Samaritan

Page 1

Cover 1-4 majalah Samaritan.indd 1

12/14/2011 6:14:10 PM


Salam “Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.� (Lukas 2:19). Saya bisa memperkirakan keterkejutan Maria mulai dari pemberitahuan tentang kehamilannya yang murni intervensi Ilahi. Saya bisa membayangkan kepenatan Maria dalam kehamilan trimester ke-3 namun harus menempuh perjalanan jauh sekitar 120 km, dengan menunggangi keledai. Saya tidak mampu membayangkan betapa kecewanya Maria saat ditolak untuk bermalam di sana sini padahal kontraksi rahim mungkin sudah mulai bertambah sering. Alkitab tidak menceritakan secara detail proses persalinannya, namun dikatakan bahwa setelah bayi Yesus lahir, diletakkanlah Dia di dalam sebuah palungan karena tidak ada ruangan penginapan bagi mereka (Lukas 2:7). Ini jelas membawa ketidaknyamanan yang luar biasa buat mereka. Ketika keadaan baru saja dalam kendali, datanglah para gembala menceritakan bagaimana peristiwa menakjubkan yang mereka saksikan sehubungan dengan pe2

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 2

ristiwa kelahiran bayi Yesus. Yang amat menarik perhatian saya adalah bukan keluhan, kemarahan ataupun excitement yang tidak terkontrol, yang menjadi reaksi seorang Maria. Alkitab mencatat bahwa Maria mampu melihat semua rangkaian ke-

jadian ini dengan begitu tenang, menyimpannya di dalam hatinya, lalu merenung-renungkannya. Hal serupa kembali terjadi ketika menjemput Yesus yang “tertinggal� di Bait Allah pada perayaan Paskah (Lukas 2:51). Hal ini menolong saya untuk mengerti mengapa seorang Maria bisa begitu teguh dan setia mendampingi Yesus dari kecil hingga di saat-saat menjalani siksaan dan kesengsaraan penuh kehinaan pada proses penyaliban, sampai pada hari kebangkitanSAMARITAN SAMA ARIT TA

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 11:58:21 AM


Nya, bahkan ketika para murid lari tunggang langgang meninggalkanNya. Sahabat-sahabat PMdN yang saya kasihi, kesibukan, jadwal yang padat, pasien-pasien yang selalu meminta perhatian lebih dari kita, kasus-kasus sulit, krisis dalam keluarga dan tempat kerja seringkali membuat kita bereaksi berlebihan dan kehilangan pengendalian diri, hingga tidak mampu melihat rencana Tuhan yang sempurna atas hidup kita. Maria sudah meninggalkan teladan yang amat indah untuk kita ikuti. Berhenti sejenak, mencari dan mendengarkan suara Tuhan di tengah kebisingan yang ada, kiranya memampukan kita memaknai pe-

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun ah hun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 3

ristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari pimpinan dan rencana Allah ditengah hiruk pikuknya kehidupan kita. Kiranya hal ini pula yang akan menolong kita tetap setia mengikut Yesus sampai akhir, walau ada begitu banyak kesulitan dan pilihan yang kelihatannya “masuk akal� untuk undur. Mewakili seluruh pengurus PMdN, saya mengucapkan Selamat Natal 2011 & Selamat menyambut Tahun Baru 2012, dan terima kasih untuk dukungan yang tidak putus-putusnya dari sahabat PMdN dimana pun berada. Lineus Hewis

3

12/15/2011 12:00:47 PM


Dari Redaksi

Dari Redaksi

A

khir tahun senantiasa menjadi kesempatan yang paling banyak kita pilih untuk melakukan refleksi dan mengevaluasi diri. Kesempatan mensyukuri segala berkat yang kita terima sepanjang tahun. Pendek kata, akhir tahun menjadi momen yang ramai dengan kegiatan kontemplatif demi membangun kualitas hidup yang lebih baik di masa depan. Salah satu yang sering tidak ketinggalan ditengok untuk dievaluasi barangkali soal karier dan perjalanannya. Apa masih akan terus menekuni jalur profesi atau pekerjaan sesuai dengan cita-cita semula dan terus mengembangkannya, ataukah mau banting setir? Atau jangan-jangan malah sedang hendak memulai sebuah karier baru? Nah, jangan lupa untuk mengakui ketidak berdayaan kita dan kebergantungan kita pada-Nya. Kita memerlukan Dia; kita harus menimba kekuatan kita dari pada-Nya yang adalah hidup itu. Kita memerlukan sokongan, bantuan dan dorongan, dukungan serta kuat kuasa dari roh-Nya. Tanpa Dia kita mustahil dapat berbuat apa-apa. Selamat merayakan Natal Yesus dan selamat memasuki Tahun 2012. Selamat membaca, selamat berbuat.

Redaksi menerima kiriman naskah dari pembaca alumni PMK FK/FKG di seluruh Indonesia. Tulisan dapat dikirim ke Sekretariat Redaksi melalui surat, fax, atau e-mail. Redaksi berhak menolak atau mengedit tulisan yang masuk tanpa mengubah maknanya

4

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 4

SAMARITAN SA

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:47 PM


l Edisi

3 Tahun 2011

Samaritan diterbitkan sebagai sarana informasi dan pembinaan bagi mahasiswa dan tenaga medis Kristen Penerbit: Yayasan Perkantas (PMdN) Editorial Board: dr. Lineus Hewis, Sp.A drg. Grace Lumempouw, Sp.Pros dr. Lydia Pratanu Gunadi, MS dr. Edi Tehuteru, Sp.A dr. Maria Ham, Ph.D,Sp.PA dr. Maria Siahaan, Sp.PD Ir. Indrawaty Sitepu, MA dr. Elia Aditya Editor Pelaksana: Thomas Nelson Pattiradjawane

2 4 6 8 10 23 27 34 38 40

Salam Dari Redaksi Resensi Atrium Faktual Kesaksian Info Untaian Firman Dari Suku ke Suku Antar Kita

Kredit foto : Koleksi pribadi, Kompas, www.google

SA SAMARITAN AMARITA AN

Edisi 3 Tahun Tah hun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 5

Sekretaris Redaksi: Erna Hutagalung, S.Kom. Alamat Redaksi Jl. Pintu Air Raya 7 Blok C5, Jakarta 10710 Tel: 021- 344 2463-64 eks 100; 3452923 Fax: 021 - 352 2170 E-mail: pmdn_perkantas@yahoo.com FB:Medis Nasional Perkantas Twitter : Medis Perkantas Cover : Hendry Design Lay-out Acep M. Perc. Penebar Swadaya Percetakan: PT. Penebar Swadaya Isi diluar tanggung jawab Percetakan Bagi Sahabat PMdN yang rindu mendukung PMdN melalui majalah Samaritan dapat mentransfer ke: BCA KCU Matraman, Jakarta No. Rek. 342 256 6799 a.n. Eveline Marceliana Bukti transfer mohon dapat dikirim melalui fax atau e-mail dengan nama dan alamat pengirim yang lengkap

5

12/15/2011 12:00:47 PM


Resensi

Janji Tuhan Kekal Judulasli

: Jangan Jamah Hamba Tuhan Penulis : Ria Zebua Penyunting : Yoel Indrasmoro Penerbit : Yayasan Komunikasi dan Bina Kasih [YKBK/ OMF] Ukuran : 21 cm Tebal : 176 halaman Edisi : 1, tahun 2011

M

engapa harus pergi jauhjauh untuk memberitakan keselamatan? Bukankah di Indonesia banyak orang yang belum mengenal Tuhan? Sekilas pertanyaan ini masuk akal, namun kebanyakan dari penanya sesungguhnya tidak aktif; malas memberitakan kabar keselamatan. Jadi, bukan karena peduli akan keadaan Indonesia, tak lebih dari sekadar mengungkapkan rasa heran, mengapa susah-susah keluar negeri untuk melakukan sesuatu yang dapat dilakukan di Indonesia. Untuk apa saya hidup? “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.” (Amsal 3:9) Hidup adalah harta yang tak dapat ditukar dengan apa pun. 6

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 6

Bekerja diladang Tuhan, untuk itulah saya hidup! Ini adalah dasar panggilan Ria Zebua, wanita kelahiran pulau Nias yang sejak kecil merasakan panggilan Allah sebagai pemberita injil (misionaris). Seusai tamat dari Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, Ria (warga gereja BKNP) diutus oleh OMF (badan misi yang melayani di banyak negara), melayani orang Manobo di Desa Tanguangu di pulau Mindanao Filipina. Jangan Jamah Hamba Tuhan! Merupakan buku kedua Ria Zebua yang berisi pergumulan penulis dalam menghadapi belantara Mindanao, Filipina – di mana berdiam ribuan jiwa yang bergulat dengan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan – yang memperlihatkan jejak-jejak pekerjaan iblis. Tantangan demi tantangan menghadangnya. Berpuncak pada ancaman seorang Datu [=kepala suku] yang begitu membencinya hingga mau membunuhnya [hal. 124]. Lagi-lagi, Tuhan berkarya dalam mengatasi ancaman tersebut. “Sekarang saya tahu, Tuhan yang dilayani Ria adalah Tuhan Yang Maha kuasa. Kuasa itu yang melindungi Ria. Sekarang, saya SAMARITAN SAMA ARIT TA

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:47 PM


tahu, Tuhan melindungi hambahamba-Nya. Tuhan mereka selalu ada bersama mereka,� ujar Datu, pada akhirnya. Melalui buku ini, yang dilengkapi juga foto dan catatan perjalanan Ria, kita diajak untuk menyaksikan kuasa Tuhan dalam meretas rantai Iblis dan merebut kembali mutiara-Nya yang hilang melalui pengabdian dan ketulusan Sang Srikandi Nias. SAMARITAN

Edisi 3 Tahun ah hun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 7

“Sungguh, janji Tuhan kekal. Tidak ada suatu ruang pun di dunia ini yang melebihi kenyamanan perlindungan janji Tuhan. Kemana lagi manusia harus pergi mencari kalau segalanya hanya bisa ditemukan di dalam janji Tuhan?� ujar Ria. [hal. 141]. Buku yang patut dibaca, untuk kita yang mau berbuat sesuatu. */tnp

7

12/15/2011 12:00:47 PM


Atrium

Maukah Kau Jadi Roti?

K

ita akan mengakhiri tahun 2011. Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babakbabak dalam hidupnya. Konon, saat masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan kehidupan. Ada masa di mana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have). Dan, ada yang giat mencari makna hidup (to be). Celakanya, tidak semua orang mampu melewati tiga tahapan proses itu. Fase pertama, fase to do. Pada fase ini, orang masih produktif. Orang bekerja giat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang kecanduan kerja, membanting tulang, mengejar setoran, sampai mengorbankan banyak hal, tetap tidak menghasilkan buah yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan. Orang dibekap oleh kesibukan, tapi tidak ada kemajuan. Hal itu tergambar dalam cerita singkat ini. Ada orang melihat sebuah sampan di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulailah mendayung. Ia terus mendayung dengan semangat. Sampan memang bergerak. Tapi, 8

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 8

tidak juga menjauh dari bibir danau. Orang itu sadar, sampan itu masih terikat dengan tali di sebuah tiang. Coba deh, kita menengok hidup kita sendiri. Apakah kita hanya sibuk dan bekerja giat, tapi tanpa sadar kita tidak menghasilkan apaapa? Tidak berbuah. Fase kedua, fase to have. Pada fase ini, orang mulai menghasilkan. Tapi, ada bahaya, orang akan terjebak dalam kesibukan mengumpulkan harta benda saja. Orang terobesesi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Meski hartanya segunung, tapi dia tidak mampu menikmati kehidupan. Matanya telah tertutup materi dan lupa memandangi berbagai keindahan dan kejutan dalam hidup. Lebih-lebih, memberikan secuil arti bagi hidup yang sudah dijalani. Banyak orang masuk dalam fase ini. Dunia senantiasa mengundang kita untuk memiliki banyak hal. Sentra-sentra perbelanjaan, malmal, iklan di dunia maya, yang mengepung dari berbagai arah telah memaksa kita untuk mengkonsumsi banyak barang. Bahkan, dunia menawarkan SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:48 PM


Atrium persepsi baru. Orang yang sukses adalah orang yang mempunyai banyak hal.Tapi, persepsi keliru ini sering membuat orang mengorbankan banyak hal. Entah itu perkawinan, keluarga, kesehatan, maupun spiritual. Seorang yang menjadi direktur produksi membeberkan kejujuran di balik kesuksesannya. Ia meratapi relasi dengan kedua anaknya yang memburuk. “Andai saja meja kerja saya ini mampu bercerita tentang betapa banyak air mata yang menetes di sini, mungkin meja ini bisa bercerita tentang kesepian batin saya…,” katanya. Fase itu menjadi pembuktian jati diri kita. Kita perlu melewatinya. Tapi, ini seperti minum air laut. Semakin banyak minum, semakin kita haus. Akhirnya, kita terobsesiuntuk minum lebih banyak lagi. Fase ketiga, fase to be. Pada faseini, orang tidak hanya bekerja dan mengumpulkan, tapi juga memaknai. Orang terus mengasah kesadaran diri untuk menjadi pribadi yang semakin baik. Seorang dokter berkisah. Ia terobsesi menjadi kaya karena masa kecilnya cukup miskin. Saat umur menyusuri senja, ia sudah memiliki semuanya. Ia ingin mensyukuri dan memaknai semua itu SAMARITAN

