Penataan paradigma sistem bioenergi berkelanjutan

Page 1

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN Syukri M. Nur dan Kamaruddin Abdullah Email: syukrimnur@pasca.unsada.ac.id

Sekolah Pascasarjana, Program Studi Energi Terbarukan UNIVERSITAS DARMA PERSADA April 2018


No.

DAFTAR ISI

Halaman

Ringkasan

3

1

Pendahuluan

4

2

Pertanyaan Kunci

7

3

Tinjauan Pustaka

9

4

Metodologi

13

5

Asumsi

14

6

Sistem Bioenergi

15

 Subsistem produksi bioenergi

21

 Subsistem infrastruktur bioenergi

23

 Subsistem manajemen bioenergi

28

 Subsistem kebijakan dan regulasi bioenergi

33

Pilar Kesinambungan Sistem Bioenergi

34

• Prinsip dasar keberlanjutan

35

• Interaksi Sistem Bioenergi Pilar-Pilar Kesinambungan

36

8

Prospek Penerapan

39

9

Kesimpulan

44

7

Pustaka

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

46

2


RINGKASAN  Sistem bioenergi pada paradigma baru, berpatokan pada prinsip sistem energi dimana semua faktor harus diidentifikasi dan dicantumkan karena mempengaruhi keberlangsungan proses, kinerja dan hasil sistem tersebut.  Sistem bioenergi adalah semua materi kunci yang dapat dikelompokkan menjadi susbistem kebijakan dan regulasi; subsistem mata rantai produksi dan pemanfaatan bioenergi, susbsistem manajemen bioenergi; dan subsistem infrastruktur bioenergi.  Untuk mendapatkan jaminan kesinambungan pada sistem bioenergi, maka diperlukan tautan dan idenfikasi materi kunci yang terkait dan berinteraksi dengan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan yang menjadi penopang sistem pembangunan berkelanjutan.  Target penyajian konsep ini adalah penataan teknik analisis yang lebih holisitik dan berdaya guna untuk memandu pengambil kebijakan, pengusaha, dan peneliti dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek bioenergi.  Prospek yang akan datang adalah:  Menerjemahkan konsep sistem bioenergi dan komponen penyusunnya dalam model matematika.  Menjadikan sebuah panduan penelitian di masa mendatang untuk analisis potensi dan strategi realisasi sistem bioenergi berbasis agroindustri kelapa sawit, kelapa, sagu, dan industri kehutanan di Indonesia;  Mendayagunakan konsep ini dengan sistem agro-bioenergi wilayah sebagai upaya integrasi dua konsep berbasis pangan dan energi untuk wilayah. PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

Kata Kunci: sistem bioenergi, bioenergi berkelanjutan; paradigma bioenergi; biomassa. 3


Tulisan ini silakan dikutip: Nur, M. Syukri dan K. Abdullah. 2018. Penataan Paradigma Sistem Bioenergi Berkelanjutan. Universitas Darma Persada, Jakarta.

PENDAHULUAN

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

4


Sumber pasokan energi dunia dan kontribusi bioenergi (%) tahun 2013. (Sumber: berdasarkan data dari World Bioenergy Association, 2016) PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

5


Perkembangan konsumsi energi dunia

Tahun

Total

Batubara

Minyak

Gas alam

Nuklir

2000

271

44.4

115

55.8

7.64

47.6

17.6%

2005

302

55.1

126

60.9

8.21

51.9

17.2%

2010

332

65.1

130

69.2

8.24

59.7

18.0%

2011

344

73.9

131

70.4

7.72

61.1

17.7%

2012

347

73.5

133

71.0

7.37

62.7

18.1%

2013

355

75.8

134

72.3

7.44

65.0

18.3%

Terbarukan Terbarukan (%)

Sumber: World Bioenergy Association, 2016 PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

6


PERTANYAAN KUNCI

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

7


Pertanyaan Kunci Untuk mencari solusi atas kesenjangan konsep bioenergi sebagai sebuah sistem energi maka disajikan empat pertanyaan yaitu: 1. Materi apa saja yang menjadi kunci penentu bioenergi jika dianggap sebagai sebuah sistem energi, termasuk energi terbarukan? 2. Apakah materi kunci ini dapat dikelompokkan dengan kriteria yang spesifik? 3. Bagaimana interaksi materi kunci dan interaksi kelompok penyusun di dalam sistem bioenergi? 4. Bagaimana keterkaitan sistem bioenergi dengan konsep keberlanjutan yang ditopang oleh tiga pilar yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan?

