tkh_660_xii__11_-_17_september_2011

Page 1

No.660/Tahun XII, 11 - 17 September 2011

A.A. Raka Surya Anggreni

I G.A.A. Inten Yuliandari

Piawai Ngurus Radio

Citrakan Populisnya Iwapi

HUMAS Iwapi Bali ikut dikawal I G.A.A. Inten Yuliandari, S.T. Srikandi arsitek lulusan Fakultas Teknik Unud ini tergolong pekerja media elektronik yang andal. Pengalamannya berjibaku membesarkan manajemen radio keluarganya di bawah bendera Gema Merdeka Group kini dibagi untuk ikut membesarkan popularitas Iwapi di Bali. Gung Inten, panggilan akrab istri pengusaha pariwisata I Made Arya K a r a n g Utamayasa Suarshana (28), ini enggan b e s a r

ANAK Agung Raka Surya Anggreni, S.E.,Ak. sukses menggemukkan manajemen bisnis perhiasan emas keluarganya. Usaha re’FREZZ Spa di Jalan Batanghari Renon yang dikelola bareng suami, Ida Bagus Made Susila Putra, S.E. juga berkembang pesat. Mimpinya kini mencitrakan program populis Iwapi Bali. “Citra Iwapi di Bali sudah makin populer, kian dikenal luas masyarakat. Saya punya tugas baru mencitrakan program populis organisasi ini ke depan,� jelas Ketua Bidang Humas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Bali periode 2011-2016 yang dipimpin Dra. A.A. Putri Puspawati, M.M. ini. Menurutnya, terminologi populer berbeda maknanya dengan kata populis. Populer berarti terkenal atau dikenal luas. Populis mengandung makna menyentuh kepentingan semua Bersambung ke halaman 16

Lapas Denpasar Penuh Sesak “Awas sisa pecahan kacanya,�ujar Erviani, wartawati sebuah media massa, setengah berteriak saat salah seorang rekannya menumpukan bahu lengannya di salah satu permukaan bantal jendela. Umur jendela tanpa kaca itu konon sudah sudah lumayan lama. “Kok nggak diganti yang baru ya...Sisa pecahan kaca

yang runcing itu kan bahaya bagi keselamatan napi, petugas, maupun pengunjung,� ujar wartawan lain. Siang itu, para kuli tinta berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Denpasar di Kerobokan. Gubernur Mangku Pastika akan hadir menyerahkan berkas remisi narapidana alias napi yang akan

BERITA TERKAIT HALAMAN 16

Lelaki maupun wanita warga binaan Lapas Denpasar membaur dalam permainan memeriahkan peringatan Proklamasi Kemerdekaan.

Yudisium Fikom Undwi

tkh/sam

menerima kado pemotongan masa tahanan terkait peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI tahun ini. “Acara penyerahan remisi akan langsung dilakukan Gubernur di aula ini sebentar lagi,� ujar salah seorang sipir berseragam cokelat. Satu per satu napi dengan tertib memasuki aula. Mereka mengisi kursi yang khusus telah disiapkan petugas lapas. Seorang perempuan napi berseragam biru juga sedang antre memasuki aula. Saat dihampiri wartawan Koran Tokoh, perempuan berkulit

Bersambung ke halaman 16

Tukar Guling Ngadat tkh/dok

SEJUMLAH jendela Aula Lapas Kelas IIA Denpasar tampak menganga. Tiap jendela tanpa kaca utuh. Sisa pecahan kaca runcing masih tertancap di beberapa sudut kayu jendela.