Edisi 3 Tahun Ta ahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 9

dengan membuka banyak klinik dan posyandu di desa-desa miskin. Ia memaknai hidupnya dengan menjadi makna bagi orang lain. Fase ini merupakan fase kita menjadi pribadi yang lebih bermakna. Kita menjadi pribadi yang berharga bukan karena harta yang kita miliki, melainkan apa yang bisa kita berikan bagi orang lain. Hidup kita seperti roti. Roti akan berharga jika bisa kita bagikan bagi banyak orang yang membutuhkan. Kalau kata lagu, “Maukah kau jadi roti, yang terpecah bagi-Ku?” Nah, Yesus menjadi contoh konkret pribadi macam ini. Ia, yang walaupun dalam rupa Allah, mengosongkan diri, menjadi sama dengan manusia. Ia, sekalipun kaya, karena kita menjadi miskin, supaya kita menjadi kaya. Ia lahir di dunia untuk menjadi Juru selamat manusia. Hidup-Nya untuk kepentingan manusia. Hidup-Nya, sesuatu banget. Nah, di fase manakah hidup kita sekarang? Semoga kita terobsesi bukan melulu bekerja atau memiliki, tetapi menjadi pribadi yang lebih matang, lebih bermakna dan berkontribusi! Berbuah banyak, berbuat banyak, di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, supaya Bapa di permuliakan! */tnp

9

12/15/2011 12:00:48 PM


Faktual Kesehatan Masyarakat Indonesia

Bekerjsama Demi Kepentingan Pasien dan Masyarakat Oleh: dr. Benyamin Sihombing

T

ahun 2011, penduduk Apakah kita bisa memberikan dunia telah mencapai nutrisi yang cukup, sehingga angka 7 miliar, suatu mereka tidak mengalami gizi pertambahan yang fantastis meburuk yang akan mengundang ngingat angka 6 miliar dicapai banyak penyakit? Apakah kita bisa baru pada 11 mencegah mereka tahun yang lalu dari ancaman peyaitu tahun 1999. nyakit menular Penduduk bumi yang mematikan yang bertambah seperti HIV, H5Ni, dengan cepat ini, Malaria, pneumonia tentunya dapat dll. Apakah kita menyebabkan timbisa menjamin kebulnya potensi masehatan mereka salah dalam bidang secara umum sesosial, ekonomi, panjang hidupnya Benyamin Sihombing demografi yang lewat pelayanan juga akan berkesehatan yang pengaruh dalam bidang kebaik dari sisi biaya bid k tterjangkau j k b sehatan. Karena pertanyaan maupun aksesibilitas? pentingnya adalah apakah kita bisa menjaga kesehatan 7 miliar Mandat itu indvidu ini dengan optimal? Tantangan ini memang harus Apakah imunisasi bagi balita diantisipasi dengan perencanaan bisa mencapai cakupan yang matang yang berwawasan jauh memuaskan, sehingga mereka ke depan. Pertambahan jumlah akan terhindar dari penyakitpenduduk dunia 7 miliar memang penyakit yang mengancam dalam menuntut profesi medis untuk dekade pertama dalam hidupnya. bisa mengantisipasi hal-hal yang

10

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 10

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:48 PM


Faktual perlu terutama dari sisi keilmuan, selain masalah kesehatan rutin yang tetap harus dihadapi. Sebagai praktisi kesehatan yang ditempatkan Tuhan di negara ini lengkap dengan kompleksitas masalah yang ada, persiapan hati menjadi sesuatu yang penting dan esensi. Tuhan Yesus digerakkan oleh belas kasihan sebelum memulai pelayanannya dan ini menjadi dasar spiritualitas yang mendorong kita untuk mengerjakan apa yang Tuhan ingin lakukan untuk pasien dan masyarakat kita. Walaupun Tuhan bisa bekerja lewat penyakit yang datang pada seseorang, namun Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya juga ingin agar agar manusia dibebaskan dari penyakit, lewat banyak mujizat penyembuhan penyakit yang Dia lakukan. Mandat itu yang Dia berikan kepada kita para profesional kesehatan. Dan, ini yang seharusnya menggerakkan kita untuk memikirkan ke depan kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik lagi. Hati kita perlu untuk tetap diasah untuk mendasarkan kerja dan karya yang dilakukan pada kasih Allah pada ciptaan-Nya. Hal itu yang akan menjaga kita untuk tetap fokus dalam mencapai tujuan Ilahi, dimana mungkin teman kita sudah larut dalam tujuan dunia yang SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 11

menggoda. Panggilan profesi medis untuk terus “menaklukkan bumi� bisa dalam bentuk mencari terobosan obat baru, tindakan pencegahan yang lebih baik dan penatalaksanaan penyakit yang lebih cost effective untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kita sebagai anakanak Tuhan dipanggil untuk bekerja keras untuk mencapai halhal di atas itu. Tantangan di depan akan semakin besar. Tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan – dokter dan para medis - masih menjadi masalah yang belum terpecahkan, yang berakibat tidak terlayaninya masyarakat dalam kesehatan. Dimana hal ini berkontribusi pada masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Kita patut menyesalkan semua ini dimana sebenarnya tenaga kesehatan ada, hanya saja tidak pada daerah yang terpencil yang membutuhkan. Organisasi Kristen, gereja dan anak-anak Tuhan harus turut ambil bagian dalam menempatkan tenaga kesehatan ditempat –tempat yang terpencil, dimana terkadang kehadiran dokter sangat ditunggutunggu seperti hujan di musim kemarau. Masalah lain adalah tenaga kesehatan ada namun 11

12/15/2011 12:00:48 PM


Faktual Apakah kita bisa menjaga kesehatan mereka?

masyarakat tidak punya biaya untuk pemeriksaan kesehatan dan persalinan yang dibantu oleh petugas kesehatan. Untuk itulah pemerintah meluncurkan program Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Tingginya biaya pelayanan kesehatan masih menjadi keluhan sebagian besar masyarakat terutama didaerah urban. Kita bersyukur dengan di-sah-kannya UU BPJS (Badan Pelaksana Jaminan Sosial) sebagai roh dari UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) oleh DPR bulan lalu sehingga dalam beberapa waktu kedepan seluruh rakyat Indonesia dijamin dalam sistem asuransi sosial, yang terdiri dari jaminan kesehatan, 12

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 12

kecelakaan kerja, pensiun, hari tua dan kematian. Ini merupakan hak rakyat yang pemenuhannya dijamin oleh negara sehingga ke depan tidak ada masyarakat yang tidak dilayani kesehatan dasarnya karena tidak punya uang. Namun hal ini tetap memiliki tantangan yakni bagaimana memeratakan fasilitas kesehatan dan petugas sampai kepelosok desa. Walaupun pelayanan kesehatan gratis, namun kalau tidak ada fasilitas dan tenaga kesehatannya, tak ada artinya. UU ini juga akan mendorong pemberi layanan kesehatan untuk masuk kedalam sistem asuransi semesta ini, dimana dokter atau tenaga kesehatan tidak dibayar berdasarkan jumlah pasien yang SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:48 PM


Faktual dilayani sehingga mendorong mereka untuk lebih bisa berkonsentrasi kepada pasien dengan kualitas pelayanan yang lebih prima. Dengan di identikasinya kompetensi masing-masing profesi tenaga kesehatan (perawat, bidan, dokter, dokter spesialis dll) yang dikukuhkan dalam peraturan menteri kesehatan, maka profesionalisme merupakan harga mutlak yang harus dibayar oleh mereka. Masing-masing kita akan bekerja sesuai dengan fungsi dan kompetensi masing-masing sehingga tidak ada profesi yang membawahi profesi lainnya. Perawat, juga sudah semakin mendalami profesinya dengan adanya strata 2 ilmu keperawatan dan malah sampai strata 3. Sehingga seperti yang sudah terjadi diluar negeri, seorang perawat memperkenalkan dirinya kepada pasien seperti ini: “ My name is Dr Jacob and I am your nurse�. Seluruh profesi dalam bidang medis harus bisa bekerjasama SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 13

demi kepentingan pasien dan masyarakat khususnya pada contoh situasi di atas yang akan cepat atau lambat akan tiba di Indonesia. Harus berbenah Seiring dengan tuntutan demokrasi dan pemenuhan hak-hak sipil, maka akuntabilitas dalam bidang pelayanan kesehatan merupakan hal yang tak bisa ditawar. Hampir tidak ada wilayah yang tabu untuk diakses untuk dievaluasi masyarakat kalau suatu pelayanan menyangkut kepentingan dan keselamatan publik. Bahkan ruang kokpit pesawat udara saat ini tidak terlalu tabu untuk dievaluasi oleh publik lewat pengadilan dengan menjatuhkan hukuman kepada pilot pesawat yang pesawatnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan korban jiwa. Profesi medis tidak bisa berdalih bahwa keputusan atau tindakan yang diambil oleh mereka tidak bisa dievaluasi oleh orang lain atau pihak diluar profesi mereka tidak bisa diterima saat ini. Karena fakta yang mengejutkan dalam buku To Err is Human (2000) adalah bahwa kesalahan tindakan medis (medical error) menyebabkan 44,000 pasien meninggal pertahun di rumah sakit-rumah sakit di Amerika Serikat, dan itu menempatkan 13

12/15/2011 12:00:48 PM


Faktual sistem pelayanan kesehatan menjadi penyebab kematian ke tiga terbesar dinegara Amerika Serikat. Kalau ini terjadi di negara yang sudah diakui kemajuan sistem pelayanan medisnya, bagaimana pula dengan negara kita? Kita, tenaga kesehatan, harus berbenah dengan rajin meng-update ilmu dan keahlian dalam bidang masing-masing dan yang terpenting mau dengan hati dievaluasi untuk perbaikan. Kita tidak bisa lagi menuntut agar pasien percaya saja dengan tindakan atau keputusan yang kita ambil. Kepercayaan bisa disalah gunakan dan untuk itu perlu transparansi dan akuntabilitas demi melindungi pasien dan keselamatannya. Pergeseran peran “pasien” menjadi “klien” saat ini menyebabkan pasien membutuhkan informasi lebih dan waktu untuk konsultasi. Walaupun Hippocrates (470 BC) pernah mengatakan: “He must also keep a most careful watch over himself, and neither expose much of his person nor gossip to laymen, but say only what is absolutely necessary”, namun situasi zaman ini menuntut dokter untuk bisa menyesuaikan perannya dengan perkembangan yang terjadi dimana globalisasi, arus teknologi informasi dan penegakkan hak sipil 14

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 14

merupakan pilar perubahan utama. Berlawanan dari pemahaman sebagian dokter selama ini, faktanya bahwa jika ditinjau dari sisi medis pun, keterlibatan pasien dalam tindakan medis yang akan diambil dan kerjasama antar pasien-dokter akan menghasilkan kondisi medik pasien yang lebih baik. Sehingga tidak bisa dipungkiri lagi pendekatan lama harus mulai disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Kalau dulu kerahasiaan terhadap pasien merupakan keharusan, namun kini tranparansi lah yang merupakan keharusan. Sehingga kalau saja Hippocrates hidup pada zaman ini, maka mungkin dia akan mengatakan: “The price of physicians autonomy is transparency.” Anak Tuhan yang ditempatkan di profesi kesehatan harus berani mengambil langkah pasti demi kepentingan sesama yang kita layani, yang berlandaskan belas kasih Tuhan Yesus. “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40).

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:49 PM


Faktual Dr. Penina Regina Babena, MPHM:

Sesuatu yang Berbeda

B

erikut ini wawancara via email dengan dr. Penina Regina Babena, MPHM, Kasubdit Perlindungan Anak pada Direktorat Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI. Mengapa menjadi dokter PNS? Menjadi seorang dokter PNS adalah suatu kesempatan untuk mengabdikan ilmu kepada masyarakat dan negara.

health”. Nah, untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan tidak gampang, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat pendidikan sesorang dan struktur sosial budaya yang sangat beragam. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang terus diperjuangkan.