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

8


TINJAUAN PUSTAKA

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

9


Skema yang ringkas • Skema sistem bioenergi yang disajikan oleh McCormick dan Kaberger (2004), sangat sederhana dan hanya menampilkan subsistem produksi bioenergi. • Jika skema sederhana ini ditautkan dengan aspek keberlanjutan, hubungan dengan institusi, dan kondisi pasar maka akan sulit untuk menentukan materi kunci yang dapat diupayakan.

Skema sistem bioenergi menurut (McCormick dan Kaberger,2005). PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

10


Komponen penyusun sistem bioenergi yang tidak lengkap  Ada materi kunci dan subsistem yang tidak tercantum dalam skema namun berpengaruh.  Skema tidak mencatumkan materi kunci yang termasuk dalam subsistem kebijakan dan regulasi; subsistem manajemen, subsistem insfrastruktur bioenergi.  Karena materi kunci dan komponen sistem yang tidak lengkap sehingga membawa kesulitan untuk mencapai target keberlanjutan.

Sistem bioenergi didefinisikan sebagai proses yang hanya melibatkan tiga tahap untuk mengolah bahan baku, pemurnian dan logistik, serta produksi dan pemanfaatan. Sumber: Rimppi et al. (2016) PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

11


Sistem Bioenergi tanpa tautan kesinambungan  Skema sistem bioenergi telah lengkap.  Skema system bioenergi belum ditautkan dengan aspek keberlanjutan yang melibatkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

(Sumber: Sanches Pereira, A., 2012) PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

12


 Sistem bioenergi hanya dipahami sebagai mata rantai produksi yang mengolah bahan baku biomassa, mulai dari pemanenan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, pra perlakuan, dan pengubahan bentuk energi, hingga pemanfaatannya.  Faktor-faktor penentu keberhasilan berjalannya sistem bioenergi seperti infrastruktur, teknologi, manajemen dengan melibatkan sumberdaya manusia dalam berbagai profesi, kebijakan dan regulasi pemerintah hanya menjadi bahan pembahasan terpisah, sehingga belum mampu memberikan informasi lengkap bagi pengambil keputusan di tingkat perusahaan atau pemerintah.  Pembahasan tentang sistem bioenergi juga tidak menjelaskan secara menyeluruh keterkaitan komponen sistem energi tersebut dengan pilar-pilar kesinambungan sistem pada skala lokal atau proyek hingga pada skala wilayah dengan pembangunan berkelanjutan (ekonomi, lingkungan dan sosial). Padahal ketiga pilar tersebut berperan sebagai pengendali (driving force) dan sebagai target mendapatkan manfaat yang berkesinambungan dari pelaksanaan sistem tersebut.  Skema bioenergi sebagai sistem energi hanya digambarkan sebagai interaksi parsial dari materi kunci yang menjadi penyusun sistem energi tersebut. PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

13


METODOLOGI

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

14


Asumsi-Asumsi 1. Materi kunci adalah faktor-faktor yang yang terlibat dan berpengaruh dalam sebuah sistem bioenergi berdasarkan kajian atau pembahasan dari publikasi yang teresensi dari jurnal ilmiah. 2. Materi kunci tersebut dapat dikelompok berdasarkan kesamaan tema. 3. Penjelasan interaksi hanya berdasarkan pada interaksi antar komponen dalam subsistem produksi bioenergi, serta interaksinya sistem bioenergi dengan tiga pilar kesinambungan (sustainability). 4. Rincian materi kunci dalam subkomponen disajikan dalam bentuk matrik penyusun bioenergi yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peminat tema ini. 5. Sistem ini menghasilkan produk bioenergi yang menggunakan bahan baku biomassa dari limbah atau sisa yang berasal dari agroindustri. Produk bioenergi yang dihasilkan dikelompokkan berdasarkan wujudnya yaitu gas buatan, cair, dan padat. 6. Tiga pilar kesinambungan yaitu ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan merupakan bagian dari pilar pembangunan berkelanjutan.

