Konsep Industri Pelet Kayu untuk KALTIM

Page 1

KONSEP INDUSTRI PELET KAYU UNTUK KALTIM 1. Potensi sumberdaya Kaltim & pasar pellet kayu 2. Sistem produksi dan standar kualitas pellet kayu 3. Analisa Keuangan & Strategi Investasi

Pelet Kayu| Dr. Muhammad Syukri Nur | Universitas Darma Persada-Jakarta http://syukrimnur.academia.edu| email:syukrimnur@gmail.com

1


Bioenergi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sebuah harapan besar dalam pemenuhan nasional. Argumentasinya terletak pada kemampuan bioenergi memenuhi tuntutan lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Jika indikator keberhasilan adalah keberlanjutan pendayagunaan bioenergi dan secara total energi terbarukan mampu berkontribusi hingga 23% dari kebutuhan energi nasional pada tahun 2025, maka semua pemangku kepentingan energi mampu menggunakan lima paradigma yang disajikan dalam tulisan ini. Terutama pada konsentrasi pendayagunaan biomassa menjadi produk energi di Indonesia.

Penggunaan pellet kayu (wood pellets) merupakan salah satu upaya mendayagunakan biomassa menjadi bioenergi. Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur merupakan sinergis yang bakal menjadikan Indonesia sebagai penyedia bioenergi terbesar dari Asia dan akan mengimbangi peran energi fossil untuk pasokan energi di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Ide cemerlang untuk menghadirkan diskusi ini akan mengubah pulau Kalimantan dari sekadar “areal panen” menjadi Sentra Produksi Bioenergi Nasional. Semoga artikel ini mampu menggugah anda !

Kata Pengantar

Dr. M. Syukri Nur

Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta Email: syukrimnur@gmail.com

http://syukrimnur.academia.edu

2


Daftar Isi 1.

Kata Pengantar

2

2.

Potensi sumberdaya Kaltim dan pasar pellet kayu

4

3.

Sistem produksi dan standar kualitas pellet kayu

12

4.

Analisa keuangan dan strategi investasi

22

5.

Perbedaan manfaat penggunaan sumber teknologi

27

6.

Potensi mitra kerjasama

33

3


1. Potensi sumberdaya Kaltim & pasar pelet kayu Produksi Kayu hutan menurut jenis dan provinsi di Kalimantan Tahun 2017 Kayu bulat Kayu gergajian Kayu Lapis Provinsi 3 3 3 % % m m m Kalbar 121,860 0.28 17,759 0.63 244,068 Kalteng 3,224,759 7.46 69,563 2.47 112,662 Kalsel 97,739 0.23 88,009 3.13 463,891 Kaltim 3,970,242 9.19 90,227 3.21 387,488 Kalut 1,212,724 2.81 36,057 1.28 132,147 Indonesia 43,205,947 20 2,812,812 11 3,793,059  Pulau Kalimantan merupakan pemeran utama dalam industri kehutanan di Indonesia, karena mampu memberikan kontribusi di atas 20 % untuk kayu bulat dan kayu lapis, sementara yang lain, kayu gergajian hanya 11 %.

% 6.43 2.97 12.23 10.22 3.48 35.33

 Kondisi ini mungkin menjadikan Kalimantan hanya sebagai “wilayah atau areal panen sumber daya alam” dan belum berorientasi sebagai wilayah sumber dan sentra produksi bioenergi dari industri kehutanan Indonesia. 4


Kenapa menggunakan biomassa ?  Biomassa merupakan energi dari proses fotosintesis yang tersimpan dalam tumbuhan dan mahluk hidup, serta dapat dipanen kembali sehingga disebut sumber energi terbarukan.  Peran biomassa sebagai sumber energi terbarukan, telah tercatat sejak manusia memanfaatkan kayu secara tradisional kemudian menjadi penyokong energi terbarukan (modern) lainnya yang berasal dari energi surya, angin, hidro, dan panas bumi.  Keunggulan biomassa karena diperoleh dari beragam sumber dan melimpah terutama dari sektor kehutanan (hutan energi), limbah perkebunan, dan alga, serta limbah pemukiman. Kemudian dapat dikonversi dalam tiga wujud yaitu padat, cair , dan gas sehingga memudahkan untuk memindahkan energi ini ke wilayah lain.  Kelemahan biomassa terletak pada kadar air yang tinggi, kandungan energi dan bentuk yang beragam sehingga perlu Strategi dan Teknik untuk konversi menjadi wujud energi yang dibutuhkan sesuai dengan sistem teknologi saat ini dan mendatang.  Biomassa dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia dalam bentuk listrik, bahan bakar transportasi, dan panas/pendinginan. 5


Dimana posisi pellet kayu pada konversi biomassa > Bioenergi?