Apa yang membuat dokter bisa setia dengan tugas-tugas? Pertama, karena sadar akan tanggung jawab Dr. Penina (Kiri) di hadapan Tuhan dan negara. Bos saya ada 2; yang tidak kelihatan, yaitu Tuhan Pernah ingin mundur jadi PNS? dan yang kelihatan, itu bos di Pernah. Waktu saya pindah kantor. Kedua, diberikan passion dari Puskesmas dan masuk ke dari Tuhan dan ada penyertaanDepartemen Kesehatan. TaNya. Ketiga, “willingness” ingin hun 1990 sampai dengan tahun membuat masyarakat mengerti 1996 saya bekerja sambil praktik di poliklinik Indosat. bahwa “Sehat” itu harus diupayaWaktu itu, rasanya capek dan tidak kan, karena itu sangat penting fokus, hampir saya pindah dan dan mahal. WH0 mengatakan mau jadi dokter swasta saja. Tapi bahwa “Health is not everything, pimpinan Tuhan itu indah sekali, but everything is nothing without SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 15

15

12/15/2011 12:00:49 PM


Faktual tahun 1997 saya melanjutkan pendidikan S2 tentang public health di Mahidol University Thailand. Setelah itu, saya semakin jelas melihat pimpinan Tuhan. Puji Tuhan, saya diberi kesempatan untuk keluar kota atau keluar negeri, itulah kesempatan untuk berkarier sekaligus melayani. Secara umum, bagaimana kondisi negeri ini? Sangat menyedihkan, karena banyak manusia hidup tidak takut akan Tuhan. Kerusakan lingkungan hidup serta akhlak dan

moral bangsa berdampak pada berbagai masalah termasuk masalah kesehatan, misalnya HIV AIDS, penyalahgunaaan NAPZA/ Narkoba di kalangan remaja, kekerasan terhadap anak, perdagangan orang - semua ini 16

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 16

berakibat bagi kesehatan dan menurunkan kualitas hidup manusia. Harapan hari depan bangsa yang lebih baik itu bisa dicapai hanya dengan jalan mendidik generasi baru agar hidup takut Tuhan, sehat dan berilmu. Apa peluang dokter Kristen untuk berbuat sesuatu bagi negeri ini? Peluang dokter Kristen itu besar sekali, karena masyarakat/ pasien sangat menaruh kepercayaan dan harapannya kepada seorang dokter. Dimana pun, seorang dokter ditempatkan bekerja, entah itu di Pukesmas, Klinik, RS atau di kantor, itu adalah kesempatan untuk mengaktualisasikan keilmuan yang dimiliki untuk menolong sesama dan memulikan nama Tuhan lewat pekerjaan itu. Kalau kita bekerja dengan rasa takut pada Tuhan pasti kita akan serius bekerja dengan motivasi yang benar dan orang akan merasakan sesuatu yang berbeda. Menjadi dokter Kristen bukan hanya bisa mengobati pasien tapi juga bisa melakukan upaya promotif dan preventif, agar masyarakat menjadi lebih sehat. SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:49 PM


Faktual

Tunjangan Bupati Dipotong untuk Pengobatan Rakyat

Basuki T. Purnama (Baju putih)

O

rang Kristen, dalam hidupnya, “wajib� menyerahkan kehendaknya kepada Kristus dan bukannya kepada manusia-manusia - yang begitu sering hanya bisa berpikir dalam rangka organisasi partai ini itu, jabatan ini itu, rencana ini dan itu. Sebagai akibat penyerahan diri kepada Kristus, maka Tuhan memimpin orang itu, dengan jabatannya, untuk bangkit dan pergi - berbuat sesuatu bagi Yesus Kristus. Tahun 2006, ada Bupati Belitung Timur, Basuki T Purnama, yang memotong sebagian SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 17

besar tunjangan jabatannya guna menambah subsidi untuk menggratiskan biaya pengobatan masyarakat. Pengobatan gratis dilakukan di puskesmas sampai rumah sakit di Pangkal Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan cara itu, pasien di puskesmas meningkat sampai 300 persen, dari 20 orang menjadi 60 orang per hari. Menurut Basuki, di Manggar, ibu kota Belitung Timur, penggratisan biaya kesehatan dilakukan dengan mengasuransikan seluruh rakyat ke PT Asuransi Kesehatan. Waktu itu, Pemerintah membayar Rp 3 17

12/15/2011 12:00:49 PM


Faktual miliar per tahun ke PT Askes untuk menanggung biaya pengobatan 50.000 orang dari 89.000 warga Belitung Timur. Adapun 39.000 warga lainnya sudah terasuransikan di PT Askes karena termasuk keluarga pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI. Sebelumnya, jumlah itu cukup besar karena, sebagai kabupaten baru, mayoritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Belitung Timur yang nilainya Rp 236 miliar digunakan untuk pengeluaran rutin pegawai. Untuk memenuhi anggaran itu, Basuki melakukan efisiensi anggaran. “Saya potong anggaran perjalanan dinas bupati dan wakil bupati, dari sekitar Rp 700 juta menjadi Rp 300 juta per tahun. Tunjangan transport juga di potong. Lebih baik saya jarang ke Jakarta berkonsultasi dengan Dirjen atau DPR RI dari pada rakyat menunda pengobatan karena tak mampu membayar puskesmas,� kata Basuki. Berani potong kompas biar rakyatnya tidak kelaparan, merupakan benteng pertahanan Basuki demi mengemban amanah rakyat yang memilih dia. Menurut Basuki, masyarakat berhak mendapat pemeriksaan dokter dan memperoleh obat gratis. Jika penyakitnya parah, warga berhak 18

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 18

Masyarakat berhak

rawat inap gratis di rumah sakit umum pemerintah provinsi, di kelas tiga. Sejak pengobatan gratis itu diberlakukan, Puskesmas Manggar dipenuhi warga yang berobat hingga siang hari. Warga menyebutkan, mereka tak ragu lagi berobat ke puskesmas karena gratis. Ya, negeri ini perlu sekali, orang-orang, apapun pekerjaan dan jabatannya - menggunakan setiap kesempatan hanya untuk melayani Dia. Melayani masyarakat. */tnp, dari berbagai sumber

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:49 PM


Faktual

Berusaha Lebih Keras Oleh : dr .Widyanto Pangarso Adhy ( Alumni MMC -1 )

S

aya merenung. Dan, dalam perenungan itu, menyadarkan saya tentang buruknya spiritualitas hidup saya, dan menyemangati saya untuk berusaha lebih keras menjadi Kristen dokter yang baik. Bagi sebagian orang tema spiritualitas hidup adalah hal yang menarik dibicarakan, namun bagi sebagian besar orang lain menganggapnya membosankan dan hipokrit. Hal ini sangat mudah dimengerti karena spiritualitas dianggap hanya sebuah wacana ide yang speakable dan tidak applicable. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “Spiritualitas” artinya hal–hal yang berkaitan dengan Tuhan. Merujuk Alkitab, maka segala yang kita lakukan (pikirkan, katakan dan kerjakan) adalah untuk Tuhan. Maka, menurut saya, spiritualitas hidup adalah keseluruhan hidup itu sendiri. Alkitab memberi contoh sempurna tentang hidup yang spiritual lewat kehidupan Daniel. Menurut saya kehidupan Daniel SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 19

adalah analogi yang tepat dari perumpamaan Tuhan Yesus tentang menjadi garam dunia. Keping batu dengan lapisan garam ini harus dicelupkan kembali ke Laut Mati yang menjadi sumber rasa asinnya. Bila tidak dilakukan maka keping batu ini akan menjadi tawar lalu dibuang dan diinjak orang sebagai kerikil yang tidak berguna. Kerajaan Babilon merasakan spiritualitas hidup Daniel, pertamatama, lewat kualitas profesinya yang excellent. Baru di kemudian hari terungkap bahwa hubungan pribadi Daniel dengan Tuhan lah yang membuatnya menjadi seorang profesional berkualitas tinggi. Daniel juga membuktikan secara konsisten bahwa hidup yang sekular adalah hidup yang spiritual. Dunia yang makin skeptis dan evidence based ini memerlukan figur dokter Kristen seperti Daniel. Figur dokter dengan profesionalitas maksimal yang didasari oleh hubungan pribadi dengan Tuhan - yang intim. So guys let’s be like Daniel. Semangat!! 19

12/15/2011 12:00:50 PM


Faktual Dr. Tamara l. Fisk [1965-2005]*

Aku Ingin Menjadi Dokter Misionaris

D

r. Tami L. Fisk adalah seorang dokter muda yang lulus di bidang kimia dari Wheaton College dan memperoleh gelar dokternya dari Emory University School of Medicine di Atlanta, AS. Dia dikenang sebagai sorang Dokter Muda yang memiliki semangat misi yang sangat besar untuk memberitakan kasih Kristus dan melayani masyarakat terpencil, terutama di daratan Cina, di samping sejumlah prestasi akademis dan penghargaan yang diterimanya dari dunia kedokteran sebagai seorang professional, ilmuwan pemuda dan peneliti di bidang kesehatan. Dr. Tamara (Tami) l. Fisk meninggal dunia pada tahun 2005 lalu karena mengidap kanker. Sebagaimana disampaikan Dr. James Hudson Taylor III dalam ibadah mengenang Tami di Hongkong pada tanggal 31 Maret 2005. “Tami adalah seorang profesional Kristen yang melayani dengan integritas. 20

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 20

Dia memberikan semua yang dimilikinya bagi penelitian medis untuk AIDS dan SARS, dan untuk penyembuhannya; bahkan dia rela pergi ke Thailand, Cina, dan Taiwan sementara dia sendiri bergumul dengan penyakit di tubuhnya, melanoma. Dia mengidentifikasikan dirinya dengan orang-orang di mana dia tinggal dan melayani - sebuah hati untuk Cina dan orang-orang Cina. Tami juga mencintai Firman Tuhan dan kerinduannya terutama adalah berbagi sukacita dengan orang lain tentang kehidupan baru dalam Yesus.� Kecintaan Tami akan firman Tuhan terlihat juga, saat Natal tahun 1974 bersama neneknya. Waktu itu, Tami masih berusia 9 tahun dan adiknya, Tim 7 tahun. Kedua kakak beradik sangat senang menghabiskan waktu libur Natal mereka di basement rumah mereka dan berusaha menghafal ayat-ayat Alkitab bersama Ibu mereka yang selalu memberikan SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:50 PM


Faktual dorongan kepada mereka. Keluarga Fisk waktu itu tinggal di sebuah rumah yang besar dengan pemandangan indah pegunungan Colorado. Di ruang tamu berdiri sebuah pohon Natal yang bersinar terang dan aroma kue natal yang masuk. “Apa yang akan kita lakukan di rumah nenek?” tanya Tami begitu turun dari mobil, ketika mereka tiba di rumah Kakek-Neneknya. “Hmm..bagaimana kalau kita melakukan sesuatu yang sangat spesial untuknya?” saran ayahnya. “Nenek sedang sakit parah, dia mengidap kanker… bagaimana kalau kalian membagikan ‘kado’ ayat-ayat Alkitab seperti yang kalian berikan pada ayah?” Tami dan Tim sangat setuju. “Baiklah…mari kita lakukan!!” seru mereka bersamaan. Wajah Nenek mereka bersinar dengan senyum bahagia ketika kedua cucunya mengucapkan ayat-ayat Alkitab yang sudah mereka hafal dengan baik. Mereka duduk mengelilingi Nenek sambil menikmati kue-kue Natal yang dibuat Ibu. “Tami, bagaimana sekolahmu?” tanya Neneknya “Baik” jawabnya singkat. Tami orangnya tidak banyak bicara. Ibunya menolong dia menjelaskan dengan lebih rinci, “Tami SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 21

pulang ke rumah dengan nilainilai terbaik. Gurunya sangat memuji dia dan katanya guru-guru sudah mengadakan rapat untuk menaikkan kelasnya karena dia sangat pandai dan belajar dengan sangat cepat. Tetapi gurunya akhirnya pikir Tami masih terlalu kecil untuk naik kelas dan memutuskan agar dia tetap di kelas yang sama tetapi akan memberikan kepadanya pelajaran tambahan yang lebih menantangnya. Ketika Tami menyelesaikan tugas-tugasnya, dia diizinkan untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca sesuka hatinya. Beberapa waktu lalu gurunya bahkan menantang Tami untuk membaca dan menulis puisi-puisi tertentu.” “Selamat, Tami…!” seru Neneknya, kemudian bertanya: “Sudahkah kamu berpikir tentang apa yang akan kamu lakukan saat kamu dewasa?” “Aku ingin menjadi seorang dokter, Nek...Aku ingin menjadi seorang dokter misionaris” jawab Tami dengan mantap. Sang Nenek memandang Tami dan kedua orang tuanya dengan tatapan penuh tanda tanya. Kemudian berkata: “Sepertinya itu suatu rencana yang sangat besar, Tami. Tetapi mungkin itu bisa berubah saat kamu beranjak dewasa, ya khan..?? 21

12/15/2011 12:00:50 PM


Faktual “Tidak, Nek…”jawab Tami sungguh-sungguh. “Tuhan menghendaki aku untuk melakukan hal ini. DIA telah memberitahu aku waktu mengikuti acara “Malam Misi” di gereja, pada waktu pemutaran film misi. Dan aku akan melakukannya”. Jawaban Tami sebegitu jelas dan gamblang sehingga sekan tidak mengizinkan siapa pun mengajukan penolakan terhadap apa yang sudah menjadi ketetapan hatinya ini. Dr. Tami L. Fisk semasa menjadi dokternya mendapat predikat “Summa Cum Laude” dari Wheaton College dan Emory University , penghargaan American Medical Women’s Association Award sebagai wanita yang pertama lulus dari angkatannya di sekolah kedokteran, lalu penghargaan Sandoz Award untuk “superior academic achievement and contribution to health care” (prestasi akademik dan kontribusi tertinggi dalam bidang kesehatan). Disamping beasiswa dari beberapa kampus, dan dr. Tami juga menemukan bakteri jenis baru, Bartonella tamiae yang dinamai sesuai dengan namanya sebagai penemu, dan

22

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 22

diperkenalkan dalam jurnal Clinical Microbiology pada bulan Pebruari 2008. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13: 4-7) Firman Tuhan itu, pernah tergantung di pintu kamar Tami. Tami ingin kata-kata Firman Tuhan ini mengubah dan membentuk dirinya. “…Jika segala sesuatu pada akhirnya akan berakhir maka kasih tidak akan pernah berakhir” pikirnya. *Sumber: “Grasping Heaven” – Perjalanan Seorang Dokter Muda ke Daratan Cina dan Alam Baka – Biografi Dr. Tamara [Tami] L. Fisk. - Diterjemahkan oleh Ir. Nora D. Jacob.

