Lakip 2014 Sumenep

Page 1

KATA PENGANTAR Marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Rahmat dan HidayahNya, sehingga dapat diselesaikannya Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014. Laporan ini merupakan laporan kinerja tahunan yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia yang disesuaikan dengan sistematika Penyusunan mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Ketentuan dimaksud, memiliki dua fungsi yaitu pertama disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksananan tugas dan fungsi kewenangan urusan serta sumber daya Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat, yang Kedua merupakan perwujudan pertanggungjawaban Kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep sebagai jaminan adanya peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat serta sebagai informasi mengenai Penerapan Manajemen Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Tahun Anggaran 2014 terhadap Rencana Kerja yang telah disepakati dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014 sebagai pelaksanaan pada tahun keempat Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 10 Tahun 2011 Tentang RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015. Disamping itu, dengan terselesaikannya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014, tentu tidak lepas adanya kerja sama para stakeholders dan komitmen pihak yang terkait, yaitu Tim Asistensi BPKP Provinsi Jawa Timur, Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 serta Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Akhir kata, kami berharap semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 ini dapat menjadi media evaluasi kinerja serta pengukuran peningkatan kinerja dalam pelayanan publik bagi Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan kinerjanya sebagai bentuk Akuntabilitas yang dipercayakan, serta diharapkan upaya perbaikan bersama secara berkesinambungan untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Sumenep “Super Mantap�.

Sumenep,

Maret 2015

BUPATI SUMENEP

Dr. KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si

i


DAFT AR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...............................................................................

I

DAFTAR ISI ............................................................................................

I

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................... Bab I/Hal. 1 A.

Latar Belakang .............................................................

Bab I/Hal. 1

B.

Gambaran Umum Daerah ............................................

Bab I/Hal. 3

C.

Maksud dan Tujuan ......................................................

Bab I/Hal. 11

D.

Permasalahan Utama Yang Dihadapi ..........................

Bab I/Hal. 12

E.

Metode Penyusunan ....................................................

Bab I/Hal. 13

BAB II

PERENCANAAN KINERJA ...................

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA ................................................. Bab III/Hal. 35 A.

Bab 2/Hal. 15

Capaian Kinerja Organisasi ........................................

Bab III/Hal. 36

1. Urusan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah ............

Bab III/Hal. 39

2. Urusan Ketenagakerjaan Dan Ketransmigrasian .........

Bab III/Hal. 48

3. Urusan Ketahanan Pangan ..........................................

Bab III/Hal. 61

4. Urusan Pertanian .........................................................

Bab III/Hal. 67

5. Urusan Peternakan .....................................................

Bab III/Hal. 78

6. Urusan Sosial ..............................................................

Bab III/Hal. 94

7. Urusan Industri ............................................................

Bab III/Hal. 100

8. Urusan Perdagangan ..................................................

Bab III/Hal. 106

9. Urusan Penanaman Modal ..........................................

Bab III/Hal. 110

10 Urusan Kelautan dan Perikanan ..................................

Bab III/Hal. 111

11. Urusan Penataan Ruang ..............................................

Bab III/Hal. 130

12. Urusan Kebersihan dan Pertanaman ....................

Bab III/Hal. 133

13. Urusan Lingkungan Hidup ............................................

Bab III/Hal. 135

14. Urusan Kehutanan .......................................................

Bab III/Hal. 142

15. Urusan Pendidikan .......................................................

Bab III/Hal. 149

16. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak .......................................................................... 17. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa .................

Bab III/Hal. 184

18. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ...................

Bab III/Hal. 198

19. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ..

Bab III/Hal. 206

20. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ....

Bab III/Hal. 209

I

Bab III/Hal. 194


BAB IV

21. Urusan Komunikasi dan Informatika ............................

Bab III/Hal. 217

22. Urusan Kesehatan .......................................................

Bab III/Hal. 232

23. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral ...................

Bab III/Hal. 255

24. Urusan Perumahan .....................................................

Bab III/Hal. 260

25. Urusan Pekerjaan Umum ............................................

Bab III/Hal. 270

26. Urusan Perhubungan ..................................................

Bab III/Hal. 286

27. Urusan Perpustakaan .................................................

Bab III/Hal. 295

28. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga ........................

Bab III/Hal. 300

29. Urusan Kebudayaan ....................................................

Bab III/Hal. 308

30. Ursan Pariwisata .........................................................

Bab III/Hal. 315

31. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahaan Umum, Administrasi Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandiaan ......................................................... 32. Urusan Pertanahan .....................................................

Bab III/Hal. 320

33. Urusan Kearsipan ........................................................

Bab III/Hal. 364

34. Urusan Perencanaan Pembangunan ..........................

Bab III/Hal. 367

35. Urusan Statistik ...........................................................

Bab III/Hal. 368

B.

Bab III/Hal. 369

REALISASI ANGGARAN…………………………………

PENUTUP ..........................................................................

LAMPIRAN

: Penetapan KinerjaTahun 2014

II

Bab III/Hal. 361

Bab IV/Hal. 372


Pemerintah Kabupaten Sumenep

B AB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

A. Sistem akuntabilitas publik menjadi tanggung jawab Pemerintah karena merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga

penyelenggaraaan

pemerintahan

menjalankan

pembangunan

dapat

berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Pedoman dimaksud, disusun dengan tujuan agar dapat dipakai sebagai bahan untuk

membantu

penyusunan

sistem

pengukuran

kinerja

yang

dapat

dipertanggungjawabkan, masyarakat juga dapat mengetahui sejauh mana aparatur pemerintah mampu mengembangkan misinya. Hal ini diwajibkan bagi instansi penyelenggara pemerintahan guna mendorong tercapainya kemampuan mengelola pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan jawaban yang berisi penjelasan mengenai perwujudan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), sebagai media informasi untuk mengetahui sejauh mana peran Penyelenggara Pemerintah Daerah menjalankan kewenangannya di era otonomi daerah terhadap rencana

dan

kinerjanya

yang

telah

ditetapkan

dalam

Program

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah yang dijabarkan dalam program kegiatan kinerja tahunan. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 ini juga merupakan tindak lanjut Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam merespon setiap kebijakan baru Pemerintah Pusat yang dalam hal ini, sistematika penyusunannya telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pada prinsipnya penyusunan laporan ini untuk

memberikan ulasan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

1


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kinerja organisasi perangkat daerah yang telah ditargetkan dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian terhadap kebijakan rencana tahunan 2014 yang ditargetkan dilakukan evaluasi pengukuran keberhasilan capaian kinerja sasaran

dan analisa

capaian kinerja menggunakan metode skala ordinal, sehingga dapat diketahui keberhasilan dan kegagalannya. Yang tentunya dilakukan perbaikan melalui proses yang berkelanjutan dalam menajerial pemerintahan daerah. Hal ini nantinya akan memberikan dampak adanya peningkatan kinerja disetiap tingkatan organisasi atas Penetapan Target Kinerjanya selama satu tahun berlangsung yang dilakukan secara konsisten dan integral tidak lepas dari Perencanaan Strategis Pemerintah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015 yang dijabarkan melalui Program Tahunan Pemerintah Daerah RKPD kemudian dituangkan dengan Rencana Kerja Perangkat Daerah, dengan mengacu pada Indikator Kinerja Utama sebagai target Rencana Kerja yang ditetapkan sehingga mempermudah mengukur kinerjanya disetiap sasaran program /kegiatannya nantinya diharapkan mampu mengevaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah, kondisi terakhir yang seharusnya terwujud sebagai upaya efisiensi atas penggunaan sumber daya. Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten

Sumenep Tahun 2014 dengan memperhatikan kepada peraturan perundangundangan yang melandasi pelaksanaannya, yaitu : 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Lembaga Administrasi Negara. 5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

2


Pemerintah Kabupaten Sumenep

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2011 – 2015. 8. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Sumenep.

2. GAMBARAN UMUM DAERAH

B. 2.1. POTENSI KABUPATEN SUMENEP 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumenep merupakan salah satu bagian dari Propinsi Jawa Timur, terletak pada posisi 113o 32’54” - 116o 16’48” Bujur Timur dan 4o 55’ – 7o 24’ Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai berikut  Sebelah Utara

: Laut Jawa

 Sebelah Selatan : Selat Madura  Sebelah Timur

: Laut Jawa dan Laut Flores

 Sebelah Barat

: Kabupaten Pamekasan

Geografis wilayah Kabupaten Sumenep terbagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah daratan dan kepulauan. Bagian daratan luasnya 1.146,93 km2 atau sekitar 54,79% dari wilayah Kabupaten Sumenep, Bagian daratan terdiri atas delapan belas kecamatan dan satu pulau di Kecamatan Dungkek. Sedangkan wilayah kepulauan luasnya 946,53 km2 atau sekitar 45,21% dari luas wilayah Kabupaten Sumenep, meliputi 126 buah pulau. Sebagaimana wilayah Pulau Madura pada umumnya, merupakan wilayah kering dan pegunungan, Kabupaten Sumenep bagian utara mulai Kecamatan Pasongsongan, Ambunten, Dasuk dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

3


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Batuputih sebagian besar terdiri dari lahan kering. Temperatur di Kabupaten Sumenep rata-rata 24,7oC - 33,6oC. Secara administrasi wilayah Kabupaten Sumenep dibagi menjadi

27

kecamatan, 328 desa dan 4 kelurahan. Wilayah terluas adalah Kecamatan Arjasa, Kangayan, Sapeken, Pasongsongan dan Batuputih. 2.1.2. Topografi Daerah Secara topografis Kabupaten Sumenep merupakan wilayah kepulauan, yaitu terdiri dari 126 pulau, terdiri atas 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak berpenghuni. Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep Nomor 11 Tahun 2006 tentang Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Sumenep telah ditetapkan 126 pulau bernama. Bagian kepulauan terbagi atas sembilan kecamatan yaitu Kecamatan Giligenting, Kecamatan Talango, Kecamatan

Nonggunong,

Kecamatan

Gayam,

Kecamatan

Ra’as,

Kecamatan Arjasa, Kecamatan Sapeken, Kecamatan Masalembu dan Kecamatan Kangayan. Kondisi tersebut, telah memperkaya sumber daya alam, baik yang terdapat di darat, laut dan udara, dalam bentuk keanekaragaman flora, fauna, sumber daya mineral dan sumber daya air yang diharapkan dapat didayagunakan secara optimal, bertanggung jawab dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. Pola penggunaan tanah menggambarkan penggunaan tanah untuk sawah dan non sawah. Penggunaan untuk sawah seluas 25.185 Ha, mayoritas merupakan sawah tadah hujan seluas 16,289 Ha dan sawah irigasi seluas 9,406 Ha. Penggunaan lahan non sawah seluas 142.855 Ha digunakan untuk tegal /kebun seluas 121.235 Ha, ladang /huma seluas 71 Ha, Perkebunan seluas 2.089 Ha, ditanami pohon /hutan rakyat seluas 4.081 Ha, padang penggembalaan /padang rumput seluas 39 Ha, sementara tidak diusahakan

seluas 5.173 Ha dan lainnya

(tambak, kolam, empang, hutan negara dll) seluas 10.167 Ha. Sedangkan lahan bukan pertanian (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) seluas 40.708 Ha. Sehingga Total (Luas Wilayah Kecamatan) seluas 209.258 Ha.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

4


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Grafik 1.1 Pola Penggunaan Tanah di Kabupaten Sumenep

25,695, 12%

40,708, 19%

142,855, 69%

Lahan Sawah

Bukan Lahan Sawah

Lainnya

Sumber Data: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Sumenep

2.1.3. Demografi Berdasarkan estimasi hasil Laporan Kependudukan yang disampaikan oleh Kepala UPT Kependudukan dan Pencatatan Sipil se Kabupaten Sumenep Tahun 2014 sebanyak 1.103.419 jiwa terdiri dari laki-laki 529.796

jiwa

dan

perempuan

573.623

jiwa.

Kecamatan

Arjasa

mempunyai jumlah penduduk terbanyak yaitu 72.647 jiwa, diikuti Kecamatan Kota Sumenep sebanyak 70.145 jiwa dan Kecamatan Pragaan sebanyak 66.633 jiwa. Kepadatan penduduk Sumenep tahun 2014 adalah 776,51 Jiwa setiap 1 Km2. Gambaran jumlah penduduk Kabupaten Sumenep dalam empat tahun terakhir adalah :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

5


Pemerintah Kabupaten Sumenep Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Sumenep Tahun 2010 – 2014

TAHUN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

JUMLAH PENDUDUK

PERKEM BANGAN PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/KM2)

2010

527.850

572.631

1.100.481

21.159

525,68

2011

528.053

572.754

1.100.807

367

525,83

2012

528.632

572.084

1.100.616

191

774.51

2013

528.663

573.323

1.101.986

1.370

775,50

2014

529.796

573.623

1.103.419

1.433

776,51

SUMBER DATA : DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Sumenep terbesar di sektor pertanian sebesar 202.050 orang atau 44.53% dari jumlah kesempatan kerja. Sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sebesar 73.719 orang atau 16.24%, sektor industri pengolahan menyerap tenaga kerja 62.955 orang atau 13.87 % sedangkan sektor jasa menyerap tenaga kerja 60.048 orang atau 13.23%. Sektor lainnya menyerap sebesar 55.004 tenaga kerja atau 12.11%. Grafik 1.2 Jumlah Kesempatan Kerja di Kabupaten Sumenep Tahun 2014

60.048 ; 13,23% 202.080 ; 44,53%

55,004 ;12,11%

Pertanian Perdagangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Angkutan Bank dan Keuangan Jasa

62.955 ; 13,87%

73.719 ;16,24%

Pertambangan Slice 10

Sumber Data: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sumenep

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

6


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Mencermati latar belakang sosial dan budaya masyarakat Kabupaten Sumenep sebagaimana diuraikan

di atas,

maka dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011 - 2015, dapat digambarkan tentang kesiapan masyarakat dalam menerima perubahan-perubahan

baik

di

bidang

pemerintahan,

pembangunan

maupun perubahan global lainnya. Hal ini merupakan momentum yang tepat untuk disikapi masyarakat Kabupaten Sumenep guna mempercepat pertumbuhan dan kesejahteraannya dengan meningkatkan kemandirian dan kemampuan yang dimiliki.

2.2. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SUMENEP Pemerintah Kabupaten Sumenep telah melakukan reformasi birokrasi atau rekstrukturisasi kelembagaan sejalan dengan berlakunya Otonomi Daerah, untuk memenuhi perkembangan kebutuhan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan untuk mempermudah aparat pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dengan

telah

membentuk

lembaga

perangkat

daerah

berdasarkan

pertimbangan berbagai aspek, yaitu meliputi kewenangan yang dimiliki daerah, karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerja sama antar daerah dan /atau dengan pihak ketiga. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja, Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, serta ditetapkankannya Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Organisasi & Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Organisasi & Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

7


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Organisasi & Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI telah ditetapkan organisasi, kewenangan dan tugas dari unit - unit yang membantu kelancaran pelaksanaan tugas - tugas Kepala Daerah yang terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah 2. Asisten Sekretaris Daerah, yaitu : a. Asisten Pemerintahan : Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Bagian Pemerintahan Desa Bagian Hukum b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan : Bagian Perekonomian Bagian Kesejahteraan Masyarakat Bagian Pembangunan c. Asisten Administrasi Umum : Bagian Umum Bagian Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol d. Staf Ahli Bupati, yaitu : Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan 3. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD dipimpin Sekretaris DPRD yang dibantu dengan 3 Kepala Bagian, yaitu Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bagian Rapat dan Risalah serta Kepala Bagian Publikasi. 4. Dinas Daerah (18 Dinas), terdiri dari : a. Dinas Pendidikan b. Dinas Kesehatan c. Dinas Sosial Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

8


Pemerintah Kabupaten Sumenep

d. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi e. Dinas Perhubungan f. Dinas Komunikasi dan Informatika g. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga h. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga i. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan j. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang k. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah l. Dinas Perindustrian dan Perdagangan m. Dinas Kelautan dan Perikanan n. Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan o. Dinas Kehutanan dan Perkebunan p. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil q. Dinas Peternakan r. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset 5. Inspektorat 6. Badan Daerah (7 Badan), terdiri dari : a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah b. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan c. Badan Lingkungan Hidup d. Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana e. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat f. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu g. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7. Kantor Daerah (6 Kantor), terdiri dari : a. Kantor Kebersihan dan Pertamanan b. Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi c. Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral d. Rumah Sakit Umum Dr. H. Moh. Anwar e. Satuan Polisi Pamong Praja f. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI 8. Kecamatan, Kelurahan dan Desa Terdapat 27 Kecamatan, 4 Kelurahan dan 328 Desa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

9


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2.3. PERSONALIA Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor penentu keberhasilan terwujudnya tujuan organisasi. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Sumenep pada akhir tahun 2010 sebanyak 12.258 orang, tahun 2011 sebanyak 11.958 orang, tahun 2012 menjadi 11.567 orang tahun 2013 sebanyak 11.180 Sedangkan tahun 2014 menjadi 11.141 orang. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.2 Data Administrasi Kepegawaian menurut golongan dan Jabatan URAIAN a.

2010

2011

2012

2013

2014

Jumlah PNS 1)

Gol. I

Orang

389

374

261

309

287

2)

Gol. II

Orang

3.593

3.516

3.470

3.312

3.204

3)

Gol. III

Orang

5.283

4.766

4.541

4.451

4.493

4)

Gol. IV

Orang

3.013

3.302

3.282

3.108

3.157

Orang

12.278

11.958

11.567

11.180

11.141

Jumlah b.

TAHUN

SAT.

Jumlah Pejabat Struktural 1)

Eselon II

Orang

30

32

32

34

33

2)

Eselon III

Orang

186

194

199

207

206

3)

Eselon IV

Orang

885

932

928

957

955

4)

Eselon V

Orang

-

38

39

42

42

c.

Jumlah PNS Fungsional

Orang

7.309

7.076

6.882

6.853

6.853

d.

Jumlah Staf PNS

Orang

3.827

3.686

3.487

3.087

3.052

12.278

11.958

11.567

11.180

11.141

Jumlah

Data Administrasi Kepegawaian menurut tingkat pendidikan URAIAN

SATUAN

TAHUN 2010

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

-

Lulusan SD

Orang

393

365

342

302

305

-

Lulusan SLTP

Orang

467

440

367

367

320

-

Lulusan SLTA

Orang

4.374

4.017

3.882

3.657

3.575

-

Lulusan D.I

Orang

135

122

115

119

83

-

Lulusan D.II

Orang

2.570

2.492

2.405

2.321

2.216

-

Lulusan D.III

Orang

824

835

818

793

852

-

Lulusan S-1

Orang

3.218

3379

3358

3.309

3.463

-

Lulusan S-2

Orang

296

307

303

311

326

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

10


Pemerintah Kabupaten Sumenep URAIAN

SATUAN

TAHUN 2010

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

Orang

1

1

1

1

3

Orang

12.278

11.958

11.567

11.180

11.143

S3

-

Jumlah

Sumber Data : BKPP Kabupaten Sumenep

Disamping itu terdapat tenaga penunjang yang masih berstatus tenaga kontrak musiman (TKM) /Honorer sebanyak 78 orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut : a. SLB

1

Orang

b. Lulusan SD

34

Orang

c. Lulusan SLTP

17

Orang

d. Lulusan SLTA

22

Orang

e. Lulusan D-1

1

Orang

f.

-

Orang

3

Orang

78

Orang

Lulusan D-2

g. Lulusan S1 Jumlah

3. MAKSUD DAN TUJUAN

C. Maksud dan tujuan dari Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 adalah : 1. Dapat memberikan informasi kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep yang telah dilakukan dan seharusnya dicapai sesuai RPJMD tahun 2011-2015 dan terukur kepada Pemerintah Pusat atas pencapaian target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahunan. 2. Untuk

memberikan

kontribusi

dalam

pengambilan

keputusan

manajemen

penyelenggaraan pemerintahan dan evaluasi kinerja sebagai upaya perbaikan berkesinambungan

bagi

Instansi

Pemerintah

Kabupaten

Sumenep

untuk

meningkatkan kinerjanya. 3. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2014 sehingga akan lebih efektif. 4. Memacu inovasi kinerja dan berkompetisi dalam peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan Pemerintah Daerah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

11


Pemerintah Kabupaten Sumenep

4. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI D. Eksistensi Penyelenggaraan Pemerintahan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggalakkan prakarsa serta peran aktif masyarakat untuk meningkatkan pemberdayaan potensi daerah secara optimal dan terpadu mengisi dinamika otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab. Juga tidak dapat dihindari dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan terdapat permasalahan yang membutuhkan solusi dan keputusan dalam pengambilan kebijakan. Sebagaimana diketahui dari hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman), sebagai daerah yang sedang dalam taraf membangun dan berkembang, harus diakui ada banyak persoalan yang harus dihadapi Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan dan mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat yang berkelanjutan. Secara lebih rinci, beberapa permasalahan yang perlu dihadapi dan ditangani Pemerintah Kabupaten Sumenep adalah : 1. Berbagai keterbatasan dan kurangnya keberdayaan sektor perekonomian rakyat untuk berkembang secara mandiri akibat kurang dimilikinya akses yang memadai terhadap sumber-sumber produksi dan permodalan. Kendati usaha mikro, UKM dan koperasi yang ada di Kabupaten Sumenep terbukti mampu eksis di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih dari imbas krisis, tetapi peluang untuk bersaing di tingkat regional, nasional, apalagi di tingkat global harus diakui masih sangat terbatas. 2. Meski Kabupaten Sumenep memiliki potensi sumber daya alam yang sangat kaya, termasuk potensi migas dan sumber daya laut serta potensi di sektor pertanian yang besar, tetapi pengelolaan dan pemanfaatan berbagai potensi sumber daya alam yang ada umumnya masih kurang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya masyarakat lokal dan masyarakat miskin. 3. Adanya kesenjangan pembangunan dan ketersediaan berbagai fasilitas layanan publik,

serta

kesenjangan

peluang

untuk

mengembangkan

usaha

antara

masyarakat di wilayah daratan dan wilayah kepulauan, dan masyarakat di daerah tertinggal dengan masyarakat di daerah berkembang. Akibat posisi geografis dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

12


Pemerintah Kabupaten Sumenep

akses yang terbatas, selama ini kondisi kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan dan masyarakat di desa tertinggal umumnya masih kekurangan dan bahkan sebagian di antaranya jauh dari layak. 4. Kondisi dan kualitas sumber daya manusia yang relatif terbatas, dan sistem pendidikan yang belum berkembang optimal dan merata di berbagai daerah, menyebabkan daya saing dan kompetensi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sumenep menjadi lemah di tengah iklim persaingan yang makin ketat. Padahal, di saat yang sama, sejak Jembatan Suramadu mulai beroperasi dan tantangan untuk merespons industrialisasi makin terbuka, sehingga kualitas sumber daya manusia akan sangat menentukan masyarakat Kabupaten Sumenep mampu survive atau terpaksa mengalami proses marginalisasi. 5. Belum merata dan memadainya ketersediaan jaringan infra struktur untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan maupun permukiman. 6. Efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan penegakan hukum belum berjalan optimal. Ketika kinerja aparatur pemerintahan masih belum benar-benar profesional dan transparan, maka yang terjadi bukan saja sebagai daerah yang dalam proses transisi dan seringkali menghadapi kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya stabil, menyadari persoalan yang dihadapi tersebut, harus diakui ada banyak untuk memastikan pelaksanaan program pembangunan dapat menghasilkan manfaat yang nyata bagi rakyat. Tetapi, dengan memperhatikan modal sosial yang dimiliki dan dukungan stakeholder yang kuat, serta menimbang pula adanya dukungan komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun pemerintah pusat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka sangatlah wajar jika kita optimis bahwa pelaksanaan pembangunan yang dirancang untuk kurun waktu lima tahun ke depan akan dapat memberikan hasil sebagaimana diharapkan.

5. METODE PENYUSUNAN

E. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 dilakukan dengan tahapan yaitu : 1. Mengumpulkan data-data kinerja yang relevan untuk bahan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

13


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2. Melakukan pengumpulan dan pengukuran kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 sebagai bahan untuk menyusun matriks Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014. 3. Menyusun narasi analisis tingkat capaian kinerja masing-masing sasaran Pemerintah Kabupaten Sumenep tahun 2014 menurut urusan pemerintahan. 4. Membandingkan capaian kinerja tahun 2014 dengan target tahun 2014 dan capaian kinerja tahun sebelumnya (tahun 2013) serta menganalisis sebabsebab terjadinya perbedaan (performance gap) yang cukup signifikan. 5. Melakukan pembahasan secara bersama-sama diantara tim penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 beserta instansi terkait mengenai hasil penyusunan narasi analisis capaian kinerja dan data pendukung capaian kinerjanya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

14


Pemerintah Kabupaten Sumenep

BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai implementasi Sistem AKIP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, kami berkomitmen memberikan pernyataan keberhasilan atas kinerja yang ingin diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur serta penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran. Memperhatikan sasaran dalam rencana strategis yang ingin dicapai pada tahun 2014, telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana Kinerja Tahunan yang telah disusun terkait kedalam Rencana Kerja (Renja) setelah ditetapkan APBD 2014. Rencana Kinerja tahun 2014 dituangkan dalam Perjanjian Kinerja sebagai operasional kegiatan rencana kerja, maka satuan kerja pelaksana menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun anggaran 2014. Oleh karena itu untuk mengukur keberhasilan hal tersebut dilakukan penilaian pencapaian sasaran dengan menggunakan indikator kinerja yang telah tertuang pada dokumen perencanaan dan pencapaian target kinerja.

Sararan kinerja disinergikan bermuara untuk mencapai Visi “SUPER MANTAP� tersebut dan ditetapkan dalam Misi Pemerintah Kabupaten Sumenep sebagai gambaran amanat dan tanggung jawab yang diemban dan wajib dilaksanakan, yaitu : 1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang makin maju dan mandiri, Peningkatan kualitas pelaku usaha serta pengembangan industri kecil dan menengah yang mempertimbangkan kebutuhan lokal dan mampu bersaing di tingkat regional dan nasional. 2.

Mengembangkan pola pengelolaan SDA dalam rangka mempercepat upaya peningkatan

kesejahteraan

sosial

masyarakat

Kabupaten

Sumenep

secara

keseluruhan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

15


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3.

Peningkatan pembangunan di wilayah kepulauan agar perkembangannya makin seimbang dengan kondisi wilayah daratan.

4.

Menyempurnakan dan mengembangkan sistem pendidikan dan pengembangan SDM yang berorientasi pada keahlian dan keterampilan dengan dilandasi nilai-nilai agama dan budaya yang mampu bersaing ditingkat regional, nasional dan bahkan dunia internasional.

5.

Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang merata dan berkualitas, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan serta permukiman.

6.

Meningkatkan

efektivitas

dan

efisiensi

penyelenggaraan

pemerintahan

yang

profesional dan konsistensi dalam penegakan hukum yang menjamin rasa keadilan dan berwibawa. Sehubungan dengan komponen perencanaan strategis tersebut telah dituangkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015. Dengan demikian

pernyataan Visi Misi, Tujuan dan Sasaran yang berupa

kebijakan dan program kerja dituangkan dalam sasaran indikator kinerja dan rencana pencapaian target kinerja tahunan ditetapkan dengan Perjanjian Kinerja, hal ini dilakukan untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi untuk menilai keberhasilan /kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Dalam rangka menjamin efektivitas implementasi visi-misi pembangunan daerah dalam bentuk program dan kegiatan yang tepat, maka perlu dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan yang merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Sumenep yang ditetapkan di sini sudah barang tentu sepenuhnya mengacu pada visi-misi pembangunan daerah yang sekaligus merupakan janji politik Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Secara lebih rinci, apa tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

16


Pemerintah Kabupaten Sumenep Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015 Misi

Tujuan

Sasaran

Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang makin maju dan mandiri, Peningkatan kualitas pelaku usaha serta pengembangan industri kecil dan menengah yang mempertimbangkan kebutuhan lokal dan mampu bersaing di tingkat regional dan nasional.

 Untuk mendorong upaya pemberdayaan UKM yang potensial.  Untuk memfasilitasi dan membantu pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat miskin, khususnya kelopom buruh tani, industri kecil dan buruh nelayan.

Mengembangkan pola pengelolaan SDA dalam rangka mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Sumenep secara keseluruhan.

 Mendorong pengembangan industrialisasi dan eksplorasi SDA yang ramah tenaga kerja lokal.  Mengembangkankan eksplorasi dan peningkatan daya saing sektor pertanian dan kelautan.  Mendorong implementasi rencana dan penataan ruang daerah yang efisien serta menjamin kelestarian lingkungan hidup.  Pelestarian fungsi lingkungan hidup dalam menunjang pembangunan

 Meningkatkan pemilikan aset produksi di kalangan pelaku UMKM  Meningkatkan jumlah UMKM mandiri  Meningkatkan taraf kesejahteraan buruh industri kecil dan buruh tani  Mengurangi beban pajak yang menjadi tanggungan masyarakat miskin  Meningkatkan pangsa pasar produk UMKM  Meningkatkan akses infoprmasi para pelaku dan dunia usaha terhadap produk UMKM dari kabupaten Sumenep  Meningkatkan margin keuntungan petani (kecil)  Meningkatkan aneka produk yang dihasilkan UMKM  Meningkatkan sumber pendapatan keluarga miskin  Meningkatkan peran Program CSR dalam membantu pemberdayaan UMKM  Meningkatkan akreditasi dan saranaprasarana SMK  Meningkatkan peran dunia industri dalam pengembangan SDM masyarakat  Meningkatkan hasil produksi bahan pangan  Memperbaiki dan penambahan fasilitas pelabuhan.  Meningkatkan fasilitas infrastruktur pertanian  Meningkatkan pelaksanaan Program CSR berbasis masyarakat lokal  Meningkatkan jumlah masyarakat lokal yang menjadi sasaran Program CSR  Meningkatkan pelaksanaan program bapak angkat antara UMKM dan dunia industri  Meningkatkan ragam atau jenis produk UMKM  Meningkatkan produk hasil pertanian dan kelautan yang terstandar  Meningkatkan pemahaman masyarakat dan dunia usaha terhadap kebijakan RTRW  Perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam  Meningkatkan pemanfaatan SDA/ potensi daerah dengan berbasis Iptek dan ramah tenaga kerja local

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

17


Pemerintah Kabupaten Sumenep Misi

Peningkatan pembangunan di wilayah kepulauan agar perkembangannya makin seimbang dengan kondisi wilayah daratan

Menyempurnakan dan mengembangkan sistem pendidikan dan pengembangan SDM yang berorientasi pada keahlian dan keterampilan dengan dilandasi nilai-nilai agama dan budaya yang mampu bersaing ditingkat regional, nasional dan bahkan dunia internasional.

Tujuan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan  Meningkatkan kualitas dan ketersediaan fasilitas dasar masyarakat, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pemukiman di wilayah kepulauan.  Meningkatkan penyediaan infrastruktur dan jaringan transportasi darat dan laut di wilayah kepulauan.  Meningkatkan pengelolaan potensi SDA di wilayah kepulauan serta menjamin kelestarian lingkungan.

 Meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan, termasuk pendidikan life skills.  Meningkatkan kesejahteraan dan status pendidik.  Meningkatkan upaya perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pemberdayaan perempuan.  Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera.  Mengembangkan saluran komunikasi umaroh, ulama dan masyarakat  Mewujudkan kesadaran, partisipasi dan daya kritis masyarakat tehadap penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan  Berkembangnya pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas SDM  Mengembangkan kerjasama dalam media

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Sasaran

 Menambah jumlah tenaga medis di wilayah kepulauan  Menambah jumlah guru di wilayah kepulauan  Meningkatkan jumlah masyarakat yang terlibat dalam program Posyandu  Meningkatkan jumlah rumah layak huni di wilayah kepulauan  Meningkatkan akses masyarakat kepulauan terhadap fasilitas air bersih  Meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas listrik  Merealisasikan pembangunan pelabuhan di Kangean  Meningkatkan panjang dan kualitas jalan di wilayah kepulauan  Meningkatkan kegiatan eksplorasi SDA di wilayah kepulauan  Meningkatkan jumlah sarana pengolahan limbah domestik  Meningkatkan panjang dan kualitas saluran drainase  Meningkatkan efektivitas bantuan pendidikan bagi siswa miskin  Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah dan saranaprasarana belajar siswa  Meningkatkan kompetensi TKI/TKA  Merealisasikan pembangunan SMK Plus di bidang pertanian dan kelautan  Merealisasikan pembangunan RSBI di berbagai kecamatan  Merealisasikan dukungan dana bagi insentif guru di daerah terpencil dan kepulauan  Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan buruh anak  Meningkatkan jumlah pengadaan akte kelahiran gratis  Meningkatkan keterlibatan perempuan miskin dalam pelatihan ketrampilan dan akses perempuan miskin terhadap sumber permodalan  Meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam program KB  Meningkatkan peran Posyandu  Merealisasikan saluran aspirasi sosial masyarakat melalui media massa lokal  Menyelenggarakan pertemuan rutin antara ulama, umaroh, dan masyarakat di tingkat kecamatan  Meningkatkan ketersediaan akses informasi bagi seluruh lapisan masyarakat 18


Pemerintah Kabupaten Sumenep Misi

Tujuan dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi kepada masyarakat

Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang merata dan berkualitas, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan serta permukiman.

 Mengembangkan peran Puskesmas, Polindes dan Poskesdes yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.  Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana sektor kelautan dan perikanan.  Memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, energi dan ketenagalistrikan.  Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi masyarakat.  Memenuhi kebutuhan fasilitas publik sektor ekonomi dan sosial.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Sasaran  Meningkatkan transaksi data dan informasi melalui jaringan TI dan sistem informasi  Meningkatkan keharmonisan antara media massa, masyarakat dan Pemkab. Sumenep  Meningkatkan ketersediaan hasil kajian terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan  Meningkatkan ketersediaan data dan perencanaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan  Meningkatkan jumlah Puskesmas kelas A  Meningkatkan aktivitas dan keterlibatan masyarakat dalam Polindes/Poskesdes  Merumuskan SPM bidang layanan kesehatan  Merealisasikan bantuan subsidi administrasi layanan kesehatan bagi keluarga miskin  Merealisasikan pembangunan sarana dan fasilitas air bersih bagi masyarakat miskin  Meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas listrik  Meningkatkan kualitas layanan dan sarana-prasarana Puskesmas  Mengalokasikan anggaran subsidi bagi masyarakat miskin non-kuota  Meningkatkan subsidi bantuan biaya operasional bagi Puskesmas  Merealisasikan perbaikan kondisi lingkungan permukiman nelayan  Meningkatkan jumlah nelaytan dan petani ikan yang terlibat dalam pelatihan ketrampilan  Meningkatkan hasil tangkapan ikan dan produksi hasil perikanan  Meningkatkan jumlah rumah keluarga miskin yang layak huni  Meningkatkan jumlah saluran irigrasi  Meningkatkan kualitas dan pemeliharaan jalan  Meningkatkan jumlah pasar desa yang layak  Merealisasikan dan meningkatnya jumlah mobil perpustakaan keliling  Meningkatkan panjang dan kualitas saluran drainase  Meningkatkan Panjang dan kualitas  Meningkatkan jumlah dan kualitas pengolahan limbah domestik  Meningkatkan mutu pelayanan jasa 19


Pemerintah Kabupaten Sumenep Misi

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang profesional dan konsistensi dalam penegakan hukum yang menjamin rasa keadilan dan berwibawa.

Tujuan

 Menyusun dan memberlakukan SPM dalam berbagai layanan publik.  Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab.  Mengembangkan saluran komunikasi umaroh, ulama dan masyarakat.  Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur negara.  Meningkatkan potensi sumber keuangan daerah.  Meningkatkan akuntabilitas perencanaan dan pelaksanaan anggaran keuangan sektor publik.

Sasaran perhubungan  Meningkatkan infrastruktur dan fasilitas transportasi  Meningkatkan keselamatan transportasi jalan  Menyusun SPM di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan administrasi kependudukan  Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan aparatur birokrasi terhadap SPM di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan administrasi kependudukan  Merealisasikan saluran aspirasi sosial masyarakat melalui media massa lokal  Merealisasikan pemasangan “Papan Informasi pembangunan” di masingmasing desa  Menyelenggarakan pertemuan rutin antara ulama, umaroh dan masyarakat di tingkat kecamatan  Menyediakan sarana-prasarana aparatur pemerintahan yang lebih baik di desa  Meningkatkan kesejahteraan aparatur pemerintahan  Meningkatkan sumber dan jumlah pendanaan alternatif pembangunan daerah  Menyelenggarakan Musbangdes dan Musrenbang  Meningkatkan proporsi dan alokasi anggaran untuk kepentingan masyarakat miskin  Meningkatkan kinerja fasilitasi pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPRD  Mewujudkan dukungan pencapaian kelembagaan DPRD yang kridibel dan akuntabel  Menciptakan tata kelola Sekretariat Dewan melalui reformasi birokrasi dibidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia  Terselenggaranya penyusunan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

20


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Sumenep tahun 2010 –2015, Pemerintah Kabupaten Sumenep menetapkan strategi dan arah kebijakan daerah sebagai berikut: 1. Upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Sumenep tidak akan dilakukan secara sepotong-potong, parsial, dan hanya bersifat temporer. Dengan mengacu pada sejumlah isu prioritas pembangunan seperti dikemukakan di atas, maka arah kebijakan pembangunan dan program-program pembangunan daerah yang dikembangkan harus benarbenar komprehensif, tidak berhenti hanya pada tingkat wilayah dan kelembagaan saja, tetapi juga perlu menyentuh perbaikan pada tingkat komunitas, keluarga dan bahkan individu. 2. Mengurangi disparitas antara wilayah daratan dan kepulauan dengan cara membangun dan menyediakan sarana dan prasarana yang berimbang dan proporsional. Wilayah kepulauan yang selama ini tertinggal dalam pembangunan, bukan saja akan diprioritaskan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas layanan publik, tetapi lebih dari itu masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut juga akan

diberi

kesempatan

seluas-luasnya

untuk

mengembangkan

diri

dan

mengakses berbagai sumber-sumber produksi yang bermanfaat bagi mereka. 3. Mengembangkan pola pengelolalaan SDA demi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini arah kebijakan yang dikembangkan adalah bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas fungsi lingkungan hidup di Kabupaten

Sumenep

demi

tercapainya

pembangunan

yang

berwawasan

lingkungan. 4. Memberikan pelayanan terbaik kepada publik dan kebijakan pembangunan yang benar-benar berpihak kepada kepentingan masyarakat dan usaha kecil-menengah (UKM), dan bagaimana mendorong peran lembaga-lembaga lokal agar lebih mendukung

proses

transparansi

pelaksanaan

program

pembangunan

di

wilayahnya masing-masing. Sudah barang tentu, untuk menjamin agar dapat dibangun

kinerja

birokrasi

yang

berpihak

kepada

masyarakat,

selain

profesionalisme, keterbukaan, dan akuntabilitas, yang juga dibutuhkan tak pelak adalah kesediaan dari jajaran birokrasi untuk mengubah cara pandang yang lebih simpatik dan empatif kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

21


Pemerintah Kabupaten Sumenep

5. Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pranata-pranata lokal yang bersumber dan memiliki akar kultural di masyarakat itu sendiri. Disadari bahwa keberadaan berbagai pranata dan institusi-institusi lokal, bukan saja berfungsi positif untuk menetralisir dan mengeliminasi tekanan kemiskinan dan kesenjangan, tetapi sebetulnya juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah pengembangan jaringan sosial dan pemberdayaan kelompok masyarakat agar mereka dapat lebih sejahtera, lebih berdaya atau meningkat posisi bargainingnya. Berbagai institusi lokal, seperti Pondok Pesantren, forum pengajian, kegiatan arisan, relasi sosial yang sudah terbangun di kalangan warga masyarakat, dan jaringan sosial yang sudah lama terbentuk, akan dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai media untuk meningkatkan kadar keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumenep. 6. Memberikan kesempatan dan memberdayakan kemampuan bargaining dan kemampuan keluarga-keluarga yang ada, khususnya keluarga miskin untuk melakukan diversifikasi usaha. Secara teoritis, makin banyak sumber-sumber pendapatan yang dimiliki keluarga, maka dalam kenyataan sehari-hari mereka akan makin kenyal dan berdaya menyiasati tekanan kemiskinan atau krisis. 7. Membangunan Kabupaten Sumenep dalam kurun waktu lima tahun ke depan adalah pada upaya peningkatan kualitas SDM penduduk, terutama anak-anak dan perempuan Akses perempuan yang relatif terbatas dan adanya hegemoni nilai-nilai patriarkhis yang mensubordinasi perempuan, sudah barang tentu harus diperbaiki dengan cara merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih sensitif pada persoalan gender dan memprioritaskan kaum perempuan. Di sisi lain, upaya untuk menjamin proses tumbuh-kembang anak secara wajar dan memenuhi apa yang menjadi hak anak-anak juga mutlak dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan beretika. Sebagai wujud nyata komitmen dimaksud untuk menjamin ukuran keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sumenep telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama melalui Peraturan Bupati Sumenep Nomor 17 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Sumenep. Disamping itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep, telah dilakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Selanjutnya untuk mengetahui capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

22


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Indikator Kinerja Utama (IKU) dan capaian Indikator Kinerja Makro, diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing. Untuk mewujudkan Misi pembangunan Kabupaten Sumenep Tahun 2011 - 2015, maka secara bertahap dilakukan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 yang telah ditetapkan guna mengetahui gambaran capaian indikator kinerja sasaran dalam 1 (satu) tahun yang diuraikan dalam per urusan manajemen penyelenggaraan sebagai berikut : Tabel : 2.2 Perencanaan Kinerja Tahun 2014 MISI

1.

Mengembangkan Sistem Ekonomi Kerakyatan Yang Makin Maju dan Mandiri, Peningkatan Kualitas Pelaku Usaha Serta Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Yang Mempertimbangkan Kebutuhan Lokal dan Mampu Bersaing Di Tingkat Regional dan Nasional.

TUJUAN

1.1.

1.2.

Untuk mendorong upaya pemberdayaan UKM yang potensial.

Untuk memfasilitasi dan membantu pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat miskin, khususnya kelompok buruh tani, industri kecil dan buruh nelayan.

URUSAN

Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Urusan Ketenagakerjaan

SASARAN

1.1.1.

1.2.1.

Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja

INDIKATOR KINERJA

1.

Persentase koperasi aktif

2. 3.

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM

4.

Usaha Mikro dan Kecil

1.

Kesempatan kerja Rasio penduduk bekerja

2. 3. 4. 5. 6. 7.

1.2.2.

Urusan Ketahanan Pangan

1.2.3

Terkendalinya laju kepadatan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat

1

1.

2. Urusan Pertanian

1.2.4.

Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura

1.

2.

3.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

atau yang

Angka sengketa pengusahapekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengangguran terbuka Keselamatan dan perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah Transmigrasi Umum

SATUAN

TARGET TAHUN 2014

Unit

1.278

Unit

1.780

Unit

815

Unit

23.140

%

80,61

%

2,96

%

79,90

%

23,01

%

3,46

%

7,10

%

2,63

KK

50

%

99,90

%

510,91

%

338,90

%

74

Ton/Ha

2,10%

Ton/Ha

0,55%

Ton/Ha

0,45%

%

74

Ketersediaan pangan utama : -

Padi (GKG)

-

Jagung

-

Ubi kayu

Meningkatnya pola pangan harapan (PPH) Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Padi (GKG) -

Jagung

-

Kedelai

Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani

23


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

4.

Urusan Peternakan

1.2.5.

Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan

1.

Urusan Sosial

1.2.6.

Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial

1

2

3

2.

Mengembangkan Pola Pengelolaan SDA Dalam Rangka Mempercepat Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Kabupaten Sumenep Secara Keseluruhan.

2.1.

Mendorong pengembangan industrialisasi dan eksplorasi SDA yang ramah tenaga kerja lokal.

Urusan Industri

2.1.1

Urusan Perdagangan

2.1.2

Urusan Penanaman Modal

2.1.3

Meningkatnya Produksi Sektor Industri

Peningkatan perlindungan konsumen dan pelayanan perdagangan Meningkatnya investasi di daerah

1.

Kacang Hijau

Ton/Ha

1,69

-

Kacang Tanah

Ton/Ha

1,73

-

Ubi Kayu

Ton/Ha

15

Nilai tukar petani -

Jaringan irigasi desa (JD)

Unit

0

-

Jaringan rigasi tingkat usaha tani (JTUT)

Unit

0

-

Embung

Unit

15

-

Jalan (JUT)

Unit

23

-

Jalan produksi

Unit

0

Populasi Ternak (ekor) a.

Sapi potong

Ekor

348.546

b.

Kambing

Ekor

147.569

c.

Domba

Ekor

37.833

d.

Ayam buras

Ekor

774.143

e.

Ayam ras petelur

Ekor

310.981

f.

Ayam ras pedaging

Ekor

111.778

g.

Itik

Ekor

55.580

Kg

4.351.334

Kg

2.691.536

2.2.1

Meningkatnya produksi produktivitas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Produksi Bahan Asal Ternak a.

Daging

b.

Telur

Konsumsi Bahan Asal Ternak a.

Daging

b.

Telur

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yang memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Cakupan bina pengrajin

kelompok

Kg / Kapita / Thn Kg / Kapita / Thn Panti

4,163 2.213 20

Orang

1.146

%

1,85

Orang

120

%

0,14

% 0,00052 %

1.

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

%

0,012

1.

Promosi potensi unggulan daerah tingkat Nasional dan Regional Penyusunan Profil potensi investasi Kab. Sumenep Pembangunan potensi unggulan daerah (temu bisnis) Sumenep dalam bingkai keanekaragaman potensi Produksi Perikanan :

Kali

2

Eks

300

Kali

0

Eks

0

4. Urusan Kelautan Dan Perikanan

tani

Pertumbuhan indutri

3.

Mengembangkankan eksplorasi dan peningkatan daya saing

usaha

2.

2.

2.2.

TARGET TAHUN 2014

-

2.

3.

SATUAN

1.

0,40

dan a.

Tangkap

46.047,89

Ton

24


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN sektor pertanian dan kelautan.

URUSAN

SASARAN perikanan kelautan

INDIKATOR KINERJA dan

b.

TARGET TAHUN 2014

SATUAN

Budidaya 877.173,08 Ton

2.

Jumlah pendapatan nelayan : Nelayan pemilik/bulan nelayan buruh/bulan

2.700.000

Rp

2.100.000

Rp 3.

4.

5.

6. 7.

8. 9. 10.

11.

12.

Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standart laik laut, laik tangkap dan laik simpan Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi standart Jumlah armada yang menjual hasil tangkapnya dipelabuhan perikanan Volume produksi perikanan budidaya (ton) Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan Jumlah produksi rumput laut (ton basah) Jumlah produksi ikan kerapu (ton) Jumlah usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standart Jumlah sarana dan prasarana pengolahan rumput laut Jumlah kelompok usaha mikro dikawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (PUGAR) : Pengembangan sarana usaha mikro LKM Tenaga pendamping

13

14

15

16

17

Kelompok usaha mikro Kawasan konservasi laut dan ekosistem perikanan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha) Jumlah kawasan konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat. Jumlah kawasan pulaupulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini Laut

Kapal

357

Unit

31.261

Buah

1.014

Ton

877.893,48

Kecamatan

22

Ton Basah

870

Ton

1.750

Unit

146

Unit

1

Unit

140

Orang

10

Kelompok

140

Ha

119.600,52

Lokasi

5

Pulau

21

Pulau

31

876.750

Ton -

Payau

-

Tawar

-

Perairan Umum

-

Konsumsi ikan

399,16

Ton

23,92

Ton

18 19

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Cakupan Bina Kelompok Nelayan Persentase penurunan wilayah pengelolaan

Ton Kg / Kapita / Thn

16,30

Kelompok

532

%

0,65

25

29,06


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TAHUN 2014

Kapal

25

%

0,50

%

0,50

Usaha

402

Unit

0

Ton

649.686,04

Ton

243.114

%

24

Unit

375

%

17,5

Ha

1.078,9

Ha

14

%

0,51

%

1,4

Ha

51,25

Desa

15

Eks

1

Eks

2

Eks

2

Buah

1

perikanan IUU Fishing 20

Jumlah kapal yang diperiksa

21

Persentase pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan Jumlah usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu : Kapal pengawas

22 23

24 25 2.3.

Mendorong implementasi rencana dan penataan ruang daerah yang efisien serta menjamin kelestarian lingkungan hidup.

Urusan Penataan Ruang

2.3.1

Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RT/RW

1.

2.

Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Produksi Non Perikanan (Garam rakyat) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

3.

Ketaatan terhadap RTRW

4.

Luas wilayah produktif

5.

Luas wilayah industri

6.

Luas wilayah kebanjiran

7.

Luas wilayah kekeringan

8.

Luas wilayah perkotaan

9.

Penataan Wilayah Perbatasan Penetapan Patok Batas Desa

10.

Jumlah Dokumen RDTR

11.

Jumlah Dokumen Rencana Teknis Jumlah Data Dasar Ketataruangan Jumlah Perda RDTR dan Zoning Sosialisasi Dokumen Rencana Tata Ruang

12. 13. 14.

Ada

Urusan Lingkungan Hidup

2.3.2

Meningkatnya jumlah dan kualitas pengolahan limbah domestik

15.

Geografik Informasi Sistem

1.

Persentase sampah

2.

3.

2.3.3

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Ada

penanganan

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk

1.

Pencemaran status mutu air

2.

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air Penegakan hukum lingkungan

3.

ada / Tidak Ada ada / Tidak Ada %

(191 m続/hr) = 0.16 (4400 jiwa/pddk) = 0.2

Jiwa/TPS

Liter / Orang / Hari

(4,8 ltr/org/hr) = 0.2

BOD

5,3

Dokumen

88

%

100

26


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN Urusan Kehutanan

3.

Peningkatan pembangunan di wilayah kepulauan agar perkembangannya makin seimbang dengan kondisi wilayah daratan

3.1.

3.2.

3.3.

4

Menyempurnakan dan Mengembangkan Sistem Pendidikan dan Pengembangan SDM Yang Berorientasi Pada Keahlian dan Keterampilan Dengan Dilandasi Nilai-Nilai Agama dan Budaya Yang Mampu Bersaing Ditingkat Regional, Nasional dan Bahkan Dunia Internasional.

4.1.

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan fasilitas dasar masyarakat, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pemukiman di wilayah kepulauan.

Meningkatkan penyediaan infrastruktur dan jaringan transportasi darat dan laut di wilayah kepulauan.

Meningkatkan pengelolaan potensi SDA di wilayah kepulauan serta menjamin kelestarian lingkungan

Meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan, termasuk pendidikan life skills, serta Meningkatkan kesejahteraan dan statustatus pendidik.

SASARAN 2.3.4

Urusan Kesehatan

3.1.1.

Urusan Kesehatan

3.1.2.

Urusan Kesehatan

3.1.3.

Urusan Perumahan

3.1.4.

Urusan Perhubungan

3.2.1.

Urusan Marga

3.2.2.

Bina

Urusan ESDM

3.3.1.

Urusan ESDM

3.3.2.

Urusan ESDM

3.3.3.

Urusan Pendidikan

4.1.1

Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan Menambah jumlah tenaga medis di wilayah kepulauan

INDIKATOR KINERJA 1. 2. 3.

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

SATUAN

TARGET TAHUN 2014

Ha

101.404,23

Ha

3.145,42

Rp

32.068.140.000

Pada Misi 3 “Peningkatan Pembangunan Di Wilayah Kepulauan Agar Perkembangannya Makin Seimbang Dengan Kondisi Wilayah Daratan� ini merupakan kebijakan memberikan perhatian pada wilayah kepulauan, untuk pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis yang dilaksanakan oleh per-urusan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tergambarkan pada Misi 1,2,4,5 dan 6.

Menambah jumlah guru di wilayah kepulauan Meningkatkan jumlah masyarakat yang terlibat dalam program Posyandu Meningkatkan jumlah rumah layak huni di wilayah kepulauan Merealisasikan pembangunan pelabuhan di Kangean

Meningkatkan panjang dan kualitas jalan di wilayah kepulauan Meningkatkan kegiatan eksplorasi SDA di wilayah kepulauan

Meningkatkan akses masyarakat kepulauan terhadap fasilitas air bersih Meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas listrik Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan

1.

Angka melek huruf

2.

Angka rata-rata lama sekolah Angka Partisipasi Kasar (APK) APK tkt SD/MI

3.

4. 5.

6.

-

APK tkt SMP/MTS

-

APK tkt SMA/SMK/MA

Angka pendidikan yang ditamatkan Angka Partisipasi Murni (APM) APM tkt SD / MI / Paket A APM tkt SMP /MTs / P.B APM tkt SMA/SMK Pendidikan dasar: Angka partisipasi sekolah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Orang

3.725

Tahun

5,83

%

118

%

103,33

%

98,86

%

20,53

%

98,99

%

87,26

%

82,34

%

114,82

27


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

7.

Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah Rasio guru/murid: -

8.

9.

SD/MI

11.

13.

14.

Rasio

1:110

Rasio

1:12

Rasio

1:11

Rasio

1:2

SMP/MTS Pendidikan Menengah :

Rasio

1:2

%

141,68

Rasio

1:55

Rasio

1:14

Rasio

1:2

Orang

797.705

%

58,54

%

79,16

%

76,56

%

53,27

%

0,55

%

0,54

%

0,59

%

98,09

%

98,84

%

93,42

%

50,07

%

72,62

%

75,15

Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru/murid: -

12.

TARGET TAHUN 2014

SMP/MTS Rasio guru/murid per kelas rata-rata: SD/MI

10.

SATUAN

SMA/SMK/MA

Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata SMA/SMAK/MA Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Fasilitas Pendidikan : -

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

-

15.

16.

Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik. Sekolah pendidikan SMA / MA / SMK kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Angka partisipasi PAUD Angka Putus Sekolah (APS): -

17.

Angka Putus Sekolah SD/MI Angka Putus Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah SMA / SMK / MA Angka Kelulusan : -

18.

Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTs Angka melanjutkan SMP/ MTs ke SM / MA Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/ D-IV SD/MI -

4.2.

Meningkatkan upaya perlindungan, pemenuhan hak-hak anak dan pemberdayaan perempuan.

Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

4.2.1

Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak serta Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

1.

2.

SMP/MTs SMA/SMK/MA

Persentase perempuan pemerintah

partisipasi di lembaga

Partisipasi perempuan di lembaga swasta

% 76,87% (3.556 :4.626) 37,72% (1.745 :4.626)

%

28


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

SASARAN

4.2.2

Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa

INDIKATOR KINERJA 3.

Rasio KDRT

4

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

1.

2.

3.

4.3.

Pengendalian pertumbuhan penduduk pengembangan keluarga sejahtera.

laju dan

Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil

4.3.1

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

kecil

0,033% (115 : 351.085)

Kasus

43

%

Posyandu aktif

%

1.

Rasio pasangan nikah Kepemilikan KTP

2.

1.

2.

berakte

Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Rasio pasangan berakte nikah Rata-rata jumlah anak per keluarga

0,025 (149 PKK Aktif) 0.16 (4 Prog Pemb Masy)

%

4.

5. Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera

%

%

4.

4.3.2

TARGET TAHUN 2014

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

3.

Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera

Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

SATUAN

0.5 (5 Pasca Prog Pemb Masy) 0,81 (1.460 posyandu aktif) 842.854 (0,95%) 842.854 (95%)

% Orang Ada / Tidak

Ada

Sudah / Belum

Sudah

Rasio

3 1-2 anak (352.847 anak : 380.026) 73,76% (198.747 AKS : 269.497 PUS)

Anak

Rasio akseptor KB %

4.4.

Mengembangkan saluran komunikasi umaroh, ulama dan masyarakat.

Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

4.4.1

Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

3.

Cakupan peserta KB aktif

4.

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Terbinanya LSM, Ormas dan OKP

1.

2. 3. 4. 5.

4.5.

Mewujudkan kesadaran, partisipasi dan daya kritis masyarakat tehadap penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan, dan Berkembangnya pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas SDM

Urusan Komunikasi Dan Informatika

4.5.1

Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa

1.

Terlaksananya pembinaan politik daerah Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Dukungan kelancaran pemilu Kegiatan pembinaan politik daerah Frekuensi Penyebaran Informasi melalui : Tabloid�info� Pemutaran film -

-

2.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Penerangan mobil (siaran keliling) Media tradisional (pertura)

Media massa lainnya (surat kabar & TV)

-

Media interpersonal

-

Media luar ruang Pameran/expo

Peningkatan Ketersediaan Informasi yang berkwalitas : Berita harian news room

Akseptor

161.201 AKS 168.347 KK 92,00

KK

Kali

6

Kali

6

Bulan

12

Kali

3

Kali

6

Eks

43

Kali

27

Kali

68

Kali

12

Kali

14

Kali

12

Buah

12

Kali

3

Hari

Tiap hari

29


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TAHUN 2014

Hari

Tiap hari

Paket

40

Hari

Tiap hari

Kali

14

SKPD

55

SKPD

8

Ada

Ada

Org Org Org

80 80 60

%

97

%

0,13

Buah

94

Inst

30

Kali

0,14

Kali

0,15

%

0,10

%

64,50

%

0,12

%

16,68

%

0,10

%

0,01

%

0,11

%

0,90

%

0,90

%

0,95

%

0,95

%

1,00

%

0,90

%

1,00

(sumenep.go.id) -

Papan informasi

-

Dokumentasi kegiatan pembangunan Siaran radio pemerintah daerah

3.

4.

5. 6.

7.

Jumlah jaringan komunikasi

8.

Rasio wartel / warnet terhadap penduduk Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Meningkatnya pengawasan dan pengendalian :

9. 10. 4.6.

Mengembangkan kerjasama dalam media dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

Urusan Komunikasi Dan Informatika

4.6.1

Meningkatnya keharmonisan antara media massa, masyarakat dan Pemkab.

Pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat (KIM) Meningkatnya Pemanfaatan Server sebagai: Hosting sub domain website ssatker/sekolah Hosting sistem informasi satuan kerja Web site milik pemerintah daerah Meningkatnya kemampuan SDM di bidang IPTEK : Bintek internet Bintek komputer Workshop IPTEK

1.

-

-

Wartel, warnet, warung seluler dan jasa titipan Telekomunikasi

-

5

Mewujudkan Ketersediaan Infrastruktur Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Yang Merata dan Berkualitas, Khususnya di Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kelautan dan Perikanan Serta Permukiman.

5.1.

Mengembangkan peran Puskesmas, Polindes dan Poskesdes yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

Urusan Kesehatan

5.1.1

Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8. 9.

10.

11. 12. 13.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Standarisasi perangkat pos dan informatika Angka kelangsungan hidup bayi Persentase balita gizi buruk Rasio posyandu per satuan balita Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penanganan penderita penyakit TBC BTA

30


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA 14.

16.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi

17.

Cakupan Puskesmas

18.

Cakupan Pembantu Puskesmas UHH (Usia Harapan Hidup)

15.

19. 20. 21. 22. 23. 24. 5.2.

Memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, energi dan ketenagalistrikan.

Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral

5.2.1

Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah

1.

2. 3. 4. 5.3.

Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi masyarakat.

Urusan Perumahan

5.3.1

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman

1. 2. 3. 4.

5. 6.

7. 8. 9. 5.4.

Memenuhi kebutuhan fasilitas publik sektor ekonomi dan sosial.

Urusan Pekerjaan Umum

5.4.1

Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi

1.

2. 3.

Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Jumlah desa yang menikmati air bersih Pertambangan tanpa ijin Jumlah desa yang menikmati listrik Rumah tangga ber-Sanitasi Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Persentase rumah tinggal bersanitasi Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) Rumah tangga pengguna air bersih Rasio Jaringan Irigasi

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan Embung -

4.

Luas Wilayah Kebanjiran

5.

Perlindungan terhadap abrasi pantai Tercapainya tata kelola air

6. 5.4.2

Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan

Air Tanah Dalam

1. 2.

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui Roda 4

SATUAN

TARGET TAHUN 2014

%

1,00

%

1,00

%

0,90

%

0,19

%

0,19

Tahun

71

%

2,50

%

0,0013

%

9

%

11

%

20

%

55,23

%

70

%

63,64

%

25,84

KK

12,54

Ha

468

%

0,05

M2

20,250

M2

500

M3

5.000

%

2,73

Unit

108

KK

11.000

M/Ha

11, 38

%

77,57

Buah

1

Titik

3

%

0,51

%

2,75

%

1

%

0,7837

km/ penduduk 2.025

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

31


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

5.4.3

Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau

2. 3.

Angkutan darat

4.

9.

Kepemilikan KIR angkutan umum/wajib uji Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Jumlah Pelabuhan Laut / Udara/ Terminal Bis Jumlah uji kir angkutan umum Kepemilikan KIR angkutan umum/wajib uji Pemasangan Rambu-rambu

1.

Jumlah perpustakaan

2.

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

TARGET TAHUN 2014

%

9,76

%

78,37

M2

500

M3

5.000

Orang

1.389.767

%

0,000271

%

0,025

Menit

40

Rp

70.000

Unit

12

Unit

6.071

%

4,14

%

0,946

Lembaga Pendidikan

30

*

Urusan Perhubungan

Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) * Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) * Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air ( minimal 1,5 m) * Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek

SATUAN

1.

5. 6. 7. 8.

Urusan Pepustakaan

5.4.4

Orang Meningkatnya minat baca masyarakat

4 lomba / 450 peserta 3.

Urusan Kepemudaan Dan Olah Raga

5.4.5

Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda

1.

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Jumlah organisasi pemuda

Jumlah gedung olahraga 2. 3.

Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga

4. 5.

Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Jumlah klub olahraga

6. Jumlah organisasi olahraga Urusan Kebudayaan

5.4.6

Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah

7. 1. 2. 3. 4.

Urusan Pariwisata

6

Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Penyelenggaraan

6.1.

Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab.

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

5.4.7

6.1.1

Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata

1.

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien

1.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

2.

Jumlah grup kesenian Terselenggaranya festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

Kunjungan wisata Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Meningkatnya Fasilitas Serap aspirasi DPRD

Eks

9.000

Kelompok

288

Unit

4

Kali

34

Kali

24

Gelanggang

7

Klub

1,006

Kelompok

34

Grup

477

Kali

30

Buah

5

Buah

1,225

Orang

477

%

13,5

%

70,25

32


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

Pemerintahan Yang Profesional dan Konsistensi Dalam Penegakan Hukum Yang Menjamin Rasa Keadilan dan Berwibawa.

URUSAN

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat

2.

3.

6.1.2

Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah (Perda).

1. 2. 3. 4.

5.

6. 7.

8.

9.

6.2.

Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur negara.

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

6.2.1

Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pelayanan

1.

2.

3. 4. 5. 6.

6.3.

Meningkatkan potensi sumber keuangan daerah.

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

6.3.1

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk SKPD Penerapan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Penetapan kinerja Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat seKabupaten Sumenep Prosentase Penanganan demo dengan baik Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Penegakan PERDA Cakupan patroli Satpol PP

SATUAN

TARGET TAHUN 2014

%

75,40

%

65,50

SKPD

70 SKPD

%

82

%

75

%

86,30

Camat

1

%

20,58

Personil

0,82

%

59,18

%

59,94

%

55,91

%

0,91

Orang

75

Kegiatan

3

Menit

15

%

0,59

%

0,50

Kegiatan

3

Kegiatan

6

Kecamatan

0

Kelurahan

4 kelurahan : (- RT = 17 org, RW = 62org)

Hari

15

%

0,30

%

100

petugas

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik

Tingkat kesejahteraan aparatur pemerintahan desa Pembangunan Gedung kantor Rehabilitasi sedang berat gedung kantor Pengadaan meubiler kecamatan Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan

7

Lama proses perijinan

1.

Persentase peningkatan PAD * Prosentase Laporan keuangan SKPD dan Pemkab disusun tepat waktu

33


Pemerintah Kabupaten Sumenep MISI

TUJUAN

6.4.

Meningkatkan akuntabilitas perencanaan dan pelaksanaan anggaran keuangan sektor publik.

URUSAN Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Urusan Pertanahan

Urusan Kearsipan

Urusan Perencanaan Pembangunan

SASARAN

INDIKATOR KINERJA *

6.4.1

6.4.2

6.4.3

Meningkatnya pengelolaan pertanahan di daerah Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan

1.

1. 2. 1.

2.

3.

4. 5. 6. 7. 8. 9. Urusan Statistik

6.4.4

Tersedianya data statistik yang akurat dan tepat waktu

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8. 9.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Jumlah dan macam pajak dan retrebusi daerah * Opini atas laporan keuangan Penyelesaian izin lokasi

TARGET TAHUN 2014

SATUAN

Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti Ketersediaan dokumen hasil kajian berbasis Iptek Ketersediaan dokumen penelitian dan pengkajian Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti Ketersediaan dokumen hasil kajian berbasis Iptek Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti Buku ”kabupaten dalam angka” Buku ”PDRB kabupaten” Terukurnya Indeks Disparitas Wilayah antara daratan dan kepulauan Tersedianya Data Hasil Pelaksanaan Pembangunan Tersedianya data dan informasi melalui unit P3 IK Tersedianya dokumen evaluasi pembangunan bidang pendidikan Tersedianya dokumen evaluasi pembangunan bidang kesehatan Laporan Triwulan dan Tahunan Tugas Pembantuan Tersedianya dokumen evaluasi program pembangunan tahunan

Jenis Pajak

Pajak 9 & Restribusi 3

WTP/WDP

WTP

Ijin Lokasi

3

Desa

19

Perangkat Desa

60

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Ada

%

0,7

Dokumen

4

Dokumen

3

%

0,7

Dokumen

4

%

0,7

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Tidak ada

Ada / Tidak

Tidak ada

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Tidak ada

Ada / Tidak

Ada

Ada / Tidak

Ada

34


Pemerintah Kabupaten Sumenep

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas

sebagai

suatu

perwujudan

kewajiban

untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang bersangkutan. Sesuai amanat Intruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa penyusunan Laporan Kinerja dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Dengan demikian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian Visi dan Misi serta Tujuan Organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, dengan cara menyimpulkan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran predikat nilai capaian kinerjanya.

Untuk

mempermudah

interpretasi

atas

pencapaian

sasaran

dan

program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : ďƒ˜ 85 s/d 100 : Sangat Berhasil ďƒ˜ 70 s/d < 85 : Berhasil ďƒ˜ 55 s/d < 70 : Cukup Berhasil ďƒ˜ 0 s/d < 55 : Kurang Berhasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

35


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dengan penjelasan penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI A.

Laporan ini, memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan

dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2011 – 2015 maupun RKPD Tahun 2014. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan Misi dan Visi instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja tahun 2014 yang telah dilaksanakan oleh Kabupaten Sumenep sesuai urutan Misi Tujuan dan Sasaran dapat disimpulkan capaian kinerja diatas 101.56% dari target yang ditetapkan dengan atribut capaian Sangat Berhasil, sebagai berikut : Tabel 3.A. Hasil Pencapaian Sasaran StrategisTahun 2014 Uraian

Rata-rata Capaian Indikator

Atribut

Sasaran 1. Untuk melaksanakan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

87,25%

Sangat Berhasil

90,48%

Sangat Berhasil

84,96%

Berhasil

103,81%

Sangat Berhasil

Sasaran 4. Untuk melaksanakan Urusan Pertanian sub sektor Pertanian

111.11%

Sangat Berhasil

Sasaran 5. Untuk melaksanakan Urusan Peternakan Sasaran 6. Untuk melaksanakan Urusan sosial

102.63% 142,28%

Sangat Berhasil Sangat Berhasil

100%

Sangat Berhasil

Sasaran 2. untuk melaksanakan urusan Perdagangan

201,46%

Sangat Berhasil

Sasaran 3. untuk melaksanakan urusan Penanaman

75%

Berhasil

Misi 1: Tujuan 1

Misi 1: Tujuan 2 Sasaran 1. Untuk melaksanakan Urusan Ketenagakerjaan Sasaran 2. Untuk melaksanakan Urusan Ketransmigrasian Sasaran 3. Untuk melaksanakan Urusan Ketahanan Pangan sub sektor Pertanian

Misi 2: Tujuan 1 Sasaran 1. untuk melaksanakan urusan Industri

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

36


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Uraian

Rata-rata Capaian Indikator

Atribut

Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan kelautan dan Perikanan

115,03%

Sangat Berhasil

86.94%

Sangat Berhasil

71.88%

Berhasil

Sasaran 3. untuk melaksanakan urusan Lingkungan Hidup

110.70%

Sangat Berhasil

Sasaran 4 untuk melaksanakan urusan kehutanan

100%

Sangat Berhasil

≼ 85 %

Sangat Berhasil

119,13%

Sangat Berhasil

Sasaran 1 Untuk melaksanakan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

83,02%

Berhasil

Sasaran 2 Untuk melaksanakan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

64,51%

Cukup Berhasil

87,25%

Sangat Berhasil

95,23%

Sangat Berhasil

93,33%

Sangat Berhasil

130,41%

Sangat Berhasil

55,56%

Cukup Berhasil

138,70%

Sangat Berhasil

95,23%

Sangat Berhasil

Modal Misi 2: tujuan 2

Misi 2 Tujuan 3 Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Penataan Ruang Sasaran 2 untuk melaksanakan urusan Lingkungan Hidup (Kebersihan dan Pertamanan)

Misi 3: Tujuan 1 s.d 3 Merupakan kebijakan untuk memberi perhatian pada wilayah kepulauan, capaian sasaran pada urusan yang melaksanakan misi 1,2,4,5, dan 6 Misi 4: Tujuan 1 Sasaran 1 Untuk melaksanakan urusan pendidikan Misi 4: Tujuan 2

Misi 4: Tujuan 3 Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Kependudukan dan catatan Sipil Sasaran 2 untuk melaksanakan urusan Keluarga berencana dan Keluarga sejahtera Misi 4: Tujuan 4 Sasaran 1. untuk melaksanakan Urusan Kesatuan Bangsa dan politik dalam Negeri Misi 4: Tujuan 5 Sasaran 1. untuk melaksanakan Urusan Informatika Misi 4: Tujuan 6 Sasaran 1. untuk melaksanakan Urusan Komunikasi Misi 5: Tujuan 1 Sasaran 1. untuk melaksanakan urusan Kesehatan Misi 5: tujuan 2 Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Misi 5: Tujuan 3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

37


Pemerintah Kabupaten Sumenep Rata-rata Capaian Indikator

Atribut

83,58%

Berhasil

Sasaran 1 untuk melaksanakan Urusan Pekerjaan Umum (Irigasi)

69,08%

Cukup Berhasil

sasaran 2 untuk melaksanakan urusan Pekerjaan Umum (infrastruktur Jalan)

73,03%

Berhasil

Sasaran 3 untuk melaksanakan urusan Perhubungan

95,26%

Sangat Berhasil

Sasaran 4 untuk melaksanakan Urusan Perpustakaan

100 %

Sangat Berhasil

Sasaran 5 untuk melaksanakan urusan Kepemudaan dan Olahraga

136%

Sangat Berhasil

Sasaran 6 untuk melaksanakan urusan Kebudayaan

90,66%

Sangat Berhasil

Sasaran 7 untuk melaksanakan urusan Pariwisata

126,91%

Sangat Berhasil

129,61%

Sangat Berhasil

89,43%

Sangat Berhasil

108,72%

Sangat Berhasil

Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Pertanahan

140%

Sangat Berhasil

Sasaran 2 untuk melaksanakan urusan Kearsipan

100%

Sangat Berhasil

Sasaran 3 untuk melaksanakan urusan Perencanaan pembangunan

100%

Sangat Berhasil

Sasaran 4 untuk melaksanakan urusan statistik

100%

Sangat Berhasil

Uraian Sasaran 1. untuk melaksanakan urusan Perumahan Misi 5: Tujuan 4

Misi 6: Tujuan 1 Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian , Kearsipan dan Polisi Pamong Praja Misi 6: Tujuan 2 Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian , Kearsipan dan Polisi Pamong Praja Misi 6: Tujuan 3 Sasaran 1 untuk melaksanakan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian , Kearsipan dan Polisi Pamong Praja Misi 6: Tujuan 4

Untuk lebih jelasnya analisis capaian kinerja setiap pernyataan kinerja terhadap indikator

kinerja

dari

sasaran

strategis

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

dalam

pencapaian

kinerja

merupakan

38


Pemerintah Kabupaten Sumenep

penyelenggaraan pemerintahan beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pelaksana program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat perurusan sebagai berikut :

MISI 1 TUJUAN 1 1. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH SASARAN 1

“MENINGKATNYA KUALITAS KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)�

Pengukuran kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 87.25%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 1.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Koperasi, UKM dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 1.1.

