itu dibangun secara asal-asalan. Apakah para wakil rakyat kita di DPRD sudah kurang dihormati lagi? Menilisik kontraktor pelaksana

ya saya yang menyaksikan dari rumah melihat banyaknya kursi kosong di bagian tribun tertentu. Bahkan saya mendapat khabar, penonton yang di luar di tawari masuk untuk memenuhkan kursi yang terlihat masih banyak kosong tersebut. Benar atau tidak, saya tak menyaksikannya secara langsung. Kalau hal itu benar, alangkah kecewanya saya, sebagai warga Kota Pekanbaru, sekaligus warga Riau yang tidak bisa menyaksikannya secara langsung. Saya merasa benar-benar kecewa atas keputusan panitia PON yang mengkomersilkan tiket acara pembukaan tersebut. Walau demikian, saya ikhlas, asal PON di Riau sukses hingga penutupan. Fakhri Jl Durian, Pekanbaru

Oleh

Yukio Hatayama. Gagasan ini sudah dibahas di forum formal, seperti ASEAN+3, East Asian Summit (18 negara), dan APEC (21 negara), ataupun pertemuanpertemuan informal. Pembentukan Uni Eropa - terlepas dari masalahnya saat ini - juga diawali dengan kerja sama ekonomi yang kemudian ditingkatkan menjadi komunitas ekonomi Eropa. Melihat ekonomi di Asia Pasifik yang sudah terintegrasi, APEC hanya tinggal satu langkah lagi untuk menjadi komunitas ekonomi. Namun, jalan menuju komunitas ekonomi Asia Pasifik membutuhkan komitmen anggota APEC untuk meliberalisasi perdagangan dan investasi. Suatu hal yang berat di tengah krisis ekonomi saat ini sehingga banyak negara tergoda untuk memberlakukan proteksi. Pemerintah juga harus memastikan agar integrasi ekonomi bermanfaat bagi bangsa kita. Perdagangan bebas yang kita inginkan adalah suatu sistem yang adil bagi semua anggota ekonomi APEC, bukan sekadar menguntungkan perusahaan besar. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan mereka

Kemana Wibawa Wakil Rakyat? pembangunan Gedung DPRD Pekanbaru, ternyata dikerjakan perusahaan berskala nasional. Atau paling dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Waskita Karya. Perusahaan tersebut dikenal sebagai perusahaan profesional. Bukti itu diperkuat dengan kepercayaan pihak pemerintah untuk menyerahkan proyek pekerjaan kepada mereka. Namun, pembangunan Gedung DPRD Pekanbaru menimbulkan tanda tanya. Bahkan segenap anggota DPRD Pekanbaru turut mengecam pembangunan tersebut. Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Zulfan menyebutkan, keretakan sebagian dinding gedung tersebut merupakan bentuk kelalaian dari PPTK dan kontraktor pelaksana. Sebab setelah gedung tersebut selesai dibangun, seharusnya ada pengawasan yang intensif dari PPTK terhadap kontraktor. "Keretakan dapat terjadi diduga akibat adukan semen yang tidak sesuai dengan standar atau pemasangan yang asal-asalan oleh kontraktor. Mestinya PPTK dan pengawas bangunan dapat melihat langsung kinerja kontraktor saat bekerja. Di samping itu kon-

Perwajahan/Pracetak: Pepen Prengky (Kepala), Andixer, Iskandar Zulkarnain, Abdawiza, Rinto Armiko, Zulqifli, Alib Destiyono, Idris Muchni, Hasan Sholihin.