kepala. Saat dirinya disebut-sebut piawai ngurus manajemen usaha bisnis media elektronik keluarganya. “Saya masih harus belajar dan terus belajar,� elak Direktur Utama Radio Suara Sunari ini diplomatis. Padahal, track record Gung Inten sebagai pemikir sekaligus pekerja radio di Bali tidak bisa dipandang sebelah mata. Walau dirinya mengaku masih berumur belia dan belum berbuat banyak, namun diakui atau tidak ternyata bisnis radio milik keluarganya bisa beranak-pinak berkat inovasi kreatif dan sentuhan tangan dinginnya. “Saya menimba banyak pengalaman dari ayah saya,� akunya. Ayahnya, dr. I Gusti Ngurah Oka (57) yang menikahi I Gusti Ayu Prabandari (48), itu dilukiskannya sebagai ‘guru besar’ terbaik dalam mengilhami dan memotivasi dirinya terjun ke bisnis radio. Penggagas dan pemilik Grup Radio Gema Merdeka ini disebutnya sebagai sosok yang tidak saja berhasil menjadi abdi negara yang baik, juga pengusaha dan pekerja radio yang mumpuni. “Sebagai dokter, ayah

Dayu Kondi

Taswem Tarib

kuning langsat itu menyunggingkan seulas senyum tipis. “Wah jangan saya ditanya ya. eman saya saja,� cetusnya saat hendak diajak bercakap-cakap. Namun, napi ini akhirnya menyerah saat ditanya perasaannya jika menerima remisi. “Senang dong,� ujarnya. Dia mengaku hampir dua tahun mendekam di balik jeruji besi akibat kasus narkoba. “Kabarnya saya dinilai berkelakuan baik, sehingga bisa dapat remisi,� katanya. Selama dikerangkeng di balik tembok penjara, banyak keluh-kesah yang dialaminya. Ini termasuk kondisi blok khusus wanita, Blok Wijaya Kusuma, yang sumpek dan penuh sesak. “Beda sekali dengan penjara wanita di tempat lain ya...Mungkin karena kami digabung juga dengan napi laki-laki yang jumlahnya lebih banyak. Bangunannya tidak layak untuk memulihkan kehidupan warga binaan,� ujarnya. Seorang napi lelaki yang melintas ikut nimbrung dalam perbincangan. “Saya kena kasus narkoba, Mas. Kondisi lapas ini sebenarnya sudah tidak layak lagi difungsikan untuk membina warga binaan seperti kami. Tidur berdesakdesakan juga terjadi di blok yang dihuni napi dan tahanan laki-laki,� ujar pria bertampang klimis ini.

Keluhan kondisi Lapas Denpasar yang tak lagi pantas menjadi rumah pembinaan warga binaannya itu sebenarnya bukan kabar baru. Era kepemimpinan Nyoman Rata dulu di Kanwil Hukum dan Hak Bersambung ke halaman 12

KONDISI Lapas Denpasar yang dinilai tak manusiawi bukan tak diperjuangkan pemerintah. “Rencana tukar guling lahan Lapas Denpasar ini sudah lama dilempar ke permukaan. Tetapi, lahan di Kota Denpasar terbatas untuk bangunan lapas baru yang layak,� elak Kepala Lapas Kelas IIA Denpasar Siswanto kepada wartawan Koran Tokoh belum lama ini. Menurutnya, investor yang berminat membangun lapas baru tidak sedikit. Namun, pihaknya belum kunjung berhasil mendapatkan lahan yang

Proyek Lapas Khusus Narkoba di Bangli Macet cocok untuk peruntukan lapas yang lebih layak dibandingkan saat ini. “Kami perlu lahan 4 hektare. Mau dapat di mana Bersambung ke halaman 16

Salon Candra Dewi

Berdayakan Kaum Perempuan Lewat Pelatihan Tata Rias

Rahayuni (paling kiri) bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan dan peserta Pelatihan Tata Rias dan Kecantikan Gratis yang digelar Candra Dewi