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:51 PM


Kesaksian Pelayanan di Halmahera Utara

Mengerjakan Bagian Kami Dengan Setia Oleh: Alva dan Kristo

M

enjalani proses pembentukkan dan persiapan yang Tuhan sediakan sebelum terjun ke ladang misi melalui program MMC 6, terbukti amat berguna dalam pelayanan kami. Kami terus meyakini kalau kami dapat berada di tempat ini, Halmahera Utara, terlebih lagi berkesempatan melayani, adalah semata mata karena anugerahNya. Setelah melewatkan tiga kali kesempatan mendaftar PTT Pusat, mensharingkan kerinduan untuk bermisi, memberi penjelasan kepada keluarga, dan berdoa kepada Tuhan, akhirnya Tuhan menjawab pergumulan kami untuk dapat -belajar- melayani di ladang misi. Inilah sekelumit dari cerita kami menikmati lawatan Tuhan di tempat ini.. Dalam hal medis, Tuhan memberikan banyak sekali kesempatan untuk belajar di tempat ini. Kami banyak menemui kasus-kasus sulit yang belum pernah kami tangani sendiri sebelumnya se-

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 23

Training new medical staff to do suturing

waktu menjalani masa co-ass. co-ass Menghadapi isu keterbatasan fasilitas penunjang diagnostik maupun modalitas terapi yang tersedia, kami bersyukur Tuhan pertemukan dengan dokter-dokter senior yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, maupun membimbing dalam bedside teaching, khususnya ketika ada tamu dokter atau perawat asing (baik asing maupun lokal) yang datang berkunjung ke klinik ini. Di saat tidak ada dokter tamu, biasanya kami mengkonsultasikan kasus-kasus yang sulit dengan senior kami di sini, dr.Leonardo Sagay, yang sekarang sedang mengikuti short course mengenai 23

12/15/2011 12:00:51 PM


Kesaksian public health di Adelaide, dan dr. Naomi Tampubolon, yang baru kembali dari USA setelah mengikuti short course untuk eye clinique. Jikalau mereka sudah menyerah biasanya kami akan mengkonsulkan pasien-pasien tersebut ke dokter spesialis yang ada di kota Tobelo. Sungguh menyenangkan, menyaksikan dan merasakan sistemkonsultasi antara sejawat dokter umum dan dokter spesialis masih di praktekkan (hal yang saya jarang temui di kota besar). Kami juga mau tidak mau harus mengetahui sistem perujukan, administrasi maupun birokrasi yang diberlakukan pemerintah daerah supaya bisa menolong pasien dengan lebih tuntas. Menjelaskan kepada keluarga pasien bagai mana prosedur untuk pengurusan jamkesda, meminta rujukan dari puskesmas asal (seringkali pasien berasal dari tempat yang jauh-bisa sampai 1 hari perjalanan dengan kapal laut), sampai-sampai membantu pasien untuk membuat pas foto atau laminating KTP. Memastikan pasien betul-betul mendapat perawatan yang tepat di rumah sakit rujukan, setelah sebelumnya terlebih dulu mengkonsultasikan rencana perawatan maupun operasi ke praktek pribadi dokter spesialis yang bersangkutan 24

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 24

World AIDS Day, 1 Dec 2011 Long March and Campaign in front of Mayor office

(gratis!), yang juga mencegah (gratis!) terjadinya ‘cerita lumrah’- pasien dan keluarga berlama-lama di RS sambil menunggu operasi sampai penunggu kehabisan biaya atau pasien mendapat infeksi nosokomial. Atau ketika mengusahakan (dana maupun pendampingan) untuk mengirim pasien yang mau tidak mau harus dirujuk keluar pulau (Ternate, Manado, atau Makassar) dikarenakan penyakit tidak dapat tertangani di RSUD. Sebagian besar dari pasien-pasien tersebut tidak memiliki JAMKESMAS, sementara JAMKESDA hanya bisa digunakan sampai RSUD Rujukan tingkat Kabupaten dimana belum tersedia tenaga sub spesialistik. Rasanya seperti memiliki ‘semangat’ dan ‘kapasitas’ yang lebih besar untuk menolong pasien. Ini semua terjadi bukan karena persoalan ‘tersedia’ atau tidaknya dana tapi lebih kepada persoalan kemauan dan dorongan yang diS MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:52 PM


Kesaksian

HIV/AIDS Promotion at school

tularkan oleh atmosfir atmosfir pelayanan di tempat ini, untuk ‘memeras diri’, mengupayakan yang terbaik bagi pasien. Membuat kami amat bersyukur telah ‘tertular’. Merawat bayi-bayi dengan gizi buruk dengan kulit yang mengingatkan kita pada film “101 Damaltians” (makna denotatif) - membuat, mendinginkan, membangunkan, dan memegangi botol susu selama bayi-bayi itu menyusu, setiap 3 jam cukup melayangkan pikiran ke stasepediatri selama menjalani masa co assistant. Namun perasaan jenuh dan lelah yang mirip dengan semasa menjadi coas anak terbayar lunas ketika melihat bayibayi tersebut menjadi semakin bulat dan berkulit semakin bersih pada minggu-minggu mendatang. Sementara itu, penyuluhan HIV kesekolah-sekolah (SD,SMP, dan SMU), pertemuan-pertemuan warga, maupun gereja-gereja -baik yang ada di desa maupun SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 25

di perkotaan juga merupakan pengalaman yang baru bagi kami. HIV/AIDS bisa dikatakan isu kesehatan utama, yang menuntun kepada diskusi maupun aksi terpanas di propinsi Maluku Utara, Khususnya Halmahera Utara. Hampir tiada hari minggu tanpa penyuluhan HIV bagi kami dan para staf medis yang mengurusi HIV di yayasan. Penyuluhan kesekolah-sekolah, dengan bercirikan pertanyaan kritis dari anak-anak usia puber semisal: ”Apakah terlalu banyak masturbasi bisa menyebabkan kita terkena HIV?” atau “Kakak yang baju merah, siapa tadi namanya, boleh kenalan?” yang tentunya ditujukan salah seorang staf medis perempuan kami, bukan kepada kami atau di kalangan para penatua gereja yang konon kabarnya terdiri dari orang-orang penting (baca: pejabat) sekota Tobelo, yang setelah penyuluhan berakhir, berseloroh dengan yakin, ”Makanya pak, jangan jajan sembarangan dan harus banyak minum vitamin supaya tidak terkena HIV, Ya kan Dok?” – itu berhasil membuat kami tersenyum lebar. Bercengkrama (dalam koridor kontaksosial yang wajar) secara langsung dengan ODHA-ODHA yang kami tangani juga merupakan 25

12/15/2011 12:00:52 PM


Kesaksian pengalaman baru lainnya. Berelasi lebih mendalam-mendengar, melihat, berdoa, bahkan berekreasi bersama- dengan mereka menimbulkan sensasi yang amat dengan apa yang ku alami beberapa tahun yang lalu, ketika diminta untuk mengambil sampel darah dari pasien HIV (+) yang ditempatkan di ruang isolasi, di ujung bangsal penyakit dalam yang di statusnya tertulis “TST” (Tahu Sama Tahu) -dengan APD (Alat Perlindungan Diri) lengkap, bulir-bulir keringat sebesar jagung, sambil berusaha menenangkan diri dengan mengingat bunyi Filipi 1:21. Tuhan tidak pernah lupa, Ia selalu ingat untuk menggarap setiap bagian dari hidup kami. Dalam hal non medis, Ia juga menyediakan banyak tempat dan hal-hal yang baru-atau yang tidak terlalu baru untuk kami pelajari dan lakukan dengan setia. Pengaktifan kembali pelayanan ibadah harian dan ibadah Minggu untuk pasien-pasien rawat inap, ibadah sekolah minggu, persekutuan doa malam, maupun ibadah remaja untuk pemudapemudi di dalam yayasan menuntut kesetiaan dan kebergantungan penuh pada Tuhan. Melihat kebutuhan besar akan pemuridan di tempat ini, spiritualitas yang prima yang dihasilkan oleh disiplin rohani yang ketat jelas mutlak 26

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 26

diperlukan. Memang tidak bisa di pungkiri, terkadang kami merasa rindu untuk diisi dan disegarkan oleh pemaparan firman Tuhan yang “sepadan” (baca: biasa kami terima), namun terus merindukan supaya Tuhan melawat kami secara pribadi melalui doa dan persekutuan dengan firmanNya. Melalui teladan hidup dari para “pemimpin” (sebutan untuk pengelola yayasan), para staf-staf senior, para tamu (asing maupun lokal) yang datang berkunjung, kami juga terus disegarkan dan “dibakar” untuk terus mengerjakan bagian kami dengan setia. Dari seorang guru sekolah dasar asal Australia, yang menyerahkan diri setelah Tuhan panggil untuk pergi ke Halmahera dan melayani sebagai guru pertama di sekolah berbasis bahasa Inggris pertama di Halmahera Utara, dengan menggunakan seluruh tabungan yang di dapatnya dari pengalaman 2 tahun bekerja untuk membiayai seluruh pengeluarannya selama melayani -tanpa sistem pendukung yang biasa dimiliki oleh seorang misionaris mengingatkan kami betapa Tuhanlah support system yang paling handal, dan Dia terus menunjukkan perbuatan-Nya. The Lord is my shepherd, “I shall not be in want.” Soli deo Gloria.

S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:52 PM


Info

Melioidosis Oleh: Helena Ullyartha

M

elioidosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Burkholderia pseudomallei. Bakteri tersebut tergolong aerobik, gram-negatif dan ditemukan di air dan tanah yang lembab serta endemis di daerah tropis dan sub tropis. Bakteri ini

kesamaan gejala dengan penyakit lain seperti tuberkulosis, pneumonia dan lainnya. “Melioidosis� berasal dari bahasa Yunani yang berarti glanderslike illness or distemper of the asses. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, yaitu Burkholderia

merupakan bakteri pathogen yang opportunistik yang menghasilkan eksotoksin. Menurut WHO, penyakit ini merupakan salah satu yang berpotensi sebagai biological warfare and biological terrorism. Laporan pasca tsunami Aceh, CDC Atlanta, mencatat Burkholderia pseudomallei ditemukan pada sediaan sputum yang dikultur dari 4 pasien di Propinsi NAD. Di Indonesia, penyebarannya belum terdata secara epidemiologis, hal ini mungkin karena under diagnosis, missed diagnosis dan

pseudomallei, (sebelumnya dikenal dengan Pseudomonas pseudomallei). Bakteri ini dapat hidup pada sel fagosit, sehingga infeksi latent merupakan manifestasi yang paling sering terjadi. Tahun 1912, Captain Alfred Whitmore, seorang ahli patologi dan asistennya C. S. Krishnaswami mencatat suatu penyakit yang sama dengan glanders pada pecandu morfin di Rangoon, Burma. Namun, pasien tidak memiliki riwayat terpapar dan morfologi koloni

SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 27

27

12/15/2011 12:00:52 PM


Info organisme ini berbeda dengan glanders (etiologi; Burkholderia mallei). Hal ini yang mengarahkan penemuan organisme baru yaitu, Burkholderia pseudomallei yang disebut melioidosis. Melioidosis juga disebut penyakit “Whitmore” , karena jasanya dalam menemukan penyakit ini. Tahun 1913, terjadi wabah pada hewan di Institute for Medical Research, Malaysia. Meskipun bakteri diisolasi, namun tidak dapat diidentifikasi. Pada tahun 1917, seorang mikrobiologis, Ambrose Thomas Stanton, dan William Fletcher, seorang ahli patologi mengidentifikasi sebagai B. pseudomallei (kemudian disebut Bacillus pseudomallei atau basil Whitmore’s). Hal ini ditemukan. selama dekade berikutnya, mereka mencatat 39 kasus pada manusia dan beberapa kasus pada hewan liar dan peliharaan. Mereka juga memelopori tes serologis digunakan untuk mendiagnosa penyakit ini. Stanton dan Fletcher awalnya mengkaitkan dengan kotoran hewan ke transmisi zoonosis. Namun hal ini tidak dapat dibuktikan. Epidemiologi Sejak penemuannya, Burkholderia pseudomallei telah tersebar di seluruh dunia terutama 28