1.

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET

REALISASI

1

2

3

4

5

6

Jml

729

859

117,83

Jml

1.918

1.140

59,44

Jml

805

556

69,07

Jml

22.698

23.400

103,09

Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

1.1. Jumlah koperasi aktif 1.2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 1.3. Jumlah BPR/LKM 1.4. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil

% CAPAIAN

1.1.1. Jumlah koperasi aktif Indikator ini menunjukkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan Jumlah Koperasi aktif. Pada tahun 2014 koperasi aktif sebanyak 859 dari jumlah seluruh koperasi yang ada di kabupaten Sumenep sebanyak 1.297, sedangkan target koperasi yang aktif sebanyak 729 atau mencapai 117,83%, jumlah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

39


Pemerintah Kabupaten Sumenep

koperasi

aktif

meningkat

dikarenakan

adanya

kegiatan

yang

menunjang pembinaan, pengembangan Koperasi. 1.1.2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Indikator ini menunjukkan Jumlah UKM non BPR/LKM UKM di Kabupaten Sumenep. Pada Tahun 2014 jumlah UKM non BPR/LKM UKM realisasi sebanyak 1.140 dari yang ditargetkan sebanyak 1.918 dengan capaian kinerja 59,44%, mengalami penurunan jumlah UKM non BPR/LKM UKM dikarenakan daya beli masyarakat rendah, harga barang naik. 1.1.3. Jumlah BPR/LKM Indikator ini pada Tahun 2014 Jumlah realisasi BPR/LKM UKM di Kabupaten Sumenep sebanyak 556 yang ditargetkan sebanyak 805 mencapai 69,07%, hal ini mengalami penurunan, tetapi Jumlah BPR/LKM UKM merupakan keberhasilan disebabkan Lembaga Keuangan Mikro sudah tidak berlaku lagi dikarenakan ada Undangundang No.1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro yang didalam Undang-undang tersebut disebutkan Lembaga Keuangan Mikro harus berbadan hukum PT. (Perseroan Terbatas) atau Koperasi. Untuk ijin badan hukum PT. (Perseroan Terbatas) dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang ijin Koperasi dikeluarkan oleh Dinas Koperasi. 1.1.4. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Indikator ini menggambarkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan Usaha Mikro dan Kecil, pada tahun 2014 jumlah Usaha Mikro dan Kecil sebanyak 23.400 atau mencapai 103,09% dari targetnya sebanyak 22.698. 1.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan

Koperasi

dan

Usaha

Kecil

Menengah

Sasaran

Strategis

Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

40


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 1.2. INDIKATOR KINERJA

2

1. Jumlah koperasi aktif 2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 3. Jumlah BPR/LKM 4. JumlahUsaha Mikro dan Kecil

TAHUN 2013

TAHUN 2014

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDING KAN Th. 2013

% CAPAIAN TH. 2011

% CAPAIAN TH. 2012

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Jml

124,18

125,04

690

1.278

185,22

729

859

117,83

63,62

Jml

100,00

100,00

1.742

1.780

102,18

1.918

1.140

59,44

58,17

Jml

101,07

72,21

790

556

70,38

805

556

69,07

98,14

Jml

100,00

97,48

22.698

23.120

101,86

22.698

23.400

103,09

101,21

SATUAN

Grafik : 1.1. Capaian Kinerja Tahun 2011 s/d Tahun 2014 Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 200 Jumlah koperasi aktif

180 160 140

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

120 100 80

Jumlah BPR/LKM

60 40

JumlahUsaha Mikro dan Kecil

20 0 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1.2.1. Indikator Jumlah Koperasi Aktif Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 117,83%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Namun capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 1.2.2. Indikator Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 59,44%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

41


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tahun 2011, 2012, dan Tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 1.2.3. Indikator Jumlah BPR/LKM Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 69,07%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012, dan Tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 1.2.4. Indikator Usaha Mikro dan Kecil Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 103,09%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012, dan Tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. 1.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 1.3. SASARAN

INDIKATOR KINERJA

1

1.

Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

2

1.1. 1.2. 1.3. 1.4.

Jumlah koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM JumlahUsaha Mikro dan Kecil

SATUAN

REALISASI AKUMULASI s/d. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN

3

4

5

6

Jml

928

768

120,80

Jml

1.458

2.173

67,11

Jml

605

815

74,26

Jml

22.583

22.698

99,49

Berdasarkan tabel 1.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 90,42%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil dari 4 (empat) indikator yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 2 (dua) indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

42


Pemerintah Kabupaten Sumenep

1.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 1.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 4 (empat) indikator sasaran yaitu Jumlah koperasi aktif, Jumlah UKM non BPR/LKM UKM, Jumlah Usaha Mikro dan Kecil, dan Jumlah BPR/LKM. Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1.4.1. Jumlah Koperasi aktif Pada tahun 2014 sebanyak 859 unit dari target 768 unit sehingga pencapaian

kinerja

sebesar

117,83%.

Keberhasilah

tersebut

dipengaruhi oleh temu interaktif dengan gerakan koperasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan, pengawasan dan penghargaan pada

koperasi

berprestasi,

sosialisasi

peraturan

tentang

perkoperasian, dan pelaksanaan revitalisasi koperasi. 1.4.2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah UKM non BPR/LKM UKM sebanyak 1.140 unit dari target 1.918 unit, sehingga pencapaian kinerja sebesar 59,43%. Rendahnya pencapaian target pada Tahun 2014 disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat serta tinginya harga barang pokok, solusi atas permasalahan di atas Dinas Koperasi akan memfasilitasi pemberian kredit kepada usaha kecil yang dananya dari Bank dan pemberian CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT. (Perseroan Terbatas) yang ada di Kabupaten Sumenep selain itu program/kegiatan yang melekat pada Dinas Koperasi UKM. 1.4.3. Jumlah BPR/LKM Pada Tahun 2014 jumlah BPR/LKM UKM sebanyak 556 atau hanya mencapai 69,06% dari yang ditargetkan sebanyak 805. Rendahnya pencapaian target pada Tahun 2014 disebabkan oleh UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) maka LKM badan hukumnya harus berubah menjadi Koperasi atau Perseroan terbatas. Solusi atas permasalahan di atas maka Dinas Koperasi akan memfasilitasi perubahan badan hukum Lembaga Keuangan Mikro (LKM) menjadi Koperasi yang ada dikabupaten Sumenep.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

43


Pemerintah Kabupaten Sumenep

1.4.4. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2014 ditargetkan sebanyak 22.698 UKM,.terealisasi sebanyak 23.400 UKM, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 103,09%. Adapun faktor pendukung keberhasilan pencapaian target yaitu Pelatihan singkat ( Short Course ) melalui klinik KUMKM, validasi data UMKM, pembinaan kemampuan dan keterampilan bagi masyarakat dilingkungan Industri. Hasil tembakau dibidang pengolahan susu kedelai, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri, hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan mesin pengolah susu kedelai, pembinaan kemampuan dan keterampilan bagi

masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dibidang

budidaya jamur tiram, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan media jamur tiram, pembinaan kemampuan dan keterampilan bagi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dibidang pengolahan roti/kue, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan peralatan pengolahan roti dan kue, pembinaan kemampuan dan keterampilan bagi

masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dibidang

meubiler, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan peralatan meubiler, pembinaan kemampuan dan keterampilan bagi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dibidang sablon, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan peralatan sablon, pembinaan kemampuan dan keterampilan bagi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dibidang menjahit, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan mesin jahit.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

44


Pemerintah Kabupaten Sumenep

1.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 1.5.1. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersebut telah mendukung pencapaian kinerja urusan Koperasi dan UKM.

1.5.2. Sumber Daya Dana Urusan Koperasi mendapatkan dana berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA. 2014 Alokasi Anggaran untuk Dinas Koperasi UKM Kab. Sumenep sebesar Rp. 7.058.557.317,- alokasi dana tersebut dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan Koperasi dan UKM. Peningkatan pengembangan Koperasi dan UKM dapat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

45


Pemerintah Kabupaten Sumenep

diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Koperasi dan UKM. 1.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a.

Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif ini untuk mencapai indikator Jumlah UKM non BPR/LKM UKM dan Jumlah Usaha Mikro dan Kecil didukung kegiatan antara lain Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah, Validasi Data UMKM dan Peningkatan Kapasitas Produksi UMKM melalui Layanan Klinik KUMKM.

b.

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah ini untuk mencapai indikator Jumlah Koperasi aktif dan Jumlah Usaha Mikro dan Kecil yang didukung kegiatan antara lain Pelatihan Dasar-Dasar Akuntansi bagi Koperasi Wanita dan Pelatihan Singkat (Short Course) Melalui Klinik Koperasi dan UKM.

c.

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah ini untuk mencapai indikator Jumlah Koperasi aktif, Jumlah Usaha Mikro dan Kecil dan Jumlah UKM non BPR/LKM UKM yang didukung kegiatan antara lain Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah, Pemberdayaan Usaha Koperasi/KUD, Bimtek Bagi Anggota Koperasi, Praktek Kerja Produk UKM dan Pengembangan Jaringan Usaha KSP/USP Koperasi.

d.

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi ini untuk mencapai indikator Jumlah Koperasi aktif dan Jumlah BPR/LKM yang didukung kegiatan antara lain Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Pelaksanaan Upacara Hari Koperasi, Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi, Magang, Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan pada Koperasi

Berprestasi,

Revitalisasi

koperasi,

Pengawasan

dan

Pengendalian KSP / USP - Koperasi dan KJKS / UJKS - Koperasi Melalui KPKS, Sosialisasi Peraturan tentang Perkoperasian, Bimbingan Teknis Manajemen Keuangan Pola Syariah Bagi KSP / USP Koperasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

46


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Sosialisasi Perundang-Undangan tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Bimbingan Teknis Perpajakan Perkoperasian bagi Pengurus Koperasi, Temu Interaktif dengan Gerakan Koperasi, dan Sosialisasi Bantuan Hibah bagi Koperasi. e.

Program Pembinaan Lingkungan Sosial ini untuk mencapai indikator Jumlah Usaha Mikro dan Kecil dan Jumlah UKM non BPR/LKM UKM yang didukung kegiatan antara lain Pembinaan Kemampuan dan keterampilan bagi Masyarakat di lingkungan Industri Hasil Tembakau dibidang pengolahan Susu Kedelai, Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Melalui Bantuan Mesin Pengolah Susu Kedelai, Pembinaan Kemampuan dan keterampilan bagi Masyarakat di lingkungan Industri Hasil Tembakau dibidang budidaya Jamur Tiram, Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Melalui Bantuan Media Jamur Tiram, Pembinaan Kemampuan dan keterampilan bagi

Masyarakat di lingkungan Industri Hasil Tembakau dibidang

pengolahan roti/kue, Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Melalui Bantuan Peralatan Pengolahan Roti dan Kue, Pembinaan Kemampuan dan keterampilan bagi

Masyarakat di

lingkungan Industri Hasil Tembakau dibidang meubiler, Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan industri Hasil Tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Melalui Bantuan Peralatan Meubiler, Pembinaan Kemampuan dan keterampilan bagi Masyarakat di lingkungan Industri Hasil Tembakau dibidang sablon, Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Melalui Bantuan peralatan sablon, Pembinaan Kemampuan dan keterampilan bagi

Masyarakat di lingkungan Industri Hasil Tembakau dibidang

Menjahit, dan Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Melalui Bantuan Mesin Jahit.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

47


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong sangat berhasil.

MISI 1 TUJUAN 2 2. URUSAN KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA KUALITAS KESEMPATAN KERJA�

TENAGA

KERJA

DAN

Pengukuran kinerja Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 90,48%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 2.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 2.1. SASARAN STRATEGIS 1.

1 Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja

INDIKATOR KINERJA 1.1. 1.2.

1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7.

2 Angka partisipasi angkatan kerja Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengangguran terbuka Keselamatan dan perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

SATUAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

3

4

5

6

%

80.61

78.20

97.01

%

2.96

2.96

100.00

%

79.90

76.33

95.53

%

23.51

15.13

65.75

%

3.46

3.18

91.91

%

7.10

6.93

97.61

%

2.63

2.25

85.55

2.1.1. Angka partisipasi angkatan kerja Jumlah Persentase Angka partisipasi angkatan kerja tahun 2014 sebanyak terealisasi sebanyak 78.20% dari target 80,61%, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

48


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pencapaian

kinerja

sebesar

97,01%.

Keberhasilan

tersebut

dipengaruhi oleh semakin meningkatnya kesadaran para pencaker yang mendaftar serta tersedianya kesempatan atau lowongan kerja yang meningkat. 2.1.2. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun yang ditargetkan pada tahun 2014 sebanyak 2.96% terealisasi sebesar 2.96% berarti dapat dicapai 100%. Keberhasilan pencapaian ini disebabkan karena kesadaran antara pengusaha dan pekerja dalam penerapan undang undang ketenagakerjaan melalui pembinaan dan sosialisasi Bipartit dan Tripartit. 2.1.3. Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan

kerja yang di target 79.90% dapat

direalisasi sebanyak 76.33% sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95.53%. Tingginya capaian kinerja pada tahun 2014 tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk angkatan kerja dan terserapnya informasi bursa kerja secara on line sehingga banyak pencari kerja yang mendaftar. 2.1.4. Pencari kerja yang ditempatkan Pencari kerja target pada Tahun 2014 sebesar 23,51% terealisasi sebesar 15,13% dengan capaian kinerja sebesar 65,75%, indikator ini mengalami penurunan adanya keterbatasan kesempatan kerja terhadap naiknya pencaker yang mendaftar. 2.1.5. Tingkat pengangguran terbuka Target Tahun 2014 tingkat pengangguran sebesar 3,46% terealisasi sebesar 3,18% dengan capaian kinerja sebesar 108,81%, indikator ini merupakan keberhasilan karena dari jumlah penganggur sebesar 15.344 orang terialisasi yang mendapatkan pekerjaan sebesar 1.951 orang, jadi yang belum mendapatkan pekerjaan/penganggur sebesar 13.393 orang. 2.1.6. Keselamatan dan perlindungan Keselamatan dan perlindungan mengalami penurunan capaian kinerja dari target tahun 2014 sebesar 7.10% terealisasi sebesar 6.93% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

49


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dengan capaian kinerja sebesar 97.61%. Indikator ini merupakan keberhasilan melalui Pembinaan syarat-syarat kerja dan jamsostek Optimalisasi Kinerja Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit, Pembinaan Perangkat Hubungan Indistrial yang harmonis dan Lembaga Kerja Sama LKS Bipartit. 2.1.7. Perselisihan buruh pemerintah daerah

dan

pengusaha

terhadap

kebijakan

Pada Tahun 2014 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah target sebesar 2.63% dengan realisasi sebesar 2.25%. indikator merupakan keberhasilan didukung dengan adanya pembinaan terhadap perusahaan mengenai Penegakan dan sanksi

terhadap

pelanggaran

Peraturan

Perundang

undangan

Ketenagakerjaan. 2.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 2.2.

INDIKATOR KINERJA 1

1. Angka partisipasi angkatan kerja 2. Angka sengketa pengusahapekerja per tahun 3. Tingkat partisipasi angkatan kerja 4. Pencari kerja yang ditempatkan 5. Tingkat pengangguran terbuka 6. Keselamatan dan perlindungan 7. Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

SATUAN

% CAPAIAN TH. 2011

% CAPAIAN TH. 2012

TAHUN 2013 TARGET

REALISASI

TAHUN 2014 % CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDINGKAN Th. 2013

2

3

4

5

6

7

8

9

9

10

%

90,33

87,99

78,87

71,30

90,40

80.61

78.20

97.01

107,31

%

90,04

84,65

2,82

2,82

100,00

2.96

2.96

100.00

3378,38

%

91,75

89,40

77,83

74,30

95,46

79.90

76.33

95.53

100,07

%

95,10

96,82

21,87

16,76

76,63

23.51

15.13

65.75

85,80

%

88,28

41,42

3,15

3,61

87,26

3.46

3.18

91.91

124,69

%

100,00

100,00

6,32

6,52

103,16

7.10

6.93

97.61

94,61

%

100,00

100,00

3,68

3,68

100,00

2.63

2.25

85.55

85,55

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

50


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Grafik : 2.1. Capaian Kinerja Tahun 2011 s/d Tahun 2014 120 Angka partisipasi angkatan kerja

100

Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun

80

Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan

60

Tingkat pengangguran terbuka 40

Keselamatan dan perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

20

0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

2.2.1. Angka partisipasi angkatan kerja Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 91,01%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja. 2.2.2. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja secara perlahan. 2.2.3. Tingkat partisipasi angkatan kerja Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 95,53%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja walaupun tidak terlalu tinggi. 2.2.4. Pencari kerja yang ditempatkan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 65,75%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

51


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2.2.5. Tingkat pengangguran terbuka Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 108,81%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. 2.2.6. Keselamatan dan perlindungan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,61%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. 2.2.7. Perselisihan buruh pemerintah daerah

dan

pengusaha

terhadap

kebijakan

Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 85,55%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. 2.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 2.3.

SASARAN

1

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

REALISASI AKUMULASI s/d. TAHUN 2014

2

3

4

5

6

%

78,20

82,53

94,75

%

2,96

2,18

135,78

%

76,33

81,33

93,85

%

15,13

24,25

62,39

%

3,18

3,81

119,81

%

6,93

8,42

82,30

%

2,25

2,11

106,64

1.1. Angka partisipasi angkatan kerja 1.2. Angka sengketa pengusahapekerja per tahun 1.3. Tingkat partisipasi angkatan kerja 1.4. Pencari kerja yang ditempatkan 1.5. Tingkat pengangguran terbuka 1.6. Keselamatan dan perlindungan 1.7. Perselisihan buruh

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

52


Pemerintah Kabupaten Sumenep

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

REALISASI AKUMULASI s/d. TAHUN 2014

2

3

4

1

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN

5

6

dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

Berdasarkan tabel 2.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 99,36%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari empat indikator yang ditetapkan terdapat 6 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 1 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 2.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 2.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 7 indikator kinerja yaitu Persentase Angka partisipasi angkatan kerja, Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun, Tingkat partisipasi angkatan kerja, Pencari kerja yang ditempatkan, Tingkat pengangguran terbuka, Keselamatan dan perlindungan, Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah. Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 2.4.1. Jumlah Persentase Angka partisipasi angkatan kerja Jumlah Persentase Angka partisipasi angkatan kerja tahun 2014 sebanyak terealisasi sebanyak 78.20% dari target 80,61%, sehingga pencapaian

kinerja

sebesar

97,01%.

Keberhasilan

tersebut

dipengaruhi oleh semakin meningkatnya kesadaran para pencaker yang mendaftar serta tersedianya kesempatan atau lowongan kerja yang meningkat. 2.4.2. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun yang ditargetkan pada tahun 2014 sebanyak 2.96% terrealisasi sebesar 2.96% berarti dapat dicapai 100%. Keberhasilan pencapaian ini disebabkan karena kesadaran antara pengusaha dan pekerja dalam penerapan undang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

53


Pemerintah Kabupaten Sumenep

undang ketenagakerjan melalui pembinaan dan sosialisasi Bipartit dan Tripartit. 2.4.3. Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan

kerja yang di target 79.90% dapat

direalisasi sebanyak 76.33% sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95.53%. Tingginya capaian kinerja pada tahun 2014 tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk angkatan kerja dan terserapnya informasi bursa kerja secara on line sehingga banyak pencari kerja yang mendaftar. 2.4.4. Pencari kerja yang ditempatkan Pencari kerja yang ditempatkan mengalami penurunan capaian kinerja hal ini disebabkan karena adanya kenaikan target sesuai dengan target yaitu 23,51% pada tahun 2014 sedangkan tahun 2013 hanya 21,87%, sehingga dapat mempengaruhi penurunan capaian kinerja. Solusi atas permasalahan di atas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten

Sumenep

dalam

peningkatkan

kesejahteraan masyarakat perlu meningkatkan kinerja penempatan tenaga kerja melalui Antar Kerja Antar Lokal (AKAL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN), sehingga pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2015 dapat dicapai sebanyak mungkin. 2.4.5. Tingkat pengangguran terbuka Tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan. Indikator tersebut

menunjukkan

keberhasilan

dalam

pengurangan

pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena bertambahnya kesempatan kerja sehingga mempengaruhi terhadap capaian kinerja. Keberhasilan tersebut didukung dengan peningkatan informasi bursa kerja baik melalui media massa, elektronik dan bursa kerja on line serta sosialisasi tentang kesempatan kerja dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan. 2.4.6. Keselamatan dan perlindungan Keselamatan dan perlindungan mengalami penurunan capaian kinerja. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan target dari tahun sebelumnya sehingga dapat berpengaruh terhadap perbandingan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

54


Pemerintah Kabupaten Sumenep

capaian kinerjanya. Namun demikian realisasi pada tahun 2014 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Solusi atas permasalahan di atas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep perlu meningkatkan kinerja melalui Pembinaan syarat-syarat kerja dan jamsostek Optimalisasi Kinerja Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit, Pembinaan Perangkat Hubungan Indistrial yang harmonis dan Lembaga Kerja Sama LKS Bipartit. Pembinaan Deteksi Dini dalam rangka minimalisir Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 2.4.7. Perselisihan buruh pemerintah daerah

dan

pengusaha

terhadap

kebijakan

Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 85,55%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Hal itu menunjukkan keberhasilan capaian kinerja. Keberhasilan tersebut didukung dengan adanya pembinaan terhadap perusahaan mengenai Penegakan dan sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan. 2.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 2.5.1. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Perda Kabupaten Sumenep yang telah mendukung pencapaian kinerja urusan tenaga kerja dan transmigrasi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

55


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2.5.2. Sumber Daya Dana Urusan

Tenaga

Kerja

Dan

Transmigrasi

mendapatkan

dana

berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013

Tentang

Penjabaran

APBD

TA.

Rp.9.056.021.205-, alokasi tersebut cukup untuk

2014

sebesar

melaksanakan

program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan tenaga kerja dan transmigrasi. 2.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.

Untuk

mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain : -

Pelatihan keterampilan Menjahit ;

-

Pelatihan keterampilan Proses Pecah Batu ;

-

Pelatihan Keterampilan Bordir ;

-

Menumbuh dan mengembangkan usaha baru bagi wanita dalam menciptakan lapangan kerja ;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

56


Pemerintah Kabupaten Sumenep

-

Pelatihan

Menumbuhkembangkan

Ketenagakerjaan

di

Pondok

Pesantren bagi Santri ; -

Pelatihan Keterampilan Percetakan/benner/offset.

b. Program Peningkatan kesempatan kerja. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain : -

Penyebaran Informasi Bursa Tenaga Kerja ;

-

Penyusunan dan Sosialisasi Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2014;

-

Pembinaan Usaha Mandiri Sektor Informal (UMSI) ;

-

Pengerahan dan Pemberangkatan Calon Transmigrans ;

-

Pelatihan Keterampilan Otomotif Sepeda Motor berbahan bakar Gas.

c. Program perlindungan lembaga ketenagakerjaan. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain : -

Pembinaan syarat-syarat kerja dan jamsostek ;

-

Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia yang bermasalah ;

-

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang di-deportasi ;

-

Penilaian PenghargaanKecelakaan Nihil (Zero Accident Award);

-

Optimalisasi Kinerja Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit ;

-

Pembinaan Perangkat Hubungan Indistrial yang harmonis dan Lembaga Kerja Sama LKS Bipartit ;

-

Pembinaan Deteksi Dini dalam rangka minimalisir Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ;

-

Penunjang kegiatan pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung program keluarga harapan (PPA-PKH) ;

-

Optimalisasi Penyelesaian Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja

d. Program Pengawasan dan Pelatihan Kerja untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain : -

Penegakan dan sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Perundang undangan Ketenagakerjaan ;

-

Pengawasan

/

Pemeriksaan

terhadap

pelanggaran

Peraturan

Perundang undangan Ketenagakerjaan. e. Program Lingkungan Sosial (DBHCHT) untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain : -

Pelatihan Peningkatan Keterampilan Servis sepeda motor ;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

57


Pemerintah Kabupaten Sumenep

-

Penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah melalui bantuan peralatan pecah batu ;

-

Penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah melalui bantuan peralatan servis sepeda motor ;Pelatihan Keterampilan rias pengantin di daerah Penghasil Tembakau ;

-

Penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah melalui bantuan peralatan Rias pengantin ;

-

Padat Karya Pembuatan Jalan Makadan di daerah Penghasil Tembakau Pelatihan Aneka Usaha bagi tenaga kerja di daerah penghasil tembakau;

-

Pelatihan Keterampilan Proses Pecah Batu di daerah penghasil tembakau ;

-

Padat Karya Pembuatan Saluran Irigasi di daerah penghasil tembakau ;

-

Pelatihan Keterampilan Las Listrik bagi Masyarakat di daerah Penghasil Tembakau ;

-

Pelatihan Keterampilan Tambal Ban di daerah penghasil tembakau.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong sangat baik.

SASARAN 2

“TERKENDALIAN LAJU KEPADATAN PENDUDUK DAN PENGEMBANGAN KELUARGA KECIL SEJAHTERA�

Pengukuran kinerja Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Terkendalian laju kepadatan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 84,96%, ini termasuk predikat Berhasil. 2.1.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari Sasaran Strategis

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

58


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Terkendalian laju kepadatan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 2.1. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

1 Terkendalian laju kepadatan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera

2.

SATUAN

TARGET

REALISASI

3

4

5

% CAPAIAN 6

KK

50

5

10,00

2 Transmigran Umum

2.1.

2.2.1. Transmigran Umum Pada Tahun 2014 transmigrasi umum ditargetkan sebesar

50 KK

terealisasi sebesar 5 KK dengan capaian kinerja sebesar 10%, indikator ini mengalami penurunan dikarenakan penentuan kuota calon transmigran ditentukan oleh Porvinsi melalui Pusat. 2.2.

PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sasaran Strategis Terkendalian laju kepadatan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 2.2.

INDIKATOR KINERJA 1

1.

Ketransmigrasia n Umum

% CAPAIAN TH. 2011

% CAPAIAN TH. 2012

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDINGKAN Th. 2013

2

3

4

5

6

7

8

9

9

10

%

160,00

114,29

45

25

55,56

50

5

10,00

18,00

SATUAN

TAHUN 2013

TAHUN 2014

2.2.2. Ketransmigrasian Umum 200

0 Ketransmigrasian Umum

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

160

114.29

55.56

10

Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 10,00%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

59


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat signifikan. 2.3.

PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari Sasaran Strategis Terkendalian laju kepadatan

penduduk

dan

pengembangan

keluarga

kecil

sejahtera

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 2.3.

SASARAN

Terkendalian laju kepadatan penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera

% CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

2

3

4

5

6

KK

110

60

183,33

1

2.

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

REALISASI AKUMULASI s/d. TAHUN 2014

2.1. Ketransmigrasian Umum

Berdasarkan tabel 2.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan Tahun 2014 telah dicapai pada Tahun 2011 dan Tahun 2012. Jadi realisasi capaian akumulasi s/d Tahun 2014 sebesar 110 KK bila dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada Tahun 2015 sebesar 60 KK menghasilkan capaian kinerja sebesar 183,33%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari indikator yang ditetapkan terdapat 1 indikator telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 2.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 2.2. di atas sasaran tersebut didukung oleh 1 indikator kinerja yaitu Ketransmigrasian Umum menggambarkan keberhasilan dalam pemerataan

penduduk

untuk

mengatasi

jumlah

pengangguran

dan

penanggulangan kemiskinan. 2.5.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari Sasaran Strategis Terkendalian laju kepadatan penduduk dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

60


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pengembangan

keluarga

kecil

sejahtera

didukung

oleh

Program

perlindungan lembaga ketenagakerjaan untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) Bidang Transmigrasi.

3. URUSAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 3

“MENINGKATNYA MASYARAKAT”

KETERSEDIAAN

PANGAN

UTAMA

Pengukuran Kinerja Urusan Ketahanan Pangan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Ketersediaan Pangan Utama Masyarakat yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 103,81%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 3.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Ketahanan Pangan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Ketersediaan Pangan Utama Masyarakat dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 3.1. SASARAN STRATEGIS 1.

Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat

INDIKATOR KINERJA 1.1.

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

%

99,90%

107,51%

107,62

%

74

74

100

Peningkatan Ketersediaan Pangan Padi atau Bahan Pangan Utama - Padi (GKG)

1.2. Peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH)

Dari tabel diatas terlihat untuk indikator Peningkatan Ketersediaan Pangan Padi atau Bahan Pangan Utama telah tercapai melebihi target dari yang ditetapkan yaitu di atas 100%. Dan, untuk pencapaian Skor PPH Kabupaten Sumenep juga tercapai 100 %. 3.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan

Ketahanan

Pangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

dari

Sasaran

Strategis

Meningkatnya 61


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Ketersediaan Pangan Utama Masyarakat, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 3.2.

1 Peningkatan Ketersediaan Pangan Padi atau Bahan Pangan Utama

2

3

4

5

6

7

8

9

10

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDING KAN CAPAIAN TH. 2013 11

- Padi (GKG)

%

98,61

96,28

99,68

103,98

104,31

99,90

107,51

107,62

103,17

Peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH)

%

100

100

73,5

73,5

100

74

74

100

100

INDIKATOR KINERJA

1.

2.

SATUAN

% CAPAIAN TAHUN 2011

% CAPAIAN TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

% TARGET

% REALISASI

% CAPAIA N

% TARGET

% REALISASI

% CAPAIAN

Grafik : 3.2. Sasaran Strategis Meningkatnya Ketersediaan Pangan Utama Masyarakat 110 108 106 104 102 100 98 96 94 92 90

Padi (GKG) PPH

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

1. Peningkatan ketersediaan pangan utama : Padi atau Bahan Pangan Utama 

Padi (GKG) Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 107,62%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 mengalami kenaikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

62


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2. Peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH) Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 mengalami kenaikan tetap yaitu sebesar 100%, diantaranya pada Tahun 2011 capaian skor PPH sebesar 72,5%, Tahun 2012 capaian skor PPH sebesar 73%, Tahun 2013 capaian skor PPH sebesar 73,5% dan Tahun 2014 capaian skor PPH sebesar 74% semuanya tercapai 100 % dari target yang telah ditetapkan. 3.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Ketahanan Pangan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Ketersediaan Pangan Utama Masyarakat dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 3.3.

1.

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

REALISASI AKUMULASI s/d. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN

1 Peningkatan Ketersediaan Padi atau Bahan Pangan Utama

2

3

4

5

%

107,51%

100,10%

107,40

%

74

75

99,33

- Padi (GKG) 2.

Peningkatan PPH

Berdasarkan Tabel 3.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan Tahun 2014 telah dicapai pada Tahun 2011 s/d Tahun 2014. Jadi realisasi capaian akumulasi s/d Tahun 2014 sebesar 107,40%, bila dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada Tahun 2015 sebesar 100,10% menghasilkan capaian kinerja sebesar 107,40%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Sedangkan untuk Skor PPH realisasi capaian akumulasi s/d Tahun 2014 sebesar 74 %, bila dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada Tahun 2015 sebesar 75 % menghasilkan capaian kinerja sebesar 99,33 %, ini juga termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari indikator yang ditetapkan terdapat 2 indikator telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

63


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 3.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 1 (satu) Indikator Sasaran

yaitu

Meningkatnya Ketersediaan Pangan

Utama

Masyarakat. Secara terinci capaian indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut : 3.4.1. Peningkatan Ketersediaan Pangan Padi atau Bahan Pangan Utama (Padi - GKG) Dalam pengertian umum ketersediaan pangan dimaksudkan sebagai suatu keadaan tersedianya bahan pangan utama yang dapat dijangkau dan dikonsumsi oleh masyarakat baik yang berasal dari produk pangan lokal maupun mendatangkan dari tempat lain. Dalam hal ini IndikatorTingkat Ketersedian Pangan sesuai dengan kontribusi Satuan Kerja Dinas Pertanian adalah penyediaan bahan pangan yang diproduksi di wilayah Kabupaten Sumenep dibandingkan dengan jumlah kebutuhan konsumsi masyarakat dalam masa satu tahun. Angka tersebut dinyatakan dalam persentase selama satu tahun. Kebutuhan

tingkat

konsumsi

pangan

dipengaruhi

oleh

angka

pertumbuhan penduduk dan tingkat kebutuhan konsumsi per-kapita dalam satu tahun. Tingkat konsumsi pangan masyarakat khususnya jenis pangan karbohidrat setara beras dipengaruhi oleh pola konsumsi pangan masyarakat yang cenderung pada ketergantungan pada beras yang memiliki tingkat keterbatasan cukup besar. Oleh karena itu diupayakan

pola

konsumsi

yang

mengarah

pada

upaya

penganekaragaman pangan non beras. Indikator keberhasilan kinerja adalah pencapaian penyediaan kebutuhan konsumsi masyarakat. Terlihat pada realisasi kinerja pada Tahun 2014 dapat dikatakan bahwa Upaya penyediaan bahan pangan berhasil mencapai sasaran

yang

ditetapkan

atau

terjadi

Peningkatan.

Peningkatan ketersediaan pangan Padi ini terjadi disebabkan karena adanya kontribusi peningkatan produksi komoditas tanaman padi di Kabupaten

Sumenep

dan

juga

dikarenakan

pola

konsumsi

masyarakat yang semakin beranekaragam sehingga pola konsumsi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

64


Pemerintah Kabupaten Sumenep

karbohidrat semakin berkurang dan beralih pada konsumsi yang lain seperti konsumsi protein. Hal ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya peningkatan ketersediaan pangan pada sumber karbohidrat tersebut (Padi). Namun demikian produksinya tetap perlu dipacu agar keadaan gizi penduduk menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. 3.4.2. Peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH) Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan keragaman bahan makanan atau bahan makanan yang didasarkan pada sumbangan energi baik secara absolut atau relatif terhadap total energi. Peningkatan skor PPH diharapkan terus berlangsung, hingga tercapai skor PPH harapan yaitu 100, yang secara Nasional diharapkan bisa dicapai pada Tahun 2015. Skor PPH Kabupaten Sumenep tercapai sebesar 74. Hal ini berarti PPH Kabupaten Sumenep mempunyai skor mutu 74 % dari PPH Nasional. Peningkatan skor PPH Kabupaten Sumenep pada Tahun 2014 ini bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena ditunjang oleh beberapa faktor, yaitu : -

Adanya peningkatan ketersediaan berbagai komoditas bahan pangan. Dengan adanya ketersediaan yang cukup, komoditas berbagai bahan pangan lebih mudah didapat dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

-

Adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

gizi

bagi

anggota

keluarga

dan

peningkatan

pemahaman terhadap konsep 3 B (Beragam, Bergizi dan Berimbang)

dalam

memenuhi

kebutuhan

pola

pangan

kesehariannya . Namun demikian, masih ada permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan penganekaragaman pangan di Kabupaten Sumenep, yaitu : -

Masih tingginya kontribusi energi dari kelompok padi-padian (sebagai sumber karbohidrat) dibanding kelompok pangan yang lain.

-

Masih rendahnya konsumsi buah dan sayur oleh masyarakat. Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

65


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sangat

dibutuhkan

oleh

tubuh,

karena

tubuh

tidak

bisa

memproduksi sendiri kedua zat gizi tersebut sehingga perlu adanya intake dari luar 3.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Ketahanan Pangan didukung oleh Sumber Daya Manusia dan Sumber Dana dengan rincian sebagai berikut : 3.5.1. Sumber daya manusia Struktur

organisasi

Ketahanan

Pangan

dibentuk

berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Sumber Daya Manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersebut telah mendukung pencapaian kinerja urusan Ketahanan Pangan.

3.5.2. Sumber Daya Dana Urusan

Ketahanan

Pangan

mendapatkan

Dana

berdasarkan

Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang Penjabaran APBD Tahun 2014. Alokasi Anggaran untuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep sebesar Rp. 688.884.000,alokasi dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan urusan Ketahanan Pangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

66


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Ketahanan Pangan Sasaran Strategis Meningkatnya Ketersediaan Pangan Utama Masyarakat didukung oleh Program dan Kegiatan sebagai berikut : Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan, untuk mencapai Indikator Kinerja Program tersebut antara lain didukung dengan Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah, Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi dan Palawija, Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Budidaya,

Pemanfaatan

Optimalisasi

Pekarangan

dan

Ketahanan

Pangan,

Pengembangan

Optimalisasi

Penganekaragaman

Konsumsi Pangan.

4. URUSAN PERTANIAN “MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS, KUALITAS PRODUK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTUR�

SASARAN 4

Pengukuran Kinerja Urusan Pertanian yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 111,11 %, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 4.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan

Pertanian

dari

Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Produksi,

Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 4.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Produktivitas Padi atau Bahan Pangan utama lokal lainnya per hektar dan Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

-

Peningkatan Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama lokal lainnya per hektar : Padi (GKG)

-

Jagung

SATUAN

% %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TARGET TH.2014

REALISASI TH.2014

2,26 % (6,150) 0,70%

2,43 % (6,156) 0,80%

% CAPAIAN TH. 2014

100,10 100,10 67


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO.

INDIKATOR KINERJA

-

Kedelai

-

Kacang Hijau Kacang Tanah Ubi Kayu Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian - Jaringan Irigasi desa (JIDES) - Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) - Embung - Jalan Usaha Tani (JUT) - Jalan Produksi

2.

TARGET TH.2014 (3,102) 0,50% (1,719)

REALISASI TH.2014 (3,105) 0,60% (1,720)

% CAPAIAN TH. 2014

1,7 1,73 15

1,66 1,69 1,47

97,65 97,69 98,00

Unit

4

0

0,00

Unit

3

0

0,00

Unit Unit Unit

5 7 8

15 23 0

300,00 328,57 0,00

SATUAN

% Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha

100,06

Dari tabel diatas terlihat untuk indikator Peningkatan Produktivitas Padi atau Bahan Pangan utama lokal lainnya per hektar telah tercapai capaian kinerja 98,93%. Dan, untuk pencapaian Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian tercapai 125,17% atau di atas 100%. 4.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Pertanian Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 4.2. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan

No

1.

Indikator kinerja

Satuan

Tahun 2013

Capaian Th.2014

Tahun 2014

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

% capaian

Target

Realisasi

99,14

98,78

6,14

6,09

99,26

6,15

6,156

100,10

100,85

% capaian

dibandingkan

Capaian Th.2013

-

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : Padi (GKG)

%

-

Jagung

%

100

100

3,10

3,09

99,83

3,102

3,105

100,10

100,27

-

Kedelai

%

94,71

94,74

1,72

1,71

99,60

1,719

1,72

100,06

100,46

-

Kacang Hijau

Ton/Ha

97,56

98,79

1,68

1,66

98,1

1,7

1,66

97,65

98,82

-

Kacang Tanah

Ton/Ha

98,22

98,24

1,72

1,68

97,67

1,73

1,69

97,69

100,01

-

Ubi Kayu

Ton/Ha

100

100

14,8

14,7

99,32

15

14,72

98,13

98,80

2.

Peningkatan infrastruktur pertanian

fasilitas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

68


Pemerintah Kabupaten Sumenep

No

Indikator kinerja - Jaringan Irigasi desa (JIDES) Jaringan Irigasi tingkat usaha tani (JITUT) - Embung - Jalan Usaha Tani (JUT) - Jalan Produksi

Tahun 2013

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

Unit

0

0

4

0

Unit

0

0

2

Unit

0

0

Unit

100

Unit

0

Satuan

Capaian Th.2014

Tahun 2014 % capaian

% capaian

dibandingkan

Capaian Th.2013

Target

Realisasi

0,00

4

0

0,00

0,00

0

0,00

3

0

0,00

0,00

4

0

0,00

5

15

300,00

100,00

200

7

0

0,00

7

23

328,57

100,00

117

7

0

0,00

8

0

0,00

0,00

Grafik : 4.2. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar 101 100 99

Padi (GKG)

98

Jagung

97

Kedelai

96

Kacang Hijau

95

Kacang Tanah

94

Ubi Kayu

93 92 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Padi (GKG) Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,10%. Apabila dibandingkan kondisi capaian realisasi dari Tahun 2011 mengalami kenaikan, dari Tahun 2011 sebesar 6,06 ton/ha menjadi 6,156 ton/ha di Tahun 2014. Jagung Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,10%. Apabila dibandingkan kondisi capaian realisasi dari Tahun 2011 mengalami kenaikan, dari Tahun 2011 sebesar 3,08 ton/ha menjadi 3,105 ton/ha di Tahun 2014.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

69


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Kedelai Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,06%. Apabila dibandingkan kondisi capaian realisasi dari Tahun 2011 mengalami kenaikan, dari Tahun 2011 sebesar 1,712 ton/ha menjadi 1,719 ton/ha di Tahun 2014. Kacang Hijau Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,65%. Namun demikian, apabila dibandingkan kondisi capaian realisasi dari Tahun 2011 mengalami kenaikan, dari Tahun 2011 sebesar 1,64 ton/ha menjadi 1,66 ton/ha di Tahun 2014 walaupun bila dibandingkan dari target di RPJMD realisasi Tahun 2014 ini belum tercapai 100 % atau yang seharusnya tercapai 1,77 ton/ha. Kacang Tanah Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,69%. Namun demikian, apabila dibandingkan kondisi capaian realisasi dari Tahun 2011 mengalami kenaikan, dari Tahun 2011 sebesar 1,66 ton/ha menjadi 1,69 ton/ha di Tahun 2014 walaupun dari target di RPJMD realisasi Tahun 2014 ini belum tercapai 100 % atau yang seharusnya tercapai 1,73 ton/ha. Ubi Kayu Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 98,13%. Namun demikian, apabila dibandingkan kondisi capaian realisasi dari Tahun 2011 mengalami kenaikan, dari Tahun 2011 sebesar 14,50 ton/ha menjadi 14,72 ton/ha di Tahun 2014 walaupun dari target di RPJMD realisasi Tahun 2014 ini belum tercapai 100 % atau yang seharusnya tercapai 15 ton/ha.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

70


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Grafik : 4.3. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan Indikator Kinerja Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian - Jaringan Irigasi Desa (JIDES)

350 300

- Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)

250 200

- Embung

150 100

- Jalan Usaha Tani (JUT)

50 0 Tahun 2011

-

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

- Jalan Produksi

Jaringan Irigasi desa (JIDES) Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 0% atau tidak ada realisasi. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 tidak ada kenaikan/ stagnan (0% atau tidak ada realisasi).

-

Jaringan Irigasi tingkat usaha tani (JITUT) Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 0% atau tidak ada realisasi. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 tidak ada kenaikan/ stagnan (0% atau tidak ada realisasi).

-

Embung Pada Tahun 2011, 2012 dan Tahun 2013 tidak ada realisasi, tetapi pada Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 300,00%.

-

Jalan Usaha Tani (JUT) Indikator sasaran yang ditetapkan Tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 328,57%. Apabila dibandingkan kondisi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

71


Pemerintah Kabupaten Sumenep

capaian kinerja Tahun 2011 dan 2012 mengalami kenaikan sedangkan pada Tahun 2013 tidak ada realisasi capaian kinerja (0%). -

Jalan Produksi Pada Tahun 2011, 2013 dan Tahun 2014 tidak ada realisasi, tetapi pada Tahun 2012 menghasilkan capaian kinerja sebesar 117,00%.

4.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Ketahanan Pangan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 4.3. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan

No.

Indikator kinerja

Satuan

REALISASI AKUMUL ASI s/d. TAHUN 2014

RENCAN A SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN

1.

Peningkatan Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar :

-

Padi (GKG)

%

6,156

6,156

100,00

-

Jagung

%

3,105

3,105

100,00

-

Kedelai

%

1,72

1,72

100,00

-

Kacang Hijau

Ton/ha

1,66

1,71

97,08

-

Kacang Tanah

Ton/ha

1,69

1,75

96,57

-

Ubi Kayu

Ton/ha

14,72

15,2

96,84

2.

Peningkatan fasilitas infrastruktur pertanian - Jaringan Irigasi Desa (JIDES)

Unit

0

23

0,00

- Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)

Unit

0

21

0,00

- Embung

Unit

15

19

78,95

- Jalan Usaha Tani (JUT)

Unit

47

28

167,86

- Jalan Produksi

Unit

7

30

23,33

Berdasarkan tabel 4.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan Tahun 2014 belum tercapai pada Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

72


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2011 s/d Tahun 2014. Jadi, bila dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada Tahun 2015 baru tercapai sebesar 78,24%, ini termasuk Predikat Berhasil. Dari indikator yang ditetapkan terdapat 1 indikator yaitu Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian belum berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 4.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 4.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 2 indikator sasaran yaitu Peningkatan Produktivitas Padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar dan Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian. Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : Produktivitas tanaman adalah kemampuan rata-rata tanaman untuk menghasilkan produksi pokok per satuan luas (Ha, pohon, rumpun) dalam satu kali masa panen. Faktor utama yang mempengaruhi tingkat produktivitas adalah tingkat penerapan paket teknologi produksi yang optimal, kondisi iklim dan pengamanan produksi.

Penerapan teknologi produksi seperti

penggunaan bibit, pupuk, teknis pemeliharaan tanaman disamping dipengaruhi oleh kemampuan SDM petani dalam menyerap tarnsformasi teknologi melalui kegiatan penyuluhan pertanian, perbaikan pola tanam, juga kondisi finansial petani dalam investasi modal kerja. Yang tidak kalah penting unsur yang mempengaruhi tingkat produktivitas adalah kondisi lahan itu sendiri yang memiliki tingkat produktivitas berbeda antara lain lahan sawah, tegal dan sarana pendukungnya. Produktivitas Tanaman Pangan pada Tahun 2014 ini mempunyai kecenderungan (trend) meningkat dari tahun sebelumnya. Peningkatan produktivitas padi dari target 2,26% (6,150 ton/ha) terealisasi sebesar 2,43 % (6,156 ton/ha) atau telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 100,10%. Peningkatan ini terjadi disebabkan karena petani sudah mulai berangsur-angsur Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

73


Pemerintah Kabupaten Sumenep

menyadari terhadap penggunaan mekanisasi alat pertanian (pra dan pasca panen), penerapan aplikasi teknologi budidaya anjuran (transformasi teknologi), perbaikan pola tanam, dukungan sarana dan prasarana yang memadai serta adanya kenaikan indeks pertanaman (IP) di lahan sawah maupun tegal yang didukung dengan adanya intensitas curah hujan yang optimal. Selain hal tersebut, Tanaman Padi mengalami kenaikan luas areal secara vertikal pada tanaman kedua (habis panen dapat langsung tanam lagi) karena faktor ketersediaan air (intensitas curah hujan tinggi dan dampak dari adanya pembangunan / rehab jaringan irigasi sehingga ketersediaan air cukup). Pada Komoditas Tanaman Jagung dan Kedelai juga dapat dicapai melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu untuk Jagung sebesar 100,10% , Kedelai 100,06%. Sedangkan untuk kacang hijau dan kacang tanah belum dapat dicapai target 100 %, hal ini dikarenakan teknologi budidaya petani yang masih konvensional, tidak stabilnya harga disetiap panen raya, adanya serangan hama dan penyakit tanaman dan juga disebabkan oleh semakin berkurangnya program bantuan pemerintah yang bersumber dari dana APBN. Selain hal tersebut, juga disebabkan karena terjadinya anomali iklim seperti kemarau basah terutama pada MK II (Juli - September) membuat mayoritas sikap petani ragu untuk menanam komoditas tersebut karena lebih memprioritaskan pada tanaman tembakau. Selanjutnya, belum tercapainya target 100 % pada Komoditas Tanaman Ubi Kayu juga disebabkan karena harga pada panen raya yang tidak stabil yaitu antara Rp.500,- hingga Rp. 800,sedangkan biaya produksi semakin meningkat. 2. Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian Berdasarkan tabel 4.1. di atas, dapat digambarkan bahwa capaian kinerja menunjukkan pada Tahun 2014 ini peningkatan fasilitas Embung dari target 5 unit terealisasi sebesar 15 unit dan JUT dari target 5 unit terealisasi sebesar 15 unit atau telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 300,00% dan 328,57%. Peningkatan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

74


Pemerintah Kabupaten Sumenep

ini terjadi karena didukung dari Kegiatan DAK Bidang Pertanian yang masuk dalam anggaran APBD II Kabupaten Sumenep. Dengan adanya fasilitasi kegiatan ini, maka pengangkutan hasil pertanian yang mempunyai sifat “perishable� (mudah rusak) dapat ditangani secara baik dan benar serta berhati-hati, sehingga penurunan mutu dan kehilangan hasil dapat dihindari. Sedangkan untuk fasilitas infrastruktur pada Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang mana berdasarkan Pedum Kementrian Pertanian RI mulai Tahun 2013 sudah berubah menjadi Pengembangan Jaringan Irigasi saja atau tidak lagi dibedakan antara JIDES / JITUT belum ada realisasi (capaian kinerja 0%). Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran pada APBD II Kabupaten Sumenep dan karena tidak adanya menu Kegiatan tersebut di Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK Bidang Pertanian) sehingga tidak ada realisasi. Namun demikian, Kegiatan ini telah dilakukan yang bersumber dari dana APBN Ditjen PSP Kementrian Pertanian RI. Dan, apabila dibandingkan dengan target yang dibuat tersebut realisasinya telah jauh melampaui. Karena pengukuran kinerja ini hanya didasarkan dari sumber dana APBD II Kabupaten Sumenep, maka jika dikaitkan dengan realisasi failitasi JIDES/JITUT tersebut masih 0 % (belum terealisasi). 4.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Pertanian didukung oleh Sumber Daya Manusia dan Sumber Dana dengan rincian sebagai berikut : 4.5.1 Sumber Daya Manusia Struktur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibentuk berdasarkan Peraturan Daaerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Sumber Daya Manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersebut telah mendukung pencapaian kinerja Urusan Pertanian.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

75


Pemerintah Kabupaten Sumenep

4.5.2 Sumber Daya Dana Urusan Pertanian mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang Penjabaran APBD Tahun 2014 Alokasi Anggaran untuk Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep sebesar Rp. 12.349.801.000,- alokasi dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan Pertanian. 4.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PERNYATAAN KINERJA

MENUNJANG PENCAPAIAN

Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Pertanian Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produk Tanaman Pangan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, untuk mencapai Indikator Kinerja Program tersebut antara lain didukung dengan Kegiatan Pemantapan Kelembagaan dan Pemberdayaan KTNA dan Kegiatan Peningkatan Sumberdaya Manusia Pertanian dan Pengembangan Kelompok Tani Dalam Mendukung Ketahanan Pangan. 2. Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan,

untuk

mencapai

Indikator Kinerja Program tersebut antara lain didukung dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

76


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Kegiatan

Pengembangan Diversifikasi Tanaman,

Pengembangan

Pertanian

Pada

Lahan

Kering,

Kegiatan Kegiatan

Pengembangan Perbenihan/Pembibitan, Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian, Kegiatan Operasional Identifikasi dan Perumusan Program dan Kegiatan, Kegiatan Pengembangan Hortikultura Tanaman

Semusim,

Infrastruktur

Kegiatan

Pertanian,

Penyediaan

Kegiatan

Infrastruktur dan Pembangunan

dan

Monitoring

Perbaikan Percepatan

Ekonomi Kerakyatan, Kegiatan

Perencanaan dan Monitoring Prasarana dan Sarana Pertanian, Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (Dana Loan WISMP-2), dan Kegiatan Fasilitasi dan Monitoring Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif. 3. Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi

Pertanian/Perkebunan, untuk mencapai Indikator Kinerja Program tersebut antara lain didukung dengan Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna dan Kegiatan

Pengendalian

Hama

dan

Penyakit

Tanaman

Pertanian/Perkebunan. 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, untuk mencapai Indikator Kinerja Program tersebut antara lain didukung dengan

Kegiatan

Penyuluhan

peningkatan

produksi

pertanian/perkebunan, Kegiatan Monitoring dan Pengawasan Pupuk/

Pestisida,

Kegiatan

Pengembangan

Sarana

dan

Prasarana, Peningkatan Produksi dan Penyuluhan Pertanian ( DAK ), Kegiatan Pemberdayaan HIPPA dan GHIPPA, Kegiatan Pengawalan Pupuk Bersubsidi, dan Kegiatan Monitoring Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana, Peningkatan Produksi dan Penyuluhan Pertanian ( DAK ). 5. Program Pengembangan Agribisnis, untuk mencapai Indikator Kinerja Program tersebut antara lain didukung dengan Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Kegiatan Gelar Produk Aneka Pangan Olahan, Kegiatan Pameran Potensi Produk Pertanian, Kegiatan Penanganan Pasca Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

77


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Panen Jagung Sistem Resi Gudang, Kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Kegiatan Analis Usahatani dan Pasar Hasil Pertanian. Dari kelima program dan kegiatan tersebut di atas telah mendukung Peningkatan Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar yaitu : -

Padi sebesar 6,156 % dari target 6,15 %;

-

Jagung sebesar 3,105 % dari target 3,102 %;

-

Kedelai sebesar 1,719 % dari target 1,72 %;

Serta Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Pertanian yaitu : -

Embung sebanyak 15 unit dari target 5 unit (300%);

-

Jalan Usaha Tani sebanyak 23 unit dari target 7 unit (328,57%).

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong Berhasil.

5. URUSAN PETERNAKAN SASARAN 5

“MENINGKATNYA POPULASI TERNAK DAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN�

Pengukuran kinerja Urusan Peternakan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 102,63%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil 5.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Peternakan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 5.1. SASARAN STRATEGIS

1.

1 Sasaran Meningkatnya

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

2

3

4

5

% CAPAIAN TH. 2014 6

1.1. Jumlah Populasi Ternak (ekor)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

78


Pemerintah Kabupaten Sumenep SASARAN STRATEGIS 1 Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

2

3

4

5

% CAPAIAN TH. 2014 6

a. Sapi potong

Ekor

259.186

345.095

133,15

b. Kambing

Ekor

129.831

146.835

113,10

c. Domba

Ekor

37.833

37.838

100,01

d. Ayam buras

Ekor

774.143

771.569

99,67

e. Ayam ras petelur

Ekor

310.981

310.077

99,71

f.

Ekor

111.778

111.630

99,87

Ekor

55.580

55.537

99,92

a. Daging

Kg

4.351.334

4.252.740

97,73

b. Telur

Kg

2.691.536

2.613.484

97,10

a. Daging

Kg

3.928

3.790

96,49

b. Telur

Kg

2.213

2.040

92,18

Ayam ras pedaging

g. Itik 1.2. Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg)

1.3. Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th)

5.1.1. Jumlah Populasi Ternak (ekor) a. Sapi potong Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 259.186 ekor sapi potong dengan realisasi sebesar 345.095 ekor sapi potong dengan capaian realisasi kinerja 133,15%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. b. Kambing Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 129.831 ekor kambing dengan realisasi sebesar 146.835 ekor Kambing dengan capaian realisasi kinerja 133,10%. Hal ini merupakan

peningkatan

populasi

ternak

dari

target

yang

ditentukan sangat berhasil.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

79


Pemerintah Kabupaten Sumenep

c. Domba Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 37.833 ekor Domba dengan realisasi sebesar 37.838 ekor Domba dengan capaian realisasi kinerja 100,01%. Hal ini merupakan

peningkatan

populasi

ternak

dari

target

yang

ditentukan sangat berhasil. d. Ayam buras Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 37.833 ekor Domba dengan realisasi sebesar 37.838 ekor Domba merupakan

dengan capaian realisasi kinerja 99,67%. Hal ini peningkatan

populasi

ternak

dari

target

yang

ditentukan sangat berhasil. e. Ayam ras petelur Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 310.981 ekor Ayam Ras Petelur

dengan realisasi

sebesar 310.077

dengan capaian

ekor Ayam Ras Petelur

realisasi kinerja 99,71%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. f. Ayam ras pedaging Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 111.778 ekor Ayam Ras Pedaging

dengan realisasi

sebesar 111.630

dengan capaian

ekor Ayam Ras Pedaging

realisasi kinerja 99,87%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. g. Itik Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi dan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 55.580 ekor itik dengan realisasi sebesar 55.537 ekor itik dengan capaian realisasi kinerja 99,92%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

80


Pemerintah Kabupaten Sumenep

5.1.2. Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg) a. Daging Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi bahan asal ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 4.351.334 kg produksi daging dengan realisasi sebesar 4.252.740 Kg produksi daging dengan capaian realisasi kinerja 97,73%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. b. Telur Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

produksi bahan asal ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 2.691.536 kg produksi telur dengan realisasi sebesar 2.613.484 Kg produksi telur

dengan capaian realisasi kinerja

97,10%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. 5.1.3. Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th) a. Daging Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

konsumsi bahan asal ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 3.928 kg konsumsi Daging 3.790 Kg konsumsi Daging

dengan realisasi

sebesar

dengan capaian realisasi kinerja

96,49%. Hal ini merupakan peningkatan kosumsi bahna asal ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. b. Telur Indikator

ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

konsumsi bahan asal ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 2.213 kg konsumsi Telur dengan realisasi sebesar 2.040 Kg konsumsi teur dengan capaian realisasi kinerja 92,18%. Hal ini merupakan peningkatan konsumsi bahan asal ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. 5.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Peternakan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

81


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dan Produksi Hasil Peternakan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 5.2. Tahun 2013

Capaian 2014

Tahun 2014

% Capaian Th. 2011

% Capaian Th. 2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

3

4

5

6

7

8

9

10

12

Capaian 2013 13

a. Sapi potong

Ekor

141,93

141,84

256.620

256.620

100,00

259.186

345.095

133,15

133,15

b. Kambing

Ekor

100,20

113,54

129.186

129.186

100,00

129.831

146.835

113,10

113,10

c. Domba

Ekor

100,38

100,45

37.645

37.645

100,00

37.833

37.838

100,01

100,01

d. Ayam buras

Ekor

99,90

99,88

772.213

772.213

100,00

774.143

771.569

99,67

99,67

e. Ayam ras petelur

Ekor

100,37

100,58

307.902

307.902

100,00

310.981

310.077

99,71

99,71

f. Ayam ras pedaging

Ekor

100,91

302,51

110.671

110.671

100,00

111.778

111.630

99,87

99,87

g. Itik

Ekor

100,21

100,13

55.442

55.442

100,00

55.580

55.537

99,92

99,92

a. Daging

Kg

106,76

148,52

4.266.014

4.266.014

100,00

4.351.334

4.252.740

97,73

97,73

b. Telur

Kg

99,63

99,11

2.651.760

2.651.760

100,00

2.691.536

2.613.484

97,10

97,10

a. Daging

Kg

108,37

152,94

3.908

3.908

100,00

3.928

3.790

96,49

96,49

b. Telur

Kg

100,14

100,14

2.191

2.191

100,00

2.213

2.040

92,18

92,18

Indikator Kinerja

2

Satuan

dibandingkan

Jumlah Populasi Ternak (ekor)

Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg)

Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th)

Grafik : 5.2.A Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan 1. Jumlah Populasi Ternak (ekor) a. Sapi potong

350 300

b. Kambing

250 200

c. Domba

150 d. Ayam buras

100 50 0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

e. Ayam ras petelur f. Ayam ras pedaging g. Itik

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

82


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Grafik : 5.2.B Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan 2. Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg) 160 140 120 100

a. Daging

80

b. Telur

60 40 20 0 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik : 5.2.C Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan 3. Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0

a. Daging b. Telur

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 5.2.1. Jumlah Populasi Ternak (ekor) a. Sapi potong Pada Tahun 2013 populasi ternak realisasi jumlah 256.186 ekor, tahun 2014 realisasi 345.095 ekor mengalami peningkatan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

83


Pemerintah Kabupaten Sumenep

populasi

hal

ini

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

keberhasilan Dinas Peternakan Sumenep dalam meningkatkan populasi ternak guna meningkatkan ketersediaan pangan hewan. Perbandingan Capaian Kinerja dari Tahun 2011 s/d Tahun 2014 mengalami peningkatan populasi ternak sapi potong. b. Kambing Realisasi ternak kambing tahun 2013 jumlah 129.186 ekor sedangkan pada tahun 2014 jumlah 146.835 ekor jumlah tersebut menandakan kenaikan yang cukup besar sehingga dengan jumlah yang ada dapat menjadi ukuran bahwa Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep berhasil dalam peningkatan populasi ternak Kambing. Perbandingan Capaian Kinerja dari Tahun 2011 s/d Tahun 2014 mengalami peningkatan populasi ternak kambing. c. Domba Populasi ternak Domba Tahun 2013 berjumlah 37.645 ekor , untuk tahun 2014 37.838 ekor atau 100,5% yang tercatat dalam data tersebut meningkat realisasi populasi ternak domba yang mana dapat terbaca hal ini berkaitan dengan peningkatan/keberhasilan Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep dalam mempertahankan sekaligus meningkatkan populasi ternak Domba. Perbandingan Capaian Kinerja dari Tahun 2011 s/d Tahun 2014 mengalami peningkatan populasi ternak Domba. d. Ayam buras Salah satu Indikator kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep adalah realisasi populasi Ayam Buras pada tahun 2013 dengan jumlah 772.213 ekor perbandingannya pada tahun 2014 jumlah 771.569 ekor

dari data tersebut mengalami penurunan

populasi ayam buras namun populasi ayam buras ini meningkat dari kondisi tahun dasar sehingga masih dikatakan Dinas Peternakan Berhasil mempertahankan jumlah populasi ayam buras yang berkaitan dengan produktivitas ternak yang tinggi. Perbandingan Capaian Kinerja dari Tahun 2011 s/d Tahun 2014 mengalami peningkatan populasi ternak Ayam Buras.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

84


Pemerintah Kabupaten Sumenep

e. Ayam ras petelur Ayam Ras Petelur salah satu komoditi ternak unggas yang unggul, realisasi populasi Ayam

Ras Petelur jumlah 307.902 ekor

sedangkan realisasi ayam ras petelur pada tahun 2014 jumlah 310.077 ekor hal ini mengalami peningkatan yang mana mempunyai nilai tambah

terhadap optimalisasi pemanfaatan

potensi ayam buras sebagai komoditi yang ikut menyuplai ketersediaan telur sebagai konsumsi protein masyarakat. f. Ayam ras pedaging Realisasi Ayam Ras Pedaging Pada Tahun 2013 sebesar 110.671 ekor

sedangkan pada tahun 2014 sebesar 111.630 ekor ,

kenaikan ini menjadikan tolak ukur produksi dan kebutuhan konsumsi masyarakat yang otomatis semakin meningkat. g. Itik Ketersediaan itik di Kabupaten Sumenep tidak luput dari pendampingan, kerjasama dengan semua pihak dengan Dinas Peternakan dengan adanya penyuluhan, bantuan modal ternak serta penyediaan pakan ternak. Adapun Realisasi Tahun 2013 jumlah 55.442 ekor sedangkan pada tahun 2014 jumlah 55.537 ekor atau 1 % mengalami peningkatan yang cukup berarti bagi semua pihak yang berkompeten sehingga hal ini dapat dijadikan keberhasilan kinerja bagi Dinas Peternakan. 5.2.2. Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg) a. Daging Ketersediaan daging tahun 2013 sebesar

4.266.014 kg pada

tahun 2014 sebesar 4.252.740 kg mengalami peningkatan, hal ini berpengaruh baik kepada ketersedianya pangan asal hewani masyarakat sehingga dapat dinyatakan bahwa Dinas peternakan Kab.

Sumenep

berhasil

meningkatkan

sekaligus

menjaga

kestabilan kebutuhan protein hewani yang dibutuhkan masyarakat. b. Telur Produksi telur pada tahun 2013 sebesar 2.651.760 kg dan pada tahun 2014 sebesar 2.613.484 Kg mengalami peningkatan hal ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

85


Pemerintah Kabupaten Sumenep

mempunyai hubungan korelatif dengan populasi ternak yang juga meningkat. 5.2.3. Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th) a. Daging Berdasarkan Data Konsumsi daging menunjukkan penurunan. Konsumsi Daging pada tahun 2014 berjumlah 3.790 kg sedang kan pada tahun 2013 sebesar 3,908 kg.Hal ini berkaitan dengan fluktuasi harga di pasaran yang cukup melambung tinggi sehingga menurunkan daya beli masyarakat. b. Telur Konsumsi Telur pada tahun 2013 dengan jumlah 2,191 kg dan pada tahun 2014 sebesar 2.04 kg mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi daging dan telur dipengaruhi oleh harga

daging

dan

telur

mengalami

fluktuatif

sehingga

mempengaruhi daya beli masyarakat dan juga dipengaruhi oleh harga daging import yang harganya relatif terjangkau atau relati murah. 5.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Peternakan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 5.3. SASARAN STRATEGIS

1 1.

Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan

INDIKATOR KINERJA

2 Jumlah Populasi Ternak (ekor)

REALISASI AKUMULASI S/D. TH. 2014 3

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015 4

% CAPAIAN KINERJA 5

a. Sapi potong

345.095

261.778

137,66

b. Kambing

146.835

130.481

111,85

37.838

38.022

98,96

d. Ayam buras

771.569

776.079

99,13

e. Ayam ras petelur

310.077

314.091

97,62

f. Ayam ras pedaging

111.630

112.895

293,61

c. Domba

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

86


Pemerintah Kabupaten Sumenep

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

REALISASI AKUMULASI S/D. TH. 2014

2

3

1 g. Itik

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015 4

% CAPAIAN KINERJA 5

55.537

55.719

99,38

a. Daging

4.252.740

4.438.361

139,96

b. Telur

2.613.484

2.731.909

94,78

a. Daging

3.790

3.947

150,7

b. Telur

2.040

2.235

97,23

Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg)

Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th)

Berdasarkan tabel 5.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 sudah ditahun 2012 dengan menghasilkan nilai rata-rata sebesar

101,49%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari

empat belas indikator yang ditetapkan telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 5.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 5.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 11 (sebelas) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 5.4.1. Jumlah Populasi Ternak (ekor) a. Sapi potong Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan populasi ternak di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 259.186 ekor sapi potong dengan realisasi sebesar 345.095 ekor sapi potong dengan capaian realisasi kinerja 133,15%. Hal ini merupakan

peningkatan

populasi

ternak

dari

target

yang

ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya banyak faktor salah satunya karena Dinas peternakan berhasil dalam menjaga kestabilan populasi ternak atau dapt meningkatkan populasi sapi potong hal ini merupakan suatu keberhasilan kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

87


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Kambing Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan populasi ternak kambing di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 146.835 ekor Kambing dengan realisasi sebesar 130.481 ekor Kambing dengan capaian realisasi kinerja 111,85%. Hal ini merupakan

peningkatan

populasi

ternak

dari

target

yang

ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya banyak faktor

salah

memberikan

satunya

karena

Penyuluhan,

Dinas

peternakan

Pendampingan

kepada

Mampu peternak

sehingga dapat meningkatkan populasi Kambing. c. Domba Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan populasi ternak Domba di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 37.838 ekor Domba dengan realisasi sebesar 38.022 ekor Domba dengan capaian realisasi kinerja 98.96%. Hal ini merupakan peningkatan populasi ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena Dinas peternakan mampu mensupport peternak untuk terus berkarya, berprestasi dalam mengkreasikan ternaknya, karena domba merupakan salah satu ternak yang ikut kontes ternak sehingga populasi domba dapat terus ditingkatkan. d. Ayam buras Salah

satu

Indikator

ini

dimaksudkan

untuk

mengetahui

perkembangan populasi ayam buras di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 771.569 ekor Ayam buras dengan realisasi sebesar 38.022 ekor ayam buas dengan capaian realisasi kinerja 99.13%. analisis ini merupakan peningkatan populasi ayam buras dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena peternak juga dapat melawan wabah penyakit hewan menular dengan melalukan pengobatan dan pencegahan , pakan ternak yang terjaga ketersediaannya dan semua ini tidak lain merupakan peran dari dinas peternakan Kabupaten Sumenep.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

88


Pemerintah Kabupaten Sumenep

e. Ayam ras petelur Salah

satu

Indikator

ini

dimaksudkan

untuk

perkembangan populasi ayam Ras Petelur

mengetahui

di Kabupaten

Sumenep dari target sebesar 310.071 ekor Ayam Ras petelur dengan realisasi sebesar 314.091 ekor ayam Ras Petelur dengan capaian

realisasi

kinerja

97.62%.

capaian

ini

merupakan

peningkatan populasi ayam ras petelur dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena peternak juga dapat melawan wabah penyakit hewan menular dengan melalukan pengobatan dan pencegahan , pakan ternak yang terjaga ketersediaannya dan semua ini tidak lain merupakan peran dari dinas peternakan Kabupaten Sumenep sehingga mencapai keberhasilan. f. Ayam ras pedaging Salah

satu

Indikator

ini

dimaksudkan

untuk

perkembangan populasi ayam Ras Pedaging

mengetahui di Kabupaten

Sumenep dari target sebesar 111.630 ekor Ayam Ras pedaging dengan realisasi sebesar 112.895 ekor ayam Ras Pedaging dengan capaian realisasi kinerja 293.61%. hasil analisis ini merupakan peningkatan populasi ayam ras pedaging dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena peternak juga dapat melawan wabah penyakit hewan menular dengan melalukan pengobatan dan pencegahan , pakan ternak yang terjaga ketersediaannya dan peternak dapat menjaga kestabilan pendapatannya hal ini merupakan peran dari dinas peternakan

Kabupaten

Sumenep

sehingga

mencapai

keberhasilan. g. Itik Indkator kinerja ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan populasi itik di Kabupaten Sumenep dari target sebesar 55.537 ekor itik dengan realisasi sebesar 55.719 ekor itik dengan capaian realisasi kinerja 99.38 %. hasil analisis ini merupakan peningkatan populasi

itik dari target yang ditentukan sangat berhasil.

