6 minute read

Astra Agro Gandeng Kimia Farma Vaksinasi Pekerja Perkebunan dari Aceh-Sulawesi Hal

Next Article
Hal

Hal

Astra Agro Gandeng Kimia Farma Vaksinasi Pekerja Perkebunan dari Aceh-Sulawesi

Perusahaan perkebunan kelapa sawit Grup Astra International, PT Astra Agro Lestari Tbk. bekerja sama dengan PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), cucu usaha PT Kimia Farma Tbk. untuk memvaksinasi pekerja dan keluarga mereka. Total target vaksinasi mencapai 36.000 peserta.

Advertisement

Lokasi perkebunan Emiten berkode saham AALI itu berada di delapan Provinsi yaitu Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Sekitar 36.000 pekerja perkebunan Grup Astra Agro beserta keluarganya mengikuti program vaksinasi. Program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Astra Agro sudah berjalan sejak pertengahan Juli dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2021.

Sejumlah pimpinan Kimia Farma meninjau beberapa lokasi vaksinasi pada Jumat (13/8) untuk memastikan kelancarannya. Mereka adalah Dirut PT Kimia Farma Apotek (KFA) Nurtjahjo Walujo Wibowo, Direktur Pengembangan Bisnis KFA Muhardiman, Plt. Direktur Utama KFD Agus Chandra dan Direktur KFD Abdul Aziz.

Tiga lokasi vaksinasi yang dihadiri pimpinan Kimia Farma adalah PT Tribuana Mas, Desa Buas-Buas, Kecamatan Candi Laras Utara, Kalimantan Selatan; PT Karya Tanah Subur, Meulaboh, Banda Aceh; dan PT Letawa di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Eko P. Wibisono, Chief of Human Capital Officer PT Astra Agro Lestari Tbk. menyampaikan bahwa herd immunity sangat penting bagi pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19. “Sejalan dengan kebijakan pemerintah dan kepedulian kami terhadap isu kesehatan, Grup Astra Agro melakukan vaksinasi terhadap pekerja beserta keluarganya,” kata Eko. Eko menjelaskan, sebagai perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit, anak usaha Grup Astra Agro beroperasi di Aceh hingga Sulawesi. Tidak sedikit lokasi yang harus ditempuh dalam waktu berjam-jam menggunakan transportasi udara, darat maupun air. Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, upaya serius untuk melindungi karyawan beserta keluarganya juga dilakukan perusahaan dengan menggelar program vaksinasi.

Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo menyatakan pihaknya memberikan pelayanan vaksinasi secara profesional terhadap para pekerja dan perkebunan Astra Agro Lestari dan keluarga mereka untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) di sektor perkebunan.

“Kami senang dapat memberikan vaksinasi kepada para pekerja perkebunan Astra Agro Lestari yang sebagian besar berada di remote area agar terhindar dari ancaman Covid-19.

Sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi, Kimia Farma siap mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat herd immunity dalam hal ini di sektor perkebunan kelapa sawit,” ujarnya saat meninjau vaksinasi pekerja perkebunan PT Tribuana Mas, Desa Buas-Buas, Kecamatan Candi Laras Utara, Kalimantan Selatan, Jumat (13/8).

Kimia Farma Diagnostika telah memberikan pelayanan VGR sejak 18 Mei 2021 saat penyuntikan perdana (kick off) yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Jababeka, Jawa Barat. KFD telah memberikan pelayanan VGR kepada karyawan/karyawati sektor manufaktur, perbankan, media, ride hailing, migas, pertambangan, dan sekarang masuk ke sektor perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar berada di wilayah terpencil (remote area).

Plt. Direktur KFD Agus Chandra menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjalankan penugasan vaksinasi di setiap pelosok Indonesia. Dia juga berharap vaksinasi ini dapat meningkatkan imunitas pekerja perkebunan sehingga produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebagai komoditas unggulan ekspor Indonesia tetap terjaga.

“Kimia Farma berdedikasi dalam membantu pemerintah menanggulangi

pandemi melalui vaksinasi. Setelah melayani di Papua Barat, kini kami memberikan layanan vaksinasi di Serambi Makkah, Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Tentu banyak tantangan terutama dalam pengiriman vaksin ke lokasi remote area seperti di kawasan perkebunan di pedalaman. Kualitas vaksin harus terjaga, vaksinator profesional dan seluruh proses vaksinasi berjalan sesuai prosedur,” ucapnya.

Agus menyambut baik langkah AALI yang memprioritaskan vaksinasi para pekerja perkebunan dan keluarga mereka. Kimia Farma dan Astra Agro Lestari memiliki persamaan pandangan bahwa percepatan perekonomian nasional melalui sektor perkebunan kelapa sawit harus dilindungi. Sektor ini sangat strategis, karena menyerap banyak tenaga kerja dan penghasil devisa negara. Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi besar dalam transisi energi fosil menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan melalui bauran 30% biodiesel (B30). Produk turunan dari minyak sawit juga menjadi bahan pembuatan hand sanitizer.