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 28

di daerah tropis dan subtropis . Melioidosis saat ini ditemukan di Vietnam, Sri Lanka dan Australia, Thailand. Melioidosis pernah terjadi di barak tentara di daerah endemis. Setidaknya 100 kasus di antara pasukan Perancis di Indocina dilaporkan dari tahun 1948 sampai 1954 selama perang kemerdekaan Vietnam dari kekuasaan kolonial Perancis. Sebagai pasukan Amerika menggantikan Perancis, mereka juga terpengaruh. Pada 1973, lebih dari 300 kasus melioidosis telah didiagnosis pada tentara Amerika di Vietnam. Kebanyakan kasus diperoleh melalui kontak langsung dari luka dengan lumpur dan air. Namun, jumlah kasus yang terjadi awak helikopter diduga infeksi terjadi melalui inhalasi organisme. Selain itu anjing yang merupakan pasukan militer di Vietnam juga terkena dampak dengan manifestasi demam, mialgia dan abses kulit karena infeksi organisme. Sifat laten melioidosis ditemukan pada tentara dan bersifat recurence, sering fatal, infeksi sering terjadi setelah kembali ke Amerika. Untuk alasan ini, melioidosis telah disebut sebagai “bom waktu Vietnam” karena sifat latennya. Menurut catatan periode laten bisa mencapai 26 tahun, dan kasus masih terjadi di S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:53 PM


Info kalangan veteran Vietnam sampai saat ini. Diperkirakan 225.000 orang Amerika yang berpotensi terkena ketika di Vietnam. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada diagnostik tes yang sensitif untuk menentukan infeksi laten. Namun pada pertengahan tahun 1970-an wabah terjadi di Perancis. Kasus ini pertama kali ditemukan pada kuda. Sampel dari hati dan limpa ditemukan organism Burkholderia pseudomallei. Selain itu pemeriksaan tanah juga telah terkontaminasi organisme. Selanjutnya dilakukan mass killing pada hewan. Laporan menunjukan bahwa melioidosis dapat terjadi dan ditransmisikan di daerah non tropis. Akut melioidosis sangat fatal sebelum terapi antibiotik. Pada tahun 1989, penggunaan ceftazidimine untuk pengobatan melioidosis dicatat dapat menurunkan angka kematian dalam kasus ini sebesar 50%. Di Indonesia, kasus manusia pertama melioidosis, diidentifikasi di Jawa pada tahun 1929, dan tikus liar yang terinfeksi P. pseudomallei kemudian ditemukan di sebuah perkebunan karet di dekat rumah pasien ini. Laporan selanjutnya adalah pekerja Belanda mengkonfirmasikan adanya penyakit seperti melioidosis pada manusia dan hewan lainnya di Indonesia. SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 29

Namun, seperti banyak negara lain di daerah endemik, data sangat sulit dilacak dan cenderung under reported. Walau pada peta penyebaran penyakit ini Indonesia merupakan negara yang “estimated endemic�namun sampai saat ini penyakit yang dapat menbabkan kematian ini belum menjadi perhatian dari pemerintah. Transmisi Transmisi Burkholderia pseudomallei dapat terjadi dalam beberapa cara. Cara yang paling sering adalah melalui kontak luka kulit dengan tanah yang terkontaminasi atau air. Selain itu dapat melalui meminum yang terkontaminasi dan menghirup debu dari tanah. Transmisi antara hewan yang

terinfeksi dan atau orang yang terinfeksi sangat jarang. Melioidosis terutama dianggap sebagai penyakit di kalangan 29

12/15/2011 12:00:53 PM


Info

petani di Thailand. Penyebarannya, ditemukan di beberapa daerah di daerah tropis dan subtropis. Kebanyakan daerah endemik antara garis lintang Utara 20o dan garis lintang Selatan 20o . Negara yang pernah melaporkan terjadinya penyakit ini termasuk Asia Tenggara, Australia, Timur Tengah, India dan Cina. Namun, telah diisolasi dari daerah subtropis (Australia Barat Daya dan Perancis). Tercatat pula kasus di Amerika Selatan, Hawai dan Georgia, sebagian besar dikaitkan dengan riwayat perjalanan ke luar negeri. Melioidosis Pada Manusia Masa inkubasi melioidosis pada manusia terjadi dua hari sampai bulanan bahkan bertahuntahun. Karena kemampuan Burkholderia pseudomallei. untuk bertahan hidup di sel-sel fagosit, banyak kasus melioidosis terjadi 30

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 30

setelah periode laten. Faktor imunosupresif atau penyakit kronis seperti diabetes melitus atau penyakit ginjal telah dilaporkan menjadi faktor risiko terjadinya penyakit. Berdasarkan studi serologi, kebanyakan infeksi tanpa gejala.. Bentuk manifestasi yang paling sering adalah infeksi akut paru. Selain itu, melioidosis dapat terbatas pada infeksi fokal. Letak luka dapat terjadi di kulit (sebagai akibat dari luka yang terinfeksi) atau berbagai organ (sebagai akibat menyebar septicemia). Sering kali infeksi fokal menjadi kondisi kronis. Penyakit ini juga dapat terjadi dalam bentuk septicemia parah. Dapat juga nondisseminated. Akhirnya, dalam suatu kondisi yang parah melioidosis dapat juga menyebabkan penyakit saraf walau sangat jarang ditemukan. Penyakit klinis melioidosis relatif jarang. Telah dilaporkan bahwa di daerah endemis tertentu, 5-20% petani memiliki antibodi terhadap Burkholderia pseudomallei. Namun mereka tidak menunjukkan gejala penyakit yang jelas. Focal melioidosis melibatkan abses di berbagai jaringan atau organ. Lesi atau luka dapat berupa akut (abses) atau kronik (granulomatosa). Infeksi biasanya terjadi dari luka terkontaminasi atau trauma. S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:53 PM


Info Kulit, tulang, otot dan sendi mungkin akan terpengaruh juga. Hematogenous menyebar dari luka kemudian dapat lebih lanjut menginfeksi organ-organ internal seperti hati, limpa, jantung. Walau jarang terjadi, Infeksi sistem saraf yang mengakibatkan meningitis, encephalitis dan kelumpuhan motorik. Melioidosis ditegakkan diagnosisnya dengan ditemukan Burkholderia pseudomallei melalui teknik isolasi bahan kinik darah, urin, sputum, atau luka pada kulit atau dari organ yang mengalami abses. Selain itu pemeriksaan serologi melalui deteksi antibodi pada darah.

imipenem, meropenem, doxycycline, trimethoprim/sulfamethoxazole, piperacillin, amoxicillin-clavulanic acid, azlocillin, ticarcillin-clavulanate, ceftriaxone, and aztreonam. Pengobatan harus dilakukan segera ketika didiagnosis dianggap positif. Pada kasus yang berat kejadian penyakit tergantung faktor resiko yang mempengaruhi penderita melawan penyakit. Jenis infeksi dan pengobatan juga akan mempengaruhi dampak pada jangka panjang. Pengobatan dimulai pemberian antibiotik melalui intravena selama 10-14 hari, dilanjutkan dengan oral antibiotik selama 3-6 bulan.

Pencegahan dan pengendalian Pencegahan terbaik bagi daerah endemis melioidosis adalah menghindari kontak dengan tanah yang lembab dan air yang mungkin terkontaminasi. Jika luka sebaiknya tidak terkontaminasi dengan tanah atau air, pembersihan menyeluruh pada luka dengan menggunakan sabun desinfektan dan air bersih akan membantu untuk mencegah infeksi. Klorinasi sumber air juga telah ditemukan efektif terhadap Burkholderia pseudomallei. Pseudomonas Burkholderia penyebab melioidosis biasanya susceptible terhadap ceftazidime,

1. Eugene Athan dkk, Emerging Infectious Diseases. 2005 Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2. Melioidosis, The Center of Food Safety & Public Health, Iowa State University 3. Melioidosis: the Tip of the Iceberg?, D. A. B. Dance, Bangkok Hospital for Tropical Diseases, Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, Bangkok 10400, Thailand 4. Timothy J.J. Inglis1 and Anastรกcio Q. Sousa, The Public Health Implications of Melioidosis, , The Brazilian Journal of Infectious Diseases 2009;13(1):59-66.

SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 31

Kepustakaan

31

12/15/2011 12:00:54 PM


Info

Jampersal 2012 untuk Anak Pertama dan Kedua

K

ementerian Kesehatan menyinergikan program jaminan persalinan dengan usaha menekan pertumbuhan jumlah penduduk. Tahun 2012, pemerintah hanya membiayai persalinan bagi anak pertama dan kedua. �Ada sinyalemen, program Jaminan Persalinan (Jampersal) 32

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 32

malah menggagalkan program Keluarga Berencana karena (dinilai) mendorong untuk punya banyak anak. Kedepan, peserta Jampersal harus ikut program Keluarga Berencana (KB),� kata Slamet Riyadi Yuwono, Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, di Jakarta, seusai menjadi SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:54 PM


Info pembicara dalam seminar nasional �Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dalam Upaya Pencapaian MDGs 2015� yang diselenggarakan Women Research Institute (WRI). Wajib ikut KB Pengaturan keharusan mengikuti program KB diatur dalam petunjuk teknis pelaksanaan Jampersal. Kewajiban itu tercatat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak yang diberikan kepada peserta. Dana Jampersal pada 2012 di tingkatkan dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Paket perawatan dari Rp 420.000 menjadi Rp 570.000-Rp 600.000 per ibu hamil setiap melahirkan yang mencakup empat kali perawatan antenatal (sebelum kelahiran), persalinan, dan tiga kali periode nifas (pasca-melahirkan). Program ini bertujuan menekan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang pada 2009 tercatat 228 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Target dalam tujuan pembangunan milenium (MDG) 2015 dapat menekan hingga 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Slamet Yuwono mengaku belum mengetahui sejauh mana SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 33

dampak Jampersal dalam penurunan AKI. Namun, program ini telah meningkatkan kesadaran ibu untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit hingga 3-4 kali lipat. �Dari sini secara asumsi terjadi penurunan kematian. Kalau dulu perdarahan terjadi di desa tidak tertolong, kini tertolong karena terjadi di rumah sakit yang kondisinya higienis,� katanya. Direktur Eksekutif WRI Sita Aripurnami mengatakan, meski masyarakat kini dilindungi asuransi kesehatan yang disediakan pemerintah, Jampersal dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), mereka masih sulit mengakses pelayanan kesehatan. WRI menemukan pembayaran klaim persalinan perlu waktu lama sehingga bidan enggan memberikan pelayanan gratis. Menurut peraturan, proses klaim selesai dalam dua hingga tiga minggu. Namun, dari temuan WRI, ada yang membutuhkan waktu enam bulan, bahkan sampai satu tahun. Keterlambatan proses klaim ini mengganggu keuangan puskesmas atau bidan desa sehingga banyak bidan akhirnya menarik bayaran dari masyarakat miskin. Sumber: www.kompas.com

33

12/15/2011 12:00:54 PM


Untaian Firman

Spiritualitas: Mengenal dan Mengenalkan Allah Oleh: Pdt. Armand Barus (GBKP Rawamangun-Pulomas Jakarta)

B

eberapa waktu lalu, saya bertemu dengan seseorang. Perbincangan kami mendadak menarik. Dia mengaku pernah menjadi seorang spiritualis. Nah apa ini? Segera muncul rasa ingin tahu saya. Dia menjelaskan, sebagai seorang spiritualis dia hanya punya satu tujuan hidup. Kebenaran. Akhirnya, saya paham. Seorang spiritualis tidak terikat pada satu agama tertentu. Seorang spiritualis adalah seorang pencari kebenaran. Kemudian rekan bicara saya ini menceritakan kepada saya, apa saja yang dilakukannya untuk mencari kebenaran itu. Kata spiritualitas banyak digunakan akhir-akhir ini. Kata ini lebih netral ketimbang menggunakan kata agama. Namun penggunaannya tergantung penggunanya. Beragam pengertian tentang arti spiritualitas disodorkan kepada masyarakat. Bingung? Tentu saja. Apa sih artinya spiritualitas? Spiritualitas sebagai mengenal dan mengenalkan Allah Spiritualitas berkaitan dengan 34

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 34

hidup manusia di dunia ini. Hidup yang tidak memisahkan diri dari dunia. Dalam hubungan dengan dunia mereka yang dipandang memiliki spiritualitas menunjuk kepada manusia yang menghidupkan imannya di dunia ini. Mereka telah

memiliki status berbeda dengan sebelumnya sebagai akibat iman kepada Yesus Kristus. Iman pada Yesus menyebabkan manusia dibenarkan Allah. Status baru mereka sekarang tidak lagi berada di bawah murka dan hukuman Allah. Kebenaran Kristus menjadi kebenaran mereka. Hidup baru ini dianggap sebagai spiritualitas. Dengan demikian, spiritualitas tidak lain hidup sebagai orangorang yang telah dibenarkan Allah di dalam dunia. Spiritualitas S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:54 PM


Untaian Firman tak lain adalah praktik iman di dalam hidup sehari-hari sebagai seorang dokter, supir, buruh, guru, dosen, politisi dan profesi lainnya. Spiritualitas dilakukan dan terjadi di dalam dunia. Di lain pihak, spiritualitas dilakukan terlepas sementara dari dunia ini. Spiritualitas dipandang sebagai suatu latihan yang dilakukan jauh dari kehidupan di dunia. Manusia dibawa sementara ke luar dari dalam dunia untuk mendapat latihan-latihan rohani sebelum di utus kembali masuk ke dalam dunia. Latihan-latihan rohani dilakukan dengan menjauhkan diri sementara waktu dari hingar bingar kehidupan dunia. Di dalam kesunyian, manusia menerima latihan rohani dalam bentukbentuk meditasi, doa dan puasa. Latihan spiritual ini dilakukan di bawah bimbingan pelatih rohani. Latihan rohani itu dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan di dunia. Manusia yang telah menerima pelatihan spiritual inilah dapat dianggap sudah memililiki spiritualitas. Meski demikian arti spiritualitas tidak hanya terbatas dalam hubungan dengan dunia. Spiritualitas lebih dari itu. Spiritualitas harus dipahami dalam hubungan dengan Allah dan manusia. Relasi dengan SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 35

