
6 minute read
1. Fungsi dan Peran Supervisor
FUNGSI DAN PERAN SUPERVISOR
WAKTU: 1 sesi @ 90 menit
Advertisement
KOMPETENSI DASAR
Memahami fungsi supervisor Memahami peran supervisor
INDIKATOR
Peserta mampu menginterpretasikan fungsi dari supervisor dalam lingkup pelayanan komunikasi penerbangan Peserta mampu menginterpretasikan peran dari supervisor dalam lingkup pelayanan komunikasi penerbangan
MATERI
1. Introduksi tentang Supervisor 2. Fungsi sebagai Supervisor 3. Peran sebagai Supervisor
METODA
1. Apersepsi 2. Narasumber menyampaikan materi pelatihan 3. Diskusi (tanya-jawab) 4. Penugasan secara individual 5. Reflexi hasil dan menyimpulkan
9
RENCANA PEMBELAJARAN
Sesi 1
BAGIAN A
Topik : Introduksi Supervisor Metoda : Apersepsi - Penyampaian materi – Diskusi Waktu : 20 menit
BAGIAN B
Topik : Fungsi Supervisor Metoda : Penyampaian materi – Diskusi Waktu : 30 menit
BAGIAN C
Topik : Peran Supervisor Metoda : Penyampaian materi – Diskusi – Tugas Individu – Reflexi hasil Waktu : 40 menit
10
MATERI 1 FUNGSI DAN PERAN SUPERVISOR
Definisi Supervisor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata supervisor memuat arti utama, pengontrol utama, dan penyelia. Supervisor merupakan jabatan dalam struktur perusahaan yang memiliki kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya dibawah arahan jabatan atasannya. Dalam bahasa inggris supervisor adalah diambil dari kata supervise (mengawasi, mengarahkan) jadi bila dideskripsikan maka supervisor merupakan seseorang yang diberi wewenang atau mempunyai jabatan untuk mnegawasi, mengarahkan suatu tatacara yang mengendalikan suatu pelaksanaan tata cara lainnya. Ada beberapa definisi supervisor, antara lain: 1. Supervisor adalah orang yang memiliki kelebihan atau mempunyai keistimewaan, yang tugasnyamelihat dan mengawasi pekerjaan orang lain (Sindu Mullianto, Eko R. Cahyadi dan M. Karebet, 2006:3). 2. Supervisor adalah pemimpin yang menduduiki posisi pada tingkat manajemen paling bawah dalam organisasi (Keith Davis dan John W. Newstrom, 1990:168). 3. Supervisor adalah seorang yang mempunyai tugas utama untuk mengawasi kelangsungan pekerjaan bawahannya (Komaruddin, 1994:832).
Fungsi sebagai Supervisor
Terdapat beberapa pendapat menurut para ahli mengenai fungsi supervisor. Menurut Sindu Mulianto, Eko R. Cahyadi dan M. Karebet (2006 :67) seorang supervisor memiliki dwi fungsi. Suatu saat ia mewakili perusahaan menyampaikan instruksi kerja, perintah atau informasi lain
11
kepada bawahan serta harus menjaga kepentingan perusahaan. Disaat lain, ia harus menyampaikan keluhan karyawan kepada atasan, memperjuangkan kebutuhan karyawan, dan membela nasib karyawan sesuai dengan normanorma, peraturan, perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai supervisor di organisasi/ suatu perusahaan sedikitnya memiliki sembilan fungsi utama yang harus dikuasai dalam melaksanakan tugas kesupervisiannya, yaitu:
1. Sebagai pengembang staf untuk mendukung pelaksanaan proses pekerjaan 2. Sebagai pengembang khususnya pada tingkatan implementasi 3. Sebagai ahli atau “spesialis” khususnya, sebagai supervisor/pengawas bidang profesi. Dengan demikian sebagai supervisor harus memahami berbagai bidang profesinya, mampu mengkomunikasikan ilmu yang dimilikinya, serta mampu memberikan contoh kegiatan operasional secara benar 4. Sebagai fasilitator dalam membangun hubungan harmonis antara staf dengan pimpinan maupun antar staf 5. Sebagai fasilitator dalam membangun dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kegiatan pemberdayaan dan layanan sekolah 6. Sebagai pengembang tenaga staf di organisasi 7. Sebagai seorang “administrator” yang harus menjalankan tugas-tugas administrasi kepengawasan 8. Sebagai manajer perubahan, terutama yang berkaitan dengan inovasi organisasi, perbaikan, perubahan dan lain sebagainya. 9. Sebagai penilai, artinya melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugas
12
Ciri-ciri Seorang Supervisor yang Baik
Disamping supervisor harus memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya,untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat seperti berikut: 1. Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya 2. Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh setiap lembaga atau bagian 3. Berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan terutama human relation 4. Memiliki sifat-sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah, dan rendah hati 5. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah disusun
Sifat Utama yang harus dimiliki Supervisor
Ada 3 sifat utama yang harus dimiliki seorang Supervisor.
