Travelounge // November, 2010 // 12

Page 115

TEMPO/ARNOLD SIMANJUNTAK

INSIDE Kita targetkan pada 2014-2015 sudah akan terlihat perubahan besar di Bandara Internasional Soekarno Hatta menjadi lebih baik, profesional, dan membuat para penunjung nyaman, aman, dan kerasan di bandara. ma Indonesia. Ini akan diperbaiki performance-nya karena ini wajah dan trade mark Indonesia. Kami tingkatkan kualitas layanan-layanan di bandara guna mewujudkan 'good governance' sesuai amanat UU No. 25 tahun 2009. Kami jalankan moto 3S + 1C (safety, security, service dan comply) untuk menjadi bandara dengan kualitas world class yang selamat, aman, dan nyaman. Kemudian juga akan kami tingkatkan peran bandara sebagai pusat kegiatan masyarakat dan entitas aktivitas bisnis. Secara praktis apa saja yang akan dilakukan? Kami akan melakukan pembenahan total terhadap Bandara Internasional Soekarno Hatta. Di antaranya akan dilakukan auditing total peralatan-peralatan dan infrastruktur bandara, auditing keandalan peralatan yang ada. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan rehabilitasi fasilitas-fasilitas yang ada dan pengembangan peralatan-peralatan baru untuk disesuikan dengan pertumbuhan bandara. Bandara ini dulu kan desainnya untuk menampung sekitar 18 juta penumpang, kemudian mulai tahun lalu ditambah terminal 3, sekarang total mampu menampung 22 juta penumpang, padahal sekarang penumpang sudah sekitar 38 juta per tahun. Jadi bandara ini mengalami lack of capacity, atau kekurangan kapasitas. Layout terminal-terminal akan diperbarui sehingga diharapkan kapasitas bandara akan meningkat dan diharapkan kira-kira akan mampu menampung sekitar 40 juta penumpang per tahun. Untuk mengatasi penumpukan penumpang? Ya, sistem check in akan dibenahi, sehingga flow dan kapasitas penumpang bisa bertambah sekaligus tidak menumpuk yang akan membuat antrian panjang. Seperti di bandara Changi, Singapura, akan dibuat sistem sentralisasi check in sehingga tidak terjadi penumpukan antrian penumpang. Kemudian juga akan diperbarui sistem ban berjalan, sehingga barang dari penumpang setelah proses check in bisa langsung ke bagasi. Sehingga sirkulasi calon penumpang pesawat bisa lebih lancar dan cepat, serta koridor ruang check in bisa lebih lapang.

Apa yang menjadi tantangan utama? Pertama kapasitas, ini dihadapi seluruh indsutri penerbangan. Pertumbuhan penumpang angkutan udara per tahun kini bisa mencapai 20 persen, sehingga diperlukan penyesuaian-penyesuaian cepat untuk antisipasinya, baik bagi perusahaan airline maupun bandaranya. Kalau sekarang 38 juta per tahun, beberapa tahun kedepan sudah akan melonjak cepat. Memang sempat pertumbuhan menurun pada krisis tahun lalu sampai minus 8 persen. Tapi kalau dirata-rata pertumbuhannya, sejak bandara ini lebih terbuka pada 2002, rata-rata per tahun tumbuh 15 – 20 persen, sehingga mengelola bandara kini harus turut berpacu dengan tuntutan pertumbuhan yang cepat. Lima tahun mendatang, mungkin Bandara Internasional Soekarno Hatta ini dikunjungi 50 juta orang pertahun, ini yang menjadi tantangan utama untuk mengantisipasinya. Tidak boleh terlambat lagi. Makanya selain perubahan layout terminal untuk meningkatkan kapasitas yang ada, juga sudah direncanakan untuk membangun Terminal 4. Bagaimana dengan jalur akses ke bandara yang sudah semakin menumpuk ? Untuk koridor jalan luar, akses jalan menuju bandara juga sedang kita perbaiki dan atur kembali, melalui kerjasama dengan Jasa Marga. Kalau akses ke bandara masih seperti sekarang ini, lima tahun lagi akan terjadi stuck, kemacetan, dan penumpukan di jalan menuju bandara. Kita kerjasama dengan Pemerintah Daerah Tangerang, untuk menutup jalan belakang yang selama ini masih menjadi jalur lalu lintas umum. Karena menurut ketentuan seluruh wilayah bandara ini merupakan zona restricted, sehingga harus dibebaskan dari lalu lintas umum. Nantinya diarahkan lewat JORR sehingga tidak perlu lagi memadatkan jalan bandara. Bagaimana dengan sektor layanan bandara ? Ya tadi untuk rencana pengembangan fisik. Kami juga sedang melakukan pengembangan kultur sumberdaya manusia Angkasa

Pura II, manusianya juga perlu dibenahi. Sebab kultur yang profesional menjadi kunci kualitas layanan yang baik di sebuah bandara yang sarat dengan tuntutan kualitas layanan serba paripurna. Jadi pengembangan fisik, prosedur, dan kualitas kultur, ini semua sedang kami kerjakan secara simultan. Kita targetkan pada 2014-2015 sudah akan terlihat perubahan besar di Bandara Internasional Soekarno Hatta menjadi lebih baik, profesional, dan membuat para penunjung nyaman, aman, dan kerasan di bandara. Bagaimana dengan bandara-bandara lain dibawah otoritas Angkasa Pura II ? Angkasa Pura II membawahi 12 bandara di kawasan Indonesia bagian barat, diantara program yang menonjol, kami segera akan merenovasi bandara Polonia, Medan, untuk menjadi bandara hub, yakni menjadi bandara penghubung ke berbagai destinasi disekitarnya, dan seluruh Asia Tenggara. Karena pesawat-pesawat dari Eropa ternyata sebenarnya lebih irit kalau menggunakan bandara di Medan sebagai bandara transitnya menuju berbagai kota di Asia Tenggara, dibanding dengan bandara Changi atau Kuala Lumpur. Ini akan menjadi prioritas saya. Jadi kami akan mengelola dua bandara internasional yakni Soekarno Hatta dan Polonia, Medan. ď Ž Wahyuana


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.