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

15


SISTEM BIOENERGI

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

16


Sistem Energi – Pilar-Pilar Kesinambungan

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

17


Subsistem Penyusun Sistem Bioenergi & Pembangunan Berkelanjutan

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

18


Materi kunci dan empat kelompok penyusun Sistem Bioenergi  Subsistem Produksi Bioenergi

 Subsistem Infrastruktur Bioenergi

Semua materi kunci yang terdapat dalam empat bagian yaitu sumberdaya bahan baku, teknologi konversi, produk dan pemanfaatan, serta mata rantai penyokong pasokan yang terdiri dari moda transportasi dan jadwal pengangkutan dan produksi bioenergi.

Produksi Bioenergi

Infrastruktur Bioenergi

Materi kunci yang menjadi penyokong terlaksananya semua proses dalam sistem bioenergi. Materi kunci: wilayah, Lembaga Pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta Lembaga keuangan

 Subsistem Manajemen Bioenergi

 Subsistem Kebijakan & Regulasi Bioenergi

Semua materi kunci yang terkait dengan Kebijakan Manajemen manajemen bioenergi dengan melibatkan & sumberdaya manusia, sumberdaya alam, Bioenergi Regulasi unit usaha, teknologi, teknis produksi, kebijakan dan regulasi, ekonomi, social, Bioenergi lingkungan serta keuangan. Semua materi kunci dalam manajemen akan terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN untuk mencapai kesinambungan system bioenergi.

Kebijakan dan regulasi yang mengatur keterlibatan, kinerja dan target dari semua materi kunci dan komponen penyusun system bioenergi. Penetapan kebijakan dan regulasi berdasarkan pertimbangan R&D dan asupan informasi dari semua pemangku kepentingan dalam system bioenergi. 19


Skema sistem bioenergi

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

20


PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

21


Subsistem produksi bioenergi

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

22


Rincian subsistem produksi bioenergi Lokasi Bahan Baku

• Pemilihan lokasi • berdasarkan ketersediaan bahan baku: teoritik, Teknik, dan ekonomi • • Ketersediaan infrastruktur wilayah yang mendukung pelaksanaan proyek bioenergi • • Kebutuhan investasi

Tipe Bahan Baku

Pemilihan bahan • baku berdasarkan kriteria fisik, biologi dan kimia

Pengumpulan & Pengangkutan

Pengumpulan • bahan baku dilaksanakan dengan moda & jadwal angkut Ketersediaan bahan yang disesuaikan baku mencukupi dengan system untuk system kerja pabrik produksi yang • berkesinambungan • Sistem pengumpulan dan Ragam bahan baku pengangkutan masih sesuai bekerjasama dengan target dengan pelaku • Penetapan pemerintah produksi bioenergi usaha untuk menjadi sentra daerah/lokasi produksi bioenergi.

Pra-Perlakuan Biomassa

Pra-perlakuan • dilakukan untuk mencapai keseragaman ukuran, bentuk dan jumlah bahan • baku Pra-perlakuan harus ekonomis, tidak menimbulkan masalah baru pada lingkungan

Teknologi & Konversi Biomassa

Distribusi & Perdagangan

Pilihan lintasan • Prioritas produksi • konversi bioenergi untuk disesuaikan memenuhi kebutuhan dengan target utama nasional produksi • Strategi perdagangan Harus ada harus mengikuti upaya untuk kebijakan perusahaan • mendapatkan dan nasional kuantitas dan • Bermitra dengan kualitas perusahaan nasional produksi untuk distribusi dan bioenergi yang sarananya sesuai dengan standar nasional dan internasional