Yang pertama, harus mampu memotivasi. Tidak dalam bentuk ceramah atau nasihat-nasihat belaka. Motivasi yang diperlukan adalah yang berbentuk nyata alias konkret. Ia seyogyanya mampu membuat program sederhana yang memotivasi atau sekedar memimpin diskusi dengan hangat; atau bersedia menjadi ‘rekan curhat’ permasalahan yang dialami bawahannya. Sifat yang kedua adalah empati yang benar. Sebagai contoh bila ia mengetahui ada anak buahnya yang rajin tiba-tiba tidak memiliki semangat kerja maka ia akan memanggilnya ke dalam ruangan dan menanyakan kenapa, bukan malah menegur atau memarahinya. Empati yang benar berarti memberikan jawaban atau kata-kata yang tepat untuk membangkitkan kembali gairah kerja. Jangan sampai ada anak buah yang mengeluh.
13
Terakhir, sifat ketiga yang harus dimiliki Supervisor masa kini adalah menginginkan segala sesuatunya berjalan lebih baik. Kata ‘lebih baik’ merupakan poin utama dari sifat ini. Supervisor ‘jadul’ mayoritas beranggapan kalau dirinya sudah menjadi pengawas yang baik bila segala hal yang menjadi tanggungjawabnya berjalan lancar. Apapun hal itu : proses produksi, jadwal penyaluran, sistem keamanan, alur kerja operasional, dsb yang berjalan lancar dan baik biasanya menjadi standar untuk dipenuhi.
Peran sebagai Supervisor
Menurut Sindu Mulianto, Eko R. Cahyadi dan M. Karebet (2006:7-8) bahwa peran manajerial seorang supervisor adalah mencakup : 1. Perencanaan. Pembuatan rencana mencakup rencana kerja dan interaksi antar anggota tim. Perencanaan juga perlu memerhatikan keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan keterbatasan waktu yang dialokasikan untuk mencapai target yang telah ditentukan. 2. Pengorganisasian. Supervisor atau manajer perlu melakukan pengorganisasian orang, tugas, waktu dan fasilitas yang diperlukan. Dalam menjalankan fungsi ini, supervisor atau manajer perlu menempatkan orang yang tepat didalam pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan minat orang tersebut (staffing). Pekerjaan ini juga menuntut supervisor membuat jadwal untuk mengatur lalu lintas orang dan kegiatan agar tidak ada yang berbenturan. 3. Implementasi. Dalam tahap ini perlu disusun berbagi scenario implementasi yang sesuai dengan rencana dan jenis pekerjaan yang harus diselesaikan. 4. Evaluasi dan pengawasan. Evaluasi dan pengawasan ini tidak hanya dilakukan satu titik (titik awal atau titik akhir), melainkan secara regular dibeberapa titik sepanjang perjalanan menjuju target. Fungsi evaluasi dan pengawasan ini adalah untuk melihat apakah semua kegiatan sudah lancar dan menuju arah yang benar yaitu pencapaian target.
14
Latihan
Analisis Peran sebagai Supervisor
Studi kasus ini mengarah kepada situasi kerja atau pelaksanaan tugas tertentu yang melibatkan seorang supervisor (yaitu diri Anda sendiri) dan seorang atau lebih staf bawahan anda. Studi kasus ini bertujuan untuk menunjukkan peran dan tindakan yang akan anda lakukan sebagai supervisor.
Petunjuk soal
1. Bacalah pernyataan studi kasus dibawah ini dengan teliti 2. Kemudian Anda dapat menjawab dan mengisi studi kasus tersebut pada kolom jawaban yang telah disediakan 3. Kerjakanlah latihan sendiri dan jangan berdiskusi dengan teman di sebelah duduk Anda 4. Tugas ini bersifat individu
Studi Kasus
Dalam sebuah divisi terjadi konflik antara 2 orang dan keduanya kemudian meminta perlindungan kepada Anda yang berperan sebagai supervisor. Setelah masalahnya diteliti, ternyata slah satunya memang ada dalam posisi salah. Yang menjadikan persoalan ini menjadi rumit adalah pihak yang bersalah itu adalah kerabat dekat Anda sekaligus orang kepercayaan dalam divisi. Jika memihak yang salah, kredibilitas Anda akan merosot di mata anak buah, tetapi jika tidak maka hubungan dengan kerabat Anda pasti akan memburuk. Apalagi Anda pernah berhutang budi kepada kerabat anda tersebut. Bagaimana cara anda sebagai supervisor memecahkan kasus ini?
15
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa definisi supervisor menggambarkan bahwa supervisor adalah pemimpin yang menduduki posisi pada tingkat bawah dalam organisasi yang bertugas melihat dan megawasi pekerjaan bawahannya agar sesuai dengan arah dan target perusahaan. Disaat lain, ia harus menyampaiakan keluhan karyawan kepada atasan, memperjuangkan kebutuhan karyawan, dan membela nasib karyawan sesuai dengan normanorma, peraturan, perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan dari supervisor umumnya meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pemberdayaan SDM, pembinaan, dan pengawasan. Semua organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan para karyawan yang disupervisi melaksanakan fungsi yang tidak serupa. Dengan demikian, masalah yang dihadapi para supervisor dan kegiatan yang mereka lakukan tentunya berbeda.
Daftar Pustaka
Suharsimi, Arikunto. 2004. Dasar-dasar Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Bartono & Ruffino EM. 2010. Hotel Supervision: Teknik Supervisi dan Uji Kompetensi untuk Pendidikan Pariwisata. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Purwanto, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
http://kbbi.web.id/supervisor
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-fungsi-tugas-dan-tanggungjawab-supervisor-secara-lengkap/
https://www.scribd.com/doc/97535331/Manajemen-Supervisi-Kel-1
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/ 196007041986012-ANNE_HAFINA/MODUL_JAKARTA.pdf
16