INFO: • Dalam skema ini proses pembuatan pellet kayu hanya merupakan langkah awal bagi proses konversi lanjutan dari biomassa menjadi bioenergi. • Proses konversi lanjutan akan memberikan nilai ekonomi lebih tinggi dan manfaat yang lebih banyak.

6


Estimasi industri pellet kayu dunia

Negara-negara di Eropa, dan di Asia merupakan negara yang membutuhkan tambahan pasokan energi terbarukan dari industri pellet sebagai langkah penting dalam menjaga kelestarian global.

7


• Permintaan pellet kayu tumbuh dengan kisaran 7-25 persen per tahun. • Negara-negeri di Eropa, Jepang dan Korea Selatan sangat membutuhkan pasokan energi terbarukan, dan pellet kayu merupakan bahan utama. • Pasokan utama pellet kayu Jepang berasal dari Kanada dan Vietnam. 8


Vietnam dan Malaysia merupakan pemasok utama pellet kayu untuk Korea Selatan 9


10


• Target utama untuk pasar pellet kayu adalah: Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan…selain untuk konsumen dalam negeri (industri tekstil, peternakan ayam, dan pabrik semen). • Keunggulan Indonesia: posisi geografis yang lebih dekat dengan JepangTaiwan-Korea Selatan; Potensi biomassa yang beragam, dan luas lahan yang cukup (Kehutanan-Perkebunan). • Posisi Kalimantan Timur memiliki titik koordinat yang strategis dan luas wilayah yang cukup untuk memasok kebutuhan energi berbasis biomassa ini. 11


2. Sistem produksi dan standar kualitas pellet kayu

12


Skema tahap pembuatan pellet kayu

Tahapan dalam pembuatan pellet kayu: 1. Pemilahan bahan baku, pengeringan ringan, dan penghancurannya menjadi kepingkeping ukuran kecil. 2. Proses cip 3. Pembersihan 4. Penghancuran menjadi semacam tepung 5. Pengeringan 6. Pembuatan pellet: pendinginan, dan pengepakan. 13


Penyiapan bahan baku; manajemen pabrik pellet kayu, dan sistem penyimpanan dan transportasi ke konsumen merupakan tiga hal utama dalam industri pelet kayu.

14


Indikator Kualitas Bahan Baku (Biomassa) 1

Kandungan air (moisture content)

?

2

Ukuran (particle size)

?

3

Komposisi Bahan Baku (feedstock compistion)

?

4

Parametrik spesifik mesin

? Indikator Kualitas Produk (Wood Pellet)

Manajemen dan Teknis Produksi: - Pemilihan bahan baku utama untuk pelet kayu, - Pemilihan bahan baku sampingan untuk pembangkit listrik yang menjadi bagian system industri pellet kayu. - Pemilihan teknologi – mesin pengolah pellet kayu - Sistem pengelolaan Gudang (storage) – Silo - Sistem pengangkutan ke konsumen

1

Kandungan air

2

Dimensi

3

Kepadatan (densities)

4

Kekerasan (hardness)

5

Durability

6

resistensi dampak

7

Resistensi air

8

Kandungan abu (ash content)

9

Nilai Bakar (Heating value)

< 10 %

16-7-18.4 MJ/kg 15


Kualitas pellet kayu berdasarkan kandungan airnya.

A: 5 ± B: 15 ± C: 25 ± D: 35 ±

Sumber: Pradhan, P., Mahajani, S. M., & Arora, A. (2018). Production and utilization of fuel pellets from biomass: A review. Fuel Processing Technology, 181, 215-232.

1% 1% 2% 2%

Kandungan air yang tinggi pada bahan baku akan mengakibatkan produk pellet kayu akan mudah mengalami keretakan/kerusakan dan permukaan pellet tak mulus. 16


Sistem Penyimpan Pelet Kayu Sebaiknya menggunakan system SILO untuk mendukung proses pengangkutan pada kapal-tongkang pellet kayu.

17


Sistem Penyimpan Pelet Kayu Sebaiknya menggunakan system SILO untuk mendukung proses pengangkutan pada kapal-tongkang pellet kayu.

18


Sistem Transportasi Laut Pelet Kayu Sebaiknya menggunakan system tongkang tertutuk untuk pengangkutan pelet kayu.

19


20


Standar Kualitas Pellet Kayu - Eropa

https://enplus-pellets.eu/en-in/ Dalam perencanaan pabrik pellet kayu sebaiknya mengacu pada standar kualitas yang telah disampaikan oleh Uni Eropa untuk lebih meyakinkan konsumen. 21


3. Analisa Keuangan & Strategi Investasi 

Pastikan jumlah dan kapasitas produksi sumber bahan baku (tanaman energi- HTI Energi atau Limbah Industri Kehutanan).