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

Pemanfaatan Bioenergi

Prioritas pemanfaatan bioenergi adalah untuk mendukung pasokan listrik dan energi nasional Pemanfaatan untuk bahan baku pembangkit listrik, bahan bakar mesin dan sarana transportasi, dan kebutuhan rumah tangga 23


Subsistem infrastruktur bioenergi • • •

Kesesuaian agroekologi dan daya dukung wilayah Penetapan menjadi wilayah/sentra produksi bioenergi Ketersediaan sarana pendukung produksi: jalan, bandara, pelabuhan, perkantoran, dan pembangkit listrik Mampu mendukung polygeneration energy system

Wilayah Pendidikan

R & D

• Lembaga yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan untuk mendukung sistem bioenergi

Setiap Lembaga yang terlibat dalam penyiapan SDM untuk seluruh aktivitas di dalam system bioenergi

Keuangan

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

Persyaratan penting sebuah infrastruktur bioenergi adalah bersinergi dan mendukung kinerja sistem, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, biaya operasional rendah dan rendah konsumsi energinya

• Lembaga yang terkait dengan pembiayaan dan penyediaan modal untuk pelaksanaan sistem bioenergi 24


Wilayah • Batas Wilayah Nasional - Internasional • Provinsi: Tanggungjawab – Ketersediaan Fasilitas • Kabupaten & Kota: Tanggung jawab - Fasilitas • Lokasi Proyek – Sentra Produksi • Wilayah Penyangga – Bahan Baku Wilayah: regulasi-fasilitas-kesesuaian-tanggungjawab PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

1 2 3 4 5 6 25


Lembaga Pendidikan • Pendidikan Tingkat Diploma III (Operator) • Pendidikan Tingkat Sarjana (Manager-Supervisi) • Pendidikan Tingkat Magister – Doktor (R&D) • Pendidikan Tingkat Magister - Bisnis • Pendidikan Non Formal – Pelatihan Singkat • Kerjasama Nasional & Internasional - Pendidikan

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

1 2 3 4 5 6 26


Lembaga Keuangan • Kelayakan Investasi • Mekanisme Kerjasama Investasi • Mekanisme Pembiayaan Proyek • Jaminan Pembiayaan & Pembayaran • Hibah dan CSR • Kerjasama Pembiayaan Internasional

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

1 2 3 4 5 6 27


Lembaga Penelitian dan Pengembangan • Kajian Kebijakan dan Regulasi • Rekayasa Keteknikan • Teknologi Terapan • Pemodelan dan Simulasi • Kerjasama Riset ke Implementasi Bisnis • Riset Dasar berbasis Biomassa - Bioenergi

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

1 2 3 4 5 6 28


Subsistem manajemen bioenergi UNIT USAHA:

Perusahaan Terbatas; Koperasi; CV Perencanaan

MANAJEMEN

Pelaksanaan

Evaluasi

Perbaikan Target Manajemen PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

29


Penerapan Manajemen pada mata rantai produksi dan pemanfaatan Bioenergi 1

Pengelolaan sumberdaya berdasarkan pertimbangan teknis, ekonomi, keuangan, dan pasar, regulasi nasional

2

Penerapan strategi dan teknik produksi untuk mencapai peningkatan jumlah dan kualitas produksi produk bioenergi

3

Penerapan strategi dan teknik manajemen sumberdaya manusia berdasarkan keahlian dan keterampilan, serta pengalaman kerja

4

Pelaksanaan program prioritas untuk memenuhi kebutuhan pasokan energi nasional, dan membuka peluang menjadi pemasok energi dunia

5

Pelaksanaan strategi dan Teknik untuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan perbaikan seluruh komponen dalam sistem bioenergi sesuai dengan perkembangan zaman.

6

Pengelolaan sistem bioenergi secara berkesinambungan dengan pertimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan

30


Penerapan Manajemen pada mata rantai produksi dan pemanfaatan Bioenergi Teknologi & Proses Konversi Biomassa

Penggunaan teknologi sangat terkait dengan pilihan lintasan proses konversi biomassa menjadi bioenergi.

