Pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunannya (Kreditanstalt für Wiederaufbau -KfW) telah menyatakan dukungan untuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan lingkungan Indonesia. Pinjaman yang disediakan sekitar dua milyar Euro (Rp 31 triliun).
Kendati telah terbuka kesempatan emas untuk memanfaatkan modal tersebut seiring dengan keterdesakan Indonesia pada modal pembangunan nasional, namun juga harus cerdas membuka peluang alih teknologi dan pengetahuan karena pihak Jerman memang lebih unggul dalam pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan.
Artikel ini akan membuka dialektika bagi pengambil kebijakan nasional dan pemerhati energi terbarukan di Indonesia. Sekaligus mendorong peran alumni Jerman untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua negara. Bahkan memandu pengusaha dalam pemilihan teknologi yang tepat dan menjalankan unit usahanya.