Penanggung Jawab/Redaktur:RIDWAN ALKALAM

pin organisasi teroris itu sudah pernah diingatkan oleh Miqdad Husen dalam Support to Terrorism (2008) bahwa kemampuan kecerdasan intelektual, pengalaman berorganisasi, dan 'kelicinan' pemimpin terorisme merupakan faktor kunci yang menentukan keberlanjutan dan kehebatan terorisme. Terorisme akan terus berkembang, mampu menghasilkan teknikteknik teror gaya baru, atau pembunuhan dan pengeboman canggih, serta bercorak masif, tidaklah lepas dari kehebatan pemimpinnya dalam merekrut kader. Model kader yang diandalkan oleh pemimpin teroris adalah kader yang berasal dari didikan ideologis dan agama, serta orang-orang frustasi akibat dikorbankan oleh negara yang memperlakukannya secara diskriminatif, tidak berkeadilan, dan tidak berkeadaban. Kalau kader yang berelasi secara ideologi dan teologis lebih bertumpu pada masalah klaim kebenaran (truth claim), artinya apa pun keyakinan, agama, dan kepercayaan orang lain dianggaplah bersalah, sesat, dan menjerumuskan, sehingga layak dijadikan sebagai penyakit atau musuh yang harus dihabisi melalui 'proyek jihad' yang wajib dilaksanakannya. Sementara itu, untuk kader yang berasal dari elemen frustasi merupakan target privilitas dari

Fathur Anas

Amerika sedang lesu. Ketiga negara Asia ini mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi karena ditopang oleh konsumsi domestik. Pada gilirannya, pertumbuhan mereka menggerakkan roda ekonomi negara Asia Pasifik lain. Dengan semakin terintegrasinya perekonomian anggota APEC, langkah selanjutnya adalah membangun sebuah komunitas ekonomi agar kerja sama ekonomi di kawasan ini naik ke level berikutnya. Indonesia dapat menggunakan kepemimpinannya di APEC tahun 2013 untuk mencanangkan gagasan Komunitas Ekonomi Asia Pasifik dan membuat sejarah di APEC. Satu hal yang membedakan APEC dari organisasi antarpemerintah lain, termasuk WTO, adalah tidak ada ikatan pada anggotanya untuk melaksanakan sejumlah kesepakatan. Semua keputusan diambil lewat konsensus dengan semangat "regionalisme terbuka" sehingga anggota terhindar dari pemaksaan agenda kekuatan eksternal. Gagasan membangun komunitas di Asia Timur atau Asia Pasifik di antaranya muncul dari Kevin Rudd ketika ia menjadi Perdana Menteri Australia dan (mantan) Perdana Menteri Jepang

Dewan Redaksi: H Yusrizal Koto, Tun Akhyar, Hasan Basril, Yurnaldi, Hj. Bety Marlina, Gerri Nasri. Ombusdmen: H. Aji Dheri. Redaktur Pelaksana: Ridwan Alkalam. Koordinator Liputan: Budi Suseno. Redaktur: Idrus Yamin, Bakhtaruddin, Delfi Indra, Zukri Subayang, Marzuli Adi, Fitri Mayani, Saaduddin Badra. Reporter: Andika, Dairul Riyadi, Adek Hernita, Ryan Yutri Varios, Zulfikri, Indra Jaya, Abdul Mutholib, Mokhtiar, Zulkifli, Mayonal Putra. Sekretaris Redaksi: Desi Arsianti. Biro Daerah: Dumai: Parno Sali (Kepala), Yusrhel, Vernando, Meggy. Pelalawan: Pandapotan Marpaung (Kepala), Giona Puga, Farikhin. Siak: Zulfahmi (Kepala), Soleman. Bengkalis: Andrias (Kepala). Indragiri Hilir: Mulyadi (Kepala), Muhamad Faisal. Indragiri Hulu: Prasetia (Kepala), Obrin B. Rokan Hilir: Asbinsyah Pasaribu (Kepala). Rokan Hulu: Paber Siahaan (Kepala), Maulana Ishaq. Kampar: Apriyaldi. Kuantan Singingi: Reflizar. Meranti: Sawaluddin (Kepala). Jakarta: Syafruddin AL (Kepala), Surya Irawan.