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

31


Penerapan Manajemen pada mata rantai produksi dan pemanfaatan Bioenergi Produk Bioenergi Wujud Produk

Nama Produk

Gas

Biogas dan syngas (gas buatan)

Padat

Pelet kayu, pellet arang, cip kayu

Cair

Biodiesel, etanol, methanol, DME

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

32


Penerapan Manajemen pada mata rantai produksi dan pemanfaatan Bioenergi Pemanfaatan Produk Bioenergi Pembangkit Listrik

Bahan Bakar Transportasi

Penghangat Ruangan

Pupuk - dll PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

33


Subsistem kebijakan dan regulasi bioenergi Kebijakan: setiap pengaturan yang terkait dengan pelaksanaan sistem bioenergi namun belum mendapatkan keputusan resmi dari pemerintah.

Regulasi: setiap pengaturan yang terkait dengan pelaksanaan sistem bioenergi yang telah mendapatkan keputusan resmi dari pemerintah.

PRESIDEN

UUD 1945

MENTERI

UNDANG-UNDANG

DIRJEN GUBERNUR

PERATURAN PRESIDEN PERATURAN MENTERI PERATURAN DAERAH PROVINSI

WALIKOTA/BUPATI

PERATURAN DAERAH KOTA-KABUPATEN

BUDAYA SETEMPAT

ADAT ISTIADAT LOKAL

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

34


PILAR KESINAMBUNGAN SISTEM BIOENERGI

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

35


Prinsip dasar keberlanjutan Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan

dampak sosial

dampak konomi

dampak ekonomi

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

36


Interaksi Sistem Bioenergi Pilar-Pilar Kesinambungan

Produksi Bioenergi

Infrastruktur Bioenergi

Lingkungan

Ekonomi

Target Negara

Manajemen

Kebijakan & Regulasi

Sosial

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

37


• Keamanan dan stabilitas rantai pasokan bioenergi, menggunakan bahan bakar baik domestik maupun impor;

• Penggalian potensi sistem bioenergi untuk pemenuhan pasokan energi suatu wilayah/negara;

• Mengurangi resiko investasi pada sektor bioenergi berdasarkan pada skala proyek, ketersediaan bahan baku, pembiayaan, ketersediaan teknologi, dan pasar, serta kebijakan suatu negara.

Langkah kebijakan untuk mempromosikan bioenergi, termasuk kebijakan di sektor pertanian dan limbah,

Pendekatan yang tepat untuk mendapatkan jaminan pasokan dari pemasok bahan baku; jaminan penyediaan jasa pengangkutan, jaminan sosial dan budaya pada pelaksanaan proyek;

Pembukaan lapangan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar proyek

Berperan dalam menggalang inisiatif generasi muda dalam kewirausahaan di sektor bioenergi.

• Potensi inovasi strategi dan teknik optimasi untuk menghasilkan rantai bioenergi yang lebih efisien dan efektif;

Sosial

Ekonomi

• Jalur untuk pengenalan bioenergi pada skala usaha yang berbeda ke berbagai jenis konsumen;

Penerimaan masyarakat terhadap sistem bioenergi sebagai pilihan prioritas yang mampu memenuhi kebutuhan pasokan energinya;

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

Lingkungan

Dampak lingkungan (tidak terbatas pada emisi gas rumah kaca) selama siklus bahan bakar penuh;

Potensi biomassa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di berbagai sektor, termasuk bahan bakar panas, listrik dan transportasi

38


PROSPEK PENERAPAN Penerimaan konsep baru sistem bioenergi ini pada kalangan ilmuwan energi terbarukan berbasis biomassa, masih memerlukan analisis dan penelitian lanjutan. Untuk memenuhi hal tersebut maka konsep ini perlu dikaji lebih lanjut melalui beberapa kegiatan penelitian sebagai berikut:

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

39


Prospek Penerapan Prospek yang akan dilakukan dengan menggunakan paradigma baru ini adalah: a) penerapan model matematika dan skema interaksi dalam analisis sistem bioenergi berbasis kelapa sawit, kelapa, sagu, kehutanan, serta sampah kota di suatu wilayah; b) pemanfaatan konsep baru sistem bioenergi ini untuk analisis potensi dan strategi pelaksanaan dan peningkatan kontribusi pasokan energi berbasis biomassa secara berkelanjutan; c) mendayagunakan konsep ini sebagai upaya integrasi dua konsep berbasis pangan dan energi untuk wilayah.