Penyebab keberhasilannya dari berbagai faktor yang saling terkait Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

89


Pemerintah Kabupaten Sumenep

anatara

leading

bekerjasama

sektor

antara

yang

satu

mana

dan

keterkaitan

lainnya

ini

saling

sehingga

akan

menumbuhkan satu keberhasilan. 5.4.2. Jumlah Produksi Bahan Asal Ternak (kg) a. Daging Indikator

kinerja

ini

dimaksudkan

untuk

perkembangan Produksi bahan asal ternak

mengetahui

yaitu daging di

Kabupaten Sumenep dari target sebesar 4.252.740 kg produksi daging dengan realisasi sebesar 4.438.361 kg produksi daging dengan capaian realisasi kinerja 139.96%. hasil analisis ini merupakan peningkatan produksi bahan asal ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena Adanya suatu usaha yang baik dan kerjasama yang baik antara Dinas Peternakan dan peternak dari bantuan modal usaha, penyuluhan dan pembinaan usaha peternakan, pengobatan ternak. Dan hal ini merupakan suatu keberhasilan. b. Telur Indikator

kinerja

ini

dimaksudkan

untuk

perkembangan Produksi bahan asal ternak

mengetahui yaitu telur di

Kabupaten Sumenep dari target sebesar 2.613.484 kg produksi telur dengan realisasi sebesar 2.731.909 kg produksi telur dengan capaian realisasi kinerja 94.78%. hasil analisis ini merupakan peningkatan produksi bahan asal ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena Adanya suatu usaha yang baik dan kerjasama yang baik antara Dinas Peternakan dan peternak dari bantuan modal usaha, penyuluhan dan pembinaan usaha peternakan, pengobatan ternak. Dan hal ini merupakan suatu keberhasilan. 5.4.3. Jumlah Konsumsi Bahan Asal Ternak (kg/kapita/th) a. Daging Indikator

kinerja

ini

dimaksudkan

untuk

perkembangan Konsumsi bahan asal ternak

mengetahui

yaitu daging di

Kabupaten Sumenep dari target sebesar 3.790 kg Konsumsi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

90


Pemerintah Kabupaten Sumenep

daging

dengan realisasi sebesar 3.947 kg Konsumsi daging

dengan capaian realisasi kinerja 150.70 %. hasil analisis ini menunjukkan peningkatan konsumsi bahan asal ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena Adanya kerjasama yang baik antara Dinas Peternakan dan peternak dari bantuan modal usaha, penyuluhan dan pembinaan usaha peternakan, pengobatan ternak. Dan hal ini merupakan suatu keberhasilan. b. Telur Indikator

kinerja

ini

dimaksudkan

untuk

perkembangan Konsumsi bahan asal ternak

mengetahui yaitu telur di

Kabupaten Sumenep dari target sebesar 2.040 kg Konsumsi Telur dengan realisasi sebesar 2.235 kg Konsumsi telur dengan capaian realisasi kinerja 97.23 %. Hasil capaian kinerja menunjukkan peningkatan konsumsi bahan asal ternak dari target yang ditentukan sangat berhasil. Penyebab keberhasilannya karena Adanya kerjasama yang baik antara Dinas Peternakan dan peternak dari bantuan modal usaha, penyuluhan dan pembinaan usaha peternakan, pengobatan ternak. Dan hal ini merupakan suatu keberhasilan. 5.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam

upaya pencapaian target

Kabupaten Sumenep

kinerja Urusan Dinas Peternakan

didukung oleh sumber daya manusia dan sumber

dana dengan rincian sebagai berikut: 5.5.1. Sumber daya manusia Struktur

organisasi

Dinas

Peternakan

dibentuk

berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, telah mendukung pencapaian kinerja urusan Peternakan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

91


Pemerintah Kabupaten Sumenep

5.5.2. Sumber Daya Dana Urusan Peternakan mendapatkan dana berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA. 2014 sebesar Rp. 9.420.195.121,- alokasi tersebut cukup untuk melaksanakan program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan Dinas Peternakan. 5.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Peternakan Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi Ternak dan Produksi Hasil Peternakan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak ini untuk mencapai indikator kinerja Peningkatan Populasi Ternak, Produksi Bahan Asal Ternak dan Konsumsi Bahan Asal Ternak didukung dengan kegiatan antara lain Pendataan masalah peternakan, Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak, Kesehatan Masyarakat

Veteriner,

Penanggulangan

Penyakit

Flu

Burung,

Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) dan Asistensi Teknik Reproduksi (ATR), dan Pemeriksaan dan Pengujian Sampel. Program dan kegiatan ini merupakan keberhasilan indikator populasi ternak Produksi Bahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

92


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Asal Ternak dan Konsumsi Bahan Asal Ternak,

sebagai salah satu

pendukung populasi ternak sehingga terjaga kestabilan populasi ternak sekaligus meningkatkannya.Dengan Upaya tersebut Dinas Peternakan berhasil mencapai capaian kinerja melebihi target yang telah ditetapkan. b. Program peningkatan produksi hasil peternakan ini untuk mencapai indikator kinerja Populasi ternak,Produksi Bahan asal ternak

dan

konsumsi bahan asal ternak didukung dengan kegiatan antara lain Pengembangan

agribisnis

Pengembangan

Pakan

pertenakan,

Ternak,

Inseminasi

Pengadaan

Buatan

Sarana

(IB),

Peternakan,

Pembinaan dan Pengawasan Terrnak, Pembinaan Pengembangan Usaha Sapi Madura, dan Monitoring Bantuan Ternak Pemerintah. Program dan kegiatan ini merupakan keberhasilan indikator populasi ternak, Produksi bahan asal ternak dan konsumsi bahan asal ternak sebagai salah satu pendukung indikator kinerja sehingga Dinas Peternakan meraih keberhasilan. c. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan ini untuk mencapai indikator kinerja Populasi ternak,Produksi Bahan asal ternak dan konsumsi bahan asal ternak didukung dengan kegiatan antara lain Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hash peternakan, Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah, Pameran Bidang Peternakan, dan Pengembangan Pasar Ternak. Program dan kegiatan ini merupakan keberhasilan indikator populasi ternak, Produksi Bahan asal ternak dan konsumsi bahan asal ternak sebagai salah satu pendukung indikator kinerja sehingga Dinas peternakan Kabupaten Sumenep meraih keberhasilnnya. d. Program

peningkatan

penerapan

teknologi

petemakan

ini

untuk

mencapai indikator kinerja Populasi ternak,Produksi Bahan asal ternak dan konsumsi bahan asal ternak didukung dengan kegiatan antara lain Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna. Program dan kegiatan ini merupakan keberhasilan indikator populasi ternak Produksi Bahan asal ternak

dan konsumsi bahan asal ternak

sebagai salah satu pendukung indikator kinerja sehingga bisa tercapai dengan baik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

93


Pemerintah Kabupaten Sumenep

e. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku salah satu program untuk mencapai indikator kinerja Populasi ternak,Produksi Bahan asal ternak dan konsumsi bahan asal ternak didukung dengan kegiatan antara lain Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau Melalui Integritas Tanaman dan Ternak. Program dan kegiatan ini merupakan salah satu pendukung

keberhasilan

14

indikator

kinerja

Dinas

Peternakan

Kabuapten Sumenep.

6. URUSAN SOSIAL SASARAN 6

“MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN SOSIAL�

DAN

JANGKAUAN

Pengukuran kinerja Urusan Sosial merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 142.28%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 6.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Sosial dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 6.1. NO.

1. 2. 3.

INDIKATOR KINERJA Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yang memperoleh bantuan social Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Panti

20 Panti

45 Panti

225%

Orang

1.146 Orang

1.196 Orang

104,36%

Orang

120 Orang

117 Orang

97,5%

Dari tabel di atas masih terdapat satu indikator yang kurang berhasil adalah indikator Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Target tersebut diupayakan pada tahun berikutnya akan dipenuhi untuk mencapai target RPJMD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

94


Pemerintah Kabupaten Sumenep

6.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Sosial Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 6.2.

Indikator Kinerja 1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yang memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social

Tahun 2013

Capaian Tahun

Tahun 2014

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Capaian 2013 11

Panti

110

148

79

128

162

20

45

225

138,89

Orang

112

103

2795

17.619

630,4

1.146

1.196

104,36

16,55

Orang

112

103

2795

1625

58,14

120

117

97,5

167,70

Satuan

dibandingan

Grafik 6.3. Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial

700 600

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yang memperoleh bantuan sosial

500 400 300 200

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

100 0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Tahun 2014

95


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Indikator Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 225%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. 2. Indikator PMKS yang memperoleh bantuan sosial. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 104.36%. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. Namun, capaian kinerja untuk indikator sasaran ini dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 selalu berhasil melampaui target yang telah ditetapkan. 3. Indikator Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,5%. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja secara signifikan. Namun, capaian kinerja untuk indikator sasaran ini dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 selalu berhasil melampaui target yang telah ditetapkan sedangkan untuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 gagal memenuhi target yang telah ditetapkan. 6.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Sosial Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

96


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 6.3 No.

Indikator kinerja

1.

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yang memperoleh bantuan sosial

2. 3.

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian Tahun 2014

173

124

139,52

23.134

14.682

157,57

6.061

14.682

41,28

Berdasarkan tabel 6.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 112,79%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari tiga indikator yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 1 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 6.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 6.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 3 (tiga) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Jumlah jumlah sarana sosial tahun 2014 sebanyak 45 panti/LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) dari target 20 panti/LKSA sehingga pencapaian kinerja sebesar 225%. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan ketersediaan

sarana

meningkatkan

peran

sosial serta

dan

ikut

masyarakat

mengembangkan dalam

serta

penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. b. Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial tahun 2014 sebanyak 1.196 orang dari target sebanyak 1.146 orang, sehingga pencapaian kinerja sebesar 104,36%. Realisasi melampaui yang ditargetkan tahun 2014 disebabkan adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan

kebutuhan

dasar

dari

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan meningkatkan pemberian bantuan sosial.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

97


Pemerintah Kabupaten Sumenep

c. Jumlah Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial pada Tahun 2014 sebanyak 117 orang dari target sebanyak 120 orang atau hanya mencapai 97,5%. Tidak tercapainya target pada tahun 2014 disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran dari PMKS untuk membentuk kelompok usaha bersama dalam usaha meningkatkan usaha pendapatan keluarga miskin melalui pemberdayaan. Solusi atas permasalahan di atas adalah memberikan bimbingan lanjut dan motivasi kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pasca memperoleh pelayanan sosial agar timbul kesadaran dari diri mereka sendiri untuk mau berusaha meningkatkan taraf hidupnya. 6.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Sosial didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Sosial Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 16 Tahun 2009 tanggal 12 Nopember 2009, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam peraturan Daerah dimaksud telah mendukung pencapaian kinerja urusan sosial.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

98


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Urusan Sosial mendapatkan dana berdasarkan APBD Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 4.574.203.650, alokasi tersebut tidak cukup untuk melaksanakan program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan sosial. Akibat dari keterbatasan alokasi anggaran

yang diterima

menyebabkan adanya sebagian

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang tidak tersentuh oleh program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumenep. 6.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Sosial Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pemberdayaan Keluarga Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Keluarga Miskin, Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Usaha bagi Keluarga Miskin, Kegiatan Penunjang Program Keluarga Harapan (PKH), Pemberdayaan Keluarga Miskin, Rehabilitasi Sosial Perumahan Kumuh, Pembinaan

dan

Peningkatan

Kesejahteraan

Sosial

Masyarakat

(PPKSM), Perlindungan Sosial pada Komunitas Masyarakat Desa Terpencil, Pemberdayaan Keluarga Rentan, Pelatihan Keterampilan Pertukangan bagi Keluarga Miskin, dan Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial ekonomi. b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Pembinaan Kesejahteraan bagi Lanjut Usia, Penyaluran Cadangan Beras pemerintah (CBP), Bantuan Pemulangan Orang Terlantar, Rehabilitasi Sosial Gelandangan Psikotik, dan Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis. c. Program Pembinaan Anak Terlantar. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Pembinaan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

99


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Bantuan Kesejahteraan Anak dan Pembinaan dan Rehabilitasi Anak Terlantar/Jalanan dan Anak Berkebutuhan Khusus. d. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Rehabilitasi dan Penyantunan Penyandang Cacat dan Rehabilitasi dan Penyantunan Eks Penyandang Penyakit Kronis (Kusta). e. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Pendistribusian Bantuan bagi Anak Yatim dan Pemantapan Manajemen Yayasan / Panti. f. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Rehabilitasi Tuna Sosial. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong sangat baik.

MISI 2 TUJUAN 1 7. URUSAN INDUSTRI SASARAN 1

“MENINGKATNYA PRODUKSI SEKTOR INDUSTRI�

Pengukuran kinerja Urusan Industri merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Sektor Industri yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 7.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Industri dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Sektor Industri dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

100


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 7.1. SASARAN STRATEGIS 1.

Meningkatnya Produksi Sektor Industri

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Cakupan bina kelompok pengrajin

%

0,00052

0.00400

769,23

Pertumbuhan indutri

%

0,40

0,40

100

INDIKATOR KINERJA 1.1.

1.2.

7.1.1. Cakupan bina kelompok pengrajin Indikator ini menunjukkan keberhasilan pemerintah kabupaten dalam membina, mengembangkan dan meningkatkan jumlah Kelompok Pengrajin, menengah dan kerajinan. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin/ Unit Usaha adalah Jumlah Kelompok Pengrajin/unit usaha terbina tahun ke-n dibagi Jumlah total Pengrajin/unit usaha. Pada tahun 2014 cakupan bina kelompok sebesar 253 kelompok dengan total pengrajin sebesar 63.315 kelompok sehingga cakupan bina kelompok pengrajin terealisasi sebesar

0,00400 kelompok pengrajin/ unit usaha, atau mencapai

798,07% dari targetnya sebesar 0,00052 kelompok pengrajin/unit usaha. 7.1.2. Pertumbuhan indutri Pada tahun 2014 jumlah industri semula ditarget 154 kelompok terialisasi menjadi 316 kelompok atau terjadi kenaikan mencapai 51,24%. Sedangkan pertumbuhan industri tercapai 40% dengan rincian jumlah industri tahun 2014 (2.831 industri) dikurangi jumlah industri tahun 2013 (2.578 industri) dibagi jumlah total industri sampai dengan tahun 2014 (63.315) di kali 100%. Kenaikan ini terjadi akibat Pengrajin baru mulai banyak berkembang di kalangangn masyarakat, terbukti dengan banyaknya proposal yang masuk pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 7.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Industri Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Sektor Industri, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

101


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 7.2. Indikator Kinerja

1

Cakupan pengrajin

bina

% Capaian Th. 2011

Satuan

% Capaian Th. 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th. 2014 dibandingkan Capaian Th. 2013

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

%

127,59

641,82

0.00055

0,00353

641,82

0,00052

0,00400

769,23

119,85

%

366,67

185,71

0,35

0,65

185,71

0,40

0,40

100

53,85

kelompok

Pertumbuhan indutri

Grafik : 7.2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 s/d Tahun 2014 900 800 700

Cakupan bina kelompok pengrajin

600 500 400 300 200 100

Pertumbuhan indutri

0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 7.2.1. Indikator cakupan bina kelompok pengrajin Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 769,23%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja. Sehingga, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 7.2.2. Indikator pertumbuhan industri Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

102


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 7.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Industri

Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Produksi

Sektor

Industri

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 7.3. SASARAN STRATEGIS 1.

Meningkatnya Produksi Sektor Industri

.

Indikator kinerja Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Pertumbuhan Industry

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

0,00877

0,00276

769,23

2,39

1,75

100

Berdasarkan tabel 7.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 434,62%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari 2 indikator yang ditetapkan telah berhasil melebihi target RPJMD Tahun 2015. 7.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 7.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 2 (dua) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Produksi Sektor Industri Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 7.4.1. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin/ Unit Usaha adalah Jumlah Kelompok Pengrajin/unit usaha terbina tahun ke-n dibagi Jumlah total Pengrajin/unit usaha. Pada tahun 2014 cakupan bina kelompok sebesar 253 kelompok dengan total pengrajin sebesar 63.315 kelompok sehingga cakupan bina kelompok pengrajin terealisasi sebesar

0,00400 kelompok pengrajin/ unit usaha, atau mencapai

798,07% dari targetnya sebesar 0,00052 kelompok pengrajin/unit usaha.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

103


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh kelompok

usaha/pengrajin

sehingga

kenaikan pertumbuhan

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan memandang perlu untuk membuat terobosan dengan mengadakan kegiatan baru menyesuaikan perkembangan Kelompok Usaha/Pengrajin. 7.4.2. pertumbuhan industri Pada tahun 2014 sebesar 40% dari target 40%, sehingga Realisasi/pencapaian kinerja sebesar 100%. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan kelompok usaha/pengrajin dengan cakupan yang dibina seimbang sehingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan mampu memenuhi tarjet. 7.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam

upaya

pencapaian

target

kinerja

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 7.5.1. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdaganagan terdiri dari 1 Kepala Dinas, 1 Sekretaris, 4 Kapala Bidang, 3 Kepala Sub. Bagian, dan 10 Kepala Seksi serta 20 Staf.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

104


Pemerintah Kabupaten Sumenep

7.5.2. Sumber Daya Dana Dinas

Perindustrian

dan

Perdaganagan

mendapatkan

dana

berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013

Tentang

Penjabaran

APBD

TA.

2014

sebesar

Rp.

15.601.988.249, alokasi tersebut cukup untuk

melaksanakan

program/kegiatan

kinerja

untuk

menunjang

pencapaian

Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. Kalau tidak cukup akibat yang ditimbulkan kemungkinan besar tarjet yang telah ditetapkan tidak akan terpenuhi. 7.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Industri dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Sektor Industri didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a.

Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain: Penumbuhan Usaha baru Industri Kecil dan Menengah Krupuk Puli, Pemberdayaan Unit Usaha IRT dan IK non formal (maintanance service/ perbengkelan sepeda Motor), Penumbuhan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah Krupuk Ikan, Penumbuhan Usaha Baru Industri Kecil dan Menengah Keripik Pisang, Penumbuhan Usaha baru Industri Kecil dan Menengah Batik, dan Monitoring Percepatan Infrastruktur dan Ekonomi Kerakyatan.

b.

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pengembangan Tekonologi Industri Mebel, Pengembangan Teknologi Industri Konveksi, Pengembangan Teknologi Industri Krupuk Ikan, Pengembangan Teknologi Industri Las Listrik, Pengembangan Teknologi Industri Minyak Kelapa, Pengembangan Teknologi Industri Rengginang Singkong, Pengembangan Teknologi Industri Komponen Bahan Bangunan Lainnya, Pengembangan Teknologi Industri Sablon, Pengembangan Teknologi Industri Aksesoris, Pengembangan Teknologi Industri Bordir, Pengembangan Teknologi Industri Kerajinan Santeqi, dan Pengembangan Teknologi Industri Terasi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

105


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan.

8. URUSAN PERDAGANGAN “MENINGKATNYA PERLINDUNGAN PELAYANAN PERDAGANGAN”

SASARAN 2

KONSUMEN

DAN

Pengukuran kinerja Urusan Perdangan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 8.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014

Urusan

Perdagangan

dari

Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 8.1. Tahun 2014 Sasaran

Indikator Kinerja

1 2.

Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan

2 2.1. Cakupan bina kelompok pedagang /usaha formal

Satuan Target

Realisasi

% Capaian

3

7

8

9

Biner

0.01230

0.02478

201,46

Capaian indikator kinerja diatas juga mencerminkan keberhasilan urusan Perdagangan dalam rangka “Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan” dapat dijelaskan dari pencapaian indikatorindikator sebagai berikut : 8.1.1. Cakupan Bina Kelompok Pedagang/usaha formal Indikator ini menunjukkan keberhasilan pemerintah kabupaten dalam membina, mengembangkan dan meningkatkan jumlah Kelompok Pedagang, menengah dan pedagang kaki lima.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

106


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Pada tahun 2014 semula ditarget kelompok terbina 150 kelompok pedagang terialisasi menjadi 306 kelompok pedagang. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha formal tercapai 0,02478 dengan rincian jumlah pedagang terbina tahun 2014 (306 pedagang) dibagi jumlah total pedagang sampai dengan tahun 2014 (12.349) di kali 100. Kesadaran masyarakat dalam berwirausaha mulai meningkat terbukti dengan pertumbuhan pedagang kaki lima tiap tahunnya bertambah. 8.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Perdagangan Sasaran Strategis Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 8.2.

Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

%Capaian Th. 2011

% Capaian Th. 2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th. 2014 dibandingkan Capaian Th. 2013

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Cakupan bina kelompok pedagang /usaha formal

Biner

0,01233

213,54

0,01233

0,02633

213,54

0.01230

0.02478

201,46

94,34

Grafik : 8.2. Perbandingan Realisasi Kinerja dari Tahun 2011 s/d Tahun 2014 Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan 250 200 Cakupan bina kelompok pedagang /usaha formal

150 100 50 0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Tahun 2014

107


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 8.2.1. Indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha formal Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 206,50%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, dan 2012 mengalami kenaikan capaian kinerja. Sehingga, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. Dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2013 mengalami sedikit penurunan namaun tetap terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 8.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Perdagangan Sasaran Strategis Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 8.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dibandingkan dengan RPJMD

Sasaran Strategis

2. Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan

Indikator kinerja

2.1. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha formal

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan rpjmd tahun 2015

% capaian tahun 2014

0,07823

0,06171

201,46

Berdasarkan tabel 8.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 0,06997%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari 1 indikator yang ditetapkan telah berhasil melebihi target RPJMD pada Tahun 2015.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

108


Pemerintah Kabupaten Sumenep

8.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 8.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator Pelayanan

sasaran

yaitu

Perdagangan

Meningkatnya Secara

terinci

Perlindungan capaian

Konsumen

indikator

dan

diperoleh

gambaran sebagai berikut: Indikator ini menunjukkan keberhasilan pemerintah kabupaten dalam membina, mengembangkan dan meningkatkan jumlah Kelompok Pedagang, menengah dan pedagang kaki lima. Pada tahun 2014 semula ditarget kelompok terbina 150 kelompok pedagang terialisasi menjadi 306 kelompok pedagang. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha formal tercapai 0,02478 dengan rincian jumlah pedagang terbina tahun 2014 (306 pedagang) dibagi jumlah total pedagang sampai dengan tahun 2014 (12.349) di kali 100. Kesadaran masyarakat dalam berwirausaha mulai meningkat terbukti dengan pertumbuhan pedagang kaki lima tiap tahunnya bertambah. 8.5.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Perdagangan Sasaran Strategis Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pelayanan Perdagangan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a.

Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain: Peningkatan pengawasan Peredaran Barang dan Jasa, Operasional dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, Informasi Harga Sembako dan Barang Strategis Lainnya, Pembinaan Pengemasan Produk Unggulan, Pasar Murah, Sosialisasi UU. 8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pengadaan Souvenir Contoh Produk Unggulan, dan Sosialisasi BDKT (Barang Dalam Keaadan Terbungkus)

b.

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pengembangan Pasar lelang Daerah, Pameran dan Kontak Dagang Produk Unggulan, Operasional Gudang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

109


Pemerintah Kabupaten Sumenep

SRG, Pembangunan Pasar Desa, Pembinaan dan Fasilitasi dalam Rangka Penguatan Jasa Catering, dan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Dekranasda. c.

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Bantuan Sarana dan Prasarana bagi Usaha Kecil.

d.

Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana Daerah. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Penngelolaan Pasar Daerah.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan.

9. URUSAN PENANAMAN MODAL “MENINGKATNYA INVESTASI DI DAERAH�

SASARAN 3

Pengukuran kinerja Urusan Penanaman Modal yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Investasi di Daerah menghasilkan nilai rata-rata sebesar 75%, ini termasuk predikat Berhasil. Tabel 9.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

1.

Promosi potensi unggulan daerah tingkat Nasional dan Regional

2 kali

2 Kali

100

Penyusunan Profil potensi investasi Kab. Sumenep

300 eks

150 eks

50

2.

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1.

Promosi potensi unggulan daerah tingkat nasional dan regional. Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam mengembangkan potensi yang ada di daerah. Pada

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

110


Pemerintah Kabupaten Sumenep

tahun 2014 promosi potensi unggulan daerah dilaksanakan sebanyak 2 kali atau hanya mencapai 100% dari yang ditargetkan sebanyak 2 kali. 2.

Penyusunan profil potensi investasi Kabupaten Sumenep Penyusunan profil potensi investasi Kabupaten Sumenep 150 eks atau mencapai 50% dari yang ditargetkan 300 eks. Tidak tercapainya target tahun 2014 dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran terhadap progam dan kegiatan, tetapi secara substansial dokumen tersebut tercapai hanya output saja tidak mencapai target yang direncanakan, sehingga tidak mempengaruhi capaian indikator kinerja.

MISI 2 TUJUAN 2 10. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA PRODUKSI PERIKANAN DAN KELAUTAN�

DAN

PRODUKTIVITAS

Pengukuran kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Dan Kelautan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 115,03%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 10.1.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kelautan dan Perikanan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Dan Kelautan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 10.1. SASARAN STRATEGIS

1.

1 Meningkatnya Produksi Produktivitas Perikanan

INDIKATOR KINERJA 2 1.1. Produksi Perikanan :

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN

3

4

5

6

dan

a. Tangkap (ton)

Ton

46.047,89

46.737,84

101%

Dan

b. Budidaya (ton)

Ton

877.173,08

585.121,21

67%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

111


Pemerintah Kabupaten Sumenep SASARAN STRATEGIS 1 Kelautan

INDIKATOR KINERJA 2 c. Jumlah Pendapatan nelayan : - Pendapatan nelayan pemilik/bulan (Rp) - Pendapatan nelayan buruh/bulan (Rp) d. Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan e. Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi standar. f. Jumlah armada yang menjual hasil tangkapnya di pelabuhan perikanan g. Volume produksi perikanan budidaya (ton) h. Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan i. Jumlah produksi rumput laut (Ton Basah) j. Jumlah produksi ikan kerapu (Ton) k. Jumlah usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standar l. Jumlah sarana dan prasarana pengolahan Rumput Laut 1.2. Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (PUGAR) : - Pengembangan sarana usaha mikro LKM - Tenaga pendamping - Kelompok usaha mikro 1.3. Kawasan konservasi laut dan ekosistem perikanan yang dikelola secara berkelanjutan (ha) 1.4. Jumlah kawasan konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat 1.5. Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat. 1.6. Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini. 1.7. – Laut

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN

3

4

5

6

Rp

2.700.000

2.754.000

102%

Rp

2.100.000

2.200.000

105%

kapal

357

215

60%

unit

31.261

31.735

102%

buah

1014

-

0%

ton

877.893,48

585.121,21

67%

Kec.

22 Kec.

22 Kec.

100%

ton

870.000

583.697

67%

ton

1.750

2.130

122%

unit

146

177

121%

unit

1

1

100%

unit

140 unit

141 unit

101%

orang

10

11

110%

klpk

140

141

101%

ha

119.600,52

118.406,20

99%

lokasi

5

3

60%

pulau

21

3

14%

Pulau

31 pulau

14 pulau

45%

Ton

876.750,00

630.508,24

72%

- Payau

Ton

399,16

1.116,08

280%

- Tawar

Ton

23,92

169,69

709%

- Perairan Umum

Ton

16,3

65,04

399%

- Konsumsi ikan (kg/kap/th)

Ton

29,06

39,49

136%

Klpk

532

550

103%

%

65%

55%

85%

Kapal

25

13

52%

%

50%

50%

100%

1.8. Cakupan Bina Kelompok Nelayan (kelp) 1.9. Persentase penurunan wilayah pengelolaan perikanan IUU Fishing 1.10. Jumlah kapal yang diperiksa 1.11. Persentase pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu serta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

112


Pemerintah Kabupaten Sumenep SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

1

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN

3

4

5

6

%

50%

45%

90%

Usaha

402

215

53%

Bh

1

0

0%

Ton

649.686,04

442.301,34

68%

Ton

243.114

292.052

120%

2 1.12. persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan 1.13. Jumlah usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan 1.14. Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu : - Kapal Pengawas - Speedboat 1.15. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan 1.16. Produksi Non Perikanan Kelompok Nelayan (PUGAR)

10.2.

PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Kelautan dan Perikanan Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Dan Kelautan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 10.2.

No

Indikator kinerja

Satuan

% capaian th. 2011

% capaian th. 2012

Tahun 2013

Capaian Th.2014

Tahun 2014

Target

Realisasi

% capaian

Target

Realisasi

% capaian

dibanding kan

Th. 2013

1

Produksi Perikanan :

A

Tangkap

ton

101,04%

100%

45.367,38

45.798,65

101%

46.047,89

46.737,84

101%

102%

B

Budidaya

ton

79,22%

68%

834.903,61

571.027,42

68%

877.173,08

585.121,21

67%

102%

C

Jumlah Pendapatan nelayan : Pendapatan nelayan pemilik/bulan Pendapatan nelayan buruh/bulan Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi standar. Jumlah armada yang menjual hasil tangkapnya di pelabuhan perikanan Volume produksi perikanan budidaya Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan

Rp.

106,42%

101%

2.550.000

2.496.000

98%

2.700.000

2.754.000

102%

110%

Rp.

134,38%

125%

1.900.000

2.158.000

114%

2.100.000

2.200.000

105%

102%

kapal

145,51%

57%

342

252

74%

357

215

60%

85%

unit

102,44%

103%

30.649

32.444

106%

31.261

831

102%

98%

buah

161,61%

159%

994

-

-

1014

-

0%

0%

ton

79,14%

68%

835.591,67

571.027,42

68%

877.893,48

585.121,21

67%

102%

kec.

105,26%

100%

21

21

100%

22

22

100%

105%

D

E

F G H

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

113


Pemerintah Kabupaten Sumenep

No

Indikator kinerja

Satuan

% capaian th. 2011

% capaian th. 2012

Tahun 2013

Capaian Th.2014

Tahun 2014

Target

Realisasi

% capaian

Target

Realisasi

% capaian

dibanding kan

Th. 2013

sarana sesuai kebutuhan I

-

Jumlah produksi rumput laut (Ton Basah) Jumlah produksi ikan kerapu (Ton) Jumlah usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standar Jumlah sarana dan prasarana pengolahan Rumput Laut Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (PUGAR) : Pengembangan sarana usaha mikro LKM Tenaga pendamping

-

Kelompok usaha mikro

3

Kawasan konservasi laut dan ekosistem perikanan yang dikelola secara berkelanjutan (ha) Jumlah kawasan konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat. Jumlah kawasan pulaupulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini. Laut

J K

L

2

-

4

5

6

7

ton basah

79,07%

68%

833.000

569.651

68%

870.000

583.697

67%

102%

ton

109,55%

126%

1.500

1.968,90

131%

1.750

2.130

122%

108%

unit

135,45%

100%

133

134

101%

146

177

121%

132%

unit

100%

100%

1

1

100%

1

1

100%

100%

unit

2500%

275%

130

130

100%

140

141

101%

108%

orang

50,00%

67%

8

6

75%

10

11

110%

183%

klpk

118,18%

275%

130

367

282%

140

141

101%

38%

Ha

100%

100%

119.596,36

111.406,20

93%

119.600,52

118.406,20

99%

106%

lokasi

50%

33%

4

3

75%

5

3

60%

100%

pulau

25%

20%

18

3

17%

21

3

14%

100%

pulau

100%

82%

23

14

61%

31

14

45%

100%

ton

85,69%

68%

834.500,00

615.525,77

74%

876.750,00

630.508,24

72%

102%

Payau

ton

258,58%

292%

380,15

1.105,43

291%

399,16

1.116,08

280%

101%

Tawar

ton

412,16%

573%

23,45

132,22

564%

23,92

169,69

709%

128%

Perairan Umum Konsumsi ikan (kg/kap/th) 8

9

10

11

Cakupan Bina Kelompok Nelayan (kelp) Persentase penurunan wilayah pengelolaan perikanan IUU Fishing Jumlah kapal yang diperiksa Persentase pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu serta persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan

ton

352,53%

361%

16,27

62,65

385%

16,30

65,04

399%

104%

Kg/ Kapita/ Thn

125,27%

119%

26,91

31,28

116%

29,06

39,49

136%

126%

Klpk

100%

100%

496

530

107%

103%

550

103%

104%

%

123,08%

87%

70%

60%

86%

85%

55%

85%

92%

kapal

108,11%

51%

30

22

73%

52%

13

52%

59%

%

122,86%

69%

45%

7,7%

17%

100%

50%

100%

649%

%

130%

83%

55%

45%

82%

90%

45%

90%

100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

114


Pemerintah Kabupaten Sumenep

No

Indikator kinerja

-

Jumlah usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu : Kapal Pengawas

-

Speedboat

12

13

14 15

Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Produksi Non Perikanan Kelompok Nelayan (PUGAR)

Satuan

% capaian th. 2011

Tahun 2013

% capaian th. 2012

Capaian Th.2014

Tahun 2014

Target

Realisasi

% capaian 65%

dibanding kan

Target

Realisasi

% capaian

53%

215

53%

85%

1

0

0%

0%

Th. 2013

usaha

127,40%

50%

386

252

unit

0%

0%

0

0

Ton

80,03%

69%

619.570,49

431.778,25

70%

649.686,04

442.301,34

68%

102%

Ton

76,51%

97%

231.537

110.628,77

48%

243.114

292.052

120%

264%

10.2.1.

Produksi Perikanan a. Tangkap Realisasi produksi tangkap pada tahun 2014 sebesar 46.748 ton, hal ini melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 46.048 ton, sehingga capaian kinerja mencapai 101%. Realisasi produksi tangkap pada tahun 2013 sebesar 45.798,65 ton juga melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013 yaitu sebesar 45.367,3 ton atau sebesar 100,95%. Program kegiatan pendukung untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap antara lain Stimulasi Usaha Perikanan Tangkap,

Pengadaan

Alat

Bantu

Penangkapan

Ikan,

Pengadaan Rumpon Laut Dangkal, Pengadaaan Lampu Celup Dalam Air (LACUDA). b. Budidaya Realisasi tahun 2014 sebesar 585.121 ton mencapai 67% dari target sebanyak 877.173 ton. Realisasi tahun 2013 sebesar 571.027,42 ton mencapai 68,39% dari target sebanyak 834.903,61 ton.

Capaian kinerja

tidak

mencapai target

disebabkan karena produksi perikanan budidaya ini didominasi oleh rumput laut yang sangat tergantung dengan cuaca. Namun apabila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 571.027 ton, maka tahun 2014 meningkat sebesar 14.093,79 ton atau 2,4%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

115


Pemerintah Kabupaten Sumenep

10.2.2.

Jumlah dan Jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standart laik laut, laik tangkap dan laik simpan Jumlah dan Jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standart laik laut, laik tangkap dan laik simpan pada tahun 2014 ditargetkan 357 kapal dengan realisasi 215 kapal atau sebesar 60%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 ditargetkan 342 kapal dan terealisasi 252 kapal atau sebesar 74%, Penurunan tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran pemilik kapal untuk mengurus surat ijin kapalnya. a. Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi standar Realisasi

jumlah

alat

penangkap

ikan

dan

alat

bantu

penangkapan yang memenuhi standart tahun 2014 sebanyak 31.735 unit atau mencapai 102% dari target yang ditetapkan sebesar 31.261 unit. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi

standart

yaitu

sebesar

32.444

unit

maka

peningkatannya sampai tahun 2013 mencapai 3,561 unit atau 12,33%. Capaian kinerja tahun 2013 melampaui target yaitu 106%. Hal ini disebabkan karena banyaknya bantuan alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang ramah lingkungan. b. Jumlah produksi ikan kerapu (Ton) Jumlah produksi ikan kerapu tahun 2014 sebanyak 2.130 ton melampuai dari target 1.750 ton atau sebesar 122%, tahun 2013 juga melampuai target yaitu terealisasi sebesar 1.969 ton dari target 1500 ton atau sebesar 131%. Peningkatan produksi ikan kerapu disebabkan kerapu merupakan pruduk unggulan dan didukung oleh program bantuan bibit kerapu. 10.2.3.

Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan sampai tahun 2014 sebanyak 22

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

116


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Kecamatan Dari yang ditargetkan sebanyak 22 kecamatan atau 100%, tahun 2013 sebanyak 21 Kecamatan Dari yang ditargetkan sebanyak 21 kecamatan. 10.2.4.

Jumlah produksi rumput laut (Ton Basah) Jumlah produksi rumput laut pada tahun 2014 yaitu sebesar 583.697 ton basah dari target 870.000 ton basah atau sebesar 67%, tahun 2013 sebanyak 569.651 ton basah dari target 833.000 ton

basah

atau

mencapai

68%.

Tidak

tercapainya

target

disebabkan masyarakat pembudidaya rumput laut kurang dapat mengoptimalkan bantuan stimulan dari Dinas Kelautan dan Perikanan karena keterbatasan modal sehingga hasil produksi rumput laut tidak dapat memenuhi target. Akan tetapi jumlah produksi rumput laut di kabupaten Sumenep merupakan jumlah produksi tertinggi se Jawa Timur yaitu sebesar 583.697 ton basah. 10.2.5.

Jumlah produksi ikan kerapu (Ton) Jumlah produksi ikan kerapu tahun 2014 sebanyak 2.130 ton melampuai dari target 1.750 ton atau sebesar 122%, tahun 2013 juga melampuai target yaitu terealisasi sebesar 1.969 ton dari target 1500 ton atau sebesar 131%. Peningkatan produksi ikan kerapu disebabkan kerapu merupakan pruduk unggulan dan didukung oleh program bantuan bibit kerapu.

10.2.6.

Jumlah usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standar Jumlah usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standar pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 146 unit dan terealisasi 177 unit atau sebesar 121%, pada tahun 2013 yang mencapai 134 unit dari yang ditargetkan 133 unit atau mencapai 101%. Hal ini disebabkan karena rumput laut juga merupakan prioduk unggulan dan didukung oleh program bantuan budidaya rumput laut setiap tahun.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

117


Pemerintah Kabupaten Sumenep

10.2.7.

Jumlah Sarana dan Prasarana Pengolahan Rumput Laut Sarana dan Prasarana pengolahan rumput laut yang ditargetkan hanya 1 unit sesuai dengan realisasi sebesar 1 unit yaitu adanya gedung klaster rumput laut yang berlokasi di desa Batuan. Hanya saja gedung ini masih terkendala teknis operasional. Capaian kinerja memenuhi target 100%, akan tetapi sampai tahun 2014 masih belum beroperasi.

10.2.8.

Jumlah Pendapatan Nelayan Pendapatan nelayan dibagi menjadi 2, yaitu pendapatan nelayan pemilik dan buruh. Pendapatan nelayan pemilik Pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp.2.700.000,00/bulan dengan realisasi Rp. 2.754.000,00/bulan atau mencapai 102%. Sedangkan Pendapatan nelayan buruh ditargetkan sebesar Rp. 2.100.000,00/bulan dengan realisasi Rp. 2.200.000,00/bulan atau mencapai 105%. Apabila dibandingkan

dengan

tahun

2013

ditargetkan

sebesar

Rp.2.550.000,00/bulan dengan realisasi Rp. 2.496.000,00/bulan atau mencapai 98%. Sedangkan Pendapatan nelayan buruh ditargetkan sebesar Rp. 1.900.000,00/bulan dengan realisasi Rp. 2.158.000,00/bulan atau mencapai 114%. 10.2.9.

Jumlah

Armada

yang

menjual

hasil

tangkapannya

di

pelabuhan perikanan Realisasi indikator ini, mulai tahun 2013 jumlah armada yang menjual hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan adalah nihil/tidak ada data, hal ini disebabkan karena terhitung bulan April 2012 pelayanan retribusi usaha perikanan telah dialihkan ke Badan Pelayanan

Perijinan

Terpadu

(BPPT)

Kabupaten

Sumenep,

sehingga Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep tidak mempunyai data valid tentang jumlah kapal/pengusaha yang mengurus ijin usaha perikanan. 10.2.10. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Produksi Perikanan Kelompok Nelayan pada tahun 2014 sebesar 442.301 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 431.778,25 ton. Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 68%. Tidak tercapainya target Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

118


Pemerintah Kabupaten Sumenep

disebabkan kurang optimalnya pemanfaatan sarana produksi perikanan oleh para kelompok nelayan terkait masalah modal usaha. 10.2.11. Produksi Non Perikanan (Garam Rakyat) Produksi Non Perikanan (Garam Rakyat) terealisasi pada tahun 2014 sebanyak 292.052 ton dan telah melebihi target sebesar 243.114 ton atau sebesar 120%. Namun jika dibandingkan pada tahun 2013 ditargetkan 231.537 ton hanya terealisasi sebanyak 110.628,77

ton

atau

sebesar

48%.

Hal

ini

menunjukkan

peningkatan Produksi Non Perikanan (Garam rakyat) sebesar 181.423 ton dari tahun 2013.Program kegiatan pendukung keberhasilan capaian ini salah satunya adalah Program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) berupa BLM untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam rakyat. 10.2.12. Jumlah Kelompok Usaha Mikro di Kawasan Pesisir dan Pulaupulau kecil (PUGAR) 

Pengembangan sarana usaha mikro LKM Tahun 2014 realisasi mencapai 141 unit dari target 140 unit. Dan pada tahun 2013 sebanyak 130 unit atau mencapai 100% dari yang ditargetkan. Terjadi peningkatan sebanyak 11 unit.



Untuk Tenaga pendamping Pada tahun dasar sebanyak 2 orang, tahun 2011 sebanyak 2 orang, tahun 2012 naik menjadi 4 dan tahun 2013 sebanyak 6 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 11 orang dari yang ditargetkan sebanyak 10 orang atau mencapai 110%.



Kelompok usaha mikro Pada tahun 2014 sebanyak 141 kelompok dari target 140 kelompok. Tahun 2013 sebesar 367 kelompok dan capaian kinerjanya 282%. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran

kelompok

usaha

mikro

untuk

mendaftarkan

usahanya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

119


Pemerintah Kabupaten Sumenep

10.2.13. Kawasan Konservasi Laut dan Ekosistem Perikanan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha) Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) tahun 2014 seluas 118.406,20 Ha atau terealisasi sebesar 99% dari yang ditargetkan. Lokasi KKLD tetap yaitu di kecamatan Sapeken, akan tetapi pada tahun 2013 terjadi pengkajian ulang sehingga luas area mengalami akurasi data yaitu 11.406,20 Ha. 10.2.14. Jumlah Kawasan Konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat Kondisi Kawasan Konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat tahun 2010, tahun 2011 dan Tahun 2012 sebanyak 1 lokasi. Pada tahun 2013 dan 2014 naik menjadi 3 lokasi dari yang ditargetkan sebanyak 5 lokasi atau sebesar 60%. Hal ini disebabkan kawasan konservasi teridentifikasi terdapat 3 yaitu Tanjung Keaok, Sepanjang dan Sase’el. 10.2.15. Jumlah

Pulau

Kecil

yang

diidentifikasi

dan

dipetakan

potensinya secara akurat Jumlah Pulau Kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat pada tahun 2010 dan tahun 2011 sebanayak 9 pulau dan tahun tahun 2013 turun menjadi 3 pulau kecil dan ditargetkan sebanyak 18 pulau. Capaian kinerja sangat kecil yaitu hanya 14%. Akan tetapi terjadi peningkatan dari tahun 2012 sebesar 3 pulau dari tahun 2013. Sampai dengan tahun 2014 masih tetap kawasan yang terindentifikasi dan dipetakan secara akurat sebanyak 3 pulau. 10.2.16. Jumlah Kawasan Pulau-pulau Kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini Jumlah Kawasan Pulau-pulau Kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini pada tahun 2014 tetap sebanyak 14 pulau dari 31 pulau yang ditargetkan atau sebesar 14%. Pada 2013 ditargetkan sebanyak 23 pulau dan terealisasi sebanyak 14 pulau. Capaian hanya sebesar 60,86%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

120


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Akan tetapi terjadi peningkatan dari tahun 2012 sebesar 14 pulau dari tahun 2013. 10.2.17. Cakupan Bina Kelompok Nelayan Cakupan bina kelompok nelayan pada tahun 2014 sebanyak 550 kelompok atau sebesar 103% dibanding targetnya sebanyak 532 kelompok. Kondisi tahun 2013 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 78 kelompok yang disebabkan karena adanya sertifikasi kelompok nelayan sebanyak 300 kelompok pada tahun 2013

dan bila dibandingkan dengan tahun dasar (336)

mengalami peningkatan sebesar 194 dengan adanya sertifikasi kelompok nelayan sebanyak 300 kelompok. 10.3.

PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kelautan dan Perikanan Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Dan Kelautan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 10.3. NO.

1

INDIKATOR KINERJA

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

45.022,92

46.738,61

96%

Produksi Perikanan : a

Tangkap (ton)

b

Budidaya (ton)

c

Jumlah Pendapatan nelayan :

-

Pendapatan nelayan pemilik/bulan (Rp)

-

Pendapatan nelayan buruh/bulan (Rp)

d

Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi standar. Jumlah armada yang menjual hasil tangkapnya di pelabuhan perikanan Volume produksi perikanan budidaya (ton)

e f g h

548.963,01

912.263,52

60%

2.380.000,00

2.850.000

84%

2.039.000,00

2.300.000

89%

280,60

372

75%

24.634,40

31.886

77%

1034

78%

548.979,97

921.788,15

60%

806,40

20

23

88%

i

Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan Jumlah produksi rumput laut (Ton Basah)

547.509

913.500

60%

j

Jumlah produksi ikan kerapu (Ton)

1.093,54

1.950

56%

k

Jumlah usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standar Jumlah sarana dan prasarana pengolahan Rumput Laut

136,20

160

85%

1

1

100%

l 2

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

121


Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO.

INDIKATOR KINERJA

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

690,20

150

460%

5

12

42%

213,60

150

142%

117.014

119.675,30

98%

1,60

6

27%

3

24

13%

13

41

32%

kecil (PUGAR) :

3

-

Pengembangan sarana usaha mikro LKM

-

Tenaga pendamping

-

Kelompok usaha mikro

Kawasan konservasi laut dan ekosistem perikanan yang dikelola secara berkelanjutan (ha) Jumlah kawasan konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat. Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini. - Laut

4 5 6 7

575.322

575.322,23

63%

-

Payau

899,83

899,83

215%

-

Tawar

109,73

109,73

450%

-

Perairan Umum

51,95

51,95

318%

-

Konsumsi ikan (kg/kap/th)

30,14

30,14

96%

459,40

576

66%

60%

110%

23

20

114%

32%

55%

58%

52%

45%

116%

288

418

69%

-

-

0%

416.436,86

674.784,17

62%

8

Cakupan Bina Kelompok Nelayan (kelp)

9

Persentase penurunan wilayah pengelolaan perikanan IUU Fishing

10

Jumlah kapal yang diperiksa

11

Persentase pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu serta persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan

12 13

Jumlah usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu : Kapal Pengawas -

14 15

80%

Speedboat

Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Produksi Non Perikanan Kelompok Nelayan (PUGAR)

155.490

255.269,70

61%

Berdasarkan tabel 10.3 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 103,83%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil dari 15 (lima belas) indikator. 10.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 10.1. di atas masih terdapat 2 indikator yang kurang berhasil/ tidak terealisasi yaitu indikator Jumlah Armada yang menjual hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan dan indikator Jumlah Pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu (Kapal Pengawas/SpeedBoat). Hal ini disebabkan karena tidak adanya

program/kegiatan

pendukung

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

indikator

tersebut

dan

juga 122


Pemerintah Kabupaten Sumenep

perencanaan yang kurang tepat untuk direalisasikan pada waktu 5 tahun ke depan. Solusi dari ketidakberhasilan/kegagalan kinerja tersebut yaitu diupayakan pada

Perencanaan

RPJMD

berikutnya

disempurnakan

atau

lebih

dirampingkan, sehingga diharapkan indikator kinerja nantinya dapat mencapai target RPJMD dan diharapkan juga indikator tersebut dapat mengawakili dari berbagai bidang pada Dinas Kelautan dan Perikanan, yaitu Bidang Pengawasan dan Perlindungan Usaha Perikanan, Bidang Sumber daya dan Penyuluhan, Bidang Agribisnis serta Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 10.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 10.5.1. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 entang Organisasi dan Tata Kerja Dinas daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam

Peraturan

Daerah

tersebut

telah

mendukung

pencapaian kinerja urusan Kelautan dan Perikanan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

123


Pemerintah Kabupaten Sumenep

10.5.2. Sumber Daya Dana Urusan

Kelautan

dan

Perikanan

mendapatkan

berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40

dana

berdasarkan

Tahun 2013 Tentang

Penjabaran APBD TA. 2014, yaitu sebesar Rp. 11.912.256.436,- alokasi tersebut sudah cukup untuk

melaksanakan program/kegiatan untuk

menunjang pencapaian kinerja urusan Kelautan dan Perikanan. 10.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Dan Kelautan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: No 1

2

3

4

5

6

Kegiatan pendukug Stimulasi Usaha Perikanan Tangkap

Pengadaan Alat Bantu Penangkapan Ikan Pengadaan Rumpon Laut Dangkal

Pengadaan Lampu Celup Dalam Air (LACUDA)

Fasilitasi Peningkatan Mutu Pengolahan Hasil Perikanan

Operasional Pengawasan Laut

Indikator kinerja Masukan Dana Keluaran Bantuan peralatan usaha perikanan tangkap Masukan Dana Keluaran Pengadaan Fish Finder dan GPS Masukan Dana Keluaran Terselenggarany a Pengadaan rumpon laut dangkal Masukan Dana Keluaran Terselenggarany a bantuan alat tangkap ramah lingkungan Masukan Dana Keluaran Terselenggarany a peningkatan produk hasil unit pengolah ikan Masukan Dana Keluaran Operasi rutin bekerja sama dengan POLAIR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Satuan

Target

Realisasi

Capaian (%)

Rupiah

1.815.334.266

1.660.441.500

91,57%

Unit

291

291

100%

Rupiah Unit Rupiah Unit

Rupiah Unit

Rupiah Paket

Rupiah Kali

394.617.000 92 208.900.000 65

209.706.000 26

204.045.000 14

100.000.000 12

370.124.000 91 208.568.000 65

196.293.000 26

195.014.000 14

78.375.000 12

93,8% 99,9% 99,84% 100%

93,60% 100%

95,57 100

78% 100%

124


Pemerintah Kabupaten Sumenep No 7

8

9

Kegiatan pendukug Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan dan Perikanan

Indikator kinerja Masukan Dana Keluaran Bantuan Atribut khusus POKMASWAS Masukan Dana Keluaran Pembinaan pada Pengusaha bidang kelautan dan perikanan Masukan Dana Keluaran Tali rumput laut dan sarana sampan

Sosialisasi Kelengkapan Dokumen Kapal Perikanan

Pengadaan Sarana Budidaya Ikan Unggul

Satuan

Target

Rupiah

78.140.000

Pokmas was Rupiah

7

4

Rupiah Unit

45

82% 100%

28.000.000 4

317.830.000

Capaian (%)

63.815.000 7

32.650.000

Lokasi

Realisasi

100%

313.956.000 45

86%

98,78% 100%

Pada kegiatan Stimulasi Usaha Perikanan Tangkap merupakan kegiatan yang bersifat stimulan bagi nelayan dengan pemberian bantuan alat tangkap untuk meningkatkan produksi perikanan, dengan dana yang terealisasi 91,57% sudah cukup memadai untuk capaian target keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Agribisnis. Kegiatan Pengadaan Alat Bantu Penangkapan Ikan merupakan kegiatan bantuan alat bantu penangkapan ikan berupa Fish Finder dan GPS, target keluaran

tidak

mencapai

100%,

hal

ini

disebabkan

karena

tidak

terealisasinya 1 (satu) unit bantuan Fishfinder karena kesalahan By Name By Address. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan

yang disampaikan oleh Bidang Sumberdaya dan

Penyuluhan. Pada kegiatan Pengadaan Rumpon Laut Dangkal, masukan dana terealisasi 99,84% dengan keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Sumberdaya dan Penyuluhan. Kegiatan Pengadaan Lampu Celup Dalam Air (LACUDA) ini memberikan bantuan berupa LACUDA, Genzet dan Lampu Sorot untuk mempermudah nelayan memperoleh hasil tangkapan ikan. Masukan berupa dana tercapai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

125


Pemerintah Kabupaten Sumenep

93,6%, capaian target keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Sumber Daya dan Penyuluhan. Pada kegiatan Fasilitasi Mutu Pengolahan Hasil Perikanan. Bantuan ini berupa paralatan sistem rantai dingin. Masukan berupa dana tercapai 95,57%, capaian target keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Agribisnis. Kegiatan Operasional Pengawasan Laut, dengan kelompok sasaran yaitu Nelayan pelanggar UU No. 31 Tahun 2004 dan UU No. 45 Tahun 2009. Masukan dana tercapai 78% dengan dana tersebut capaian target keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Pengawasan dan Perlindungan Usaha Perikanan. Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan

dan

Perikanan ini dimaksudkan untuk memberi bantuan kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kelautan dan Perikanan. Dengan dana terealisasi sebesar 82% diperuntukkan bantuan berupa Teropong, Kamera Digital, Pakaian Rompi Identitas dan Jaket Pelampung untuk 6 (enam) Pokmaswas

yang

berlokasi

di

Kecamatan

Sapeken,

Masalembu,

Nonggunong, Raas, Gayam dan Bluto. Pemberian bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan memberi bantuan alat pendukung kegiatan Pokmaswas dalam melakukan pengawasan laut. Agar jumlah usaha penangkapan Ikan sesuai ketentuan, maka hal ini harus ditunjang oleh adanya Sosialisasi dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ke sentra-sentra nelayan yang ada di Kabupaten Sumenep sehingga kesadaran masyarakat meningkat dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan dana terealisasi sebesar 86% telah terlaksana kegiatan yang bersifat pembinaan pada Pengusaha bidang kelautan dan perikanan 4 kali. Kegiatan Pengadaan Sarana Budidaya Ikan Unggul ini merupakan bantuan kepada pembudidaya rumput laut yang diwujudkan dalam bentuk bantuan tali rumput laut. Anggaran yang terserap sebesar 99%. Keluaran dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

126


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kegiatan ini berupa bantuan Tali rumput laut sebanyak 45 unit dengan Penerima paket bantuan adalah sebanyak 42 kelompok pembudidaya dengan asumsi perkelompok yang menikmati bantuan adalah 10 orang, maka jumlah penerima manfaat dari layanan kegiatan ini sebanyak Âą 420 orang. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Agribisnis. No 1

2

3

Kegiatan pendukung Fasilitasi Teknis Kelembagaan Kelompok Usaha Masyarakat Pesisir

Pembinaan Koperasi Pesisir

Inventarisasi dan Sertifikasi Kelompok Usaha Perikanan

Indikator kinerja Masukan Dana Keluaran Pembinaan Administrasi dan Teknis kepada Lembaga Usaha Masyarakat binaan DKP Sumenep Masukan Dana Keluaran Pembinaan Administrasi dan Teknis kepada Koperasi binaan DKP Sumenep Masukan Dana Keluaran Data Kelembagaan kelompok perikanan

Satuan

Rupiah Keg

Rupiah Keg

Rupiah Kelompok

Target

132.698.000 1

59.300.000 1

30.000.000 200

Realisasi

127.673.000 1

59.200.000 1

30.000.000 200

Capaian (%) 96% 100%

99,9% 100%

100% 100

Kegiatan Fasilitasi Teknis Kelembagaan Kelompok Usaha Masyarakat Pesisir merupakan kegiatan pembinaan administrasi dan teknis keada lembaga usaha masyarakat binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep terutama kelompok PUGAR. Masukan berupa dana tercapai 96%, capaian target keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kegiatan Pembinaan Koperasi Pesisir merupakan kegiatan pembinaan administrasi dan teknis kepada koperasi binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep. Masukan berupa dana tercapai hampir 100%, capaian target keluaran 100%. Sumber data yang digunakan untuk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

127


Pemerintah Kabupaten Sumenep

mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kegiatan Inventarisasi dan Sertifikasi Kelompok Usaha Perikanan bertujuan untuk

mendapatkan

data

kelembagaan

kelompok

perikanan

yang

terbarukan, Masukan berupa dana tercapai 100%, capaian target keluaran 200 kelompok yang bersertifikat. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Sumber Daya dan Penyuluhan. No 1

2

Uraian Pengadaan Sarana Penerangan Energi Surya Pengadaan Pavingisasi Jalan Kampung Nelayan

Indikator kinerja Masukan Dana Keluaran PLTS Masukan Dana Keluaran Betonisasi Jalan Kampung Nelayan

Satuan

Rupiah Unit Rupiah Paket

Target

691.140.000 80 908.753.270 9

Realisasi

686.696.000 80 907.519.500 9

Capaian (%) 99% 100% 99% 100%

Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 686.696.000,- dapat diwujudkan sebanyak 80 unit PLTS yang dialokasikan unit pada 8 kecamatan yaitu Kec. Giligetning, Gayam, Nongunong, Raas, Kangayan, Dungkek (P. Giliyang), Sapeken dan Masalembu. Program ini bertujuan memberikan penerangan kepada masyarakat yang daerahnya masih belum terjangkau Listrik supaya nelayan dan pembudidaya lebih produktif dalam usahanya terutama pada peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kegiatan Pengadaan Pavingisasi Jalan Kampung Nelayan ini bertujuan untuk meningkatkan panjang dan kualitas jalan di wilayah pesisir dan pulaupulau kecil, yaitu Kegiatan ini dialokasikan untuk 9 Kecamatan Kepulauan yaitu Kec. Talango, Giligetning, Gayam, Nongunong, Raas, Kangayan, Dungkek (P. Giliyang), Sapeken dan Masalembu.dengan realisasi fisk dan keuangan hampir mencapai 100%. Sumber data yang digunakan untuk mengukur keluaran adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

128


Pemerintah Kabupaten Sumenep No 1

2

3

Uraian

Indikator kinerja

Sosialisasi FORIKAN dan GEMARI Sosialisasi dan Penyuluhan Program dan Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sumenep

Sosialisasi dan Fasilitasi Penerbitan Kartu Nelayan

Masukan Dana Keluaran Patok pembatas tanah Masukan Dana Keluaran Dukungan masyarakat terhadap program kelautan dan perikanan melalui Media Siaran Publik (RRI) Masukan Dana Keluaran Data penerima Kartu Nelayan

Satuan

Target

Rupiah

75.915.000

Keg.

Realisasi

75.915.000

1

Rupiah

100%

6

22.275.000

Keg.

100%

15.000.000

6

Rupiah

100%

1

15.000.000

Bulan

Capaian (%)

100%

16.643.000

1

75%

1

100%

Forum Komunikasi Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dan Gerakan Memasyarakatkan

Makan

Ikan

(Gemari)

merupakan

kegiatan

yang

bertujuan untuk mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan guna meningkatkan konsumsi makan ikan. Dengan anggaran sebesar Rp. 75.915.000,- digunakan untuk mensosialisasikan pentingnya gizi ikan, sehingga konsumsi makan ikan di Kabupaten Sumenep meningkat. Pada tahun 2013 telah tercapai 31,28 kg/kap/th, hal ini telah melampaui target pada tahun 2014 sebesar 29,06 kg/kap/th. Untuk mensosialisasikan dan memberikan Penyuluhan terkait Program dan Kegiatannya,

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan

Kabupaten

Sumenep

melakukan kerjasama dengan pihak Media Massa dalam hal ini RRI Sumenep untuk memberikan informasi penting dibidang kelautan dan perikanan kepada masyarakat luas.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

129


Pemerintah Kabupaten Sumenep

MISI 2 TUJUAN 3 11. URUSAN PENATAAN RUANG SASARAN 1

“MENINGKATNYA PENATAAN KAWASAN DAERAH SESUAI RT/RW”

Pengukuran kinerja Urusan Penataan Ruang yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Penataan Kawasan Daerah Sesuai RT/RW menghasilkan nilai rata-rata sebesar 86.94%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Tabel 11.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi, Produktivitas Kelautan dan Perikanan NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

1.

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

24 %

20%

83

375

217

57,87

17.5 %

15%

86

1,078.9 Ha

1,200 Ha

111.22

14 Ha

13 Ha

93

51 %

45%

88

1.4%

1.4%

100

51.25 Ha

128 Ha

85

15 desa

15 desa

100

1 eks

1 eks

100

2 eks

2 eks

100

2 eks

2 eks

100

1 buah

1 buah

100

Ada

Ada

100

2.

Jumlah bangunan ber-IMB per satuan bangunan Ketaatan terhadap RTRW

3.

Luas wilayah produktif

4.

Luas wilayah industri

5.

Luas wilayah kebanjiran

6.

Luas wilayah kekeringan

7.

Luas wilayah perkotaan

8.

Penataan Wilayah Perbatasan : Penetapan Patok Batas Desa Jumlah Dokumen RDTR

9. 10. 11. 12. 13.

Jumlah Dokumen Rencana Teknis Jumlah Data Dasar Ketataruangan Jumlah Perda RDTR dan Zoning Sosialisasi Dokumen Rencana Tata Ruang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

130


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO. 14.

INDIKATOR KINERJA Geografik Informasi Sistem

TARGET TH. 2014 Ada

REALISASI TH. 2014 -

% CAPAIAN TH. 2014 -

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah per HPl/HGB Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah per HPL/HGB pada tahun 2014 ditargetkan sebesar

24% (1.632,1 Ha) dari luas

keseluruhannya, namun masih belum memenuhi target dengan realisasi sebesar 20%(1.490,175 Ha). Pencapian ini sama dengan pencapaian pada tahun 2013.Tidak tercapainya target disebabkan semakin berkurangnyaruang terbuka hijau yang disebabkan oleh kepadatan

penduduk

sehingga

kebutuhan

masyarakat

akan

pembangunan gedung dan rumah hunian juga makin meningkat. 2. Ketaatan Terhadap RT / RW Pada tahun 2014 Ketaatan terhadap RT / RW mencapai 86% dari target sebesar 17.5%, sedangkan tahun 2013 ditargetkan 15% dan sudah tercapai RTRW Kabupaten Sumenep sudah memenuhi target karena sudah dalam proses pengesahan perda. 3. Luas Wilayah Produktif Luas wilayah produktif mencapai realisasi sebesar 1200 Ha dari luas wilayah yang ditargetkan. Pencapaian ini sama dengan pencapaian pada tahun 2013, hal ini disebabkan karena kurangnya perkembangan pada wilayah produktif. 4. Luas Wilayah Industri Pada tahun 2014 Luas Wilayah industri mencapai 12 Ha sesuai dengan target yang ditentukan. Sedangkan pada tahun 2013 ini mengalami pencapaian yang sama dengan pencapaian pada tahun 2012, sehingga dapat disimpulkan pada tahun ini luas wilayah industri di Kabupaten Sumenep tidak mengalami peningkatan yang signifikan. 5. Luas Wilayah Kebanjiran Luas wilayah kebanjiran pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 51% (14,445 Ha) dan mencapai realisasi sebesar 88% (18,004 Ha). Hal ini berarti bahwa luas wilayah yang rawan kebanjiran belum mengalami Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

131


Pemerintah Kabupaten Sumenep

penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 0,86% (18,004 Ha). Hal ini disebabkan karena makin padatnya daerah pemukiman sehingga areal resapan makin berkurang. 6. Luas Wilayah Kekeringan Realisasi luas wilayah kekeringan pada tahun 2014 sebesar 1.4% (52,336 Ha) dari hasil yang ditargetkan, yaitu sebesar 1.4 % (33,495 Ha). Hal ini disebabkan karena saluran air yang kurang merata, dan makin berkurangnya ruang terbuka hijau. 7. Luas Wilayah Perkotaan Pada tahun 2013 luas wilayah perkotaan mencapai 119,03 Ha, sedangkan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 128 Ha dan sudah mencapai target yang telah ditentukan. 8. Penataan Wilayah Perbatasan : -

Penetapan Patok Batas Desa Pembuatan patok desa telah terlaksana pada Tahun 2014 12 Desa 4 kelurahan dari 328 desa dan 4 kelurahan (2013 terlaksana 6 desa).

9. Jumlah Dokumen RDTR Jumlah dokumen RDTR pada tahun 2014 sebanyak 1 eks dan telah mencapai realisasi dari target yang telah ditentukan. 10. Jumlah Dokumen Rencana Teknis Jumlah Dokumen Rencana Teknis pada tahun 2014 sebanyak 2 eks dan telah mencapai realisasi dari target yang telah ditentukan. 11. Jumlah Data Dasar Ketataruangan Realisasi dari jumlah data dasar ketatataruangan hanya mencapai 1 eks dari jumlah yang ditargetkan yaitu sebayak 2 eks. Tidak tercapainya target disebabkan karena kurang optimalnya data ketataruangan yang diperoleh. 12. Jumlah Perda RDTR dan Zoning Pada tahun 2014 jumlah perda RDTR dan zonig tidak mencapai realisasi yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena tidak ada RDTR dan Zoning yang diterima.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

132


Pemerintah Kabupaten Sumenep

13. Sosialisasi Dokumen Rencana Tata Ruang Target sosialisasi dokumen rencana tata ruang telah mencapai realisasi dari yang telah ditentukan. Hal ini dibuktikan dengan adanya realisasi pada kegiatan sosialisasi dokumen rencana tata ruang tersebut. 14. Geografik Informasi Sistem Geografik informasi sistem target pada tahun 2014 tercapai karena pada tahun 2013 sudah ada.

11. URUSAN KEBERSIHAN DAN PERTANAMAN SASARAN 2

“MENINGKATNYA JUMLAH DAN PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK”

KUALITAS

Pengukuran kinerja Urusan Lingkungan Hidup sub sektor Kantor Kebersihan dan Pertamanan yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya

Jumlah dan Kualitas

Pengolahan Limbah Domestic menghasilkan nilai rata-rata sebesar 71.88%, ini termasuk predikat Berhasil. Tabel 11.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi, Produktivitas Kelautan dan Perikanan NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Persentase penanganan sampah Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Pengolahan Lumpur Tinja

2.

3.

4.

TARGET TH. 2014 (191 m³/hr) = 0.16 (4400 jiwa/pddk) = 0.2 (4,8 ltr/org/hr) = 0.20

REALISASI TH. 2014 (191 m³/hr) = 0.14 (4400 jiwa/pddk) = 0.2 (4,8 ltr/org/hr) = 0.20

% CAPAIAN TH. 2014

20%

0

0

87.5 100

100

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Persentase Penanganan Sampah Indikator ini menggambarkan keberhasilan Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sumenep dalam menangani dan mengolah sampah masyarakat 3 Kecamatan di Kabupaten Sumenep yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

133


Pemerintah Kabupaten Sumenep

menjadi wilayah pelayanan persampahan, yakni Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget. Pada tahun dasar RPJMD (2010) jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat yang masuk kedalam wilayah pelayanan persampahan perharinya mencapai 165 m³/hari. Dalam tahun 2014, target penanganan sampah meningkat sebanyak 16 % dari tahun dasar atau 191 m³/hari, dikarenakan asumsi bahwa dengan adanya pertambahan penduduk, pasti ada penambahan jumlah volume sampah. Namun realisasinya, dari target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 191 m³/hari hanya bisa dicapai sebesar 188 m³/hari atau hanya 14 % dari target kinerja 2014, hal ini dikarenakan belum maksimalnya jumlah armada pengangkut sampah yang dimiliki Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sumenep. Bila dibandingkan dengan jumlah penanganan sampah pada tahun dasar RPJMD (2010) sebesar 165 m³/hari, maka realisasi

penanganan

sampah

pada

tahun

2014

mengalami

peningkatan 14 %. 2. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan Penduduk Indikator ini menggambarkan keberhasilan Kantor Kebersihan dan Pertamanan

Kabupaten

Sumenep

dalam

menyediakan

Tempat

Pembuangan Sampah (TPS) di 3 Kecamatan di Kabupaten Sumenep yang merupakan wilayah pelayanan persampahan, yakni Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget yang setiap tahunnya diasumsikan bertambah. Penambahan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ini menyebabkan beban tampung masyarakat yang disediakan untuk 1 TPS berkurang. Dalam tahun 2014 target peningkatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) / satuan penduduk adalah 20 % yang dihitung dari tahun dasar RPJMD (2010), dimana dalam 1 TPS disediakan untuk dapat menampung sampah dari 5500 jiwa/penduduk, sehingga dengan kenaikan jumlah TPS yang ada pada tahun 2014 ini, maka beban tampung yang disediakan untuk 1 TPS adalah 4400 jiwa/penduduk. Realisasi indikator sasaran ini adalah 100 % atau 4675 jiwa/penduduk yang dapat dilihat dari jumlah keberadaan TPS yang tersebar di 3 Kecamatan tersebut diatas pada tahun ini adalah sebanyak 15 TPS. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

134


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan Penduduk Indikator ini menggambarkan keberhasilan Kantor Kebersihan dan Pertamanan

Kabupaten

Sumenep

dalam

meng-akomodir

dan

mengumpulkan jumlah sampah yang dihasilkan setiap penduduk di 3 Kecamatan

di

Kabupaten

Sumenep

yang

merupakan

wilayah

pelayanan persampahan, yakni Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget yang setiap tahunnya diasumsikan bertambah. Dalam tahun 2014 target peningkatan Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) / satuan penduduk adalah 20 % yang dihitung dari tahun dasar RPJMD (2010) sebanyak 4 liter/orang/hari, sehingga jumlah target pada tahun 2014 adalah 4,8 liter/orang/hari. Realisasi indikator sasaran ini adalah 100 % atau 4,8 liter/orang/hari yang dapat dilihat dari jumlah keberadaan TPS yang tersebar di 3 Kecamatan tersebut diatas pada tahun ini adalah sebanyak 15 TPS. 4. Pengolahan Lumpur Tinja Indikator ini seharusnya akan menggambarkan jumlah Limbah Tinja yang dapat dikelola oleh Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sumenep. Dikarenakan sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2014, kondisi sarana dan prasarana di IPLT yang dikelola oleh Kantor masih rusak parah, maka indikator sasaran ini belum bisa dilaksanakan. Sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 0%.

12. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP SASARAN 3

“MENINGKATNYA KUALITAS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP�

Pengukuran kinerja Urusan Lingkungan Hidup yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menghasilkan nilai rata-rata sebesar 110,70%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

135


Pemerintah Kabupaten Sumenep

12.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Lingkungan Hidup dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 12.1. SASARAN STRATEGIS 3.

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

5,6

4,43

126,41

88

93

105,68

100

100

100

3.1. Pencemaran status mutu air 3.2. Cakupan pengawasan tehadap pelaksanaan amdal/UKL-UPL/SPPL 3.3. Penegakan hukum lingkungan

Dari tabel di atas terlihat bahwa target indikator kinerja dapat dicapai dan terdapat dua indikator yang melampaui target yaitu indikator Pencemaran status

mutu

air

Dan

Cakupan

pengawasan

tehadap

pelaksanaan

amdal/UKL-UPL/SPPL. 12.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Lingkungan Hidup Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 12.2. INDIKATOR KINERJA

1 Pencemaran status mutu air Cakupan pengawasan tehadap pelaksanaan amdal/UKLUPL/SPPL Penegakan hukum lingkungan

% CAPAIAN KINERJA TH. 2011

% CAPAIAN KINERJA TH. 2012

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

3

4

5

6

7

8

9

10

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDIN GKAN CAPAIAN TH. 2013 11

100

112,84

5,6

4,55

123,08

5,6

4,43

126,41

102,71

Usaha

100

90,91

80

78

97,50

88

93

105,68

108,39

%Kasus

100

100

100

100

100

100

100

100

100,00

SATUAN

2 BOD (mg/lt)

TAHUN 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TAHUN 2014

136


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Grafik :12.2. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Pencemaran status mutu air

140 120 100 80 60 40 20 0 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Cakupan pengawasan tehadap pelaksanaan amdal/UKLPenegakan hukum lingkungan

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 12.1.1. Pencemaran Status Mutu Air Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 126,41%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. 12.1.2. Cakupan

pengawasan

tehadap

pelaksanaan

amdal/UKL-

UPL/SPPL Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 105,68%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja secara signifikan. 12.1.3. Penegakan hukum lingkungan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 tetap dalam artian bahwa setiap kasus/pengaduan yang ada dapat ditindaklanjuti semua.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

137


Pemerintah Kabupaten Sumenep

12.2. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Lingkungan Hidup Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 12.3.

SASARAN STRATEGIS

3.

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

INDIKATOR KINERJA

3.1. Pencemaran status mutu air 3.2. Cakupan pengawasan tehadap pelaksanaan amdal/UKLUPL/SPPL 3.3. Penegakan hukum lingkungan

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

4,43

5,3

111,85

93

88

52,46

100

100

68,22

Berdasarkan tabel 12.3 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 108,44%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari tiga indikator yang ditetapkan telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 12.3. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 12.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 3 (tiga) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Kualitas Status Mutu Air untuk parameter BOD tahun 2014 adalah 4,43 Mg/lt dari target 5,3 mg/lt sehingga pencapaian kinerja sebesar 119,64%. Indikator ini dikatakan berhasil karena semakin rendah Nilai BOD maka kualitas air semakin baik. Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh semakin banyaknya industri/usaha yang melakukan pengolahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

138


Pemerintah Kabupaten Sumenep

limbah sebelum dibuang ke badan air dan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke badan sungai, serta pembersihan kali/sungai secara periodik. b. Cakupan pengawasan tehadap pelaksanaan amdal/UKL-UPL/SPPL adalah 93 dokumen usaha dari target sebanyak 88 dokumen usaha, sehingga pencapaian kinerja sebesar 105,68%. Pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh semakin tingginya performa kerja dari aparatur dan semakin banyaknya usaha/kegiatan baru yang telah melengkapi dokumen. c. Penegakan hukum lingkungan pada Tahun 2014 ada 4 pengaduan masalah

lingkungan

dan

semua

pengaduan

tersebut

telah

ditindaklanjuti sehingga pencapaian kinerja sebesar 100%. Pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh segera ditindaklanjutinya pengaduan masalah yang masuk. 12.4. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Lingkungan Hidup didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 12.4.1. Sumber daya manusia Struktur

organisasi

Badan

Lingkungan

Hidup

dibentuk

berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 17 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga teknis daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah telah mendukung pencapaian kinerja urusan lingkungan hidup.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

139


Pemerintah Kabupaten Sumenep

12.4.2. Sumber Daya Dana Urusan Badan Lingkungan Hidup mendapatkan dana berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA. 2014 sebesar Rp. 10.324..324.617, alokasi tersebut tidak cukup untuk melaksanakan program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan lingkungan hidup, sehingga masih ada beberapa program kegiatan yang masih belum terealisasi. 12.5. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Lingkungan Hidup Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Pencemaran Status mutu Air dan Cakupan pengawasan tehadap pelaksanaan amdal/UKL-UPL/SPPL, dicapai melalui :  Peningkatan Pengawasan, Pemantauan Pengendalian, Pengkajian dan Evaluasi dokumen lingkungan memiliki 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja rata-rata 93%. Kondisi ini terjadi disebabkan masih

adanya

usaha/kegiatan

yang

tidak

mentaati

dokumen

lingkungannya. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah 5 usaha/kegiatan yang mempunyai dokumen lingkungan dengan akumulasi dari tahun dasar sebanyak 88 dan dilakukan pengawasan dengan realisasi pelaksanaan pengawasan adalah sebanyak 9 usaha/kegiatan dengan akomulasi dari tahun dasar sebanyak 93 sehingga nilai capaian adalah sebesar 106%. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 Kadar BOD adalah 5,3 mg/l dan hasil yang dicapai adalah 5 mg/l atau sebesar 100%. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah sebanyak 100 sampel dan dicapai hanya 40 sampel sehingga nilai capaian adalah sebesar 40%, hal ini disebabkan karena penetapan target target yang terlalu besar tidak sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia sehingga tidak mencukupi untuk melakukan analisa 100 sampel. Serta target yang ditetapkan untuk analisa Pencemaran Udara adalah sebanyak 2 sampel dan terealisasi sebanyak 2 sampel sehingga nilai capaian adalah sebesar 100%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

140


Pemerintah Kabupaten Sumenep

 Peningkatan Pengawasan, Pemantauan Pengendalian Pengolahan dan atau pembuangan limbah” sasaran tersebut memiliki 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100%. Kondisi ini karena berhasil dilaksanakannya Pengoperasian 1 Depo dan 1 Bank Sampah, Pembangunan 13 unit komposter, Bintek Pengelolaan Sampah untuk 500 Org. sehingga target yang direncanakan bisa terpenuhi.  Pelaksanaan Koordinasi Penyusunan Dokumen Lingkungan memiliki 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 266%. Kondisi ini karena berhasil diterbitkannya 24 dokumen lingkungan dari 9 dokumen yang ditargetkan.  Menjalin kerjasama dengan lintas sektor dalam rangka menyusun status lingkungan hidup daerah memiliki 1 (satu) indikator kinerja dengan

capaian

kinerja

100%.