Wakil Pemimpin Perusahaan Gerri Nasri

Siti Marwiyah

pemimpin teroris. Pasalnya, kader ini dapat digunakan sebagai mesin pembunuh mengerikan dan eksplosif. Kader ini dimanfaatkan oleh pemimpin teroris sebagai mesin mematikan baik untuk memenuhi target maksimal maupun menjawab kemungkinan kegagalan misi terorisme. Kegagalan misi pemimpin terorisme tidak sampai terlacak akibat kader 'lapis frustasi' itu digiring untuk menjadi elemen teroris pemberani atau fundamentalis buta, yang mau menyerahkan nyawa demi perjuangan. Sehingga, opsi harakiri atau kamikaze didoktrinkannya sebagai harga mati untuk menjaga kerahasiaan dan keberlanjutan organisasi. Kalau sudah begitu, yang diajak berperang melawan terorisme bukan hanya aparat keamanan, tetapi elemen negara lain, khususnya elite strategisnya yang berada di puncak piramida kekuasaan. Mereka mempunyai kebijakan fundamental yang bersentuhan (berelasi) dengan kehidupan rakyat kecil atau sekelompok orang yang selama ini dikecewakan akibat kezaliman (kriminalisasi) yang diproduk oleh negara. Dhus, dDengan kebijakan berbasis humanitas dan populistik, barangkali satu kader teroris yang bersumber dari sekelompok orang frustasi bisa diatasi lebih dini. *** Penulis adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Dr Soetomo Surabaya.

Peran Konkret Indonesia di APEC

Kecewa Pembukaan PON Mesti Bayar KEBIJAKAN Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang menetapkan tiket masuk berbayar pada acara pembukaan PON XVIII sangat disesalkan banyak masyarakat. Masyarakat yang awalnya berharap dapat menghadiri pesta olahraga tingkat nasional secara langsung secara gratispun pupus, karena berpikir mubazir jika hanya mengeluarkan uang ratusan ribu hingga jutaan untuk menyaksikan secara langsung. Tingkat ekonomi masyarakat yang sebelumnya diharapkan meningkat, tapi sebaliknya sia-sia jika hanya untuk membeli tiket nonton open ceremony tersebut. Membuat kecewa saya, ternyata dikhabarkan banyak kursi masih kosong, karena tiket yang dijual tak terbeli semua oleh masyarakat. Buktin-

12 September 2012/25 Syawal1433

Mematahkan Sayap Terorisme

TAJUK

P ojok Sindir

OPINI

traktor juga mesti mengerjakan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Jika ini dilakukan semaksimal mungkin, maka kondisi seperti ini tidak akan terjadi," ujar Zulfan. Zulfan menegaskan bahwa sebelum gedung ini diserahterimakan 100 persen kepada Pemko Pekanbaru, pihaknya meminta kepada PPTK agar melakukan peninjauan secara menyeluruh terhadap kondisi gedung. Jika masih ada kondisi yang tidak layak untuk diterima, maka jangan diterima sebelum ada perbaikan. "Dengan kondisi gedung yang terjadi saat ini, kita minta kontraktor segera memperbaikinya secepat mungkin, agar APBD yang telah digelontorkan miliaran rupiah itu tidak mubazir begitu saja," katanya. Pejabat Pelaksanan Teknis Kegitan (PPTK) pembangunan Gedung DRPD Pekanbaru, Fanloven mengaku bahwa kerusakan engsel pintu kemungkinan akibat di saat membuka pintu terlalu kuat sehingga terjadi kerusakan. "Mungkin saja pada saat orang masuk pintunya dibuka dengan keras dan dihempaskan. Otomatis pintunya menjadi rusak," singkatnya. Setidaknya, kita bisa menjadikan kondisi ini sebagai bahan evaluasi.

sepatutnya mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi. Indonesia harus memanfaatkan kepemimpinannya di APEC tahun 2013 untuk mengajukan sejumlah agenda penopang kebijakan ekonomi nasional, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga interkonektivitas antara pusat kegiatan ekonomi dan pengembangan industri manufaktur untuk mengolah sendiri hasil bumi di Indonesia agar ekspor kita bernilai tambah. Dalam KTT APEC kali ini, hampir seluruh delegasi Indonesia jarang absen dalam setiap forum. Hal ini disebabkan Indonesia termasuk negara 'kunci', karena pada tahun 2013 mendatang Indonesia didaulat sebagai tuan rumah APEC. Jika Tim Indonesia dalam setiap forum internasional memiliki tingkat persiapan yang solid dan kompak seperti ini, tentu selain kepentingan nasional dalam tataran global bisa tercapai, citra positif Indonesia di mata dunia akan terangkat. Welcome the next APEC 2013 in Indonesia! *** Penulis adalah peneliti di Developing Countries Studies Center (DCSC) Jakarta.

Kolom Kami

ZUKRI SUBAYANG Redaktur Harian Vokal Jika pembangunan gedung lembaga kontrol pihak eksekutif saja sudah dikerjakan tidak baik, bagaimanan pembangunan proyek lainnya? Proyek yang nyata-nyatanya berada di 'depan hidung' para kalangan wakil rakyat sudah dikerjakan asal-asalan. Bagaimana nantinya pembangunan proyek yang berada di tengah rimba? Semoga para wakil kita di DPRD Pekanbaru tidak menutup mata melihat kondisi yang terjadi.***

Iklan: Harmen Fadly (Manajer), Zulkifli (Koordinator Iklan Pku), Jimmi Endrik (Staf Iklan), Soeparto HAR (Kepala Perwakilan Jakarta), Joni Ardikesuma (Manajer Iklan Jakarta), Edriwan (Koordinator Dumai-Duri), Yudia Martin (Adm. Iklan), Sartana (Desain Iklan). Perwakilan Jakarta : Soeparto Har (Kepala), Joni Ardi Kesuma (Manajer Iklan Jakarta). Kantor Biro Redaksi Jakarta: Gedung IJW Lt.3 Jalan Proklamasi No.91 Jakarta Pusat 10320, Telp-Fax : 021-319 31117. Produksi: Feri Irawan, Prima Aldino, Hendra P, Marco MW, Suheri S, Suardi CS, Rudi A, Ilham M, Roy F, Alimi Wahid, Jupri Cahyono, Abdul Rahmad, Rahmad Suanto, Jamilus. Sirkulasi: Nasruddin Syahri (Manajer), Bambang Ariyanto(Koordinator), Herianto, Dewi Susanti (Adm. Sirkulasi). Keuangan : Gusnety, Willy Yasnita Zain (Adm Keuangan). Umum: Mufzi Boy. TI: Sudarmawan (Kepala), Bayu. Penasihat Hukum: Syamsul Rakan Chaniago SH,MH, Rudy P Tampubolon SH, Drs Mishar MSi, Zainal Abidin SH, Hasrizal. Alamat Redaksi: Jalan Durian No.16F Telp 0761 - 863466 Kota Pekanbaru. Kantor Dumai: Gedung YUBE Grup Jalan Cempedak No. 88 Dumai Telp 0765 - 439013. Percetakan: Jalan Palas Mekar Umban Sari No.9A Rumbai-Pekanbaru. Kantor Biro Iklan Jakarta: Gedung Maya Indah Jalan Kramat Raya No.3 G Jakarta Pusat Telp (021) 3903112, Fax (021) 3929630. Penerbit/Percetakan: PT. INTI VOKAL MEDIA. Tarif Iklan:Bisnis/Produk Rp35.000/mm kolom (FC) Rp17.500/ mm kolom(BW); Sosial/Duka Cita/Ucapan Selamat : Rp10.000/mm kolom (FC) Rp5.000/mm kolom (BW); Iklan Baris : Rp15.000/baris (minimal 3 baris). Iklan Mini Kolom Rp50.000/terbit.

Redaksi Harian Pagi Vokal menerima tulisan, artikel, dari pembaca yang berisi usulan, saran dan kritikan yang membangun. Redaksi tidak memuat tulisan yang berisi hasutan, fitnah dan mengandung unsur SARA. Kirimkan tulisan anda melalui email: harianvokal@gmail.com atau antarkan langsung ke Kantor Redaksi Harian Pagi Vokal Jalan Durian No.16F Pekanbaru dan Gedung YUBE GROUP Jalan Cempedak No 88 Dumai. Perwajahan: ZULQIFLI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.