Allah menjadi dasar terhadap relasi dengan sesama manusia. Pengertian tentang relasi dengan Allah sering dipahami dengan istilah teologi, sementara pengertian tentang relasi dengan diri sendiri, sesama manusia dan ciptaan disebut dengan istilah etika. Ringkasnya, teologi menjadi dasar etika dan keduanya membentuk spiritualitas. Relasi dengan Allah adalah dasar dan sumber spiritualitas. Tanpa pengenalan Allah tidak ada spiritualitas. Dalam ajaran kitab suci, Allah hanya dikenal melalui dan di dalam Yesus Kristus. Allah yang diajarkan Yesus Kristus, seperti terekam dalam kitab suci, mengenalkan diri secara unik. Allah disapa sebagai Bapa. Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Hubungan Yesus dan Allah sebagai Anak, kemudian diperluas kepada pengikut-Nya yang diangkat sebagai anak-anak Allah. Oleh karena karya Yesus di kayu salib, manusia yang percaya pada Yesus, memiliki relasi yang baru dan unik dengan Allah. Allah sekarang adalah Bapanya. Relasi yang tidak hanya baru tetapi unik karena tidak ada sebelumnya. Tuhan Yesus mengajar muridmurid-Nya bahwa Allah adalah Bapa. Berulang kali Tuhan Yesus dalam khotbah di bukit mengajar 35

12/15/2011 12:00:54 PM


Untaian Firman murid-murid untuk mengenal Allah sebagai Bapa (Matius 5:16, 48; 6:4, 6, 8, 14, 15, 18, 26, 32; 7:11). Allah menjadi Bapa hanya melalui Yesus Kristus. Mengenal Yesus berarti mengenal Allah sebagai Bapa. Allah dikenal hanya di dalam Yesus Kristus. Inilah artinya Yesus adalah Mesias. Mesias adalah bentuk kehadiran Allah di dalam dunia. Spiritualitas tidak hanya soal mengenal Allah. Tuhan Yesus dalam hidup dan pelayanan-Nya punya satu tujuan jelas yakni mengenalkan Allah kepada manusia. Perkataan dan perbuatan Yesus yang terekam dalam Injil Matius tidak hanya mengenalkan pribadi dan karya Yesus. Juga, dengan mengenal Yesus, manusia mengenal Allah sebagai Bapa. Perkataan dan perbuatan Yesus menuntut satu jawaban yakni percaya pada-Nya (Matius 8:10, 13; 9:2, 22). Tidak hanya itu. Tuhan Yesus juga menuntut muridmurid-Nya untuk mengenalkan Allah dalam Yesus kepada manusia lainnya. Bagaimana pengenalan ini terjadi? Apakah manusia yang percaya harus menjadi pendeta atau penginjil? Tidak. Yesus mengenalkan Allah melalui perkataan dan perbuatanNya. Mengenal perkataan dan perbuatan Yesus, manusia tidak 36

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 36

hanya mengenal siapa Yesus melainkan juga mengenal Allah sebagai Bapa. Diri dan pribadi Yesus sendiri menjadi berita. Demikian halnya dengan muridmurid Yesus yang percaya padaNya. Perkataan dan perbuatan orang percaya tidak hanya memperlihatkan siapa orang tersebut, terlebih lagi menunjuk kepada Yesus. Setiap orang yang mendengar perkataan orang percaya dan melihat perbuatan orang percaya, maka mereka akan dibawa kepada pengenalan akan Yesus Kristus. Pengenalan Yesus yang akan membawa manusia kepada pengenalan Allah sebagai Bapa. Mengenal Allah dalam Yesus berarti memiliki relasi dengan Yesus. Ini artinya percaya pada Yesus. Relasi dengan Yesus menampakkan wujudnya dalam relasi dengan diri sendiri (psikologi), sesama manusia (sosiologi) dan alam ciptaan (ekologi). Relasi dengan Yesus bersifat dinamis. Artinya relasi itu tidak hanya perlu dipelihara, namun ia bergerak semakin mendalam. Bagaimana memperdalam relasi? Seperti halnya relasi manusia, maka faktor komunikasi menjadi faktor penentu. Bagaimana komunikasi dengan Yesus terjadi? Melalui Alkitab dan doa. Ketika S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:55 PM


Untaian Firman orang percaya membaca Alkitab, dia akan mengenal siapa Yesus. Alkitab memuat potret Yesus. Membaca Alkitab berarti mendengar suara Yesus. Semua keinginan dan kehendak Yesus terekam di dalam kitab suci. Namun komunikasi spiritual tidak berhenti di sini. Doa merupakan cara orang percaya untuk menyampaikan keinginan dan kehendaknya kepada Yesus. Pembacaan Alkitab dan doa merupakan dua sisi dari satu koin yang sama. Membaca Alkitab tanpa doa sama seperti tulang tanpa daging. Menakutkan. Sebaliknya berdoa tanpa membaca Alkitab layaknya seperti daging tanpa tulang. Tanpa bentuk. Orang percaya mendengar suara Yesus melalui Alkitab dan berbicara kepada-Nya melalui doa dan permohonan. Melalui pembacaan Alkitab dan doa, orang percaya akan semakin mengenal Allah dalam Kristus. Pengenalan yang akan semakin membawanya kepada pengenalan mendalam akan diri sendiri. Mengenal diri sendiri berarti menerima diri sendiri seperti apa adanya dan berdamai dengan diri sendiri. Hanya dengan demikian orang percaya bisa memiliki relasi yang sehat dan baik dengan sesama manusia dan alam semesta. Pengenalan Yesus yang SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 37

semakin mendalam selanjutnya akan memberi kesaksian kepada manusia lainnya bahwa diri yang telah diubahkan dan dibaharui oleh kasih Kristus. Melalui perkataan dan perbuatan orang percaya, manusia di sekitarnya akan melihat pancaran kasih Kristus. Dalam hal ini orang percaya menjadi surat-surat Kristus (2 Korintus 3:3) yang dapat dibaca manusia sekelilingnya. Dalam pengertian ini diri sendiri adalah berita Injil. Pemberita dan berita melebur menjadi satu. Jadi, spiritualitas berarti mengenal Allah dalam Kristus dan mengenalkan Yesus melalui perkataan dan perbuatan. Pengenalan Allah yang membawa kepada tindakan mengenalkan Yesus kepada manusia lainnya. Spiritualitas sejati menampilkan bentuknya dalam dimensi relasi dengan Allah yang menjadi dasar relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama manusia dan relasi dengan ciptaan. Dengan perkataan lain, relasi dengan diri sendiri, relasi dengan sesama manusia dan relasi dengan seluruh ciptaan merupakan refleksi relasi dengan Allah dalam Kristus Yesus. Kedalaman berbagai bentuk relasi tersebut bergantung sepenuhnya pada relasi seorang murid Yesus dengan Allah dalam Yesus Kristus. 37

12/15/2011 12:00:55 PM


Dari Suku ke Suku

Suku Polahi

Kawin Dengan Saudara Sekandung

O

(menghilang). rang Polahi tinggal di Pemerintah kolonial sebenarProvinsi Gorontalo. Menya pernah membujuk warga reka, bisa ditemukan juPolahi untuk kembali kekampung, ga di daerah terpencil Ilangata, tetap mereka lebih memilih tingKecamatan Kwandang, sekitar gal di hutan dan pe120 km barat kota gunungan dari pada Gorontalo. Mereka menjadi budak penmenggunakan bahasa dialek Gorontalo. jjajah. Kaum Polahi menyebut orang BeUntuk memasuki kalanda Ta Mela atau wasan orang Polahi, orang merah. Lama kita harus melapor pada Tua Polahi yang kelamaan mereka berkembang biak dipanggil Ti Bapu. menjadi beberapa Masih banyak kelompok di dalam orang Polahi hiduphutan. Mereka engnya ter asing dan gan pulang dan putinggal di hutan. MeOrang Polahi tuslah hubungan mengapa? konon orang reka dengan warga masyarakat Polahi mengasingkan diri kehutan sebagai protes atas tindakan penlainnya di Gorontalo. Semula kaum Polahi dari etnik jajahan yang sangat keras pada Gorontalo ini telah mengenal keabad ke-19. Mereka enggan bemajuan, hidup beragama (Islam), kerja sama dengan Belanda. dan bermasyarakat, tetapi keWaktu itu, masyarakat, misalnya, turunan mereka kemudian tidak harus membayar pajak (belasting) mengenal lagi semua itu. Mereka dan kerja paksa di tambang bahkan mengira Belanda masih emas. Merekamenjadi pelarian menjajah kampungnya. kemudian disebut sebagai Polahi 38

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 38

SAMARITAN S MA SA MARI RITA R RI ITA TA TAN AN

Edisi Edis issi 3 Tahun isi Tahu Tahu Ta hun n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:55 PM


Dari Suku ke Suku Kekuatan alam mistik masih mendominasi kehidupan mereka sehari-hari. Tempat tinggal terbuat dari tiang kayu yang cukup tinggi, atap daun woka, lantai kayu atau bamboo, kadang-kadang tidak berdinding, dapur dibuat di tengah, juga berfungsi sebagai penghangat. Mereka hidup dari bercocok tanam ala kadarnya dan berburu babi hutan, rusa, serta ular sanca. Belum mengenal pakaian seperti umumnya orang Indonesia, hanya memakai penutup syahwat dari daun palma dan kulit kayu. Mereka tak mengenal sekolah dan fasilitas kesehatan modern. Mereka terbelakang, tak hanya karena keterpencilan dan tak mempunyai pendidikan formal, bahkan dalam kebudayaan mereka tak dikenal hitung-menghitung dan tak dikenal hari. Masih ada orang Polahi yang dapat menghitung, cuma sampai empat. Selebihnya adalah “banyak�. Konon, kalau ada anggota keluarga yang meninggal, dikuburkan sebagaimana biasa.Tapi kalau warga mati lantaran dibunuh hewan atau kalah dalam perang tanding antara sesama Polahi, SAMARITAN SAMA SA MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi Edisi 3 Tahun Ta Ta ahu hun hu n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 39

mayatnya harus ditutupi dedaunan saja. Setiap kelompok keluarga menguasai satu kawasan hutan yang tak bisa diganggu kelompok lain. Bila aturan dilanggar, bisa timbul perang antara mereka. Kawin dengan saudara kandung adalah biasa. Perkawinan antara ayah dan anak, atau anak dengan ibu, keponakan dengan paman atau bibi, bukan hal yang tabu. Ada seorang kakek tiga bersaudara, dua saudaranya itu perempuan. Dia mengawini kedua saudara kandungnya ini. Istrinya yang satu tak mempunyai anak, sedangkansatu lagi mempunyai enam anak, dua laki-laki dan empat perempuan. Anaknya mengawini anaknya, sehingga anaknya menjadi menantunya. Dengan mudah dapat dibayangkan betapa beratnya tantangan untuk memajukan masyarakat ini, mengintegrasikannya dengan pembangunan di Indonesia. */tnp, dari beberapa sumber.

39

12/15/2011 12:00:56 PM


Antar Kita Kamp Medis Nasional Perkantas XVIII

Christian Doctors:

Devote To Doing What Is Good

K

amp Medis Nasional Perkantas kembali akan diselenggarakan, dan kali ini Ibu Kota Jakarta mendapatkan anugerah untuk menjadi tuan rumah KMdN XVIII. Kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan rekan-rekandari FK dan FKG yang tersebar di berbagai daerah untuk bersekutu dan menyelaraskan gerak pelayanan dalam menyiapkan calon dokter dan dokter gigi yang takut akan Tuhan dan memberikan diri melayani masyarakat Indonesia di seluruh pelosok negeri. Melalui Kamp Medis Nasional Perkantas XVIII yang mengusung tema “Christian Doctors: Devote to doing what is good”, kita semua dipanggil dan didorong untuk menjadi teladan dalam berbuat baik, yang sesungguhnya merupakan wujud nyata dari kasih dan kuasa Kristus yang bekerja di dalam hidup kita, baik melalui profesi medis maupun aspekaspek kehidupan lainnya.