Kondisi

ini

karena

berhasil

terbentuknya laporan status lingkungan hidup daerah tahun 2014, Laporan Hasil Kajian Penyusunan Peraturan tentang Ijin Lingkungan, Laporan Monitoring Hasil Tranplantasi Terumbu Karang, Laporan Menuju Indonesia Hijau, Sarana dan Prasarana Informasi Lingkungan, sesuai dengan target yang direncanakan. 2. Cakupan Penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, dicapai melalui :  Meningkatnya Prosentase pemulihan kualitas lingkungan memiliki 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100%. Kondisi ini karena berhasil dilaksanakannya pengadaan 13.000 batang bibit mahoni dan Penanaman seluas ha dengan 2000 bibit beringin, 6000 bibit trembesi, 6000 bibit sukun. 3. Penegakan hukum lingkungan, dicapai melalui :  Peningkatan

Pengawasan

pencemaran/kerusakan

lingkungan”,

sasaran tersebut memiliki 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100%. Kondisi ini karena berhasil dilaksanakannya kegiatan pelayanan tindaklanjut pengaduan masyarakat tentang lingkungan hidup yaitu dari 4 pengaduan yang masuk semua sudah bisa ditindaklanjuti. Pada tahun 2014 tidak terjadi kasus lingkungan hidup, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

141


Pemerintah Kabupaten Sumenep

evaluasi dan pelaporan persampahan di Kec. Kota Sumenep. Terlaksananya koordinasi penertiban Penambang tanpa ijin Antar stakeholder serta tewujudnya pembuatan 12.800 patok batas area penambangan illegal dan Pengawasan Penambang Liar Tanpa Ijin. Berhasil diraihnya Piala Adipura kategori Kota Kecil. Diraihnya 1 sekolah sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional dan 2 sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi. Dan terpenuhinya target pelaksanaan lomba kebersihan antar desa/kelurahan dari kegiatan Peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.  Peningkatan Penanggulangan pencemaran/kerusakan lingkungan memiliki 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100%. Kondisi ini karena berhasil diwujudkannya prokasih sepanjang 4 km, pembangunan 4 unit sangkar

burung dan burung merpati, 3 unit

mesin pencacah sampah, 90 unit gerobak sampah, 2 unit running teks, 50 unit tong sampah roda, 90 unit tong sampah pemilah, pembuatan 1 unit MCK Umum, 1 unit TPS Mini, 1 unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan 1 unit Depo Kompos. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik.

13. URUSAN KEHUTANAN SASARAN 4

“MENINGKATNYA PRODUKSI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN DENGAN MEMPERHATIKAN FUNGSI PELESTARIAN HUTAN”

Pengukuran kinerja Urusan Kehutanan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 13.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kehutanan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

142


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 13.1 NO.

INDIKATOR KINERJA Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

1. 2. 3.

13.2.

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Ha

11.303,86

13.947,16

123,38

Ha

3.145,42

3.067,00

97,51

Rp.

2.224.074.440

12.799.690.000

575,51

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Kehutanan Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Grafik : 13.2

Indikator kinerja Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

% capaian th. 2011

% capaian th. 2012

Ha

113,64

Ha Rp.

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian Th.2014

Target

Realisasi

% capaian

Target

Realisasi

% capaian

dibandingkan

109,18

11.008,97

12.042,16

109,38

11.303,86

13.947,16

123,38

112,80

99,38

98,26

3.342,01

3.162,00

94,61

3.145,42

3.067,00

97,51

103,07

558,85

550,77

2.210.871.136

12.234.120.000

553,36

2.224.074.440

12.799.690.000

575,51

104,00

Th.2013

Grafik : 13.2. Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan 700 600 500

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

400

Kerusakan Kawasan Hutan

300 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

200 100 0 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

143


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 13.2.1.

Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 123,38%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 dari tahun ke tahun mengalami kenaikan capaian kinerja melebihi target yang telah ditetapkan.

13.2.2.

Indikator Kerusakan kawasan hutan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,51%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013, Tahun 2014 juga mengalami kenaikan capaian kinerja.

13.2.3.

Indikator Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 575,51 1%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja yang begitu signifikan.

13.3.

MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kehutanan Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Berdasarkan Tabel 13.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 3 (tiga) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

144


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 13.4 NO. 1. 2. 3.

INDIKATOR KINERJA

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

13.947,16

11.303,86

123,38

3.067,00

2.948,83

97,51

12.799.690.000

2.245.530.083

575,51

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

Berdasarkan tabel 1.3.1 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 265,47 %, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari tiga indikator yang ditetapkan semua indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 13.4.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 13.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 3 (tiga) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis, sasaran yang ditetapkan tahun

2014

menghasilkan

capaian

kinerja

sebesar

123,38%.

Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh peningkatan luasan rehabilitasi lahan melalui program dan kegiatan dinas. b. Indikator Kerusakan kawasan hutan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,51%. Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh

kenaikan capaian kinerja. Indikator ini

menggambarkan keberhasilan pemerintah kabupaten sumenep dalam mengurangi kerusakan kawasan hutan rakyat, target dipengaruhi oleh ketersediaan

anggaran

dan

jumlah

kawasan

hutan

yang

perlu

direhabilitasi. c. Indikator Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 575,51 1%. Capaian realisasi yang begitu signifikan karena target RPJM yang terlalu kecil. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB adalah pemasukan dari penebangan kayu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

145


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dan hasil hutan lainnya yang berasal dari data Badan Pusat Statistik dan Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan kontribusi sektor kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, solusi atas permasalahan di atas Dinas Kehutanan dan Perkebunan akan merevisi target RPJMD Tahun berikutnya. 13.5.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kehutanan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 13.5.1.

Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008

Tentang

Organisasi

dan

Tata

Kerja

Dinas

Daerah,

keberadaan sumber daya manusia tersebut telah mendukung pencapaian kinerja urusan kehutanan, namun demikian masih ada beberapa wilayah kepulauan yang kekurangan tenaga penyuluh.

13.5.2.

Sumber Daya Dana Urusan Kehutanan mendapatkan dana berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40

Tahun 2013 Tentang

Penjabaran APBD TA. 2014 sebesar Rp. 10.273.077.534,00, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

146


Pemerintah Kabupaten Sumenep

alokasi tersebut cukup untuk

melaksanakan program/kegiatan

untuk menunjang pencapaian kinerja urusan kehutanan. 13.6.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kehutanan Sasaran Strategis Meningkatnya

Produksi

Hasil

Hutan

dan

Perkebunan

dengan

Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program

pelayanan

administrasi

perkantoran.

Digunakan

untuk

mendukung kebutuhan sumber daya manusia. Program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional,Penyediaan jasa kebersihan kantor,Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja,Penyediaan alat tulis kantor,Penyediaan barang cetakan dan penggandaan,Penyediaan bahan

bacaan

dan

peraturan

perundang-undangan,Penyediaan

makanan dan minuman,Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur juga untuk mendukung kinerja pegawai, program didukung dengan kegiatan antara lain Kendaraan Dinas / Operasional, Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor,Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor. c. Program peningkatan disiplin aparatur juga untuk mendukung kinerja pegawai melalui kegiatan pengadaan Pakaian Dinas. d. Program peningkatan dan kapasitas sumber daya aparatur untuk mendukung kinerja pegawai melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal. e. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program tersebut untuk mendukung kinerja pegawai melalui kegiatan antara lain Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ihtisar realisasi Kinerja SKPD, Penyusunan rencana kerja SKPD. f.

Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, untuk mencapai indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Program tersebut didukung

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

147


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dengan

kegiatan

antara

lain

Pengembangan

hutan

tanaman,

Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan,optimalisasi PNBP,Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan. g. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, untuk mencapai indikator Rehabilitasi hutan dan lahan . Program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Peningkatan Peran serta masyarakat dalam rehabilitasi Hutan dan Lahan,Pembuatan/Pengkayaan Hutan Rakyat ,Pelestarian Sumber Mata Air. h. Program

Perlindungan

Konservasi

Sumber

Daya

Hutan

untuk

mencapai indikator Rehabilitasi hutan dan lahan . Program tersebut didukung dengan kegiatan Pelaksanaan Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam. i.

Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan untuk mencapai Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB. Program tersebut didukung dengan kegiatan penatausahaan Hasil Hutan dan Perkebunan.

j.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan. . Program

tersebut

didukung

dengan

kegiatan

Pengembangan

Diversifikasi Tanaman. k. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi, untuk mencapai program tersebut didukung dengan kegiatan Pertanian/Perkebunan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah. l.

Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Pertanian / Perkebunan, Untuk. Program tersebut didukung dengan kegiatan Pengadan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna.

m. Program

Peningkatan

Produksi

Pertanian/Perkebunan,.

Program

tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Pengembangan bibit unggul pertanian / perkebunan, Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Perkebunan. n. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku, Program tersebut didukung dengan kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau melalui fasislitasi penyuluhan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

148


Pemerintah Kabupaten Sumenep

o. Program Pembinaan Lingkungan Sosial, Program tersebut didukung dengan kegiatan antara lain Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau

dalam rangka mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan sarana produksi, Penguatan

Ekonomi

Masyarakat

di

Lingkungan

Industri

Hasil

Tembakau

dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

melalui bantuan permodalan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik.

MISI 4 TUJUAN 1 14. URUSAN PENDIDIKAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA PENDIDIKAN�

PEMERATAAN DAN

KUALITAS

Pengukuran kinerja Urusan Pendidikan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 119,13%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 14.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Pendidikan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 14.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1

2

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

3

4

5

1.

Angka melek huruf

3,725

25,350

680.54

2.

Angka rata-rata lama sekolah

5.83

BPS

0

3.

Angka Partisipasi Kasar (APK) : APK tkt SD/MI

118

117.06

99.20

-

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

149


Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO. 1

-

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

2

3

4

5

103.33 98.86 20.53

99.85 84.43 21.65

96.63 85.40 105.46

98.99 87.26 82.34

99.21 84.67 61.36

100.22 97.03 74.52

114.82

96.38

83.94

1:110

1:106

97.65

4.

APK tkt SMP/MTS APK tkt SMA/SMK/MA Angka pendidikan yang ditamatkan

5.

Angka Partisipasi Murni (APM) : -

APM tkt SD/MI/Paket A APM tkt SMP /MTs / P.B

-

APM tkt SMA/SMK Pendidikan dasar: Angka partisipasi sekolah

6. 7. 8. 9.

Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah Rasio guru/murid:

10.

SD/MI SMP/MTS Rasio guru/murid per kelas rata-rata:

1:12 1:11

1:8 1:7

94.44 94.37

SD/MI SMP/MTS

1:2

1:2

100.00

1:2

1:4

103.23

141.68

74.28

52.43

1:55

1:206

231.30

1:14

1:8

91.89

1:2

1:4

103.23

797.705

823.055

103.18

58.54

50,90

86.95

79.16

64,70

81.73

76.56

75,18

98.20

53.27

141.89

266.36

0.55 0.54 0.59

0.32 0.63 0.65

58.18 116.67 110.17

98.09 98.84 93.42

98.27 92.47 99.12

100.18 93.56 106.10

89.59 92.51

92.15 107.73

102.86 116.45

11. 12.

17.

Pendidikan Menengah : Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru/murid: SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid per kelas ratarata SMA/SMAK/MA Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Fasilitas Pendidikan : Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik. Sekolah pendidikan SMA / MA / SMK kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :

18. 19. 20. -

Angka partisipasi PAUD Angka Putus Sekolah (APS): Angka Putus Sekolah SD/MI Angka Putus Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah SMA / SMK / MA Angka Kelulusan : SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka melanjutkan : SD/MI ke SMP/MTs SMP/MTs ke SMA/MA/K

13. 14. 15. 16. -

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

150


Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

2

3

4

5

50.07 72.62 75.15

52.17 78.78 93.69

104.19 108.48 124.67

1

21. -

Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/ D-IV SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

14.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Pendidikan Sasaran Strategis Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 14.2. Tahun 2013

Tahun 2014

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th.2014 dibanding kan Capaian Th.2013

Indikator Kinerja

Satuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

13

Warga

275,97

492,24

3.700

14.100

381,08

3,725

25,350

680.54

178,58

%

0

0

5,25

BPS

0

5.83

BPS

0

0,00

%

98,07

96,15

117,91

117,98

96,03

118

117.06

99.20

103,30

%

100,26

92,90

103,31

99,83

99,63

103.33

99.85

96.63

96,99

%

99,11

84,19

98,17

84,15

85,72

98.86

84.43

85.40

99,63

%

102,74

94,68

20,13

18,72

93,00

20.53

21.65

105.46

113,40

%

100,41

82,92

98,98

82,40

83,25

98.99

99.21

100.22

120,38

%

108,94

86,81

85,55

72,90

85,72

87.26

84.67

97.03

113,19

%

100,38

77,39

79,94

60,02

75,08

82.34

61.36

74.52

99,25

%

169,38

88,92

112,57

98,04

87,09

114.82

96.38

83.94

96,38

Rasio

94,74

96,99

1:116

1:109

100,09

1:110

1:106

97.65

97,56

SD/MI

Rasio

94,74

97,14

1:11

1:8

72,73

1:12

1:8

94.44

129,85

SMP/MTS

Rasio

100

98,55

1:10

1:7

70,00

1:11

1:7

94.37

134,81

Angka melek huruf Angka rata-rata lama sekolah Angka Partisipasi Kasar (APK) : APK tkt SD/MI APK tkt SMP/MTS APK tkt SMA/SMK/M A Angka pendidikan yang ditamatkan Angka Partisipasi Murni (APM) : APM tkt SD/MI/Paket A APM tkt SMP /MTs / P.B APM tkt SMA/SMK Pendidikan dasar: Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah Rasio guru/murid:

Rasio guru/murid per

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

151


Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2013

Tahun 2014

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th.2014 dibanding kan Capaian Th.2013

Indikator Kinerja

Satuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

13

SD/MI

Rasio

100

100,00

1:2

1:2

100,00

1:2

1:2

100.00

100,00

SMP/MTS

Rasio

100

100,00

1:2

1:3

150,00

1:2

1:4

103.23

68,82

%

395,45

46,14

138,91

63,04

45,65

141.68

74.28

52.43

114,85

Rasio

436,54

247,79

1:54

1:215

398,15

1:55

1:206

231.30

58,09

Rasio

133,33

101,39

1:13

1:13

100,00

1:14

1:8

91.89

91,89

Rasio

133,33

101,59

1:2

1:4

200,00

1:2

1:4

103.18

51,59

Jiwa

99,78

103,03

793.98 0

799.006

100,63

797.70 5

825.055

103.18

102,53

%

158,51

124,33

50,90

56,03

100,08

58.54

50.90

86.95

86,88

%

106,46

99,40

71,97

68,03

94,53

79.16

64.70

81.73

86,46

%

113,22

111,59

72,92

79,50

109,02

76.56

75.18

98.20

90,08

%

109,19

142,31

50,73

78,75

167,06

53.27

141.89

266.36

159,44

%

187,10

50,88

0,56

0,29

51,79

0.55

0.32

58.18

112,34

%

73,68

242,86

0,55

1,26

229,09

0.54

0.63

116.67

50,93

%

80,52

83,61

0,60

0.41

68,33

0.59

0.65

110.17

161,23

SD/MI

%

100,25

100,55

97,85

99,15

101,33

98.09

98.27

100.18

98,87

SMP/MTs

%

99,17

99,06

98,59

97,46

98,85

98.84

92.47

93.56

94,65

SMA/SMK/MA

%

105,93

97,15

93,19

97,35

104,46

93.42

99.12

106.10

101,57

%

110,29

111,34

88,59

98,47

111,15

89.59

92.15

102.86

92,54

%

104,43

117,84

91,37

107

117,58

92.51

107.73

116.45

99,04

kelas rata-rata:

Pendidikan Menengah : Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru/murid: SMA/SMK/MA Rasio guru/kelas SMA/SMK/MA Penduduk yg berusia >15 th melek huruf ( tdk buta aksara ) Fasilitas Pendidikan : Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik. Sekolah pendidikan SMA / MA / SMK kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Angka partisipasi PAUD Angka Putus Sekolah (APS): Angka Putus Sekolah SD/MI Angka Putus Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah SMA / SMK / MA Angka Kelulusan :

Angka melanjutkan : SD/MI ke SMP/MTs SMP/MTs ke SMA/MA/K Guru yang memenuhi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

152


Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2013

Tahun 2014

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th.2014 dibanding kan Capaian Th.2013

Indikator Kinerja

Satuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

13

SD/MI

%

83,16

138,01

40,06

48,73

121,64

50.07

52.17

104.19

85,65

SMP/MTs

%

108,69

105,60

69,16

78,36

113,30

72.62

78.78

108.48

95,75

SMA/SMK/MA

%

129,87

127,46

71,57

90,89

126,99

75.15

93.69

124.67

98,17

kualifikasi S-1/ D-IV

Tabel di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 14.2.1.

Indikator Angka Melek Huruf Indikator ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang kemajuan pendidikan di suatu daerah ( Kabupaten/Kota )

serta

adanya akses pemerataan layanan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya

bagi

masyarakat,

termasuk

didalamnya program KF ( Keaksaraan Fungsional ) yang salah satu kegiatannya adalah pemberantasan buta huruf. Kesimpulannya adalah semakin besar garapan angka buta huruf yang dicapai berarti semakin banyak penduduk yang mampu dan mengerti baca tulis/ melek huruf yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penerimaan informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih banyak yang diterima oleh masyarakat. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 680,54 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun dan juga melebihi target setiap tahunnya sesuai dengan yang telah ditetapkan. 14.2.2.

Indikator Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah ini digunakan untuk mengukur ratarata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Berdasarkan data BPS Sumenep rata-rata lama sekolah tahun 2013 mencapai 5,67 sedangkan untuk tahun 2014 sampai saat ini kami belum menerima laporan dan sudah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

153


Pemerintah Kabupaten Sumenep

koordinasi dengan BPS Sumenep., target rata-rata lama sekolah tahun 2014 sebesar 5,83 capaian kinerja tahun 2014 masih menunggu dari BPS hal ini disebabkan karena dinas pendidikan tidak punya data pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh penduduk (seperti jumlah penduduk yang berijazah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan PT) 14.2.3.

Indikator Angka Partisipasi Kasar SD/MI Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SD/MI terhadap jumlah penduduk dalam usia sekolah 7-12 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 99,20 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun hal ini didukung adanya partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan.

14.2.4.

Indikator Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SMP/MTs terhadap jumlah penduduk dalam usia sekolah 13-15 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 96,63 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun, namun bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2011 mengalami penurunan namun tidak mengurangi adanya dukungan dari masyarakat terhadap pentingnya pendidikan bagi anak didik.

14.2.5.

Indikator Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SMA/SMK/MA terhadap jumlah penduduk dalam usia sekolah 16-18 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 85,40 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011 mengalami penurunan, sedangkan pada capaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

154


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kinerja tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal ini didukung adanya partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan 14.2.6.

Indikator Angka Pendidikan yang ditamatkan Indikator

ini

digunakan

untuk

menunjukkan

persentase

perbandingan antara jumlah siswa berusia 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18

tahun

yang

bersekolah

di

SD/MI,

SMP/MTs

SMA/SMK/MA dengan penduduk seluruhnya pada

dan

tahun yang

sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 105,46 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun hal ini didukung adanya partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan. 14.2.7.

Indikator Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A Indikator

ini

digunakan

untuk

menunjukkan

persentase

perbandingan antara jumlah siswa berusia 7-12 tahun, yang bersekolah di SD/MI, dengan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,22 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun hal ini didukung adanya partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan. 14.2.8.

Indikator Angka Partisipasi Murni SMP/MTs/Paket B Indikator

ini

digunakan

untuk

menunjukkan

persentase

perbandingan antara jumlah siswa berusia 13-15 tahun, yang bersekolah di SMP/MTs/PaketB dengan jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,03 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011 mengalami penurunan, sedangkan pada capaian kinerja tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dari

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

155


Pemerintah Kabupaten Sumenep

tahun ketahun, hal ini didukung adanya partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan 14.2.9.

Indikator Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/Paket C Indikator

ini

digunakan

untuk

menunjukkan

persentase

perbandingan antara jumlah siswa berusia 16-18 tahun, yang bersekolah di SMA/SMK/Pakt C dengan jumlah penduduk usia sekolah 16-18 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 74,52 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun ketahun hal ini karena sebagian anak membantu orangtuanya mencari nafkah, namun partisipasi masyarakat masih cukup tinggi terhadap pendidikan. 14.2.10. Indikator Angka Partisipasi Sekolah (Pandidikan Dasar) Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SD/MI dan SMP/MTs ( pendidikan dasar 9 tahun ) dengan jumlah penduduk dalam usia sekolah 7-15 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan

capaian

kinerja

sebesar

83,94

%.

Apabila

dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun ketahun hal ini karena sebagian anak membantu orangtuanya mencari nafkah, namun partisipasi masyarakat masih cukup tinggi terhadap pendidikan. 14.2.11. Rasio ketersediaan sekolah/ Penduduk usia sekolah Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah penduduk usia sekolah Pendidikan Dasar ( SD/MI dan SMP/MTs ) dengan ketersediaan jumlah Sekolah pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 97,65 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 mengalami peningkatan sedangkan apabila diandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan, namun bila dibandingkan dengan kondisi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

156


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dilapangan ketersediaan sekolah untuk menampung penduduk usia sekolah masih tersedia 14.2.12. Rasio Guru/ Murid SD/MI Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah Guru SD/MI dengan Jumlah Murid SD/MI pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 94,44 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 mengalami penurunan sedangkan apabila diandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan, namun bila dibandingkan dengan kondisi riil dilapangan ketersediaan guru pada lembaga SD/MI cukup memadai artinya tidak akan menghambat proses belajar mengajar di sekolah. 14.2.13. Rasio Guru/ Murid SMP/MTs Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah Guru SMP/MTs dengan Jumlah Murid SMP/MTs pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan

capaian

kinerja

sebesar

94,37

%.

Apabila

dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 mengalami penurunan sedangkan apabila diandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan, namun bila dibandingkan dengan kondisi riil dilapangan ketersediaan guru pada lembaga SMP/MTs cukup memadai artinya tidak akan menghambat proses ( KBM ) kegiatan belajar mengajar di sekolah 14.2.14. Rasio Guru/ Kelas SD/MI Indikator ini digunakan untuk menunjukkan kecukupan atau ketersediaan guru didalam Kelas dalam rangka untuk kenyamanan proses belajar untuk jenjang SD/MI. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan capaian kinerja tahun 2013 tidak mengalami peningkatan,

namun

bila

dibandingkan

dengan

kondisi

riil

dilapangan ketersediaan guru pada lembaga SD/MI cukup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

157


Pemerintah Kabupaten Sumenep

memadai artinya tidak akan menghambat proses ( KBM ) kegiatan belajar

mengajar

di

sekolah,

hal

ini

menunjukkan

bahwa

ketersediaan guru sudah cukup memadai sehingga proses belajar mengajar berrjalan cukup nyaman dan lancar. 14.2.15. Rasio Guru/ Kelas SMP/MTs Indikator ini digunakan untuk menunjukkan kecukupan atau ketersediaan guru didalam Kelas dalam rangka untuk kenyamanan proses belajar baik untuk jenjang SMP/MTs. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 103,23 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 mengalami peningkatan, bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan, namun bila dibandingkan dengan kondisi riil dilapangan ketersediaan guru pada lembaga SMP/MTs cukup memadai artinya tidak akan menghambat proses ( KBM ) kegiatan belajar mengajar di sekolah, hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan guru sudah cukup memadai sehingga proses belajar mengajar berrjalan cukup nyaman dan lancar. 14.2.16. Indikator Angka Partisipasi Sekolah (Pandidikan Menengah) Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SMA/SMK/MA dengan jumlah penduduk dalam usia sekolah 16-18 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 52,43 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan hal ini karena sebagian anak membantu orangtuanya mencari nafkah, namun partisipasi masyarakat masih cukup tinggi terhadap pendidikan. 14.2.17. Rasio

ketersediaan

sekolah/

Penduduk

usia

sekolah

(Pendidikan Menengah) Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah penduduk usia sekolah Pendidikan Menengah ( SMA/SMK dan MA ) dengan ketersediaan jumlah Sekolah pada tahun yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

158


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 231,3 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, 2013 mengalami penurunan, namun bila dibandingkan dengan kondisi dilapangan ketersediaan sekolah untuk menampung penduduk usia sekolah masih tersedia 14.2.18. Rasio Guru/ Murid SMA/SMK/MA Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah Guru SMA/SMK/MA dengan Jumlah Murid SMA/SMK/MA pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 91,89 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami penurunan, namun bila dibandingkan dengan kondisi

riil

dilapangan

ketersediaan

guru

pada

lembaga

SMA/SMK/MA cukup memadai artinya tidak akan menghambat proses belajar mengajar di sekolah 14.2.19. Rasio Guru/ Kelas SMA/SMK/MA Indikator ini digunakan untuk menunjukkan kecukupan atau ketersediaan guru didalam Kelas dalam rangka untuk kenyamanan proses belajar untuk jenjang SMA/SMK/MA. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 103,18 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan capaian kinerja tahun 2013 tidak mengalami peningkatan,

namun

bila

dibandingkan

dengan

kondisi

riil

dilapangan ketersediaan guru pada lembaga SMA/SMK/MA cukup memadai artinya tidak akan menghambat proses ( KBM ) kegiatan belajar

mengajar

di

sekolah,

hal

ini

menunjukkan

bahwa

ketersediaan guru sudah cukup memadai sehingga proses belajar mengajar berrjalan cukup nyaman dan lancar. 14.2.20. Penduduk yang berusia > 15 Tahun melek huruf (Tidak Buta Aksara) Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah kabupaten dalam memelihara masyarakat melek huruf/aksara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

159


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 103,18 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena Program KF ( Program Keaksaraan Fungsional ) di Kabupaten Sumenep cukup aktif bekerja sama dengan berbaga lembaga pendidikan dan organisasi yang ada dalam rangka menuntaskan buta aksara. 14.2.21. Sekolah SD/MI Kondisi bangunan baik Indikator ini mengukur jumlah sekolah SD/MI kondisi bangunan baik dibandingkan dengan keseluruhan jumlah sekolah SD/MI yang ada. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 86,95 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan, Pencapaian target dan keberhasilan ini disebabkan pemerintah kabupaten telah merehabilitasi / memperbaiki

bangunan

sekolah/

rombel

yang

mengalami

kerusakan cukup signifikan, baik yang bersumber dari dana APBD maupun dari DAK. 14.2.22. Sekolah SMP/MTs Kondisi bangunan baik Indikator ini mengukur jumlah sekolah SMP/MTs kondisi bangunan baik dibandingkan dengan keseluruhan jumlah sekolah SMP/MTs yang

ada.

menghasilkan

Indikator capaian

sasaran kinerja

yang

ditetapkan

sebesar

81,73

tahun %.

2014

Apabila

dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan, Pencapaian target dan keberhasilan ini disebabkan pemerintah kabupaten telah merehabilitasi / memperbaiki bangunan sekolah/ rombel yang mengalami kerusakan cukup signifikan, baik yang bersumber dari dana APBD maupun dari DAK. 14.2.23. Sekolah SMA/SMK/MA Kondisi bangunan baik Indikator ini mengukur jumlah sekolah SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik dibandingkan dengan keseluruhan jumlah sekolah SMA/SMK/MA yang ada. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

160


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 98,20 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan, Pencapaian target dan keberhasilan ini disebabkan pemerintah kabupaten telah merehabilitasi / memperbaiki bangunan sekolah/ rombel yang mengalami kerusakan cukup signifikan, baik yang bersumber dari dana APBD maupun dari DAK. 14.2.24. Angka Partisipasi PAUD Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa PAUD dengan jumlah penduduk dalam usia sekolah 4-6 tahun pada periode yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 266,36 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami peningkatan hal ini karena partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan. 14.2.25. Angka Putus Sekolah SD/MI Indikator ini menggambarkan jumlah anak yang putus sekolah pada SD/MI dibanding dengan jumlah siswa sekolah pada SD/MI pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan

capaian

dibandingkan

dengan

kinerja kondisi

sebesar capaian

58,18 kinerja

%.

Apabila

tahun

2011

mengalami penurunan, apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dan2013 mengalami peningkatan hal ini karena partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan. Dan didorong oleh kebijakan/program pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).dan Program Beasiswa Siswa Miskin 14.2.26. Angka Putus Sekolah SMP/MTs Indikator ini menggambarkan jumlah anak yang putus sekolah pada SMP/MTs dibanding dengan jumlah siswa sekolah pada SMP/MTs pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 116,67 %. Apabila dibandingkan

dengan

kondisi

capaian

kinerja

tahun

2011

mengalami peningkatan, apabila dibandingkan dengan capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

161


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kinerja tahun 2012 dan2013 mengalami penurunan. Kondisi yang menyebabkan anak putus sekolah secara umum adalah faktor ekonomi, sulitnya transportasi dan budaya kawin muda. Partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan. Dan didorong oleh kebijakan/program pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).dan Program Beasiswa Siswa Miskin 14.2.27. Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA Indikator ini menggambarkan jumlah anak yang putus sekolah pada SMA/SMK/MA dibanding dengan jumlah siswa sekolah pada SMA/SMK/MA pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 110,17 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, 2013 mengalami peningkatan.

Kondisi yang

menyebabkan anak putus sekolah secara umum adalah faktor ekonomi, sulitnya transportasi dan budaya kawin muda. Partisipasi masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan. Dan didorong oleh kebijakan/program pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).dan Program Beasiswa Siswa Miskin. 14.2.28. Angka Kelulusan SD/MI Indikator ini adalah untuk menggambarkan tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan membandingkan jumlah siswa yang lulus dibanding dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,18 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami penurunan. Namun kondisi riil dilapangan tingkat kelulusan hampir semua anak lulus, sedangkan yang tidak lulus umumnya tidak ikut ujian nasional, keberhasilan ini didukung dengan adanya try-out olen dinas pendidikan dan oleh sekolah termasuk daya serap materi ujian yang diberikan oleh guru dan diterima oleh siswa cukup baik. 14.2.29. Angka Kelulusan SMP/MTs Indikator ini adalah untuk menggambarkan tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan membandingkan jumlah siswa yang lulus Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

162


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dibanding dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 93,56 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami penurunan. Namun kondisi riil dilapangan tingkat kelulusan hampir semua anak lulus, sedangkan yang tidak lulus umumnya tidak ikut ujian nasional, keberhasilan ini didukung dengan adanya try-out olen dinas pendidikan dan oleh sekolah termasuk daya serap materi ujian yang diberikan oleh guru dan diterima oleh siswa cukup baik. 14.2.30. Angka Kelulusan SMA/MK/MA Indikator ini adalah untuk menggambarkan tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan membandingkan jumlah siswa yang lulus dibanding dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 106,10 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami kenaikan, keberhasilan ini didukung dengan adanya try-out olen dinas pendidikan dan oleh sekolah termasuk daya serap materi ujian yang diberikan oleh guru serta remedi diterima oleh siswa cukup baik. 14.2.31. Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs Indikator ini untuk mengetahui persentase jumlah siswa yang melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah siswa yang lulus pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 102,86 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja

tahun

2011,

2012

mengalami

penurunan,

apabila

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan.

Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran

masyarakat akan arti pentingnya pendidikan bagi putra/putri mereka sangat tinggi. Dan juga didukung dengan adanya Program bantuan dana BOS.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

163


Pemerintah Kabupaten Sumenep

14.2.32. Angka Melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Indikator ini untuk mengetahui persentase jumlah siswa yang melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah siswa yang lulus pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 116,45 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011 mengalami peningkatan, 2012 mengalami penurunan, apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan bagi putra/putri mereka sangat tinggi. Dan juga didukung dengan adanya Program bantuan dana BOS dari provinsi dan pusat. 14.2.33. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-4 SD/MI Indikator yang digunakan untuk mengetahui persentase jumlah guru yang mempunyai kulalifikasi S-1/ D-IV dibandingkan dengan jumlah guru yang tidak mempunyai kualifikasi S-1/D-IV pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan

capaian

kinerja

sebesar

104,19

%.

Apabila

dibandingkan

dengan

kondisi

capaian

kinerja

tahun

2011

mengalami peningkatan, tahun 2012 mengalami penurunan, sedangkan bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran para guru untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi sangat tinggi, hal ini didukung dengan persyaratan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi salah satunya adanya guru minimal harus berijasah S-1 atau D-4. 14.2.34. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-4 SMP/MTs Indikator yang digunakan untuk mengetahui persentase jumlah guru yang mempunyai kulalifikasi S-1/ D-IV dibandingkan dengan jumlah guru yang tidak mempunyai kualifikasi S-1/D-IV pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan

capaian

kinerja

sebesar

108,48

%.

dibandingkan

dengan

kondisi

capaian

kinerja

tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Apabila 2011 164


Pemerintah Kabupaten Sumenep

mengalami penurunan, sedangkan bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 dan 2013 mengalami peningkatan, Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran para guru untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi sangat tinggi, hal ini didukung dengan persyaratan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi salah satunya adanya guru minimal harus berijasah S-1 atau D-4. 14.2.35. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-4 SMA/SMK/MA Indikator yang digunakan untuk mengetahui persentase jumlah guru yang mempunyai kulalifikasi S-1/ D-IV dibandingkan dengan jumlah guru yang tidak mempunyai kualifikasi S-1/D-IV pada tahun yang sama. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan

capaian

kinerja

sebesar

124,67

%.

Apabila

dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan, sedangkan bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran para guru untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi sangat tinggi, hal ini didukung

dengan

persyaratan

untuk

memperoleh

tunjangan

sertifikasi salah satunya adanya guru minimal harus berijasah S-1 atau D-4 14.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Pendidikan Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 14.3. NO.

INDIKATOR KINERJA

1

2

1.

Angka melek huruf

2.

Angka rata-rata lama sekolah

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

3

4

5

25.350

3.728

680,54

BPS

6

0

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

165


Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO.

INDIKATOR KINERJA

1

2

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

3

4

5

3

APK tkt SD/MI

117,06

118,03

99,2

4

APK tkt SMP/MTS

99,85

103,35

96,12

5

APK tkt SMA/SMK/MA

84,43

99,55

86,71

6

Angka pendidikan yang ditamatkan

21,65

20,94

86,71

Angka Partisipasi Murni (APM) 7

APM tkt SD/MI/Paket A

99,21

99

100,22

8

APM tkt SMP /MTs / P.B

84,67

89,05

97,03

9

APM tkt SMA/SMK

61,36

84,81

74,52

96,38

117,12

83,94

1;106

0,12430556

97,65

Pendidikan dasar: 10 11

Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah Rasio guru/murid:

12

SD/MI

1:08

1:13

94,44

13

SMP/MTS

94,44

1:12

94,37

Rasio guru/murid per kelas rata-rata: 14

SD/MI

1:08

1:02

100

15

SMP/MTS

1:07

1:02

103,23

74,28

144,51

52,43

1;206

1:56

231,3

1:08

1:16

91,89

1:04

1:02

103,23

823,055

801,433

103,18

50,9

67,32

86,95

64,7

87,8

81,73

75,18

80,39

98,2

141,89

55,93

266,36

Pendidikan Menengah : 16 17 18

Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru/murid: SMA/SMK/MA

19

Rasio guru/kelas SMA/SMK/MA

20

Penduduk yg berusia >15 th melek huruf ( tdk buta aksara )

21 22 23

24

Fasilitas Pendidikan : Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik. Sekolah pendidikan SMA / MA / SMK kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Angka partisipasi PAUD Angka Putus Sekolah (APS):

25

Angka Putus Sekolah SD/MI

0,32

0,54

58,18

26

Angka Putus Sekolah SMP/MTs

0,63

0,53

116,67

0,65

0,58

110,17

27

Angka Putus Sekolah SMA / SMK / MA Angka Kelulusan :

28

SD/MI

98,27

98,34

100,18

29

SMP/MTs

92,47

99,08

93,56

30

SMA/SMK/MA

99,12

93,65

106,1

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

166


Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO.

INDIKATOR KINERJA

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN TH. 2014

2

3

4

5

1

Angka melanjutkan : 31

SD/MI ke SMP/MTs

92,15

90,81

102,86

32

SMP/MTs ke SMA/MA/K Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/ D-IV

107,73

93,66

116,45

33

SD/MI

52,17

62,59

104,19

34

SMP/MTs

78,78

76,25

108,48

35

SMA/SMK/MA

93,69

78,91

124,67

Berdasarkan tabel 14.3.1 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 122,62 %, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari 35 indikator yang ditetapkan terdapat 32 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 3 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 14.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 1.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 35 (tiga puluh lima) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Angka Melek Huruf Indikator ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang kemajuan pendidikan di suatu daerah ( Kabupaten/Kota )

serta adanya akses

pemerataan layanan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya bagi masyarakat, termasuk didalamnya program KF ( Keaksaraan Fungsional ) di masing-masing kecamatan. Kesimpulannya Semakin besar garapan angka buta huruf yang dicapai berarti semakin banyak penduduk yang mampu dan mengerti baca tulis/ melek huruf yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penerimaan informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih banyak yang diterima oleh masyarakat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

167


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Target/garapan warga belajar buta huruf pada tahun 2014 sebanyak 3.725 warga, sedangkan garapan buta huruf pada tahun 2014 mencapai 25.350 warga, capaian kinerja tahun 2014 Sebesar 680,54 % atau diatas target, hal ini di dukung oleh ketersediaan sarana belajar di masyarakat oleh pemerintah cukup tinggi dan juga keterlibatan guru-guru SD serta tokoh masyarakat sebagai tutor sangat efektif dan mendukung, didalam penyelenggaraan KBM pada kelompok belajar masyarakat yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi tutor sebagai katalisator, motivator dan pembimbing warga belajar. Dukungan pemerintah cukup tinggi juga dlm hal dukungan keuangan untuk pembelajaran KF ( keaksaraan Fungsional ) Dan dari partisipasi mayarakat terlihat dari antusiasnya untuk mengkuti proses belajar mengajar baik KF ( keaksaraan Fungsional ) maupun Kesetaraan, adanya semangat dan kesadaran dari warga belajar untuk mengikuti program ini secara keseluruhan dan berkesinambungan cukup tinggi.

Disamping itu juga

adanya kerja sama dengan Organisasi PKK Pemerintah Kabupaten, serta Darma Wanita dan juga dengan Persit Kartika candra kirana, Bayangkari, Nasyatul Aisyiah, Muslimat NU, Aisyiah, PGRI dan PKBM disetiap kecamatan yang dikelola oleh dinas pendidikan dan yayasanyayasan yang mengelola pendidikan di kab. Sumenep, cukup baik dan lancar. 2. Angka Rata-rata lama sekolah Angka rata-rata lama sekolah ini digunakan untuk mengukur rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Berdasarkan data BPS Sumenep rata-rata lama sekolah tahun 2013 mencapai 5,67 sedangkan untuk tahun 2014 sampai saat ini kami belum menerima laporan dan sudah koordinasi dengan BPS Sumenep., target rata-rata lama sekolah tahun 2014 sebesar 5,83 capaian kinerja tahun 2014 masih menunggu dari BPS hal ini disebabkan karena dinas pendidikan tidak punya data pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh penduduk ( seperti ijazah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan PT ) yang dimiliki oleh penduduk usia 15 th keatas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

168


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. APK

(Angka

Partisipasi

Kasar)

tingkat

SD/MI;

SMP/MTs;

SMA/MA/SMK Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SD/MI sampai dengan SMA/MA/SMK terhadap jumlah penduduk dalam usia sekolah 7-12; 13-15 dan 16-18 tahun pada periode yang sama. a. APK Tingkat SD/MI Pada tahun 2014 jumlah penduduk berusia 7-12 tahun sebanyak 117.582 orang, sedangkan jumlah siswa SD/MI pada tahun 2014 sebanyak 109.993 anak, sehingga APK SD/MI pada tahun 2014 sebesar 117,06 % atau berada di bawah target yang ditetapkan sebesar 117,98 % yakni mencapai 99,20 % dari target. Bila dibandingkan dengan APK pada tahun 2010 sebesar 117,91 % mengalami penurunan sebesar 18,71 %, hal ini disebabkan karena adanya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya pendidikan khususnya pendidikan sekolah dasar cukup signifikan dan program KB ( dua anak cukup ) juga berhasil. b. APK Tingkat SMP/MTs Jumlah siswa yang bersekolah pada tingkat SMP/MTs pada tahun 2014 sebanyak 53.978 siswa, sedangkan jumlah penduduk berusia 13-15 tahun sebanyak 51.466 anak. Dengan demikian APK Tingkat SMP/MTs pada tahun 2014 sebesar 99,85.%. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 103,33 % maka capaian kinerjanya sebesar 96,12 % atau berada di bawah target. Sedangkan bila dibandingkan dengan APK tahun 2010 sebesar 103,25 % mengalami penurunan sebesar 7,13 %. Penurunan APK SMP/MTs disebabkan belum optimalnya sosialisasi pentingnya pendidikan dalam program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. c. APK Tingkat SMU/MA/SMK Jumlah siswa yang bersekolah pada tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2014 sebanyak 40.062 siswa, sedangkan jumlah penduduk berusia 16-18 tahun pada tahun yang sama sebanyak 46.546 anak. Dengan demikian APK tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2014 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

169


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sebesar 86,07 %. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 98,86 % maka capaian kinerja tahun 2014 sebesar 86,71 % atau berada di atas

target. Bila dibandingkan dengan APK tahun

2010 sebesar 96,14 % terdapat penurunan sebesar 9,35.%. Hal ini disebabkan belum optimalnya sosialisasi pentingnya pendidikan dalam program wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun. 4. Angka Pendidikan yang ditamatkan Indikator ini digunakan untuk menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah siswa berusia 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun yang bersekolah di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dengan penduduk seluruhnya pada

tahun yang sama. Sedangkan pada tahun 2014

diperoleh capaian kinerja 21,65 % target tahun 2014 sebesar 20,53 % sehingga capaian kinerjanya mencapai 86,71 % hal ini dikarenakan jumlah siswa yang bersekolah di SD/MI sampai dengan SM/MA cukup tinggi dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan terasa manfaatnya baik untuk dirinya maupun untuk lingkungannya. Dan juga didukung adanya bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dan B2P ( Bantuan

Biaya

Pendidikan

)

untuk

SMA/SMk/MA

besar

sekali

manfaatnya, utamanya terhadap anak dari keluarga miskin dalam mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. 5. Angka

Partisipasi

Murni

(APM)

tingkat

SD/MI;

SMP/MTs;

SMA/MA/SMK Indikator ini digunakan untuk menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah siswa berusia 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun yang bersekolah di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK

dengan jumlah

penduduk usia sekolah 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun pada periode yang sama. a. APM Tingkat SD/MI Realisasi APM untuk jenjang SD/MI tahun 2014 sebesar 99,21 %, yaitu jumlah siswa SD/MI berusia 7-12 tahun sebanyak 93.897 siswa dibandingkan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun sebanyak 117.582 anak. Sedangkan target yang ditetapkan sebesar 98,99 % sehingga pencapaian target kinerja APM sebesar 100,22 %. Atau Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

170


Pemerintah Kabupaten Sumenep

berada diatas target, bila dibandingkan dengan capaian APM tahun 2010 sebesar 98,95 % mengalami penngkatan sebesar 11,27 %. Ini dipengarui oleh kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dan manfaat pendidikan terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat cukup tinggi. b. APM Tingkat SMP/MTs Jumlah siswa berusia 13-15 tahun yang bersekolah pada tingkat SMP/MTs pada tahun 2014 sebanyak

46.794 siswa, sedangkan

jumlah penduduk berusia 13-15 tahun pada tahun yang sama sebanyak 51.466 anak. Dengan demikian APM Tingkat SMP/MTs pada tahun 2014 sebesar 84,67 %. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 87,26 % maka capaian kinerjanya sebesar 97,03 % atau berada dibawah target. Bila dibandingkan dengan capaian APM tahun 2010 sebesar 90,62 % mengalami penurunan sebesar 6,00 % Hal ini disebabkan dikarenakan jumlah siswa yang bersekolah di SD/MI cukup tinggi dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan terasa manfaatnya baik untuk dirinya maupun untuk

lingkungannya.

Dan

juga

didukung

adanya

bantuan

Operasional Sekolah ( BOS ) besar sekali manfaatnya, utamanya terhadap anak dari keluarga miskin dalam mengenyam pendidikannya yang lebih tinggi. c. APM Tingkat SMA/MA/SMK Jumlah siswa berusia 16-18 tahun yang bersekolah pada tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2014 sebanyak 40.062 siswa, sedangkan jumlah penduduk berusia 16-18 tahun pada tahun yang sama sebanyak 46.546 anak. Dengan demikian APM Tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2014 sebesar 86,07 %. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 73,15 % maka capaian kinerja tahun 2014 sebesar 74,52 % atau berada diatas target. Bila dibandingkan dengan capaian APM tahun 2010 sebesar 73,15 % mengalami kenaikan sebesar 1,37 %. Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang bersekolah di SM/SMK dan MA cukup tinggi dalam arti kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan terasa manfaatnya baik untuk dirinya maupun untuk lingkungannya.

Dan juga didukung adanya program B2P (

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

171


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Bantuan Biaya Pendidikan ) untuk SMA/SMK/MA besar sekali manfaatnya, utamanya terhadap anak dari keluarga miskin dalam mengenyam penddkan yang lebih tinggi. PENDIDIKAN DASAR 1. Angka partisipasi sekolah Angka Partisipasi sekolah/ pendidikan dasar Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah siswa SD/MI dan SMP/MTs ( pendidikan dasar 9 tahun ) dengan jumlah penduduk dalam usia sekolah 7-15 tahun pada periode yang sama. Capaian indikator kinerja tahun 2014 sebesar 96,38 % sedangkan Target tahun 2014 sebesar 114,82 %

dengan demikian perolehan capaian

kinerja tahun 2014 sebesar 83,94 %. Bila dibandingkan dengan capaian angka partisipasi sekolah

tahun 2010 sebesar 106,09 % mengalami

penurunan sebesar 22,15 %. Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang bersekolah di SD/MI sampai dengan SMP/MTs cukup tinggi karena didukung adanya bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dan juga adanya program bantuan siswa miskin untuk siswa dari keluarga miskin dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. 2. Rasio ketersedian sekolah/ penduduk usia sekolah (Pendidikan dasar) Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah penduduk usia sekolah Pendidikan Dasar ( SD/MI dan SMP/MTs ) dengan ketersediaan jumlah Sekolah pada tahun yang sama. Realisaasi indikator kinerja tahun 2014 adalah satu sekolah menampung rata-rata 106 siswa yakni jumlah sekolah 1.538 untuk 168.245 penduduk usia sekolah Pendidikan dasar. Target tahun 2014 sebanyak satu sekolah untuk 108 siswa, dengan demikian pencapaian target tahun 2014 sebesar 97,25 % hal ini dekarenakan ketersediaan sekolah yang dilakukan oleh Pemerintah dan oleh partisipasi masyarakat cukup besar untuk menampung anak didik pada jenjang pendidikan dasar 9 tahun ( Wajar Dikdas 9 Tahun ), yakni penduduk usia 7-15 tahun terlayani.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

172


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. Rasio guru dengan murid / siswa Capaian indikator rasio guru per siswa per jenjang pendidikan untuk tahun 2014 serta target 2014 dan dbandingkan dengan capaian tahun 2010 dapat diuraikan seperti berikut di bawah ini : a. Tingkat SD/MI Capaian indikator kinerja rasio guru dibanding siswa untuk jenjang pendidikan SD/MI untuk tahun 2014 adalah 1 guru untuk 8 siswa yakni jumlah guru sebanyak 14.063 guru untuk 106.999 siswa. Target tahun 2014 sebanyak 1 guru untuk

11

siswa. Dengan demikian

pencapaian target tahun 2014 adalah sebesar 66,67 %. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2010 adalah 1 guru untuk 8 siswa, tidak mengalami peningkatan / stagnan. Hal ini disebabkan karena jumlah guru dan murid belum memadai.dan hampir sma dengan tahun dasar. b. Tingkat SMP/MTs Capaian rasio guru per siswa untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2014 adalah 1 guru untuk 7 siswa, realisasi kinerja tahun 2014 adalah 1 guru untuk 7 siswa yaitu 6.961 guru untuk 43.681 siswa sehingga tidk ada perobahan tingkat rasio guru terhadap siswa. Sedangkan target tahun 2014 rasio guru

1 guru untuk 10 siswa

sehingga tingkat capaian target tahun 2014 sebesar 63,64 %. Hal ini disebabkan adanya program sertifikasi guru oleh Pemerintah, sehingga banyak guru swasta yang ingin mengabdikan diri ke lembaga pendidikan. 4. Rasio guru/murid perkelas rata-rata Indikator ini digunakan untuk menunjukkan kecukupan atau ketersediaan guru didalam Kelas dalam rangka untuk kenyamanan proses belajar baik untuk jenjang SD/MI maupun SMP/MTs. Target rasio guru/ kelas yang ditetapkan untuk tahun 2014 yaitu: a. Realisasi tahun 2014 untuk tingkat SD/MI 1:2 yakni Jumlah guru SD/MI sebanyak 14.063 guru dengan jumlah kelas sebanyak 7.982. Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 100,00 % Bla Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

173


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 sebesar 1:3 mengalami penurunan sebesar 0,1% ditetapkan. Penurunan ini menunjukkan ketersediaan guru sudah cukup memadai sehingga proses belajar mengajar berrjalan cukup nyaman dan lancar.Kondisi ini didorong adanya kepedulian sekolah dn masyarakat terhadap pemeliharaan kelas dan pengabdian terhadap guru cukup tinggi. b. Sedangkan untuk SMP/MTs sebesar 1:3 Jumlah kelas SMP/MTs sebanyak 1.986 kelas untuk 6.961 guru sehingga rasionya 1:4 Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 200,00 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar1:5 mengalami penurunan sebesar 0,1 %. Penurunan ini menunjukkan ketersediaan guru cukup memadai sehingga proses belajar mengajar berrjalan cukup nyaman dan lancar.Kondisi ini didorong adanya kepedulian sekolah

dan

masyarakat

terhadap

pemeliharaan

kelas

dan

pengabdian terhadap guru cukup tinggi. PENDIDIKAN MENENGAH 1. Angka Partisipasi Sekolah Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah anak usia ( SMA/SMK/MA) dengan jumlah penduduk dalam usia sekolah 16-18 tahun pada periode yang sama. Realisasi target tahun 2014 sebesar 74,28 % sedangkan Target tahun 2014 sebesar 141,58 % dengan demikian perolehan capaian kinerja tahun 2014 sebesar 52,48 %. Bila dibandingkan dengan capaian angka partisipasi sekolah tahun 2010 sebesar 130,9 % mengalami penurunan sebesar 78,42 %. Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang bersekolah di SMA/SMK/MA cukup tinggi karena didukung adanya bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dari Provinsi dan Bantuan Biaya Pendidikan dari APBD II Kabupaten Sumenep dan juga adanya program bantuan siswa miskin untuk siswa dari keluarga miskin dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur dan APBN. 2. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase perbandingan jumlah sekolah SMA/SMK/MA dengan jumlah penduduk usia 16-18 tahun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

174


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Realisasi indikator kinerja tahun 2014 adalah 1 sekolah menampung ratarata 206 siswa yakni jumlah sekolah 168 untuk 34.573 penduduk usia sekolah Pendidikan menengah. Target tahun 2014 sebanyak 1 sekolah untuk 51 siswa dan terealisasi sebesar 1 sekolah untuk 206 siswa. Dengan demikian pencapaian target tahun 2014 sebesar 374,55 %. Hal ini dikarenakan ketersediaan sekolah yang dilakukan oleh Pemerintah dan oleh partisipasi masyarakat cukup besar untuk menampung anak didik pada jenjang pendidikan menengah, yakni penduduk usia 16-18 tahun tercukupi. 3. Rasio Guru / Murid Tingkat SMA/SMK/MA Capaian indikator kinerja rasio guru dibanding siswa jenjang pendidikan SMA/MA/SMK untuk tahun 2010 adalah 1 guru untuk 10 siswa, dan untuk tahun 2014 jumlah guru menjadi 4.342 orang dengan jumlah siswa 34.563 atau 1 guru untuk 13 siswa sehingga mengalami peningkatan. Sedangkan target tahun 2014 adalah 1 guru untuk 14 siswa. Dengan demikian pencapaian kinerja terhadap target sebesar 81,54 % dengan kata lain masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah tentang adanya CPNS khususnya untuk formasi guru. 4. Rasio guru / kelas Tingkat SMA/SMK/MA Jumlah kelas SMA/MA/SMK sebanyak 1.217 kelas untuk 4.342 guruatau 1:4.bila Dibandingkan dengan target rasio yang ditetapkan sebesar 1:2 maka capaian kinerjanya sebesar 200,00 % atau diatas target yang ditetapkan. Peningkatan ini menunjukkan ketersediaan guru cukup memadai dibandingkan jumlah kelas sehingga proses belajar mengajar berrjalan cukup nyaman, sehingga suasana kelas terkendali dan tidak gaduh.Kondisi ini didorong adanya kepedulian sekolah terhadap pemeliharaan kelas dan adanya program rehabilitasi gedung sekolah 5. Penduduk yang berusia > 15 Tahun melek huruf (Tidak Buta Aksara) Terpeliharanya masyarakat melek huruf/aksara Indikator ini mengukur keberhasilan pemerintah kabupaten dalam memelihara masyarakat melek huruf/aksara. Sampai dengan 2014 sasaran garapan warga belajar buta huruf sebanyak 797.705 warga, sedangkan garapan yang telah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

175


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dilaksanakan sampai dengan tahun 2014 mencapai 823.055 warga sehingga nilai capaian sebesar 103,18 % dari target yang telah ditentukan adlaah sebesar 797.705 warga. Hal ini disebabkan karena Proram KF ( Program Keaksaraan Fungsional ) di Kabupaten Sumenep cukup aktif bekerja sama dengan berbaga lembaga pendidikan dan organisasi yang ada. FASILITAS PENDIDIKAN 6. Sekolah SD/MI Kondisi bangunan baik Indikator ini mengukur jumlah sekolah SD/MI kondisi bangunan baik dibandingkan dengan keseluruhan jumlah sekolah SD/MI yang ada. Untuk tahun 2014 jumlah sekolah SD/MI kondisi bangunan/ rombel baik sebanyak 4.143 bangunan/ rombel dan Jumlah keseluruhan bangunan/ rombel SD/MI yang ada sebanyak 7.982 rombel. Untuk indikator ini, target untuk tahun 2014 sebesar 58,54 %

sedangkan realisasinya

tercapai sebesar 50,90 %. Hal ini mengindikasikan pencapaian target tahun 2014 sebesar 96,95 %. Pencapaian target dan keberhasilan ini disebabkan pemerintah kabupaten telah merehabilitasi / memperbaiki bangunan sekolah/ rombel yang mengalami kerusakan cukup signifikan, baik yang bersumber dari dana APBD maupun dari DAK. 7. Sekolah SMP/MTs Kondisi bangunan baik Indikator ini mengukur jumlah sekolah SMP/MTs kondisi bangunan/ rombel baik dibandingkan dengan keseluruhan jumlah sekolah SMP/MTs yang ada. Untuk tahun 2014 jumlah sekolah SMP/MTs kondisi bangunan/ rombel baik sebanyak 1285 bangunan sekolah dan Jumlah keseluruhan sekolah SMP/MTs yang ada sebanyak 1986 bangunan/rombel sekolah. target untuk tahun 2014 sebesar 79,16 %

sedangkan realisasinya

tercapai sebesar 64,70 %. Hal ini mengindikasikan pencapaian target tahun 2014 sebesar 81,73 %. Pencapaian target ini disebabkan pemerintah kabupaten telah merehabilitasi / memperbaiki bangunan / rombel sekolah yang mengalami kerusakan, cukup signifikan baik yang bersumber dari dana APBD maupun dari DAK.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

176


Pemerintah Kabupaten Sumenep

8. Sekolah SMA/SMK/MA Kondisi bangunan baik Indikator ini mengukur jumlah sekolah SMA/SMK/MA kondisi bangunan/ rombel

baik

dibandingkan

SMA/SMK/MA

yang

SMA/SMK/MA

kondisi

bangunan/rombel

ada.

dengan Untuk

keseluruhan

jumlah

sekolah sekolah

tahun

2014

jumlah

bangunan/rombel

baik

sebanyak

sekolah

dan

Jumlah

keseluruhan

915

sekolah

SMA/SMK/MA yang ada sebanyak 1.217 bangunan/rombel sekolah. Target untuk tahun 2014 sebesar tercapai sebesar

76,56 %

sedangkan realisasinya

75,18 %. keberhasilan ini disebabkan pemerintah

kabupaten telah merehabilitasi / memperbaiki bangunan/rombel sekolah yang mengalami kerusakan, cukup signifikan. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) 1. Angka partisipasi anak usia dini Untuk tahun 2014 ditetapkan target sebesar 53,27 % dan terealisasi sebesar 141,89 %

yakni sebanyak 52.798 anak usia dini dengan

penduduk usia dini 37.186 anak, maka capaian kinerjanya sebesar 141,89 %.bila dibandingkan dengan capaiaan tahun 2010 sebesar 43,81 % ada peningkatan sebesar 98,08 % hal ini didorong dengan adanya peningkatan lembaga baru PAUD di masing-masing kecamatan. Khususnya paud Non formal ANGKA PUTUS SEKOLAH ( APS ) Angka putus sekolah Indikator ini menggambarkan jumlah anak yang putus sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK) dibanding dengan jumlah siswa sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK) pada tahun yang sama. Angka putus sekolah tahun pelajaran 2014/2015 di Kabupaten Sumenep jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/ SMK adalah sebagai berikut: 1. Angka putus sekolah SD/MI tahun 2014 sebanyak 327 siswa dari jumlah 106.999 siswa atau sebesar 0,32 %. Dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,55 % maka capaian kinerjanya mencapai 58,18 % atau berada di atas target. Salah satu faktor yang menyebabkan putus sekolah ini adalah adanya faktor ekonomi, sulitnya transportasi dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

177


Pemerintah Kabupaten Sumenep

budaya kawin muda. Bila dibandingkan dengan Angka putus sekolah tahun 2010 sebesar 0,58 %

maka terdapat kenaikan angka putus

sekolah sebesar 0,26 %. terutama didorong oleh kebijakan/program pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS).dan Program Beasiswa Siswa Miskin. 2. Jumlah siswa SMP/MTs putus sekolah tahun 2014 sebanyak 251 siswa dari jumlah siswa yang ada sebanyak 48.681 siswa atau mencapai 0,63 %. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,55 % maka capaian kinerjanya mencapai 116,67 % atau berada di atas target. Dibandingkan dengan angka putus sekolah SMP/MTs tahun 2010 yaitu 0,52 % , maka angka putus sekolah siswa SMP/MTs

tahun 2014

mengalami peningkatan sebesar 0,06 %. Kondisi yang menyebabkan anak putus sekolah secara umum adalah faktor ekonomi, sulitnya transportasi dan budaya kawin muda. 3. Jumlah siswa SMA/MA/SMK putus sekolah tahun 2014 sebanyak 297 siswa dari jumlah siswa yang ada sebanyak 22.408 siswa atau mencapai 0,41 % Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 0,59 % maka capaian kinerjanya mencapai 110,17 % atau berada di bawah target. Apabila dibandingkan dengan angka putus sekolah SMA/MA/SMK tahun 2010 yaitu sebanyak

0,62 %,

maka prosentase jumlah siswa

putus sekolah di tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,03 %. Masih adanya anak putus sekolah tersebut disebabkan adanya budaya kawain muda dan banyak anak untuk membantu orang tua mencari nafkah. ANGKA KELULUSAN 1. Angka Kelulusan Indikator ini adalah untuk menggambarkan tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan membandingkan jumlah siswa yang lulus dibanding dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian. Capaian angka kelulusan siswa SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pada tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

178


Pemerintah Kabupaten Sumenep

a. Tingkat SD/MI Realisasi Angka kelulusan siswa jenjang pendidikan SD/MI tahun 2014 sebesar 98,27 % dari jumlah siswa SD/MI 17.386 siswa yang berhasil lulus sebanyak 17.110 siswa, Target Tahun 2014 sebesar 98,09 % capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100,18 %, bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 sebesar 97,13 % ada kenaikan sebesar 1,14 % hal ini didukung dengan adanya try-out olen dinas pendidikan dan oleh sekolah termasuk daya serap materi ujian yang diberikan oleh guru dan diterima oleh siswa cukup baik. b. Tingkat SMP/MTs Realisasi Angka kelulusan siswa jenjang pendidikan SMP/MTsI tahun 2014 sebesar 92,47 % dari jumlah siswa SMP/MTs 12.992 siswa yang berhail lulus sebanyak 12.383 siswa,

Target Tahun 2014

sebesar 97,85 % capaian kinerja tahun 2014 sebesar 93,56 %, bila dibaningkan dengan realisasi tahun 2010 sebesar 97,85 % ada penurunan sebesar 5,58 hal ini disebabkan kurangnya melakukan tryout dan juga kurangnya daya serap materi ujian yang diberikan oleh guru. c. Tingkat SMA/MA/SMK Realisasi Angka kelulusan siswa jenjang pendidikan SMA/MA/SMK tahun 2014 sebesar 99,12 % dari jumlah siswa SMA/SMK/MA 6.013 siswa yang berhasil lulus sebanyak 5.941 siswa, Target Tahun 2014 sebesar 92,50 capaian kinerja tahun 2014 sebesar 106,10 %, bila dibaningkan dengan realisasi tahun 2010 sebesar 92,50 ada kenaikan sebesar 6,52 hal ini didukung dengan adanya try-out olen dinas pendidikan dan oleh sekolah termasuk daya serap materi ujian yang diberikan oleh guru dan diterima oleh siswa cukup baik. ANGKA MELANJUTKAN 9. Angka Melanjutkan Sekolah Angka melanjutkan sekolah adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui persentase jumlah siswa yang melanjutkan ke tingkat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

179


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah siswa yang lulus pada tahun yang sama. a. Tingkat SMP/MTs Jumlah siswa yang lulus SD/MI pada tahun 2014 sebanyak 17.110 siswa. Dari jumlah tersebut, jumlah siswa yang melanjutkan ke tingkat SMP/MTs sebanyak 13.910 siswa atau mencapai nilai sebesar 92,15 %. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 89,59 % maka capaian kinerja tahun 2014 sebesar

102,86 % atau berada

di atas target. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan bagi putra/putri mereka sangat tinggi. Dan juga didukung dengan adanya Program bantuan dana BOS. b. Tingkat SMA/MA/SMK Jumlah siswa yang lulus SMP/MTs pada tahun 2014 sebanyak 12.383 siswa. Dari jumlah tersebut, jumlah siswa yang melanjutkan ke tingkat SMA/MA/SMK sebanyak 10.999 siswa atau mencapai 107,07 %. Bila dibandingkan dengan target

tahun 2014 sebesar 88,04 %

maka capaian kinerja tahun 2014 sebesar 116,45 % atau berada di atas target. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan bagi putra/putri mereka sangat tinggi. Dan juga didukung dengan adanya Program bantuan dana BOS SLTA dari provinsi dan Bantuan Biaya Pendidikan ( B-2P ) Kab. Sumenep GURU YANG MEMENUHI KUALIFIKASI S-1/D-IV Indikator yang digunakan untuk mengetahui persentase jumlah guru yang mempunyai kulalifikasi S-1/ D-IV dibandingkan dengan jumlah guru yang tidak mempunyai kualifikasi S-1/D-IV pada tahun yang sama. a. Tingkat SD/MI Untuk tahun 2014, guru yang memenuhi kualifikasi S-1/DIV sebanyak 7.303 orang guru dengan jumlah keseluruhan guru SD/MI sebanyak 14.063 orang. Target untuk tahun 2014 sebesar 50,07 % dan terealisasi sebesar 52,17 %. Hal ini menunjukkan tingkat pencapaian sebesar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

180


Pemerintah Kabupaten Sumenep

104,19 %. Hal ini disebabkan karena keberhasilan program Penyetaraan S-1 bagi guru SD/MI. b. Tingkat SMP/MTs Untuk tahun 2014, guru yang memenuhi kualifikasi S-1/DIV sebanyak 5.466 orang guru dengan jumlah keseluruhan guru SMP/MTs sebanyak 6.961 orang. Untuk tahun 2014 ditargetkan sebesar 72,62 % dan terealisasi sebesar 78,78 %. Hal ini menunjukkan tingkat pencapaian sebesar 108,48 %. Hal ini disebabkan karena keberhasilan program Penyetaraan S-1 bagi guru SMP/MTs

dengan program subsidi dan

mandiri. c. Tingkat SMA/SMK/MA Untuk tahun 2014, guru yang memenuhi kualifikasi S-1/DIV sebanyak 4.072 orang guru dengan jumlah keseluruhan guru SMA/SMK/MA sebanyak 4.342 orang. Untuk tahun 2014, guru yang memenuhi kualifikasi S-1/DIV ditargetkan sebesar 71,15 % dan terealisasi sebesar 93,69 %. Hal ini menunjukkan tingkat pencapaian sebesar 124,67 %. Hal ini disebabkan karena keberhasilan program Penyetaraan S-1 bagi guru SMP/MTs dengan program subsidi dan mandiri. 14.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Pendidikan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 14.5.1.

Sumber daya manusia Struktur

organisasi

Dinas

Pendidikan

Kabupaten

Sumenep

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Peraturan Bupati Nomor : 28 Tahun 2008 tentang : Tugas dan Fungsi Dinas Daerah

yang

telah

mendukung

pencapaian

kinerja

urusan

Pendidikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

181


Pemerintah Kabupaten Sumenep

14.5.2.

Sumber Daya Dana Urusan Pendidikan Kabupaten Sumenep mendapatkan dana berdasarkan Perbup No. 40 Tahun 2013. tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2014.

sebesar Rp. 650.800.214.939,

alokasi tersebut cukup untuk melaksanakan program/ kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan Pendidikan. 14.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Pendidikan Sasaran Strategis Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, melalui kegiatan : Penyelenggaran pendidikan anak usia dini, Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran. 2. Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun , melalui

kegiatan : Pengadaan alat praktek dan peraga siswa, Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs, Penyelenggara Paket A Setara SD, Penyelenggara Paket B Setara SMP, Lomba Olimpiade Mata Pelajaran Siswa dan Olimpiade MIPA, Pengiriman Lomba HAN Tingkat SD/MI, Pengiriman Lomba HAN Tingkat SDLB Jawa Timur, Student Smart Contes ( Kontes Cerdas Cermat ), Operasional Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

182


Pemerintah Kabupaten Sumenep

UASBN SD/MI, Peningkatan Pengembangan Kurikulum ( Operasional Intelegensia Cerdas Cermat SD Kab. Sumenep ) 3. Program Pendidikan Menengah, melalui kegiatan : Pengadaan alat pratek dan peraga siswa, Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah, Lomba kompetensi siswa SMK ( LKS SMK ), Latihan dasar kepemimpinan ( LDK ) pengurus Osis, Sinkronisasi Program SMP dan SMA, Seleksi dan pengiriman Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ( O2SN) SMP, Seleksi dan pengiriman Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ( O2SN) SMA, Seleksi dan pengiriman Festival dan lomba Seni Siswa Nasional ( FLS2N ) SMP dan SMA, Seleksi dan Pengiriman Olimpiade Sains Nasional ( OSN ) SMP/SMA. 4. Program Pendidikan Non Formal, melalui kegiatan : Penunjang PLS, Pelatihan Guru PAUD ( PLS ), Peningkatan edukatif dan komunikasi bidang pendidikan, Pemberantasan buta aksara. 5. Program Pendidikan Luar Biasa : Pengiriman kontingen pekan olah raga tingkat SDLB jatim. 6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, melalui Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, Seleksi Sertifikasi Guru Tingkat Kabupaten, Pemilihan Guru dan Kepala Sekolah serta Pengawas Sekolah Berprestasi, Bintek Peningkatan Kinerja Pendidikan, Peningkatan Mutu Pendidikan untuk Sekolah Kepulauan, Pembinaan dan seleksi Tenaga Potensial Calon Kepala Sekolah Pengawas dan Penilik, 7. Program

Manajemen

Pelayanan

Pendidikan,

melalui

kegiatan

:

Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikan, Revitalisasi sarana dan prasarana sekolah ( DAK ), BOP BOSDA MADIN, Wajar Pengembangan Gugus, Manajemen Informasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidika, Pembinaan Sekolah ADIWIYATA SMP/SMA, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Jenjang Sekolah Dasar, Evaluasi Diri Sekolah, Pengadaan Tanah Sarana dan Prasarana Pendidikan, Lomba Lingkungan Sekolah Sehat, Monitoring Percepatan Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, Workshop Uji Coba Persiapan Implementasi

Kurikulum

Pendidikan

Dasar,

Workshop

Uji

Coba

Persiapan Implementasi Kurikulum Pendidikan Menengah .

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

183


Pemerintah Kabupaten Sumenep

8. Program

Pembinaan

dan

Pemasyarakatan

Olah

Raga,

melalui

kegiatan : Lomba olah raga dalam rangka hari besar nasional, Pengiriman Kontingen POPDA, Pengiriman olimpiade olah raga siswa nasioal (O2SN), Seleksi dan Pembinaan sepak bola, Takraw dan Bola Volli, Pengiriman Kejurda Sepak Takraw dan Bola Volli Hardiknas, Pembinaan Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN) 9. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, mellui kegiatn : Pembinaan Paskibraka bagi siswa SMA/ SMK/MA 10. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, melalui kegiatan : Kelompok Paduan Suara dalam rangka Upacara HUT dan Hari – Hari Besar Nasional, Pembinaan Pekan Seni Pelajar Kabupaten Sumenep, Pembinaan bagi siswa terpilih Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 11. Program Peningkatan kualitas siswa, melalui kegiatan : Pemilihan SIswa Teladan, Pembangunan Gelanggang Sains dan Seni, Kantin Kejujuran Sekolah, Pembinaan OSN. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong sangat baik.

MISI 4 TUJUAN 2 15. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK SASARAN 1

“MENINGKATNYA PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK SERTA MENINGKATNYA PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN”

Pengukuran kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak Serta Meningkatnya Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 83,02%, ini termasuk predikat Berhasil.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

184


Pemerintah Kabupaten Sumenep

15.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Partisipasi

Perempuan

Dalam

Pembangunan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 15.1. NO. 1.

2. 3. 4.