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

40


Sistem bioenergi dan Model matematika

Untuk mendapatkan informasi kuantitatif dari setiap perubahan pada materi kunci atau subsistem terhadap sebagian atau seluruh komponen dari system bioenergi ini. PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

41


Pemanfaatan sistem bioenergi untuk analisis strategi

Untuk mendapatkan informasi kuantitatif dari penerapan suatu strategi terhadap sebagian atau seluruh komponen dari system bioenergi ini.

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

42


Integrasi konsep sistem bioenergi - sistem pertanian

Untuk mendapatkan informasi kuantitatif dari dari perpaduan dua sistem yaitu system pertanian dengan system bioenergi. Berimplikasi pada kemampuan sistem gabungan ini untuk menyediakan pangan, energi, dan papan.

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

43


KESIMPULAN

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

44


 Sistem bioenergi terdiri dari dari pemilihan bahan baku, pemanenan, pengangkutan, praperlakuan, teknologi konversi biomassa, pengemasan produk bioenergi, sampai pemanfaatan produk bioenergi merupakan paradigma lama yang telah banyak dipahami oleh para ahli energi terbarukan berbasis biomassa. Pemahaman ini hanya terbatas pada subsistem produksi bioenergi pada paradigma baru.  Sistem bioenergi pada paradigma baru, berpatokan pada prinsip sistem energi dimana semua faktor harus diidentifikasi dan dicantumkan karena mempengaruhi keberlangsungan proses, kinerja dan hasil sistem tersebut. Sistem bioenergi adalah semua materi kunci yang dapat dikelompokkan menjadi susbistem kebijakan dan regulasi; subsistem mata rantai produksi dan pemanfaatan bioenergi, susbsistem manajemen bioenergi; dan subsistem infrastruktur bioenergi.  Untuk mendapatkan jaminan kesinambungan pada sistem bioenergi, maka diperlukan tautan dan idenfikasi materi kunci yang terkait dan berinteraksi dengan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan yang menjadi penopang sistem pembangunan berkelanjutan.  Prospek yang akan dilakukan dengan menggunakan paradigma baru ini adalah: a) penerapan model matematika dan skema interaksi dalam analisis sistem bioenergi berbasis kelapa sawit, kelapa, sagu, kehutanan, serta sampah kota di suatu wilayah; b) pemanfaatan konsep baru sistem bioenergi ini untuk analisis potensi dan strategi pelaksanaan dan peningkatan kontribusi pasokan energi berbasis biomassa secara berkelanjutan; c) mendayagunakan konsep ini dengan sistem agro-bioenergi wilayah sebagai upaya integrasi dua konsep berbasis pangan dan energi untuk wilayah. PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

45


PUSTAKA Pustaka terkait materi ini dapat diperoleh melalui portal: http://syukrimnur.academia.edu

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

46


Daftar Pustaka  McCormick, K. and Kåberger, T., 2005. Exploring a pioneering bioenergy system: The case of Enköping in Sweden. Journal of Cleaner production, 13(10-11), pp.10031014.  Rimppi, H., Uusitalo, V., Väisänen, S. and Soukka, R., 2016. Sustainability criteria and indicators of bioenergy systems from steering, research and Finnish bioenergy business operators’ perspectives. Ecological indicators, 66, pp.357-368.  Sanches Pereira, A., 2012. Assessment of Sustainability within Bioenergy Supply Chain Management. Campinas: UNICAMP State University of Campinas.  World Bioenergy Association. 2016. WBA Global Bioenergy Statistics 2016.