40

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 40

“CHRISTIAN DOCTORS - DEVOTE TO DOING WHAT IS GOOD “ (Titus 3:8) ‘Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia. (Titus 3:8) This is a trustworthy saying. And I want you to stress these things, so that those who have trusted in God may be careful to devote themselves to doing what is good. These things are excellent and profitable for everyone. (Titus 3:8) ‘Saved to do good’, diselamatkan untuk berbuat baik adalah kebenaran yang Rasul Paulus tegaskan dalam kitab Titus. Orang berdosa yang telah diselamatkan bukan dengan perbuatan baik, tapi semata-mata oleh anugerah, haruslah hidup menjadi orang percaya yang mengabdikan dirinya S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edissi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:56 PM


Antar Kita untuk melakukan pekerjaan yang baik. Ditengah arus zaman dan sistem yang menggoda dan menekan anakanak Tuhan untuk hidup materialis, pragmatis dan egosentris, kiranya momentum KMdN XVIII ini Tuhan pakai untuk membentuk dan memperlengkapi peserta menjadi dokter yang kelak dikenal sebagai dokter yang baik, berkualitas dan dengan setia menjalani profesinya, menunaikan tugas panggilannya menolong pasien yang menderita. Puji syukur Firman Tuhan ini menguatkan dan meneguhkan panitia untuk menerima kesempatan melayani mempersiapkan KMdN XVIII. Panitia merindukan panggilan Tuhan: Christian Doctors: Devote to doing what is good bergema selama kamp berlangsung. Mohon dukungan doa untuk persiapan dan pelaksanaan SAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 41

KMdN XVIII. Momentum ini adalah kesempatan besar dimana ratusan mahasiswa medis dari pelbagai kampus di Indonesia boleh berkumpul bersama mencari dan mendengarkan suara Tuhan. Kiranya hanya oleh anugerah dan rahmat Tuhan, kamp ini boleh terlaksana dan menjadi berkat bagi dunia medis di Indonesia. Dr. Lineus Hewis dan Lina Kristo

41

12/15/2011 12:00:56 PM


Antar Kita

Kamp Medis Nasional Alumni IX Oleh : dr. Tuan Junior Situmorang

L

adang Medis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari karya penyelamatan dan membangun dunia bagi Tuhan. Dengan demikian tenaga medis harus disiapkan, didorong dan didukung untuk menyakini, menekuni dan memiliki ambisi kudus memberikan yang terbaik sesuai dengan bidangnya. Hal ini akan tercapai jika alumni mendapatkan pembinaan yang berkelanjutan, terangkai dan terencana dalam pembinaan panjang disamping memiliki persekutuan sejawat serta kelompok seminat tempat mereka mengaktualisasi misi disamping pekerjaannya seharihari. Latarbelakang 1. Tenaga Medis Kristen Dua pertanyaan menggelitik disampaikan kepada saya pada suatu percakapan dengan sahabat lama. Pertanyaan pertama adalah “Bagaimana menemukan Kristus dalam diri dokter Kristen?” dan 42

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 42

“Adakah dokter Kristen di negeri ini?” Walaupun merupakan perbincangan ringan tetapi ternyata merupakan dua pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Adakah dokter Kristen di negeri ini?

Pertanyaan dan diskusi senada muncul dalam perbincangan Panitia Pengarah Kamp Medis Nasional Alumni. Pertanyaan dan diskusi fakta menjadi lebih detail dengan temuan bahwa dokter non-kristen lebih terterima menjadi teladan ketimbang dokter Kristen. Kadang kala lebih mudah menyebut nama dokter-dokter non-kristen yang baik, sopan, berjiwa sosial, yang S MA SA SAMARITAN MAR RITA RITA RI TAN N

Edis Edisi issi 3 Tahun Tahu Ta hun hu n 2011 20 011

12/15/2011 12:00:57 PM


Antar Kita evidence based dan organized dan lebih sulit untuk nama dokter Kristen. Sebut saja sejawat Kristen yang terkesan dengan senior dan sponsornya atas teladan hidup dan pikiran-pikiran khususnya hal kemanusiaan dan kebangsaan. Penulis sendiri melanjutkan sekolah atas jasa baik atasan yang berkerudung dan mengenakan mukena saat beribadah. Di sisi lain kita justru berlimpah menemukan sejawat Kristen lebih kasar, selfish, rakus, greedy, lebih hantam kromo dan semua tingkah laku yang sampai di tingkat memuakkan dan menjijikkan. Fakta bahwa teladan kita adalah yg non-kristen itu, tanpa menafikkan bahwa kita masih menemukan teladan Kristen yang baik. Cuma, sejujurnya, itukah persentase dan presentasi kita tentang “anak Tuhan� itu? Penulis mengenal beberapa sejawat yang saat ini sedang bergumul dan berjuang untuk diterima di pendidikan spesialis yang diminati. Beberapa sudah mencoba berulang kali dan gagal, ada yang telah mendapatkan gelar pasca sarjana, ada yang telah berkarya dalam bidangnya dan ada yang hampir melewati batas usia pendidikan namun masih mencoba untuk spesialisasi idamannya. Belum menetapkan arah karir kedokterannya. SeolahSAMA SA SAMARITAN MARI MA RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu Ta hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 43

olah jalan hidup seorang dokter adalah spesialisasi dan tidak untuk menjadi dokter umum, dosen, peneliti, manajer, birokrat, politisi, konsultan, auditor bahkan pengusaha. Masih berjuang mencari jati diri sementara yang lain telah menanam fondasi yang kuat dalam membangun karir untuk menjadi expert di bidangnya. Segunung sumber daya dan waktu habis hanya untuk mencari. Salah satu semboyan dalam pelayanan mahasiswa adalah “Back to the church�. Back to the church berarti kembali kemasyarakat untuk melayani. Yang menarik adalah alumni justru tidak melakukan apa-apa, tidak di gereja, tidak di masyarakat dan tidak juga di dunia kerja. Hidup yang terkungkung dalam rutinitas karir dan praktek. Kesaksian tidak tampak, kepemimpinan tidak tampak bahkan lebih sepi dibanding sejawat yang tidak pernah makan pembinaan atau sejawat non-kristen. Kalau begitu adakah perbedaan antara alumni PMK dan Non PMK? Alumni Kristen dan non-Kristen? Memang, adakah sebenarnya dokter Kristen? Walaupun terasa klise, minir, atau tendensius tetapi secara mendasar, pertanyaan ini mutlak harus terjawab. Karena harus berbeda, harus tahu per43

12/15/2011 12:00:57 PM


Antar Kita bedaannya, selanjutnya harus bisa menunjukkan buktinya. Masalah bisa terjadi karena alumni tidak dapat memelihara pembinaannya di samping masalah lainnya. Pembinaan dan persekutuan merupakan kata kunci alumni yang bermisi. Pembinaan dapat berupa pengisian dalam persekutuan alumni, pembinaan kelompok kecil, bacaan rohani dan lain-lain. Pembinaan dan tindak lanjut pembinaan yang berkelanjutan penting dilakukan sesuai dengan tingkat kedewasaan dan situasi yang dihadapi. Pembinaan membutuhkan ladang misi sebagai implementasi misi alumni yang telah terbina sebaliknya implementasi misi alumni akan menjaga alumni agar tetap terbina. Itu mengapa alumni perlu kelompok seminat (interest group) utuk menjaga dan wadah berkarya bagi masyarakat dan Tuhan. 2. Kamp Medis Kamp Medis merupakan salah satu sarana pembinaan yang berjalan beriring dengan persekutuan. Kamp Medis seharusnya ditindaklanjuti dengan persekutuan alumni di daerah yang menjadi sarana utama memelihara pembinaan alumni. Mengharapkan kamp yang dilakukan sekali setahun atau dua tahun sebagai 44

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 44

sarana pembinaan tidak akan menjawab masalah pembinaan alumni. Dengan demikian kamp dibangun sebagai sequential camp. Kamp dilakukan dalam 3 kamp berkelanjutan dalam jangka waktu 6 tahun yang disusun dalam tahapan dan sasaran yang mengarah kepada satu tujuan pembinaan. Tujuan pembinaan yaitu alumni yang memahami panggilan, melakukan panggilan, membangun karakter dan memberikan pengaruh/teladan. Disamping itu kamp diharapkan menghasilkan alumni yang membangun persekutuan alumni medik di daerah atau memajukan persekutuan yang telah ada serta membangun interest group masing-masing alumni. Secara umum kamp medis bertujuan untuk: 1. Membukakan visi misi profesi medis secara umum 2. Membukakan dan menolong alumni menemukan panggilan khususnya sebagai pribadi yang melakukan misi integral di dunia profesinya. 3. Menumbuhkan dan memotivasi alumni untuk memiliki nilainilai khusus (totalitas dalam berkarya dan kepedulian berbangsa) S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edis Edisi issi 3 Tahun Tahu Ta hun hu n 2011 20 011 11

12/15/2011 12:00:58 PM


Antar Kita 4. Membukakan pentingnya memiliki persekutuan baik berupa persekutuan alumni maupun kelompok seminat (Interest Group) agar dapat melakukan misi integralnya di dunia medis baik bersifat daerah, nasional maupun internasional. 5. Memotivasi alumni agar memiliki ambisi untuk melakukan yang terbaik dan menjadi optimal di bidangnya sesuai kapasitas yang Tuhan percayakan padanya . 6. Membukakan wawasan beban pelayanan secara dunia (worldview) pada alumni 7. Mendorong alumni menjadi pemimpin/agen perubahan di dunia medis sesuai bidangnya. Sasaran Kamp Medis Nasional Alumni sedemikian rupa dirancang untuk memenuhi sasaran yang bersifat kolektif atau daerah dan sasaran pribadi alumni. Sasaran yang bersifat kolektif atau kedaerahan berupa: 1. Adanya persekutuan alumni 2. Adanya networking interest group secara nasional dan international 3. Adannya gerak /proyek bersama secara nasional dan internasional SA SAMARITAN AMA MARI RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu Tahu hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 45

Sasaran pribadi alumni berupa: 1. Memahami panggilan pribadi secara khusus di bidang medis 2. Memiliki nilai- nilai (totalitas profesi dan kepedulian berbangsa) yang dijalankan secara konsisten dalam profesinya 3. Adanya alumni-alumni yang unggul di bidangnya di semua lini kesehatan secara nasional dan internasional Siapa peserta Disebutkan di atas bahwa kamp medis dibangun sebagai sequentinal camp yang dilaksanakan dalam 3 kamp berkelanjutan dalam jangka waktu 6 tahun. Diharapkan keseluruhan kamp akan diikuti oleh peserta yang sama sejak awal. Dengan demikian setiap peserta mendapatkan secara lengkap tujuan dan sasaran kamp. Bagaimana dengan peserta dengan variasi pemahaman dan tingkat kedewasaan yang berbeda, apakah dapat mengikuti kamp ini? Kamp dirancang dan diusahakan dapat mengakomodir tingkat keterbinaan peserta yang berbeda. Peserta atau alumni baru yang bergabung dalam pertengahan kamp tetap dapat mengikuti kamp tanpa ketinggalan materi yang lengkap.

45

12/15/2011 12:00:58 PM


Antar Kita

Pokok Doa Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas Divisi Pembinaan

DivisiMisi

1. Bersyukur untuk kerjasama Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah Kamp Medis Nasional Mahasiswa XVIII 2012 dan Kamp Medis Nasional Alumni IX 2012 dalam menyelesaikan Warta 1. Kiranya lewat Warta itu bisa menjadi sarana informasi yang baik. 2. Bersyukur untuk Visitasi dr. Lineus Hewis ke Yogyakarta. Kiranya dan pengembangan Perintisan pelayanan mahasiswa Medis di Jogja dapat terpelihara dan setiap Mahasiswa maupun para Alumni yang terlibat didalamnya semakin bertumbuh dalam Tuhan. 3. Berdoa untuk Konsultasi Nasional Pelayanan Medis (KNPM) yang rencana akan dilaksanakan satu hari sebelum Kamp Medis Mahasiswa, kiranya setiap staf didaerah dapat melihat kebutuhan pelayanan Medis di daerah.

1. Berdoa untuk Persiapan MMC ketujuh, pelaksanaannya pada 05 Februari 2012 sampai 15 April 2012. Untuk calon peserta, tempat, dana. 2. Bersyukur untuk Penulisan Buku Misi - sudah ada beberapa bahan tulisan dari penulis, dan berdoa bagi penulis yang belum memasukan tulisannya, rencana akan terbit sebelum kamp Medis, kiranya buku ini boleh menjadi berkat bagi yang membacanya. 3. Berdoa untuk pelayanan Misi di klinik Hohidiai desa Kusuri (Halmahera) Berdoa ke 2 dokter (dr. Alva & dr. Kristo) yang melayani disana, apa yang dikerjakan, kiranya menjadi berkat buat masyarakat.

46

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 46

Divisi Kominfo 1. Berdoa untuk rencana menerbitkan Directory Pelayanan Medis 2012 - saat ini, dalam SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011 201 11

12/15/2011 12:00:58 PM


Antar Kita proses pengerjaan dan juga berdoa untuk alumni-alumni yang memberi info, agar akurat dan jelas. 2. Bersyukur untuk blog spot PMdN yang tetap menjadi sarana dan informasi bagi Alumni dan Mahasiswa sesuai visi & misi pelayanan Medis. 3. Berdoa untuk tahun 2012 pengerjaan website Pelayanan Medis Nasional kiranya boleh menjadi sarana informasi pelayanan Medis ke depan. Divisi Sekretariat dan Keuangan. 1. Berdoa untuk setiap hal yang dikerjakaan lewat sekretariat Pelayanan Medis kiranya boleh menjadi berkat. 2. Bersyukur untuk setiap donatur PMdN yang selalu setia mendukung pelayanan Medis kiranya dana yang masuk dipakai untuk kemulian baginama-Nya. 3. Bersyukur untuk pendukung dan para donatur Majalah Samaritan, kiranya Majalah Samaritan bisa menjadi berkat bagi setiap pembaca, terutama yang tinggal di pelosok daerah. 4. Bersyukur Raker PMdN di bulan November terlaksana dengan baik kiranya program program SA SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 47

2012 bisa dilaksanakan, dan berdoa untuk setiap pengurus, untuk bisa saling mendukung dalam setiap program 2012 yang akan dilaksanakan. PelayananPMdK Makassar 1. Bersyukur untuk penyertaan Tuhan sepanjang tahun 2011 program yang telah terlaksana, pembicara dan pelayan yang ambil bagian dalam pelayanan. 2. Bersyukur untuk PKK dan AKK yang tetap komit dalam KK-nya dan untuk 7 KTB baru yang terbentuk sepanjang tahun ini. 3. Untuk Raker bulan November lalu, program baru yang akan dikerjakan tahun 2012 dan bersyukur untuk pengurus baru periode tahun 2012, ada 8 orang pengurus baru : 1 dokter, 2 coass FK, 2 coass FKG, 1 perawatdan 2 mahasiswa Akper. 4. Bersyukur untuk Kakak-kakak alumni yang tetap antusias mendukung pelayanan kami. 5. Teman-teman yang sudah mengakhiri komitmen pelayanannya dan yang dalam tahap akhir studi, semoga Tuhan menolong dalam menggumuli kemana panggilan Tuhan untuk pelayanan selanjutnya. 6. Untuk Pengurus baru tahun 47

12/15/2011 12:00:58 PM


Antar Kita 2012 tetap setia dansehati mengerjakan komitmen pelayanan ke depan. 7. Natal PMdK Makasar tanggal 15 januari 2012. Doakan persiapan yang dikerjakan, pencarian pembicara, pelayan yang akan ambil bagian dan dana yang dibutuhkan. Doakan peserta yang akan ambil bagian boleh diberkati melalui ibadah Natal ini. 8. Untuk rencana baksos Toraja bulan Juni, kerjasama Perkantas Toraja semoga pelayanan kesehatan dan pembinaan rohani dapat dipersiapkan dengan baik dan bisa menjadi berkat bagi masyarakat setempat. 9. Untuk program-program lain sepanjang tahun 2012: KTB Klinik, KTB PPDS, KKR Paskah, donor darah, klinik Perkantas dan seminar FK, FKG dan keperawatan semogadapat menjawab kebutuhan teman-teman medis. 10. Untuk relasi dan kerja sama PMK FK-FKG Unhas, AKPER Sandi Karsa, semoga berjalanbaik dan saling mendukung untuk menjangkau medis paramedic. Pelayanan PMdK Bandung. Bersyukur untuk weekend 48

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 48

26-27 Nov 2011 lalu yang begitu menguatkan dan memberi penyegaran dalam menghadapi tantangan di masa koasisten. Berdoa untuk rencana weekend berikut di bulan Februari 2012, untuk segala perencanaan dan persiapan acaranya. Berdoa untuk KTB dr. Dede Budiman, SpPD dan KTB dr. Ira agar tetap konsisten berjalan dan semakin bertumbuh. Berdoa untuk beberapa KTB yang sedang dibentuk, supaya Tuhan yang persatukan dan membimbing kelangsungannya. Berdoa untuk kesehatian kepengurusan PMdK dan supaya memiliki komitmen yang kuat dalam mengerjakannya Pelayanan PMdK Medan 1. Bersyukur kepada Tuhan pemilik pelayanan ini, yang masih menyediakan orang-orang untuk melayani-Nya. Bersyukur ada 3 orang pengurus untuk periode 2011/2013 dr. Henny (BPH),. Martha (dept. misi), Ina (dept. pembinaan dan pengembangan), dr. Terang, dr. Pitah & Dedy sebagai volunteer. 2. Bersyukur untuk program yang sudah disusun untuk satu tahun ke depan. Berdoa S MA SA SAMARITAN MARI RITA RI TAN TA N

Edis Edisi issi 3 Tahun Tahu Ta hun hu n 2011 20 011 11

12/15/2011 12:00:58 PM


Antar Kita agar setiap program yang disusun pun dapat menjawab kebutuhan tenaga medis dan dapat berjalan dengan baik. 3. Doakan kerjasama antara PMdK Medan dan pelayanan kampus medis dapat bekerja sama untuk membina tenaga medis yang takut akan Tuhan, misioner, dan profesional. Di tahun ini selain tetap memperhatikan KTB coass, PMdK juga tetap melakukan training skill, medical gathering (fellowship coass-alumni), dan baksos. Doakan setiap program yang disusun dapat berjalan degan baik dan pengurus pun semakin bertumbuh di dalam Tuhan. PMK FK UNCEN 1. Bersyukur untuk penyertaan Tuhan kepada seluruh pengurus PMK FK UNCEN dan seluruh keluarga besar FK UNCEN. 2. Bersyukur untuk Badan Pengurus PMK FK yang baru terbentuk. 3. Bersyukur untuk BP PMK FK yang sudah menangkap visi Pelayanan Mahasiswa. 4. Bersyukur untuk BP PMK FK yang sudah dibina dalam KTB. SA SAMARITAN AMA MARI RITA RI TAN TA N

Edisi 3 Tahun Edisi Tahu Tahu Ta hun n 2011 20 011 1

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 49

5. Bersyukur untuk kesehatian dan kerjasama BP PMK FK yang terjalin dengan baik. 6. Bersyukur untuk AKTB baru yang terjaring dalam proyek PI. 7. Doakan untuk pelatinkan BP PMK FK yang baru. Doakan waktu dan tempatnya. 8. Doakan untuk program kerja ke depan yang telah disusun. 9. Doakan HPDT setiap pengurus agar terus terjaga. 10. Doakan agar BP PMK FK tetap sehati dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab. 11. Doakan agar Dosen-dosen Pembimbing lebih memperhatikan PMK FK. 12. Doakan kerjasama PMK FK dengan PERKANTAS (PMK Kota Jayapura) agar tetap terjaga. 13. Doakan dr. Rica yang sedang dalam pemulihan dari sakit. 14. Doakan setiap AKTB yang ada agar lebih haus dan rindu belajar Firman Tuhan. 15. Doakan setiap PKTB yang memimpin di FK (4 dari PMK Kota Jayapura, 2 mahasiswa FK UNCEN) agar terus mengandalkan Tuhan dan diberi hikmat dalam memimpin AKTB yang dipercayakan.

49

12/15/2011 12:00:58 PM


Antar Kita Segenap Redaksi Majalah Samaritan, Pengurus dan Staf Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas mengucapkan :

SELAMAT ULANG TAHUN Kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43 43. 44 44. 445. 5.

dr.Dewi DR.dr.Dwidjo Saputra,SpKJ dr.ELISA (ICA LAU) dr.Etha Rambung dr.Eva Karmelia Dr.Joviel Simatupang dr.Maria Simanjuntak dr.Patricsia M dr.Risa Nurida M. Siagian dr.Setiani Muliadikara dr.Sri Juliani Harjanto dr.Suga T.Anggawidjaja, Sp.PA dr.Theresia Shanty Kayama drg. Dewi Ruth,SKG drg. Melki drg.Nana Anggawidjaja drg.Nana Anggawidjaja dr.BERLIAN BEATRIX RAROME dr.Dedi Tedjakusnadi, MARS DR.dr. Mangasa.L Tobing, SpPD dr.EZRA EBENHEZER SOLEMAN dr.Filly.M dr.Franky Zepplin Pasaribu dr.Helen A. Manoe,SpM dr.Herdiana Elisabeth dr.Herman Gandi,SpA dr.Ira Wignjadiputro dr.Karina Samaria dr.Martin Koamesah, MMR,MMPK dr.Pua Librana,SpOG dr.Ratih Rahayu Astuti Gunadi dr.Ristarin Paskarina Zaluchu dr.Rosalyn Angeline Manurung dr.Sondang Whita Kristina Tambun drg. Arifianti Nilasari (Anis) drg. MulaB. Hutagaol drg.Nadhyanto, SpPros Helena Ullyartha ,SKM Prof.DR.dr.Taralan Tambunan dr.Ricaa Bunjamin dr.AN .AN ANDRE AN DREAS DRE AS INF INFIAN NFIAN ANTO, MM dr.ANDREAS INFIANTO, drr.B BENNY NY T. T. TOGATO T.M. ATOROP ATO dr.BENNY TOGATOROP dr.CAHYO dr.C dr. dr CAHYO NNOVIANTO,MSiMed, CA OVIANTO,MSiMed ed, SpB ed dr.Edi dr.E Edi Ed d Kristanto Kris isstanto dr.ERLYN dr.E dr .E .ER ERLY LY YN LLIMOA,SpKJ YN IMOA,SpKJ

15 September 4 September 6 September 12 September 16 September 28 September 27 September 6 September 16 September 20 September 21 September 6 September 11 September 07 September 8 September 17 September 17 September 21 Oktober 23 Oktober 21 Oktober 20 Oktober Oktober 21 Oktober 1 September 6 September 3 Oktober 26 Oktober 08 Oktober 16 Oktober 05 Oktober 8 Oktober 24 Oktober 28 Oktober 03 Oktober 8 Oktober 5 Oktober 1 Oktober 21 Oktober 10 Oktober 29 Oktober 7 Nopember 24 Nopember 10 Nopember 18 Nopember 17 Nopember

46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90.

dr.Handy Intan, SpOG dr.HERLINA EKA SHINTA dr.Ida Bernida Sp. P dr.Imelda Sastradibrata dr.Ipmanuel Ginting dr.Jefferson Nelson Munthe, SpOG dr.Karlince Sitanggang dr.Levina S. Pakasi dr.Magdalena Tobing dr.Mercy Monica Pasaribu dr.Nova Juliana Sagala dr.Partogi Tua S dr.Renata Marpaung Dr.Rita Astriani Noviati dr.Ruth Minar N.Sitorus dr.Yusak Siahaan dr.Zwingly Porajow drg.Bernard A. Pasaribu drg.Daisy Novira, MARS drg.Hanny Christina W. drg.Hilda Suherman dr.Alexander M.J. Saudale,SpPD dr.Anne Maria Sihotang dr.Arida S.D. Sumbayak dr.Budiani Christina N.M dr.Dessy Setiawati dr.Desta Ardini dr.Dodi Hendradi, SpOG dr.Hannah Kiati Damar,SpKK dr.Indah Puspajaya dr.Lukas Daniel Leatemia dr.Melisa Gandi dr.Merry Anne Natalina S dr.NAOMI FELISIA TIKA dr.Natalina Soesilawati, SpA dr.Purnama Nugraha dr.RONALD EFRAIM PAKASI dr.Sisca N. Siagian dr.Sugianto dr.Timotius Dian P, Sp.A, Sp.KJ, MHA drg. Lince Devitrianto drg. Marice Herlina drg.Destrin drg.Eveline M.Liman, SpKG S drg.Setiawan Kusuma

8 Nopember 15 Nopember 2 Nopember 3 Nopember 01 November 5 Nopember 18 November 21 Nopember 1 Nopember 6 Nopember 21 Nopember 07 November 15 Nopember 8 Nopember 10 Nopember 20 November 20 Nopember 14 Nopember 22 Nopember 15 Nopember 11 Nopember 2 Desember 16 Desember 9 Desember 22-Desember 20 Desember 08 Desember 09 Desember 22 Desember 26 Desember 17 Desember 12 Desember 23 Desember 2 Desember 24 Desember 20 Desember 11 Desember 15 Desember 2 Desember 15 Desember 1 Desember 17 Desember 1 Desember 17 Desember 19 Desember

Ajarlah kami menghitung hari- hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana Mazmur 90 : 12 50

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 50

SAMARITAN SA

Edisi Edisi 3 Tahun 2011

12/15/2011 12:00:59 PM


Antar Kita Laporan Keuangan Samaritan 01 September 2011 - 30 Nopember 2011 Penerimaan Saldo Petty Per 01 September 2011 Donatur Internal Pengurus PMdN Donatur External masing -masing : drg Hilda Suherman PMdK Bandung drg. Linda Setiawati Lewi drg.Sienny AKPER Ngesti Waluyo dr. Sri Agustini dr. Romi Beginta Total Pemasukan

Rp Rp

3,939,009 11,169,050

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1,200,000 200,000 1,500,000 400,000 80,000 350,000 100,000 18,938,059

Biaya Distribusi Samaritan Edisi 2 thn 2011 Biaya Administrasi Edisi 2 thn 2011 Biaya ATK Edisi 2 thn 2011 Biaya Transportasi Edisi 2 thn 2011 Biaya Cetak Majalah Samaritan Edisi 2 thn 2011 Honor pengerja Samaritan Edisi 2 thn 2011 Total Pengeluaran

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1,812,400 515,000 235,500 67,000 4,200,000 2,750,000 9,579,900

Saldo keuangan Samaritan Per 01 Desember 2011

Rp

9,358,159

Pengeluaran

Jakarta 07 Desember 2011 Dra. Jacqueline Fidelia Rorimpandey Keuangan PMdN

SAMARITAN

Edisi 3 Tahun 2011

Samaritan Edisi 2 Desember 2011 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 51

51

12/15/2011 12:00:59 PM


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.