INDIKATOR KINERJA Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rasio KDRT Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

%

76,87

73,56

95,69

%

37,72

26,44

70,09

%

0,033

0.010

30,30

Jml

25

34

136

15.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan Dalam

Pembangunan,

secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 15.1. % capaian kinerja th.2011

% capaian kinerja th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% capaian

Capaian th.2014 dibandingkan capaian th.2013

%

97,19

103,56

74,16

66,79

90,06

76,87

73,56

95,69

106,25

2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta

%

101,49

24,51

36,10

33,21

91,99

37,72

26,44

70,09

76,19

3. Rasio KDRT

%

81,82

173,68

0,027

0,019

70,37

0,033

0.010

30,30

43,06

Jml

100

168

25

42

168,00

25

34

136

80,95

Indikator kinerja

1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

4. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

15.2.1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Indikator

ini

menggambarkan

keterlibatan

perempuan

dalam

pelaksanaan pembangunan melalui lembaga pemerintah. Jumlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

185


Pemerintah Kabupaten Sumenep

perempuan yang bekerja dilembaga pemerintah tahun sebanyak 3.403

2014

dari jumlah seluruh perempuan yang bekerja

sebesar 4626 atau sebesar 73,56%. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang telah ditetapkan sebesar 76,87% dari jumlah seluruh perempuan yang bekerja sebesar 4626, capaian kinerjanya adalah 95,69% berarti berada di bawah target. Berkurangnya realisasi partisipasi perempuan dilembaga pemerintah tersebut di atas disebabkan tidak adanya pegawai yang purna tugas (pensiun) dilembaga

pemerintah.

Bila

dibandingkan

Perempuan di lembaga pemerintah

dengan

Partisipasi

tahun 2013 sebanyak 3.358,

mengalami pengurangan sebanyak 45 orang atau sebesar 1,34%. 15.2.2. Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta Indikator

ini

pelaksanaan

menggambarkan pembangunan

keterlibatan melalui

perempuan

lembagaswasta.

dalam Jumlah

perempuan yang bekerja di lembaga swasta tahun 2014 sebanyak 1.223 dari jumlah seluruh perempuan yang bekerja sebesar 4626 atau sebesar 26,44%. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang telah ditetapkan sebesar 37,72%, capaian kinerjanya adalah 70,09% atau berada di bawah target. Tidak tercapainya target Persentase partisipasi perempuan dilembaga swasta tersebut disebabkan oleh banyaknya perempuan yang bekerja di luar negeri menginginkan peningkatan terhadap pendapatan keluarga dan menginginkan kemandirian sehingga menambah volume dari jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta. Bila dibandingkan dengan Partisipasi Perempuan di lembaga swasta

tahun 2013 sebanyak

1.268, mengalami penurunan sebanyak 45 orang atau sebesar 3,56%. 15.2.3. Rasio KDRT Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengetahui seberapa banyak jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam tahun 2014 terdapat kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari jumlah keluarga (355.644 KK) atau sebesar 0,010%. Dibandingkan dengan

target tahun 2014 yang sebesar 0,033%,

capaian kinerjanya adalah 30,30% atau berada di bawah target. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

186


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Faktor

menurunnya jumlah kasus KDRT disebabkan kurangnya

kesadaran dari masyarakat terhadap persoalan KDRT bahwa KDRT adalah masalah sosial, bukan masalah individual dan merupakan pelanggaran hukum yang terkait dengan Hak Asasi Manusia. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah

daerah

dalam

meningkatkan

penyelesaian

kasus

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan dan anak. Dalam tahun 2014 terdapat penyelesaian kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari seluruh kasus KDRT sebanyak 34 kasus atau 100%. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang sebesar 25 Kasus, capaian kinerjanya adalah 136%. Faktor yang mendorong pencapaian target penyelesaian kasus KDRT adalah keberhasilan Tim P2TP2A selaku fasilitator serta adanya koordinasi lintas sector terkait. 15.2.4. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan dan anak. Dalam tahun 2014 terdapat penyelesaian kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari seluruh kasus KDRT sebanyak 34 kasus atau 100 %. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang sebesar 25 Kasus, capaian kinerjanya adalah 136%. Faktor yang mendorong pencapaian target penyelesaian kasus KDRT adalah keberhasilan Tim P2TP2A selaku fasilitator serta adanya koordinasi lintas sector terkait. Grafik : 15.2. 1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

200 150

2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta

100 3. Rasio KDRT

50 0 Tahun 2011

Tahun 2012

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Tahun 2013

Tahun 2014

4. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

187


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel Dan Grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahn 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Indikator

sasaran

menghasilkan

yang

capaian

ditetapkan kinerja

pada

sebesar

tahun 96%.

2014 Apabila

dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan capaian kinerja, walaupun dibandingkan dengan tahun 2013 justru mengalami kenaikan sebesar 6%. 2. Persentase Perempuan di Lembaga Swasta Indikator

sasaran

menghasilkan

yang

capaian

ditetapkan kinerja

pada

sebesar

tahun 70%.

2014 Apabila

dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011,2012, dan 2013 mengalami

penurunan

capaian

kinerja

secara

signifikan,

penurunan capaian kinerja yang sangat drastis terjadi pada tahun 2012 sebesar 76,98% dari tahun sebelumnya.

3. Rasio KDRT Indikator

sasaran

yang

ditetapkan

pada

tahun

2014

menghasilkan capaian kinerja sebesar 30%.Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011,2012 dan 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 4. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan Indikator

sasaran

menghasilkan

yang

capaian

ditetapkan kinerja

pada

sebesar

tahun

136%.

2014 Apabila

dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun selumnya mengalami penurunan capaian kinerja sebesar 32%. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 15.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan dibandingkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

188


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 15.3. No 1.

2.

3. 4.

INDIKATOR KINERJA

Realisasi akumulasi s/d Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% Capaian th.2014

70,53

76,68

91,98

44,71

39,88

112,10

0,02

41,30

0,04

37

25

148,00

Prosentase Partisipasi Perempuan di lembaga Pemerintahan Prosentase Partisipasi Perempuan di lembaga Swasta Rasio KDRT Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada

tahun

2015

pada

“Urusan

Pemberdayaan

Perempuan

dan

Perlindungan Anak� menghasilkan nilai rata-rata sebesar 88,03 % ini termasuk predikat Baik, dari 4 indikator yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang telah berhasil melebihi target RPJMD Tahun 2015 dan 2 indikator yang belum mencapai target RPJMD tahun 2015 15.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 15.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 4 (empat) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Sebagai aparat pelaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi harus mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu sebagaimana dimaklumi bahwa peraturan perundangundangan seringkali mengalami perubahan yang sangat cepat, yang ada masih belum sepenuhnya dikuasai aparat pelaksana bahkan belum sempat disosialisasikan telah muncul ketentuan lain yang merupakan perubahan dan revisi. Sehingga hal itu berpengaruh sangat signifikan terdapat mekanisme dan alur penyelesaian tugas, belum lagi bayangan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

189


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kesalahan dari aspek hukum yang akan ditimpakan pada aparat pelaksana. 2. Proses PAK Yang mendekati Akhir anggaran sehingga berpengaruh signifikan terhadap tahapan ketepatan waktu penyelesaian program dan kegiatan. 3. Sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, maka hasilnya harus terukur. Namun yang menjadi persoalan hingga saat ini adalah sinkronisasi terhadap data base, seringkali terjadi perbedaan dan ketidaksamaan data dasar yang dijadikan acuan dalam suatu program/ kegiatan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang ada maka Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana telah mengambil langkah-langkah antara lain sebagai berikut: 1. Diharapkan

agar

penatausahaan

ketentuan

keuangan

pengaturan

yang

teknis

berkenaan

admnistratif

dengan

Pedoman

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumenep

ditetapkan sebelum penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) dibuat. 2. Diharapkan kepada pejabat pimpinan yang memiliki otoritas terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan agar dapatnya memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada aparat pelaksana untuk terlebih dahulu memberiakan pemahaman atas produk hukum yang akan diimplementasikan. Karena hasil kerja (Capaian Kinerja) akan ditentukan oleh cara kerja (Sosialisasi, Pemahaman), sementara cara kerja banyak ditentukan oleh tata cara kerja (Produk Hukum) . 3. Dipandang perlu agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten untuk memantapkan sistim koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan rekonsiliasi

terhadap

penyelenggaraan

data

yang

pemerintahan

dibutuhkan

dan

untuk

pembangunan,

kegiatan sehingga

diharapkan rujukannya berdasarkan data yang sama. 4. Untuk

menghindari

terjadinya

keterlambatan

didalam

penetapan

Perubahan APBD, perlu dibangun jalinan kerja sama kemitaan antara Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

190


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi, eksekutif dan legislatif, sehingga memiliki pandangan dan persamaan persepsi. 15.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 17 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersebut telah mendukung pencapaian kinerja urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

b. Sumber Daya Dana Urusan

Pemberdayaan

Perempuan

dan

Perlindungan

Anak

mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang APBD Tahun 2014 Alokasi Anggaran untuk Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Sumenep

sebesar

Rp.

2.932.851.300,-

alokasi

dana

tersebut

dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mewujudkan kompetensi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

191


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sumber

daya

manusia

dalam

memberdayakan

Perempuan

dan

Perlindungan Anak. 15.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Indikator ini menggambarkan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan melalui lembaga pemerintah. Jumlah perempuan yang bekerja dilembaga pemerintah tahun 2014 sebanyak 3.403 dari jumlah seluruh perempuan yang bekerja sebesar 4626 atau sebesar 73,56%. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang telah ditetapkan sebesar 76,87% dari jumlah seluruh perempuan yang bekerja sebesar 4626, capaian kinerjanya adalah 95,69% atau termasuk predikat Baik akan tetapi berada di bawah target. Berkurangnya realisasi partisipasi perempuan dilembaga pemerintah tersebut di atas disebabkan tidak adanya pegawai yang purna tugas (pensiun) dilembaga pemerintah. Bila dibandingkan dengan Partisipasi Perempuan di lembaga pemerintah tahun 2013 sebanyak 3.358, mengalami pengurangan sebanyak 45 orang atau sebesar 1,34%. 2. Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta Indikator ini menggambarkan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan melalui lembaga swasta. Jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta tahun 2014 sebanyak 1.223 dari jumlah seluruh perempuan

yang

bekerja

sebesar

4626

atau

sebesar

26,44%.

Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang telah ditetapkan sebesar 37,72%, capaian kinerjanya adalah 70,10% termasuk predikat Baik akan tetapi tetap berada di bawah target. Tidak tercapainya target Persentase partisipasi perempuan dilembaga swasta tersebut banyaknya perempuan yang peningkatan

terhadap

disebabkan oleh

bekerja di luar negeri menginginkan

pendapatan

keluarga

dan

menginginkan

kemandirian sehingga menambah volume dari jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta. Bila dibandingkan dengan Partisipasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

192


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Perempuan di lembaga swasta tahun 2013 sebanyak 1.268, mengalami penurunan sebanyak 45 orang atau sebesar 3,56%. 3. Rasio KDRT Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengetahui seberapa banyak jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam tahun 2014 terdapat kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari jumlah keluarga (355.644 KK) atau sebesar 0,010%. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang sebesar 0,033%, capaian kinerjanya adalah 30,30% atau berada di bawah target. Faktor menurunnya jumlah kasus KDRT disebabkan kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap persoalan KDRT

bahwa KDRT adalah masalah

sosial, bukan masalah individual dan merupakan pelanggaran hukum yang terkait dengan Hak Asasi Manusia. 4. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan dan anak. Dalam tahun 2014 terdapat penyelesaian kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari seluruh kasus KDRT sebanyak 34 kasus atau 100 %. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang sebesar 25 Kasus, capaian kinerjanya adalah 136% atau dengan predikat Baik. Faktor yang mendorong pencapaian target penyelesaian kasus KDRT adalah keberhasilan Tim P2TP2A selaku fasilitator serta adanya koordinasi lintas sector terkait. Program yang terkait dengan pencapaian sasaran tersebut adalah : a. Peningkatan peran perempuan di perdesaan b. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak c. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan d. Peningkatan

peranserta

dan

kesetaraan

gender

dalam

pembangunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

193


Pemerintah Kabupaten Sumenep

16. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SASARAN 2

“MENINGKATNYA KEBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA”

Pengukuran kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 64.51%, ini termasuk predikat Cukup Berhasil. 16.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa dari Sasaran Strategis Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Desa dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 16.1. NO. 1.

2.

3. 4.

INDIKATOR KINERJA Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

SATUAN PKK

Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Posyandu aktif

TARGET TH. 2014 0,025 (149 PKK Aktif)

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

0

0

0.16 (4 PPM)

0,24 (6 PPM)

66,67

0.5 (5 PPPM) 0,81 (1.460 posyandu aktif)

0,80 (8 PPPM) 0,83 (1499 Posyandu Aktif)

88,89

102.47

16.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sasaran Strategis Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Desa, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

194


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 16.2. Indikator Kinerja

PKK Aktif Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

Satuan

%

%

% Capaian Kinerja Th.2011

83

80

% Capaian Kinerja Th.2012

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th.2014 dibandingkan Capaian Th.2013

27,78

0,10(735 PKK Aktif)

0,93 (7.191 PKK Aktif)

950

3419,73

50

0,36(9 prog. Pembrdy. Masy.)

0.24 (6 Prog Pemb Masy)

66,67

133,34

0.50 (5 Pasca Prog Pemb Masy)

71,43

0,90(9 pasca prog. Pemberdy. Masy.)

0.80 (8 Pasca Prog Pemb Masy)

88,89

124,44

Tahun 2013 Target

Realisasi

100

0,09(675 PKK Aktif)

0,025 (149 PKK Aktif)

66,67

0,32(8 prog. Pembrdy. Masy.)

0.16 (4 {Prog Pemb Masy)

Tahun 2014

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

%

80

83,33

0,70(7 pasca prog. Pemberdy. Masy.)

Rasio KDRT

%

81,82

173,68

27,00%(95 : 351.085)

0,019

70,37

32,70%(115 : 351.085)

0,01

30,3

43,06

Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan

%

100

168

25

42

168

25

34

136

80,95

Posyandu Aktif

%

101,21

125

0,80(1.440 posyandu aktif)

0.98 (1420 PA)

122,5

0,81(1.460 posyandu aktif)

0.83 (1499 PA)

102,47

83,65

16.2.1. PPK Aktif Indikator ini menggambarkan keterlibatan PKK dalam pelaksanaan pembangunan. Prosentase Pencapaian Jumlah PKK Aktif di Kabupaten Sumenep adalah Perbandingan antara Jumlah PKK di Kabupaten Sumenep sebanyak 7.191 PKK dan yang Aktif melaksanakan Tugas sesuai Tupoksinya pada Tahun 2014 adalah 7.191 PKK sehingga didapat Prosentase sebesar 100 %, sehingga capaian kinerja sebesar 950% dari target. Hal ini diperoleh karena berbagai kegiatan yang telah dilakukan pada Tahun 2014 yaitu adanya Pembinaan, Pembekalan dan Pelatihan. Indikator sasaran yang ditetapkan pada tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 102,47%. Apabila dibandingkan dengan kondisi capaian kinerja pada tahun sebelumnya mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

195


Pemerintah Kabupaten Sumenep

16.2.2. Swadaya

Masyarakat

terhadap

Program

Pemberdayaan

Masyarakat Indikator ini menggambarkan kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki terhadap program pemberdayaan masyarakat dan juga merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat terhadap pembangunan. Jumlah Program Pemberdayaan Masyarakat pada tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebesar 0,24 % atau hanya 6 Program Prioritas Pemberdayaan Masyarakat, sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 66,67 % dari target yang akan dicapai yaitu sebesar 0.36 % atau 9 Program Prioritas Pemberdayaan Masyarakat. Dari Capain kinerja tersebut tingkat keswadayaan masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat ini cukup dan ini dapat dilihat dari Peran serta masyarakat dalam mendukung program dan kegiatan. 16.2.3. Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat Indikator ini

menggambarkan kemampuan

masyarakat

dalam

Pemeliharaan Sarana dan Prasara terhadap program pemberdayaan masyarakat dan juga merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat

terhadap

pembangunan.

Jumlah

Program

Pemberdayaan Masyarakat pada tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebesar 0,80 % atau hanya 8 Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat, sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 88,89% dari target yang akan dicapai yaitu sebesar 0,90 % atau 9 Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat. Dari Capain kinerja tersebut tingkat partisipasi

masyarakat

dalam

Pemeliharaan

Pasca

program

pemberdayaan masyarakat ini cukup tinggi dan ini dapat dilihat dari peran serta masyarakat dalam mendukung program dan kegiatan pemerintah. Pemerintah Kabupaten Sumenep telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan desa.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

196


Pemerintah Kabupaten Sumenep

16.2.4. Rasio KDRT Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengetahui seberapa banyak jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam tahun 2014 terdapat kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari jumlah keluarga (355.644 KK) atau sebesar 0,010%. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang sebesar 0,033%, capaian kinerjanya adalah 30,30% atau berada di bawah target. Faktor menurunnya jumlah

kasus

KDRT

disebabkan

kurangnya

masyarakat terhadap persoalan KDRT masalah

sosial,

bukan

masalah

kesadaran

dari

bahwa KDRT adalah

individual

dan

merupakan

pelanggaran hukum yang terkait dengan Hak Asasi Manusia. Indikator sasaran yang ditetapkan pada tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 30%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011,2012 dan 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 16.2.5. Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan Indikator ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan dan anak. Dalam tahun 2014 terdapat penyelesaian kasus KDRT sebanyak 34 kasus dari seluruh kasus KDRT sebanyak 34 kasus atau 100 %. Dibandingkan dengan target tahun 2014 yang sebesar 25 Kasus, capaian kinerjanya adalah 136% atau dengan predikat Baik. Faktor yang mendorong pencapaian target penyelesaian kasus KDRT adalah keberhasilan Tim P2TP2A selaku fasilitator serta adanya koordinasi lintas sector terkait. 16.2.6. Posyandu Aktif Prosentase Pencapaian Jumlah posyandu Aktif pada tahun 2014 adalah 102,47 % dari Target 0,81 % dengan realisasi 0,83 %. Target yang ingin dicapai tersebut dari Jumlah Posyandu yang ada di Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

197


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Kabupaten Sumenep sebanyak

1.420 akan tetapi realisasinya

jumlah posyandu yang ada adalah 1.499 Posyandu, dari 1.499 Posyandu tersebut semua aktif atau semua Posyandu yang ada di Kabupaten Sumenep melaksanakan Kegiatan Pelayanan Terpadu setiap bulan satu kali, kegiatan yang mencakup kegiatan ( Penimbangan

Balita,

Pelayanan

Imunisasi,

Pelayanan

KIA,

Pelayanan Gizi dan Pelayanan KB ) hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan dari Kelompok /Posyandu Kepada Puskesmas melalui Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang selanjutnya dilaporkan ke

Badan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep setiap Bulan. 16.3. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sasaran Strategis Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Desa didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sasaran Strategis Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Desa didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Keberdayaan Masyarakat Desa. b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan. c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun desa. d. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.

MISI 4 TUJUAN 3 16. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL SASARAN 1

“MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN “

Pengukuran kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

198


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pelayanan administrasi kependudukan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 87.25%, ini termasuk predikat Berhasil. 16.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dari Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 16.1. SASARAN 1 1.

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

1.1.

1.2. 1.3.

1.4. 1.5. 1.6.

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TH.2014

REALISASI TH.2014

% CAPAIAN

2

3

4

5

6

Rasio

0,80

84,18

0,95

Org

709.525

84,18

842.854

Ada/tidak ada

Ada

100,00

Ada

Sudah/belum

Sudah

100,00

Sudah

Rasio

0,70%

27,35

2,56%

Rasio

0,80

2,29

35

Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP = 887.215) Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215) Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Rasio bayi per akte kelahiran Rasio pasangan ber akte nikah (Non Muslim)

1. Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP=887.215) Pada Tahun 2014 realisasi capaian kinerja ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk sebesar 84,18% dibandingkan dengan realisasi capaian kinerja Tahun 2013 sebesar 86,33% mengalami penurunan dengan capaian perbandingan sebesar 97,52% dikarenakan pada tahun 2014 masyarakat sudah banyak yang merekam e-KTP yang diberlakukan seumur hidup. 2. Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215) Indikator ini menggambarkan jumlah penduduk yang memiliki KTP. Jumlah penduduk yang memiliki KTP di Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 sebanyak 709.525 orang dari jumlah penduduk 1.103.419 jiwa, sedangkan target kepemilikan KTP adalah 842.854 orang, dengan demikian capaian indikator penduduk ber KTP per satuan penduduk tahun 2014 adalah 84,15%. Pada tahun 2013 jumlah penduduk yang memiliki KTP 683.311 orang dengan demikian jumlah penduduk yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

199


Pemerintah Kabupaten Sumenep

memiliki KTP bertambah sebanyak 26.214 orang dari tahun dasar 385.531 orang. 3. Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten Indikator ini menggambarkan ketersediaan database kependudukan skala kabupaten, pada tahun 2013 dan 2014 di Kabupaten Sumenep data ini telah tersedia, atau 100% dari targetnya. 4. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Indikator ini menggambarkan penerapan KTP Nasional Berbasis NIK di Kabupaten Sumenep .Di tahun 2014 Kabupaten Sumenep telah menerapkan KTP Nasional Berbasis NIK 5. Rasio Rasio bayi per akte kelahiran Bayi yang memiliki akte kelahiran tahun 2014 mencapai 7.717 bayi dari yang ditargetkan 28.225 bayi atau 0,70% . Bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 17.785 bayi berakte kelahiran maka realisasi tahun 2014 lebih kecil sebanyak 10.068 bayi. Kondisi tersebut disebabkan adanya pengurangan angka kelahiran pada tahun 2014. 6. Rasio pasangan ber akte nikah (Non Muslim) Indikator ini menggambarkan jumlah pasangan non muslim yang ber akte nikah. Jumlah pasangan non muslim yang ber akte nikah pada tahun 2014 sebanyak 4 orang lebih banyak dari tahun 2013. Ratio pasangan berakte nikah tersebut tidak mencapai target 100% dikarenakan banyak masyarakat non muslim yang mencatatkan akte nikah di Surabaya atau di Daerah lainnya. 16.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan realisasi kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan pencapaian kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

200


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel :16.2. INDIKATOR KINERJA 1

1.

2.

3.

4.

5. 6.

Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP = 887.215) Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215) Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Rasio bayi per akte kelahiran Rasio pasangan ber akte nikah (Non Muslim)

% CAPAIAN TAHUN 2011

% CAPAIAN TAHUN 2012

2

3

Rasio

SATUAN

TAHUN 2013

TAHUN 2014 TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

Capaian 2014 dibandingkan Capaian 2013

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

4

5

6

7

8

9

10

11

103,15

90,61

0,90

0,78

86,33

0,95

0,80

84,18

97,52

Orang

103,15

90,61

798.493

689.310

86,33

842.854

709.525

84,18

97,52

Ada/tidak ada

100,00

100,00

Ada

Ada

100,00

Ada

Ada

100,00

100,00

Sudah/belum

100,00

100,00

Sudah

Sudah

100,00

Sudah

Sudah

100,00

100,00

Rasio

22,12

84,66

2,45%

1,61%

65,87

2,56%

0,70%

27,35

41,53

Rasio

1,76

0,73

30

0

0,00

35

0,80

2,29

#DIV/0!

1. Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP = 887.215) Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki KTP. Jumlah penduduk yang memiliki KTP di Kabupaten Sumenep pada tahun 2011 sebanyak 494.210 orang, meningkat 189.136 atau 88% dari tahun 2012 yang sebanyak 683.346 orang atau 95% dan pada tahun 2013 menjadi 689.310 orang dari jumlah penduduk yang ada sebanyak 1.101.986 jiwa. Jadi Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (Jumlah Penduduk = 1.103.419) target pada tahun 2014 sebanyak 842.854 terealisasi sebanyak 709.525 atau mencapai 84,15%. 2. Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215) Indikator ini menggambarkan jumlah penduduk yang memiliki KTP. Jumlah penduduk yang memiliki KTP di Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 sebanyak 709.525 orang dari jumlah penduduk 1.103.419 jiwa, sedangkan target kepemilikan KTP adalah 842.854 orang, dengan demikian capaian indikator penduduk ber KTP per satuan penduduk tahun 2014 adalah 84,15%. Pada tahun 2013 jumlah penduduk yang memiliki KTP 683.311 orang dengan demikian jumlah penduduk yang memiliki KTP bertambah sebanyak 26.214 orang dari tahun dasar 385.531 orang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

201


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten Indikator ini menggambarkan ketersediaan database kependudukan skala kabupaten, pada tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 di Kabupaten Sumenep data ini telah tersedia, atau 100% dari targetnya. 4. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Indikator ini menggambarkan penerapan KTP Nasional Berbasis NIK di Kabupaten Sumenep .Dari Tahun 2011, 2012, 2013 dan Tahun 2014 Kabupaten Sumenep telah menerapkan KTP Nasional Berbasis NIK sehingga pencapaian kinerja dari beberapa tahun terakhir sebesar 100%. 5. Rasio bayi ber akte kelahiran Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan bayi agar memiliki akte kelahiran. Rasio bayi ber akte kelahiran pada tahun 2012 sebesar 84,66 % meningkat dibanding pada tahun 2011 sebesar 22,12% dan pada Tahun 2014 rasio bayi ber akte kelahiran sebesar 27,35% menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya dikarenakan sedikitnya bayi yang lahir pada tahun 2014 yang disebabkan adanya program Keluarga Berencana (KB). 6. Rasio pasangan ber akte nikah (Non Muslim) Indikator ini menggambarkan jumlah pasangan non muslim yang ber akte nikah.Jumlah pasangan non muslim yang ber akte nikah pada tahun 2011 sebanyak 7 pasangan atau 1,76%, pada tahun 2012 sebanyak 3 pasangan atau 0,73%, pada tahun 2013 tidak ada pasangan non muslim yang ber akte nikah dan pada tahun 2014 sebanyak 4 pasangan atau 0,80%. Capaian kinerja Ratio pasangan non muslim yang berakte nikah pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun-tahun terakhir tidak mencapai target 100% dikarenakan banyak masyarakat non muslim yang mencatatkan akte nikah di Surabaya atau di Daerah lainnya. 16.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kependudukan

dan

Pencatatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Sipil

Menengah

Sasaran

Strategis 202


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 16.3 Sasaran Strategis 1. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

Indikator kinerja 1.1. Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP = 887.215) 1.2. Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215) 1.3. Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten 1.4. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 1.5. Rasio bayi per akte kelahiran

Satuan

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan rpjmd tahun 2015

% capaian

Rasio

0,80

1.00

79,97

Orang

709.525

887.215

79,97

Ada/tidak ada

Ada

Ada

100

Sudah/belum

Sudah

Sudah

100

Rasio

1,29%

2,69%

47,98

Berdasarkan tabel 16.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 68,25%, ini termasuk predikat Cukup Berhasil. Dari enam indikator yang ditetapkan terdapat 4 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 2 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015 16.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 16.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 6 indikator sasaran yaitu Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP = 887.215), Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215), Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten, Penerapan KTP Nasional berbasis NIK, Rasio bayi per akte kelahiran dan Rasio pasangan ber akte nikah (Non Muslim). Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk (wajib KTP = 887.215) Pada tahun 2014 sebanyak 0,80% dari target 0,95% sehingga pencapaian kinerja sebesar 84,18%. Keberhasilah tersebut dipengaruhi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

203


Pemerintah Kabupaten Sumenep

oleh adanya sosialisasi ke Desa-Desa dan Kecamatan se Kabupaten Sumenep serta melalui sosialisasi media elektronik. 2. Kepemilikan KTP (wajib KTP=887.215) Pada tahun 2014 sebanyak 709.525 orang dari target 842.854 orang sehingga pencapaian kinerja sebesar 84%. Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh adanya sosialisasi ke Desa-Desa dan Kecamatan se Kabupaten Sumenep serta melalui sosialisasi media elektronik. 3. Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten Ketersediaan database kependudukan di Kabupaten Sumenep telah terlaksana sebagaimana Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan 4. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Penerapan KTP Nasional berbasis NIK telah terlaksana dengan adanya KTP Elektonik yang telah dimiliki oleh masyarakat di Kabupaten Sumenep. 5. Rasio Rasio bayi per akte kelahiran Pada tahun 2014 sebanyak 7.717 orang dari target 28.225 orang sehingga pencapaian kinerja sebesar 27%. Kegagagalan tersebut dipengaruhi dikarenakan masyarakat untuk memohon akte kelahiran sulit untuk menyampaikan berkas penetapan pengadilan dan surat nikah orang tua. 6. Rasio pasangan ber akte nikah (Non Muslim) Ratio pasangan berakte nikah pada Tahun 2014 tidak mencapai target 100% dikarenakan banyak masyarakat non muslim yang mencatatkan akte nikah di Surabaya atau di Daerah lainnya. 16.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

204


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan telah mendukung pencapaian kinerja urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

b. Sumber Daya Dana Urusan

Kependudukan

dan

Pencatatan

Sipil

mendapatkan

dana

berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang Penjabaran

APBD

Kependudukan

dan

Tahun

2014

Pencatatan

Alokasi Sipil

Kab.

Anggaran

untuk

Sumenep

sebesar

Dinas Rp.

4.521.292.700,- alokasi dana tersebut dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk

mengembangkan

Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam

Peningkatan pengembangan Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mewujudkan kompetensi sumber daya manusia. 16.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Registrasi Data Kependudukan Untuk mencapai indikator jumlah bayi ber akta kelahiran didukung oleh kegiatan antara lain Regestrasi Desa melakukan pendataan bagi anak

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

205


Pemerintah Kabupaten Sumenep

yang masih belum mempunyai akta kelahiran agar anak tersebut mempunyai data akta kelahiran yang mempunyai kekuatan hukum tetap. b. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dilakukan monitoring ke Desa dan Kecamatan untuk lebih meningkatkan kesadaran

masyarakat

akan

pentingnya

memiliki

dokumen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kemudian di evaluasi dan dilaporkan data dimaksud ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumenep setiap bulannya. c. Program Pengadaan Blanko KK, KTP dan Akta Catatan Sipil Tersedianya blanko KK, KTP dan Akta Catatan Sipil bagi masyarakat yang ingin memiliki data karena data tersebut untuk keperluan sekolah, melamar pekerjaan, pengambilan paspor, penentuan hak ahli waris dan lain-lain. d. Program Penyusunan Buku Regester Akta Kelahiran Buku regester akta kelahiran disusun secara periodik untuk mengetahui dan untuk digunakan bagi masyarakat yang dokumen Akta Pencatatan Sipil yang hilang agar dapat diterbitkan kembali karena akta kelahiran berlaku seumur hidup.

17. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SASARAN 2

“TERSELENGGARANYA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA �

Pengukuran kinerja Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Terselenggaranya Pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera menghasilkan nilai rata-rata sebesar 95.23%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Tabel 17.1. NO. 1.

2.

INDIKATOR KINERJA Rata-rata jumlah anak per keluarga

Rasio akseptor KB

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TARGET TH. 2014 1-2 anak (345.928 anak : 372.574) 73,76% (198.747

REALISASI TH. 2014 1-2 Anak (338.687 Anak :355.644 KK) 67,57% (168.993

% CAPAIAN TH. 2014 102,57

91,63 206


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO.

INDIKATOR KINERJA

3.

Cakupan peserta KB aktif

4.

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

TARGET TH. 2014 AKS : 269.497 PUS)

REALISASI TH. 2014 AKS : 250.093 PUS)

% CAPAIAN TH. 2014

194.858 AKS

161.201 AKS

82,73

"168.347 KK

181.964

108,09

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Rata-Rata Jumlah Anak Per Keluarga Tujuan Program Keluarga Berencana secara demografi adalah untuk menurunkan angka kelahiran dan secara filosofis adalah untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Jumlah anak dalam keluarga yang dianjurkan oleh Pemerintah adalah 2 (dua) anak lebih baik. Berkaitan dengan hal di atas, dapat diketahui bahwa jumlah anak dalam keluarga di Kabupaten Sumenep selama kurun waktu tahun 2013 - 2014 ditargetkan rata-rata berjumlah 1-2 orang anak. Rata-rata Jumlah anak per Keluarga di Kabupaten Sumenep Tahun 2014 No.

Uraian

2011

2012

2013

2014

1

Jumlah Anak

332.496

337.918

341.668

338.687

2

Jumlah Keluarga

358.107

356.068

356.053

355.644

3

Rata Jumlah anak Per Keluarga

1-2

1-2

1-2

1 -2

Jika dibandingkan dengan target Tahun 2013 maka Capain Kinerjanya dalah 102,57%. Dan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sumenep mampu dalam mempertahankan rata-rata jumlah anak per Keluarga sebanyak 1 - 2 anak. 2. Rasio Akseptor KB Tingkat fertilitas pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Sumenep cukup menggembirakan dengan TFR sebesar 1,81. Hal ini terlihat bahwa Kabupaten Sumenep mampu mempertahankan rata-rata jumlah anak per keluarga sebanyak 1-2 anak. Masyarakat Kabupaten Sumenep saat ini sudah memandang bahwa kualitas anak lebih penting dari pada kuantitasnya. Berkaitan dengan itu dapat diketahui bahwa jumlah peserta KB di Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 sebanyak Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

207


Pemerintah Kabupaten Sumenep

168.993 peserta dari 250.093 pasangan usia subur. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013. Adapun rasio akseptor KB terhadap jumlah pasangan usia subur selama kurun waktu tahun 2013-2014 masing-masing adalah 65,44% dan 67,57%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Rasio Akseptor KB di Kabupaten Sumenep Tahun 2014 No. 1

Uraian

3

Jumlah PUS Jumlah Peserta KB (Jumlah Akseptor KB) Jumlah Tidak Ber-KB

4

Rasio Akseptor KB

2

2011

2012

2013

2014

250.257

251.928

246.328

250.093

187.473

182.425

161.201

168.993

62.784

69.503

85.127

81.100

74,91

72,41

65,44

67,57

Jika dibandingkan dengan target pada tahun 2014 sebesar 73,76 % maka capaian kinerjanya adalah 91,63% dari realisasi sebesar 67,57%, dan ini menunjukkan bahwa ada penurunan sebesar 2,13 % terhadap Jumlah Peserta KB ( Jumlah Akseptor KB). 3. Cakupan Akseptor KB aktif Indikator ini menggambarkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan

peserta

KB

aktif

(Pasangan

Usia

Subur

yang

menggunakan kontrasepsi). Pada tahun 2014, dari Pasangan Usia Subur sebanyak 250.903 orang, yang menjadi perserta KB aktif sebanyak 168.993 Akseptor atau sebesar 85,03%. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 7.792 orang dibanding tahun 2013 sebanyak 161.201 orang. Bila dibandingkan dengan target tahun 2014 sebesar 194.858

Akseptor, capaian kinerjanya adalah 82,73%. Menurunnya

pencapaian target peningkatan PUS yang menjadi peserta KB aktif disebabkan berkurangnya petugas lapangan dalam pembinaan peserta KB aktif. 4. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I Pada Tahun 2013 sebanyak 185.250 Keluarga dan Tahun 2014 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I adalah 181.964 Keluarga dibanding dengan Jumlah Kepala Keluarga yang ada di Kabupaten Sumenep hasil Pendataan Tahun 2014 adalah 355.644 KK . Jika dibandingkan dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

208


Pemerintah Kabupaten Sumenep

target pada tahun 2014 Jumlah Keluarga Persejahtera dan Keluarga Sejahtera I adalah sebesar 168.347 Keluarga maka terjadi peningkatan sebesar 108,09% dan ini menunjukkan bahwa adanya penurunan Kesejahteraan Masyarakat dari Keluarga yang kebutuhan dasarnya harusnya terpenuhi masih belum terpenuhi, hal ini perlu adanya dorongan untuk mendongkrak

kegiatan kegiatan yang ada pada

kegiatan Bidang Keluarga Sejahtera dan Bidang Bidang lainnya untuk saling

bekerjasama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui berbagai kegiatan diantaranya dengan adanya pemberian modal pada Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Program yang terkait dengan pencapaian sasaran tersebut adalah : - Keluarga Berencana - Keluarga sejahtera.

MISI 4 TUJUAN 4 18. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI SASARAN 1

“MENINGKATNYA SUASANA YANG AMAN DAN TERTIB DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA�

Pengukuran kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Suasana Yang Aman dan Tertib Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Berbangsa Dan

Bernegara yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 93,33%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 18.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dari Sasaran Strategis Meningkatnya Suasana Yang Aman dan Tertib Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Berbangsa Dan Bernegara dengan indikator kinerja

perolehan capaian sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

209


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 18.1. NO. 1. 2. 3.

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Kali

6

5

83,33

6

9

150

12

12

100

3

2

66,67

6

4

66,67

Terbinanya LSM, Ormas dan OKP Terbantuanya Keuangan kepada Partai Politik Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM

bulan Bulan

4.

Dukungan kelancaran pemilu

Kali

5.

Terlaksananya pembinaan politik daerah

kali

Dari tabel di atas masih terdapat dua indikator yang kurang berhasil adalah indikator Terbinanya LSM, Ormas dan OKP dan indikator Terlaksananya pembinaan politik daerah Target tersebut diupayakan pada tahun berikutnya akan dipenuhi untuk mencapai target RPJMD. 18.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Sasaran Strategis Meningkatnya

Suasana

Yang

Aman

dan

Tertib

Dalam

Kehidupan

Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 18.2. Indikator Kinerja Terbinanya LSM, Ormas dan OKP Terbantuanya Keuangan kepada Partai Politik Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Dukungan kelancaran pemilu Terlaksanany a pembinaan politik daerah

% Capaian Kinerja Th.2011

% Capaian Kinerja Th.2012

Kali

0

Bulan

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian Th.2014 dibandingkan Capaian Th.2013

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

100

6

6

100

6

5

83,33

83,33

100

100

6

5

83,33

6

9

150

180,01

Bulan

100

100

12

12

100

12

12

100

100,00

Kali

0

0

2

1

50

3

2

66,67

133,34

Kali

100

100

2

2

100

6

4

66,67

66,67

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

210


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Grafik : 18.2 Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan Bermasyarakat berbangsa dan bernegara

160 140 120 100 80 60 40 20 0

Terbinanya LSM, Ormas dan OKP Terbantuanya Keuangan kepada Partai Politik Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Dukungan kelancaran pemilu

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Terlaksananya pembinaan politik daerah

1. Terbinanya LSM, Ormas dan OKP Indikator ini menunjukkan kemampuan pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan

pembinaan

terhadap

LSM,

Ormas,

dan

OKP

Program/kegiatan Pembinaan terhadap Ormas, LSM dan OPK untuk tahun anggaran 2011 belum disetujui oleh legeslatif dan baru disetujui untuk tahun anggaran 2012. Pada tahun 2012 pembinaan Politik Daerahterhadap Ormas, LSM dan OPK terealisasi 6 kali. Dan pada tahun 2014 target hasil pembinaan politik daerah yang dikemas dalam kegiatan pemberdayaan dan pembinaan ormas dan LSM yang diikuti dari unsur Ormas, LSM dan OKP pada tahun 2014 sebanyak 6 (enam) kali dan terealisasi 5 kali atau tercapai 83.33% 2. Terbantuanya Keuangan kepada Partai Politik Indikator ini menunjukkan kemampuan pemerintah Kabupaten Sumenep dalam memberikan bantuan kepada partai politik. Bantuan keuangan dari tahun 2010 dan tahun 2014 sebanyak 6 bulan. Untuk tahun 2010 dan tahun 2014 pemberian bantuan keuangan kepada 11 (sebelas) Partai Politikyaitu partai PKB, P3, PAN, PDIP, Golkar, Demokrat, PKNU, PBB, Hanura, PKS dan PDP sedang yang tidak mengajukan adalah partai PDP. Pemberian bantuan kepada partai dilaksanakan selama 6 bulan. Untuk tahun 2014, pemberian bantuan keuangan kepada partai politik diberikan untuk partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Sumenep hasil pemilu tahun 2009 selama 8 bulan dan untuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

211


Pemerintah Kabupaten Sumenep

hasil pemilu tahun 2014 diberikan 4 bulan sesuai besaran perolehan suara. Sehingga pelaksanaan pemberian bantuan keuangan kepada yang sedianya target 6 bulan menjadi terealisasi 9 bulan atau 150% 3. Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Hasil monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan 22 ormas, 63 LSM dan Orsos di Kabupaten Sumenep pada tahun anggaran 2012 dan tahun 2013 terpenuhi selama 12 (dua belas) bulan demikian pula kondisi tahun 2014 tercapai 100%. 4. Dukungan kelancaran pemilu Indikator ini digambarkan dengan kegiatan pemantauan perkembangan politik di daerah melalui posko desk pemilu pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 3 kali dan terealisasi sebanyak 2 kali, hal ini disebabkan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu Presiden/Wakil Presiden masing-masing 1 kali putaran atau 83,33% 5. Terlaksananya pembinaan politik daerah Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Kabupaten dalam melakukan pembinaan Politik. Pembinaan politik daerah melalui kegiatan koordinasi forum-forum diskusi politik. Hasil pembinaan terhadap masyarakat, Ormas, LSM dan OKP mulai tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 6 (enam) kali sedangkan pada tahun 2014 pembinaan politik daerah dari target 6 kali terealisasi sebanyak 4 kali atau 66,67%. Hal ini disebabkan ketersediaan anggaran untuk pembinaan politik daerah yang kurang terpenuhi akibat pelaksanaan pemilu tahun 2014 yang juga membutuhkan anggaran. 18.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya

Suasana

Yang

Aman

dan

Tertib

Dalam

Kehidupan

Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

212


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 18.3.

No.

1. 2. 3. 4. 5.

Indikator kinerja

Terbinanya LSM, Ormas dan OKP Terbantunya Keuangan kepada Partai Politik Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Dukungan kelancaran pemilu Terlaksananya pembinaan politik daerah

Satuan

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

Kali

24

24

100

Bulan

27

24

112,5

Bulan

48

48

100

Kali

4

5

80

Kali

12

12

100

Berdasarkan tabel 18.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 98,5%, ini termasuk predikat sangat baik. Dari lima indikator yang ditetapkan terdapat 3 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015, 1 indikator yang telah berhasil melampaui target RPJMD Tahun 2015 dan 1 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 18.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 18.4. di atas sasaran tersebut didukung oleh 5 indikator sasaran yaitu Terbinanya LSM, Ormas dan OKP, Terbantunya Keuangan kepada Partai Politik, Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM, Dukungan kelancaran pemilu dan Terlaksananya pembinaan politik daerah. Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut : a. Terbinanya LSM, Ormas dan OKP tahun 2014 sebanyak 24 kali dari target 24 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 100%. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh dukungan dari Pemerintah dengan persetujuan DPRD Kabupaten Sumenep dalam memberikan penyediaan dana. b. Terbantunya Keuangan kepada Partai Politik sebanyak 27 bulan dari target 24 bulan, sehingga pencapaian kinerja sebesar 112,5%. Tingginya pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh pemberian bantuan keuangan kepada partai politik diberikan pada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD, sedangan pada tahun 2014 ada 2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

213


Pemerintah Kabupaten Sumenep

keanggotaan DPRD yaitu anggota DPRD hasil pemilu 2009 dan anggota DPRD hasil pemilu 2014. Sehingga dilakukan pemberian bantuan keuangan kepada anggota DPRD hasil pemilu 2009 dan anggota DPRD hasil pemilu 2014. c. Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Pada Tahun 2014 Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM sebanyak 48 bulan atau telah mencapai 100% dari yang ditargetkan sebanyak 48 bulan. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh dukungan dari Pemerintah dengan persetujuan DPRD Kabupaten Sumenep dalam memberikan penyediaan dana. d. Dukungan kelancaran pemilu tahun 2014 sebanyak 4 kali. Adapun target tahun 2014 sebanyak 5 kali, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 80%. Hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan pemilu pada tahun 2013 pelaksanaan pemilu Gubernur/Wakil Gubernur sebanyak 2 kali putaran. Sedangkan tahun 2014 untuk pemilu legislatif 1 kali putaran dan pemilu presiden/wakil presiden 2 kali putaran, namun karena pemilu presiden/wakil presiden 1 kali putaran. Sehingga Dukungan kelancaran pemilu tahun 2014 sebanyak 4 kali. e. Terlaksananya pembinaan politik daerah tahun 2014 melalui kegiatan koordinasi forum-forum diskusi politik sebanyak 12 kali dari target 12 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 100%. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh dukungan dari Pemerintah dengan persetujuan DPRD Kabupaten Sumenep dalam memberikan penyediaan dana. 18.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan

Peraturan

Daerah Kabupaten Sumenep No 17 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, sumber daya manusia yang telah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

214


Pemerintah Kabupaten Sumenep

ditetapkan telah mendukung pencapaian kinerja urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

b. Sumber Daya Dana Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang Penjabaran APBD Tahun 2014 dengan alokasi dana 4.663.140.500

alokasi

tersebut

cukup

untuk

sebesar Rp melaksanakan

program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. 18.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Sasaran Strategis Meningkatnya Suasana Yang Aman dan Tertib Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Berbangsa Dan Bernegara

didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut : a. Terbinanya LSM, Ormas dan OKP melalui kegiatan Pemberdayaan dan Pembinaan Ormas dan LSM, sampai dengan tahun 2014 dilaksanakan sebanyak 24 kali dengan target 24 kali b. Terbantunya Keuangan kepada Partai Politik melalui kegiatan Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik sebanyak 27 bulan dari target Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

215


Pemerintah Kabupaten Sumenep

24 bulan, sehingga pencapaian kinerja sebesar 112,5%. Tingginya pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh pemberian bantuan keuangan kepada partai politik diberikan pada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD dengan perhitungan hasil suara yang didapat oleh masing-masing partai politik, sedangan pada tahun 2014 ada 2 keanggotaan DPRD yaitu anggota DPRD hasil pemilu 2009 dan anggota DPRD hasil pemilu 2014. Sehingga dilakukan pemberian bantuan keuangan kepada anggota DPRD hasil pemilu 2009 dan anggota DPRD hasil pemilu 2014. c.

Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM Pada Tahun 2014 Monitoring dan Evaluasi keberadaan Ormas dan LSM sebanyak 48 bulan atau telah mencapai 100% dari yang ditargetkan sebanyak 48 bulan. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh dukungan dari Pemerintah dengan persetujuan DPRD Kabupaten Sumenep dalam memberikan penyediaan dana.

d. Dukungan kelancaran pemilu tahun 2014 sebanyak 4 kali. Adapun target tahun 2014 sebanyak 5 kali, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 80%. Hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan pemilu pada tahun 2013 pelaksanaan pemilu Gubernur/Wakil Gubernur sebanyak 2 kali putaran. Sedangkan tahun 2014 untuk pemilu legislatif 1 kali putaran dan pemilu presiden/wakil presiden 2 kali putaran, namun karena pemilu presiden/wakil presiden 1 kali putaran. Sehingga Dukungan kelancaran pemilu tahun 2014 sebanyak 4 kali. e. Terlaksananya pembinaan politik daerah tahun 2014 melalui kegiatan koordinasi forum-forum diskusi politik sebanyak 12 kali dari target 12 kali sehingga pencapaian kinerja sebesar 100%. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh dukungan dari Pemerintah dengan persetujuan DPRD Kabupaten Sumenep dalam memberikan penyediaan dana. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

216


Pemerintah Kabupaten Sumenep

MISI 4 TUJUAN 5 19. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SASARAN 1

“MENINGKATNYA SISTEM KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASA”

Pengukuran kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Komunikasi dan Informatika yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 130.41%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 19.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014

Urusan

Komunikasi

dan

Informatika

dari

Sasaran

Strategis

Meningkatnya Kualitas Komunikasi dan Informatika dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 19.1. NO. 1. -

2. 3.

INDIKATOR KINERJA Frekuensi Penyebaran Informasi melalui : Tabloid”info” Pemutaran film Penerangan mobil (siaran keliling) Media tradisional (pertura) Media massa lainnya (surat kabar & TV) Media interpersonal Media luar ruang Pameran/expo Peningkatan Ketersediaan Informasi yang berkwalitas : Berita harian news room (sumenep.go.id) Papan informasi Dokumentasi kegiatan pembangunan Siaran radio pemerintah daerah Pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat (KIM)

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Eks Kali

43.400 27

72.000 24

165,90 88.89

Kali

68

60

88.24

Kali

12

12

100

Kali

14

12

85.71

Kali

12

6

50

Buah Kali

12 3

9 27

75 900

Hari

Tiap hari

Tiap hari

100

Hari

Tiap hari

Tiap hari

100

Paket

40

36

90

Hari

Tiap hari

Tiap hari

100

Kali

14

6

42.86

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

217


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

INDIKATOR KINERJA Meningkatnya Pemanfaatan Server sebagai: Hosting sub domain website ssatker/sekolah Hosting sistem informasi satuan kerja Web site milik pemerintah daerah Meningkatnya kemampuan SDM di bidang IPTEK : Bintek internet Bintek komputer Workshop IPTEK Jumlah jaringan komunikasi Rasio wartel / warnet terhadap penduduk Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

SKPD

55

40

72.73

SKPD

8

6

75

Ada/tid ak ada

Ada

Ada

100

Orang

80

120

150,00

Orang Orang

80 60

70 40

87,50 66,67

%

97

186

191,75

%

0,13

0,07

53,85

Buah

94

85

90,43

Inst

30

34

113,33

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 

Frekuensi Penyebaran Informasi melalui Tabloid Info; Sasaran kegiatan ini adalah terpenuhinya peningkatan serapan informasi pada masyarakat dengan sarana tabloid Info yang didistribusikan kepada masyarakat antara lain, Forpimda, Ketua dan wakil ketua Komisi DPRD Sumenep, semua SKPD se-Kabupaten Sumenep, semua Lurah/ Kepala Desa se-Kabupaten Sumenep, Pondok Pesantren, lembaga pendidikan (SMP/ SMA/ Universitas), organisasi masyarakat, Muspika, Kelompok informasi masyarakat (KIM), Dinas Kominfo se-Jawa Timur. Pada tahun 2014,

Dinas

Komunikasi

dan

Informatika

Kabupaten

Sumenep

mentargetkan oplah tabloid sebesar 3000 exemplar. Target oplah disesuaikan dengan alokasi anggaran yang ada (Tahun anggaran 2013 sebesar

86.400

exemplar,

2014

sebanyak

72.000

exemplar).

Pencapaian target dapat terealisasi 345% melebihi target tahun lalu sangat meningkat dengan signifikan. 

Frekuensi Penyebaran Informasi melalui pemutaran film; Pada tahun 2014, pencapaian target terealisasi sebesar 88% dengan rincian 2 kali x 12 bulan. Dengan begitu, kegiatan ini dilaksanakan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

218


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sebanyak 2 kali dalam satu bulannya sehingga terakumulasi menjadi 24 buah dalam satu tahun. Kegiatan ini sering dilaksanakan di daerah pedesaan dan daerah terpencil meningkat dari tahun kemaren 38%. 

Frekuensi Penyebaran Informasi melalui penerangan mobile (siaran keliling); Dari target sebanyak 60 kali kegiatan, tercapai sebesar 88% dengan rincian 5 kali kegiatan x 12 bulan sehingga menjadi 60 kegiatan dalam setahun. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan programprogram pembangunan daerah meningkat dari tahun kemaren sebesar 160%.



Frekuensi Penyebaran Informasi melalui media tradisional (pertura); Kegiatan ini bertujuan untuk penyebaran informasi pembangunan melalui pendekatan seni dan kultural masyarakat setempat. Biasanya dalam kegiatan ini menampilkan pertunjukan rakyat yang dikemas sedemikian rupa dengan tidak meninggalkan sisi informatifnya. Pertunjukan rakyat yang merupakan seni tradisi yang berkembang di masyarakat seperti seni suara, seni tari, seni musik, dan gabungan dari seni suara dan seni tari yang disajikan dalam pertunjukan terlaksana dengan sukses 100%.

 Frekuensi Penyebaran Informasi melalui media massa lainnya (surat kabar & TV); Pada tahun 2014 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep mentargetkan sebanyak 12 kali dan terealisasi sebesar 85%. Kegiatan penyebaran infomasi melalui media massa berupa pariwara dan advertorial di surat kabar dan TV memuaskan. 

Frekuensi Penyebaran Informasi melalui media interpersonal; Target penyebaran informasi melalui media interpersonal adalah sebesar 6 kali. Pada tahun 2014 target tercapai sebesar 50%. Media interpersonal disini adalah berupa pelaksanaan sarasehan dengan masyarakat. Sarasehan sering mengambil tema yang bersifat isu-isu strategis aktual seperti tentang teknologi informasi, pemuda dan narkoba dan lain-lain turun 50% dari tahun sebelumnya sebesar 50 % karena anggaran turun.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

219


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Frekuensi Penyebaran Informasi melalui media luar ruang; Pada kegiatan ini mentargetkan sebanyak 9 kali/ buah. Target dapat tercapai 75%. Biasanya kegiatan ini berupa pemancangan reklame atau spanduk yang dipasang di tempat-tempat strategis cukup bagus dari tahun kemaren.

Frekuensi Penyebaran Informasi melalui pameran/ expo; Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep mentargetkan sebanyak 2 kali penyelenggaraan pameran/ expo. Pada tahun 2014, terjadi pelampauan target hingga mencapai 900% atau pameran/ expo terselenggara sebanyak 27 kali, dengan rincian sebagai berikut : dua puluh tujuh kali pelaksanaan pameran pembangunan ditiap Kecamatan se Kabupaten Sumenep, satu kali pelaksanaan pameran Festival Kesenian Pesisir Utara Di Adai Poday yang diikuti Kabupaten Pesisir Se Jawa Timur pada tahun ini meningkat sangat signifikan.

Peningkatan ketersediaan informasi yang berkualitas melalui berita harian news room; Ketersediaan informasi melalui berita harian news room dilaksanakan setiap hari (termasuk hari libur). Target dapat tercapai 100%. Berita harian news room ditujukan bagi forpimda, Wakil Bupati Sumenep dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep. Selain didistribusikan dengan cara diantar ke masing-masing forpimda/ Wakil Bupati Sumenep/ Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, juga dapat diakses di www.sumenep.go.id yang di update setiap harinya.

Peningkatan ketersediaan informasi yang berkualitas melalui papan informasi; Ketersediaan informasi melalui papan informasi dilaksanakan setiap hari kerja. Petugas papan informasi memperbarui informasi yang ditempel di papan informasi. Untuk saat ini telah tersedia sebanyak 8 buah papan informasi yang berada di tempat-tempat strategis. Informasi yang dipasang di papan informasi biasanya berupa informasi yang berasal media surat kabar dan up-todate.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

220


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Peningkatan ketersediaan informasi yang berkualitas melalui dokumentasi kegiatan pembangunan; Kegiatan ini mentargetkan sebanyak 36 buah buku dokumentasi. Target dapat tercapai 90%. Dokumentasi kegiatan berupa kliping koran/ surat kabar dan foto-foto kegiatan Bupati/ Wakil Bupati/ Sekretaris Daerah selama satu tahun anggaran.

Peningkatan ketersediaan informasi yang berkualitas melalui siaran radio pemerintah; Target dapat tercapai sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari (termasuk hari libur) yang dilaksanakan oleh radio gema sumekar (RGS).

Pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat (KIM); Kegiatan ini mentargetkan sebanyak 6 kali kegiatan. Target dapat tercapai 100%. Kegiatan pengembangan KIM diwujudkan dalam pembinaan KIM yang dilaksanakan sebanyak 6 kali dalam setahun. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini adalah berupa lomba cerdik cermat KIM (LCCK) tingkat propinsi. KIM yang dianggap mampu dan berkembang dengan baik, akan diikutkan lomba LCCK dan diikutkan dalam pameran pekan KIM.

Meningkatnya pemanfaatan server sebagai hosting sub domain website satker/ sekolah; Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep berhasil merealisasikan 40 SKPD yang mendapat fasilitas internet dalam rangka penyebaran informasi potensi Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) melalui sarana internet. Penyediaan web SKPD secara interoperabilitas, saling

terkoneksi

dan

terhubung

otomatis

dengan

website

hosting

sistem

Sumenep.go.id. Target tercapai sebesar 80%. 

Meningkatnya

pemanfaatan

server

sebagai

informasi satuan kerja; Target pada kegiatan ini adalah sebanyak 1 paket yang menjadi hosting sistem informasi satuan kerja. Target ini dapat tercapai 100% dengan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

221


Pemerintah Kabupaten Sumenep

rincian sebagai berikut : sistem informasi keuangan (simkeu), simpeg, simkes, simduk, sistem informasi pendidikan dan sistem informasi Publik. 

Meningkatnya kemampuan SDM di bidang Iptek melalui bintek internet; Peningkatan kemampuan SDM di bidang Iptek melalui bintek internet mentargetkan sebanyak 120 orang yang ikut bintek internet. Dinas Komunikasi

dan

Informatika

Kabupaten

Sumenep

berhasil

merealisasikan melebihi target sebesar 150%. Kegiatan ini ditujukan bagi masyarakat awam di daerah pedesaan sebanyak 12 kali kegiatan/ desa. Setiap kegiatan diikuti oleh 10 orang peserta. Dinas Kominfo Kabupaten Sumenep ingin menekankan bahwa belajar internet tidak sulit dan dapat dilakukan dimana saja termasuk daerah yang tertinggal/ miskin. 

Meningkatnya kemampuan SDM di bidang Iptek melalui bintek komputer; Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep berhasil memfasilitasi bintek computer bagi masyarakat pelosok pedesaan sebanyak 7 kali kegiatan. Setiap kegiatan diikuti oleh 10 orang peserta. Dengan demikian, realisasi pencapaian target mencapai 100%.

Meningkatnya kemampuan SDM di bidang Iptek melalui workshop Iptek; Kegiatan ini berupa workshop pengembangan IPTEK yang ditujukan bagi pelajar sebanyak 40 pelajar/ sekolah. Tujuannya agar pelajar menjadi terbiasa dengan IPTEK. Alat peraga pada workshop ini adalah pembangkit listrik sederhana. Target dapat tercapai 100%.

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian wartel, warnet, warung seluler & jasa titipan; Realisasi pencapaian target pengawasan dan pengendalian wartel, warnet, warung seluler & jasa titipan sebesar 100%.

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian telekomunikasi; Realisasi

pencapaian

target

pengawasan

dan

pengendalian

telekomunikasi adalah sebesar 100%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

222


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian bidang standarisasi perangkat pos & informatika; Kegiatan ini mentargetkan sebesar 10%. Hal ini karena kegiatan ini bersifat baru dan belum didukung oleh alokasi anggaran. Sehingga tidak ada dukungan sarana dan prasarana serta tidak ada dukungan anggaran. Target dapat tercapai 100%.

Jumlah jaringan komunikasi; Kegiatan ini mentargetkan sebesar 186 jumlah jaringan telpon genggam per stasioner. Pada kegiatan ini target yaitu sebesar 186%. Sehingga kalau diprosentasekan, antara realisasi target dengan target yang harus dicapai maka menghasilkan realisasi target sebesar 191%.

Rasio wartel/ warnet terhadap jumlah penduduk; Kegiatan ini mentargetkan sebesar 10% dari jumlah penduduk dari 86 wartel/ warnet per 1.078.315 penduduk. Target hanya mencapai 10%. Sehingga kalau dibandingkan dengan target yang ditetapkan, yaitu realisasi per jumlah target adalah sebesar 100%.

Jumlah surat kabar nasional/ lokal; Kegiatan ini mentargetkan sebesar 85 surat kabar nasional/ lokal yang masuk ke Sumenep. Dari target sebesar itu, terealisasi sebesar 100%. Jumlah surat kabar nasional/ lokal yang masuk ke Sumenep sebanyak 85 surat kabar.

Jumlah penyiaran radio/ TV lokal; Kegiatan ini mentargetkan sebesar 24 surat kabar nasional/ lokal yang masuk ke Sumenep. Dari target sebesar itu, terealisasi sebanyak 34 radio/ 2 TV lokal atau sebesar 142%.

Website milik Pemerintah Daerah; Target dapat tercapai 100%. Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah memiliki website sendiri yang bernama www.sumenep.go.id. Untuk tahun 2014 diperoleh hasil capaian kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep sebesar Rata- rata 100 %. Dengan capaian kinerja sebesar 92.02% tersebut Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep dapat dikategorikan sebagai instansi yang berhasil dalam pencapaian kinerjanya. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

223


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Sumenep menyadari bahwa masih ada kelemahan/ kekurangan yang harus diperbaiki dan dilakukan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan Inovasi terhadap apa yang telah dilaksanakan guna mengetahui penyebab kekurangan/ kegagalan tersebut sebagai umpan balik/ feed back dari apa yang telah dan akan dilaksanakan. 19.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Komunikasi dan Informatika Sasaran Strategis Meningkatnya Sistem Komunikasi, Informasi dan Media Masa, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 19.2. Indikator Kinerja

Jumlah Komunikasi

jaringan

Rasio wartel/warnet terhadap penduduk Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiraran radio/tv lokal Web site milik Pemerintah daerah Pameran / expo

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian Th.2014 dibandingkan Capaian Th.2013

% Capaian Th.2011

% Capaian Th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

%

101,1

222,83

92

205

222,83

97

187

192,78

86,51

%

87.50

80

0,11

0,08

72,73

0,13

0,07

53,85

74,04

Buah

107,59

101

84

85

101,19

94

85

90,43

89,37

Inst

141,67

100

26

26

100,00

30

34

113,33

113,33

ada/tidak

100

100

Ada

Ada

100,00

Ada

Ada

100,00

100

Kali

150

150

2

3

150,00

3

27

900,00

600

Satuan

1. indikator jumlah Jaringan Komunikasi Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 192%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 2. Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 53.8%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

224


Pemerintah Kabupaten Sumenep

secara signifikan karena banyaknya wartel dan warnet yang tutup tergantikan oleh Laptop dan Android. 3. Indikator Jumlah surat kabar nasional/lokal Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 90.4%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 4. Indikator Jumlah penyiraran radio/tv lokal Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 113%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja secara signifikan. 5. Indikator Web site milik Pemerintah daerah Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 masih tetap sama maksimal capaian kinerjanya . 6. Indikator Pameran / expo Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 900%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja secara signifikan. 19.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Komunikasi dan Informatika Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Sistem Komunikasi, Informasi dan Media Masa dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 19.3. No.

1.

Indikator kinerja

Jumlah jaringan Komunikasi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

187

99

188,89 225


Pemerintah Kabupaten Sumenep Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

No.

Indikator kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

2.

Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

0,7

0.15

46,67

3.

Jumlah surat nasional/lokal

85

99

85,86

4.

Jumlah penyiraran radio/tv lokal

34

31

109,68

5.

Web site milik Pemerintah daerah

100

Ada

100

6.

Pameran / expo

27

4

675

kabar

Berdasarkan tabel 1.3.1 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 201,02%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari enam indikator yang ditetapkan terdapat 4 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 2 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 19.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 19.1 di atas sasaran tersebut didukung oleh 4 indikator sasaran yaitu Persentase jaringan komunikasi, Jumlah penyiaran radio/tv lokal, webside milik pemerintah daerah, dan Pameran/expo. Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Jumlah jaringan komunikasi tahun 2014 sebanyak 187 tower dari target 99 tower sehingga pencapaian kinerja sebesar 192%. Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh

dipermudahnya ijin pendirian tower baru

didaerah terpencil atau kepulauan yang belum terjangkau oleh BTS tower telekomunikasi. b. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

sebanyak 0,07 warnet/wartel

dari target 0.15 warnet/wartel, sehingga pencapaian kinerja sebesar 53.8%. Rendahnya pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh beralihnya masyarakat yang menggunakan wartel atau warnet dengan adanya HP atau telpon genggam yang berbasis android dan laptop yang semakin murah harganya dan terjangkau. Solusi atas permasalahan di atas Dinas Komnikasi dan Informatikai akan memfasilitasi pemberian Wifi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

226


Pemerintah Kabupaten Sumenep

secara gratis dan penambahan sarana telecenter serta program penambahan jaringan Fo (fiber Optic) bekerjasama dengan PT. Telkom,Tbk untuk daerah tertinggal terutama daerah kepulauan yang dananya diambilkan dari program/kegiatan yang melekat pada dinas Komunikasi dan Informatika. c.

Jumlah surat kabar nasional/lokal jumlah sebanyak 85 atau hanya mencapai 90,4% dari yang ditargetkan sebanyak 99 buah. Rendahnya pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh berkurangnya media koran atau surat kabar beralih ke media online (Intenet) atau televisi. Solusi atas permasalahan di atas adalah akan dibangunakan tempat tempat untuk anak muda yang suka brosing lewat internet dengan membuka layanan Internet Gratis yang ditempatkan ditempat tempat umum misalnya di Taman Bunga yang anggarannya akan diambilkan dari Program APBD Kabupaten dibawah pengawasan Dinas Kominfo.

d. Jumlah Jumlah penyiraran radio/tv lokal tahun 2014 sebanyak 34. Adapun target tahun 2014 sebanyak 31, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 113%. Adapun faktor pendukung keberhasilan pencapaian target yaitu semakin banyaknya radio swasta dan komunitas yang mendukung program pembangunan yang ada di Kabupaten Suemenep lewat iklan radio dan tv lokal. e. Jumlah Web site milik Pemerintah daerah pada tahun 2014 tetap eksis (Ada) sampai dengan tahun ini tetap terjaga dan bekerjasama dengan SKPD

lainnya

untuk

memperlancar

pembangunan

dikabupaten

Sumenep dalam hal pelaporan pemerintahan dan perijinan berbasis EGovernment dengan tambahan banwid yang menggunakan FO(fiber optic) dengan kecepatan yang cukup sehingga memperlancar kerja antar SKPD samapai sekarang persentasenya masih memuaskan 100%. f.

Jumlah Pameran atau Expo pada tahun 2014 adalah 27 kegiatan yang ditempatkan di tiap tiap Kecamatan dari target yang ditetapkan sebanyak 4 kegitan ,terjadi kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 900%. Keberhasilan ini tidak luput dari dukungan semua Camat yang ada di Kabupaten Sumenep dalam mendukung program Dinas Kominfo yang lebih baik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

227


Pemerintah Kabupaten Sumenep

19.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Komunikasi dn Informatika dibentuk berdasarkan SK Bupati Nomor : 16 Tahun 2008 tanggal 1 Januari sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan Komunikasi dan Informatika

b. Sumber Daya Dana Urusan Komunikasi dan Informatika mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA. 2014 sebesar Rp.10.164.303.843,- alokasi tersebut (sangat cukup /tidak cukup)

untuk

melaksanakan

program/kegiatan

untuk

menunjang

pencapaian kinerja urusan komunikasi dan informatika Kalau tidak cukup akibat yang ditimbulkan tidak akan terlaksananya program kegiatan Dinas Komunikasi dan Informatika yang sudah di tetapkan dalam RPJMD maupun dituangkan dalam Renstra.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

228


Pemerintah Kabupaten Sumenep

19.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Sasaran Strategis Meningkatnya Sistem Komunikasi, Informasi dan Media Masa didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program

Pelayanan

Administrasi

perkantoran.

Untuk

mencapai

indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain dokumentasi pelaporan kegiatan sebanyak sembilan paket dari target 12 laporan dalam satu tahun. b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain pengadaan komputer, pemeliharaan gedung kantor dan alat studio semuannya masuk dalam sebelas paket dari target 12 paket yang dilaksanakan dalam satu tahun. c. Program

Peningkatan

kapasitas

sumber

daya

aparatur.

Untuk

mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain pendidikan dan pelatihan formal sebanyak satu paket dari target bintek pelatihan komputer dari target 10 orang dalam satu tahun 120 orang. d. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capian kinerja. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan ketepatan penyusunan laporan dalam capaian kinerja dan ikhtiar realisasi kinerja SKPD sebanyak satu paket dari target 6 laporan dalam satu tahun. e. Program pengembangan komunikasi,informasi dan media massa. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain pembangunan telecenter,pengembangan web, sambung rasa bersama wong cilik kegiatan sebanyak enam paket dari target 6 kegitan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun. f.

Program fasilitas peningkatan SDM bidang kamunikasi dan informasi. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan bimbingan internet,komputer,pengembangan IPTEK dan LCCK sebanyak satu paket dari target bimbingan teknis internet 120 orang,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

229


Pemerintah Kabupaten Sumenep

bimbingan teknis komputer 10 kali, pengembangan Iptek 40 siswa dalam satu tahun terlaksana dengan baik. g. Program kerjasama dengan media massa. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain penerbitan tabloid, siaran keliling, siaran radio pemerintah daerah, media luar ruang, sosialisasi pengawasan menara telekomunikasi kegiatan sebanyak enam paket dari target perkegitan 6 kegitan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun baik itu melalui siaran keliling ,penyebaran tabloid info ke semua SKPD,camat,dan pondok pondok pesantren serta pengawasan tower telekomunikasi yang dilaksanakan di aula KOMINFO dengan para provider atau pemilik tower. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik. Karena dalam setiap program yang sudah ditetapkan dalam DPA hampir semuanya terlaksana dengan baik sesuai target yang ditentukan dan anggaran yang ada di DPA Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep.

MISI 4 TUJUAN 6 20. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA “MENINGKATNYA KEHARMONISAN ANTARA MEDIA MASSA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP �

SASARAN 1

Pengukuran kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Keharmonisan Antara Media Massa, Masyarakat dan Pemerintah Kab. Sumenep menghasilkan nilai rata-rata sebesar 55.56%, ini termasuk predikat Cukup Berhasil. Tabel 20.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian : -

Wartel, warnet, warung seluler dan jasa titipan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

20%

10%

50 230


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO.

INDIKATOR KINERJA

-

Telekomunikasi

-

Standarisasi perangkat pos dan informatika

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

20%

10%

50

15%

10%

66.67

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian : -

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian wartel, warnet, warung seluler & jasa titipan Realisasi pencapaian target pengawasan dan pengendalian wartel, warnet, warung seluler & jasa titipan sebesar 16 kali dari yang ditargetkan 16 kali atau 100 % tercapai sesuai target. Sesuai DPA dan dari

hasil pantauan tim Dinas Komunikasi dan Informatika

Sumenep, sudah terdapat 48 warnet di Kabupaten Sumenep yang sudah mengantongi IJIN. -

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian telekomunikasi Realisasi

pencapaian

target

pengawasan

dan

pengendalian

telekomunikasi adalah sebesar 90.91%. Pada tahun 2013, sudah terdapat 176 BTS menara telekomunikasi dengan penerimaan daerah รกdalah 81% terjadi penurunan restribusi sebesar 27% dari 186 BTS di tahun 2014, dari tahun sebelumnya dikarenakan provider ada yang belum bayar dan pindah kepemilikan dan akan terus ditagihkan sebagai piutang di tahun 2015 untuk menaikkan PAD di Kabupaten Sumenep yang hanya 27% .

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

231


Pemerintah Kabupaten Sumenep

MISI 5 TUJUAN 1 21. URUSAN KESEHATAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT �

Pengukuran kinerja Urusan Kesehatan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 138.70%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 21.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kesehatan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 21.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Angka kelangsungan hidup bayi

2. 3. 4.

Angka usia harapan hidup Presentase balita gizi buruk Rasio Posyandu per satuan balita Rasio Rumah sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penanganan penderita penyakit TBC BTA

5. 6. 7. 8. 9.

10.

11. 12. 13.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

64,5 tahun

65.5 tahun

101.55

70 tahun 0,12%

65.5 tahun 0.05%

93.57 240

16,68

19.97

119.72

0,01

0.02

200

0,11

0.07

63.64

0,09

1.07

1.188.88

90%

69.99%

77.77

95%

93.21%

98.12

95%

86.75%

91.32

100%

100%

100

90%

100%

111.11

100%

100%

100

232


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO.

INDIKATOR KINERJA

14.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Cakupan Puskesmas Cakupan Pembantu Puskesmas

15.

16. 17. 18. 19. 20.

25.

UHH (Usia Harapan Hidup) Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup Angka kelangsungan hidup bayi

26.

Angka usia harapan hidup

21. 22. 23. 24.

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

100%

100%

100

100%

100%

100

90% 19%

98.72% 17%

109.69 89.47

19%

21%

110.53

71 tahun

65.5 tahun

92.25

2,50%

5,41%

216.4

0,0013

0.00064

203

9

4

225

11

4

275

20

4

500

64,5 tahun

65.5 tahun

101.55

70 tahun

60.5 tahun

86.43

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1.

Angka kelangsungan hidup bayi Indikator ini menggambarkan keberhasilan

Pemerintah Kabupaten

Sumenep dalam memberi jaminan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan persalinan. Angka kelangsungan hidup bayi adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi). Angka kematian bayi dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.AKHB Tahun 2014 sebesar 65,5 dengan capaian indicator sebesar 100%. 2.

Angka usia harapan hidup Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Berdasarkan hasil

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

233


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sensus penduduk Tahun 2014 untuk Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 sebesar 65.5 tahun 3.

Presentase balita gizi buruk Dengan Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 40 balita dari estimasi proyeksi balita tahun 2014 sebanyak 73914. balita dengan prosentase sebesar 0.05% dengan capaian Kinerja 100% tertangani.

4.