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

47


TIM PENULIS

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

48


Muhammad Syukri Nur

Pendidikan

Dosen Tetap di Sekolah Pasca Sarjana UNSADA-Jakarta

• • •

syukrimnur@pasca.unsada.ac.id

Pengalaman Profesional

+62-811580150 Jl. Radin Inten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa, Duren Sawit Jakarta Timur)

RINGKASAN

• •

Syukri berpengalaman sebagai direktur operasional perusahaan selama 10 tahun. Dia juga berpengalaman dalam bidang pemanfaatan analisis data penginderaan jauh, ekologi hutan, dan penerapan klimatologi pertanian. Sejak tahun 2010, mengembangkan gagasan integrasi penelitian dengan unit bisnis di bidang energi baru dan terbarukan.

Industry

Direktur Utama at PT. Rindu Alam Borneo •

Perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan sumberdaya alam terbarukan; perkebunan sawit kemitraan dan pengelolaan limbah sawit menjadi energi.

Direktur Pengembangan Bisnis di PT. Insan Fajar Mandiri Nusantara •

Perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan limbah panas dan panas bumi dengan menggunakan teknologi ORC – AQYLON Perancis.

Pengelola Portal Bioenergi Nusantara 

KEAHLIAN

Sarjana di FMIPA – IPB; 1991 Magister bidang Agroklimatologi di IPB: 1997 Doktor bidang Agroklimatologi di IPB: 2003

Selain aktif di kampus UNSADA, juga mengelola laman informasi bidang bioenergi di http://bioenerginusantara.com.

Functional

Waste to Energy

System Analyst

Biomass to Bioenergy

Business Development

Biomass Power Plant

Sustainability

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

49


PENDIDIKAN

Kamaruddin Abdullah Direktur Sekolah Pasca Sarjana, UNSADA, Jakarta kamaruddin@pasca.unsada.ac.id

Bachelor of Agricultural Engineering – Tokyo University of Agriculture and Technology- 1967

Master of Science of Agricultural Engineering – Tokyo University of Agriculture and Technology- 1970

Doktor pada bidang yang sama di Universitas Tokyo pada tahun 1976.

(021) 8649051/55, Fax : 8649052 Jl. Radin Inten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa, Duren Sawit Jakarta Timur)

Ringkasan •

Direktur Sekolah Pascasarjana dan Guru Besar di Universitas Darma Persada Jakarta.

Beliau juga penggagas konsep Desa Mandiri E3i (Energi, Economic, Environment Improvement) dan aktif melakukan pengajaran, penelitian, pembimbingan mahasiswa magister, serta publikasi ilmiah, serta menjadi pembicara di berbagai seminar nasional dan internasional.

Industry

KEAHLIAN

Functional

Pendidikan tinggi

Alih & Terapan Teknologi

Manajemen Energi

Kerjasama Lembaga

Pemanfaatan Energi Terbarukan

Pembangunan Berkelanjutan

PENGALAMAN PROFESIONAL Organisasi Keahlian • Aktif diberbagai kegiatan profesi seperti Perhimpunan Insyiur Indonesia (PII), Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA), Masyarakat Energi Terbarukan (METI), Dewan Riset Nasional Bidang Energi Terbarukan, dan lainlain. • Aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud penerapan hasil penelitian beliau seperti pengembangan ekonomi masyarakat di masyarakat Dusun Tangsi Jaya, Gunung Halu, Bandung Barat; Penerapan pengering surya dan Pembinaan Koperasi Cottoni di dusun Seriwe Lombok Timur; dan Membantu pengembangan ekonomi di dusun Banyumeneng I DI Yogyakarta. Penelitian • Aktif dalam penelitian bidang energi terbarukan, pengembangan ekonomi masyarakat berbasis energi terbarukan. Perancangan dan penerapan teknologi berbasis pemanfaatan energi surya seperti teknologi pengering, dan teknologi pendingin ruangan .

PENATAAN PARADIGMA SISTEM BIOENERGI BERKELANJUTAN

50


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.