Pastikan luas lahan utama – lahan pengembangan areal produksi bahan untuk industri pelet. ---(Manfaatkan kawasan program reboisasi)

Jarak antara sumber bahan baku dengan pabrik pelet (60-100 km untuk mengurangi biaya angkut); termasuk akses pengangkutan ke laut-ekspor.

Pilih teknologi pengolahan dan target produksi Eropa sebagai langkah awal untuk menarik minat pembeli – mengubahnya menjadi mitra investasi. Terutama untuk Jepang.

Perkuat Tim R & D sebagai penyeimbang kemampuan R&D konsumen yang menekankan pada kualitas dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Modal awal untuk investasi sebaiknya dari satu pemilik, kemudian tambahan modal juga dari satu sumber (Lembaga Keuangan Nasional - & Internasional ) 22


Parameter untuk perhitungan modal investasi dan modal kerja pabrik pellet

Parameter untuk perhitungan modal investasi dan modal kerja pabrik pellet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kegiatan Umum Investasi Umum Bahan Baku Pellet kayu Operasional Pabrik Personil - SDM Pengeringan (Drying) Penghalusan (Grinding) Mesin Pelet + Pengkondisian Pendinginan (Cooling) Peralatan lain-Lain Penanganan biomassa

No

Parameter

1

Kegiatan Umum

2

Investasi Umum

3

Bahan Baku

4

Pellet kayu

5

Operasional Pabrik

6

Personil - SDM

7

Pengeringan (Drying)

8

Penghalusan (Grinding)

9

Mesin Pelet + Pengkondisian

10

Pendinginan (Cooling)

11

Peralatan lain-Lain

12

Penanganan biomassa

Faktor Utama

Biaya Listrik Bunga bank Pendayagunaan semua unit dalam pabrik Lahan, biaya konstruksi, bangunan kantor, jalan akses, instalasi listrik, gudang penyimpanan bahan baku, gudang pelet. Biaya perbaikan dan service Tipe bahan baku Kandungan air Biaya bahan baku Ketersediaan bahan baku Laju produksi Produksi tahunan Kandungan air Kepadatan bahan (bulk density) Kapasitas Pabrik Masa Penggunaan setahun Faktor simultan Jam operasi setahun Upah Minimum Regional (UMR) - Gaji Karyawan Jumlah karyawan pabrik Jumlah karyawan administratif Jumlah staf manajemen Laju penguapan air Kebutuhan energi (panas) untuk pengeringan Modal investasi untuk pengering dan bahan bakarnya Biaya servis dan pemeliharaan Tipe dan kapasitas penghancur (milling) Modal investasi Kebutuhan listrik Biaya servis dan pemeliharaan Tipe Kapasitas Kebutuhan listrik Biaya servis dan pemeliharaan Tipe Kapasitas Kebutuhan listrik Biaya servis dan pemeliharaan Modal investasi mesin-mesin pengayakan, conveyer belts, screw , bucket conveyer, cells fans, dan lain-lain Biaya servis dan pemeliharaan Kebutuhan listrik Konsumsi bahan bakar Modal investasi Biaya servis dan pemeliharaan

23


INVESTMENT BUDGET No. I 1

Output capacity :

Equipments

Capacity

Price/Unit (USD)

unit set

122,000.00

10,000.00

10,000.00 122,000.00

- Drying process - Pelleting & Bagging process - Auxiliary system

2 2 1

set set set

160,450.00 220,130.00 30,000.00

1

unit

60,000.00

320,900.00 440,260.00 30,000.00 923,160.00 60,000.00

1 1 1

set Ls set

43,000.00 2,000.00 75,000.00

1 1 1 1 1 1 2,000 20,000 1 1 1

lot lot lot lot lot unit m2 m2 lot

20 6 4 0 0 2 744

unit unit unit unit unit unit m2

50,000.00 14,000.00 37,800.00 163,800.00 90,000.00 35,000.00 193.00

4 2000 150 1 1

unit m2 m2 unit

55,000.00 244.76 209.79 25,000.00 44,020.98

1

set

2,600,000

12

%

d e f g h

1 2 3 4 5 6 7

Output/year

No.