Rasio Posyandu per satuan balita Dengan Total Jumlah Posyandu pada Tahun 2014 sebanyak 1.476 Unit Posyandu, hal ini sama jumlahnya dari tahun 2013 sebanyak 1.476 unit. Dengan Rasio 19.97. dengan Capaian Indikator 119.72%

5.

Rasio Rumah sakit per satuan penduduk Dengan jumlah Rumah Sakit sebanyak 2 unit. Dengan Realisasi sebesar 0.02, hal ini sama kondisinya dengan Tahun 2013. Capaian Indikator ini mencapai 200%

6.

Rasio dokter per satuan penduduk Dengan Jumlah dokter sebanyak 78 orang pada tahun 2014 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.063.728 dengan rasio sebesar 0.07 dengan capaian kinerja sebesar 63.64%. Jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 0.05, telah terjadi peningkatan jumlah dokter yang ada.

7.

Rasio tenaga medis per penduduk Dengan Jumlah tenaga medis sebanyak 1.030 orang pada tahun 2014 dengan jumlah penduduk sebanyak 1063728 dengan rasio sebesar 1.07 dengan capaian kinerja sebesar 1.188,88%. Jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 0.97, telah terjadi peningkatan jumlah tenaga medis yang ada.

8.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Dengan Jumlah komplikasi yang mendapatkan penanganan sebanyak 2.334 dari estimasi proyeksi ibu hamil sebanyak 3.335 dengan cakupan sebesar 69.99% dengan capaian kinerja 77.77%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2013 telah terjadi peningkatan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

234


Pemerintah Kabupaten Sumenep

9.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Dengan Jumlah ibu bersalin yang ditolong sebanyak 14.836 dari estimasi proyeksi ibu bersalin sebanyak 15.917 dengan cakupan sebesar 93.21% dengan capaian kinerja 98.12%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2013 telah terjadi peningkatan.

10. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Dengan Jumlah desa UCI sebanyak 275 dari 332 desa dengan 86.75% dengan capaian kinerja sebesar 91.32%. Tahun 2014 telah meningkat jika dibandingkan tahun 2013 yang mencakupi 269 desa dengan cakupan sebesar 81.02%. 11. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Dengan Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 40 balita yang semua mendapatkan pertolongan dan penanganan dengan capaian Kinerja 100% tertangani. 12. Cakupan penanganan penderita penyakit TBC BTA Tahun 2014, Jumlah penemuan Penderita BTA sebanyak 1.049 orang. Semua Penderita ditangani 100%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2013 yg sebanyak 1.046 orang. 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Dengan Jumlah penemuan Penderita BTA sebanyak 834 orang. Semua Penderita ditangani 100%. Dari Analisa diatas upaya untuk Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit terlaksana dengan capaian Kinerja sebesar 100% 14. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Dengan kunjungan pasien masyarakat miskin sebanyak 289 pasien dengan cakupan sebesar 100% terlayani. 15. Cakupan kunjungan bayi Dengan Jumlah kunjungan bayi sebanyak 14168 dari estimasi proyeksi bayi lahir hidup sebanyak 14352 dengan cakupan sebesar 98.72% dengan capaian kinerja 109.69%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2013 terjadi peningkatan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

235


Pemerintah Kabupaten Sumenep

16. Cakupan Puskesmas Cakupan Puskesmas merupakan jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas

(sarana

pelayanan

kesehatan)

dibanding

jumlah

penduduk.Tahun 2014 cakupan puskesmas adalah 17%, masih kurang dari target 19%. 17. Cakupan Pembantu Puskesmas Jumlah pustu sebanyak 71 unit yang tersebar di 332 Desa di kabupaten Sumenep. Tahun 2014 cakupan pustu sebesar 21% sama dengan Tahun 2013 dengan Capaian kinerja sebesar 110,53%. 18. UHH (Usia Harapan Hidup) Usia harapan hidup merupakan perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Berdasarkan hasil sensus penduduk Tahun 2014 untuk Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 sebesar 65.5 tahun 19. Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Dengan Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 40 balita dari estimasi proyeksi balita tahun 2014 sebanyak 73914. balita dengan prosentase sebesar 5,41% dengan capaian Kinerja 216,4% tertangani. 20. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Indikator ini dimaksudkan untuk menggambarkan tingkat keberhasilan pemerintah kabupaten dalam menekan angka kematian ibu yang melahirkan. Kematian ibu per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) tahun 2014 sebanyak 10 kejadian. Jumlah ibu melahiran selama tahun 2014 mencapai 15.696 orang sehingga angka kematian ibu per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) sebesar 0,00064. 21. Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Dengan Jumlah neonatus meninggal sebanyak 61 dari

estimasi

proyeksi kelahiran hidup sebanyak 15.696 bayi. Jadi angka kamtian neonatus per 1.000 sebesar 4 orang dengan capaian kinerja sebesar 225%. Tahun 2014 meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 3 orang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

236


Pemerintah Kabupaten Sumenep

22. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Indikator

ini

menggambarkan

tingkat

keberhasilan

pemerintah

kabupaten dalam menekan angka kematian bayi. Kematian bayi pada tahun 2014 sebanyak 61 kejadian atau menunjukkan angka 4 per 1000 kelahiran hidup.angka kematian bayi yang lebih rendah menunjukkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten dari target yang ditetapkan sebesar 11 per 1000 dengan capaian kinerja sebesar 275%. 23. Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Perinatal (AKP) adalah jumlah kematian perinatal dikalikan 1000 dan kemudian dibagi dengan jumlah bayi lahir hidup dan lahir mati pada tahun yang sama. Kematian perinatal adalah kematian dalam masa kehamilan 28 minggu sampai bayi lahir dan berusia 7 hari. Kematian bayi pada tahun 2014 sebanyak 61 kejadian atau menunjukkan angka 4 per 1000 kelahiran hidup.angka kematian bayi yang lebih rendah menunjukkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten dari target yang ditetapkan sebesar 20 per 1000 dengan capaian kinerja sebesar 500%. 24. Angka kelangsungan hidup bayi Angka kelangsungan hidup bayi adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi). Angka kematian bayi dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.AKHB Tahun 2014 sebesar 65,5 dengan capaian indikator sebesar 101,55%. 25. Angka usia harapan hidup Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Berdasarkan hasil sensus penduduk Tahun 2014 untuk Kabupaten Sumenep pada tahun 2014 sebesar 60.5 tahun dengan capaian kinerja sebesar 86,43%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

237


Pemerintah Kabupaten Sumenep

21.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Kesehatan Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat, secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 21.2.

No.

1 2 3 4 5

6 7 8 9

10

11

12

13

14

15

16

17 18

Indikator kinerja

Angka kelangsungan hidup bayi Angka usia harapan hidup Presentase balita gizi buruk Rasio Posyandu per satuan balita Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk : Rasio Rumah sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Cakupan Puskesmas

% capaian kinerja th. 2011

% capaian kinerja th. 2012

Target

Realisasi

Capaian (%)

Target

Realisasi

Capaian (%)

100,62

100

64,4

64,4

100

64,5

65,5

101,55

101,55

94,45

94,48

69

65,3

94,63

70

65,5

93,57

98,88

27,27

33,33

0,12

0,05

41,66

0,12

0,05

41,66

100,00

9,83

287,76

16,68

19,52

117,02

16,68

19,97

119,72

102,31

100

100

0,1

0,1

100

0,1

0,11

110

110,00

200

200

0,01

0,02

200

0,01

0,03

300

150,00

100

54,54

0,11

0,05

45,45

0,11

0,07

63,63

140,00

104,44

106,66

0,09

0,097

107,77

0,09

0,107

118,88

110,31

70,77

63,77

90

62,21

69,12

90

69,99

77,76

112,50

105,2

110,86

90

91,85

102,05

95

93,21

98,11

96,14

66,62

43,75

95

86,75

91,31

95

86,75

91,31

100,00

100

100

100

100

100

100

100

100

100,00

111,11

111,11

100

100

100

90

100

111,11

111,11

100

100

100

100

100

100

100

100

100,00

100

100

100

100

100

100

100

100

100,00

100

100

100

100

100

100

100

100

100,00

86,7

105,52

90

93,89

104,32

90

98,72

109,68

105,14

187,5

100

18

21

116,66

19

17

89,47

76,69

Tahun 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Tahun 2014

Capaian th.2014 dibandingkan capaian 2013

238


Pemerintah Kabupaten Sumenep

No.

19 20 21

22

23

24

25

26

Indikator kinerja

Cakupan Pembantu Puskesmas UHH (Usia Harapan Hidup) Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup Angka kelangsungan hidup bayi

% capaian kinerja th. 2011

% capaian kinerja th. 2012

Target

Realisasi

Capaian (%)

Target

Realisasi

Capaian (%)

100

100

18

21

116,66

19

21

110,52

94,74

92,7

93

71

65,3

91,97

71

65,5

92,25

100,30

262,8

135,2

2,5

5,29

211,6

2,5

5,41

216,4

102,27

216,86

239,43

0,0015

0,00059

254,23

0,0013

0,00064

203,12

79,90

450

225

9

3

300

9

4

225

75,00

550

275

11

3

366,66

11

4

275

75,00

1000

500

20

3

666,66

20

4

500

75,00

100,62

100

64,4

64,4

100

64,5

65,5

101,55

101,55

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian th.2014 dibandingkan capaian 2013

Tabel di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 : 1. Angka kelangsungan hidup bayi Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 101,55%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 2. Angka Usia Harapan Hidup Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 93,57%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan. 3. Presentase Balita Gizi Buruk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 41,66%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

239


Pemerintah Kabupaten Sumenep

4. Rasio Posyandu Per Balita Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 119,72%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 5. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 110%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 6. Rasio Rumah sakit per satuan penduduk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 300%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 7. Rasio dokter per satuan penduduk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 63,63%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan 8. Rasio tenaga medis per penduduk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 118,88%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 9. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 77,76%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

240


Pemerintah Kabupaten Sumenep

tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan 10. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 91,31%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan. 11. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 tetap capaian kinerja dari tahun ke tahun. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah memenuhi target yang telah ditetapkan. 12. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 tetap capaian kinerja dari tahun ke tahun. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah memenuhi target yang telah ditetapkan. 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 tetap capaian kinerja dari tahun ke tahun. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah memenuhi target yang telah ditetapkan. 14. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 tetap capaian kinerja dari tahun ke tahun. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

241


Pemerintah Kabupaten Sumenep

15. Cakupan kunjungan bayi Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 109,68%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 16. Cakupan Puskesmas Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 89,47%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan. 17. Cakupan Puskesmas Pembantu Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 110,52%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan. 18. UHH (Usia Harapan Hidup) Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 92,25%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun belum mencapai target yang telah ditetapkan. 19. Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 216,4%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 20. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 203,12%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

242


Pemerintah Kabupaten Sumenep

tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 21. Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 225%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 22. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 275%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 23. Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 500%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 24. Angka kelangsungan hidup bayi Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 101,55%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 21.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kesehatan Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

243


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 21.3. Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

No.

Indikator kinerja

1.

Angka kelangsungan hidup bayi

65,5

64,5

101,55

2.

Angka usia harapan hidup

65,5

70,2

93,3

3.

Presentase balita gizi buruk

0,05

0,12

41,66

19,97

16,68

119,72

0,11

0,1

110

0,03

0,01

300

0,07

0,11

63,63

0,107

0,09

118,88

69,99

90%

77,76

93,21

95%

98,11

86,75

95%

91,31

100

100%

100

100

90%

111,11

100

100%

100

100

100%

100

100

100%

100

98,72 17

90% 20%

109,68 85

21

20%

105

65,5

71

92,25

5,41

2,50%

216,4

0,00064

0,0013

203,13

4

9

225

4

11

275

4

20

500

17. 18.

Rasio Posyandu per satuan balita Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk : Rasio Rumah sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Cakupan Puskesmas

19.

Cakupan Pembantu Puskesmas

20.

UHH (Usia Harapan Hidup) Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian perinatal per

4. 5. 6. 7. 8. 9.

10.

11. 12. 13. 14. 15.

16.

21. 22. 23. 24. 25.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

244


Pemerintah Kabupaten Sumenep

No.

Indikator kinerja

26.

1000 kelahiran hidup Angka kelangsungan hidup bayi

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

64,5

101,55

65,5

Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 132,70%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari dua puluh enam indikator yang ditetapkan terdapat 18 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD pada Tahun 2015 dan 8 indikator yang belum mencapai target pada RPJMD 2015. 21.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 21.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 26 (dua puluh enam) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Angka kelangsungan hidup bayi Angka kelangsungan hidu bayi sudah memenuhi target 101,55.% Angka kelangsungan hidup bayi sudah sudah cukup berhasil dikarenakan: a. Angka kematian bayi sudah cukup kecil, b. umlah kematian bayi turun, c. Jumlah kelahiran hidup meningkat 2. Angka Usia Harapan Hidup Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah

dalam

meningkatkan

kesejahteraan

penduduk

pada

umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Usia Harapan Hidup di Kabupaten Sumenep belum memenuhi target yaitu 93,3 % dikarenakan angka kematian yang tinggi menurunnya derajat kesehatan), status sosial ekonomi (kemiskinan) dan lain-lain 3. Presentase Balita Gizi Buruk Masih adanya kasus gizi buruk di Kabupaten Sumenep disebabkan oleh: a. Penyakit, b. Kimiskinan, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

245


Pemerintah Kabupaten Sumenep

c. Pola Asuh, d. BBLR. 4. Rasio Posyandu Per Balita Posyandu yang sudah didirikan di Kabupaten Sumenep sebanyak 1.476 posyandu. Hal tersebut sudah memenuhi kebutuhan jika dibandingkan dengan jumlah balita. 5. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sumenep sebanyak 30 puskesmas, 22 poliklinik dan 71 Puskesmas Pembantu. Hal tersebut sudah memenuhi kebutuhan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. 6. Rasio Rumah sakit per satuan penduduk Rumah Sakit di Kabupaten Sumenep sebanyak 3 Rumah Sakit terdiri 2 Rumah Sakit ( RSUD Dr H.Moh Anwar dan RSI Kalianget ) dan 1 Rumah Sakit Khusus ( RS Bersalin Esto Ebu). Hal ini sudah memenuhi kebutuhan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. 7. Rasio dokter per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk belum memenuhi target yaitu 63,63 %, dikarenakan jumlah dokter di Kabupaten Sumenep sebanyak 115 orang, belum memenuhi kebutuhan jika dibandingkan jumlah penduduk 8. Rasio tenaga medis per penduduk Jumlah tenaga medis di Kabupen Sumenep yang terdiri dari bidan 265 orang, bidan desa 225 orang, dan perawat 491 orang. Hal ini sudah memenuhi kebutuhan jika dibandingkan jumlah penduduk. 9. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani belum memenuhi target yaitu 77,76% dikarenakan deteksi dini terhadap komplikasi kebidanan pada ibu hamil masih lemah. 10. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan desa/kelurahan yang ditangani belum memenuhi target yaitu 91,18% dikarenakan Pengetahuan masayarakat akan imunisasi masih rendah sehingga masih banyak penolakan, validasi data kohort sebagai sumber laporan belum maksimal, pemantauan wilayah setempat (PWS)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

246


Pemerintah Kabupaten Sumenep

belum

dilaksanakan

dan

dimanfaatkan

sebagai

bahan

evaluasi,

rasionalisasi sasaran BPS belum dilaksanakan. 11. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sudah memenihi target 100% disebabkan karena di Dinas Kesehatan sudah dilakukan kegiatan rutin untuk menangani balita gizi buruk diantaranya PMT Pemulihan bagi gizi buruk dan Hotline Pengaduan, Konseling, dan Pendampingan Balita Gizi Buruk 087702087888 12. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA sudah memenuhi target 100% dikarenakan di Dinas Kesehatan sudah dilakukan kegiatan rutin untuk menangani penderita penyakit TBC BTA 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyaakit DBD sudah memenuhi target 100%. Namun penyebab masih tingginya penderita penyakit DBD di Kabupaten Sumenep yaitu: a. Belum ada obat anti virus dan vaksin untuk mencegah DBD, maka untuk memutus rantai penularan, pengendalian vektor dianggap yang paling memadai saat ini, b. Vektor

DBD

khususnya

Aedes

Aegypti

sebenarnya

mudah

dikendalikan, karena sarang-sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, maka untuk keberhasilan pengendaliannya diperlukan total coverage (meliputi seluruh wilayah) agar nyamuk tidak dapat berkembang biak lagi. Untuk itu sangat memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD. c. Partisipasi masyarakat dalam PSN DBD masih rendah, meskipun pada

umumnya

pengetahuan

tentang

DBD

dan

cara-cara

pencegahannya sudah cukup tinggi. d. Banyak faktor yang berhubungan dengan peningkatan kejadian DBD dan KLB yang sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti kepadatan penduduk, mobilitas, lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

247


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pergantian musim dan perubahan iklim dunia, kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat, serta jenis dan keganasan virusnya. e. Dukungan dari pengambil kebijakan yang belum memprioritaskan pemberantasan DBD. f. Keterlambatan respon untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) karena keterlambatan info dari rumah sakit/klinik. g. Surveilans Epidemiologi DBD sebagai upaya kewaspadaan dini agar tidak terjadi KLB belum optimal. h. Sebagian masyarakat masih minat dengan fogging. i.

Tata laksana fogging/pengasapan (terutama fogging swasta) masih belum sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).

j.

Sistem pencatatan dan pelaporan DBD baik tertulis maupun melalui website belum optimal.

k. Tata laksana penanggulangan DBD yang terlambat dan tidak sesuai dengan SOP. l.

Uji resistensi terhadap insektisida belum optimal.

14. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin telah memenuhi tagret 100%, hal ini didukung oleh pelayanan sumenep gratis dan jamkesda atau yang lebih banyak dikenal dengan pelayanan SPM (Surat Pernyataan Miskin). Dinas Kesehatan Sumenep telah bekerjasama dengan RSUD Pamekasan dan RSUD dr Soetomo Surabaya untuk melaksanakan rujukan. 15. Cakupan kunjungan bayi Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Sumenep telah memenuhi target yaitu 109,68%, hal ini didukung oleh kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi lahir. 16. Cakupan Puskesmas Cakupan Puskesmas di Kabupaten Sumenep belum memenuhi target masih 85% dikarenakan pelaporan yang terlambat dari puskesmas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

248


Pemerintah Kabupaten Sumenep

mengingat di Kabupaten Sumenep ada 8 puskesmas diwilayah kepulauan. 17. Cakupan Puskesmas Pembantu Cakupan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sumeneo telah memenuhi target 105% didukung oleh 71 pustu yang tersebar di 27 Kecamatan di kabupaten Sumenep. 18. UHH (Usia Harapan Hidup) Usia Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah

dalam

meningkatkan

kesejahteraan

penduduk

pada

umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Usia Harapan Hidup di Kabupaten Sumenep belum memenuhi target yaitu 92,25 % dikarenakan angka kematian yang tinggi menurunnya derajat kesehatan), status sosial ekonomi (kemiskinan) dan lain-lain 19. Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita Masih adanya kasus gizi buruk di Kabupaten Sumenep disebabkan oleh : a. Penyakit b. Kimiskinan c. Pola Asuh d. BBLR 20. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian ibu sudah memenuhi target 203,13%, namun Kematian Ibu

di Kabupaten Sumenep masih ada, disebabkan beberapa faktor

diantaranya adalah : a. Penyebab langsung yang berkaitan dengan kondisi ibu diantaranya anemia, KEK (Kekurangan Energi Kalori), terlalu muda, usia terlalu tua, anak terlalu banyak dan terlalu sering melahirkan, dan memaksimalkan pada ibu untuk minum tablet tambah darah sehingga bayi tidak lahir dengan BBLR; b. Penyebab

tidak

langsung

yang

berkaitan

dengan

pelayanan

kesehatan yaitu ; 

Ada beberapa bidan di desa yang belum berdomisili karena sarana polindes tidak memadai.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

249


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Masih kurangnya pelatihan PPGDON dan PONED

Sistem rujukan belum maksimal

Sistem pelayanan puskesmas poned belum maksimal karena TIM PONED dibeberapa PKM tidak utuh lagi

Kualitas dan kuantitas pelayanan ANC terpadu belum optimal

Mobilitas penduduk khususnya masyarakat madura masih banyak yang kerja di luar madura.

Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi belum optimal;

c. Penyebab yang mendasar : 

Suami, anggota keluarga (ibu dan nenek) menjadi penyebab timbulnya 3 terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan karena di Madura keputusan terakhir di dominasi oleh nenek, terlambat memberi pertolongan persalinan dan terlambat ditolong persalinannya, sehingga pasien sampai di tenaga kesehatan sudah dalam kondisi memburuk / jelek

Rendahnya status kesehatan penduduk miskin, pemanfaatan pelayanan kesehatan (bidan) oleh masyarakat serta terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan karena kendala geografis dan kendala biaya ( cost and barier )

21. Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian neonatus sudah memenuhi target 225%, namun Kematian Neonatus

di Kabupaten Sumenep masih ada, disebabkan

beberapa faktor diantaranya adalah dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan 22. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian bayi sudah memenuhi target 275%, namun Kematian Neonatus

di Kabupaten Sumenep masih ada, disebabkan beberapa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

250


Pemerintah Kabupaten Sumenep

faktor diantaranya adalah dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan 23. Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian perinatal sudah memenuhi target 500%, namun Kematian Neonatus

di Kabupaten Sumenep masih ada, disebabkan

beberapa faktor diantaranya adalah dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan 24. Angka kelangsungan hidup bayi Angka kelangsungan hidu bayi sudah memenuhi target 101,55%. Angka kelangsungan hidup bayi sudah sudah cukup berhasil dikarenakan a. Angka kematian bayi sudah cukup kecil b. Jumlah kematian bayi turun c. Jumlah kelahiran hidup meningkat 21.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kesehatan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kesehatan berdasarkan

SK Bupati No.16

tahun 2008 tanggal 16 Nopember 2008, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan kesehatan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

251


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Urusan Kesehatan mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp. 157.978.628.785,

alokasi

program/kegiatan

untuk

tersebut menunjang

cukup

untuk

pencapaian

melaksanakan kinerja

urusan

kesehatan. Dana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

ini

dikarenakan adanya inovasi program untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan dan adanya bantuan dari pihak luar seperti di Tahun 2014 yaitu dari BPJS, Bantuan Keuangan, DBHCT, DAK, dan Pajak Rokok. 21.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA) Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kesehatan Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak melalui kegiatan yaitu a. Peningkatan Strategi Keselamatan Ibu Hamil dan Ibu bersalin b. Peningkatan Keselamatan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia dan BBLR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

252


Pemerintah Kabupaten Sumenep

c. Monitoring, Evaluasi, dan Paloparan. d. Orientasi Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) e. Pertemuan Audit Maternal Perinatal (AMP) Kabupaten f. Validasi data Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu a. Angka kelangsungan hidup bayi b. Angka Usia Harapan Hidup c. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani d. Cakupan kunjungan bayi e. UHH (Usia Harapan Hidup) f. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup g. Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup h. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup i.

Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup

j.

Angka kelangsungan hidup bayi

2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia melaului kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan, PMT Posyandu Lansia menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu: a. Angka Usia Harapan Hidup b. UHH (Usia Harapan Hidup) 3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat melalui kegiatan Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi, monitoring, evaluasi, pelaporan dan penenggulangan Gizi Buruk dan Gizi Kurang di Desa dengan bentuk realisasi kegiatan yaitu: a. SUN ( Scalling Up Nutrition) b. Pelatihan konselor ASI petugas gizi dan bidan c. Sosialisasi Deklarasi Sumenep Bebas gizi Buruk d. Hotline Pengaduan, Konseling, dan Pendampingan Balita Gizi Buruk 087702087888 e. Baliho penanganan Balita Gizi di tempat strategis f. Pertemuan pemantauan Status Gizi g. Adanya Pedoman Umum Penggunaan Standard Antropometri WHO 2005 h. Lounching Deklarasi Sumenep Bebas Balita Gizi Buuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

253


Pemerintah Kabupaten Sumenep

i. Pertemuan kelas bunda di 22 puskesmas j. Pembuatan film cerita pendek tentang gizi buruk di Sumenep k. Pemantauan pertumbuhan balita bagi bidan l. Stiker tentang penanggulangan Gizi Buruk m. Penanganan gizi buruk dengan lintas sektoral dan lintas program n. Pertemuan Kadarsi o. Pemberian Pengetahuan Pentingnya ASI Eksklusif bagi Ibu Hamil Menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu : a. Presentase balita Gizi Buruk. b. b. Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita c. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui kegiatan

Peningkatan

Promosi

Kesehatan

dan

Pemberdayaan

Masyarakat, Peningkatan kemitraan program kesehatan dengan ormas agama dan peningkatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. Menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu : a. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA b. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) c. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD d. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin e. Cakupan Puskesmas f. Cakupan Puskesmas Pembantu g. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA h. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD i. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular melalui kegiatan Peningkatan Imunisasi bagi bayi Menunjang keberhasilan pencapaian

indikator

cakupan

desa/kelurahan

Universal

Child

Immunization (UCI). 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular melalui Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu: a. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA b. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

254


Pemerintah Kabupaten Sumenep

7. Program Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya melalui kegiatan peningkatan kinerja posyandu menunjang keberhasilan pencapaian indikator Rasio Posyandu Per Balita. 8. Program Upaya Kesehatan Masyarakat melalui kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat menunjang keberhasilan pencapaian indikator Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. 9. Program Upaya Kesehatan Masyarakat melalui kegiatan Peningkatan Pelayanan Pada Sarana Kesehatan Dasar menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu : a. Rasio dokter per satuan penduduk b. Rasio tenaga medis per penduduk 10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Melalui kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan, Evaluasi Kinerja Puskesmas, Penyusunan ISO Puskesmas, Akreditasi puskesmas dan Pembentukan Puskesmas BLUD menunjang keberhasilan pencapaian indikator yaitu : a. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk b. Rasio Rumah sakit per satuan penduduk c. Rasio dokter per satuan penduduk d. Rasio tenaga medis per penduduk

MISI 5 TUJUAN 2 22. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINIREL SASARAN 1

“MENINGKATNYA PENGELOLAAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAERAH�

Pengukuran kinerja Urusan Energi dan sumber Daya Mineral merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Energi Dan Sumber Daya Mineral yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014

sebesar 95.23%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

255


Pemerintah Kabupaten Sumenep

22.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Energi dan sumber Daya Mineral dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Energi Dan Sumber Daya Mineral dengan indikator

kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 22.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB Jumlah desa yang menikmati air bersih Jumlah desa yang menikmati listrik

2. 3.

Dari tabel di atas menunjukkan

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

10.41

10.41

% CAPAIAN KINERJA 100

0.01

0.01

100

0.017

0.017

100

pencapaian program dan kegiatan

dalampencapaian kinerja dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut .

Target tersebut diupayakan pada tahun berikutnya akan dipenuhi untuk mencapai target RPJMD. 1. Kontriibusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Indikator ini menggambarkan pajak yang di ambil dari sektor pertambangan, dari hasil Renstra Kantor Energi dan sumbar Daya Mineral ( ESDM ) Kabupaten Sumenep, kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB pada tahun 2011 sebesar Rp. 172.672.498,- tahun 2012 kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB sebesar Rp. 145.045.000,00 atau 5% dari PAD serta tahun 2013 ditargetkan mencapai 10.30 atau Rp. 179.484.000.00 dan terialisasi sebanyak Rp. 325.000.000,- atau 0.55% dari total keseluruhan PAD atau mencapai 5.34%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi kenaikan sebesar Rp. 179.955.000 atau 124% termasuk predikat Sangat Berhasil.

2. Jumlah desa yang menikmati air bersih Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi jangka panjang yaitu : meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di daerah sulit air pada program kerja pemanfaatan sumber daya air dan mineral yang diperoleh rata-rata pencapaian sadsaranya 100%. Pencapaian ini didasarkan target tersedianya sarana kebutuhan air di daerah sulit air dari 7 likasi yang direncakan telah terpenuhi 7 lokasi. Hal ini berati tingkat capaian sasaranya adalah Baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

256


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. Jumlah desa yang menikmati listrik Program kerja ini ditetapkan untuk dapat tercapinya tujuan organisasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang yaitu : meningkatnya kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di daerah terpencil dan kepulauan. Pada program kerja pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan diperoleh ratarata pencapaian sasaranya sebesar 100%. Pencapaian ini didasarkan pada target 33 lokasi yang dijadikan sasaran kegiatan untuk mendapatkan listrik, dan hasil pencapaian sasarnya adalah baik.

22.2. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 24.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 3 (tiga) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Pengelolaan Energi Dan Sumber Daya Mineral Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut:

a. Terlaksanaya kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB dari target tahun pertama sebesar 10.30 atau Rp. 179.484.000.300,-dan terealisasi sebanyak Rp.325.000.000,- atau 0.55% dari total keseluruhan PAD atau mencapai 5.34% bila dibandingkan tahun sebelumnya dengan kenaikan Rp. 179.995.000 atau 124%. persentase 100% lebih. b. Terlaksananya peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di daerah sulit air pada program kerja pemanfaatan sumber daya air yang diselenggarakan dengan target 95 desa dan diperoleh hasil pencapaian 90 desa pada tahun terakhir 95%. c. Tercapainya tujuan organisasi dalam waktu jangka pendek dan jangka panjang yaitu, meningkatnya kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil dan kepulauan, dengan target akumulasi 170 desa dalam RPJM dan terealisasi 95 desa dengan pencapaian 65%. 22.3. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 17 Tahun 2008 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

257


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan Energi dan Sumber Daya Mineral.

b. Sumber Daya Dana Kantor Energi dan sumber Daya Mineral mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep

No 40 tahun 2013

Tentang Penjabaran

APBD TA. 2014 sebesar Rp. 11.279.831.500,- alokasi tersebut cukup pencapaian kinerja urusan Energi dan Sumber Daya Mineral. Kalau tidak cukup akibat yang ditimbulkan adalah tidak terwujudnya suatu sasaran yang telah ditetapkan serta indikator kerja telah ditargetkan tidak akan tercapai secara signifikan. 22.4. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Energi dan sumber Daya Mineral Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Energi Dan Sumber Daya Mineral didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan ini untuk

mencapai

indikator

program

kerja

pembinaan

dan

pengembangan bidang kelistrikan diperoleh rata-rata pencapaian sebesar 100%, pencapaian ini didasarkan pada target 33 lokasi yang dijadikan sasaran kegiatan untuk mendapatkan listrik.diantaranya bantuan Genset silent

2.200 rpm/5 KVA 12 unit, Jaringan Listrik 2

lokasi, PLTS Terpusat 1 lokasi, PLTS per unit Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

17 lokasi, sehingga 258


Pemerintah Kabupaten Sumenep

diperoleh hasil tingkat capaian sasaran adalah baik, bertambahnya desa

yang

mendapatkan listrik

didukung kegiatan

antara lain

Operasional Pembinaan Kelistrikan Daerah Terpencil dan Kepulauan meliputi Study Inventarisasi Listrik khususnya kepulauan b. Program Pembinaan Explorasi Air Tanah / Air Bawah Tanah ini untuk mencapai indikator meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di daerah sulit air pada program kerja pemanfaatan sumber daya air dan mineral diperoleh rata-rata pencapaian sebesar 1005. Pencapaian ini didasarkan target tersedianya sarana kebutuhan air di daerah sulit air. Dari 7 lokasi yang direncakan telah terpenuhi 7 lokasi. Yaitu : Tersedianya air bersih/minum melalui sumur bor, pembuatan jaringan air bersih kerumah-rumah penduduk, sehingga kebutuhan air bersih dapat terpenuhi. Hali ini berarti capaian sasaran adalah baik. didukung kegiatan antara lain Operasional Pembinaan Explorasi Aiar Tanah di Daerah Sulit air meliputi kegiatan sosialisasi tentang penggunaan mesin dan pengelolaan air bersih kepada Pokmas atau Hipam yang dibentuk oleh masyarakat. c. Program Pengembangan Energi / Tenaga Minyak dan Gas Bumi ini untuk mencapai indikator sasaran kegiatan comodity development ( CD ) dengan nilai pencapaian 100% sehingga kegiatan tersebut dianggap berhasil, kegiatan yang dimaksud adalah : Peningkatan potensi pertambangan, minyak dan gas bumi, perencanaan dan evaluasi Comudity Development sehingga data yang diperoleh berupa usulan perencanaan buttom up dan hasil kegiatan CD dan pembuatan buku kegiatan CD kegiatan migas kabupaten sumenep, didukung kegiatan antara

lain

Perencanaan

dan

Evaluasi

Kegiatan

Community

Development serta Pelaksaan Rapat Koordinasi Perencaan Komite Program Pendukung ( KPPO ) dari setiap rekanan Operator Migas d. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Pertambangan dan Energi

meliputi kegiatan pengembangan Data Base pertambangan

serta penguatan data informasi data base pertambangan sehingga diperoleh hasil tersusunya Data Potensi Tambang dengan perolehan hasil rata-rata 100% sehingga hasil yang didapat adalah baik. ini untuk mencapai indikator didukung kegiatan antara lain Pengembangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

259


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Penguatan Informasi dan Data Base Potensi, Monitoring Percepatan Infrastruktur & Pembangunan Ekonomi Kerakyatan guna meningkatkan Prosentase tersusunya Wilayah Tambang dan perda Pengelolaan Tambang di kabupaten sumenep. e. Dalam rangka pelaksaan program kegiatan guna mencapai sasaran yang diinginkan adalah : Peningkatan Pengeloalaan potensi SDA wilayah kepulan serta menjamin kelestarian lingkungan hidup, dengan alokasi kegiatan pada program Pembinaan Ekplorasi air bawah tanah / air bersih, serta Program pembinaan bidang Ketenagalistrikan di daratan

serta

kepulauan,

dan

meningkatkan

investasi

sektor

pertambangan minyak dan gas bumi yaitu pengembangan energi tenaga minyak dan gas bumi melalu operator-operator migas baik yang sudah ada ataupun yang akan melakukan investasi. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik.

MISI 5 TUJUAN 3 23. URUSAN PERUMAHAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN�

Pengukuran kinerja Urusan Perumahan yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Permukiman menghasilkan nilai rata-rata sebesar 83.58%, ini termasuk predikat Berhasil. 23.1.

MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Perumahan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Permukiman dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

260


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 23.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Rumah tangga pengguna air bersih Persentase rumah tinggal bersanitasi Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah)

2. 3.

4. 5. 6.

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

20.250m2

20.000m2

98.77

500 m-2

424m-2

84.8

5.000 m3

4500 m3

90

11.000 KK

9.500 KK

86.36

2,73%

2,50%

91.58

108 unit

54 Unit

50

Indikator diatas menunjukkan keberhasilan pencapaian dengan penjelasan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Pada indikator menjelaskan tentang proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) dengan target 20.250 m, dan realisasinya telah mencapai target dari yang ditentukan dengan capaian sebesar 98.77%. Pencapaian ini diakomodir dari anggaran dana yang mencukupi. 2. Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Realisasi pada indikator panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) sebesar 500 m2, dari target sebesar 424 m2. Panjang jalan yang memiliki trotoar meningkat sesuai harapan dari tahun sebelumnya dikarenakan

dukungan

anggaran

dan

kebijakan

yang

lebih

memprioritaskan akses pejalan kaki. 3. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat pada tahun 2014 telah mencapai target yang ditentukan yaitu sebesar 4500 m3, sehingga menghasilkan capaian indikasi sebesar 90%. Drainase dalam

kondisi

baik

ini

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

mampu

menampung

kebutuhan

debit 261


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pembuangan aliran air dikarenakan masih baiknya kondisi drainase sebelumnya dan dukungan anggaran yang sesuai kebutuhan. 4. Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 11.000 KK, dan belum memenuhi target yang ditentukan dengan hasil realisasi sebanyak 9.500 KK. Belum tercapainya target pada indikator ini dikarenakan kompleknya kondisi di lapangan dan anggaran dana yang disediakan tidak mencukupi. 5. Persentase rumah tinggal bersanitasi Pada tahun 2014 realisasi pada indikator persentase rumah tinggal bersanitasi mengalami penurunan yaitu sebesar 2.50%, dari target yang ditentukan sebanyak 2.74%. Dalam hal ini tidak tercapainya target disebabkan

karena

meningkatnya

kebutuhan

aksesibilitas

dan

kurangnya dukungan anggaran yang dibutuhkan. 6. Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) Pada indikator ini menjelaskan jumlah fasos bersanitasi pada tahun 2014 yang ditargetkan sebanyak 108 Unit, dan belum memenuhi target yang ditentukan dengan hasil realisasi sebanyak 54 Unit. Tidak terpenuhinya target dikarenakan terbatasnya dukungan anggaran yang ada. 23.2.

MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Perumahan Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Permukiman, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 23.2.

Indikator kinerja

1. 2.

Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga pengguna

Satuan

KK KK

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian 2014 dibanding kan capaian 2013

% capaian th.2011

% capaian th.2013

Target

Realisasi

% capaian

Target

Realisasi

% capaian

100,00

110,53

11.000

8500

77,27

11.000

9.500

86,36

111,76

100,00

101,57

7852

7250

92,33

7138

7250

101,57

110,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

262


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Indikator kinerja

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian 2014 dibanding kan capaian 2013

% capaian th.2011

% capaian th.2013

Target

Realisasi

% capaian

Target

Realisasi

% capaian

100,00

106,84

468

500

106,84

468

500

106,84

100,00

144,27

94,93

19.250

13.235,78

68,76

20.250

20.000

98,77

143,64

117,00

141,00

500

500

100,00

500

424

84,80

84,80

168,61

120,00

4.500

4366

97,02

5.000

4500

90,00

92,76

100

91,58

2,73

2,5

91,58

2,73

2,5

91,58

100,00

100,00

87,96

108

95

87,96

108

54

50,00

56,84

100,00

100,00

0,05

0,05

100,00

0,05

0,05

100,00

100,00

bersanitasi 3. 4.

5.

6.

7. 8.

9.

Lingkungan pemukiman kumuh Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Persentase rumah tinggal bersanitasi Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) Rasio rumah layak huni

Ha M2

M2

M3

% unit

%

1. Lingkungan pemukiman kumuh Capaian tahun terakhir indikator Lingkungan pemukiman kumuh 106,84% didukung Kegiatan antara lain : 1)Bantuan Stimulan Rumah Tidak Layak Huni Mandiri, untuk mencapai target 468 Ha dan terealisasi 500 Ha. menunjang keberhasilan pada indikator ini. 2. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Capaian tahun terakhir indikator ini adalah sebesar 98,77% didukung melalui Kegiatan antara lain : 1)Pembangunan Jalan Kawasan Perkotaan;

2)

Pembangunan

Jalan

Kawasan

Perdesaan;

3)Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan; 4)Pengembangan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman, untuk mencapai target 2.250 M2 dan tercapai 2.000 M2.

Ketidak

berhasilan pada indikator ini disebabkan karena meningkatnya pemukiman di kab. sumenep, sehingga kebutuhan jalan lingkungan juga semakin meningkat, sedangkan anggaran yang ada terbatas. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan pembangunan pada sektor bersangkutan yang tentunya juga sangat bergantung pada ketersediaan anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

263


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Capaian tahun terakhir indikatorini adalah sebesar 84,80% dengan didukung

Kegiatan

antara

lain

:

1)Pembangunan/peningkatan

infrastruktur, untuk mencapai target 500 M2 dan tercapai 424 M2. ketidakberhasilan pada indikator ini disebabkan karena dukungan anggaran yang ada terbatas. Solusinya menyediakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 4. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Capaian tahun terakhir indikator ini adalah sebesar 90% didukung dengan

Kegiatan

antara

Drainase/Gorong-gorong Saluran

lain

:

Kawasan

1)Pembangunan

Perkotaan;

Drainase/Gorong-gorong

Saluran

2)

Pembangunan

Kawasan

Pedesaan;

3)Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Perdesaan; 4)Dana Operasional Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

, untuk

mencapai target 5.000 M3 dan tercapai 4.500 M3. Ketidak berhasilan pada indikator ini disebabkan karena meningkatnya pemukiman di kab. sumenep, semakin

sehingga

kebutuhan

saluran

bertambah,

sedangkan

anggaran

drainase/gorong-gorong yang

ada

terbatas.

Solusinya adalah dengan lebih meningkatkan pembangunan pada sektor ini yang tentunya juga sangat bergantung pada ketersediaan anggaran. 5. Persentase rumah tinggal bersanitasi Capaian tahun terakhir indikator ini adalah sebesar 91,58% dengan didukung Program dan Kegiatan antara lain : Program Pembuatan Limbah Domestik (MCK/MWK) dan MCK Komunal. Capaian ini sama dengan capaian tahun 2013 karena semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana sedangkan anggaran yang ada terbatas. 6. Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) Capaian tahun terakhir indikitor ini adalah sebesar 50% dengan didukung Kegiatan antara lain : 1)Pembuatan Limbah Domestik (MCK/MWK), untuk mencapai target 108 Unit dan tercapai 54 Unit. Ketidakberhasilan pada indikator ini disebabkan karena semakin Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

264


Pemerintah Kabupaten Sumenep

meningkatnya pembangunan tempat-tempat ibadah yang tersebar di kab. sumenep, sedangkan dukungan anggaran yang dibutuhkan pada indikator ini terbatas. Solusinya menyediakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 7. Rasio rumah layak huni Capaian tahun terakhir indikator Rasio rumah layak huni 100% didukung Kegiatan antara lain : 1)Dana Operasional Kegiatan Bantuan Stimulan Rumah Layak Huni, untuk mencapai target 0,05% dan terealisasi 0,05%. menunjang keberhasilan pada indikator ini. 23.3.

ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 23.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 9 (sembilan) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana

Permukiman Secara terinci capaian indikator diperoleh

gambaran sebagai berikut: 1. Lingkungan pemukiman kumuh Capaian tahun terakhir indikator Lingkungan pemukiman kumuh 106,84% didukung Kegiatan antara lain : 1)Bantuan Stimulan Rumah Tidak Layak Huni Mandiri, untuk mencapai target 468 Ha dan terealisasi 500 Ha. menunjang keberhasilan pada indikator ini. 2. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Capaian tahun terakhir indikator ini adalah sebesar 98,77% didukung melalui Kegiatan antara lain : 1)Pembangunan Jalan Kawasan Perkotaan;

2)

Pembangunan

Jalan

Kawasan

Perdesaan;

3)Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan; 4)Pengembangan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman, untuk mencapai target 2.250 M2 dan tercapai 2.000 M2.

Ketidak

berhasilan pada indikator ini disebabkan karena meningkatnya pemukiman di kab. sumenep, sehingga kebutuhan jalan lingkungan juga semakin meningkat, sedangkan anggaran yang ada terbatas. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan pembangunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

265


Pemerintah Kabupaten Sumenep

pada sektor bersangkutan yang tentunya juga sangat bergantung pada ketersediaan anggaran. 3. Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Capaian tahun terakhir indikatorini adalah sebesar 84,80% dengan didukung

Kegiatan

antara

lain

:

1)Pembangunan/peningkatan

infrastruktur, untuk mencapai target 500 M2 dan tercapai 424 M2. ketidakberhasilan pada indikator ini disebabkan karena dukungan anggaran yang ada terbatas. Solusinya menyediakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 4. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Capaian tahun terakhir indikator ini adalah sebesar 90% didukung dengan

Kegiatan

antara

Drainase/Gorong-gorong Saluran

lain

:

Kawasan

1)Pembangunan Perkotaan;

Drainase/Gorong-gorong

Kawasan

Saluran

2)Pembangunan Pedesaan;

3)Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Perdesaan; 4)Dana Operasional Pembangunan Infrastruktur Perdesaan , untuk mencapai target 5.000 M3 dan tercapai 4.500 M3. Ketidak berhasilan pada indikator ini disebabkan karena meningkatnya pemukiman di kab. sumenep,

sehingga

semakin bertambah,

kebutuhan

saluran

drainase/gorong-gorong

sedangkan anggaran yang ada terbatas.

Solusinya adalah dengan lebih meningkatkan pembangunan pada sektor ini yang tentunya juga sangat bergantung pada ketersediaan anggaran. 5. Persentase rumah tinggal bersanitasi Capaian tahun terakhir indikator ini adalah sebesar 91,58% dengan didukung Program dan Kegiatan antara lain : Program Pembuatan Limbah Domestik (MCK/MWK) dan MCK Komunal. Capaian ini sama dengan capaian tahun 2013 karena semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana sedangkan anggaran yang ada terbatas. 6. Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) Capaian tahun terakhir indikitor ini adalah sebesar 50% dengan didukung Kegiatan antara lain : 1)Pembuatan Limbah Domestik Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

266


Pemerintah Kabupaten Sumenep

(MCK/MWK), untuk mencapai target 108 Unit dan tercapai 54 Unit. Ketidakberhasilan pada indikator ini disebabkan karena semakin meningkatnya pembangunan tempat-tempat ibadah yang tersebar di kab. sumenep, sedangkan dukungan anggaran yang dibutuhkan pada indikator ini terbatas. Solusinya menyediakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 7. Rasio rumah layak huni Capaian tahun terakhir indikator Rasio rumah layak huni 100% didukung Kegiatan antara lain : 1)Dana Operasional Kegiatan Bantuan Stimulan Rumah Layak Huni, untuk mencapai target 0,05% dan terealisasi 0,05%. menunjang keberhasilan pada indikator ini. 23.4.

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Perumahan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas PU. Cipta Karya dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersebut telah mendukung pencapaian kinerja urusan Perumahan.

b. Sumber Daya Dana Urusan Perumahan mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang Penjabaran APBD Tahun 2014 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

267


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Alokasi Anggaran untuk Dinas PU. Cipta Karya Kab. Sumenep sebesar Rp. 3.779.605.213,- alokasi dana tersebut dimanfaatkan seoptimal mungkin

untuk

mengembangkan

dan

mewujudkan

dengan

meningkatkan perumahan. 23.5.

ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Perumahan Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana

Permukiman didukung

oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Lingkungan pemukiman kumuh Pada indikitor Lingkungan pemukiman kumuh didukung Kegiatan antara lain : 1)Bantuan Stimulan Rumah Tidak Layak Huni Mandiri, untuk mencapai target 468Ha dan tercapai 500Ha.

menunjang

keberhasilan pada indikator ini. 2. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) Pada indikitor Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan

Lingkungan)

didukung

dengan

Kegiatan

antara

lain

:

1)Pembangunan Jalan Kawasan Perkotaan; 2) Pembangunan Jalan Kawasan Perdesaan; 3)Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan; 4)Pengembangan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman 2.000M2.

, untuk mencapai target 2.250M2 dan tercapai

Ketidak berhasilan pada indikator ini disebabkan karena

meningkatnya pemukiman di kab. sumenep, sehingga kebutuhan jalan lingkungan juga semakin besar, sedangkan anggaran yang diberikan belum mencukupi untuk keberhasilan pada indikator ini. 3. Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) Pada indikitor Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) didukung

Kegiatan

antara

lain

:

1)Pembangunan/peningkatan

infrastruktur, untuk mencapai target 500M2 dan tercapai 424M2. ketidakberhasilan pada indikator ini disebabkan karena dukungan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

268


Pemerintah Kabupaten Sumenep

anggaran yang dibutuhkan sangat besar, sedangkan anggaran yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi target 4. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Pada indikator Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak

tersumbat

1)Pembangunan Perkotaan;

2)

didukung

dengan

Saluran

Drainase/Gorong-gorong

Pembangunan

Kegiatan

Saluran

antara

lain

:

Kawasan

Drainase/Gorong-gorong

Kawasan Pedesaan; 3)Pembangunan Saluran Drainase / GorongGorong Perdesaan; 4)Dana Operasional Pembangunan Infrastruktur Perdesaan , untuk mencapai target 5.000M3 dan tercapai 4.500M3. Ketidak berhasilan pada indikator ini disebabkan karena meningkatnya pemukiman

di

kab.

sumenep,

sehingga

kebutuhan

saluran

drainase/gorong-gorong semakin bertambah, sedangkan anggaran yang diberikan belum mencukupi untuk keberhasilan pada indikator ini. 5. Persentase rumah tinggal bersanitasi Pada indikator ini didukung Program dan Kegiatan antara lain : Program Pembuatan Limbah Domestik (MCK/MWK) dan MCK Komunal, untuk mencapai target 2,73 % dan tercapai 2,5 % dengan persentase capaian sebesar

91,58%.

Ketidakberhasilan pada

indikator ini disebabkan karena semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana sedangkan anggaran yang ada terbatas. 6. Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) Pada indikator Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) didukung Kegiatan antara lain : 1)Pembuatan Limbah Domestik (MCK/MWK), untuk mencapai target 108Unit dan tercapai 50Unit. Ketidakberhasilan pada indikator ini disebabkan karena semakin meningkatnya tempat-tempat ibadah yang tersebar di kab. sumenep, sedangkan dukungan anggaran yang dibutuhkan pada indikator ini belum mencukupi. 7. Rasio rumah layak huni Pada indikitor Rasio rumah layak huni didukung Kegiatan antara lain Dana Operasional Kegiatan Bantuan Stimulan Rumah Layak Huni, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

269


Pemerintah Kabupaten Sumenep

untuk mencapai target 0,05% dan tercapai 0,05%. menunjang keberhasilan pada indikator ini.

MISI 5 TUJUAN 4 24. URUSAN PEKERJAAN UMUM SASARAN 1

“TERCAPAINYA PEMENUHAN KEBUTUHAN PELAYANAN IRIGASI�

Pengukuran kinerja Urusan Perkerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas PU. Pengairan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Tercapainya Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Irigasi yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 69,08%, ini termasuk predikat Cukup Berhasil. 24.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Perkerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas PU. Pengairan dari Sasaran Strategis Tercapainya Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Irigasi dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 24.1. NO. 1. 2. 3. 4. 5.

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

11, 38

13,54

118,98

77,57

77,79

100,28

% %

0,51

0,61

119,61

2,75

2,08

75,63

Buah

1

0

0

Titik

3

0

0

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Luas Wilayah Kebanjiran Perlindungan terhadap abrasi pantai Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan

M/Ha

- Embung - Air Tanah Dalam

%

1. Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik Indikator sasaran yang ditargetkan untuk tahun 2014 seluas 11,38 m/Ha dan terealisasi seluas 13,54 m/Ha yang menghasilkan capaian kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

270


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sebesar 118,98 %. capaian kinerja untuk indikator ini telah terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 2. Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Indikator sasaran yang ditargetkan untuk tahun 2014 sebesar 77,57% dan terealisasi sebesar 77,79% yang menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,28 %. capaian kinerja untuk indikator ini telah terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 3. Luas Wilayah Kebanjiran Indikator sasaran yang ditargetkan untuk tahun 2014 sebesar 0,51% dan terealisasi sebesar 0,61% yang menghasilkan capaian kinerja sebesar 119,61 %. capaian kinerja untuk indikator ini belum mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan banyaknya kejadian banjir di beberapa sungai, yang menyebabkan kerusakan alur sungai dan penurunan fungsi tanggul akibat banjir, sedimentasi sungai yang cukup tinggi pada lokasi yang berbeda.maupun faktor kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya. 4. Perlindungan terhadap abrasi pantai Indikator sasaran yang ditargetkan untuk tahun 2014 sebesar 2,75% dan terealisasi sebesar 2,08% yang menghasilkan capaian kinerja sebesar 75,63 %. capaian kinerja untuk indikator ini belum mencapai target yang telah ditetapkan yang disebabkan oleh faktor alam yaitu Akibat hantaman ombak secara terus menerus pada lokasi yang berbeda dengan lokasi pembangunan tangkis laut pada Tahun 2014, maka kerusakan dan penurunan fungsi tangkis laut pada Tahun 2014 diasumsikan sebesar 2% dari total panjang tangkis laut yang telah terbangun. 5. Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan a. Embung Adapun untuk Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat kegiatan pembangunan dan rehab embung karena capaian kinerja untuk indikator ini telah dicapai pada tahun 2012 ditargetkan dibangun 1 buah embung namun mampu terbangun 2 buah embung yaitu Embung Kolpoh yang terletak di Desa Kolpoh Kecamatan BatangLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

271


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Batang dan Embung Juruan Desa Juruan Kecamatan Batuputih sehingga

jumlah Embung yang menjadi kewenangan Dinas PU.

Pengairan Kabupaten Sumenep pada akhir Tahun 2014 tetap berjumlah 23 (dua puluh tiga) lokasi. Namun demikian terdapat kegiatan

guna

mendukung

pembangunan

embung

di

masa

mendatang berupa : -

Pembangunan Embung & Bangunan Penampung Air Lainnya dengan pekerjaan berupa Perencanaan Embung Torbang Desa Torbang Kecamatan Batuan.

-

Pelaksanaan Pengadaan Tanah dengan tujuan menyediakan kebutuhan lahan/tanah untuk pembangunan embung dengan jenis pekerjaan : Pengadaan/ganti rugi tanah untuk 4 (empat) lokasi embung di Kecamatan Batu Putih, Gapura, Pasongsongan dan Arjasa, Pengadaan/Ganti Rugi Pohon sebanyak 1.200 batang pohon, Pengadaan/Ganti Rugi Rumpun Bambu seluas 450 m2, Sertifikasi Tanah untuk 4 (empat) lokasi Embung di Kecamatan Gapura, Batu Putih dan Pasongsongan

b. Air Tanah Dalam Adapun untuk Tahun Anggaran 2014 dan tahun 2015 tidak terdapat kegiatan pengeboran sumur baru, pembangunan rumah pompa baru maupun pengadaan mesin namun capaian kinerja untuk indikator ini telah dicapai pada tahun 2012 dan tahun 2013 yang berjumlah 14 titik sumur bor sehingga jumlah titik sumur bor yang menjadi kewenangan Dinas PU. Pengairan Kabupaten Sumenep pada akhir Tahun 2014 berjumlah 133 (dua puluh tiga) lokasi dengan rincian :  sumur pompa beroperasi berjumlah 97 titik  sumur pompa di 24 lokasi mengalami kerusakan mesin dan pompa dengan klasifikasi ringan dan berat  12 (dua belas) sumur pompa masih belum dapat beroperasi dikarenakan belum memiliki mesin pompa dan 6 (enam) lokasi diantaranya belum dibangun rumah pompa serta 1 (satu) lokasi dinyatakan tidak layak bangun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

272


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Adapun kegiatan bersumber dari dana APBD Kabupaten Sumenep yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2014 untuk mempertahankan dan meningkatkan indikator Terpeliharanya Kelestarian Dan Fungsi Sumber Daya Air melalui air tanah dalam berupa : Pemeliharaan Prasarana Pengambilan Dan Saluran Pembawa, berupa pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di 13 lokasi dan Pemeliharaan berkala Rumah Pompa & JIAT

di 9 lokasi,

Pengembangan dan Pemantapan Pengelolaan Sumber Daya Air Tanah Dalam, berupe pekerjaan Pemeliharaan berkala rumah pompa di 5 (lima) lokasi, Pengadaan Pengadaaan Accu (12 Volt-100 Ampere) sejumlah 4 buah dan pembelian peralatan /sparepart untuk service mesin. 24.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Perkerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas PU. Pengairan dari Sasaran Strategis Tercapainya Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Irigasi, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 24.2 % Capaian Kinerja Th. 2011

% Capaian Kinerja Th. 2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th.2014 dibandingkan Th.2013

m/Ha

100,92

100,45

11,23

13,22

117,72

11,38

13,54

118,98

101,07

%

101,27

1,01

76,12

75,24

98,84

77,57

77,79

100,28

101,46

%

106,73

1,21

0,69

0,85

123,19

0,51

0,61

119,61

97,09

%

91,33

0,85

2,25

1,73

76,89

2,75

2,08

75,64

98,37

- Embung

Buah

100,00

400,00

1

1

100,00

1

0

0,00

0,00

- Air Tanah Dalam

Titik

0,00

66,67

3

10

333,33

3

0

0,00

0,00

Indikator Kinerja Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Luas Wilayah Kebanjiran Perlindungan terhadap abrasi pantai Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan

Satuan

Tahun 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Tahun 2014

273


Pemerintah Kabupaten Sumenep

8. Indikator Rasio Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 118,98 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 9. Indikator Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,28%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. 10. Indikator Luas Wilayah Kebanjiran Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 119,61%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja. Namun, dalam indikator ini belum bisa tercapai hal ini dikarenakan banyaknya kejadian banjir di beberapa sungai, yang menyebabkan kerusakan alur sungai dan penurunan fungsi tanggul akibat banjir, sedimentasi sungai yang cukup tinggi maupun faktor kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya pada lokasi yang berbeda. 11. Indikator Perlindungan terhadap abrasi pantai Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 75,64%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 indikator ini terus mengalami penurunan capaian kinerja. Hal ini diakibatkan besarnya hantaman ombak yang terus menerus yang terjadi yang mengakibatkan kerusakan dan penurunan fungsi tangkis laut. 12. Indikator tingkat penydiaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan a. Embung Adapun untuk Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat kegiatan pembangunan dan rehab embung sehingga jumlah Embung yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

274


Pemerintah Kabupaten Sumenep

menjadi kewenangan Dinas PU. Pengairan Kabupaten Sumenep pada akhir Tahun 2014 tetap berjumlah 23 (dua puluh tiga) lokasi. Namun demikian terdapat kegiatan guna mendukung pembangunan embung di masa mendatang berupa: -

Pembangunan Embung & Bangunan Penampung Air Lainnya dengan pekerjaan berupa Perencanaan Embung Torbang Desa Torbang Kecamatan Batuan

-

Pelaksanaan Pengadaan Tanah dengan tujuan menyediakan kebutuhan lahan/tanah untuk pembangunan embung dengan jenis pekerjaan : o

Pengadaan/ganti rugi tanah untuk 4 (empat) lokasi embung di Kecamatan Batu Putih, Gapura, Pasongsongan dan Arjasa

o

Pengadaan/Ganti Rugi Pohon sebanyak 1.200 batang

m2 o

Sertifikasi Tanah untuk 4 (empat) lokasi Embung di Kecamatan Gapura, Batu Putih dan Pasongsongan

b. Air tanah dalam Adapun untuk Tahun Anggaran 2014 tidak terdapat kegiatan pengeboran sumur baru, pembangunan rumah pompa baru maupun pengadaan mesin sehingga jumlah titik sumur bor yang menjadi kewenangan Dinas PU. Pengairan Kabupaten Sumenep pada akhir Tahun 2014 tetap berjumlah 133 (dua puluh tiga) lokasi. untuk mempertahankan

dan

meningkatkan

indikator

Terpeliharanya

Kelestarian Dan Fungsi Sumber Daya Air melalui air tanah dalam berupa

:•Pemeliharaan

Prasarana

Pengambilan

Dan

Saluran

Pembawa, berupa pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di 13 lokasi dan Pemeliharaan berkala Rumah Pompa & JIAT di 9 lokasi•Pengembangan dan Pemantapan Pengelolaan Sumber Daya Air Tanah Dalam, berupe pekerjaan Pemeliharaan berkala rumah pompa di 5 (lima) lokasi, Pengadaan Pengadaaan Accu (12

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

275


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Volt-100 Ampere) sejumlah 4 buah dan pembelian peralatan /sparepart untuk service mesin 24.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Perkerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas PU. Pengairan dari Sasaran Strategis

Tercapainya

Pemenuhan

Kebutuhan

Pelayanan

Irigasi

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 24.3

No.

1.

Indikator kinerja

Satuan

Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Luas Wilayah Kebanjiran

m/Ha

4.

Perlindungan terhadap abrasi pantai

%

5.

Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan - Embung - Air Tanah Dalam

2. 3.

% %

Bh Titik

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

13,54

11, 54

117,33

77,79

79,03

98,43

0,61

0,33

184,85

2,08

3,25

64,00

4 14

5 14

80,00 100,00

Berdasarkan tabel 24.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 128,92%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari indikator 5 (lima) yang ditetapkan terdapat 4 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 1 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 24.4. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Pengairan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

276


Pemerintah Kabupaten Sumenep

a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Pengairan dibentuk berdasarkan

Peraturan

Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan Pengairan.

b. Sumber Daya Dana Dinas Pengairan mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA.2014 sebesar Rp 30.792.031.259,- alokasi tersebut cukup pencapaian kinerja urusan Pengairan. Kalau tidak cukup akibat yang ditimbulkan adalah tidak terwujudnya suatu sasaran yang telah ditetapkan serta indikator kerja telah ditargetkan tidak akan tercapai secara signifikan. 24.5. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Perkerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas PU. Pengairan dari Sasaran Strategis Tercapainya Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Irigasi didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya ini untuk mencapai indikator kinerja Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik dan indikator Luas Irigasi kabupaten dalam kondisi baik didukung dengan kegiatan : 

Pembangunan Pintu Air

Rehabilitasi / pemeliharaan jaringan irigasi

Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan yang telah di bangun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

277


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Rehabilitasi / pemeliharaan sumber / irigasi pedesaan

Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tersier yang Telah Dibangun

Infrastruktur keirigasian (DAK)

Operasi Jaringan Irigasi

b. Program Penyediaan Dan Pengelolaan Air Baku ini

dan Program

Pengembangan, Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Daya Air Lainnya untuk mencapai indikator kinerja Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan

didukung

dengan kegiatan : 

Pemeliharaan prasarana pengambil dan saluran pembawa

Pengembangan dan pemantapan pengelolaan sumber daya air tanah dalam

c.

Pembangunan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya

Pengadaan tanah pengairan

Perlindungan Dan Konservasi Sumber Air

Program Pengendalian Banjir untuk mencapai indikator kinerja

Luas

Wilayah Kebanjiran didukung dengan kegiatan : 

Rehab. / pemeliharaan dan perkuatan tanggul / tebing sungai dan normalisasi sal. Pembuang

Peningkatan pembersihan sungai dan saluran pembuang

Monitoring Program Percepatan Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

d. Proram Pengendalian abrasi pantai dan Program Tanggap Darurat Bencana Banjir untuk mencapai indikator kinerja Perlindungan terhadap Abrasi Pantai didukung dengan kegiatan : 

Pembangunan Penahan Gelombang

Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Saluran Dan Tangkis Laut Dalam Keadaan Tanggap Darurat

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong sangat berhasil.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

278


Pemerintah Kabupaten Sumenep

“MENINGKATNYA PEMENUHAN INFRASTRUKTUR JALAN �

SASARAN 2

KEBUTUHAN

Pada Tahun 2014 perbandingan ini untuk menggambarkan keberhasilan Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas PU. Bina Marga yaitu: Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur Jalan, dari Indikator-Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan rata-rata capaian sebesar 73,03 %, termasuk dalam atribut Berhasil, yaitu : 24.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Capaian realisasi kinerja Urusan Pekerjaan Umum yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur Jalan, merupakan pencapaian kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : Tabel : 24.1. SASARAN STRATEGIS 2.

Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur Jalan

INDIKATOR KINERJA 2.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 2.2. Panjang jalan dilalui Roda 4 2.3. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) 2.4. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

%

78,37%

41,24%

52,62%

%

0,1497%

0,1456%

97,23%

%

9,76%

8,75%

89,65%

%

78.37%

41.24%

52,62%

24.1.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan kualitas jalan yang tersedia di wilayah Kabupaten Sumenep. Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Sumenep tahun 2012 sepanjang 513,075 km atau 40,80% dari panjang jalan yang ada yaitu 1.498,775 km, sedangkan pada tahun 2013 panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sepanjang 665,261 km atau 43,06% dari panjang ruas jalan keseluruhan sepanjang 1.544,826 km. Perbandingan proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2013 mengalami peningkatan sepanjang 152,186 km atau 29,66%. Dimana dengan target sebanyak 78,37% dapat terealisasi 41,24 % dan capaian kinerja yang dapat diraih sebesar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

279


Pemerintah Kabupaten Sumenep

52,62%. Adapun untuk Tahun 2014 Proporsi Panjang Jalan dalam Kondisi Baik adalah sepanjang 673,06 km, dimana peningkatan dari tahun 2013 adalah

sebesar 1,15 %. Untuk panjang jalan

keseluruhan yang ditangani oleh Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep tahun 2014 adalah sepanjang 1.544,67 km. 24.1.2. Panjang jalan dilalui roda 4 Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu dalam melakukan perjalanan. (mobilitas penduduk).Pada tahun 2012 panjang jalan dilalui roda 4 terealisasi 10% dari target 20%. Sedangkan capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 96,3%. Panjang jalan dilalui roda 4 pada tahun 2013 sepanjang terealisasi 14,5% dari target 15%. Dengan estimasi jumlah penduduk 1.058.723 Jiwa sehingga tercapai capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 97,1%. Untuk tahun 2014 Panjang jalan dilalui roda 4 dengan target 14,97% terealisasi 14,56% dengan capaian kinerja mencapai 97,30%. 24.1.3. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman Indikator ini dimaksudkan untuk Mengukur ketersedian jalan yang menghubungkan kawasan pemukiman ke ibukota kecamatan (Aksesibilitas). Pada tahun 2012 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) adalah ditargetkan 10,26 % dan terealisasi sebesar 10% sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 97,5%. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) pada tahun 2013 adalah ditargetkan 10,26 % dan terealisasi sebesar 10% atau sama dengan pencapaian tahun sebelumnya sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 97,5%. Indikator ini untuk tahun 2014 dapat terealisasi sebesar 9,76% dari target yang ditetapkan yaitu 8,75% sehingga capaian kinerja yang dapat diraih adalah 89,65%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

280


Pemerintah Kabupaten Sumenep

24.1.4. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/Jam) Indikator ini dimaksudkan untuk mengindikasikan kualitas jalan dari keseluruhan panjang jalan yang menjadi tanggung jawab dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep. Untuk tahun 2012 indikator ini dengan target 74,87 % dapat terealisasi sebesar 40,80 % sehingga capaian kinerja hanya dapat tercapai 54,5%.Dimana pada tahun 2013 dengan target 76,72 % dapat terealisasi sebesar 43,06 % sehingga capaian

kinerja hanya dapat tercapai 56,1%. Adapun

untuk Tahun 2014 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) ditargetkan 78,37% dan terealisasi sebesar 41,24% sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 52,62%. Kendala yang dialami karena ketersediaan sumber dana tidak mencukupi untuk menangani laju kerusakan jalan yang terjadi dan juga alokasi sumber dana yang diarahkan untuk menangani jalan – jalan yang tidak masuk dalam Daftar Jalan Kabupaten yang membutuhkan penanganan dan dilaksanakan oleh Dinas PU Bina Marga

Kabupaten

Sumenep

karena

faktor

pentingnya

bagi

masyarakat di pelosok – pelosok desa. 24.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan realisasi kinerja dengan capaian kinerja digambarkan dengan capaian sasaran indikator kinerja sebagaimana komitmen kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel: 24.2. INDIKATOR KINERJA 1.

2. 3.

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui roda 4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi

TAHUN 2013

TAHUN 2014

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDING KAN Th. 2013

% CAPAIAN TH. 2011

% CAPAIAN TH. 2012

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

%

69,5

54,5

76,72

43,06

56,10

78,37

41,24

52,6

93,76

%

96,1

96,3

0,15

0,14

97,10

0,15

0,14

97,3

100,21

%

69,5

54,5

76,72

43,06

56,10

78,37

41,24

52,6

93,76

SATUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

281


Pemerintah Kabupaten Sumenep

INDIKATOR KINERJA

4.

SATUAN

baik (>40 km/jam) Jalan penghubung dari ibu kota Kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)

%

TAHUN 2013

TAHUN 2014

% CAPAIAN TH. 2011

% CAPAIAN TH. 2012

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

88,8

97,5

10,26

10,06

97,5

9,76

8,75

89,7

CAPAIAN TH. 2014 DIBANDING KAN Th. 2013

92,00

Tabel: 24.2. Realisasi Capaian Kinerja 2011 s/d 2014 Sasaran Strategis Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur Jalan 120

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

100

Panjang jalan dilalui roda 4

80

60

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam)

40

20

0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Jalan penghubung dari ibu kota Kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)

24.2.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Capaian kinerja dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun

2014

adalah pada tahun pertama mencapai 69,5%, tahun kedua 54,5%, kemudian tahun ketiga 56,1% dan tahun keempat 52,6%. Jumlah Capaian Indikator-Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan rata-rata sebesar 58,18% (Cukup Berhasil). 24.2.2. Panjang jalan dilalui roda 4 Capaian kinerja dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014 adalah tahun pertama mencapai 96,1 %, kemudian tahun kedua Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

282


Pemerintah Kabupaten Sumenep

96,3 %, tahun ketiga mencapai 97,1 % dan tahun keempat 97,3% jumlah Capaian Indikator-Indikator Kinerja Sasaran menunjukkan rata-rata sebesar 96,70% (Sangat Berhasil). 24.2.3. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam) Capaian kinerja dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014 adalah tahun pertama mencapai 69,5 %, tahun kedua 54,5 %, tahun ketiga 54,5 % dan tahun keempat 52,6 % jumlah Capaian IndikatorIndikator Kinerja Sasaran menunjukkan rata-rata sebesar 58,18% (Cukup Berhasil). 24.2.4. Jalan penghubung dari ibu kota Kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) Capaian kinerja dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014 adalah tahun pertama mencapai 88,8 %, tahun kedua 97,5 %, tahun ketiga 97,5% dan tahun keempat 87,5% jumlah Capaian IndikatorIndikator Kinerja Sasaran menunjukkan rata-rata sebesar 93,38% (Sangat Berhasil). 24.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Indikator sasaran realisasi kinerja yang ditetapkan pada Tahun 2014 dibandingkan dengan target RPJMD tahun terakhir 2015 menggambarkan capaian kinerja sebagai berikut : Tabel : 24.3. SASARAN

2.

Meningkatnya Kebutuhan pemenuhan Infrastruktur Jalan.

INDIKATOR KINERJA

2.1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 2.2. Panjang jalan dilalui roda 4 2.3. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam) 2.4. Jalan penghubung dari ibu kota Kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

SATUAN

REALISASI AKUMULASI s/d. TAHUN 2014

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

% CAPAIAN

%

41,24

79,79

51,69

0,14

0,149

93,96

41,24

79,79

51,69

8,75

9,26

94,49

% %

%

283


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 72,96%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari empat indikator yang ditetapkan belum mencapai target RPJMD 2015, terdapat 2 indikator yaitu Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik dan Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam) telah mencapai 51, 69% Sedangkan indikator Panjang jalan dilalui roda 4 dan Jalan penghubung dari ibu kota Kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) masing-masing mencapai 93,96% dan 94,49% . 24.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 24.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 4 (empat) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur Jalan Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 24.4.1. Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Indikator ini kurang berhasil dikarenakan kondisi jalan baik mengalami sedikit peningkatan karena meskipun ada kenaikan anggaran daripada tahun anggaran sebelumnya tetapi tidak dapat mengimbangi perkembangan laju kerusakan jalan yang terjadi, ditambah pula anggaran juga harus dialokasikan untuk jalan yang tidak termasuk Jalan Poros Kabupaten. 24.4.2. Panjang jalan

dilalui Roda 4

Indikator ini sangat berhasil dikarenakan pada dasarnya jalan-jalan yang melewati pemukiman yang ada di Kabupaten Sumenep mayoritas sudah dapat dilewati oleh roda empat sehingga target yang sudah ditetapkan dapat direalisasikan. 24.4.3. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) Indikator ini kurang berhasil dikarenakan faktor yang serupa dengan penyebab dari indikator pertama yaitu karena kenaikan anggaran yang ada daripada tahun anggaran sebelumnya tidak dapat mengimbangi perkembangan laju kerusakan jalan yang ada, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

284


Pemerintah Kabupaten Sumenep

ditambah pula anggaran juga dialokasikan untuk jalan yang tidak termasuk Jalan Kabupaten. 24.4.4. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) Indikator ini sangat berhasil dikarenakan faktor penyebab yang kurang lebih sama dengan penyebab pada indikator pertama yaitu mayoritas jalan penghubung dari ibukota kecamatan di Kabupaten Sumenep menuju kawasan pemukiman yang sudah ada memang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Sehingga realisasi dapat mendekati target yang ingin dicapai. 24.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Pekerjaan Umum oleh Dinas PU. Bina Marga Sasaran Strategis Meningkatnya Kebutuhan pemenuhan Infrastruktur Jalan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: 24.5.1. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 16 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersebut telah mendukung pencapaian kinerja urusan Pekerjaan Umum oleh Dinas PU. Bina Marga Sasaran strategis Meningkatnya Kebutuhan pemenuhan Infrastruktur Jalan .

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

285


Pemerintah Kabupaten Sumenep

24.5.2. Sumber Daya Dana Urusan Pekerjaan Umum oleh Dinas PU. Bina Marga Sasaran Strategis Meningkatnya Kebutuhan pemenuhan Infrastruktur Jalan mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No. 40 Tahun 2013 tentang APBD Tahun 2014, Alokasi Anggaran untuk Dinas PU Bina Marga Kab. Sumenep sebesar Rp. 110.521.136.150 alokasi dana tersebut dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan dan menjaga kondisi Infrastruktur Jalan yang mantap. 24.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Dalam mendukung pencapaian kinerja Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a.

Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan untuk mencapai indikator Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik dan Indikator Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4), didukung kegiatan antara lain : 

Kegiatan Pemeliharaan Jalan, Kegiatan Pemeliharaan Jembatan, Kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan dan Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (DAK).

b.

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan untuk mencapai indikator Panjang

jalan

dilalui Roda 4 dan Indikator Panjang jalan kabupaten

dalam kondisi baik (> 40 KM/Jam), didukung kegiatan antara lain : 

Kegiatan Pembangunan Jalan, Kegiatan Pembangunan Jembatan, dan Kegiatan Pembangunan/Pemeliharaan Jalan, Monitoring dan Evaluasi Bantuan Keuangan Kabupaten.

25. URUSAN PERHUBUNGAN SASARAN 3

“MENINGKATNYA PELAYANAN TRANSPORTASI DAERAH YANG AMAN, LANCAR, DAN TERJANGKAU”

Pengukuran kinerja Urusan Perhubungan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

286


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 95,26%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 25.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Perhubungan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 25.1. Sararan Strategis

Indikator Kinerja

1. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau

1.1. Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) 1.2. Biaya Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) 1.3. Jumlah Uji KIR Kendaraan 1.4. Pemasangan Rambu-rambu 1.5. Kepemilikan KIR Kendaraan Wajib Uji 1.6. Jumlah Pelabuhan Laut/ Udara/ Terminal Bis 1.7. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum 1.8. Angkutan Darat 1.9. Rasio Ijin Trayek

Satuan

Target Th.2014

Realisasi Th.2014

% Capaian Kinerja

Menit

50

50

100

Rp

47.500

47.500

100

Unit

6.071

6.056

99,75

%

94,56

96,46

102,01

%

4,14

1,19

102,95

Jml

12

12

100

Jml

1.389.767

1.238.512

89,12

%

0,025

0,020

80,00

%

0,000271

0,000226

83,39

25.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Perhubungan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

287


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 25.2. % Capaian Kinerja Th. 2011

% Capaian Kinerja Th. 2011

Realisasi

% Capaian

Realisasi

% Capaian

Capaian Th.2014 dibandingkan Capaian Th.2013

Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

93,40

92,36

1.212.389

90,73

1.238.512

89,12

98,23

Rasio Ijin Trayek

100,32

99,74

0,000283

105,53

0,000226

83,45

79,08

Jumlah Uji KIR Kendaraan

96,37

99,36

5907

98,27

6056

99,75

101,51

100

100

11

100

12

100

100

Angkutan Darat

143,41

105,91

0,02

106,87

0,02

80,10

74,95

Kepemilikan KIR Kendaraan Wajib Uji

98,08

100,86

1,17

103,70

1,19

102,95

99,28

Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR)

100

100

50 menit

100

50 menit

100

100

Biaya Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR)

100

100

Rp 47.500

100

Rp 47.500

100

100

Pemasangan Ramburambu

100

100,28

88,59

95,28

96,46

102,01

107,06

Indikator Kinerja

Jumlah Pelabuhan Laut/ Udara/ Terminal Bis

Capaian Kinerja Th. 2013

Capaian Kinerja Th. 2014

Tabel diatas menunjukkan realisasi dan capaian dari Tahun 2011 sampai Tahun 2014. 1. Indikator Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Merupakan banyaknya jumlah penumpang yang terangkut oleh Angkutan Umum. Untuk Tahun 2014 terangkut sebesar 1.238.512 orang dan mencapai 89,12% dari target. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011, 2012, dan 2013 mengalami peningkatan. 2. Indikator Rasio Ijin Trayek Merupakan perbandingan Ijin Trayek yang dikeluarkan terhadap jumlah penduduk. Untuk Tahun 2014 ijin trayek yang di keluarkan sebanyak 240 ijin, dan jumlah penduduk Kabupaten Sumenep berdasarkan Sumenep Dalam Angka Tahun 2014 adalah 1.061.211 Jiwa. Sehingga capaian Rasio Ijin Trayek sebesar 0,000226 atau 83.45% dari target. Apabila dibandingkan realisasi pada beberapa tahun terakhir, tahun 2014 mengalami penurunan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

288


Pemerintah Kabupaten Sumenep

3. Indokator Jumlah Uji KIR Kendaraan Merupakan besarnya jumlah kendaraan wajib uji yang lulus uji kelayakan (KIR). Untuk tahun 2014 tercatat 6.056 unit kendaraan yang lulus uji dan mencapai 99.75 % dari target. Bila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir,Tahun 2014 ada peningkatan. 4. Indikator Jumlah Pelabuhan Laut/ udara/ Terinal Bis Tahun 2014 ada penambahan 1 tambat labuh, sehingga mencapai 100% target. Apabila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir ada peningkatan. 5. Indikator Angkutan Darat Merupakan perbandingan jumlah angkutan darat terhadap jumlah penumpang yang terangkut. Pada tahun 2014 jumlah angkutan darat yang tercatat adalah 248 unit dan penumpang yang terangkut sebanyak 1.238.512 orang. Sehingga capaiannya adalah 0.0200 atau 80,10% dari target. Apabila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, tahun 2014 mengalami penurunan. 6. Indikator Kepemilikan KIR Kendaraan Wajib Uji Merupakan perbandingan kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji terhadap kendaraan wajib uji. Tahun 2014 di targetkan bisa turun hingga 4,14 %, ternyata mampu mencapai 1,19%. Dengan capaian kinerja 102,95 %. Apabila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, Tahun 2014 mengalami peningkatan. 7. Indikator Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) Adalah jangka waktu proses pengujian kelayakan kendaraan. Capaian Kinerja Tahun 2014 yaitu 100% target. Bila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, tidak ada peningkatan. 8. Indikator Biaya Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) Merupakan besarnya biaya pengujian kelayakan kendaraan bermotor. Berdasarkan Renstra SKPD pada tahun 2014 ditargetkan Rp. 70.000,Namun dengan adanya Perda baru (Perda no. 2 tahun 2012) yang mengatur besarnya biaya pengujian menjadi Rp 47.500,- sehingga untuk tahun 2014 ditargetkan Rp. 47.500,- (mengikuti perda baru) maka Capaian Kinerjanya 100% target. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

289


Pemerintah Kabupaten Sumenep

9. Indikator Pemasangan Rambu-Rambu Merupakan perbandingan jumlah rambu-rambu yang telah terpasang terhadap kebutuhan rambu-rambu pada tahun yang sama. Kebutuhan rambu-rambu pada tahun 2014 adalah 933 buah dan sudah terpasang sebanyak 900 buah. Sehingga capaian kinerja pada tahun 2014 adalah 96.46% dan mencapai 102,01% target. Bila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir ada peningkatan. 25.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Perhubungan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 25.3. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Indikator Kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana Sesuai Renstra Tahun 2015

% capaian Thn 2014

1.238.512

1.445.358

85,69%

0,000226 6056

0,000273 6132

82,78% 98,76%

12

12

100,00%

0,0200%

0,027%

74,07%

1,19%

3,52%

295,80%

50 menit

50 Menit

100,00%

Rp 47.500

Rp 47.500

100,00%

96,46%

96,17%

100,30%

Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Rasio Ijin Trayek Jumlah Uji KIR Kendaraan Jumlah Pelabuhan Laut/ Udara/ Terminal Bis Angkutan Darat Kepemilikan KIR Kendaraan Wajib Uji Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) Biaya Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) Pemasangan Rambu-rambu

Dari Tabel 25.3 diatas dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 115,27%, ini termasuk predikat BAIK. Dari sembilan indikator yang ditetapkan terdapat 5 indikator yang telah berhasil mencapai target Renstra Tahun 2015 dan 4 indikator yang belum mencapai target Renstra 2015.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

290


Pemerintah Kabupaten Sumenep

25.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 25.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 9 (sembilan) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: Untuk mengetahui lebih jauh tentang pencapaian indikator kinerja sasaran pada table 1.1 diatas, kami uraikan dalam analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Indikator Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Tahun 2014 terangkut sebesar 1.238.512 orang dan mencapai 89,12% dari target. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, ini tidak lepas dari meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor khusunya untuk roda dua. 2. Indikator Rasio Ijin Trayek Tahun 2014 capaian Rasio Ijin Trayek sebesar 0,0002262 atau 83.45% dari target. Hal ini dipengaruhi adanya penurunan ijin trayek sebanyak 48 ijin yg disebabkan ada beberapa MPU yang kondisinya sudah tidak laik jalan dan tidak memperpanjang ijin trayeknya. Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Sumenep mengalami peningkatan sebanyak 7.571 orang dari tahun 2013. 3. Indikator Jumlah Uji KIR Kendaraan Tahun 2014 tercatat 6.056 unit kendaraan yang lulus uji dengan kendaraan wajib uji sebanyak 6.129 unit dan mencapai 99.75 % dari target. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendaraan wajib uji yang melakukan uji KIR di daerah lain(Numpang Uji) dan mutasi keluar. 4. Indikator Jumlah Pelabuhan Laut/ udara/ Terminal Bis Pada tahun 2014 ada penambahan 1 tambatan labuh, hal ini sesuai dengan target tahun 2014 yaitu 12 unit sehingga mencapai 100% target. 5. Indikator Angkutan Darat Pada tahun 2014 jumlah angkutan darat yang tercatat adalah 248 unit dan penumpang yang terangkut sebanyak 1.238.512 orang. Sehingga capaian Indikator Angkutan Darat adalah 0.0201 atau 80,42% dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

291


Pemerintah Kabupaten Sumenep

target.Hal ini dipengaruhi oleh jumlah kendaraan pribadi yang semakin meningkat sehingga jumlah penumpang angkutan darat yang tercatat mengalami penurunan. 6. Indikator Kepemilikan KIR Kendaraan Wajib Uji Pada Tahun 2014 di targetkan bisa turun hingga 4,14 %, ternyata mampu mencapai 1,19%. Dengan capaian kinerja melebihi target sebesar 102,95 %. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat sudah memahami akan pentingnya uji KIR bagi keselamatan di jalan raya. 7. Indikator Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) Pada tahun 2014 tidak ada penambahan alat pengujian sehingga tidak dapat mempercepat proses penyelesaian pengujian kendaraan bermotor (KIR) yaitu tetap 50 menit. 8. Indikator Biaya Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) Berdasarkan Renstra SKPD pada tahun 2014 ditargetkan Rp. 70.000,Namun dengan adanya Perda baru (Perda no. 2 tahun 2012) yang mengatur besarnya biaya pengujian menjadi Rp 47.500,9. Indikator Pemasangan Rambu-Rambu Kebutuhan rambu-rambu pada tahun 2014 adalah 933 buah dan sudah terpasang sebanyak 900 buah. Sehingga capaian terhadap kebutuhan rambu-rambu pada tahun 2014 adalah 96.46% dan mencapai 102,01% melebihi target. 25.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Perhubungan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber daya dana dengan rincian sebagai berikut : 1. Sumber Daya Manusia Struktur organisasi Dinas Perhubungan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor : 16 Tahun 2008, Tanggal 12 November 2008. Sumber Daya Manusia yang telah ditetapkan didalam Perda tersebut mampu mendukung pencapaian kinerja di Bidang Perhubungan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

292


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2. Sumber Daya Dana Urusan Perhubungan mendapatkan dana berdasarkan DPA No. 903/64/TAPD/2014 sebesar Rp. 35.539.330.970,-. Alokasi tersebut sudah cukup untuk melaksanakan program/kegiatan guna menunjang pencapaian kinerja urusan perhubungan. 25.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Perhubungan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Yang Aman, Lancar, Dan Terjangkau didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Penyuluhan Bagi Para Sopir/ Juru Mudi Untuk Peningkatan Keselamatan Penumpang sebanyak 120 orang dari target 120 orang, Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum Di Jalan Raya sebanyak 96 kali dari target 96 kali, Operasi Pengaturan dan Pengawasan Angkutan Lebaran selama 3 bulan. b. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pemeliharaan Traffic Light sebanyak 29 unit

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

293


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dari target 29 unit, Rehabilitasi Traffic Light sebanyak 3 unit dari target 3 unit, Pengadaan Traffic Light sebanyak 5 unit dari target 5 unit. c. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Fasilitas LLAJ Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor sebanyak 1 paket dari target 1 paket, Rehabilitasi / Pemeliharaan Terminal / Pelabuhan sebanyak 14 paket dari target 14 paket, Pemeliharaan Rambu-Rambu Lalu Lintas sebanyak 75 unit dari target 75 unit. d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pembangunan Gedung Terminal sebanyak 5 paket dari target 5 paket, Pengadaan Kapal Motor Penumpang tidak terealisasi dari target 1 unit. e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas sebanyak 130 unit dari target 130 unit, Pengadaan Jaringan Listrik PJU Kecamatan, Traffic Light dan PJU Thandem sebanyak 130 unit dari target 130 unit, Pengadaan Sarana Keselamatan Transportasi Darat sebanyak 4 paket dari target 4 paket. f. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pengadaan Peralatan Pengujian Kendaraan Bermotor sebanyak 1 paket dari target 1 paket g. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain: Pendidikan dan Pelatihan Formal sebanyak 7 orang dari target 15 orang. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

294


Pemerintah Kabupaten Sumenep

26. URUSAN PERPUSTAKAAN “MENINGKATNYA MINAT BACA MASYARAKAT�

SASARAN 4

Pengukuran kinerja Meningkatnya Minat Baca Masyarakat yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis dalam yang dapat menumbuh kembangkan minat baca masyarakat dengan Adanya Peningkatan jumlah perpustakaan di lembaga pendidikan di setiap kecamatan di Kab. Sumenep, dengan indikator dan target kinerja yang menunjukkan adanya pelaksaanaan perpustakaan keliling ditargetkan sebanyak 30 Lembaga Pendidikan yang ada di Kab. Sumenep dengan realisasi 42 lembaga pendidikan dengan prosentase 140%, serta meningkatnya minat baca masyarakat dan pelajar, dengan terpenuhinya target jumlah pengunjung perpustakaan pertahun dengan

indikator sebanyak 5 lomba/450 peserta dengan jumlah realisasi 5

lomba/450 peserta sehingga capaian yang diperoleh 100% dan meningkatnya koleksi buku perpustakaan umum daerah. Pada tahun 2014

Pengadaan Buku Perpustakaan

Umum Daerah ditargetkan 9.000 ekslempar dengan jumlah realisasi 9.000 exslampar dengan porsentase 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil.

26.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Perpustakaan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Minat Baca Masyarakat dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 1.1.2. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Jumlah perpustakaan

2.

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

3.

TARGET TH. 2014 30 Lembaga Pendidikan 5 lomba / 450 peserta

REALISASI TH. 2014 42 Lembaga Pendidikan 5 lomba / 450 peserta

% CAPAIAN TH. 2014

9,000 Eks

9.000 Eks

100

Dari tabel di atas masih terdapat dua indikator yang pencapaian

Terselenggaranya

program

dan

kegiatan

140 100

keberhasilan dalam dalam

terpenuhinya

kebutuhan minat baca masyarakat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan serta tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan. Target tersebut diupayakan pada tahun berikutnya akan dipenuhi untuk mencapai target RPJMD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

295


Pemerintah Kabupaten Sumenep

26.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan

Perpustakaan

Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Minat

Baca

Masyarakat, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 26.2. TAHUN 2013 INDIKATOR KINERJA

Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

SATUAN Lembaga pendidik an Lomba/p eserta exsplar

TAHUN 2014

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

TARGET

REALISASI

% CAPAIAN

25

42

168

30

42

140

5

4

80

5 / 450

5 / 450

100

65871

65781

100

9,000

9.000

100

Tabel 26.3. Perbandingan antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir Indikator Kinerja

Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

Realisasi 2011

Capaian 2011

Realisasi 2012

Capaian 2012

Realisasi 2013

Capaian 2013

Realisasi 2014

Capaian 2014

12

66,67

50

250

42

168

42

140

3

100

4

100

4

80

5 / 450

100

6000

100

562

8,03

65871

100

9.000

100

Grafik 1.2.1 Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir

300

Jumlah perpustakaan

250 200

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

150 100 50 0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

296


Pemerintah Kabupaten Sumenep

1. indikator Jumlah Perpustakaan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 140%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan dan kenaikan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 2. Indikator Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan dan kenaikan capaian kinerja secara signifikan. 3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 26.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Perpustakaan Menengah Sasaran Strategis Meningkatnya Minat Baca Masyarakat dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 26.3 No.

Indikator kinerja

1.

Jumlah perpustakaan

2.

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

3.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

42

30

140

5 / 450

5/450

100

9.000

10.000

90

297


Pemerintah Kabupaten Sumenep

26.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 26.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 5 (lima) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. pelaksaanaan perpustakaan keliling ditargetkan sebanyak 30 Lembaga Pendidikan yang ada di Kab. Sumenep dengan realisasi 42 lembaga pendidikan dengan prosentase 140% meningkatnya pencapaian target pada

tahun 2014 disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca b. jumlah pengunjung perpustakaan

pertahun dengan

indikator sebanyak 5

lomba/450 peserta dengan jumlah realisasi 5 lomba/450 peserta sehingga capaian yang diperoleh 100%. meningkatnya pencapaian target pada tahun

2014 disebabkan oleh masyarakat, pelajar dan mahasiswa dengan seringnya ke perpustakaan dapat membuka cakrawala dunia dengan membaca dan pentingnya akan sebuah informasi di era globalisasi ini. c.

Jumlah koleksi buku perpustakaan umum daerah. Pada tahun 2014 Pengadaan Buku Perpustakaan Umum Daerah ditargetkan 9.000 ekslempar dengan jumlah realisasi 9.000 exslampar dengan porsentase 100% .

26.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Perpustakaan dan Kearsipan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 17 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan Perpustakaan dan Kearsipan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

298


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Perpustakaan dan Kearsipan mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA. 2014 sebesar Rp. 2.200.909.450,- alokasi tersebut cukup pencapaian kinerja urusan Perpustakaan dan Kearsipan. Kalau tidak cukup akibat yang ditimbulkan adalah tidak terwujudnya suatu sasaran yang telah ditetapkan serta indikator kerja telah ditargetkan tidak akan tercapai secara signifikan. 26.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Perpustakan Sasaran Strategis Meningkatnya Minat Baca Masyarakat didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a.

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Pelaksanaan perpustakaan keliling sebanyak 42 Lembaga Pendidikan dari target 30 Lembaga Pendidikan, Lomba Minat Baca sebanyak 5/450 peserta dari target 3/200 peserta, pengadaan buku perpustakaan daerah

sebanyak 9000 explar

dari

target 9000 explar. b.

Program Program Peningkatan kualitas Pelayanan Informasi. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Penyuluhan Arsip masuk desa sebanyak

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

299


Pemerintah Kabupaten Sumenep

19 desa dari target 19 desa, Sosialisasi kearsipan

sebanyak 60

perangkat desa dari target 60 perangkat desa. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik.

27. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA SASARAN 5

“MENINGKATNYA PRESTASI OLAH RAGA DAN PEMUDA�

Pengukuran kinerja Urusan Kepemudaan dan Olah Raga merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olah Raga Dan Pemuda yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 136%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 27.1. MEMBANDINGKAN TAHUN INI

ANTARA

TARGETDAN

REALISASI

KINERJA

Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kepemudaan dan Olah Raga dari Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olah Raga Dan Pemuda dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 27.1. NO. 1.

Jumlah organisasi pemuda

2. 3.

Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Jumlah klub olahraga Jumlah organisasi olahraga Jumlah gedung olahraga

4. 5. 6. 7.

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

288 kelompok

348 kelompok

120

34 kali 24 kali

9 kali 95 kali

26 396

7 Gelanggang

6 Gelanggang

86

1.006 Klub 34 Kelompok 4 unit

20 Klub 68 Kelompok 5 unit

2 200 125

INDIKATOR KINERJA

Dari tabel di atas terdapat 2 ( dua ) indikator yang kurang berhasil yaitu Jumlah Kegiatan Kepemudaan dan Jumlah Klub Olahraga. Dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2014 dari 34 kali kegiatan yang akan ditargetkan untuk dilaksanakan, hanya 9 (sembilan)

kali yang terlaksana disebabkan

keterbatasan waktu. Dan dari 1.006 klub yang ada di Kabupaten Sumenep yang mendapatkan fasilitasi hanya 20 Klub. Diupayakan pada tahun berikutnya akan terpenuhi untuk mencapaai RPJMD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

300


Pemerintah Kabupaten Sumenep

27.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Kepemudaan dan Olah Raga dari Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olah Raga Dan Pemuda, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel : 27.2.

Indikator Kinerja

Jumlah organisasi pemuda Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Jumlah klub olahraga Jumlah organisasi olahraga Jumlah gedung olahraga

% Capaian Kinerja Th.2011

% Capaian Kinerja Th.2012

Kelp

100,00

Kali

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian Th2014 dibanding kan Capaian Th.2013

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

100,00

287 kelompok

287 kelompok

100,00

288 kelompok

348 kelompok

120,83

120,83

100,00

100,00

33 kali

33 Kali

100,00

34 kali

9 kali

26,47

26,47

Kali

538,88

490,00

22 kali

96 kali

422,72

24 kali

95 kali

395,83

93,64

Gelang gang

100,00

100,00

6 Gelang gang

6 Gelang gang

100,00

7 Gelang gang

6 Gelang gang

85,71

85,71

Klub

100,00

100,00

1004 Klub

1004 Klub

100,00

1.006 Klub

20 Klub

1,99

1,99

Kelp

161,29

156,25

33 Kelp

50 Kelp

151,51

34 Kelompok

68 Kelompok

200,00

132,00

Unit

100,00

100,00

4 Unit

4 Unit

100,00

4 unit

5 unit

125,00

125,00

Grafik 27.2. Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir 600,00

Axis Title

500,00 400,00 300,00 200,00

100,00 0,00 Jumlah Jumlah Jumlah Kegiatan Kegiatan Organisasi Kepemuda Keolahrag Pemuda an aan

Gelanggan g/Balai Remaja ( selain milik Swasta )

Jumlah Klub Olahraga

Jumlah Organisasi Olahraga

Jumlah Gedung Olahraga

2011

100,00

100,00

538,88

100,00

100,00

161,29

100,00

2012

100,00

100,00

490,00

100,00

100,00

156,25

100,00

2013

100

100

422,72

100,00

100

151,51

100,00

2014

120,83

26,47

395,83

85,71

1,99

200,00

125,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

301


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Indikator jumlah organisasi pemuda Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 120,83 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai target yang ditetapkan bahkann pada tahun 2014 capaian kinerja melampaui target. 2. Indikator jumlah kegiatan kepemudaan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 26,47%. Dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan kinerja yang disebabkan

terbatasnya

waktu

untuk

melaksanakan

kegiatan

kepemudaaan seperti yang telah ditargetkan. Diupayakan tahun berikutnya capaian kinerja akan meningkat dan mencapai target yang ditetapkan. 3. Indikator jumlah kegiatan keolahragaan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 395,83 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Namun capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 4. Indikator gelanggang/balai remaja (selain milik swasta) Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 85,71 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Capaian kinerja tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 telah mencapai realisasi sesuai target yang telah ditetapkan.. 5. Indikator jumlah klub olahraga Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 1, 99 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

302


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kinerja dan tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan dari 1.006 Klub yang ada, hanya 20 klub yang mendapatkan fasilitasi di tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 terlaksana sesuai dengan target yang ditetapkan. 6. Indikator jumlah organisasi olahraga Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 200 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihii target yang telah ditetapkan. 7. Indikator jumlah gedung olahraga Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 125 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi sesuai target yang telah ditetapkan, bahkan untuk tahun 2014 melebihi target yang ditetapkan. 27.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kepemudaan dan Olah Raga dari Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olah Raga Dan Pemuda dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 27.3. No.

Indikator kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

348 kelompok

289 kelompok

120,83

1.

Jumlah organisasi pemuda

2.

Jumlah kegiatan kepemudaan

9 kali

35 kali

26,47

3.

Jumlah kegiatan olahraga

95 kali

25 kali

395,83

4.

Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)

6 Gelanggang

7 Gelanggang

85,71

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

303


Pemerintah Kabupaten Sumenep

No.

Indikator kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

5.

Jumlah klub olahraga

20 Klub

1008 Klub

1,99

6.

Jumlah organisasi olahraga

68 Kelp

35 Kelp

200

7.

Jumlah gedung olahraga

5 unit

4 unit

125

Berdasarkan tabel 27.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 136,55 %, ini termasuk predikat Sangat Baik. Dari indikator yang ditetapkan telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 27.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 27.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 7 (TUJUH) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Prestasi Olah Raga Dan Pemuda Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Jumlah organisasi pemuda yang terlibat dalam kegiatan tahun 2014 sebanyak 348 kelompok dari target 288 kelompok sehingga pencapaian kinerja sebesar 120 %. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh banyaknya organisasi pemuda yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan baik penampilan seni budaya, lomba / festival, pentas seni dan kegiatan kepemudaan lainnya. 2. Jumlah

kegiatan

kepemudaan

yang

dilaksanakan

pada

tahun 2014 sebanyak 9 kali jauh dari target sebanyak 34 kali sehingga pencapaian kinerja hanya sebesar 26% saja. Kegagalan ini dipengaruhi oleh terbatasnya waktu untuk pelaksanaan kegiatan yang bisa dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep.

Adapun solusi

yang

telah

dilakukan adalah

dengan

memberikan bantuan hibah kepada organisasi kepemudaan yang sudah mengajukan proposal. 3. Jumlah kegiatan keolahragaan yang dilaksanakan pada tahun 2014 sebanyak 95 kali jauh melebihi target yaitu sebanyak 24 kali, sehingga capaian kinerja sebesar 396%. Keberhasilan tersebut dipengaruhi adanya kegiatan yaitu senam kesegaran jasmani yang dilaksanakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

304


Pemerintah Kabupaten Sumenep

setiap hari jumlah dan hari minggu selama setahun, sesuai jadwal pelaksanaan senam kesegaran jasmani. 4. Gelanggang / Balai Remaja ( selain milik swasta ) sebanyak 6 gelanggang dari target sebesar 7 gelanggang. Capaian Kinerja sebesar 86%. Tidak tercapainya indikator ini karena pada tahun 2014 jumlah gelanggang yang dipakai untuk kegiatan keplahragaan hanya 6 unit saja. 5. Jumlah Klub Olahraga yang terlibat dalam kegiatan tahun 2014 sebanyak 20 klub, capaian kinerja sebesar 2 %. Kegagalan indikator disebabkan terbatasnya kegiatan yang melibatkan klub olahraga. Dari 1.004 Klub yang ada, hanya sebanyak 14 klub yang terlibat dalam kegiatan tahun 2014 dan 6 klub yang bekerja sama sebagai tenaga instruktur senam yang dilaksanakan setiap hari jum’at dan hari minggu. Solusi

yang

dilaksanakan

adalah

memberikan

bantuan

fasilitasi

keolahragaan bagi klub-klub olahraga yang telah memberikan proposal kegiatan klub nya. 6. Jumlah Organisasi Olahraga sebanuak 68 organisasi melebihi target sebesar 34 organisasi. Capaian kinerja 200%. Keberhasilan indikator ini disebabkan adanya kegiatan keolahragaan yang melibatkan banyak organisasi olahraga. 7. Jumlah gedung olahraga sebanyak 5 unit melebihi target sebanyak 4 unit. Capaian kinerja sebesar 125%. Keberhasilan ini di pengaruhi olrh adanya tambahan gedung olahraga yang digunakan/dilibatkan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep. 27.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kepemudaan dan Olah Raga didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Perda No 17 Tahun 2011, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan kebudayaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

305


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Urusan Pemuda dan Olahraga, berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentan Penjabaran APBD TA.2014, mendapatkan dana sebesar Rp. 1.588.571.000,- alokasi tersebut cukup untuk melaksanakan program / kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan Pemuda dan Olahraga. Ditinjau dari nilai indikator kinerja keseluruhan, memang ada beberapa indikator yang nilainya jauh dibawah target namun dapat di tutupi oleh indikator yang nilainya jauh melebihi target. Sehingga rata-rata indikator masih bisa mencapai nilai diatas 100%. Barangkali perlu pembagian pagu anggaran secara tepat sesuai kebutuhan masing-masing indikator kinerja yang ada di Urusan Pemuda dan Olahraga. 27.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kepemudaan dan Olah Raga dari Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olah Raga Dan Pemuda didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Gerak Jalan Tradisional Bupati Cup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

306


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Program Pemberian Hibah Keolahragaan Kegiatan antara lain : Hibah Keolahragaan, Jumlah Kegiatan Kepemudaan. c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pemilihan Duta Wisata Kacong tor Cebbing, Kegiatan Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur, Kegiatan Penerbitan Antologi Puisi Berbahasa Madura. d. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata, Kegiatan Pengadaan Pakaian Adat bagi Pemandu Wisata e. Program

Peningkatan

Upaya

Penumbuhan

Kewirausahaan

dan

Kecakapan Hidup Pemudau untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pelatihan Keterampilan bagi Pemuda f.

Program Pembinaan dan Pemberdayaan Pemuda, untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Wisata Bhakti Pemuda, Kegiatan Pembinaan Pemuda Pelopor, Kegiatan Pentas Seni Tahun Baru, Jumlah Kegiatan Olahraga didukung oleh.

g. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain :

Kegiatan

Senam Kesegaran Jasmani (setiap hari jum’at dan minggu), Kegiatan Jalan Jalan Sehat, Gelanggang / Balai Remaja ( selain milik swasta ) didukung oleh h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga, Jumlah Klub Olahraga i.

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pembinaan Olahraga yang Berkembang di

Masyarakat, Jumlah

Organisasi Olahraga

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

307


Pemerintah Kabupaten Sumenep

j.

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain :

Kegiatan

Pembinaan Olahraga yang Berkembang di Masyarakat, Kegiatan Gerak Jalan Tradisional Bupati Cup, Jumlah Gedung Olahraga k. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan.

28. URUSAN KEBUDAYAAN SASARAN 6

“TERPELIHARANYA SENI DAN KEBUDAYAAN DAERAH �

Pengukuran kinerja Urusan Kebudayaan merupakan ukuran capaian indikator

kinerja

dari

Sasaran

Strategis

Terpeliharanya

Seni

Dan

Kebudayaan Daerah yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 90,66%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 28.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kebudayaan dari Sasaran Strategis Terpeliharanya Seni Dan Kebudayaan Daerah dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 28.1. NO. 1. 2. 3. 4.

INDIKATOR KINERJA Jumlah Grup Kesenian Terselenggaranya Festival Seni dan Budaya Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

477 grup

267 grup

55,97

30 kali

32 kali

106,67

5 buah

5 buah

100,00

1.225 buah

1.225 buah

100,00

Dari tabel di atas terdapat 1 ( satu ) indikator yang kurang berhasil yaitu Jumlah Grup Kesenian yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

308


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dilaksanakan selama Tahun 2014. Diupayakan pada tahun berikutnya akan terpenuhi untuk mencapaai RPJMD. 28.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan

Kebudayaan

Sasaran

Strategis

Terpeliharanya

Seni

Dan

Kebudayaan Daerah, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 28.2. Sasaran

Terpeliha ranya Seni dan Kebudayaan Daerah

Indikator Kinerja

Tahun 2014

Capaian Th.2014 dinandin gkan Capaian Th.2013

% Capaian Kinerja Th.2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

grup

100,00

100,00

475

475

100,00

477

267

55,97

55,97

Kali

100,00

100,00

25

25

100,00

30

32

106,67

106,67

Buah

133,33

100,00

5

5

100,00

5

5

100,00

100

Buah

100,00

100,00

1.255

1.225

100,00

1.225

1.225

100,00

100

Satuan

Jumlah Grup Kesenian Terselengga ranya Festival Seni dan Budaya Sarana Penyelengga raan Seni dan Budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

Tahun 2013

% Capaian Kinerja Th.2011

Grafik 1.2.1 Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir 140,00

120,00 Axis Title

100,00

80,00 60,00 40,00 20,00 0,00

2011

2012

2013

2014

Jumlah Grup Kesenian

100,00

100,00

100

55,97

Terselenggaranya festival seni dan budaya

100,00

100,00

100,00

106,67

Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya

133,33

100,00

100

100

Benda,situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

100,00

100,00

100,00

100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

309


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Indikator jumlah grup kesenian Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 55,97 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja, sedangkan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 tercapai 100 %. Hal ini disebabkan terbatasnya kegiatan yang memungkinkan grup kesenian bisa terlibat semua. Diupayakan untuk tahun 2015 akan mencapai target. 2. Indikator terselenggaranya festival seni dan budaya Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 106,67 %. Dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar 100%, bisa dikatakan mengalami

kenaikan

capaian

kinerja

bahkan

melampaui

target.

Diupayakan tahun berikutnya capaian kinerja akan meningkat. 3. Indikator sarana penyelenggara seni dan budaya Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100 % sama dengan tahun 2012 dan 2013. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011 menngalami penurunan capaian kinerja. Namun Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi sesuai target yang telah ditetapkan. 4. Indikator benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100,00 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 tidak mengalami perubahan. Namun setiap tahun realisasi mencapai target yang ditentukan. Diupayakan tahun 2015 akan melampaui target. 28.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kebudayaan Sasaran Strategis Terpeliharanya Seni Dan Kebudayaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

310


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Daerah dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 28.3. No.

Indikator kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% Capaian Th. 2014

267 grup

480 grup

55,97

1.

Jumlah Grup Kesenian

2.

Terselengga ranya Festival Seni dan Budaya

32 kali

35 kali

106,67

3.

Sarana Penyelengga raan Seni dan Budaya

5 buah

5 buah

100

4.

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

1.225 buah

1,225 buah

100

Berdasarkan tabel 28.3 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 90,66 %, ini termasuk predikat Baik. Dari indikator yang ditetapkan, Sangat

berhasil

mencapai target RPJMD Tahun 2015. 28.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 28.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 4 (empat) indikator sasaran yaitu Terpeliharanya Seni Dan Kebudayaan Daerah Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Jumlah grup kesenian yang terlibat dalam kegiatan tahun 2014 sebanyak 267 grup dari target 477 grup sehingga pencapaian kinerja sebesar 55,97 %. Keberhasilan yang hanya mencapai 55,97% tersebut dipengaruhi oleh kurang maksimalnya grup kesenian yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga baik penampilan seni budaya, lomba / festival, pentas seni dan kegiatan kepemudaan lainnya. Dalam hal ini berhubungan dengan jumlah anggaran yang tersedia, dimana grup kesenian yang dilibatkan disesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada. b. Terselenggaranya festival seni dan budaya yang dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebanyak 32 kali, melampaui target sebanyak 30 kali sehingga pencapaian kinerja hanya sebesar 106,67%. Keberhasilan ini

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

311


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dipengaruhi oleh banyaknya kegiatan yang ada penampilan seni dan budaya baik yang bersifat budaya, pariwisata maupun pemuda olahraga. c. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya yang digunakan selama tahun 2014 sejumlah 5 buah sesuai dengan target. Capaian kinerja sebesar 100

%.

Keberhasilan

tersebut

dipengaruhi

penggunaan

sarana

penyelenggaraan seni dan budaya secara merata. d. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan realisasi sebanyak 1.225 buah sesuai dengan target. Capaian kinerja sebesar 100%. 28.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kebudayaan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Perda No 17 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan kebudayaan.

b. Sumber Daya Dana Urusan Pemuda dan Olahraga, berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA.2014, mendapatkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

312


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dana sebesar Rp. 3.430.849.400,- alokasi tersebut tidak cukup untuk melaksanakan program / kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan kebudayaan. Dengan terbatasnya anggaran yang disediakan mengakibatkan beberapa indikator yang tidak terlaksana / tidak tercapai secara maksimal. 28.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kebudayaan Sasaran Strategis Terpeliharanya Seni Dan Kebudayaan Daerah didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Untuk mencapai indikator kinerja Jumlah Grup Kesenian didukung dengan kegiatan antara lain :  Kegiatan Kerapan Sapi tingkat Kabupaten  Kegiatan Festival sapi Sonok  Kegiatan Festival Wisata Kuliner  Kegiatan Pengiriman Duta Seni dan Budaya  Kegiatan Penampilan Seni Budaya di Objek Wisata  Kegiatan Festival Kesenian Pesisir Utara  Kegiatan Atraksi Seni Budaya pada Pesta Kesenian b. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan

Budaya

untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain : 

Kegiatan Upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep

Kegiatan Pawai Seni Budaya Kabupaten Sumenep

c. Program

Pengembangan

Pemasaran

Pariwisata

untuk

mencapai

indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Paket Wisata Kerapan Sapi d. Program Pembinaan dan Pemasyaratan Olahraga, Kegiatan Gerak Jalan Tradisional Bupati cup dan Kegiatan Jalan Jalan Sehat e. Program

Pembinaan Perberdayan Pemuda, Kegiatan Wisata Bhakti

pemuda, Pembinaan Pemuda Pelopor danPentas Seni Tahun Baru f. Program

Pengelolaan

Keragaman

Budaya.

Untuk

mencapai

Terselenggaranya Festival Seni dan Budaya indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

313


Pemerintah Kabupaten Sumenep

 Kegiatan Kerapan Sapi tingkat Kabupaten  Kegiatan Festival sapi Sonok  Kegiatan Festival Wisata Kuliner  Kegiatan Pengiriman Duta Seni dan Budaya  Kegiatan Penampilan Seni Budaya di Objek Wisata  Kegiatan Festival Kesenian Pesisir Utara  Kegiatan Atraksi Seni Budaya pada Pesta Kesenian g. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan

Budaya

untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pawai Seni Budaya Kabupaten Sumenep h. Program

Pengembangan

Pemasaran

Pariwisata

untuk

mencapai

indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Paket Wisata Kerapan Sapi i.

Program Pengelolaan Keragaman Budaya untuk mencapai Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain :

j.

Kegiatan Kerapan Sapi tingkat Kabupaten

Kegiatan Festival sapi Sonok

Kegiatan Festival Wisata Kuliner

Kegiatan Penampilan Seni Budaya di Objek Wisata

Kegiatan Festival Kesenian Pesisir Utara

Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan

Budaya

untuk mencapai indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : Kegiatan Pawai Seni Budaya Kabupaten Sumenep k. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata untuk mencapai Benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain : 

Kegiatan

Peningkatan

Pembangunan

Sarana

dan

Prasarana

Pariwisata 

Kegiatan Pemeliharaan Objek Wisata Pantai Selopeng dan Pantai Lombang

Kegiatan Perawatan dan Pemeliharaan Museum Keraton

KegiatanPeningkatan Sarana Objek Wisata Kabupaten Sumenep

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

314


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong baik.

29. URUSAN PARIWISATA SASARAN 7

“MENINGKATNYA JUMLAH KUNJUNGAN WISATA ”

Pengukuran kinerja Urusan Pariwisata merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari

Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Jumlah

Kunjungan

Wisata

yaitu

menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 126,91%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 29.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Pariwisata dari Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 28.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Kunjungan Wisata

2.

Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB

TARGET TH. 2014 350.850 orang

REALISASI TH. 2014 544.623 orang

% CAPAIAN TH. 2014

0,0143 %

0,0141 %

98,6

155,22

Dari tabel di atas terdapat 2 ( dua ) indikator yang ada, semua dapat dikatakan berhasil. Indikator Kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB kurang mencapai target, namun ditutupi oleh indicator Kunjungan Wisata yang berhasil melampaui target. Diupayakan pada tahun berikutnya akan terpenuhi untuk mencapaai RPJMD. 29.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Pariwisata Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

315


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 29.2.

Indikator Kinerja

Kunju ngan Wisata Kontri busi sektor pariwi sata terhadap PDRB

% Capaian Kinerja Th.2011

% Capaian Kinerja Th.2012

Orang

74,27

%

49,10

Satuan

Tahun 2013

Tahun 2014

Capaian Th.2014 dibandin gkan Capaian Th.2013

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

291,47

345.000

849.619

246

350.850

544.623

155,00

63,01

148,51

0,0135

0,0132

97,78

0,0143

0,0141

98,60

100,84

Grafik : 29.2. Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir 350,00 300,00

Axis Title

250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 0,00 Kunjungan Wisata

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

2011

74,27

49,10

2012

291,47

148,51

2013

246,27

97,78

2014

155,00

98,60

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Indikator kunjungan wisata Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 155,00 %. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011 mengalami peningkatan, namun jika dibandingkan dengan tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Hal ini dikarenakan terdapat wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata sebagai tamu dan tidak dimasukkan dalam daftar pengunjung yang berkaitan dengan retribusi. Sedangkan jika dibandingkan dengan target, sudah melampaui target. Capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan, kecuali tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

316


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2011 tidak mencapai target dikarenakan ada sengketa lahan di lokasi wisata Pantai Lombang namun dapat di tutupi dengan capaian target tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014. 2. Indikator kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 98,60%. Dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011 dan tahun 2013 mengalami peningkatan dan jika dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan. Dari target tahun 2012 melampaui target sedang tahun 2013 dan tahun 2014 hampir mencapai target. Diupayakan tahun berikutnya capaian kinerja akan meningkat. 29.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Pariwisata Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.3.1 No.

Indikator kinerja

1.

Kunjungan

Wisata

2.

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

544.623 orang

355.000 orang

155,22

0,01%

0,02%

98,6

Berdasarkan tabel 1.3.1 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 126,91 %, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari indikator yang ditetapkan telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015. 29.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 29.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 2 (dua) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

317


Pemerintah Kabupaten Sumenep

a. Jumlah

wisatawan

yang

berkunjung

ke

Lokasi

wisata

dalam tahun 2014 sebanyak 544.623 orang dari target sebanyak 350,850 orang

sehingga pencapaian kinerja sebesar 155,22 %.

Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh makin tersebarnya promosi yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep. Jika dibandingkan tahun 2012 dan tahun 2013 memang terpaut jauh. Untuk itu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep melakukan terobosan dengan mendatangkan tamu-tamu khusus dan agen travel yang ada di Jawa Timur. Tetapi jumlah pengunjung yang merupakan tamu khusus tidak masuk dalam daftar pengunjung tang berkaitan dengan pendapatan / retribusi karena tamu ini memang masuk dalam lokasi wisata tanpa membayar retribusi. Dan jika tamu khusus ini dimasukkan dalam daftar pengunjung, maka jumlah pengunjung yang ada pada tahun 2014 sebanyak 546.261 orang. Atau ada penambahan sebanyak 1.638 orang. b. Kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB pada tahun 2014 mencapai

98,60

%

yang

merupakan

perbandingan

antara

persentase realisasi Disbudparpora terhadap realisasi semua sector

di

Kabupaten

Sumenep

dengan

persentase

target

Disbudparpora terhadap target semua sector di Kabupaten Sumenep. Namun jika ditinjau dari Target dan Pendapatan Dinas Kebudayaan

Pariwisata

Pemuda

dan

Olahraga

Kabupaten

Sumenep sudah mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan. Solusi yang telah dilakukan adalah dengan memberlakukan tiket masuk baik wisatawan yang datang atas kemauan sendiri maupun wisatawan yang merupakan undangan dari Dinas / Pemkab Sumenep. 29.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Kebudayaan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Perda No 17 Tahun 2008 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

318


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan kebudayaan.

b. Sumber Daya Dana Urusan Pariwisata, berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA.2014, mendapatkan dana sebesar

Rp.

904.533.000,-

alokasi

tersebut

tidak

cukup

untuk

melaksanakan program / kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan pariwisata. Dengan terbatasnya anggaran yang disediakan mengakibatkan beberapa indikator yang tidak terlaksana / tidak tercapai secara maksimal. 29.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Pariwisata Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata untuk mencapai Jumlah Kunjungan wisata indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain :  Kegiatan Pembuatan Booklet Pariwisata  Kegiatan Penyusunan Buku Aneka Raga Kesenian dan Budaya Kab. Sumenep Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

319


Pemerintah Kabupaten Sumenep

 Kegiatan Pembuatan Kalender Pariwisata  Kegiatan Pameran Pembangunan Sumenep  Kegiatan Anugrah Wisata  Kegiatan Pameran Wisata  Kegiatan Publikasi di Media Promosi  Kegiatan Pembuatan Tas Pariwisata  Kegiatan Pameran Potensi Wisata dan Budaya b. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata untuk mencapai Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB indikator kinerja didukung dengan kegiatan antara lain : 

Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata

Kegiatan Pengadaan Pakaian Adat bagi Pemandu Wisata

Kegiatan Pembuatan Papan Iklan /Informasi

Kegiatan Publikasi Hari Jadi Kab. Sumenep

Kegiatan Pembuatan Brosur Pariwisata

Kegiatan Penyusunan Geografi Informasi Sistem (Gis) Website Disbudparpora Sumenep

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong sangat berhasil.

MISI 6 TUJUAN 1 30. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN SASARAN 1

“TERWUJUDNYA KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN ”

Pengukuran kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Terwujudnya Kelembagaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

320


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Pemerintahan Yang Efektif Dan Efisien yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 124,57%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 30.1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014

Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian dari Sasaran Strategis Terwujudnya Kelembagaan Pemerintahan Yang Efektif Dan Efisien dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel : 30.1. Tahun 2014 Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

Camat

1

3

300

Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat

%

65,5

96,92

147,97

Meningkatnya Fasilitas Serap

%

70,25

47,86

68,13

%

75,4

68,63

91,02

SKPD

70

70

100

%

86,3

85,00

98,49

%

82

79,41

96,84

%

75

67,65

90,20

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien

Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat seKabupaten Sumenep

Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk SKPD Indeks kepuasan masyarakat (IKM)

layanan

Tersedianya laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah :  Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah 

Penetapan kinerja

30.2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian dari Sasaran Strategis Terwujudnya Kelembagaan Pemerintahan Yang Efektif Dan Efisien, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

321


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 30.2 Sasaran Strategis Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien

Indikator Kinerja

Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat seKabupaten Sumenep Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat Meningkatnya Fasilitas Serap Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk SKPD Indeks kepuasan layanan masyarakat (IKM) Tersedianya laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah :  Laporan Akuntabilita s kinerja Instansi pemerintah  Penetapan kinerja

Satuan

% Capaian Kinerja Th. 2011

% Capaian Kinerja Th. 2012

Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

Target

Realisasi

% Capaian Kinerja

Capaian Th.2014 dibandingkan Capaian Th.2013

Camat

#DIV/0!

0

1

3

300

1

3

300

100

%

111,42

119,22

87

79,54

91,43

65,5

96,92

147,97

161,85

%

74,33

75,15

80

62,67

78,34

70,25

47,86

68,13

86,97

%

76,83

104,64

85

82,19

96,69

75,4

68,63

91,02

94,13

SKPD

#DIV/0!

100

70

66

94,29

70

70

100

106,06

%

99,75

98,53

82,26

79,13

96,19

86,3

85,00

98,49

102,39

%

77,41

82,65

80

70,59

88,24

82

79,41

96,84

109,75

%

89,32

90,91

73

67,65

92,67

75

70,59

94,12

101,57

Tahun 2013

Tahun 2014

1. Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat se- Kabupaten Sumenep Indikator Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat seKabupaten Sumenep (dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda). Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 300,00% yang telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan, disebabkan target tahun 2014 sebanyak 1 Camat dan terealisasi 3 Camat dengan kategori juara 1, 2 dan 3. Kondisi capaian kinerja tahun 2011 dan 2012 tercapai nilai rata-rata 00.00%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

322


Pemerintah Kabupaten Sumenep

karena Penganugerahan Bupati Award dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013. 2. Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 147,97% (dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Kab. Sumenep). Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 mengalami kenaikan capaian kinerja yang signifikan sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan lebih disebabkan karena pada tahun tersebut merupakan persiapan masa kampanye guna pencalonan kembali menjadi anggota DPRD periode 2014-2019. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan. 3. Meningkatnya Fasilitas Serap Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 68,13% (dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Kab. Sumenep). Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan.

Penurunan

capaian

indikator

kinerja

disebabkan

oleh

beberapa faktor sebagaimana telah dijelaskan diatas. Klimaksnya indikator kinerja ini dipenuhi pada tahun 2013 oleh karena aktifitas DPRD lebih kepada kegiatan turun kebawah memanfaatkan moment kegiatan serap aspirasi guna persiapan menjelang masa kampanye anggota Dewan dalam rangka pencalonan kembali pemilu legislatif. 4. Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan Indikator kinerja ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Kab. Sumenep lebih menggambarkan atau menginformasikan kepada masyarakat bagaimana DPRD melaksanakan tugas-tugas kedewanan sebagaimana teragendakan dalam program kegiatan strategis selama satu tahun dan diharapkan dapat menjadi feed back yang baik yang mampu memberikan perbaikan kedepan serta dapat meningkatkan tingkat kepercayaan publik atas kinerja Dewan yang selama ini telah dilakukan. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 91,02%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan atau Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

323


Pemerintah Kabupaten Sumenep

peningkatan capaian kinerja secara signifikan dan fluktuatif dimana sangat dipengaruhi oleh intensitas penyelenggaraan program kegiatan DPRD yang bersifat strategis (urgen) dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. 5. Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk SKPD Indikator

Sosialisasi

Penyelenggaraan

Pengisian

Pemerintahan

dan Daerah

Penyusunan (LPPD)

Laporan

untuk

SKPD

(dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda) Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100.00%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja pertahunnya, pada tahun 2011 menghasilkan capaian kinerja 0% karena pada tahun tersebut tidak melaksanakan sosialisasi, sedangkan pada tahun 2013 menghasilkan capaian kinerja lebih rendah daripada tahun 2014 dikarenakan peserta sosialisasi ada yang tidak hadir sehingga jumlah peserta tidak mencapai target. 6. Indeks kepuasan layanan masyarakat (IKM) Indikator ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan aparatur Pemerintah Daerah. Dari hasil survey IKM yang telah dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda pada pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Sumenep TAhun 2013 dengan realisasi 79,13 % capaian kinerja 96,19 % sedangkan untuk Tahun 2014 yaitu pada Kecamatan dan UPT. Puskesmas diperoleh hasil realisasi 85% dengan capaian kinerja 98,49 dan pada tahun 2014 survey IKM dilaksanakan pada Berdasarkan hasil perhitungan IKM jumlah nilai dari setiap unit pelayanan setelah dikonversi dengan mutu pelayanan dengan predikat Baik. 7. Tersedianya laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah : 

Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah Indikator ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep menggambarkan ketepatan waktu penyusunan LAKIP sesuai surat yang diedarkan keseluruh SKPD yang ada di kabupaten Sumenep. Pada tahun 2014 jumlah SKPD yang menyusun LAKIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

324


Pemerintah Kabupaten Sumenep

tepat waktu ditargetkan mencapai 82% dari seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Realisasi SKPD yang menyusun LAKIP tepat waktu (sesuai ketentuan) sebanyak 27 SKPD dari jumlah SKPD yang ada sebanyak 34 SKPD atau mencapai 79,41%, sehingga memperoleh nilai predikat cukup berhasil. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013

yang ditargetkan

80% realisasi

capaian

70,59%

dengan

perolahan

kinerja

sebesar 88,24% dari 34 SKPD penyetoran LAKIP tepat waktu 24 SKPD. Hal ini didukung adanya kegiatan bimbingan teknis bagi para penyusun LAKIP SKPD 

Penetapan kinerja Indikator ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep menggambarkan ketepatan waktu penyusunan Penetapan Kinerja sesuai surat yang diedarkan keseluruh SKPD yang ada di kabupaten Sumenep. Pada tahun 2014 jumlah SKPD yang menyusun Penetapan Kinerja sesuai ketentuan ditargetkan mencapai 75% dari seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Realisasi SKPD yang menyusun Penetapan kinerja tepat waktu (sesuai ketentuan) sebanyak

24 SKPD dari jumlah SKPD yang ada sebanyak

34

SKPD atau mencapai 70,59 %, sehingga capaian yang diperoleh sebesar 94,12%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 92,67% mengalami peningkatan 1,45%. 30.3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Sasaran Strategis Terwujudnya

Kelembagaan

Pemerintahan

Yang

Efektif

Dan

Efisien

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

325


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel : 30.3. % CAPAIAN TH. 2014

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat se- Kabupaten Sumenep

Camat

6

4

150.00

Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat

%

96,92

80,00

121,15

%

47,86

77,00

62,16

%

68,63

85,00

80,74

SKPD

206

280

73.57

%

85,00

96,03

88,51

%

79,41

85%

93,42

%

70,59

80%

88,24

SASARAN STRATEGIS

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien

RENCANA SESUAI DENGAN RPJMD TAHUN 2015

REALISASI AKUMULASI S/D. TAHUN 2014

Meningkatnya Fasilitas Serap Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk SKPD Indeks layanan (IKM)

kepuasan masyarakat

Tersedianya laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah:  Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah 

Penetapan kinerja

Berdasarkan tabel 30.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 94,11%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari ke 8 (delapan) indikator yang ditetapkan terdapat indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD apabila dijumlahkan dengan target Tahun 2015 dilaksanakan oleh sektor diantaranya: 1. Bagian

Pemerintahan

Umum

dan

Otoda

Setda

Kab.

Sumenep

melaksanakan 5 (lima) indikator kinerja yaitu, Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat se- Kabupaten Sumenep, Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan LPPD untuk SKPD, Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan, Pembangunan Gedung kantor, dan Rehabilitasi sedang berat gedung kantor ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 89,57% termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari lima indikator yang ditetapkan terdapat 4 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD apabila dijumlahkan dengan target Tahun 2015 dan hanya 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

326


Pemerintah Kabupaten Sumenep

indikator yang tidak mencapai target RPJMD apabila dijumlahkan dengan target tahun 2015, akan tetapi menghasilkan nilai rata - rata kinerja Berhasil. 2. Sekretariat DPRD Kabupaten Sumenep melaksanakan 3 (tiga) Indikator kinerja yaitu, Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat, Meningkatnya Fasilitas Serap dan Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan menggambarkan bahwa realisasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan

dengan

rencana

akhir

RPJMD

pada

tahun

2015

diprediksikan bahwa pada tahun 2015 akan dicapai sesuai target yang ditetapkan

mengingat

pada

tahun

kedua

tersebut

diluar

fase

sebagaimana hambatan yang telah diuraikan diatas, atau DPRD lebih fokus terhadap pelaksanaan tugas-tugas dan trifungsi DPRD dimana DPRD lebih matang menginjak tahun ke-dua menghasilkan nilai rata-rata sebesar 88,02%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari tiga indikator yang ditetapkan terdapat 2 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 1 (satu) indikator yang masih belum optimal mencapai target RPJMD 2015. Namun demikian harapan besar tercapainya indikator kinerja Meningkatnya Fasilitas Serap akan dipenuhi pada tahun ke-dua masa bhakti DPRD periode 2014-2019 akan lebih terwujud. 3. Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep melaksanakan 3 (tiga) indikator kinerja yaitu, Indeks kepuasan layanan masyarakat (IKM), Tersedianya laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah : Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah dan Penetapan kinerja ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 90,057%. Dari 3 (tiga) indikator yang ditetapkan telah berhasil mencapai target RPJMD menghasilkan nilai rata - rata predikat kinerja Sangat Berhasil. 30.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN INI Berdasarkan Tabel 30.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 8 (delapan) indikator sasaran yaitu Terwujudnya Kelembagaan Pemerintahan Yang Efektif Dan Efisien Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran yang dilakukan 3 (tiga) sub sektor antara lain: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

327


Pemerintah Kabupaten Sumenep

1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep a. Jumlah Camat teladan tahun 2014 sebanyak 3 Camat dari target 1 Camat sehingga pencapaian kinerja sebesar 300.00%. Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh Kinerja Camat yang terpilih sehingga dikategorikan juara 1, 2 dan 3. b. Jumlah peserta Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan LPPD untuk SKPD sebanyak 70 SKPD dari target 70 SKPD, sehingga pencapaian

kinerja

sebesar

100,00%.

Faktor

pendukung

keberhasilan pencapaian target yaitu tingkat kehadiran peserta sosialisasi dari SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sumenep. c. Jumlah Kelurahan yang mendapat bantuan Tahun 2014 sebanyak 4 Kelurahan dari yang ditargetkan sebanyak 4 Kelurahan dan pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Berhasilnya pencapaian target pada tahun 2014 karena jumlah Kelurahan tetap dan jumlah RT / RW terdata di Kelurahan. d. Jumlah kegiatan untuk Pembangunan Gedung Kantor tahun 2014 sebanyak 2 kegiatan. Adapun target tahun 2014 sebanyak 3 kegiatan, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 66,67%. Adapun rendahnya pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan oleh keterbatasan anggaran. e. Jumlah kegiatan Rehabilitasi sedang berat gedung kantor tahun 2014 sebanyak 5 kegiatan dari yang ditargetkan sebanyak 6 kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33%. Faktor penyebab penurunan capaian target disebabkan oleh keterbatasan anggaran 2. Sekretariat DPRB Kabupaten Sumenep a. Indikator kinerja Prosentase Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat terealisasi sebesar 96,92% dari target 65,50% sehingga pencapaian kinerja sebesar 147,97% atau melebihi target yang ditetapkan. Keberhasilan melebihi ketetapan target tersebut sangat berbeda jauh dari keadaan sebenarnya dimana penetapan target indikator ini didasarkan atas pengalaman tahun-tahun sebelumnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

328


Pemerintah Kabupaten Sumenep

(dua periode atau kondisi 10 tahun sebelumnya) namun demikian dengan ditunjang pemenuhan kebutuhan anggaran yang memadai serta komitmen para pelaksana (DPRD) sserta fasilitator (Setwan) maka intensitas agenda program kegiatan DPRD dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. b. Indikator kinerja Prosentase Meningkatnya Fasilitas Serap terealisasi sebesar 47,86% dari target sebesar 70,25%, sehingga pencapaian kinerja sebesar 62,16. Rendahnya pencapaian target pada tahun 2014 disebabkan adanya masa transisi dimana DPRD disibukkan dengan permasalahan internal sebagaimana yang telah dijelaskan pada point 1.1 di atas. Solusi atas permasalahan di atas dapat lebih diperkecil dengan membentuk sebuah keputusan bersama DPRD atas pencapaian target kinerja yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis DPRD (lima tahun masa bhakti) serta Rencana Kerja Tahunan DPRD selain itu juga lebih mengintensifkan fasilitator dalam mendorong kelancaran pelaksnaan tugas dan fungi DPRD. c. Indikator kinerja Prosentase Ketepatan Pemenuhan Informasi Kegiatan Pada Tahun 2014 terealisasi sebesar 68,63% dari target sebesar 75,40% atau tercapai sebesar 91,02% atau telah tercapai sesuai target yang diharapkan. 3. Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep a. Indeks Kepuasan Masyarakat Indikator ini merupakan keberhasilan dari Pemerintah KAbupaten Sumenep dalam peningkatan kualitas pelayanan publik

dengan

penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) yakni

Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat,

mengingat wilayah Kabupaten Sumenep yang mempunyai wilayah Kecamatan Kepualauan maka sangat efektif dalam pelaksanaan PATEN,

sehingga

nantinya

akan

lebih

meningkatkan

dan

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Selama ini dalam pelaksanaan PATEN masih terdapat kekurangan dan permasalahan, masih terbatasnya sarana dan prasarana dan sumber daya manusia,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

329


Pemerintah Kabupaten Sumenep

serta diharapkan kedepan lebih berkomitmen para pimpinan untuk mengutamakan kepentingan pelayanan kepada masyarakat. b. Tersedianya laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah: 

Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah target Tahun 2014 sebesar 82% diharuskan pencapaian yang diharapkan dari 34 SKPD penyetoran Lakip SKPD tepat waktu disetor ke Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep sebanyak 28 SKPD, terialisasi sejumlah 34 SKPD penyetoran Lakip tepat waktu berjumlah 27 SKPD capaian realisasi sebesar 79,41% dengan capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 96,84% dengan predikat sangat berhasil. Keberhasilan indikator ini melaksanakan rapat-rapat koordinasi penyusunan Lakip SKPD serta penyusunan Lakip Kabupaten dan juga pendampingan penyusunan Lakip SKPD agar pelaporan ada keselarasan antara sasaran realisasi indikator kinerja.



Penetapan kinerja Penyusunan Penetapan Kinerja Instansi Pemerintah target Tahun 2014 sebesar 75% diharuskan pencapaian yang diharapkan dari 34 SKPD penyetoran penandatangan Perjanjian kinerja kepala SKPD bersama Bupati Sumenep tepat waktu disetor ke Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep diperkirakan sebanyak 25 SKPD, terialisasi sejumlah 34 SKPD penyetoran Lakip tepat waktu berjumlah 24 SKPD capaian realisasi sebesar 70,59% dengan capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 94,12% dengan predikat sangat berhasil. Keberhasilan indikator ini melaksanakan rapat-rapat penyusunan

koordinasi Lakip

penyusunan

Kabupaten

dan

Lakip juga

SKPD

serta

pendampingan

penyusunan Perjanjian Kinerja SKPD agar pelaporan ada keselarasan antara sasaran target indikator kinerja. 30.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam

upaya

pencapaian

target

kinerja

Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

330


Pemerintah Kabupaten Sumenep

1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah telah mendukung pencapaian kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian.

b. Sumber Daya Dana Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian mendapatkan dana berdasarkan DPA sebesar Rp. 1,339,611,000,alokasi tersebut cukup untuk

melaksanakan program / kegiatan

untuk menunjang pencapaian kinerja urusan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

331


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2. Sekretariat DPRD Kabupaten Sumenep a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Sekertariat DPRD Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep nomor 01 tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Sekretriat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana diubah dengan Perda Kabupaten Sumenep nomor 10 tahun 2006 yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Daerah nomor : 15 tahun 2008 tanggal 25 Nopember 2008 yang disebutkan bahwa Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD secara tehnis dan operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada anggota DPRD meliputi kegiatan ketatausahaan, rapat dan risalah, hukum dan perundangundangan serta kegiatan humas dan publikasi. Dan Peraturan Bupati nomor 27 tahun 2008 tentang tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan Sekretariat DPRD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

332


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Sekretariat DPRD mendapatkan dana berdasarkan DPA No. 1.20.04.15. Tahun 2014 sebesar Rp. 21.880.650.200,- alokasi tersebut cukup untuk melaksanakan program/kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 3. Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep a. Sumber daya manusia Struktur

organisasi

Bagian

Organisasi

dibentuk

berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah telah mendukung pencapaian kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian.

b. Sumber Daya Dana Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian mendapatkan dana berdasarkan DPA sebesar Rp. 1.749.829.300,Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

333


Pemerintah Kabupaten Sumenep

alokasi tersebut cukup untuk

melaksanakan program / kegiatan

untuk menunjang pencapaian kinerja urusan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. 30.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan

Persandian

Sasaran

Strategis

Terwujudnya

Kelembagaan

Pemerintahan Yang Efektif Dan Efisien didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat se- Kabupaten Sumenep sebanyak 3 Camat dari target 1 Camat, pemenang dikategorikan juara 1,2 dan 3. b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan LPPD untuk SKPD dengan jumlah peserta sosialisasi sebanyak 70 SKPD dan pencapaian kinerja

tersebut

berhasil

dikarenakan

seluruh

SKPD

yang

ditargetkan hadir semuanya. c.

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan, untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk Kelurahan dengan jumlah RW sebanyak 17 orang dan RT sebanyak 62 orang. Keberhasilan kegiatan tersebut karena adanya kerjasama bantuan dari perangkat Kelurahan untuk mendata jumlah RT dan RW yang ada di setiap Kelurahan.

d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

334


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dengan kegiatan antara lain kegiatan Pembangunan Gedung kantor dan kegiatan Rehabilitasi sedang berat gedung kantor. Dari kedua kegiatan

tersebut

tidak

mencapai

target

yang

ditentukan

dikarenakan oleh keterbatsan anggaran. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan. 2. Sekretariat DPRB Kabupaten Sumenep a. Indikator kinerja program Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan

Rapat-rapat

DPRD

didukung

Peningkatan Kapasitas Lembaga

oleh

Program

Perwakilan Rakyat

Kegiatan Daerah

dengan kegiatan antara lain Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah, Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan, Rapat-Rapat Paripurna DPRD, Penyusunan Raperda Usul Prakarsa DPRD, Penyusunan

Prolegda

dan

Pengkajian

Raperda,

Fasilitasi

Pembentukan Raperda Usul Prakarsa DPRD, Pelantikan Anggota DPRD,

Perumusan

dan

Evaluasi

Program

Kerja

Badan

Musyawarah. b. Indikator kinerja program Meningkatnya Fasilitasi Serap Aspirasi DPRD didukung oleh Program Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dengan kegiatan antara lain Kunjungan Kerja Pimpinan & Anggota DPRD Dalam Daerah, Kegiatan Reses, Sosialisasi Raperda Usul Prakarsa DPRD, Forum Komunikasi Peningkatan Pembangunan. c. Indikator kinerja program Meningkatnya Fasilitasi Serap Aspirasi DPRD didukung oleh Program Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dengan kegiatan antara lain Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan, Penerbitan Media Cetak Informasi Masyarakat, Penyebaran Informasi Kegiatan DPRD, Fasilitasi Peliputan Kegiatan DPRD, Pengumpulan data dan Penyajian

Informasi

Berita

Kegiatan

DPRD,

Pengembangan

Sarana/Prasarana PID dan Press Room Sekretariat DPRD, Pembuatan Poster Alat Kelengkapan DPRD dan Kalender DPRD.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

335


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong baik. d. Bagian Organisasi Setda Kab. Sumenep a. Program Penataan dan Penyempurnaan

kebijakan sistem dan

prosedur pengawasan untuk mewujudkan capaian indikator kinerja indeks kepuasan masyarakat didukung melalui kegiatan Publikasi dan Promosi Pelayanan Publik yaitu mengekspose unit-unit kerja pelayanan publik dalam rangka mengikuti kompetisi unit pelayanan publik baik skala tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat; serta Kegiatan penyusunan Standar Operasional Prosedur, indeks Kepuasan Masyarakat dan Standar Pelayanan Minimal, hal ini tentunya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. b. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan untuk tercapainya indikator kinerja yaitu Tersedianya

laporan

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

didukung dengan kegiatan-kegiatan antara Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah

dan

Penyusunan

Penetapan Kinerja Th. 2014

SASARAN 2

“MENINGKATNYA SUASANA YANG AMAN DAN TERTIB DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN KEPATUHAN MASYARAKAT TERHADAP PERATURAN DAERAH (PERDA) �

Pengukuran kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah (Perda). yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 129,61%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 30.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014

Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian dari Sasaran Strategis Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

336


Pemerintah Kabupaten Sumenep

kehidupan bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah (Perda) dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 30.1. NO. 1. 2. 3. 4. 5.

INDIKATOR KINERJA Prosentase Penanganan demo (Jumlah demo) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Penegakan PERDA Cakupan patroli petugas Satpol PP Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketenteraman, keindahan)

SATUAN

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

%

19,55

31,91

163,25

%

0,82

1,13

138,33

%

59,18

83,58

141,23

%

0,60

0,49

82,19

%

55,91

68,80

123,05

Dari tabel di atasterdapat 4 dari 5 indikator yang menghasilkan capaian kinerja di atas 100% dan masih terdapat satu indikator yang kurang berhasil adalah indikator Cakupan patroli petugas Satpol. Target tersebut diupayakan pada tahun berikutnya akan dipenuhi untuk mencapai target RPJMD. 30.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya

suasana

yang

aman

dan

bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat

tertib

dalam

kehidupan

terhadap Peraturan Daerah

(Perda), secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

No.

Indikator Kinerja Program (Outcome)

1 Jumlah Demo Rasio jumlah Polisi Pamong 2 Praja per 10.000 penduduk 3 Penegakan PERDA Cakupan patroli petugas Satpol 4 PP Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, 5 ketenteraman, keindahan)

Tabel 30.2.a Capaian Kinerja Kondisi Kinerja pada awal 2013 2014 periode Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi RPJMD (%) (%) 24,00

20,58

20,00

97,18

19,55

31,91

163,25

0,69

0,78

0,85

108,97

0,82

1,13

138,33

48,69

56,36

53,73

95,33

59,18

83,58

141,23

0,49

0,57

0,49

86,53

0,60

0,49

82,19

46,00

53,25

60,00

112,68 55,91

68,80

123,05

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

337


Pemerintah Kabupaten Sumenep Tabel 30.2.b Perbandingan antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir Indikator Kinerja

Realisasi 2011

Capaian 2011

Realisasi 2012

Capaian 2012

Realisasi 2013

Capaian 2013

Realisasi 2014

Capaian 2014

22

96,49

31

143,12

20

97,18

31,91

163,22

0,54

75,00

0,51

68,92

0,85

113,33

1,13

137,80

51,12

100,00

48,39

90,15

53,73

100,79

83,58

141,23

0,49

94,23

0,49

90,74

0,49

85,96

0,49

81,67

41,67

86,27

48,00

95,58

60

112,68

68,8

123,05

Prosentase Penanganan demo dengan baik (Jumlah demo) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Penegakan PERDA Cakupan patroli petugas satpol PP Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiba, ketentraman, keindahan)

CAPAIAN

Grafik 30.2.c Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir 170,00 160,00 150,00 140,00 130,00 120,00 110,00 100,00 90,00 80,00 Penangana n demo

Rasio Jml Satpol PP per 10.000 penduduk

Penegakan PERDA

Cakupan patroli

Penyelesai an K3

2011

96,49

75,00

100,00

94,23

86,27

2012

143,12

68,92

90,15

90,74

95,58

2013

97,18

113,33

100,79

85,96

112,68

2014

163,22

137,80

141,23

81,67

123,05

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Indikator Penanganan demo (Jumlah demo) Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 163,22%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja walaupun pada tahun 2013 sempat mengalami penurunan. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

338


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2. Indikator Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 137,80%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013mengalami peningkatan capaian kinerja secara signifikan. 3. Indikator Penegakan PERDA Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 141,23%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja walaupun pada tahun 2012 sempat mengalami penurunan. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi melebihi target yang telah ditetapkan 4. Indikator Cakupan patroli petugas Satpol PP Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 81,67%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja 5. Indikator Tingkat Penyelesaian ketenteraman, keindahan)

Pelanggaran

K3

(Ketertiban,

Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 123,05%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja 30.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya

suasana

yang

aman

dan

bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat

tertib

dalam

kehidupan

terhadap Peraturan Daerah

(Perda)dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

339


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 30.3. Indikator Kinerja Prosentase Penanganan demo dengan baik (Jumlah demo) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Penegakan PERDA Cakupan patroli petugas satpol PP Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiba, ketentraman, keindahan)

Realisasi Akumulasi s/d Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMDTahun 2015

% capaian Th. 2014

31,91

18,57

171,83

1,13

0,85

133,49

83,58 0,49

62,14 0,63

134,5 77,85

68,8

61,64

111,61

Berdasarkan tabel 30.3 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilairata-rata sebesar 125,86%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil.D ari 5 indikator yang ditetapkan terdapat 4 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD Tahun 2015 dan 1 indikator yang belum mencapai target RPJMD 2015. 30.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 30.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 5 (lima) indikator sasaran yaitu Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah (Perda) Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Persentase Penanganan demo (Jumlah demo) tahun 2014 sebanyak 31.91 dari target 19,55 yaitu 15 demo terselesaikan dengan baik dari 47 demo sehingga pencapaian kinerja sebesar 163,25%. Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh

komitmen personil yang tinggi, serta

koordinasi yang baik b. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk tercapai 1,13 dari target 0,82, sehingga pencapaian kinerja sebesar 137,80%. Keberhasilan tersebut dicapai melalui mengadakan ikatan kerjasama Bantuan Polisi Pamong Praja sehingga rasio jumlah Satpol PP meningkat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

340


Pemerintah Kabupaten Sumenep

c.