Geliat Ni Made Rahayuni menjalankan visi dan misinya sebagai anggota DPRD Tabanan maupun praktisi kecantikan di bidang pemberdayaan perempuan kian menggelora. Seakan tak ingin melihat

lalu. Seperti baru-baru ini, Rahayuni kembali menggelar pelatihan tata rias gratis yang diikuti 50 ibu-ibu PKK dari 12 desa se-Kecamatan Tabanan. Pelatihan yang digelar di kantor camat setempat tersebut tak hanya diikuti ibuibu PKK dan wanita yang belum memiliki pekerjaan. Wanita yang sudah bekerja pun ikut serta menimba keterampilan melalui pelatihan gratis tersebut. Ada sekelumit harapan dalam benak Rahayuni menggelar pelatihan gratis bagi masyarakat tersebut. “Kami berharap, peserta yang mengikuti pelatihan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup sehingga bisa

kaum perempuan tertinggal, Rahayuni getol mengadakan beragam pelatihan, salah satunya pelatihan tata rias secara gratis untuk masyarakat melalui salon kecantikan Candra Dewi yang ia dirikan sejak 19 tahun Bersambung ke halaman 12

Seminar Kuliner

Diisi Kesan dan Pesan Dalam 4 Bahasa

Sukses Membuka Usaha Kuliner bersama Drs. Joko Sutrisno

diikuti 52 calon winisuda ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Dwijendra Drs. Ida Bagus Gde Wiyana dan jajaran Pengurus Yayasan Dwijendra, Rektor Undwi I Ketut Wirawan, S.H.,M.Hum., dekan dan dosen di lingkungan Undwi serta orangtua atau wali calon winisuda. Prosesi yudisium merupakan tahapan penting Dekan Fikom Undwi Ida Ayu Ratna Wesnawati memberi seorang mahasiswa ucapan selamat kepada salah seorang calon winisuda dinyatakan telah Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) memenuhi berbagai persyaratan Universitas Dwijendra (Undwi), akademik dan administratif sehingga kembali menggelar upacara Yudisium secara sah dinyatakan lulus dan Program Sarjana, pada Kamis (8/9) di berhak menyandang gelar sarjana. Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur S e t e l a h D e k a n F i k o m U n d w i Denpasar. Bersambung ke halaman 7 Yudisium Sarjana XXII yang

JIKA kita amati, bisnis kuliner ini paling banyak ditemukan dan akan terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Dari konsep kaki lima paling sederhana sampai konsep rumah makan mewah. Memang, usaha satu ini tak bisa dipandang sebelah mata karena tak sedikit orang meraih membuktikan jika penghasilan jutaan prospek usaha kuliner rupiah per bulan dari ini ke depan cukup usaha kuliner. Hal ini cemerlang. “Apalagi pun diakui wanita semua orang bisa mepengusaha Ni Made mulai berbisnis kuliSaraswati Dewi S.E., ner tanpa harus berpemilik usaha lemlatar belakang sebaga pendidikan Asia orang juru masak,� IMC dan Asia Reujarnya. sources. Tak mengheranMenurut ibu Gakan jika hal-hal beruri, Aditya dan Gayabau kuliner selalu tri ini pertumbuhan menarik perhatian usaha kuliner di Bali dari tahun ke tahun Ni Made Saraswati Dewi S.E. masyarakat. Termasuk nyaris tak pernah Bersambung ke halaman 12 surut justru kian maju pesat. Hal ini

Pemilik 16 Cabang Rumah Makan Griya Solo

Sebagian peserta potong gigi massal sedang melakukan persembahyangan

Potong Gigi Massal

Paduan Budaya dan Gotong Royong PEMERINTAH Provinsi Bali menggelar upacara mapandes atau potong gigi massal pekan lalu. Acara ini diikuti 280 umat Hindu, terdiri dari 155 orang perempuan dan 125 lakilaki, serta melibatkan 25 orang sangging atau pemotong gigi. Pada upacara yang berlangsung

di Lapangan Niti Mandala Renon, sebelah timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini, semua umat yang ikut potong gigi tidak dikenakan biaya. Potong gigi massal kali ini merupakan kali pertama dilaksanakan Bersambung ke halaman 6


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.