Sub total

Sub total Design fee Installation, commisioning & training Packing cost Local transport in china Shipment, lodging, accomodation, etc Forklift Manufacture building + facilities Land Permits, survey, study, etc Office equipments, etc Others Sub total I Wood supply equipments : Logging truck Log loader Tractor + log trailer + crane Excavator + Harvester head Bulldozer Vehicles (mitsubishi) Base camp + furnishing

III 1 2 3 4 5

Equipments for Marketing Activities Trucks - box wing open Warehouse Office Forklift Others

IV

Power plant-biomass gasification system (included wood chipper) VAT and Import duty

1 - 2 ton

1

25 tons 2 tons 8 tons

62 persons

20 - 30 ton 0 1 - 2 ton Sub total 2 MW

15,000.00 244.76 6.99 13,986.01 139,137.39

43,000.00 2,000.00 75,000.00 120,000.00 52,158.00 20,000.00 12,000.00 10,000.00 60,000.00 15,000.00 489,510.49 139,860.14 75,187.97 13,986.01 139,137.39 2,130,000.000 1,000,000.00 84,000.00 151,200.00 70,000.00 143,592.00 1,448,792.00 220,000.00 489,510.49 31,468.53 25,000.00 44,020.98 810,000.00

I

Description 1 2 3 4 5 6 7 8 9

II 1 2 3 4 5 6 7 8

Production Cost Raw materials (woods) Electricity Labours Maintenance (from investment) Jumbo bag Fuel for forklift Others Insurance Depreciation Sub total Sales Expenses : Fuel for trucks Fuel for forklift Electricity Labours Maintenance Others Loading Depreciation Total

Sub total

Qty

Unit

82,075 ton 10,564,620 kwh 3 % 60,000 6,480 60,000 1

Unit Price (USD) 0.04 2,130,000.00

pcs liter ton %

2.50 0.69 1.13 2,130,000.00

151,200 liter 8,100 liter 50,400 kwh

0.69 0.69 0.12

60,000 ton 60,000 ton

0.20 3.00

60,000 tons Cost/Ton Amount (USD) (USD) 382,156.72 783,900.00 53,250.00 150,000.00 4,486.15 67,649.42 21,300.00 150,894.33 1,613,636.62 104,676.92 5,607.69 6,048.00 85,150.00 164,754.36 12,000.00 180,000.00 75,850.70 634,087.67 2,247,724.30

2,600,000.00 112,339.20 7,101,131.20

Total Working Capital

WOOD PELLETS PRODUCTION COST BUDGET

Amout (USD)

1 1

II

V

unit

Line Production Equipments : Main Equipments : a Mechanical Parts : - Splitting process - Chipping process

b Electrical Control System c On site auxiliary : - Import component - Painting - Mill tower, boiler & steam system

2 3 4 5 6 7

Qty

10 ton/hour

$

378,250.78

24

6.37 13.07 0.89 2.50 0.07 1.13 0.36 2.51 26.89 1.74 0.09 0.10 1.42 2.75 0.20 3.00 1.26 10.57 37.46


Kanada

Kutai Timur, Kaltim

Keuntungan Indonesia: Biaya produksi pellet kayu Indonesia lebih murah daripada Kanada. 25


Ringkasan modal awal untuk pabrik pellet kayu dengan kapasitas 6 t/jam

Telah tersedia contoh untuk perhitungan untuk pellet kayu di berlokasi di Kutai Timur (dapat dipakai) 26


Perbedaan manfaat penggunaan sumber teknologi Tiongkok 

Mesin – mesin umumnya menggunakan lisensi dari produsen Eropa. Harga mesin disesuaikan dengan kualitas mesin yang diinginkan Beli putus, dan sulit untuk membangun kerjasama lebih lanjut dalam training dan pengembangan produk yang membutuhkan kemajuan teknologi. Hanya sebagai penyedia teknologi

Eropa 

Inovator dalam industri pellet

Harga mesin-mesin lebih mahal, dan sepadan dengan kualitas dan masa penggunaannya.

Punya peluang untuk pengembangan lebih lanjut karena ada sisi kerjasama yang dapat dicapai yaitu ada kesinambungan antara institusi penelitian/universitas dengan industri.

Selain penyedia teknologi, membuka peluang untuk membantu pemasaran di Eropa.

27


Tiongkok

•

Menarik untuk menjadi perbandingan harga dengan penyedia teknologi serupa dari Eropa

http://www.simecpellet.com/product/biomass_pellet_equipment/Pellet_Mill.html 28


Jerman

29



31


32


Potensi Mitra Kerjasama:

https://www.dbfz.de/en/

https://greene.es/

https://www.umsicht.fraunhofer.de/en.html 33


Berminat jadi Sponsor ? 

Jika perusahaan anda berminat menjadi sponsor penulisan buku seperti ini, silakan kontak melalui email ke:

syukrimnur@gmail.com untuk mendapatkan informasi lengkap.

Logo perusahaan anda akan ditampilkan dalam lembaran khusus pada buku yang diterbitkan.

Tipe buku adalah microlearning dengan menyajikan sebuah materi yang diawali dengan kerangka pikir dan dlengkapi diagram atau skema.

Penulisan buku ini disampaikan ke publik dalam Bahasa Indonesia sebagai upaya sosialisasi tentang bioenergi kepada masyarakat Indonesia.

Buku digital akan ditautkan di Media digital: academia.edu, bioenerginusantara.com, dan issuu.com 34


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.