Prosentase Penegakan PERDA sebanyak 83,58 atau 112 kasus terselesaikan dari 134 kasus yang ada atau mencapai 141,23%dari yang ditargetkan sebanyak 59.18. keberhasilan tersebut didukung oleh kebijakan Bupati melalui Perda serta didukung oleh potensi dan pengembangan SDM yang selalu ditingkatkan.

d. Cakupan patroli petugas Satpol PP tahun 2014 sebanyak 0,49 atau 180 kali patroli dalam setahun dari target 0.60, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 82,19%. Adapun faktor penyebab kegagalan adalah kurangnya jumlah personil. Masalah tersebut telah kami antisipasi mulai tahun 2012 dengan memberdayakan tenaga Bantuan Satpol PP dari tenaga Non PNS, namun karena masih terbentur dengan alokasi anggaran yang kecil dan regulasi sehingga pemenuhan target dilakukan sedikit demi sedikit dan bertahap sampai akhir periode RPJMD yaitu tahun 2015 mendatang. e. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketenteraman, keindahan) tahun 2014 sebanyak 68,80 atau 86 pelanggaran yang terselesaikan atas 125 kasus yang yang ada dari target 55,91, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 123,05%. Adapun faktor pendukung keberhasilan pencapaian target yaitu komitmen personil yang tinggi. 30.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Satpol PP didukung oleh sumberdaya manusia dan sumberdana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumberdaya manusia Struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor : 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep, sumberdaya manusia yang telah ditetapkan telah mendukung pencapaian kinerja urusan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Kabupaten Sumenep yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

341


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Satuan Polisi Pamong Praja mendapatkan dana berdasarkan DPA Tahun 2014

sebesar

Rp

905.876.300

alokasi

tersebut

cukup

untuk

melaksanakan program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Kabupaten Sumenep yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja 30.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah (Perda) didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: Program

Pemeliharaan

Keamanan

,

Ketentraman

dan

Ketertiban

Masyarakat dan Pencegahan Kriminal. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan

Satpol PP (Patroli Insidentil)

sebanyak 180 kali patroli setahun dari target 180 kali patroli, kegiatan Peningkatan Kapasitas Satpol PP Dalam Rangka Pemeliharaan Trantibum sebanyak 49 personil dari target 49 personil, kegiatan Peningkatan kerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

342


Pemerintah Kabupaten Sumenep

sama dengan Aparat Keamanan Teknik Pencegahan Kejahatan (Operasi Gabungan) dengan target 48 kali operasi dari target yang sama, kegiatan Pengembangan Satpol PP Dalam Rangka Penegakan Perda & Keputusan Kepala Daerah sebanyak 144 kali operasi dari target yang sama. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik/baik.

MISI 6 TUJUAN 2 31. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA FUNGSI KESEKRETARIATAN PELAYANAN ”

DAN

Pengukuran kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Fungsi Kesekretariatan dan Pelayanan yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 89,43%, ini termasuk predikat Berhasil. 31.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014

Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dari Sasaran Strategis Meningkatnya Fungsi Kesekretariatan dan Pelayanan dengan indikator kinerja perolehan capaian dilaksanakan oleh : 31.1.1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep Tabel 31.1.1. Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pelayanan NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

1.

Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan

4

4

100.00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

343


Pemerintah Kabupaten Sumenep

NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

2.

Pembangunan Gedung kantor

3

2

66.67

3.

Rehabilitasi sedang berat gedung kantor

6

5

83.33

1. Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan Tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4 Kelurahan dan terealisasi 4 Kelurahan terdapat RW sebanyak 17 orang dan RT sebanyak 62 orang sehingga tercapai nilai rata - rata kinerja sebesar 100,00%. 2. Pembangunan Gedung Kantor Target pada tahun 2014 sebanyak 3 kegiatan terealisasi 2 kegiatan sehingga tercapai nilai rata-rata kinerja sebesar 66,67% kegiatan tersebut meliputi : 

Pengadaaan paving halaman kantor kecamatan Ambunten

Pengadaaan

paving

halaman

kantor

kecamatan

Kota

Sumenep 3. Rehabilitasi sedang berat gedung kantorTahun 2014 ditargetkan 6 kegiatan tetapi terealisasi 5 kegiatan sehingga tercapai nilai rata-rata kinerja sebesar 83,33%, yaitu dengan kegiatan :  Rehab Kantor Kecamatan Guluk – Guluk  Rehab Kantor Kecamatan Kota Sumenep  Rehab Pagar Kantor Kecamatan Saronggi  Rehab Pagar Kantor Kecamatan Batang – Batang  Rehab Pagar Kantor Kecamatan Masalembu 31.1.2. Pemerintahan Desa Setda Kab. Sumenep Tabel 31.1.2. Sasaran Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pelayanan NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

1.

Cakupan sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik

60 %

60 %

100 %

2.

Tingkat Kesejahteraan Aparatur Pemerintahan Desa

48 %

46,62 %

97,13 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

344


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa : a. Indicator

cakupan

sarana

dan

prasarana

perkantoran

pemerintahan desa yang baik realisasi 60% dimana semua kegiatan pendukung benar- benar terealisasi sempurna. Kegiatan pendukung indikator tersebut adalah Bantuan Rehap Gedung Kantor Desa, Bantuan Pembangunan Gedung Kantor Desa, Bantuan

Peralatan

Meubelair

Desa,

Bantuan

Pengadaan

Komputer Desa. b. Indicator Tingkat Kesejahteraan Aparatur Pemerintahan Desa belum terealisasi dengan sempurna dikarenakan beberapa kegiatan pendukung indicator tersebut tidak terealisai sempurna yaitu kegiatan Bantuan Pilkades target 90 desa terealisasi 86 desa, kegiatan bantuan Pembentukan BPD target 80 desa terealisasi 73 desa, sedangan kegiatan bantuan santunan duka aparatur desa dan kegiatan bantuan purna bakti kepala desa terealisasi sempurna. 31.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya Fungsi Kesekretariatan dan Pelayanan, dilaksanakan oleh secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. 31.2.1.

Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep Tabel 31.2.1.

Sasaran Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pelayanan

Indikator Kinerja Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan Pembangunan Gedung kantor Rehabilitasi sedang berat gedung kantor

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Capaian Th. 2014 dibandingkan Th. 2013

100.00

4

4

100.00

4

4

100.00

100.00

100.00

100.00

3

2

66.67

3

2

66.67

100.00

100.00

100.00

6

8

133.33

6

5

83.33

62.50

%Capaian Th. 2011

%Capaian Th. 2012

Kelura han

100.00

Kegia tan Kegia tan

Satuan

Tahun 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Tahun 2014

345


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Axis Title

Grafik 31.2.1 Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir 140 120 100 80 60 40 20 0

Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan

Pembangunan Gedung kantor

Rehabilitasi sedang berat gedung kantor

2011

100

100

100

2012

100

100

100

2013

100

66,67

133,33

2014

100

66,67

83,33

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1.

Indikator Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100.00%. Setiap tahunnya diberikan bantuan keuangan pada 4 Kelurahan yang ditujukan untuk RW sebanyak 17 orang dan RT sebanyak 62 orang.

2.

Indikator Pembangunan Gedung kantor Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 66,67%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan.

3.

Indikator Rehabilitasi sedang berat gedung kantor Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 83,33%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja. Namun, capaian kinerja dari tahun ke tahun telah mencapai realisasi target yang telah ditetapkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

346


Pemerintah Kabupaten Sumenep

31.2.2.

Bagian Pemerintahan Desa Setda Kab. Sumenep

Tabel 31.2.2 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2014 Dengan Tahun 2013 Tahun 2013

Indikator Kinerja

Satuan

1

2

Sasaran Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pelayanan

Cakupan sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Tingkat kesejahteraan aparatur pemerintahan desa

Sasaran

Tahun 2014

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

3

4

5

6

7

8

9

%

55

55

100

60

60

100

%

45

41,78

92,84

48

46,62

97,13

Tabel 31.2.3 Perbandingan antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir Indikator Kinerja Cakupan sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Tingkat kesejahteraan aparatur pemerintahan desa

Realisasi 2011

Capaian 2011

Realisasi 2012

Capaian 2012

Realisasi 2013

Capaian 2013

Realisasi 2014

Capaian 2014

53 %

100 %

54,5 %

99,09 %

56,92 %

99,86 %

60 %

100 %

38,5 %

98,85 %

41,94 %

99,86 %

41,78 %

92,84 %

46,62 %

97,13 %

Grafik 1.2.1 Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir

Axis Title

102 100 98 96 94 92 90 88

2011

2012

2013

2014

Cakupan sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik

100

99,09

99,86

100

tingkat kesejahteraan aparatur pemerintahan desa

98,5

99,86

92,84

96,7

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. a. Indikator

cakupan

sarana

dan

prasarana

perkantoran

pemerintahan desa yang baik Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

347


Pemerintah Kabupaten Sumenep

capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan capaian kinerja. Hal itu berarti capaiaan kinerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. b. Indikator tingkat kesejahteraan aparatur pemerintahan desa Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 96,70%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan di tahun 2013 dan mengalami peningkatan capaian kinerja secara signifikan di tahun 2014. 31.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dari Sasaran Strategis Meningkatnya Fungsi Kesekretariatan dan Pelayanan dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 31.3.

No.

Indikator kinerja

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

16

20

80.00

8

13

61.54

24

29

82.76

60%

67%

89,55%

46,62%

52%

89,65%

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan Pembangunan Gedung 2. kantor Rehabilitasi sedang 3. berat gedung kantor Bagian Pemerintahan desa Cakupan sarana dan prasarana perkantoran 1. pemerintahan desa yang baik Tingkat kesejahteraan 2. aparatur pemerintahan desa 1.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

348


Pemerintah Kabupaten Sumenep

31.3.1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep Berdasarkan tabel 31.3. di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 74,77%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Dari lima indikator yang ditetapkan terdapat 4 indikator yang telah berhasil mencapai target RPJMD apabila dijumlahkan dengan target Tahun 2015 dan hanya 1 indikator yang tidak mencapai target RPJMD apabila dijumlahkan dengan target tahun 2015, akan tetapi menghasilkan nilai rata - rata kinerja Cukup Berhasil. 31.3.2. Bagian Pemerintahan Desa Setda Kab. Sumenep Berdasarkan tabel 1.3.1 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 89,60%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 31.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 31.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 5 (Lima) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Fungsi Kesekretariatan dan Pelayanan Secara terinci capaian indikator dilaksanakan oleh: 31.4.1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep a. Jumlah Kelurahan yang mendapat bantuan Tahun 2014 sebanyak 4 Kelurahan dari yang ditargetkan sebanyak 4 Kelurahan dan pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Berhasilnya pencapaian target pada tahun 2014 karena jumlah Kelurahan tetap dan jumlah RT / RW terdata di Kelurahan. b. Jumlah kegiatan untuk Pembangunan Gedung Kantor tahun 2014 sebanyak 2 kegiatan. Adapun target tahun 2014 sebanyak 3 kegiatan, sehingga pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 66,67%. Adapun rendahnya pencapaian target

pada

tahun

2014

disebabkan

oleh

keterbatasan

anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

349


Pemerintah Kabupaten Sumenep

c. Jumlah kegiatan Rehabilitasi sedang berat gedung kantor tahun 2014 sebanyak 5 kegiatan dari yang ditargetkan sebanyak 6 kegiatan sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 83,33%. Faktor penyebab penurunan capaian target disebabkan oleh keterbatasan anggaran 31.4.2. Bagian Pemerintahan Desa a. Pencapaian

indicator

“Cakupan

Sarana

Dan

Prasarana

Perkantoran Pemerintahan Desa” adalah sebesar 100 % dengan realisasi 60 %. Tercapainya target tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 

Perencanaan (planning) yang sistematis dan akurat dengan mempertimbangkan

berbagai

aspek

dan

dampak

dari

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan; 

Tersedianya fasilitas (sarana dan prasarana) yang memadai;

Kemampuan

sumber

daya

manusia

(SDM)

aparatur

pemerintahan yang baik dan memadai; 

Terpenuhinya kebutuhan dana/anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan;

Terpenuhinya

akurasi

kebutuhan

data/bahan

dan

atau

informasi yang diperlukan; 

Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait yang terbina dengan baik dan harmonis;

b. Pencapaian

indikator

“Tingkat

Kesejahteraan

Aparatur

Pemerintahan Desa” adalah sebesar 96,70 % dengan realisasi 46,62 %. Belum

tercapainya target tersebut disebabkan oleh

beberapa hal antara lain: 

Masih kurang optimalnya perencanaan kegiatan yang disusun, sehingga masih kurang sistematis dan belum terkoordinir dengan baik;

Masih ada beberapa program dan kegiatan yang kurang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

350


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Masih

belum

optimalnya

kemampuan

SDM

dalam

pelaksanaan program dan kegiatan; 

Belum maksimalnya dukungan dana/anggaran yang diberikan;

Kurang diperhatikannya akurasi data/bahan dan informasi yang diperlukan;

Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

Solusi atas permasalahan di atas antara lain: 

Sangat diperlukan suatu perencanaan program dan kegiatan yang sistematis, terkoordinir dan komprehensif;

Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana penunjang dari pelaksanaan program dan kegiatan yang sangat diperlukan, untuk itu perlu adanya perencanaan dan klasifikasi yang baik terhadap sarana dan prasarana (fasilitas) penunjang yang ada;

Perlu peningkatan kualitas aparatur pemerintahan, misalnya melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), seminar, study banding dan tugas belajar serta pemilihan mitra kerja yang baik, tepat (berkualitas, profesional dan bertanggungjawab);

Pengusulan

anggaran/dana

untuk

setiap

program

dan

kegiatan harus proporsional sesuai dengan kebutuhan dan didukung oleh dasar hukum sebagai payung hokum serta argumentasi yang representative; 

Pengembangan Sistem Jaringan Informasi guna mendukung terwujudnya

akurasi

data/bahan

dan

informasi

yang

diperlukan; 

Perlu membina dan menjaga hunbungan yang harmonis dengan instansi terkait lainnya dengan harapan pelaksanaan koordinasi dengan instansi tersebut dapat terjalin dan berjalan dengan baik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

351


Pemerintah Kabupaten Sumenep

31.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA 31.5.1.

Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah telah mendukung pencapaian kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan

Umum,

Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian. b. Sumber Daya Dana Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian mendapatkan dana berdasarkan DPA sebesar Rp. 1,339,611,000,- alokasi tersebut cukup untuk

melaksanakan

program / kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja urusan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum,

Perangkat

Daerah,

Kepegawaian

dan

Persandian. 31.5.2.

Bagian Pemerintahan Desa Setda Kab. Sumenep Dalam upaya pencapaian target kinerja Bagian Pemerintahan Desa didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber Daya Manusia Struktur

organisasi

Bagian

Pemerintahan

Desa

Setda

Kabupaten Sumenep dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Sumenep

Nomor

15

Tahun

2008

tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat. Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Sumenep terdiri dari 16 PNS dengan rincian 1 (satu) orang Kepala Bagian, 3 (tiga) orang Kasubbag, dan 11 (sebelas) orang staf.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

352


Pemerintah Kabupaten Sumenep

b. Sumber Daya Dana Bagian

Pemerintahan

Desa

Setda

kabupaten

Sumenep

mendapatkan dana sebesar Rp 4.581.223.250,- (Empat Miliar Lima Ratus Delapan Puluh Satu Juta Dua Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah), penyerapan atau realisasi anggaran sebesar Rp 4.271.696.250 (Empat miliar dua ratus tujuh puluh satu juta enam ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah) dengan persentase realisasi

94,33%

untuk

belanja

tidak

langsung

Rp.10.218.276.950 (Sepuluh Miliar Dua Ratus Delapan Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh

Rupiah)

penyerapan

atau

relisasi 10.067.147.200

(sepuluh miliar enam puluh tujuh juta seratus empat puluh) dengan prosentase penyerapan anggaran 98,52%. Alokasi tersebut cukup untuk melaksanakan program/kegiatan untuk menunjang pencapaian kinerja Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Sumenep. 31.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

dari

Sasaran

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Strategis

Meningkatnya

Fungsi 353


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Kesekretariatan dan Pelayanan didukung oleh Program dan kegiatan dilaksanakan oleh: 31.6.1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda Kab. Sumenep a. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan, untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk Kelurahan dengan jumlah RW sebanyak 17 orang dan RT sebanyak 62 orang. Keberhasilan kegiatan tersebut karena adanya kerjasama bantuan dari perangkat Kelurahan untuk mendata jumlah RT dan RW yang ada di setiap Kelurahan. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain kegiatan Pembangunan Gedung kantor dan kegiatan Rehabilitasi sedang berat gedung kantor. Dari kedua kegiatan tersebut tidak mencapai target yang ditentukan dikarenakan oleh keterbatsan anggaran. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan. 31.6.2. Bagian Pemerintahan Desa Setda Kab. Sumenep a. Bantuan Keuangan Rehab Kantor Desa target 39 desa realisasi kinerja 39 desa realisasi kinerja 100% b. Belanja Bantuan Keuangan Pembangunan Gedung Kantor/Balai Desa target 10 desa realisasi kinerja 10 desa realisasi kinerja 100% c. Belanja Bantuan Keuangan Pengadaan Mebelair Kantor Desa sebanyak 27 desa target kinerja 27 desa realisasi kinerja 100% d. Belanja Bantuan Keuangan Pengadaan Komputer Kantor Desa target 28 desa realisasi kinerja 28 desa realisasi kinerja 100% Berdasarkan data- data tersebut maka prosentase untuk indicator “Cakupan Sarana Dan Prasarana Perkantoran Pemerintahan Desa� adalah sebesar 100 % dari target dengan demikian prosentase realisasi kinerja adalah 60%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

354


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Sedangkan Indikator Kinerja “Tingkat kesejahteraan Aparatur Pemerintahan Desa” ditunjang oleh beberapa kegiatan yakni: a. Belanja Bantuan Keuangan untuk Santunan Duka Bagi Aparatur Desa target 15 orang realisasi kinerja 15 orang realisasi kinerja 100% b. Belanja Bantuan Keuangan untuk Purna Bhakti Kepala Desa target 133 orang realisasi kinerja 133 orang realisasi kinerja 100% c. Belanja Bantuan Keuangan untuk Pemilihan Kepala Desa target 90 desa realisasi kinerja 86 desa realisasi kinerja 97,52% d. Belanja

Bantuan

Keuangan

untuk

Pembentukan

Badan

Permusyawaratan target 80 desa realisasi kinerja 73 desa realisasi kinerja 91,25% Dari data- data tersebut maka prosentase untuk indicator “Tingkat Kesejahteraan Aparatur Pemerintahan Desa” adalah sebesar 96,70 % dari target dengan prosentase realisasi kinerja adalah 46,62%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong Sangat Baik.

MISI 6 TUJUAN 3 32. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ”

Pengukuran kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 108,72 %, ini termasuk predikat sangat berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

355


Pemerintah Kabupaten Sumenep

32.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014

Urusan

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dari Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 1.1.1 Sasaran Peningkatan Penerimaan PAD No.

1.

INDIKATOR KINERJA

Peningkatan Penerimaan PAD

TARGET TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

REALISASI TH. 2014

Rp. 60.713.583.776,00

Rp. 66.008.311.872,64

108,72

32.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. 32.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dari Sasaran Strategis Meningkatnya

Kualitas

Pengelolaan

Keuangan

Dan

Aset

Daerah

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

356


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 32.3. Tahun 2013

Indikator Kinerja

Sasaran Meningkatnya kwalitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Satuan

Peningkatan Penerimaan PAD

%

Tahun 2014

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisasi

% Capaian

Rp. 95.661. 749.829,-

Rp. 97.121. 526.619, 06

101,53

Rp. 143.671. 121.947,-

Rp. 162.447. 475.510,-

113,07

Tabel 32.4 Indikator Kinerja

Peningkatan Penerimaan PAD

Realisasi 2011

Capaian 2011

Realisasi 2012

Capaian 2012

Realisasi 2013

Capaian 2013

Realisasi 2014

Capaian 2014

Rp. 57.940.353. 705,-

109,46

Rp. 85.571.823 .979,-

116,76

Rp. 97.121.526. 619,-

101,53

Rp. 162.447. 475.510,-

113,07

Grafik 32.3 120 115 110 105

Peningkatan Penerimaan PAD

100 95 90 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

32.4. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya

Kualitas

Pengelolaan

Keuangan

Dan

Aset

Daerah

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

357


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 32.4. Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

No.

Indikator kinerja

1.

Peningkatan Penerimaan PAD

162.447.475.510,00

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian Th. 2014

211.181.718.163,00

113,07

Berdasarkan tabel 32.4 diatas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJN pada tahun 2015 menghasilkan nilai sebesar 113,07, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 32.5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 32.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: a. Meningkatnya profesionalisme aparat pelaksana dalam mengemban tugas sesuai dengan tugas fungsinya. b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membayar Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. c. Optimalnya pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan bagian laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah / BUMD. d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah yang pada tahun 2014 mencapai 126,85 % 32.6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sumenep didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut : a. Sumber Daya Manusia Struktur organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sumenep yang tertuang dalam Peraturan Bupati Sumenep Nomor 28 tahun 2008 tanggal 17 Desember 2008 tentang tugas dan fungsi

lembaga

tekhnis

daerah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

yaitu

membantu

Bupati

dalam 358


Pemerintah Kabupaten Sumenep

penyelenggaraan

kewenangan

bidang

Pendapatan,

Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah telah mendukung pencapaian kinerja urusan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. Dalam rangka peningkatan

sumber

daya

manusia

dilingkungan

intern

Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sumenep telah dilakukan In House Traning khususnya menghadapi reformasi peraturan dibidang Keuangan.

b. Sumber Daya Dana Dinas

Pendapatan

Pengelolaan

Keuangan

dan

Aset

Kabupaten

Sumenep mendapatkan dana tahun 2014 sebesar 31.218.233.486,00 Program/Kegiatan

alokasi untuk

tersebut

menunjang

Rp.

untuk

melaksanakan

pencapaian

kinerja

Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sumenep. Secara umum keberhasilan telah dicapai oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan melaksanakan

Keuangan

dan

tugas-tugas

Aset

dibidang

Kabupaten

Sumenep

Pendapatan,

dalam

Penatausahaan

Keuangan dan Aset Sumenep, hal ini dapat dilihat dalam realisasi pelaksanaan program telah sesuai dengan jadwal program maupun output yang telah ditetapkan pada penetapan kinera Tahun 2014.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

359


Pemerintah Kabupaten Sumenep

32.7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: Program Peningkatan Pengembangan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah untuk mencapai indikator kinerja program didukung dengan kegiatan diantaranya, 

Pendataan dan Penagihan Pajak Daerah dan Retrebusi Daerah

Rekonsiliasi DBH Pajak / Bukan Pajak

Pendataan Obyek dan Subyek Pajak Bumi dan Bangunan

Penyampaian SPPT Pajak Bumi dan Bangunan

Pemberian Penghargaan/Insentif PBB

Penertiban Penerangan Jalan Umum

Evaluasi Penatausahaan dan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Daerah

Pengelolaan Pasar Daerah

Sosialisasi DBH Pajak intensifikasi PKB-BBNKB

Penatausahaan dan Pengelolaan PBB

Operasional dan Pengamanan Pasar Daerah

Dapat disimpulkan bahwan kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan/sangat baik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

360


Pemerintah Kabupaten Sumenep

MISI 6 TUJUAN 4 33. URUSAN PERTANAHAN “MENINGKATNYA DAERAH ”

SASARAN 1

PENGELOLAAN

PERTANAHAN

DI

33.1. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan

Pertanahan

Sasaran

Strategis

Meningkatnya

Pengelolaan

Pertanahan Di Daerah, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 33.1

Sasaran

Meningkatnya pengelolaan pertanahan di daerah

Indikator Kinerja

Satuan

Penyelesaia n izin lokasi

%Capaian Th. 2011

%Capaian Th. 2012

Target

Realisasi

% Capaian

Target

Realisas i

% Capaian

Capaian Th. 2014 dibandingkan Th. 2013

100

100

5

3

60,00

5

7

140,00

233,33

lokasi

Tahun 2013

Tahun 2014

Axis Title

Grafik 33.1 Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan beberapa Tahun Terakhir 120 100 80 60 40 20 0

Penetapan Patok Batas Desa

2011

100

2012

100

2013

50

2014

106,67

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 1. Indikator Penyelesaian Izin Lokasi Tahun 2014 ditargetkan sebesar 5 izin teralisasi sebesar 7 izin diantaranya di Kecamatan Ganding, Rubaru, Kalianget, Nonggunong, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

361


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Batuan, Dasuk, dan Batuputih sehingga tercapai nilai rata - rata kinerja sebesar 140,00%. Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 140,00%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja pada tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja, karena realisasi tahun 2013 tidak mencapai target dan target tahun 2013 terpenuhi pada tahun 2014. Sehingga hasil capaian kinerja tahun 2014 melebihi target yang ditentukan. 33.2. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Pertanahan Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Pertanahan Di Daerah dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 33.2. No.

Indikator kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015

% capaian th. 2014

1.

Penyelesaian Izin Lokasi

20

25

80.00

Berdasarkan tabel 3.3.1 di atas, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 80,00%, dan pada tahun 2015 ditargetkan 5 izin lokasi sehingga akan menghasilkan nilai rata-rata 100,00% sesuai dengan rencana akhir RPJMD dan indikator kinerja ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 33.3. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 33.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Pengelolaan Pertanahan Di Daerah Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: Penyelesaian Izin Lokasi tahun 2014 ditargetkan sebanyak 5 izin lokasi dan terealisasi sebanyak 7 Izin lokasi diantaranya di Kecamatan Ganding, Rubaru, Kalianget, Nonggunong, Batuan, Dasuk, dan Batuputih sehingga tercapai nilai rata - rata kinerja sebesar 140,00%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

362


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Keberhasilah tersebut dipengaruhi oleh kerjasama pihak yang mengajukan izin dan saling bekerjasama dalam proses penyelesaian dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep 33.4. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Pertanahan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut : a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Daerah

telah

mendukung

pencapaian

kinerja

urusan

Pertanahan. b. Sumber Daya Dana Untuk urusan Pertanahan tidak ada anggaran khusus dalam proses kegiatan tersebut, dalam pelaksanaannya menggunakan anggaran rutin pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran untuk biaya rapatrapat koordinasi dengan pihak yang mengajukan izin dan Pemerintah Kabupaten untuk menunjang pencapaian kinerja urusan pertanahan. 33.5. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Dalam mendukung pencapaian kinerja Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda Setda didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran untuk mencapai indikator kinerja penyelesaian izin lokasi didukung dengan penyediaan makanan dan minuman untuk rapat, karena untuk sementara waktu Bagian Pemerintahan Umum dan Otoda hanya memfalitasi bagi pihak yang mengajukan izin lokasi. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dalam pencapaian sasaran kinerja Tahun 2014 tergolong memuaskan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

363


Pemerintah Kabupaten Sumenep

34. URUSAN KEARSIPAN SASARAN 1

“MENINGKATNYA TERTIB ADMINISTRASI PENGELOLAAN ARSIP PEMERINTAH DAERAH ”

DAN

Pengukuran kinerja Urusan Kearsipan merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah yaitu menghasilkan nilai rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. 34.1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET TAHUN 2014 DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 Perbandingan target kinerja Tahun 2014 dengan realisasi kinerja Tahun 2014 Urusan Kearsipan dari Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah dengan indikator kinerja perolehan capaian sebagai berikut : Tabel 34.1. NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan

2.

TARGET TH. 2014 19 desa

REALISASI TH. 2014 19 desa

% CAPAIAN TH. 2014 100

60 perangkat desa

60 perangkat desa

100

34.2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN 2013 DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR Perbandingan capaian realisasi kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Urusan Kearsipan Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah, secara rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 34.2. Tahun 2013 Sasaran Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah

Indikator Kinerja Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan

Satuan

Tahun 2014

Target

Realisasi

% Capaian

Desa

19

34

178

19

19

100

Perangkat desa

190

340

178,95

60

60

100

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

Target

Realisasi

% Capaian

364


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Tabel 34.3. Indikator Kinerja

Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan

Realisasi 2011

Capaian 2011

Realisasi 2012

Capaian 2012

Realisasi 2013

Capaian 2013

Realisasi 2014

Capaian 2014

19

100

814

125,04

34

178

19

100

190

100

1.589

100

340

178,95

60

100

1. Indikator Pengelolaan arsip secara baku Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan Indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja sebesar 100%. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011, 2012, dan tahun 2013 mengalami penurunan capaian kinerja secara signifikan. 34.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI Akumulasi realisasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 Urusan Kearsipan Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 34.3.

1.

Pengelolaan arsip secara baku

19

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun 2015 19

2.

Peningkatan SDM pengelola kearsipan

60

190

No.

Indikator kinerja

Realisasi akumulasi s/d. Tahun 2014

% capaian Th. 2014 100 31,58

34.4. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 34.1. di atas sasaran tersebut didukung oleh 2 (dua) indikator sasaran yaitu Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah Secara terinci capaian indikator diperoleh gambaran sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

365


Pemerintah Kabupaten Sumenep

a. Terlaksananya

penataan

dan

pemeliharaan

Arsip

Inaktif

dalam

Pengelolaan arsip secara baku yang di targetkan 19 desa binaan di kabupaten Sumenep

dengan realisasi yang dicapai 19 desa dengan

persentase 100% Terlaksananya

sosialisasi

dan

Tertib

administrasi

kearsipan

di

Lingkungan Pemerintah khususnya perangkat desa di Kabupaten Sumenep dengan meningkatkan kualitas SDM Pengelola kearsipan yang di targetkan 60 perangkat desa dan terelialisasi 60 perangkat desa yang mencapai porsentase 100%. 34.5. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA Dalam upaya pencapaian target kinerja Urusan Perpustakaan dan Kearsipan didukung oleh sumber daya manusia dan sumber dana dengan rincian sebagai berikut: a. Sumber daya manusia Struktur organisasi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No 17 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten, sumber daya manusia yang telah ditetapkan dalam SK Bupati telah mendukung pencapaian kinerja urusan Perpustakaan dan Kearsipan.

b. Sumber Daya Dana Perpustakaan dan Kearsipan mendapatkan dana berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep No 40 Tahun 2013 Tentang Penjabaran APBD TA. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

366


Pemerintah Kabupaten Sumenep

2014 sebesar Rp. 2.200.909.450,- alokasi tersebut cukup pencapaian kinerja urusan Perpustakaan dan Kearsipan. Kalau tidak cukup akibat yang ditimbulkan adalah tidak terwujudnya suatu sasaran yang telah ditetapkan serta indikator kerja telah ditargetkan tidak akan tercapai secara signifikan. 34.6. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBER-HASILAN ATAU KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA Untuk mendukung capaian kinerja Urusan Kearsipan Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah didukung oleh Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Program Peningkatan kualitas Pelayanan Informasi. Untuk mencapai indikator kinerja program tersebut antara lain didukung dengan kegiatan antara lain Penyuluhan Arsip masuk desa sebanyak 19 desa dari target 19 desa, Sosialisasi kearsipan

sebanyak 60

perangkat desa dari target 60 perangkat desa.

35. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN “MENINGKATNYA PEMBANGUNAN �

SASARAN 1

EFEKTIFITAS

PERENCANAAN

Pengukuran kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib

Administrasi

Dan

Pengelolaan

Arsip

Pemerintah

Daerah

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Tabel : 35.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Tertib Administrasi Dan Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah NO. 1.

2.

3.

INDIKATOR KINERJA Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100 367


Pemerintah Kabupaten Sumenep NO.

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

70%

70%

100

4 Dokumen

4 Dokumen

100

3 Dokumen

4 Dokumen

133,3

ditetapkan dgn PERKADA 4. 5. 6.

Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti Ketersediaan dokumen hasil kajian berbasis Iptek Ketersediaan dokumen penelitian dan pengkajian

36. URUSAN STATISTIK SASARAN 1

“TERSEDIANYA DATA STATISTIK YANG AKURAT DAN TEPAT WAKTU ”

Pengukuran kinerja Urusan Statistik yaitu merupakan ukuran capaian indikator kinerja dari Sasaran Strategis Tersedianya Data Statistik Yang Akurat dan Tepat Waktu menghasilkan nilai rata-rata sebesar 100%, ini termasuk predikat Sangat Berhasil. Tabel : 36.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Data Statistik Yang Akurat dan Tepat Waktu NO.

INDIKATOR KINERJA

1.

Buku ”kabupaten dalam angka”

2.

Tersedianya Data Hasil Pelaksanaan Pembangunan Tersedianya data dan informasi melalui unit P3 IK Tersedianya dokumen evaluasi pembangunan bidang pendidikan Laporan Triwulan dan Tahunan Tugas Pembantuan Tersedianya dokumen evaluasi program pembangunan tahunan

3. 4.

5. 6.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

TARGET TH. 2014

REALISASI TH. 2014

% CAPAIAN TH. 2014

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100

Ada

Ada

100

368


Pemerintah Kabupaten Sumenep

Berdasarkansasaran didalam rencana strategis yang ingin dicapai pada tahun 2014 telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT yang telah disusun terkait kedalam rencana kerja (renja), dan setelah ditetapkan APBD 2014, rencana kinerja tahun 2014 dituangkan dalam Penetapan Kinerja. Untuk operasionalisasi rencana kerja maka oleh satuan kerja pelaksana, disusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran berdasar pada APBD tahun 2014. Penilaian pencapaian sasaran dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah tertuang pada dokumen perencanaan, disamping memberi nilai capaian realisasi dari target, kami juga memberi atribut atas capaian tersebut yaitu; Tidak berhasil, cukup berhasil, berhasil, dan sangat berhasil. Hasil pengukuran kinerja tahun 2014, yang telah dilaksanakan oleh Kabupaten Sumenep sesuai urutan misi tujuan dan sasaran, dapat disimpulkan capaian kinerja diatas 85% dari target yang ditetapkan dengan atribut capaian Sangat Berhasil.

B. REALISASI ANGGARAN Alokasi anggaran untuk pencapaian 42 sasaran strategis sebesar Rp. 632.148.004.805,00 dengan rialisasi anggaran sebesar Rp. 519.227.222.782,00 dengan persentase penyerapan sebesar (82,14%). Alokasi dan realisasi anggaran dari masingmasing Urusan untuk mencapai sasaran strategis pada tabel dibawah ini : Alokasi dan Realisasi Anggaran untuk Pencapaian Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 URAIAN

ANGGARAN

REALISASI

PERSENTASE

1

2

3

4

Misi 1: Tujuan 1 Sasaran 1.1.1 Untuk melaksanakan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sasaran 1.2.1. Untuk melaksanakan Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Misi 1: Tujuan 2

4.475.716.900,00

4.144.422.242,00

92,60

6.472.172.750,00

6.095.504.643,00

94,18

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

369


Pemerintah Kabupaten Sumenep URAIAN

ANGGARAN

REALISASI

PERSENTASE

1 Sasaran1.2.1. Untuk melaksanakan Urusan Ketahanan Pangan dan Pertanian sub sektor Tanaman pangan

2

3

4

Sasaran 1.2.2. dan sasran 1.2.3 Untuk melaksanakan Urusan Ketahanan Pangan dan Pertanian sub sektor Peternakan Sasaran1.2.4. Untuk melaksanakan Urusan sosial Misi 2: Tujuan 1 Sasaran 2.1.1. dan Sasaran 2. 1.2 untuk melaksanakan urusan Industri, Perdagangan dan Penanaman Modal Misi 2: tujuan 2 Sasaran 2.2.1 untuk melaksanakan urusan kelautan dan Perikanan

13.038.685.000,00

12.817.546.922,00

98,30

6.164.681.425,00

5.871.676.065,00

95,25

4.574.203.650,00

4.115.212.056,00

89,97

13.206.220.500,00

12.654.866.468,00

95,83

7.607.317.041,00

7.187.750.655,00

94,48

29.298.448.500,00

27.223.259.456,00

92,92

Misi 2 Tujuan 3 Sasaran 2.3.1 untuk melaksanakan urusan Penataan Ruang Sasaran 2.3.2 untuk melaksanakan urusan Lingkungan Hidup (Kebersihan dan Pertamanan) Sasaran 2.3.3. untuk melaksanakan urusan Lingkungan Hidup Sasaran 2. 3.4 untuk melaksanakan urusan kehutanan

7.623.616.271,00 7.858.011.654,00

97,02

7.890.170.490,00

7.598.767.524,00

96,31

6.232.035.156,00

4.952.033.416,00

79,46

57.790.328.689,00

50.157.111.266,00

86,79

2.932.851.300,00

2.384.113.072,00

81,29

4.521.292.700,00

4.435.571.863,00

98,10

2.422.338.050,00

1.883.526.185,00

77,76

4.663.140.500,00

4.625.578.652,00

99,19

Misi 3: Tujuan 1 s.d 3 Merupakan kebijakan untuk memberi perhatian pada wilayah kepulauan, capaian sasaran pada urusan yang melaksanakan misi 1,2,4,5, dan 6 Misi 4: Tujuan 1 sasaran 4.1.1 Untuk melaksanakan urusan pendidikan Misi 4: Tujuan 2 Sasaran 4.2.1 Untuk melaksanakan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sasaran 4.2.2 untuk melaksanakan urusan Kependudukan dan catatan Sipil Misi 4: Tujuan 3 Sasaran 4.3.1 untuk melaksanakan urusan Keluarga berencana dan Keluarga sejahtera Misi 4: Tujuan 4 Sasaran 4.4.1. untuk melaksanakan Urusan Kesatuan Bangsa dan politik dalam Negeri Misi 4: Tujuan 5

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

370


Pemerintah Kabupaten Sumenep URAIAN

ANGGARAN

REALISASI

PERSENTASE

1 Sasaran 4.5.1. untuk melaksanakan Urusan Komunikasi dan Informatika

2

3

4

3.224.444.400,00

3.018.576.319,00

93,62

2.709.414.850,00

2.636.532.050,00

97,31

157.978.628.785,00

93.566.347.936,00

59,23

11.279.831.500,00

10.545.645.215,00

93,49

3.779.605.213,00

3.653.557.050,00

96,67

30.792.031.259,00

30.176.235.299,00

98,00

110.521.136.150,00

101.115.758.558,00

91,49

35.539.330.970,00

34.597.021.778,00

97,35

Sasaran 5.4.4 untuk melaksanakan Urusan Perpustakaan

2.200.909.450,00

2.158.798.998,00

98,09

Sasaran 5.4.5. untuk melaksanakan urusan Kebudayaan dan Olahraga, Kepemudaan dan Pariwisata

6.336.063.300,00

5.793.039.686,00

91,43

81.166.456.920,00

61.088.046.532,00

75,26

7.472.537.703,00

7.107.106.605,00

95,11

632.148.004.805,00

519.227.222.782,00

82,14

Misi 4: Tujuan 6 Sasaran 4.6.1. untuk melaksanakan Urusan Komunikasi dan Informatika Misi 5: Tujuan 1 Sasaran 5.1.1. untuk melaksanakan urusan Kesehatan Misi 5: tujuan 2 Sasaran 5.2.1 untuk melaksanakan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Misi 5: Tujuan 3 sasaran 5.3.1. untuk melaksanakan urusan Perumahan Misi 5: Tujuan 4 Sasaran 5.4.1 untuk melaksanakan Urusan Pekerjaan Umum (Irigasi) sasaran 5.4.2. untuk melaksanakan urusan Pekerjaan Umum (infrastruktur Jalan) Sasaran 5.4.3. untuk melaksanakan urusan Perhubungan

Misi 6: Tujuan 1 s.d 3 Sasaran 6.1.1 s.d 6.3.1 untuk melaksanakan urusan URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN , Kearsipan dan Polisi Pamong Praja Misi 6 tujuan 4 Sasaran 6.4.1 dan 6.4.2 untuk melaksanakan urusan Perencanaan pembangunan dan statistik JUMLAH BELANJA LANGSUNG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

371


Pemerintah Kabupaten Sumenep

BAB IV PENUTUP Atas berkat, rahmat dan ridho Allah SWT, dengan dukungan dari seluruh pihak, partisipasi serta bantuan masyarakat maupun swasta dalam mendukung suksesnya pembangunan di Kabupaten Sumenep, pelaksanaan pembangunan pada Tahun 2014 menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Meskipun terdapat beberapa target capaian indikator kinerja yang belum mencapai target yang diharapkan, namun secara umum apa yang diinginkan oleh Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sumenep untuk mewujudkan “Sumenep Makin Sejahtera Dengan Pemerintahan Yang Bersih, Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil Dan Profesional� seperti ditegaskan dalam Visi RPJMD Kabupaten Sumenep 2011- 2015 secara bertahap dapat dicapai. Keberhasilan dan prestasi pelaksanaan pembangunan yang dicapai selama ini tidak berarti kinerja pemerintahan telah berjalan secara baik dan lancar tanpa adanya suatu hambatan dan kendala. Kendala/hambatan maupun permasalahan– permasalahan yang dihadapi perlu adanya solusi pemecahan. Berkat bantuan semua stakeholders dan dilandasi oleh semangat, kerja keras, serta etos kerja untuk membangun, maka berbagai permasalahan yang ada akan dapat diatasi. Akhirnya semoga laporan ini dapat menjadi bahan /informasi bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep serta pihak–pihak yang

berkepentingan

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

dan

pelaksanaan

pembangunan serta pelayanan masyarakat di Kabupaten Sumenep. Semoga pada tahun mendatang kinerja Pemerintah Kabupaten Sumenep dapat semakin ditingkatkan sesuai dengan harapan masyarakat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan melalui cerminan capaian serta analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

372


Pemerintah Kabupaten Sumenep

dukungan aktif segenap komponen masyarakat, maupun aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Pencapaian kinerja sampai dengan Tahun 2014 akan selalu kami pantau, dievaluasi dan ditindaklanjuti secara terus�menerus sehingga tidak berhenti dalam tataran kebijakan formal saja, tetapi menjadi program dan kegiatan yang menjadiawal dan tumpuan pelaksanaan penyelenggaraan urusan wajib maupun urusan pilihan dan lebih utamanya penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Harapan kami dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep ini, bukan hanya menggambarkan berbagai capaian kinerja yang telah menjadi komitmen di Tahun 2014, namun dapat mencerminkan pula keselarasan dan keterkaitannya dengan dokumen-dokumen yang dihasilkan pada tahapan sebelumnya dalam siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diterapkan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang selanjutnya mencerminkan secara utuh penerapan Sistem AKIP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Sumenep,

Maret 2015

BUPATI SUMENEP

Dr. KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2014

373


LAMPIRAN : Penetapan KinerjaTahun 2014


PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN APBD TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP V I S I: "SUMENEP MAKIN SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH, MANDIRI, AGAMIS, NASIONALIS, TRANSPARAN, ADIL DAN PROFESIONAL" MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

1. Mengembangkan Sistem Ekonomi 1.1. Untuk mendorong upaya pemberdayaan Urusan Koperasi dan Kerakyatan Yang Makin Maju dan UKM yang potensial. Menengah Mandiri, Peningkatan Kualitas Pelaku Usaha Serta Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Yang 1.2. Untuk memfasilitasi dan membantu Urusan Ketenagakerjaan Mempertimbangkan Kebutuhan Lokal pengembangan kegiatan ekonomi dan Mampu Bersaing Di Tingkat masyarakat miskin, khususnya Regional dan Nasional. kelompok buruh tani, industri kecil dan buruh nelayan.

Usaha

INDIKATOR KINERJA

Kecil 1.1.1. Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha 1. Persentase koperasi aktif Kecil dan Menengah (UKM) 2. Jumlah UKM non BPR/LKM 3. Jumlah BPR/LKM 4. Usaha Mikro dan Kecil 1.2.1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan 1. Kesempatan kerja atau Rasio kesempatan kerja penduduk yang bekerja 2. Angka sengketa pengusahapekerja per tahun 3. Tingkat partisipasi angkatan kerja kerja yang 4. Pencari ditempatkan pengangguran 5. Tingkat terbuka dan 6. Keselamatan perlindungan buruh dan 7. Perselisihan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

Urusan Ketahanan Pangan

Urusan Pertanian

1.2.2 Meningkatnya ketersediaan pangan utama 1. Ketersediaan pangan utama : masyarakat - Padi (GKG) - Jagung - Ubi kayu 2. Meningkatnya pola pangan harapan (PPH) 1.2.3 Peningkatan produksi, produktivitas dan 1. Produktivitas padi atau bahan kualitas produk tanaman pangan dan pangan utama lokal lainnya hortikultura per hektar - Padi (GKG) - Jagung - Kedelai 2. Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB bina kelompok 3. Cakupan petani - Kacang Hijau - Kacang Tanah - Ubi Kayu 4. Nilai tukar petani - Jaringan irigasi desa (JD) -

Halaman 1 - 15

Jaringan rigasi usaha tani (JTUT)

tingkat

SATUAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

Unit Unit Unit Unit

1.278 1.780 815 23.140

1.278 1.780 815 23.140

%

80,61

80,61

%

2,96

2,96

%

79,90

79,90

%

23,01

23,01

%

3,46

3,46

%

7,10

7,10

%

2,63

2,63

% % %

99,90 510,91 338,90

99,90 510,91 338,90

%

74

74

Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha

2,10% 0,55% 0,45%

2,10% 0,55% 0,45%

%

74

74

Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha

1,69 1,73 15

1,69 1,73 15

Unit

0

0

Unit

0

0


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

Urusan Peternakan

Urusan Sosial

Populasi 1.2.4 Meningkatnya Produksi Hasil Peternakan

INDIKATOR KINERJA

Ternak

- Embung - Jalan usaha tani (JUT) - Jalan produksi dan 1. Populasi Ternak (ekor) a. Sapi potong b. Kambing c. Domba d. Ayam buras e. Ayam ras petelur f. Ayam ras pedaging g. Itik Produksi Bahan Asal 2. Ternak a. Daging b. Telur 3. Konsumsi Bahan Asal Ternak

2.2. Mengembangkankan eksplorasi dan Urusan Kelautan Dan Perikanan peningkatan daya saing sektor pertanian dan kelautan.

15 23 0

Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor

348.546 147.569 37.833 774.143 310.981 111.778 55.580

348.546 147.569 37.833 774.143 310.981 111.778 55.580

Kg Kg

4.351.334 2.691.536

4.351.334 2.691.536

4,163

4,163

2.213

2.213

20

20

Kg / Kapita / Thn

memperoleh

2.1.1 Meningkatnya Produksi Sektor Industri

bina kelompok 1. Cakupan pengrajin 2. Pertumbuhan indutri bina kelompok 2.1.2 Peningkatan perlindungan konsumen dan 1. Cakupan pelayanan perdagangan pedagang/usaha informal

1. Promosi potensi unggulan daerah tingkat Nasional dan Regional

2. Penyusunan Profil potensi investasi Kab. Sumenep potensi 3. Pembangunan unggulan daerah (temu bisnis) dalam bingkai 4. Sumenep keanekaragaman potensi 2.2.1 Meningkatnya produksi dan produktivitas 1. Produksi Perikanan : perikanan dan kelautan a. Tangkap b. Budidaya Halaman 2 - 15

15 23 0

b. Telur 1.2.5 Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pela- 1 Sarana sosial seperti panti yanan Sosial asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

2.1.3 Meningkatnya investasi di daerah

Unit Unit Unit

Kg / Kapita / Thn

penyandang 3 Penanganan masalah kesejahteraan sosial

Urusan Penanaman Modal

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

a. Daging

2 PMKS yang bantuan sosial

pengembangan Urusan Industri 2. Mengembangkan Pola Pengelolaan 2.1. Mendorong SDA Dalam Rangka Mempercepat industrialisasi dan eksplorasi SDA yang Upaya Peningkatan Kesejahteraan ramah tenaga kerja lokal. Sosial Masyarakat Kabupaten Urusan Perdagangan Sumenep Secara Keseluruhan.

SATUAN

Panti

Orang

1.146

1.146

%

1,85

1,85

Orang

120

120

%

0,14

0,14

0,00052

0,00052

% %

0,40 0,012

0,40 0,012

Kali

2

2

Eks

300

300

Kali

0

0

Eks

0

0

Ton Ton

46.047,89 877.173,08

46.047,89 877.173,08

%


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

2. Jumlah pendapatan nelayan : - Nelayan pemilik/bulan - nelayan buruh/bulan 3. Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standart laik laut, laik tangkap dan laik simpan

Rp Rp

2.700.000 2.100.000

2.700.000 2.100.000

Kapal

357

357

Unit

31.261

31.261

5. Jumlah armada yang menjual hasil tangkapnya dipelabuhan perikanan

Buah

1.014

1.014

6. Volume produksi perikanan budidaya (ton)

Ton

877.893,48

877.893,48

7. Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan

Kecamatan

22

22

Ton Basah

870

870

Ton

1.750

1.750

Unit

146

146

Unit

1

1

4. Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan yang memenuhi standart

8. Jumlah produksi rumput laut (ton basah) 9. Jumlah produksi ikan kerapu (ton) usaha budidaya 10. Jumlah rumput laut dan ikan kerapu yang memenuhi standart 11. Jumlah sarana dan prasarana pengolahan rumput laut 12. Jumlah kelompok usaha mikro dikawasan pesisir dan pulaupulau kecil (PUGAR) : -

Pengembangan sarana usaha mikro LKM - Tenaga pendamping - Kelompok usaha mikro 13 Kawasan konservasi laut dan ekosistem perikanan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha)

Halaman 3 - 15

Unit

140

140

Orang Kelompok

10 140

10 140

Ha

119.600,52

119.600,52

14 Jumlah kawasan konservasi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat

Lokasi

5

5

15 Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat.

Pulau

21

21


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

16 Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini

Pulau

31

31

Ton Ton Ton Ton Kg / Kapita / Thn

876.750 399,16 23,92 16,30

876.750 399,16 23,92 16,30

29,06

29,06

Kelompok

532

532

%

0,65

0,65

Kapal

25

25

%

0,50

0,50

%

0,50

0,50

Usaha

402

402

Unit

0

0

Ton

649.686,04

649.686,04

Ton

243.114

243.114

%

24

24

17 -

Laut Payau Tawar Perairan Umum Konsumsi ikan

Bina Kelompok 18 Cakupan Nelayan penurunan 19 Persentase wilayah pengelolaan perikanan IUU Fishing 20 Jumlah kapal yang diperiksa 21 Persentase pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan 22 Jumlah usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan 23 Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu :

2.3. Mendorong implementasi rencana dan Urusan Penataan Ruang penataan ruang daerah yang efisien serta menjamin kelestarian lingkungan hidup.

- Kapal pengawas 24 Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Non Perikanan 25 Produksi (Garam rakyat) 2.3.1 Meningkatnya penataan kawasan daerah 1. Rasio Ruang Terbuka Hijau sesuai RT/RW per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB 2. Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 3. Ketaatan terhadap RTRW 4. Luas wilayah produktif 5. Luas wilayah industri 6. Luas wilayah kebanjiran 7. Luas wilayah kekeringan 8. Luas wilayah perkotaan 9. Penataan Wilayah Perbatasan - Penetapan Patok Batas Desa

Halaman 4 - 15

Unit

375

375

% Ha Ha % % Ha

17,5 1.078,9 14 0,51 1,4 51,25

17,5 1.078,9 14 0,51 1,4 51,25

Desa

15

15


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

INDIKATOR KINERJA

Eks

1

1

11. Jumlah Dokumen Rencana Teknis

Eks

2

2

Data 12. Jumlah Ketataruangan

Eks

2

2

Buah

1

1

ada

ada

Dasar

Dokumen 14. Sosialisasi Rencana Tata Ruang 15. Geografik Informasi Sistem jumlah dan 2.3.2 Meningkatnya pengolahan limbah domestik

kualitas 1. Persentase sampah

3. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 2.3.3 Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam 1. Pencemaran status mutu air dan Lingkungan Hidup 2. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air 3. Penegakan hukum lingkungan

dan 4.1. Meningkatkan kualitas dan pemerataan Urusan Pendidikan 4 Menyempurnakan Mengembangkan Sistem Pendidikan pendidikan, termasuk pendidikan life dan Pengembangan SDM Yang skills, serta Meningkatkan kesejahteraan Berorientasi Pada Keahlian dan dan statustatus pendidik. Keterampilan Dengan Dilandasi NilaiNilai Agama dan Budaya Yang Mampu Bersaing Ditingkat Regional, Nasional dan Bahkan Dunia Internasional.

2.3.4 Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan 1. Rehabilitasi hutan dan lahan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi kritis Pelestarian Hutan 2. Kerusakan Kawasan Hutan

4.1.1 Meningkatnya Pemerataan dan Pendidikan

3. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kualitas 1. Angka melek huruf 2. Angka rata-rata lama sekolah 3. Angka Partisipasi Kasar - APK tkt SD/MI - APK tkt SMP/MTS - APK tkt SMA/SMK/MA pendidikan yang 4. Angka ditamatkan Partisipasi Murni 5. Angka (APM) - APM tkt SD / MI / Paket A -

APM tkt SMP /MTs / P.B

- APM tkt SMA/SMK 6. Pendidikan dasar: Angka partisipasi sekolah

Halaman 5 - 15

ada / Tidak Ada ada / Tidak Ada

ada

ada

(191 m続/hr) =

(191 m続/hr) =

0.16 (4400

0.16 (4400

Jiwa/TPS

jiwa/pddk) =

jiwa/pddk) =

Liter / Orang /

0.2 (4,8 ltr/org/hr)

0.2 (4,8 ltr/org/hr)

Hari

= 0.2

= 0.2

BOD

5,3

5,3

Dokumen

88

88

%

100

100

Ha

101.404,23

101.404,23

Ha

3.145,42

3.145,42

penanganan

2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

Urusan Kehutanan

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

10. Jumlah Dokumen RDTR

13. Jumlah Perda RDTR dan Zoning

Urusan Lingkungan Hidup

SATUAN

%

Rp

32.068.140.000 32.068.140.000

Orang

3.725

3.725

Tahun

5,83

5,83

% % %

118 103,33 98,86

118 103,33 98,86

%

20,53

20,53

%

98,99

98,99

%

87,26

87,26

%

82,34

82,34

%

114,82

114,82


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

INDIKATOR KINERJA Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah

1:110

1:110

Rasio Rasio

1:12 1:11

1:12 1:11

Rasio Rasio

1:2 1:2

1:2 1:2

%

141,68

141,68

Rasio

1:55

1:55

Rasio

1:14

1:14

Rasio

1:2

1:2

Orang

797.705

797.705

%

58,54

58,54

Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik.

%

79,16

79,16

Sekolah pendidikan SMA / MA / SMK kondisi bangunan baik

%

76,56

76,56

%

53,27

53,27

%

0,55

0,55

%

0,54

0,54

%

0,59

0,59

%

98,09

98,09

%

98,84

98,84

10. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah 11. Rasio guru/murid: - SMA/SMK/MA 12. Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata - SMA/SMAK/MA 13. Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 14. Fasilitas Pendidikan : - Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

-

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

Rasio

7. Rasio guru/murid: - SD/MI - SMP/MTS 8. Rasio guru/murid per kelas rata-rata: - SD/MI - SMP/MTS 9. Pendidikan Menengah : - Angka partisipasi sekolah

-

SATUAN

15. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : - Angka partisipasi PAUD 16. Angka Putus Sekolah (APS): -

Angka Putus Sekolah SD/MI - Angka Putus Sekolah SMP/MTs - Angka Putus Sekolah SMA / SMK / MA 17. Angka Kelulusan : - Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTs -

Halaman 6 - 15

Angka melanjutkan SMP/ MTs ke SM / MA


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

yang memenuhi 18. Guru kualifikasi S-1/ D-IV - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA upaya perlindungan, Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan 4.2.1 Meningkatnya Perlindungan Perempuan 1. Persentase partisipasi 4.2. Meningkatkan pemenuhan hak-hak anak dan Perlindungan Anak dan Anak serta Meningkatnya partisipasi perempuan di lembaga pemberdayaan perempuan. perempuan dalam pembangunan pemerintah 2. Partisipasi perempuan lembaga swasta

di

3. Rasio KDRT

Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

laju pertumbuhan Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil 4.3. Pengendalian penduduk dan pengembangan keluarga kecil sejahtera.

4.2.2 Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan 1. Rata-rata jumlah kelompok desa binaan PKK Masyarakat 2. Swadaya terhadap Program pemberdayaan masyarakat

kualitas 4.3.1 Meningkatnya administrasi kependudukan

%

93,42

93,42

% % %

50,07 72,62 75,15 76,87%

50,07 72,62 75,15 76,87%

% % %

pengaduan 4 Penyelesaian perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

Kasus

% %

3. Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

%

4. Posyandu aktif

%

pelayanan 1. Rasio pasangan berakte nikah 2. Kepemilikan KTP 3. Ketersediaan kependudukan kabupaten

% Orang

database skala

Ada / Tidak

4. Penerapan KTP Nasional Sudah / Belum berbasis NIK 5. Rasio pasangan berakte nikah Rasio Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga 4.3.2 Terselenggaranya pelayanan keluarga 1. Rata-rata jumlah anak per Sejahtera berencana dan keluarga sejahtera keluarga 2. Rasio akseptor KB 3. Cakupan peserta KB aktif 4. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 4.4. Mengembangkan saluran komunikasi Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik 4.4.1 Meningkatnya suasana yang aman dan 1. Terbinanya LSM, Ormas dan umaroh, ulama dan masyarakat. Dalam Negeri tertib dalam kehidupan bermasyarakat OKP berbangsa dan bernegara pembinaan 2. Terlaksananya politik daerah dan Evaluasi 3. Monitoring keberadaan Ormas dan LSM 4. Dukungan kelancaran pemilu

Halaman 7 - 15

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

Anak % Akseptor KK

(3.556 :4.626) (3.556 :4.626) 37,72% 37,72% (1.745 :4.626) (1.745 :4.626) 0,033% 0,033% (115 : 351.085) (115 : 351.085) 43

43

0,025 0,025 (149 PKK Aktif) (149 PKK Aktif) 0.16 0.16 (4 Prog Pemb (4 Prog Pemb Masy) Masy) 0.5 0.5 (5 Pasca Prog (5 Pasca Prog Pemb Masy) Pemb Masy) 0,81 0,81 (1.460

(1.460

posyandu aktif) posyandu aktif) 842.854 842.854 (0,95%) (0,95%) 842.854 842.854 (95%) (95%) Ada Ada Sudah

Sudah

3

3

1-2 anak

1-2 anak

(352.847 anak : (352.847 anak : 380.026) 380.026) 73,76% 73,76% (198.747 161.201 AKS : (198.747 161.201 AKS : 168.347 KK 168.347 KK 92,00 92,00

Kali

6

6

Kali

6

6

Bulan

12

12

Kali

3

3


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

4.5. Mewujudkan kesadaran, partisipasi dan Urusan Komunikasi Dan Informatika daya kritis masyarakat tehadap penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan, dan Berkembangnya pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas SDM

INDIKATOR KINERJA

5. Kegiatan pembinaan politik daerah Penyebaran 4.5.1 Meningkatnya sistem komunikasi, informasi 1. Frekuensi dan media masa Informasi melalui : - Tabloid�info� - Pemutaran film - Penerangan mobil (siaran keliling) - Media tradisional (pertura) -

Media massa lainnya (surat kabar & TV) - Media interpersonal - Media luar ruang - Pameran/expo Ketersediaan 2. Peningkatan Informasi yang berkwalitas : -

Berita harian news room (sumenep.go.id) - Papan informasi - Dokumentasi kegiatan pembangunan - Siaran radio pemerintah daerah dan 3. Pengembangan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat (KIM)

SATUAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

Kali

6

6

Eks Kali

43 27

43 27

Kali

68

68

Kali

12

12

Kali

14

14

Kali Buah Kali

12 12 3

12 12 3

Hari

Tiap hari

Tiap hari

Hari

Tiap hari

Tiap hari

Paket

40

40

Hari

Tiap hari

Tiap hari

Kali

14

14

SKPD

55

55

SKPD

8

8

Ada

Ada

Ada

Org Org Org

80 80 60

80 80 60

%

97

97

%

0,13

0,13

Buah

94

94

Inst

30

30

4. Meningkatnya Pemanfaatan Server sebagai: -

Hosting sub domain website ssatker/sekolah

-

Hosting sistem informasi satuan kerja 5. Web site milik pemerintah daerah kemampuan 6. Meningkatnya SDM di bidang IPTEK : - Bintek internet - Bintek komputer - Workshop IPTEK 7. Jumlah jaringan komunikasi 8. Rasio wartel / warnet terhadap penduduk surat kabar 9. Jumlah nasional/lokal 10. Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Halaman 8 - 15


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

kerjasama dalam Urusan Komunikasi Dan Informatika 4.6. Mengembangkan media dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

Ketersediaan 5.1. Mengembangkan peran Puskesmas, Urusan Kesehatan 5 Mewujudkan Infrastruktur Pemenuhan Kebutuhan Polindes dan Poskesdes yang Dasar Masyarakat Yang Merata dan berkualitas dan terjangkau oleh Berkualitas, Khususnya di Bidang masyarakat. Pendidikan, Kesehatan, Kelautan dan Perikanan Serta Permukiman.

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

pengawasan 4.6.1 Meningkatnya keharmonisan antara media 1. Meningkatnya massa, masyarakat dan Pemkab. dan pengendalian : -

5.1.1 Meningkatnya Masyarakat

Derajat

Wartel, warnet, warung seluler dan jasa titipan - Telekomunikasi - Standarisasi perangkat pos dan informatika Kesehatan 1. Angka kelangsungan hidup bayi 2. Persentase balita gizi buruk

Kali

0,14

0,14

Kali

0,15

0,15

%

0,10

0,10

%

64,50

64,50

%

0,12

0,12

%

16,68

16,68

%

0,10

0,10

%

0,01

0,01

%

0,11

0,11

%

0,90

0,90

%

0,90

0,90

%

0,95

0,95

%

0,95

0,95

%

1,00

1,00

%

0,90

0,90

%

1,00

1,00

penemuan dan 14. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD

%

1,00

1,00

pelayanan 15. Cakupan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

%

1,00

1,00

% %

0,90 0,19

0,90 0,19

%

0,19

0,19

Tahun

71

71

%

2,50

2,50

3. Rasio posyandu per satuan balita 4. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 5. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 6. Rasio dokter per satuan penduduk 7. Rasio tenaga medis per satuan penduduk komplikasi 8. Cakupan kebidanan yang ditangani pertolongan 9. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan desa/kelurahan 10. Cakupan Universal Child Immunization (UCI) 11. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 12. Cakupan penemuan penderita penyakit TBC BTA penanganan 13. Cakupan penderita penyakit TBC BTA

16. Cakupan kunjungan bayi 17. Cakupan Puskesmas Pembantu 18. Cakupan Puskesmas 19. UHH (Usia Harapan Hidup) 20. Persentase balita gizi buruk per 10.000 balita

Halaman 9 - 15


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

5.2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral air bersih, energi dan ketenagalistrikan.

5.3. Memenuhi kebutuhan perumahan yang Urusan Perumahan layak bagi masyarakat.

INDIKATOR KINERJA

5.2.1 Meningkatnya pengelolaan sumber daya mineral daerah

kualitas 5.3.1 Meningkatnya prasarana permukiman

energi

sarana

21. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 22. Angka kematian neonatus per 1000 kelahiran hidup 23. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup 24. Angka kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup dan 1. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB 2. Jumlah desa yang menikmati air bersih 3. Pertambangan tanpa ijin 4. Jumlah desa yang menikmati listrik dan 1. Rumah tangga ber-Sanitasi pemukiman 2. Lingkungan kumuh 3. Rumah layak huni 4. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Jalan Lingkungan) 5. Panjang jalan yang memiliki trotoar (minimal 1,5 m) 6. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat

5.4. Memenuhi kebutuhan fasilitas publik Urusan Pekerjaan Umum sektor ekonomi dan sosial.

pemenuhan 5.4.1 Tercapainya pelayanan irigasi

7. Persentase rumah tinggal bersanitasi 8. Jumlah Fasos. Bersanitasi (Ibadah) 9. Rumah tangga pengguna air bersih kebutuhan 1. Rasio Jaringan Irigasi 2. Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 3. Tingkat penyediaan air baku dan irigasi pada sawah tadah hujan - Embung - Air Tanah Dalam 4. Luas Wilayah Kebanjiran 5. Perlindungan terhadap abrasi pantai 6. Tercapainya tata kelola air

Pemenuhan 5.4.2 Meningkatnya Infrastruktur jalan

Halaman 10 - 15

kebutuhan 1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 2. Panjang jalan dilalui Roda 4

SATUAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

%

0,0013

0,0013

%

9

9

%

11

11

%

20

20

%

55,23

55,23

%

70

70

%

63,64

63,64

%

25,84

25,84

KK

12,54

12,54

Ha

468

468

%

0,05

0,05

M2

20,250

20,250

M2

500

500

M3

5.000

5.000

%

2,73

2,73

Unit

108

108

KK

11.000

11.000

M/Ha

11, 38

11, 38

%

77,57

77,57

Buah Titik %

1 3 0,51

1 3 0,51

%

2,75

2,75

%

1

1

%

0,7837

0,7837

2.025

2.025

km/ penduduk


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

* Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) * Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) jalan yang * Panjang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air ( minimal 1,5 m) * Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Urusan Perhubungan

Pelayanan Transportasi 1. Jumlah arus penumpang 5.4.3 Meningkatnya Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau angkutan umum 2. Rasio ijin trayek 3. Angkutan darat 4. Kepemilikan KIR angkutan umum/wajib uji 5. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) 6. Jumlah Pelabuhan Udara/ Terminal Bis

Laut

/

7. Jumlah uji kir angkutan umum 8. Kepemilikan KIR angkutan umum/wajib uji 9. Pemasangan Rambu-rambu

Urusan Pepustakaan

5.4.4 Meningkatnya minat baca masyarakat

Urusan Kepemudaan Dan Olah Raga

5.4.5 Meningkatnya pemuda

Halaman 11 - 15

prestasi

olah

raga

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

%

9,76

9,76

%

78,37

78,37

M2

500

500

M3

5.000

5.000

Orang

1.389.767

1.389.767

% %

0,000271 0,025

0,000271 0,025

Menit

40

40

Rp

70.000

70.000

Unit

12

12

Unit

6.071

6.071

%

4,14

4,14

%

0,946

0,946

1. Jumlah perpustakaan Lembaga Pendidikan 30 pengunjung 4 lomba / 450 2. Jumlah Orang perpustakaan per tahun peserta 3. Koleksi buku yang tersedia di Eks 9.000 perpustakaan daerah dan 1. Jumlah organisasi pemuda Kelompok 288

30 4 lomba / 450 peserta 9.000 288

2. Jumlah gedung olahraga 3. Jumlah kegiatan kepemudaan

Unit

4

4

Kali

34

34

4. Jumlah kegiatan olahraga 5. Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 6. Jumlah klub olahraga 7. Jumlah organisasi olahraga

Kali

24

24

Gelanggang

7

7

Klub

1,006

1,006

Kelompok

34

34


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN Urusan Kebudayaan

Urusan Pariwisata

INDIKATOR KINERJA

5.4.6 Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah 1. Jumlah grup kesenian

5.4.7 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata

SATUAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

Grup

477

477

2. Terselenggaranya festival seni dan budaya

Kali

30

30

3. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Buah

5

5

4. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

Buah

1,225

1,225

Orang

477

477

%

13,5

13,5

%

70,25

70,25

%

75,40

75,40

%

65,50

65,50

SKPD

70 SKPD

70 SKPD

Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah

%

82

82

Penetapan kinerja

%

75

75

%

86,30

86,30

Camat

1

1

%

20,58

20,58

Personil

0,82

0,82

%

59,18

59,18

%

59,94

59,94

Kunjungan wisata

1.

2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 6 Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi 6.1. Menciptakan tata pemerintahan yang Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan 6.1.1 Terwujudnya kelembagaan pemerintahan 1. Meningkatnya Fasilitas Serap Penyelenggaraan Pemerintahan Yang bersih dan bertanggungjawab. Umum, Administrasi Keuangan Umum, yang efektif dan efisien aspirasi DPRD Profesional dan Konsistensi Dalam Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Ketepatan Pemenuhan Penegakan Hukum Yang Menjamin Persandian Informasi Kegiatan Rasa Keadilan dan Berwibawa. Ketepatan Pemenuhan Agenda Sidang dan Rapat Sosialisasi Pengisian dan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk SKPD Sistim 2. Penerapan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -

-

3. Indeks Kepuasan Masyarakat -

Layanan

Penganugrahan Bupati Award untuk kinerja Camat se- Kabupaten Sumenep

Penanganan 6.1.2 Meningkatnya suasana yang aman dan 1. Prosentase tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan demo dengan baik kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan 2. Rasio jumlah Polisi Pamong Daerah (Perda). Praja per 10.000 penduduk 3. Penegakan PERDA patroli 4. Cakupan Satpol PP

Halaman 12 - 15

petugas


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

penyelesaian 5. Tingkat pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

%

55,91

55,91

%

0,91

0,91

Orang

75

75

Kegiatan

3

3

Menit

15

15

%

0,59

0,59

%

0,50

0,50

Kegiatan

3

3

Kegiatan

6

6

Kecamatan

0

0

6. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Perlindungan 7. Petugas Masyarakat (Linmas) di Kabupaten 8. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten waktu tanggap 9. Tingkat (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 6.2. Meningkatkan sarana dan prasarana Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan 6.2.1 Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan 1. Cakupan sarana prasarana aparatur negara. Umum, Administrasi Keuangan Umum, pelayanan perkantoran pemerintahan Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan desa yang baik Persandian kesejahteraan 2. Tingkat aparatur pemerintahan desa 3. Pembangunan Gedung kantor 4. Rehabilitasi sedang gedung kantor 5. Pengadaan kecamatan

berat

meubiler

6. Bantuan keuangan bagi RT dan RW untuk kelurahan

Kelurahan

4 kelurahan : 4 kelurahan : (- RT = 17 org, - (- RT = 17 org, RW = 62org) RW = 62org)

7 Lama proses perijinan

kualitas 6.3. Meningkatkan potensi sumber keuangan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan 6.3.1 Meningkatnya daerah. Umum, Administrasi Keuangan Umum, keuangan dan aset daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

* Prosentase Laporan keuangan SKPD dan Pemkab disusun tepat waktu

* Opini atas keuangan

15

%

0,30

0,30

%

100

100

Pajak 9 &

Pajak 9 &

Restribusi 3

Restribusi 3

WTP/WDP

WTP

WTP

Ijin Lokasi

3

3

Jenis Pajak

laporan

6.4.1 Meningkatnya pengelolaan pertanahan di 1. Penyelesaian izin lokasi daerah

Halaman 13 - 15

15

pengelolaan 1. Persentase peningkatan PAD

* Jumlah dan macam pajak dan retrebusi daerah

akuntabilitas Urusan Pertanahan 6.4. Meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran keuangan sektor publik.

Hari


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN Urusan Kearsipan

INDIKATOR KINERJA

6.4.2 Meningkatnya tertib administrasi pengelolaan arsip pemerintah daerah

dan 1. Pengelolaan baku

arsip

SATUAN

secara Desa

2. Peningkatan SDM pengelola Perangkat Desa kearsipan Urusan Perencanaan Pembangunan

Urusan Statistik

6.4.3 Meningkatnya Pembangunan

efektifitas

19

19

60

60

perencanaan 1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Ada / Tidak

Ada

Ada

Dokumen 2. Tersedianya Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

Ada / Tidak

Ada

Ada

Dokumen 3. Tersedianya Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

Ada / Tidak

Ada

Ada

4. Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti

%

0,7

0,7

5. Ketersediaan dokumen hasil kajian berbasis Iptek

Dokumen

4

4

dokumen 6. Ketersediaan penelitian dan pengkajian

Dokumen

3

3

7. Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti

%

0,7

0,7

8. Ketersediaan dokumen hasil kajian berbasis Iptek

Dokumen

4

4

9. Persentase hasil kajian yang ditindaklanjuti

%

0,7

0,7

Ada / Tidak

Ada

Ada

2. Buku ”PDRB kabupaten”

Ada / Tidak

Tidak ada

Tidak ada

Terukurnya Indeks Disparitas 3. Wilayah antara daratan dan kepulauan

Ada / Tidak

Tidak ada

Tidak ada

4.

Tersedianya Data Hasil Pelaksanaan Pembangunan

Ada / Tidak

Ada

Ada

5.

Tersedianya data dan informasi melalui unit P3 IK

Ada / Tidak

Ada

Ada

Tersedianya dokumen 6. evaluasi pembangunan bidang pendidikan

Ada / Tidak

Ada

Ada

Tersedianya dokumen 7. evaluasi pembangunan bidang kesehatan

Ada / Tidak

Tidak ada

Tidak ada

6.4.4 Tersedianya data statistik yang akurat dan Buku 1. tepat waktu angka”

Halaman 14 - 15

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

”kabupaten

dalam


MISI

TUJUAN

SASARAN

URUSAN

TARGET TARGET AWAL PERUBAHA N

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

Laporan Triwulan dan Tahunan Tugas Pembantuan

Ada / Tidak

Ada

Ada

Tersedianya dokumen program 9. evaluasi pembangunan tahunan

Ada / Tidak

Ada

Ada

8.

Jumlah Perubahan Anggaran Tahun 2014 : Rp. 632.148.004.805,Sumenep, BUPATI SUMENEP

2014

KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si

Halaman 15 - 15


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.