RPJMD 2016

Page 64

pembangunan yang dilaksanakan sebagian besar telah menyebabkan terjadinya perbedaan hasil pelaksanaan pembangunan ekonomi atau ketimpangan antar wilayah di Kabupaten Sumenep. Besar kecilnya ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan akan memberikan gambaran nyata tentang kondisi dan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Sumenep ditinjau dari aspek pemerataan hasil pembangunan. Berikut ini tabel tingkat ketimpangan yang terjadi di Kabupaten Sumenep. Tabel 2.20 Tingkat Ketimpangan di Kabupaten Sumenep Tahun 2010 –2015 Tahun Tingkat Ketimpangan 2010 0,28 2011 0,26 2012 0,27 2013 0,27 2014 0,27 2015 0,27 Sumber : Diolah Bappeda Kabupaten Sumenep, 2015

Untuk mengetahui ketimpangan pembangunan antar wilayah tersebut diatas diukur dengan Indeks Williamson. Angka Indeks Williamson yang semakin kecil/rendah atau mendekati nol menunjukkan ketimpangan pendapatan antar wilayah yang semakin kecil atau dengan kata lain pendapat semakin merata. Berdasarkan perhitungan menunjukkan bahwa Indeks Williamson Kabupaten Sumenep tahun 2010 sebesar 0,28 dan tahun 2011 sebesar 0,26. Pada tahun 2012-2015 Indeks Williamson Kabupaten Sumenep cenderung tetap pada angka 0,27. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan antar wilayah di Kabupaten Sumenep tergolong cukup kecil atau cukup merata. 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Indek Pembangunan Manusia Secara rinci, perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sumenep dapat dilihat dalam Tabel berikut : Tabel 2.21 Perkembangan Tingkat IPM Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015 NO

URAIAN

1. IPM

SATUAN

2011

Persen

58,70

2012 60,08

2013

2014

2015

60,84

61,43

62,66

2. Indeks Pendidikan

II-26


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.