“Keberlangsungan produksi kelapa sawit perlu dijaga. Vaksinasi para pekerja perkebunan menjadi salah satu cara untuk menjaminnya. Ini merupakan sinergi BUMN Farmasi dan industri perkebunan kelapa sawit nasional untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional,” tuturnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah menugaskan PT Bio Farma (Persero) dalam pengadaan dan pendistribusian vaksin Covid-19, peralatan pendukung, serta logistik. Vaksinasi Gotong Royong (VGR) merupakan pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/ karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung atau dibebankan pada badan hukum/badan usaha.

Sementara itu, perusahaan yang akan menjadi peserta Vaksinasi Gotong Royong (VGR) melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui Kadin Indonesia atau Bio Farma (Holding Farmasi). Selanjutnya, Kadin bekerja sama dengan Bio Farma melalui anak usahanya PT Kimia Farma Tbk dalam pendistribusian dan penyuntikan VGR. Emiten farmasi berkode saham KAEF itu menunjuk cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika untuk memberikan pelayanan VGR. Kimia Farma Diagnostika merupakan anak usaha PT Kimia Farma Apotek. (Lin)

Gapki Riau Dukung Program Vaksinasi atasi Pandemi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) cabang Riau mendukung program vaksinasi yang tengah digencarkan di seluruh Indonesia. Seperti yang ditekankan pemerintah, agar pandemi Covid 19 segera teratasi maka sangat diperlukan kerja sama dan dukungan banyak pihak.

“GAPKI mendukung program vaksinasi dan program-program lain dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19,” kata Maryanto, Sekretaris Eksekutif GAPKI Cabang Riau.

Menurut Maryanto, sebagian besar perusahaan di Riau bergerak di industri kelapa sawit. Kontribusi terhadap percepatan jumlah masyarakat yang telah divaksin tentu akan baik bagi upaya menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat.

“Kesehatan menjadi kunci yang sangat penting bagi kesejahteraan,” lanjut Maryanto yang sekaligus berharap program vaksinasi dapat membuat masyarakat aman dan nyaman dalam bekerja.

GAPKI juga ikut berkontribusi dalam

Program pembangunan Rumah Oxygen di Pekanbaru. GAPKI Riau berharap program tersebut juga bisa turut berkontribusi dalam penanganan pandemi.

Pandemi Covid-19 di Provinsi Riau masih menunjukkan angka yang terus naik. Hingga saat ini, angka kasus aktif sebanyak 2.000 kasus baru. Anak-anak usaha grup Astra Agro di Riau yang juga tergabung dalam GAPKI menggelar program Vaksin Gotong Royong. Perusahaan kelapa sawit tersebut beroperasi di 4 kabupaten yakni Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Rokan Hulu. Mereka adalah PT Sari Lembah Subur (SLS), PT Sawit Asahan Indah (SAI), PT Kimia Tirta Utama (KTU), PT Ekadura Indonesia (EDI) dan PT Tunggal Perkasa Plantation (PT TPP).

Sekda Kabupaten Pelalawan, Drs. H. Tengku Muhklis, yang mewakili Bupati menyatakan bahwa Pemerintah Daerah mengucapkan terimakasih dan sangat mengapresiasi peran serta perusahaan.

"Ini sangat membantu pemerintah dalam membangun kekebalan imun masyarakat kita. Kita butuh kontribusi banyak pihak termasuk stakeholder maupun perusahaan, agar target vaksinasi 70% dari masyarakat kita akan segera terealisasi," jelasnya sambil menegaskan bahwa vaksinasi tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Daerah semata, perlu kontribusi semua pihak termasuk perusahaan.

Dede Kurniawan, Community Development Area Manager (CDAM) Astra Agro Riau, vaksinasi tersebut merupakan aplikasi dari program Vaksin Gotong Royong. “Keikutsertaan kami pada program ini merupakan komitmen kami untuk bersama-sama mempercepat imunitas kolektif agar pandemik Covid-19 ini dapat segera berakhir,” ungkapnya.

Program ini direncanakan akan selesai pada tanggal 9 Agustus 2021. “Kami menargetkan seluruh karyawan dan keluarga mendapatkan vaksinasi,” lanjutnya. Pada periode ini, sebanyak 9.910 peserta akan mendapatakan vaksin.

“Semoga dengan program ini, herd immunity dapat segera tercapai. Dengan demikian aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal agar dapat terus menggerakkan roda perekonomian, terutama di Provinsi Riau,” ungkap Dede. (Lin)

This article is from: