Tabloid Profesi Edisi 244 "LK UNM Dalam Kungkungan Birokrat"

Page 1

LK UNM DALAM KUNGKUNGAN BIROKRAT

Hal. 4 Bidik 10 Besar di Pimnas 34 Hal. 10 Jagoan LK Bersitegang Perihal Angkatan Hal. 15 Dekan FIP: Keluar Mako Saja!

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020


2 PERSEPSI

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

EDITORIAL

Pemimpin yang Luluh dari Rangkulan Penguasa

PENGURUS Maperwa-BEM menambah masa jabatan tak kurang dari tiga bulan, usai September lalu mereka dikukuhkan. Alih-alih memperbaiki kelembagaan di tubuh UNM, pengurus justru menampakkan wajah suram. Sembilan mata Oranye hanya label, dua fakultas menarik diri sedari awal. Atas nama "ketidakpercayaan" FBS dan FE mengayungkan tangan tanda perpisahan. Kepengurusan periode sebelumnya telah banyak melucuti kepercayaan fakultas dan kali ini nampaknya dosa akan kembali terulang. Hari ini menjelang mubes, dua fakultas sudah angkat tangan. Mereka menggugat Tap Maperwa UNM yang dinilai hanya menyenangkan birokrat dan malah memutilasi hak dari fakultas. Benarkah ada intrik dengan pemangku jabatan? Semua akan terjawab dari proses perjalanan kelak. Menggugat batas IPK dan semester adalah tuntutan utama. Fungsionaris fakultas menilai Maperwa tidak berniat menyatukan sembilan mata Oranye, RDP sempat digelar namun belum membuahkan hasil, masing-masing pihak keukeuh. Hal ini membuat sejumlah fakultas yang menuntut batasan IPK dan semester, mengancam keluar dari LK-UNM Maperwa seharusnya mempertimbangkan dengan matang sebelum mengeluarkan aturan, setiap periode masalah LK UNM memang hanya IPK dan semester.

Bila batas IPK 3.0 dan maksimal semester 10. Artinya, kita memotong urat nadi angkatan 2015, sebab 2016 mendapat lampu hijau untuk melanggeng ke universitas. Lantas mengapa tidak mempertimbangkan hal itu dari awal. Jangan sampai aturan dibuat hanya berdasarkan hasil main mata dengan birokrat tanpa mempertimbangkan saran fakultas. Bukankah kita pernah melewati 'pelanggaran' dari pengurus sebelumnya. Sang Presiden bakal mengakhiri kepengurusan dalam dekapan 14 semester. Bak tembok raksasa yang sukar diruntuhkan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR III) UNM, Sukardi Weda dengan tegas tidak ingin adanya perubahan dalam aturan main Mubes sekarang. Ia mengancam keras jika sampai melanggar ketetapan tersebut maka BEMMaperwa tidak akan punya legalitas alias tidak dianggap. Legalitas dan tidaknya, memang punya imbas masing-masing. Ketika hasil Mubes tidak melanggar ketetapan sebelumnya, LK UNM punya pengakuan kuat dari birokrat. Sebaliknya, ketika tuntutan dikabulkan, LK UNM punya kesempatan besar mendapatkan kepercayaan semua fakultas. Di sinilah pengurus LK dilematis. Batasan ini juga menjadi permasalahan dua tahun lalu, akibat ada pengurus BEM ber-IPK di bawah 3.00 BEM dan Maperwa UNM harus kehilangan legalitas. Berjalan sendiri tanpa persetujuan birokrasi, hal hasil sejumlah pengawalan isu di UNM berujung nihil, berkali-kali aksi selalu dicuekin oleh pimpinan. Kita tidak ingin pemimpin yang luluh dari rangkulan penguasa. Mereka yang tiba-tiba lemah dari bisik-bisik. Kami menginginkan pemimpin yang mengedepankan idealisme dan mengakomodir kepentingan masyarakat kampus. (*)

Nama yang tercantum di samping ini tidak lagi berstatus sebagai pengelola LPM Profesi UNM

Nurfazila

Pelindung: Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP, Dewan Pembina: Hazairin Sitepu, Akbar Faizal, Syahrir Muhammad, Asia Ramli Prapanca, Ammas DR, Anshari, Muhiddin, Mukhramal Azis, Uslimin, Fachruddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Faisal Palapa, Rustan Bedmant, Abdul Rahman, Abdul Salam Malik, Supriadi, Mirwan. Pemimpin Umum: Muh. Sauki Maulana, Sekretaris Umum: Aulia Ayu Aprilia Zabir, Bendahara Umum: Ratu Fathonah Amalia, Pemimpin Redaksi: Fikri Rahmat Utama, Manajer Daring: Andi Dela Irmawati, Broadcasting Manager: Andi Tenri Abeng, Pimpinan Penelitian dan Pengembangan: Nurul Istiqamah. Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/ SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Muh. Sauki Maulana, Pemimpin Redaksi: Fikri Rahmat Utama, Redaktur: Muhammad Ilham Akbar. B, Reporter: Elfira, Supriadi, Dewan Ghiyats Yan Galistan, Muh. Ilham Raihan, Anita Nur Fadhilah Halid, Annisa Asy Syam. A, Annisa Puteri Iriani, Ema Humaera, Fitria Indah Saraswati, Khuznul Khotimah, Kristiani Tandi Rani, Muhammad Rezky H, Murni, Fotografer: Muhammad Fadhil Aqilah B, Layouter/Desainer Grafis: Supriadi, Manajer Sirkulasi dan Iklan: Muhammad Khadafi Redaksi LPM Profesi UNM: Jl. Mallengkeri Luar No. 25 Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar Telp. (0411) 8914674, ­E-mail: profesi.online@gmail.com, Website: www.profesi-unm.com, Youtube: Profesi TV

Desain Sampul & Tata Letak: Supriadi

Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun. Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


3 LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember

MOZAIK

Satu Gawai untuk Semua Siswa

Tahun MMXX 2020

berikan solusi bagi sekolah dasar terdampak pandemi, dengan memberdayakan mahasiwa. Begitu pun Adhi, menjadi pengalaman pertama baginya bersama tim terjun ke sekolah pelosok. Menurutnya, mengajar di wilayah pedalaman merupakan tantangan tersendiri. Ia bahkan rela smartphonenya digilir beberapa murid "Banyak siswa dan orangtua tidak punya android. Kalau mau pake hp-ku sedikit ji’ juga waktu mengajar dikasih kepala sekolah, cuma dua jam ji’ kodong. Tidak cukup waktu diestafet hp-ku untuk isi soal anak-anak," ucapnya. Mahasiswa PTM UNM lainnya, Muhammad Kahfi Sofyan pun mendapat kesan melenceng, Ia mengira akan mengajar di sekolah berfasilitas mumpuni. Namun, hal itu tak membuatnya kecewa, Ia malah men-

gaku mendapat banyak pelajaran dari situ. Salah satunya, lebih mengasah kesabaran dirinya, dan memahami berbagai karakter muridnya. "Ekspetasiku mungkin sekolah itu sudah lengkap sarana dan prasarana tapi nyatanya masih banyak sekolah di desa yang masih kurang tersentuh. Bahkan ada banyak lebih parah dari itu," katanya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR III) UNM, Sukardi Weda berharap peserta KMP tidak menghilangkan esensi kewirausahaan. "Saya berharap mahasiswa kita ini berkegiatan tanpa menghilangkan sentuhan kewirausahaan kepada para guru, peserta didik. Agar mereka bukan hanya mengajar saja. Tapi, setelah pulang mereka dapat berwirausaha," tandasnya. (ark)

Juara Berkat "Mantan Terindah" MAHASISWI Jurusan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM, Widya Febriani Alfin, menyabet juara tiga dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksimin a s )

NAMA LAHIR PENDIDIKAN INSTAGRAM

: WIDYA FEBRINA ALFIN : KOTA PALOPO, 7 FEBRUARI 2000 : JURUSAN SENI PERTUNJUKAN FAKULTAS SENI DAN DESAIN : @NADA_ALFIN07

2020. Perempuan 20 tahun ini menang dalam kategori lomba nyanyi tunggal pop. Menyanyikan lagu Mantan Terindah milik Raisa, Nada sapaannya, menarik perhatian juri. Nada mengaku sempat pesimis dengan penampilannya. Bukan tanpa sebab, video menyanyinya dipersiapkan hanya sehari sebelum batas pengiriman ditutup. “Sempat pesimis, bagaimana tidak, persiapan proses buat musik dan latihan bagan-bagan lagunya pas H-1 dan serba dadakan,” kata Nada saat ditemui di Pe-

lataran Menara Pinisi UNM, Jumat (4/12). Prestasi Nada, membuatnya lebih bersemangat ikut Peksiminas tahun depan. Ditambah lagi, statusnya sebagai anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pinisi Choir, membantu dirinya dalam urusan mengolah vokal. “Tentunya siap kak, banyak juga arahan dari senior Pinisi Choir yang sangat membantu,” tutur Nada, yang mengaku hobi bernyanyi sejak TK. Sebelum mewakili UNM pada ajang tahunan ini, Nada telah melalui serangkaian tahap seleksi di internal kampus. “Saya diseleksi di kampus dulu, lalu mulai berproses dan dibmbing dosen sesuai bidangnya, sekitar dua pekan,” kata perempuan memiliki saudara kembar ini. (una)

FOTO: MUHAMMAD ILHAM AKBAR. B

PROGRAM Kampus Mengajar Perintis (KMP) gagasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), membuat mahasiswa memahami kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah pelosok. Hal ini dialami mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Universitas Negeri Makassar (UNM), Adhi Rahardjo. Mahasiswa semester lima ini mengaku kaget melihat kondisi sekolah tempatnya mengajar tidak didukung fasilitas daring lengkap. Pada program ini, Adhi mengajar di SD 217 Karassing, Kabupaten Bulukumba. Sekolah ini terpencil di Butta Panrita Lopi. "Di luar ekspektasiku. Unik, ada pertanyaan di hatiku sekolah yang betul-betul baru ku lihat nyatanya," ujarnya baru-baru ini. Program KMP bertujuan mem-

SNAPSHOT

Bilik Disinfektan - Bilik penyemprot disinfektan yang dulu sering digunakan oleh sivitas UNM saat hendak memasuki Gedung Pinisi, kini sudah tidak lagi digunakan. Bilik itu hanya jadi pajangan di dekat pintu masuk, Kamis, (3/12).

Aplikasi Bank Sampah DOSEN Universitas Negeri Makassar (UNM) melatih remaja dan ibu kelompok PKK di Desa Aeng Batu-batu, Kabupaten Takalar, mengolah limbah sampah berbasis IT. Pelatihan kewirausahaan ini merupakan perwujudan program Pemberdayaan Masyarakat Skema Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia Bangkit gagaan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek/BRIN), Kamis (3/12). Ketua Tim Dosen Pengabdi, Hendra Jaya menjelaskan, pelatihann ini membantu pengelolaan sampah lewat aplikasi Bank Sampah di Android, serta meperkenalkan konsep StartUp sebagai pilihan ide bisnis di tengah Pandemi Covid-19. “Kegiatan ini dapat membantu para remaja yang memi-

liki bisnis untuk dikembangkan dan dicarikan relasi perusahaan agar bisa bekerja sama untuk usaha rintisan. Sekaligus mempersiapkan diri ikut kompetisi Start-Up yang dilaksanakan setiap tahun baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun perusahaan,” jelasnya. Kepala Desa Aeng Batu-batu, Syarifah Ratu Yuliani mengatakan kegiatan ini bermanfaat karena membantu pelestarian lingkungan Kabupaten Takalar. Juga dapat membantu desa lebih meningkatkan manajemen bank sampah berbasis IT. “Kegiatan ini bermanfaat bagi Bank Sampah KAS Daeng yang kami kelola dan bermanfaat bagi warga desa kami dalam pengelolaan limbah sampah," katanya. (ira)

Jadi Ojol Hingga Jual Ayam Demi Kuliah *Fitria Indah Saraswati

D

i sela kesibukannya sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fatur harus nyambi menjadi tukang ojek online (ojol). Pekerjaan itu dilakukan Fatur, demi bisa melanjutkan perkuliahan di Universitas Negeri Makassar (UNM). Fatur tidak malu, Ia mengaku bangga sebagai ojol. Tak banyak waktu luang bisa dinikmatinya. Wajar, kuliah sambil bekerja membuatnya tak bisa berleha-leha. Semua demi masa depannya, meraih gelar sarjana pendidikan. Fatur memegang prinsip mandiri dan merasa malu jika harus membebani orang tua. “Cukup sampai SMA, malu rasanya jika minta-minta terus,” katanya kepada penulis, saat ditemui di kontrakannya beberapa waktu lalu. Sulit bagi Fatur bisa nongkrowww.profesi-unm.com

ng seperti kebanyakan temannya sehabis pulang kuliah. Jika pemberitahuan orderan sudah masuk di gawainya, Fatur langsung bergegas mengambil jaketnya dan menjemput penumpang. Meski lelah, sudah mulai menempel di setiap inci raga Fatur. Selama pandemi, penghasilan Fatur dari ojol tentu untunguntungan, tak menentu. Sebelum pandemi, pemuda 20 tahun ini bisa mengantongi Rp300 ribu sehari. Namun, setelah Virus Corona mewabah, pendapatan Fatur menurun drastis, tak lebih Rp100 ribu saja. Bagi lelaki kelahiran Jeneponto,sekecil apapun pendapatan, tetap harus disyukuri. Terpenting adalah hasil keringatnya sendiri, dan bisa sedikit membantu meringankan beban orangtuanya di kampung. “Waktu pandemi seperti sekarang menurun sih,” akunya. Uang Kuliah Tunggal (UKT)

FOTO: IST

Terlahir dari keluarga petani, membuat Muhammad Fatur Rahman terbiasa berjuang lebih keras. Enggan membebani orang tuanya, Fatur menjadi lelaki mandiri di perantauan. Pantang mengeluh, Fatur membiayai sendiri kuliahnya di Kampus Oranye.

TEGAP. Fatur mengenakan jaket ojek onlinenya.

Rp4,5 juta harus dibayar Fatur setiap semesternya. Ini membuat harus memutar otak. Belum lagi, orangtuanya masih harus menanggung biaya beberapa adiknya yang masih duduk di bangku sekolah. Menjadi ojol tak cukup,

Fatur juga membantu temannya berjualan daring. Itu semua demi mencukupi biaya kuliahnya. “UKT mahal, Rp4,5 juta per semester. Jadi selain jadi ojol saya juga membantu teman jualan di online. Hasilnya buat menutupi biaya kuliah,” tuturnya. Kata mandiri kian lekat pada diri Fatur. Tak ada waktu bersantai bagi Fatur. Libur semester pun dimanfaatkannya untuk mencari rupiah di kampung halamannya. Dari pada berleha-leha di rumah, Fatur lebih memilih menghabiskan waktu berkeliling menjajakan ayam potong. Hasil jualannya, Ia simpan sebagai bekalnya saat kembali ke Makassar melanjutkan pendidikan. Bagi Fatur hidup mandiri bukan berarti membatasi pergaulan dan enggan ikut andil di organisasi kampus. Ia merasa keterlibatannya dalam kegiatan organisasi

mahasiswa akan sangat membantu dirinya. Menurutnya, turut hadir di tengah riak aktivitas kelembagaan, akan banyak mendapat relasi untuk berwirausaha. "Organisasi membantu saya dalam mencari penghasilan, karena di dalam organisasi saya punya banyak kenalan,” jelasnya. Walau begitu menjadi mahasiswa seperti Fatur haruslah cerdas mengatur waktu. Apalagi kehidupan kampus yang kian sibuk, tidak jarang perlu untuk mengorbankan sebuah pilihan. Bagaimana pun, Fatur pastinya pernah ada di posisi dilematis tersebut. Ketika sedang dalam keadaan seperti itu, Fatur harus memilih mana yang paling baik baginya. Apakah itu antara akademik, organisasi atau pekerjaan. " pastinya yang dipilih haruslah pilihan terbaik," tegas anak pertama dari empat bersaudara. (*) Urai data, ungkap fakta, saji berita


4 REPORTASE UTAMA

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Bidik 10 Besar di Pimnas 34 Tampil gemilang pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-32 di Universitas Udayana, Bali, UNM tak bisa mengulang kesuksesannya di Pimnas 33 Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2020. Pulang memboyong 5 medali, UNM harus puas duduk di posisi ke-12. Meski demikian, posisi ini naik setingkat dibanding tahun lalu. Tahun depan, UNM pasang target masuk 10 besar.

P

ekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-33 Tahun 2020 ditutup Sabtu (28/11) malam. Kegiatan tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia, berlangsung 24-29 November 2020, di UGM Yogyakarta. Tuan rumah keluar sebagai juara, sekaligus mempertahankan gelar untuk kedua kalinya secara beruntun. UNM sendiri mengirim 11 timnya tahun ini. Peluang meraih 22 emas di dua kategori, poster dan presentasi terbuka lebar. Sayang hanya sebiji emas yang dibawa pulang. Dua perak dan dua perunggu menjadi pelengkap (lihat grafis). Torehan ini menurun, sebab di Pimnas 32 tim Kampus Oranye meraih delapan medali. Rinciannya, satu emas, tiga perak, dan dua perunggu. Spesialnya lagi, tahun lalu UNM juga menyabet dua gelar favorit. Meski secara perolehan medali menurun, UNM bisa sedikit berbangga, sebab secara peringkat justru naik satu setrip ke posisi 12. Berkurangnya jumlah tim UNM lolos ke Pimnas 33 tampaknya berpengaruh terhadap jumlah medali yang diraih. Tahun lalu UNM meloloskan 21 tim, sementara tahun ini berkurang setengahnya, hanya 11 tim. Meski tak sesuai target, UNM tetap mengapresiasi perjuangan timnya. Ketua Tim Pimnas UNM, Bakhrani Rauf mengatakan kontingen UNM tetap bersemangat mengikuti ajang paling bergengsi antar perguruan tinggi ini, meskipun berlangsung secara virtual. “Hasil ini merupakan buah dari kerja maksimal seluruh tim dan dorongan serta motivasi dari bapak Rektor UNM,” katanya. Rektor UNM Husain Syam juga memuji capaian anak didiknya di pimnas kali ini. Ia berharap prestasi dicapai kali ini, terus ditingkatkan di ajang pimnas selanjutnya. "Semoga prestasi yang kita capai hari ini terus ditingkatkan pada gelaran pimnas akan datang. Terima kasih kepada anak-anakku telah bekerja keras membawa nama kampus kita di pentas nasional," ucapnya. Husain juga tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya, sebab tim pimnas UNM tahun ini kurang menyentuh bidang kewirausahaan yang menjadi salah satu keunggulan yang saat ini dimiliki UNM.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Andai saja, kata Husain, banyak judul yang mengangkat tema kewirausahaan, Ia yakin UNM akan meloloskan lebih banyak tim. “UNM yang dikenal dengan kewirausahaannya, saya yakin pasti bisa lebih banyak lolos andai ada yang menyentuh bidang kewirausahaan ini,” tambahnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR III), Sukardi Weda juga bangga atas pencapaian peringkat UNM di Pimnas. Pasalnya UNM bisa naik ke peringkat 12, mengungguli sejumlah perguruan tinggi (PT) populer di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan beberapa PT lainnya. "Saya sangat berharap untuk Pimnas 34 yang akan datang kita akan masuk 10 besar, kalau bisa yah tujuh besar," katanya.

Tangsi. "Terus terang ini kemarin kan di samping karena pandemi, sehingga akses kita berkomunikasi dengan mahasiswa itu terbatas. Saya sendiri kemarin itu tibatiba dipangg i l

Strategi Hadapi Pimnas 34 Tak ingin merosot lagi, UNM sudah ambil ancang-ancang menatap Pimnas 34. Kampus pencetak guru ini bahkan telah menyiapkan strategi demi meraih hasil terbaik tahun depan. Sukardi Weda mengaku akan menyiapkan rancangan yang lebih baik kedepan, agar UNM bisa kembali berjaya di Pimnas selanjutnya. Dalam waktu dekat, akan ada beberapa workhsop dan FGD (Focus Group Discussion) untuk mempersiapkan dan mengevaluasi tim UNM. "Perlu langkah strategis, salah satunya waktu dekat ini. Kita akan melaksanakan workshop Pimnas 2021. Lalu kedua, kita akan laksanakan FGD, terkait dengan evaluasi pelaksanaan pimnas kemarin, dan tentu rencana Pimnas 2021," jelasnya. Jajaran fakultas sebagai ujung tombak mempersiapkan tim ke pimnas, juga mengaku akan mulai memberi perhatian khusus. Fakultas Seni dan Desain (FSD) misalnya, akan mempersiapkan dosendosen mendampingi mahasiswa meneliti. "Tentu kita harus lebih awal menyampaikan kepada mahasiswa, dan harus memperhatikan poin-poin yang perlu dalam pimnas. Nah dari situ kita harus mempersiapkan dosen-dosen pendamping yang selama ini mendampingi," kata Dekan FSD

sama P r o f Bakhrani bahwa ada kegiatan baru saya b e r -

gabung," tambahnya. Dekan Fakultas Ekonomi Thamrin Tahir yang sempat malu gegara tak pernah meloloskan tim ke pimnas, mangaku akan mulai bergerak membina mahasiswanya. "Sebenarnya saya malu ini, kenapa tidak ada satupun mahasiswa (Fakultas) Ekonomi yang lolos. Ternyata ekonomi itu selalu terlambat start. Kita harus bina dari awal," ucap Thamrin. (tim)

SUMBER: PIMNAS30.UMI.AC.ID PIMNAS31.UNY.AC.ID PIMNAS32.UNUD.AC.ID PIMNAS33.UGM.AC.ID GRAFIS: MUHAMMAD ILHAM AKBAR. B

Tim Reportase Utama

Koordinator : Muh. Reski Anggota : Ema Humaera Muh. Khadafi Fitria Indah. S Kristiani Tandi Rani

www.profesi-unm.com


5 REPORTASE UTAMA

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Unhas Berbalik Unggul TAHUN ini, UNM harus puas sebagai peringkat kedua kampus dengan torehan medali terbanyak di Indonesia Timur. UNM kalah dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Unhas bahkan masuk jajaran lima besar kampus peraih medali terbanyak. kampus

merah itu berhasil bangkit, setelah tahun sebelumnya tertinggal jauh dari torehan UNM. Unhas membawa pulang 10 medali, rinciannya empat medali emas, satu perak, empat perunggu, dan satu juara favorit. Sedangkan UNM hanya mampu meraih

peringkat 12 dengan empat medali dan tidak mendapat satu pun juara favorit. Ini berarti UNM bukan lagi kampus terbaik di Indonesia Timur dalam hal torehan medali dan jumlah tim lolos di pimnas, gelar yang disandang tahun lalu.

Mengenai ketertinggalan ini, sebelum kejuaraan Pimnas Ketua Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Bakhrani Rauf sebenarnya telah mengakui ketertinggalan tersebut. Ia menyebut UNM tahun lalu sempat bersaing dalam hal jumlah tim yang lo-

los pimnas dan menang dalam perolehan medali, namun hal itu berbanding terbalik di tahun ini. “Unhas kemarin kalah, tapi sekarang Unhas lagi yang 27 tim lolos, sedangkan kita 11 tim,” ujar Bakhrani Rauf. (tim)

Didominasi Empat Fakultas, Dekan Lain Malu Dari sembilan fakultas UNM, empat di antaranya tak mampu meloloskan satu pun tim ke Pimnas 33. Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Seni dan Desain (FSD), Fakultas Psikologi (FPsi), dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) kompak hanya jadi penonton pada pimnas tahun ini. Tercatat sudah dua tahun berturut-turut empat fakultas ini tak menyumbang satu pun mahasiswa ke ajang bergengsi tahunan.

R

ektor UNM, Husain Syam sempat menyinggung hal ini di pembukaan pelatihan tim Pimnas UNM beberapa waktu lalu. Walaupun ada fakultas tidak menyumbang tim, Husain tetap menyemangati. “Ada beberapa fakultas yang belum bisa membawa tim ke pimnas. Tapi 11 tim yang lolos ini bukan tim fakultas tapi tim UNM,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut Dekan FE, Thamrin Tahir mengaku malu. Menurutnya, tak ada timnya yang lolos karena mereka terlambat memulai pelatihan. Tak mau malu lagi, Thamrin menyebut akan membina dari awal kemampuan mahasiswanya agar bisa lolos tahun depan. “Kepada ananda peserta pimnas, tolong dibisikkan kepada mahasiswa ekonomi supaya mereka juga tergerak, saya juga dorong dari belakang bahwa ternyata masuk lomba ke pimnas itu sangat mengenakkan,” katanya. Hal serupa dikatakan Dekan Psikologi, Muhammad Daud. Ia mengatakan sudah dua tahun tim fakultasnya tidak lolos pimnas. Ia juga mengaku tidak mengetahui

secara pasti kendala yang membuat hal itu bisa terjadi, tapi menurutnya mereka telah menempa mahasiswa dengan sangat luar biasa. Faktor keberuntungan belum berpihak dinilai jadi faktor penghalang. “Ya menurut informasi dari para reviewer nasional, salah satu kendalanya kemungkinan ada kesalahan penulisan. Tapi dari segi kualitas SDM sebenarnya Psikologi tidak kalah dari fakultas lain, buktinya setiap tahun itu banyak yang memburu fakultas kami,” katanya. Mantan Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) FPsi akan mengevaluasi mahasiswanya, sebab terkadang judul bertema psikologi justru diluluskan oleh fakultas lain. Hal ini akan dievaluasi dan dicari penyebabnya, agar fakultasnya bisa berkontribusi lebih di pimnas selanjutnya. “Sudah dua tahun ini (pimnas) hanya didominasi oleh empat fakultas, kemungkinan kalau saya sarankan kemarin itu bisa ada juga dari Psikologi sebagai reviewer nasional. Supaya bisa juga berbicara di tingkat nasional,” jelasnya. Sementara Dekan Fakultas

Seni dan Desain, Tangsi boleh berbangga, sebab masih ada mahasiswanya lolos pimnas. Namun mahasiswa tersebut ikut ke tim fakultas lain. Tangsi berharap dua timnya digadang bisa lolos tahun ini, namun ia harus menelan pil pahit lantaran kedua tim itu gagal ke Pimnas. “Bukan yang menentukan dari sini dari sana yang menentukan,” katanya. "Tahun ini FSD belum mampu lolos timnya, saya kira nanti ked epannya harus dipersiapkan lebih awal,” katanya. Peluang UNM meloloskan banyak tim ke Pimnas 33 sebenarnya cukup terbuka. Pasalnya, terdapat 94 judul proposal yang didanai oleh Kemdikbud. Jumlah itu dari 700-an proposal yang diajukan mahasiswa UNM tahun ini. Sayangnya, juri hanya meloloskan 11 di antaranya ke ajang Pimnas 33. Rinciannya, dua penelitian pengabdian masyarakat (PKM-M), dua Karsacipta (PKMKC), tiga PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (GFK), dan empat penelitian sosial humaniora (PKM-SH). (tim)

GRAFIS: MUHAMMAD ILHAM AKBAR. B

Menanti Janji Husain SEBELUM pelaksanaan Pimnas 33, Husain Syam menjanjikan hadiah menarik bagi siapa pun mahasiswa dan dosen peraih medali. Tak tanggung-tanggung, hadiah bebas UKT bagi mahasiswa, dan paket umrah bagi dosen, menanti bagi pemenang. janji itu disampaikan Husain Syam ketika didaulat membuka Karantina Pelatihan dan Pemantapan Teknis Tim Pimnas, di Hotel Claro Makassar, 19-21 November. Mantan Dekan FT UNM ini mengatakan, para tim lolos ke pimnas harus diapresiasi, karena mereka bekerja untuk mengharumkan nama baik UNM. "Jadi, sama seperti janji saya tahun lalu, saya janji bagi siapa saja yang menyumbang emas dalam kategori presentasi, akan bebaskan segala pembayaran UKT. Kalau Perak, UNM bebaskan tiga semester UKT-nya. Tapi, kalau perunggu kami bebaskan dua semester UKT-nya," terang Husain. Tak hanya itu, rektor juga menjanjikan paket umroh bagi dosen pembimbing tim yang meraih emas."Ini dari saya pribadi, kalau bapak ibu berhasil membawa bimbingannya juara, saya akan kasih hadiah umroh," tegasnya. Menilik capaian tim UNM pada pimnnas kali ini, setidaknya UNM harus www.profesi-unm.com

menggratiskan UKT bagi tiga mahasiswa peraih emas hingga lulus, enam mahasiswa memperoleh bebas UKT tiga semester, dan enam lainnya bebas UKT dua semester. Jumlah ini dengan asumsi satu tim terdiri dari tiga orang. Sementara untuk dosen pembimbing, belum ada yang beruntung mendapat hadiah paket umrah. T i m UNM peraih perunggu, Magfira Aulia AM berharap hadiah dijanjikan rektor dapat ditepati dan bermanfaat baginya. "Alhamdulillah kalau ada hadiahnya, karena awalnya hanya coba-coba dan ini bersyukur sekali dapat hadiah dan lolos pimnas. Semoga hadiahnya bisa bermanfaat dan berguna ke depannya." kata Magfira. (tim)

SUMBER DATA: HUMAS UNM GRAFIS: MUHAMMAD ILHAM AKBAR. B

Urai data, ungkap fakta, saji berita


6

INOVASI

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Kreasi Tempe Jadi Biskuit P

embuatan biskuit ini diketuai oleh Slamet Widodo dan beranggotakan semua dosen dari Prodi Tata Boga PKK UNM, serta beberapa mahasiswa dari prodi tersebut. Program ini dilaksanakan di Desa Setya Rejo, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Biskuit berbahan kedelai, tempe dan tepung ikan sarden ini memiliki berbagai macam kombinasi bahan dan variasi bentuk yang unik agar anakanak tertarik untuk mengonsumsinya. Salah satu anggota tim program Dana Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) tahun 2020, Andi Hudiah mengatakan tempe memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan makanan ini bisa dikonsumsi mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas masyarakat, begitu pula dengan ikan sarden yang kaya akan protein dan serat. "Beda-beda variabel, kami bikin ada yang pakai ikan saja, ada yang tempe saja, kedelai saja, ada yang tempe dengan ikan dan ada juga kedelai dengan ikan," jelasnya. Andi juga mengaku program DRPM yang membuat biskuit ini dibuat dengan tujuan untuk peningkatan imunitas dan po-

tensi menghambat penyebaran Covid-19. Serta dibuat dengan berbagai kombinasi bahan agar apabila ada anak yang tidak suka tempe dan ikan, dapat disiasati sebagai formulasi bahan lain sehingga setiap anak tetap dapat menikmati biscuit yang dibuat tersebut. "Biskuitnya kita sengaja bentuk dengan model yang lucu-lucu supaya kita bisa membedakan bentuk ikan rasa dan isinya dari formula tepung ikan sarden. Kalau anak-anak mencicipi semua itu, mereka sangat gembira," jelasnya.

Biskuit tempe ini selain bisa dimakan langsung sebagai cemilan, bisa juga digunakan untuk lauk pauk. Tim DRPM juga agar masyarakat bisa melakukan kreatifitas dengan melihat terobosan yang sudah ada yang lebih inovatif dari yang sebelumnya. "Biskuit berbasis tempe diperuntukkan untuk anak anak-anak di suatu daerah. Di mana daerah itu kurang yang ada ikannya. Ditambahkanlah tepung ikan ke dalam biskuit ini. Biskuit tempe dapat dikonsumsi oleh anak-anak rentang usia 5-6 tahun," tambahnya. (pr24)

FOTO: ISTIMEWA

Sejumlah dosen Program Studi (Prodi) Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat biskuit berbahan baku kedelai, tempe, dan tepung ikan sarden. Bahan-bahan ini dipilih karena kaya akan kandungan nutrisi serta mampu memenuhi kebutuhan gizi harian.

Pelatihan - Tampak dosen PKK bersama warga Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu

Kampus Digital, Inovasi di Tengah Pandemi PANDEMI Covid-19 yang tak kunjung menghilang membuat aspek-aspek kehidupan tak berjalan sebagaimana mestinya. Terkhusus pada bidang pendidikan yang mengharuskan peserta didik menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tak dipungkiri perubahan sistem belajar menuai banyak pro kontra seperti hilangnya sumbersumber belajar yang tergantikan dengan hiburan yang rasanya lebih sering digunakan dibanding mengakses situs-situs belajar. Menanggapi situasi tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Program Praktek Lapangan Program Studi (Prodi) Teknologi Pendidikan (Tekpen) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat inovasi untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik khususnya mahasiswa disaat pandemi ini. Kampus Digital merupakan salah satu program Pitu-E KKN UNM tahun 2020 yang disarankan langsung oleh Kepala Pusat KKNPPL UNM Arifin Manggau. Kampus Digital yang dibuat oleh Mahasiswa KKN-PPL Terpadu Kampus FIP UNM ini berbentuk pelatihan atau webinar yang dilakukan secara daring dan terbuka untuk seluruh masyarakat indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak 28 kali sesuai dengan jumlah mahasiswa KKN-PPL Terpadu FIP UNM. Kampus Digital ini mencakup pengelolaan sosial media dan website di Prodi Teknologi Pendidikan. Pitu-E sendiri merupakan 7 proUrai data, ungkap fakta, saji berita

gram kerja utama yang disarankan oleh pihak UNM dapat diaplikasikan selama menjalankan masa KKN. Pelaksanaan Kampus Digital dilakukan tiga kali seminggu yakni setiap rabu, sabtu, dan minggu. Pembagian tugasnya pun beragam ada yang dipercaya sebagai tim broadcasting dan ada pula yang diamanahkan sebagai tim pembuat konten di media sosial dan website Prodi TP UNM. Terkhusus untuk Pelatihan atau Webinar, setiap kegiatan memiliki penanggung jawab sekaligus menjadi ketua panitia untuk kegiatan tersebut karena merupakan Proker pribadi tiap peserta KKN. Pemateri yang di hadirkan pun bukan pemateri asal pilih, melainkan pemateri yang memiliki latar belakang sebagai dosen atau akademisi lulusan doktor dari berbagai kampus indonesia misalnya saja Rita Gani yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Muhammadiyah Bandung (UNISBA) dan Penulis Buku yang baru-baru ini menjadi pemateri pada topik Public Speaking dan Presentasi. Moderator atau fasilitator dalam kegiatan itu juga dipilih dari alumni program magister TP, dosen internal FIP, serta dosen-dosen dari berbagai kampus di Makassar maupun Indonesia. Jabal Nur selaku Koordinator Kampus (Korkam) mengungkapkan bahwa tujuan dilaksanakannya Program Kerja (Proker) Kampus

ZOOM - Tangkapan Layar Talk Show Kampus Digital KKN PPL Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNM Digital, yaitu untuk membantu pendidikan selama pandemi dengan menginovasikan sumber-sumber belajar dalam bentuk digital dan diharapkan dapat berdampak nyata untuk masyarakat dan mahasiswa. "Tujuan dari direalisasikannya kampus digital adalah untuk memberikan intervensi dalam bentuk program-program digital yang dapat membantu pendidikan selama masa Covid ini dan tentunya diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata dan baik untuk mahasiswa UNM pada khususnya dan masyarakat pada umumnya," ungkapnya. Saat ditanya mengenai kelan-

jutan program Kampus Digital, mahasiswa angkatan 2017 itu menjelaskan bahwa program ini akan tetap berlanjut dan dijadikan sebagai program Laboratorium TP terkhusus untuk pengelolaan sosial media dan website dan mengingat respon peserta yang antusias terhadap webinar atau pelatihan maka akan dilaksanakan jika diminta. "Kampus digital ini akan tetap berlanjut terutama untuk pengelolaan sosial media dan juga website. Untuk program pelatihan dan sejenisnya akan dilaksanakan seumpama ada peserta yang meminta untuk

kami melaksanakannya," jelasnya. Program ini mendapat respon yang baik dari berbagai lapisan masyarakat terbukti dengan banyaknya dukungan yang diperoleh mulai dari pihak KKN UNM, pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), pimpinan Prodi TP, Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) kota Makassar, dan media seperti Tribun Timur dan LPM Profesi UNM. Anggaran dana yang mengucur untuk kegiatan ini bersumber dari dana iuran peserta KKN serta penghasilan dari e-sertifikat yang berbayar tiap kegiatan. (sei) www.profesi-unm.com


7 INFO AKADEMIK

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Fasion Show PKK, Melukis Keanggunan Nusantara Jurusan Pendidikan Kesejahteran Keluarga (PKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan 2017 akan menghelat Fashion Show secara semi virtual pada 20 Desember 2020 mendatang. Tema Fashion Show tahun ini yakni Sustainable "a masterpiece of fabric exlporation" yang memiliki lima kategori yaitu melukiskan keanggunan nusantara (Batik Touch), menggambarkan keindahan alam (Ecoprint), menonjolkan corak kehidupan (Tie Dye), keberagaman bentuk kehidupan (Patchwork), dan mengangkat kemodernisasian (Screen Printing). Setiap tema yang ditampilkan para desainer nantinya berasal dari berbagai keragaman budaya yang terdapat di Sulawesi Selatan dan sustainable. Fashion Show ini digadang-gadang akan menjadi trend fashion yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan pembuatan corak kain dari tumbuhan serta menggunakan pewarna alami. Dalam Fashion Show, nantinya akan dihadirkan enam orang juri yaitu tiga orang dosen pengampuh mata kuliah dan tiga orang desainer terbaik SulSel yang sudah melakukan Fashion Show tingkat internasional. (sei)

UKM Seni Buka Pendaftaran Calon Ketum dan Pengurus 2020-2021 SETELAH memasuki akhir periode kepengurusan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Universitas Negeri Makassar (UNM) kini akan mengadakan Musyawarah Kerja (Musker) ke-29. Musker ini dimulai dengan tahapan Pra-Musker yang dimulai pada tanggal 30 November hingga 13 Desember 2020 mendatang. Kegiatan ini diawali dengan pengambilan dan pengembalian calon ketua umum dan calon pengurus tanggal 30 November - 8 Desember. Keesokan harinya dilanjutkan dengan kampanye ceria dan debat kandidat calon ketua umum. Tak luput juga untuk screening calon pengurus tanggal 10-11 Desember. Hingga diujung acara, terdapat kegiatan Intermediate Training tanggal 12-13 Desember 2020. Untuk informasi lebih jelasnya, dapat menghubungi 082187009252 (Gista). (tis)

Mufak ke-XI LK FIS UNM Digelar Hingga Akhir Desember LEMBAGA Kemahasiswaan (LK) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan menggelar Musyawarah Fakultas (Mufak) Ke XI pada 1 November hingga 20 Desember. Adapun alur tahapan kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi tahap 1 yaitu pendaftaran calon anggota Maperwa, ketua Maperwa, dan presiden BEM pada 1 hingga 7 Desember, lalu verifikasi berkas 8 Desember, dan pengumuman pada 9 Desember. Kemudian akan dilanjutkan dengan sosialisasi tahap 2 yaitu pencabutan nomor urut calon ketua Maperwa dan presiden BEM UNM pada 11 Desember, pembekalan calon ketua Maperwa dan Presiden BEM 12 Desember, debat kandidat dan pemaparan visi-misi calon Ketua Maperwa dan Presiden BEM 14 Desember, pembukaan pada 17 Desember, dan terakhir Pemberangkatan Mufak LK FIS UNM pada 18 hingga 20 Desember. (pr10) www.profesi-unm.com

FIS Bakal Ganti Nama

FOTO: DOKUMEN PROFESI

AGENDASIANA

FIS - Gedung dekanat Fakultas Ilmu Sosial

FAKULTAS Ilmu Sosial (FIS) diwacanakan akan berganti nama. Hal ini setelah pembukaan prodi baru yaitu Ilmu Hukum, bernaung di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kehadiran Prodi Ilmu Hukum memungkinkan nomenklatur FIS berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH). “Nomenklatur yang akan dipakai nanti, akan diubah menjadi Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) atau

Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH),” kata Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Herman ditemui di Pinisi Cafe,

baru-baru ini. Saat ini, Prodi Ilmu Hukum telah menerima 85 mahasiswa baru, melalui jalur Mandiri. Menurut Herman, Prodi Ilmu Hukum merupakan dambaan UNM. Pembentukan prodi tersebut diharapkan mampu mencetak generasi berkompeten dan berkualifikasi, serta bermoral tinggi. Tujuannya agar mampu melahirkan sarjana hukum ahli, profesional, dan memiliki kemampuan menerapkan, maupun menyelesaikan berbagai masalah hukum di masyarakat. Lanjut Herman, pihaknya telah menyusun rancangan pembelajaran bagi mahasiswa, mengarah kepada peningkatan keterampilan, motivasi, hingga pengajaran. Targetnya, agar Mahasiswa Ilmu Hukum memiliki motivasi kuat mengembangkan keilmuannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di bidang pekerjaan, sosial, dan masyarakat.

"Kita akan bentuk, lulusan kita nantinya bisa menggunakan hukum sebagai sarana untuk memecahkan masalah yang konkret dengan bijaksana, dan tetap mendasarkan pada pemecahan masalah dengan prinsip-prinsip hukum berkeadilan. Nah, caranya mahasiswa akan kita didik sejak awal tentang kompentensi dan kualifikasi keilmuan hukum, tapi dengan moral tinggi," tuturnya. Praktik pengabdian, pengajaran dan penelitian riset juga akan lebih dimaksimalkan. Menurut Herman, konsep tersebut diharapkan dapat membentuk mahasiswa mampu menganalisis masalahmasalah hukum, serta bisa melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya berdasarkan keahlian yang dimiliki. "Moral yang paling penting. Karena banyak orang cerdas, tapi kongkalikongnya juga besar. Karena banyak orang cerdas, tapi tidak punya moral, pasti korupsi,” sambungnya. (mar)

TIK Ingin Jadi Ikon FT FAKULTAS Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) punya jurusan baru. Jurusan tersebut adalah Teknik Informatika dan Komputer (TIK), membawahi Program

Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) dan Prodi Teknik Komputer (Tekom). Ketua Jurusan TIK FT UNM, Mustari Lamada mengatakan, gagasan pembentukan jurusan itu sudah sejak enam tahun lalu. Namun saat itu, karena persoalan kekurangan persiapan, gagasan itu pun baru bisa direalisasikan tahun ini. "Kami dipanggil sama ketua juruKETUA JURUSAN TIK FT UNM, MUSTARI LAMADA

san untuk membicarakan ini bersama dekan kemudian itu dirapatkan. Sepakat akhirnya keputusan itu diserahkan kepada fakultas, diputuskan dan dicari jalan terbaik," kata Mustari saat ditemui di ruangannya, Senin (2/11). Walau kini menjadi jurusan baru, akreditasi dari kedua prodi ini tetap sama seperti sebelumnya. Prodi tetap mengantongi predikat B hingga visitasi selanjutnya. Menurut Mustari, status mahasiswa aktif, secara administratif akan diakui sebagai sivitas akademika Jurusan

TIK FT UNM. "Akreditasi pengabungan dua prodi ini tetap B karena tidak berpengaruh. Kalau sempat ada yang sengaja melempar isu dimulai lagi dari nol," ujarnya. Mustari berharap adanya jurusan ini, bisa mendongkrak FT lebih baik. Bahkan dirinya ingin TIK menjadi ikon fakultas dan universitas. “Mungkin TIK jurusan pertama di Fakultas Teknik yang pure teknik murni, dan kita berharap ada digitalisasi karena namanya TIK itu semuanya digital,” harapnya. (fia)

UNM Rancang KKN Adat dan Budaya PUSAT Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Makassar menggagas jenis KKN baru, yaitu KKN Adat dan Budaya. Jenis KKN ini nantinya mahasiswa akan mengabdi di sebuah daerah dengan adat istiadat yang masih kental. "Nanti itu akan ada KKN Adat dan Budaya, dia masuk ke pedalaman masyarakat adat, misalnya Kajang Dalam," Kepala Pusat KKN UNM, Arifin Manggau. Menurut Arifin, hal ini baru sebatas idenya saja. Belum ada hal teknis terkait pelaksanaannya, apalagi saat ini mahasiswa UNM masih menjalani KKN di masa Pandemi Covid-19. “Baru ide saya ini, karena kan saya latar belakangnya antropologi,” ucap. Lanjut Arifin, KKN Adat dan Budaya cocok diterapkan, apalagi ada beberapa daerah di Sulsel dan Sulbar sangat kental adat istiadatnya. “Mereka nanti akan berinteraksi ke sanggar budaya di daerah dan berbagai kegiatan lainnya. Tapi ini masih akan kami kaji lebih jauh,” ucapnya.

"

“Mereka nanti akan berinteraksi ke sanggar budaya di daerah dan berbagai kegiatan lainnya. Tapi ini masih akan kami kaji lebih jauh,” Kepala Pusat KKN UNM Arifin Manggau.

Sementara itu, setelah menjalani masa pengabdian, mahasiswa KKN UNM Angkatan XXI di beberapa daerah akan mengakhiri kegiatannya. Mereka akan ditarik dari daerah masingmasing secara bertahap. “Kita akan tarik pada tanggal 21 Desember 2020 mendatang,” kata Arifin Manggau. Dijelaskan Arifin, KKN sejatinya menjadi sumber ‘mata air’ bagi masyarakat, bangsa dan negara. KKN menjadi wadah pendidikan karakter untuk lebih peduli pada masyarakat. Di tengah pandemi saat ini, mahasiswa KKN dituntut menyelesaikan berbagai program kerja, serta melibatkan diri dalam me-

nyikapi Covid-19, baik dalam permintaan utamanya pengadaan bidang pendidikan, kesehatan sarana prasarana, itu saya selaku dan lain sebagainya. pusat KKN akan menyikapi itu Arifin Manggau men- dan saya akan menarik mahagatakan, mahasiswa KKN UNM siswa saya," tambahnya. (mar) harus dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat atau para peserta didik, agar ilmu tersebut dapat bermanfaat. "KKN itu dia bisa di masyarakat di lokasi itu, jadi bukan hanya khususnya di sekolah," katanya. Arifin Manggau menambahkan, mahasiswa KKN UNM hanya melakukan pengabdian, menuangkan serta mengimplementasikan ilmunya dan tidak untuk membantu dalam pengadaan sarana dan prasarana. Ia mengimbau agar mahasiswa tidak diperlakukan di luar dari kompetensi yang dimilikinya. "Jadi kalau ada sekolah yang rewel dan banyak KETUA KKN UNM, ARIFIN MANGGAU Urai data, ungkap fakta, saji berita


8

SUPLEMEN

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Mereka yan PULIT

@ftinsrwt_

Si Ninja Santuy

BAK ninja dari Desa Konoha, Fitria ahli menggunakan jurus menghilang. Sebagai reporter di divisi penerbitan, Ia kadang tak nampak saat hendak diberi penugasan. Di redaksi pun begitu, pengelola satu ini jarang terlihat. Sekalinya muncul, langsung ngadem di depan kipas angin. Beberapa saat kemudian, Ia kembali menghilang. Ninja santuy, begitu karakter yang melekat pada dirinya. Jika ditanya oleh seniornya di rapat redaksi soal intensitasnya, alasannya selalu sama. "Dilarang ka sama bapakku kak," ucapnya dengan wajah tak berdosa. Wajar saja, ayahnya yang merupakan @nishaa_elf

seorang anggota TNI membuatnya harus mampu mengatur jadwal liputan dan kehadirannya di redaksi dengan baik. Tak jarang, ayahnya menjemput langsung Fitria di redaksi saat sedang rapat atau mengikuti angenda-agenda kejurnalistikan. Meski menghadapi beragam tekanan, dara kelahiran Sunda ini tetap bertanggung jawab dan mampu memegang amanah. Sesekali Ia bahkan mengabaikan telepon ayahnya saat sedang menyelesaikan naskah liputannya. Bahkan, Ia juga pernah tak tidur semalaman untuk menuntaskan tulisan berita-berita tabloid. Lalu esoknya, Fitria kembali melakukan jurusan ninja menghilangnya.

P

ada dasarnya, kaderisasi lembaga adalah sebuah keharusan. Bahkan terkadang kaderisasi yang macet menjadi sebuah kekhawatiran besar atas masa depan sebuah lembaga. Begitu pula dengan LPM Profesi yang terus berjalan bersama generasigenerasi baru

Fansnya Jennie Blackpink NISA Blackpink, begitu Ia disapa di redaksi. Pengelola bernama lengkap Annisa Putri Iriani ini, ingin sekali menjadi seperti idolanya, Kim Jennie, manggung bersama personel Blackpink. Meski terkesan halu, impiannya sejak SMA itu belum pudar. Kecintaan awak Profesi yang satu ini terhadap Jennie tak perlu lagi diragukan. Segala hal tentang idolanya itu mampu Ia jawab. Mulai dari warna favorit, makanan kesukaannya, bahkan semua koreografinya saat di panggung bisa Ia contohkan. “Bisa maka' saya gantikan Jennie sebenarnya ini kak,� kelakarnya. Di redaksi, Nisa dikenal sebagai sosok yang

humoris. Meski kadang garing, candaannya terkadang cukup ampuh untuk membuat awak profesi tertawa. Soal liputan, mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling ini terbilang rajin mengumpulkan berita. Rumahnya yang terbilang cukup jauh tak menjadi kendala bagi Nisa untuk tetap produktif. Kewalahan pulang-pergi dari Limbung, Gowa ke Makassar membuat Nisa kadang berhari-hari tak pulang ke rumah. Jika Profesi sedang ada kegiatan, Ia terpaksa nginap di indekos temannya. Berkat dedikasi dan loyalitasnya, Nisa didaulat menjadi salah satu reporter online terbaik 2020 di lembaga kuli tinta ini.

yang terus lahir setelah berhasil melewati masa magang selama 8 bulan demi menyabet status kepengelolaan yang menuntut tanggung jawab lebih. Di tengah terbatasnya aktivitas akibat pandemi di awal tahun hingga saat ini, mereka tak pernah merasa dibatasi. Justru mereka semakin menunjukan geliatnya untuk mempertahankan eksistensi lembaga kuli tinta ini. Memang tidak mudah bekerja dengan segala keterbatasan, apalagi untuk seorang jurnalis yang dituntut untuk mencari berita terbaru agar bisa disajikan ke

@anitanfh

Genit Manja tapi Lalod LALOD atau lambat loading menjadi julukan Anita Nurfadilah Halid di redaksi. Bagaimana tidak, news anchor divisi broadcasting ini kadang membuat jengkel seniornya. Butuh banyak penjelasan dan penjabaran agar Anita memahami sesuatu, khususnya menyangkut kerja-kerja keredaksionalan. Selain lalod, sifatnya juga manja, apalagi kepada rekan-rekan pria seangkatannya. Ia lihai membuat tugas-tugas dan tanggung jawabnnya dikerjakan oleh temannya. Sambil memelas, korbannya pun terhipnotis, tanpa sadar mengikuti keinginan Anita. Genit-genit manja menjadi andalan dia menaklukkan senior-seniornya. Sayang sekali, itu tak pernah ampuh untuk anak Profesi, sebab

dirinya tetap mendapatkan penugasan. Anita juga sering membuat kaget awak Profesi, apalagi saat ada kucing menghampirinya, Ia pasti berteriak. Menurutnya, Ia punya kenangan buruk dengan kucing, yang membuatnya takut hingga saat ini."Pernah ka digigit kucing kak, sampai berdarah, makanya takut sekali ka," ungkapnya. Di redaksi, Anita juga dikenal sering berceloteh. Sungguh cepat dan tak karuan, melebihi kecepatannya menyimak sesuatu. Tak jarang pula live Instagram saat melakukan kerja-kerja di redaksi. Meskipun penontonnya hanya dua orang. Meski begitu, semangat Anita untuk mengerjakan tugasnya sebagai news anchor dan penyiar patut diacungi jempol. Hal itu terbukti dari seringnya Ia mengisi konten di Youtube Profesi TV.

@murnicimun

Penghuni Setia Dapur MURNI sebenarnya akrab disapa Cimun, namun anak Profesi memplesetkan dan sering memanggilnya Cimol (makanan ringan dari tepung kanji) atau Cimoy (wanita viral dengan goyangan jedag-jedugnya). Namanya yang mirip nama makanan itu selaras dengan seringnya Ia dijumpai di dapur saat berada di Profesi. Urusan masak-masak, membuat kopi atau teh, lumayanlah, meskipun gorengannya cuma beli di luar. Di redaksi, Murni merupakan karakter yang kalem dan tak banyak tingkah. Meski begitu, Murni punya banyak kesibukan. Tapi bukan kesibukan di Profesi, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berkaitan dengan keredaksionalan. Hal itu tampak

dengan banyaknya instastory dan status Whatsapp yang setiap hari dia perbarui. Menolak untuk "diduakan", membuat sekretaris dan litbang sering memarahi Murni yang lebih memilih berkegiatan selain di Profesi. Beruntung keduanya masih mampu membuat Murni loyal dengan lembaga kuli tinta ini. Menyoal produktifitas, tak sedikit beritanya mengisi portal profesi-online.com setiap harinya. Meskipun jarang terlihat di redaksi, kepekaannya terhadap isu-isu kampus tergolong bagus. walaupun untuk penyelesaian tugas berita tabloid kadang melewati deadline.

Mau Sekali Jadi Fotografer PEREMPUAN yang akrab disapa Nisyam ini bergabung ke Profesi dengan cita-cita ingin menjadi fotografer. Ketertarikannya ada pada bidang human interest photography, menggambarkan kehidupan, interaksi, atau perilaku manusia. "Suka ka lihat foto orang yang ada dramatis-dramatisnya kak," tuturnya. Pernah Ia mencoba untuk belajar autodidak mengenai fotografi, dengan cara menonton Youtube. Namun, Ia merasa sulit untuk memahami pelajaran yang ditontonnya."Susah kurasa, karena tidak masuk di otakku," keluhnya. Di Profesi, Nisyam merupakan reporter online yang terkenal gesit dan lincah. Saat liputan aksi Omnibuslaw, Nisyam memberanikan diri masuk ke tengah-tengah kerumunan massa. Mencari berita, sambil membawa kamera Urai data, ungkap fakta, saji berita

@emahumaeraa

Perempuan Jiwa Hercules

@annisaasysyam.a

memotret peristiwa pelaksanaan aksi. Gesit dan lincah di lapangan, tapi tidak di dapur. Nisyam ternyata tak pandai memasak. Di Indekos, Ia cuma bisa masak nasi, goreng nugget atau beli lauk di warung. "Tidak bisa ka masak kak," ucapnya dengan wajah polos saat hendak disuruh masak oleh seniornya di redaksi. Kerja-kerja kepanitiaan, Nisyam juga menunjukkan kinerja yang sangat baik. Diamanahkan menjadi Koordinator Webinar Nasional LPM Profesi, Ia banyak turun langsung mengerjakan tugas-tugas anggotanya. Tak jarang, Ia begadang hingga pagi menyelesaikan tugasnya. Tak disangka, ternyata Nisyam punya idola yang dikaguminya. Iqbal Ramadan, pemeran Dilan di Film Dilan 1990. Ia bahkan pernah berangan-angan ingin menjadi istri Iqbal.

PENAMPILANNYA yang tomboi jadi pembeda dirinya dengan teman perempuanya yang lain. Gaya khas mahasiswa teknik yaitu kemeja kotak dan celana kaki kuda selalu jadi pakaian rutinnya saat ke redaksi. Bicaranya juga laki banget, dengan intonasi yang cukup tinggi, terkadang teman laki-lakinya pun dibuat takut olehnya. Kesan sangar juga terpancar dari wajah perempuan bernama lengkap Ema Humaera ini, terlebih alisnya yang tipis membuat ekspresinya semakin sulit ditebak. Alis ini pulalah yang sering menjadi sasaran bully teman-temannya. Pertanyaan "alisnya mana bu?" sering terlontar dari pengelola Profesi saat bertemu dengannya. Tenaga gadis kelahiran Bulukumba ini juga tidak bisa diremehkan, bak Hercules Ema kerap kali turut serta mengangkat barang berat

baik di redaksi atapun saat menjadi panitia. Berbanding terbalik Ema tergolong perempuan yang sabar, Ia lebih banyak mengalah dibanding harus berdebat panjang dan selalu nurut kalau disuruh dalam mengerjakan tugas terutama mencari berita, laki bangetkan? Diam dan melamun jadi kesehariannya di redaksi, kalau tidak diajak cerita yah seperti TV rusak, ada wujudnya tapi tidak terdengar suaranya. Ia juga adalah pengelola yang paling berkembang pesat dalam hal menulis berita, bahkan temannya sering menyebut bahwa Ema adalah the next redaktur. Tapi seperti biasa, Ia hanya menanggapi dengan diam dan senyum tipis. Ema tidak pernah nekoneko dalam mengambil keputusan, sehingga selalu gercep dan tepat waktu dalam mengerjakan liputan. www.profesi-unm.com


SUPLEMEN

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

ng Tangguh TZER sivitas UNM. Tapi bagi Pulitzer keterbatasan itu lah yang menjadi pemacu semangat untuk tetap mengisi dan membuat produkproduk jurnalistik. Mereka tetap semangat walaupun harus bekerja di tengah pandemi, bahkan mereka tak segan meninggalkan kampung halaman untuk kembali mengabdi di LPM Profesi. Di saat mahasiswa lain masih terjebak dengan zona nyaman kuliah jarak jauh, mereka justru terus berpacu siang malam untuk mencari berita. Sungguh tak salah nama Pulitzer diabadikan

sebagai nama angkatan, sebagai wartawan yang beridealisme tinggi ternyata idealisme Pulitzer itu juga mengalir ke mereka. Maka tak heran bila mereka menikmati pengabdiannya di Profesi ini, karena ternyata mereka s u n g g u h bekerja demi idealisme.

9

@khuznulkh

Panikan, Baper dan Sering Galau

PEREMPUAN bernama Kristiani Tandi Rani atau yang sering diakrab Tini ini merupakan mantan penyiar di salah satu radio di Toraja. Selama menjadi magang, Ia yang paling aktif dalam hal penulisan berita online. Menengok ke belakang namanya selalu menjadi jurnalis off the week atau reporter dengan berita terbanyak. Meski begitu, Ia tetap tidak luput dari kesalahan. Tini seringkali membuat blunder dalam menulis berita atau mengedit berita magangnya, mulai dari lupa nama reporter, tidak ada hasil wawancara di berita, hingga salah tasfir pernah Ia alami. Dikritik sedikit saja, Ia langsung panik. Merasa bersalah hingga meneteskan air mata.

Mungkin karena Tini terlalu merasa bertanggung jawab. Tini memang pribadi yang baperan atau sering bawa perasaan. Tak jarang, perhatian sedikit saja membuatnya luluh. Begitupun sebaliknya, saat kena marah, pasti membuatnya sedih. Di story Whatsapp, hampir setiap hari Tini mengunggah quotes puitis. Seakan-akan hendak menyampaikan isi hatinya yang galau kepada dunia. Di redaksi, Tini cenderung penyendiri. Mungkin lebih nyaman bermain dengan telepon genggamnya. Saking larutnya Ia menggunakan hp-nya, saat dipanggil oleh senior, responnya tampak lucu dengan wajah bengongnya.

@kristianitandirani

Manusia Kalem & Irit Bicara IRIT bicara, irit kerja, begitu kalimat singkat yang cocok untuk menggambarkan pribadi Khuznul Khatimah. Tipikal anak patuh dan tidak banyak neko-neko saat disuruh mengerjakan sesuatu. Meski bicarapun, suaranya sangat rendah, seolah-olah akan ada orang yang siap menimpuknya jika salah bicara. Volume suaranya yang irit, juga kadang membawa masalah kala mahasiswa FMIPA ini sedang berbicara dengan senior atau sesama kru LPM Profesi, kata "hah? Apa mubilang?" menjadi penanda jika ada seseorang yang tengah mengobrol dengan Khuznul. Sering pula Ia harus tersenyum kecut ketika ada sesuatu yang tidak sependapat dengan pemikirannya. Karena alih-alih membantah,

Ia selalu memilih untuk diam saja. Kebiasaaan irit bicaranya ini belakangan mengekor dengan instensitasnya keredaksian. Bukan sekedar pemalu yang menjadi sifat mencolok Khuznul. sifat cinta daerah kelahiran juga sangat terlihat darinya, terbukti dari logat Sengkangnya yang tak pernah absen setiap Ia membuka mulut. Sifatnya ini rupanya sudah tertanam dari kampung halaman, tak tega membantah mamanya menjadi salah satu alasannya untuk kadang-kadang menduakan Profesi. Meski begitu, manusia kalem ini adalah sosok yang bekerja keras di balik meriahnya konten-konten Instagram Profesi yang selalu siap menjamu sivitas UNM.

@m.reskii

Penghabis Konsumsi Rapat

Satu-satunya penyemangat awak Profesi satu ini adalah makan. Terbukti, dirinya tidak pernah absen meliput kegiatan yang menyediakan konsumsi baik sekedar makanan ringan ataupun makanan berat. Saat sajian rapat dihidangkan, mata Muhammad Resky langsung tak berpaling, dan tangannya otomatis menyergap konsumsi rapat di depannya. Di antara teman seangkatannya Resky terkenal dengan cara berfikirnya yang idealis bak aktivis. Jika lagu Bingung dari Iksan Skuter terdengar, maka dipastikan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin ini sedang fokus bermeditasi dan menulis

berita. Jiwa aktivisnya terkadang meronta-ronta saat melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangannya. Hari-harinya habis dipakai untuk menceramahi teman seangkatannya. Namun di balik itu Ia ternyata takut untuk wawancara seorang diri. Setiap kali mendapat penugasan liputan, Ia harus ditemani untuk wawancara terutama dengan pejabat. Ketukannya ini yang membuat Resky jago ngeles. Namun jabatannya sebagai reporter tabloid nampaknya jadi pilihan tepat, terbukti tulisannya tak pernah hilang dari tabloid dan seringkali ditunjuk sebagai koordinator liputan.

@khadafy08

Tukang Ojek Redaksi

@m.ilhamry

Aligator Pecinta K-Pop

REY salah satu lelaki yang gemar dunia K-Pop. Di redaksi, memutar musik korea sudah jadi rutinitasnya. Rebahan hingga mengerjakan tugastugas kepanitiaan lantunan musik BTS tak pernah lepas dari kesehariannya. Pria bernama lengkap Muhammad Ilham Raihan juga ternyata piawai mengobrak-abrik hati wanita. Walau begitu, raut polos miliknya kerap menipu orang. Semenjak menapaki tangga Profesi tampilannya yang polos sedikit demi sedikit memperlihatkan, Rey si aligator kecil. Jika sudah berada di sekitar perempuan, Rey dengan mengeluarkan rayuan gombal. Terbukti, Rey hanya butuh satu hari untuk menaklukkan perempuan. Sebuah rekor yang fantastis bukan? Tetapi ketika soal kedekatannya www.profesi-unm.com

dengan doi dikulik dia akan menjawab. “Tidak kodong kak, temanku ji itu,� katanya kepada senior di redaksi. Di balik rekor itu, sebenarnya sering pula lantunan gombal mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan ini gagal, terbukti tidak ada teman seangkatanya yang berhasil Ia jerat. Di balik kesibukannya mengarungi dunia percintaan, Rey tidak pernah lupa akan tugastugasnya sebagai anggota LPM Profesi, rajin menghadiri agenda dan berbagai karyanya di kanal Youtube Profesi TV menjadi bukti loyalitasnya di lembaga kuli tinta ini. Selain pandai mengombal, kedekatannya dengan dedikasinya terhadap kegiatan keagamaan juga terlihat dari kesehariannya sebagai guru mengaji anak-anak sekitar rumahnya.

UNTUK urusan antar-jemput, awak Profesi satu ini bisa diandalkan. Mulai dari senior hingga teman angkatannya, sudah jadi langganannya. Dengan motor Supra andalannya, hampir seluruh daerah di Makassar pernah disambanginya. Sekali telepon, Muhammad Khadafi akan langsung meluncur. Proses antar-jemput ini rupanya sering dimanfaatkan Khadafi untuk berusaha merebut hati teman angkatannya. Alih-alih digubris usahanya ini langsung ditepis dengan cubitan tipis.

Berasal dari Fakultas Teknik tidak mengubah fakta bahwa Ia sering merasa galau. Saat masalah hidupnya tiba-tiba terlalu berat, Ia akan pamit untuk menghilang beberapa hari. Namun, saat semangatnya kembali terkumpul, Ia bisa menjadi pengelola yang paling aktif di antara angkatannya. Kesehariannya selalu dihabiskan untuk mencari berita bahkan dialah yang berada di balik live Profesi yang seringkali penuh dengan bahaya. Tapi bagi Khadafi itu adalah pengalaman terbaik.

@fadhilaqilah

Hobi Hibernasi

JIKA dunia dongeng punya putri tidur, maka Profesi memiliki Muh. Fadhil Aqilah Basyir. Baring sedikit saja, tak lama kemudian dia akan memasuki dunia mimpi. Kalau sudah begini Ia akan memasuki fase hibernasi dan tidak akan bangun apapun yang terjadi. Pernah satu waktu, dia mengobrol dengan seorang senior, belum habis pembicaraan mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis itu malah tertidur pulas meninggalkan seniornya. "Belum paki selesai bicara, tidur mi," kata seniornya. Kebiasaan tidurnya tak jarang menjadi alasan pamungkasnya untuk absen

dalam beberapa agenda di redaksi. Sudah banyak pengalaman yang dirasakan selama berkiprah di lembaga kuli tinta ini, yang paling membekas adalah, saat dirinya pingsan setelah meliput aksi. Setia menjadi sifat yang melekat di diri fotografer satu ini. Buktinya sampai sekarang Ia masih setia dengan pacar yang bersamanya sejak SMP. Kesetiannya ini juga terlihat selama dirinya mengabdi di Profesi suksesnya acara DJMTD hingga foto-foto yang terbit di berbagai media Profesi tak lepas dari hasil kerja keras mahasiswa angkatan 2018 ini. Urai data, ungkap fakta, saji berita


10

REPORTASE KHUSUS

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

LK Fakultas Beri Ultimatum DIGUGATNYA tata cara pencalonan dan pemilihan anggota, ketua umum Maperwa, dan Presiden BEM UNM, dalam Ketetapan Maperwa, membuat ketidakpercayaan LK fakultas terhadap Maperwa UNM semakin kuat. Maperwa dituding tidak serius menyusun aturan. Hal ini dilihat dari beberapa poin, dianggap tidak mempertimbangkan saran fakultas. Sejumlah fungsionaris pun menganggap Maperwa kini mulai

simpang siur dalam mengambil keputusan. Mereka berharap keputusan Maperwa selanjutnya bisa lebih baik. Ketua Maperwa FBS, Muh Fardiansyah menyebut Tap Maperwa saat ini tidak mengakomodir fakultasnya. Sehingga mereka terancam tidak ikut LK UNM, bila keputusan RDP tidak mengubah Tap Maperwa lama tersebut. Hal ini karena Maperwa FBS tidak bisa mengutus wakil dari angkatan 2016 atau

semester 10 untuk ke Maperwa dan BEM UNM. “Di FBS itu sendiri angkatan 2016 masih menjabat di fakultas. Otomatis tidak ada yang bisa kita delegasikan ke LK UNM,” katanya. Tak jauh berbeda, Presiden BEM FMIPA, Ari Baba Felani mengatakan saat ini ada lima fakultas mendukung tuntutan batasan semester dan IPK saat RDP agar direvisi. Fakultas itu adalah FE, FT, FMIPA, FBS, dan FIP. Kelimanya menurut-

nya bisa saja memisahkan diri bila tuntutan tidak dipenuhi. Ari menyebut isu perpecahan ini sangat mungkin terjadi bila hasil RDP tidak mampu memuaskan lima fakultas tersebut. “Kalau gugatan itu tidak diindahkan, bisa jadi fakultas-fakultas yang tidak diakomodir bisa menarik diri dari BEM dan Maperwa UNM,” jelasnya. Diprotes perwakilan fakultas, Ketua Maperwa UNM Syahrul Ramadhan berdalih

Tap Maperwa telah dibuat dengan berbagai pertimbangan. Adapun tuntutan yang diajukan tetap akan dicari jalan keluar agar bisa diterima semua pihak. Ia menyebut sedang mencari jalan tengah agar bisa meminimalisir terjadinya masalah. “Kami sadar bahwa pasti ada yang tidak terima dengan aturan yang dibuat, namun kami tetap berusaha untuk mencari solusi yang terbaik untuk semua pihak,” katanya. (tim)

Jagoan LK Bersitegang Perihal Angkatan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Tap Maperwa) UNM tentang Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan Anggota Maperwa, Ketua Umum Maperwa, dan Presiden BEM UNM ditolak sejumlah lembaga kemahasiswaan (LK) fakultas. Musyawarah Besar (mubes) pun ditangguhkan. Tak ingin ditolak, Maperwa melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan LK Fakultas di sekretariatnya, Gedung PKM, Kampus UNM Gunung Sari, Senin (16/11) . Gugatan pengurus LK fakultas, berawal dari surat gugatan yang dilayangkan LK fakultas beberapa jam sebelum pendaftaran calon anggota Maperwa, Ketua Umum Maperwa, dan Presiden BEM UNM ditutup. Gugatan memaksa Maperwa menangguhkan mubes. RDP pun digelar malam itu, diikuti delapan fakultas. Hanya FSD tidak hadir tanpa alasan pasti. Koordinator Steering Committee (SC), Nurwan mengatakan, malam itu masuk surat dari perwakilan FE menuntut poin di Tap

Maperwa. SC kemudian diminta oleh Maperwa untuk menangguhkan Mubes yang sedianya sudah siap digelar. “Mengapa menggunakan istilah ditangguhkan, karena tidak ada istilah yang cocok selain ditanggguhkan. Ditunda juga bukan, karena tidak diketahui kapan akan dilanjutkan. Dihentikan juga bukan, maka istilah yang digunakan itu ditangguhkan,” kata Nurwan, Sabtu (19/11). Dari delapan fakultas hadir di RDP, hanya FE dan FBS mengajukan tuntutan awal. FE menolak pembatasan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan batas maksimal semester 10 bagi seluruh kandidat. Alasannya, menurut perwakilan FE, IPK dan semester bukan batasan dalam berlembaga, apalagi dua periode terakhir hal itu tidak pernah dijadikan batasan. Sedangkan FBS h a n y a menggu-

gat batasan semester. Menurutnya, saran sebelumnya tentang Tap Maperwa diabaikan, sehingga mereka berharap tuntutan lanjutan bisa dipenuhi. Ketua Maperwa FE, Dian Fadilla, mengaku menggugat Tap Maperwa setelah melihat kejanggalan di dalamnya. Poin batasan semester bagi calon, dinilai tidak memiliki landasan kuat. Bila mengacu terhadap Peraturan Umum Lembaga Kemahasiswaan (PULK), seharusnya batasnya adalah semester delapan, berbeda ditetapkan di Tap Maperwa yakni semester 10. "Katanya mereka nego dengan pimpinan kampus sampai semester 10, jadi tidak ada landasannya mereka dalam mengeluarkan Tap itu. Sebaiknya dihapus batas semester itu kalau tidak ada aturan yang mau diikuti," katanya. Dian khawatir aturan itu malah membatasi fakultas lain untuk ikut di BEM-Maperwa. Maperwa FE, kata Dian, ingin semua fakultas punya kesempatan sama dalam berlembaga di tingkat universitas. Persoalan dilantik atau tidak, maupun legalitas, baginya tidak masalah selama Sembilan Mata Oranye bisa tergabung dulu. " S a m pai saat ini belum ada hasil dari RDP, bahasanya kemarin Maperwa katanya m a u dikembalikan dulu di r a p a t

internalnya, kemudian nanti ada konfirmasi sebelum penetapan Tap baru. Jadi sekarang masih tunggu hasil gugatannya apakah diterima atau tidak," jelasnya. Sejalan dengan itu, Ketua Maperwa FBS, Muh Fardiansyah menilai sikap Maperwa UNM tentang RDP, terkesan tidak jelas arahnya. Padahal menurutnya, keinginan sembilan fakultas sangat jelas, ingin Maperwa menyatukan mereka semua. "Kan di RDP kemarin itu diminta semua tanggapannya dari sembilan fakultas, hanya satu yang tidak hadir. Tapi 8 fakultas yang hadir itu tetap membahas sembilan fakultas untuk bergabung, makanya dalam hal ini tidak usahlah kasih batasan semester, tapi sikap yang ditunjukkan dari Maperwa UNM masih simpang siur," katanya. Mahasiswa Bahasa Inggris ini mengatakan, pengurus di fakultasnya saat ini adalah angkatan 2016, atau mahasiswa semester 10, sehingga menurutnya tidak mungkin akan mengutus mahasiswa yang sedang menjabat untuk naik ke L K UNM.

"Sebenarnya tidak masalah (melanggar aturan PULK) karena kan kita punya struktural terhadap birokrasi. Hasil RDP itu kemarin sebagian besar fakultas sampaikan bahwa tidak masalah itu persoalan legalitas, yang penting kita diakomodir semua sembilan fakultas," tuturnya. Tuntutan FBS dan FE turut didukung LK fakultas lain. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) misalnya, mereka ikut vokal membahas tuntutan ini di RDP. Presiden BEM FMIPA, Ari Baba Felani mengatakan fakultasnya sepakat menggugat batasan semester, karena ingin semua fakultas bisa bersatu. “FMIPA sepakat untuk gugat persoalan semester 10 di persyaratan pencalonan karena membatasi jenjang kader di beberapa fakultas,” katanya. Menanggapi Gugatan fungsionaris LK fakultas tersebut, Ketua Maperwa UNM, Syahrul Ramadhan mengatakan akan mengakomodir semua tuntutan di RDP. Menurut Syahrul, Maperwa UNM saat ini sedang membahas semua tuntutan itu dan akan mengumumkan hasilnya sebelum menetapkan Tap Maperwa baru. “Melihat tuntutan kemarin, kami sedang membahasnya di internal Maperwa dan juga tetap komunikasi ke fakultas untuk menindaklanjuti hal tersebut,” katanya. (tim)

Tim Reportase Khusus Koordinator : Muh. Khadafi Anggota : Fikri Rahmat Muh. Sauki Muh. Ilham Akbar

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


11

REPORTASE KHUSUS

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

FOTO: MUH FADHIL AQILAH BASYIR

WR III: Aturan LK Tidak Ada Toleransi!

Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni (WR III) Sukardi Weda.

WAKIL Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Sukardi Weda menolak keras tuntutan LK fakultas yang meminta revisi Tap Maperwa terkait persyaratan calon ketua dan anggota Maperwa, serta Presiden BEM. Sukardi ingin semua pihak

tetap konsisten dengan Tap yang ada, dan tidak menoleransi adanya perubahan untuk batas IPK maupun semester. Beberapa waktu yang lalu Maperwa sempat membicarakan tuntutan tersebut dengan Sukardi Weda. Maperwa meminta menurunkan batas IPK dan hanya

Jadwal Tak Jelas, Ketua Maperwa Minta Sabar SAMPAI saat ini belum ada jadwal lanjutan tahapan mubes ditetapkan Maperwa UNM, pascapenangguhan 16 November lalu. Maperwa masih dalam tahap pengambilan keputusan terkait hasil RDP sebelum melanjutkan tahapan mubes. Semua fakultas masih menunggu jadwal terbaru mubes dan juga hasil dari RDP, kedua hal itu akan menjadi jalan baru bagi LK UNM. Bila hasil RDP bisa mengakomodir keinginan semua fakultas, bisa dipastikan

semua fakultas akan turut andil di mubes nantinya. Namun jika sebaliknya, mubes diperkirakan hanya akan diikuti beberapa fakultas saja. Belum adanya jadwal lanjutan menimbulkan pertanyaan dari fungsionaris fakultas. Pasalnya RDP sudah berlalu dua pekan, sehingga dianggap hasil RDP seharusnya sudah keluar. Penentuan calon ketua dan anggota Maperwa, dan Presiden BEM dari fakultas pun tertunda. “Belum ada juga pembicaraan mengenai koalisi ataupun sikapnya MIPA ke depannya. Berhubung mubes universitas juga sementara ditangguhkan,” kata Ketua Maperwa FMIPA Israyadi Aswar. Presiden BEM FBS, Amastasha juga mengatakan fakultasnya belum jelas akan mengutus atau tidak. Tuntutan terkait aturan Maperwa hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. “Kalau mengenai Maperwa dan BEM universitas yang komunikasi terus itu Maperwanya FBS, jadi kalau saya kurang tahu. Itu ji ku tahu kalau ditangguhkan dan belum ada hasil,” tuturnya. Ketua Maperwa UNM, Syahrul Ramadhan mengatakan jadwal mubes akan diumumkan setelah hasil RDP keluar, mereka sementara membahas perampungan hasil RDP, setelah itu Mubes akan dilanjutkan kembali. Namun Ia tetap komunikasi bersama LK fakultas. “Sementara kami bahas itu, secepatnya akan diumumkan kalau selesai pembahasannya,” katanya. Ia berharap semua fakultas bersabar menunggu hasil dari RDP, karena perlu pembicaraan matang agar hasilnya mampu dipertanggungjawabkan ke semua sivitas. “Kami harapkan semua pihak untuk sabar menunggu lanjutan Mubes, setelah pleno kami akan segera mengumumkan hasil RDP lalu melanjutkan tahapan Mubes,” jelasnya. (tim)

ketua saja yang dibatasi IPK 3.00. Namun Sukardi mengaku menolak permohonan tersebut. "Saya katakan tidak, adikadik yang menjadi fungsionaris LK adalah contoh, mereka adalah mahasiswa berprestasi yang harus menjadi role model untuk adikadiknya. Oleh karena itu pada saat penerimaan maba saya tekankan kalau ingin jadi pengurus LK harus cerdas, IPK 3.00," katanya. Mengenai batas semester, Ia mengatakan semester delapan sudah sangat maksimal, tidak boleh lewat karena akan melanggar peraturan. Bagi mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS ini, aturan tetap harus diikuti, meski tak sesuai dengan harapan beberapa pihak. Sukardi juga menjelaskan, pandemi Covid-19 menghalangi mubes yang seharusnya diadakan September, namun terpaksa dialih-

kan ke Desember. Namun baginya, tidak berarti semester yang dihitung adalah semester sembilan, karena nilai yang dimasukkan nantinya tetap nilai semester delapan. "Kenapa juga ini adik-adik memaksakan batas maksimal semesternya ditambah? Kalau ditambah, kamu terlambat selesai, kasihan UNM ini terpuruk rangkingnya, jadi banyak pertimbangan," jelasnya. Alumnus Universitas Indonesia ini mengaku telah mengetahui ada dua fakultas menggugat Tap Maperwa, tapi menurutnya Tap tersebut mengacu ke PULK yang sudah lama ditetapkan. Sehingga tidak bisa diubah karena tidak ada aturan lain yang bisa dipakai selain PULK saat ini. "Mau bagus atau tidak harus diikuti, karena itu aturan resmi," tegas Sukardi Weda. "Kadang-kadang adik-adik ada yang bilang, oh kami tidak dilibatkan dalam menyusun aturan. Wah,

bagaimana kau dilibatkan aturan ini sudah lama dianut UNM, kau baru masuk ke sini, sudah ada aturan," tuturnya. Baginya apa yang terjadi saat ini adalah risiko yang harus diterima bersama. Menyatukan organisasi, lanjut Sukardi, memang susah apalagi di tataran universitas. Baginya, satu atau dua fakultas tidak mau gabung bukan jadi masalah, harus tetap jalan. Jika LK bersangkutan tetap kukuh memaksakan melanggar aturan, Ia menegaskan pimpinan UNM tidak akan setuju serta tidak akan melantik dan memberikan anggaran dari universitas. "Mohon maaf, saya orangnya moderat, tapi saya kalau aturan saya konsisten, tidak ada toleransi!" tegasnya. Ia berharap LK UNM tetap bisa berjalan sebagai organisasi yang profesional dan sesuai AD/ RT-nya. (tim)

Satukan Sembilan Mata Oranye TUNTUTAN sejumlah fakultas terhadap Tap Maperwa menandakan perebutan jabatan presiden mahasiswa UNM kian serius. Lembaga Kemahasiswaan UNM (BEM dan Maperwa) kini sedang bersiap mencari nakhoda baru. Kesempatan ini ingin dimanfaatkan fakultas, dengan menyumbangkan ide bahkan sosok ideal seorang Presiden BEM dan Ketua Maperwa UNM. Sejatinya, BEM dan Maperwa UNM seharusnya telah memiliki pemimpin baru di Desember ini. Namun, gugatan LK tingkat fakultas, membuatnya tertahan sementara waktu. Walau sudah berjalan sekitar dua pekan, tahapan Mubes XIX LK UNM belum diketahui kapan akan selesai, setelah tahapan ditangguhkan pada 16 November lalu. Penangguhan karena dua fakultas menggugat isi Ketetapan Maperwa mengenai tata cara pencalonan dan pemilihan anggota Maperwa, Ketua Umum Maperwa, dan presiden BEM UNM. Jabatan ketua dan anggota Maperwa, serta Presiden BEM UNM memang 'seksi' bagi fungsionaris LK UNM, apalagi jabatan Presiden BEM. Diibutuhkan sosok memiliki kapasitas dan kapabilitas terbaik, agar mampu memimpin mahasiswa UNM yang dikenal memiliki beragam latar belakang. Sembilan fakultas kompak menginginkan presiden BEM baru nantinya mampu menyatukan Sembilan Mata Orane (sebutan untuk sembilan fakultas UNM). Apalagi jika dilihat periode sebelumnya, beberapa fakultas tak bergabung di BEM-Maperwa, bahkan ada yang mundur di tengah jalan. Presiden BEM FIP, Andi Ahmad Farid Kafrawi menyebut sosok paling diharapkan semua mahasiswa adalah sosok mampu membawa satu visi yaitu “kita semua bisa bersatu sebagai LK UNM”. Sosok itu harus miliki jiwa sosial tinggi, agar visi tersebut bisa terjaga melalui hubungan emosional baik di setiap fakultas.

"

"Harus memang merakyat Presiden BEM UNM, kalau saya. Saya lebih merindukan bagaimana sosok yang terpilih nanti bisa menyatukan Sembilan Mata Oranye," jelasnya.

Presiden BEM FIP Andi Ahmad Farid Kafrawi

"Berbicara soal kepemimpinan, yah mungkin ada-ada saja kita berbicara ego tapi saya kira hal seperti ini harus diminimalisir dengan jiwa sosial. Karena kapan kita pasang ego otomatis jiwa sosial kita bakalan rendah, yang itu bakalan sulit," katanya. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling (BK) menyebut sampai saat ini belum pernah melihat Sembilan Mata Oranye bersatu dalam gerakan, paling mentok cuma delapan fakultas. Lanjut dikatakan Ahmad, semangat sembilan fakultas sudah ada, namun belum bergeming dan bergelora sehingga perlu ada sosok yang mampu mewujudkan gelora tersebut. Baginya, percuma setiap fakultas menjaminkan persatuannya, tapi di tingkat universitas justru terpecah satu sama lain. "Harus memang merakyat Presiden BEM UNM, kalau saya. Saya lebih merindukan bagaimana sosok yang terpilih nanti bisa menyatukan Sembilan Mata Oranye," jelasnya. Presiden BEM FE, Awaluddin mendukung figur yang mampu menyatukan semua fakultas, serta memiliki kapasitas mumpuni. Selain itu, Ia berharap figur pimpinannya di universitas adalah orang cerdas dan solutif terhadap suatu kejadian atau isu. "Kalau mendukung salah satu sosok tidak ada, pun menunjuk juga

tidak ada karena kami masih fokus dengan persoalan internal yang kami anggap lebih urgent," katanya. Sejalan dengan Awal, Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Hima Aksi) FE UNM Thoriq juga berharap presiden BEM UNM terpilih nantinya harus lebih transparan mengelola lembaga, agar tidak kehilangan kepercayaan dari fakultas. Serta harus bisa mengawal isu-isu kampus dengan lebih baik. "Harus transparan, bisa mengawal isu-isu dengan baik dan yang terpenting mampu merangkul semua fakultas," tandasnya. Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III) UNM, Sukardi Weda menegaskan, calon presiden mahasiswa (presma) UNM harus sesuai dengan aturan. Mulai dari IPK hingga semester, karena menurutnya presma nantinya akan menjadi contoh kepada mahasiswa, sehingga harus benar-benar berprestasi secara akademik maupun non-akademik. Selain itu Ia berharap presma nantinya bisa membuat program kerja sejalan dengan visi misi UNM, agar membantu UNM menuju target World Class University. "Buat program strategis yang tidak lari dari visi misi UNM. Harus mengacu ke sana, supaya kita tidak menjadi liar, adik itu jadi pedoman, dan harus berperan untuk bangsa, mau sekecil apapun itu," katanya. (tim)

SUDUT + 10 Besar Pimnas 34 – Wajib, tidak ada toleransi ==================== + UKT Mahasiswa Masih di PHP – Harap-harap cepat dikembalikan Dg. Tata

GRAFIS: MUHAMMAD ILHAM AKBAR. B

www.profesi-unm.com

Urai data, ungkap fakta, saji berita


12 PERSONA

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Penjual Korek Jadi Kolektor Gelar

"Jangan pernah merasa puas atas hasil yang dicapai, terus berusaha untuk menggapai yang lebih baik," mungkin sebagian dari kita pasti pernah mendengar kalimat tersebut. Ya, kalimat itu seringkali disematkan kepada orang yang tidak pernah berhenti dan merasa puas akan apa yang sudah Ia miliki, Ia akan terus berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya.

T

idak semua bisa memiliki sifat ini, maka beruntunglah bagi yang memilikinya. Sukardi Weda, satu dari sekian orang yang dikaruniai sifat demikian. Hal ini bisa dilihat dari gelar yang Ia miliki saat ini, tak kurang sekitar 8 gelar Ia miliki mulai dari S1 satu gelar, S2 enam gelar, dan juga S3 satu gelar. Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa bagi lelaki 51 tahun ini. Ternyata di balik sederet gelar yang Ia miliki, terdapat perjuangan yang cukup panjang hingga Ia bisa sejauh ini. Dikutip dari salah satu media, ternyata Sukardi merupakan anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Di usia yang masih muda yaitu saat sekolah dasar (SD) Ia sudah mencari uang sendiri dengan menjadi buruh tukang batu untuk membantu perekonomian keluarga. Bahkan setamat sekolah menengah pertama (SMP) Ia harus dipaksa untuk berhenti lanjut sekolah oleh orang tuanya disebabkan tidak mampu membiayainya lagi. “Saya memilih mencari uang untuk melanjutkan sekolah. Kadang kala teman menyebut saya sudah berhenti sekolah karena sudah dapat uang. Tapi saya memilih diam, dalam pikiran saya menderita seperti ini karena ingin membiayai sekolah,” katanya.

Semenjak itu Ia tidak berhenti bekerja untuk membiayai sekolahnya. Mulai dari menjadi pemikul beras hingga berjualan korek api saat di Makassar. Baginya orang tua jadi motivasi terbesarnya untuk melanjutkan sekolah sebab orang tuanya yang berprofesi petani tidak pernah mengeyam pendidikan apapun. “Selain itu, saya terinspirasi oleh para filsuf yang menekuni banyak bidang,” ucap pria yang kecilnya ini senang mengembala sapi. Doktor Linguistik ini memulai kuliahnya di Makassar tepatnya di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas) pada tahun 1989. Ia merupakan salah satu mahasiswa cerdas yang mampu menyelesaikan kuliah dengan waktu 3 tahun 10 bulan. Ia bahkan menjadi alumni lulusan tercepat dan sempat menjadi asisten dosen selama kuliah. “Selepas S1, saya sempat bekerja di Jakarta, tepatnya di Tiga Utama Tours & Travel selama kurang lebih 2 tahun. Karena kecintaan saya di dunia akademik, saya kembali ke Makassar,” jelasnya. Di Makassar Ia melanjutkan kuliah S2 dalam bidang English Language Studies (ELS) dan berhasil menyelesaikannya dalam kurun waktu 1 tahun 10 bulan. Setahun

kemudian tepatnya 1998 Ia lanjut ke jenjang Doktoral program studi (Prodi) Linguistik kosentrasi ELS, saat dijenjang ini Ia sempat cuti dikarenakan mengambil magister keduanya dibidang kosentrasi Manajemen Pendidikan UNM. Selepas itu Ia kembali melanjutkan kuliah doktoralnya dan selesai pada tahun 2005. “Pada tahun 2003, saya mendapat beasiswa Ford Foundation International Fellowship Program dari Pemerintah Amerika Serikat,” katanya. Beasiswa ini merupakan studi magister ketiganya. Ia diterima di tiga universitas berbeda yaitu University of Hawai, Sydney University Australia, dan Universitas Indonesia. Namun Ia membatalkan studi di luar negeri karena memilih melanjutkan di Universitas Indonesia dalam jurusan Sosiologi dengan kosentrasi Manajemen Pembangunan Sosial dengan dibiayai beasiswa Ford Foundation tersebut. Selama menempuh gelar magister ketiganya ini Ia sempat mengikuti beberapa pelatihan

FOTO: MUH FADHIL AQILAH BASYIR

baik di dalam maupun luar negeri sebelum akhirnya menyelesaikannya pada tahun 2006. Setelah menyelesaikan studi magisternya di Jakarta Ia kembali lagi ke Makassar. Ia sempat menjadi Sekretaris Dekan Fakultas Peternakan Unhas, sebelum akhirnya diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Makassar (CPNS) di Fakultas Bahasa dan Sastra, dan ini merupakan pendaftaran kelimanya. Tak puas hati dengan 3 gelar magister Ia akhirnya mengambil studi lagi dalam bidang Strategic Management di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas. Studi ini Ia tempuh pada tahun 2011 - 2013. Dua gelar setelah itu berturut-turut Ia dapatkan yaitu Magister Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada tahun 2014 serta Magister Administrasi Publik di Sekolah Tinggi Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Makassar pada

BIODATA

Nama: Prof. Dr. Sukardi Weda, S.S., M.Hum., M.Pd., M.Si., M.M., M.Sos.I., M.A.P. TTL: Parepare, 5 Januari 1969 Pekerjaan: - Dosen Tetap Fakultas Bahasa dan Sastra UNM - Dosen Tetap PPs-UNM - Ketua Prodi Sastra Inggris FBS – UNM, 2012 – 2020. - Komisioner KPID Sulsel, 2011 – 2014, 2014 - 2017 - Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan FBS UNM 2019 -2020 - Wakil Rektor Bidang Akademik UNM 2020 - Sekarang Riwayat Pendidikan: SDN 37 Parepare SMPN 4 Parepare SMAN 1 Parepare S1 (S.S) Sastra Inggris Unhas S2 (M.Hum) English Language Studies Unhas S2 (M.Pd) Manajemen Pendidikan UNM S2 (M.Si) Sosiologi UI S2 (MM) Manajemen Stratejik di FEB, Unhas S2 (M.Soc.I) Komunikasi dan Dakwah, UIN Alauddin S2 (M.Adm. MSDA), LAN Makassar S3 (Dr) English Language Studies Unhas

tahun 2017 silam. Gelar ini merupakan gelar magister keenamnya. Dan semua gelarnya kini semakin lengkap setelah Ia mendapat jabatan akademik tertinggi dalam dunia akademik yaitu profesor yang Ia dapatkan di tahun 2020 ini. (uma)

Peagentry dan K-Pop Dancer Jagoan UNM

FOTO: MUH FADHIL AQILAH BASYIR

Urai data, ungkap fakta, saji berita

SEMASA mudanya, Aroyo Rani Paramitha mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis (AB) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah meraih banyak prestasi di bidang peagent. Pertama kali Ia terjun di dunia peagent atau modelling yaitu saat masih berstatus siswi, dirinya saat itu ditunjuk mewakili sekolahnya ke ajang Duta Keker Fajar 2018. Tak di sangkah Ia berhasil tembus top 10 Duta Keker dengan pengalaman seadanya. Tak puas sampai disitu, berbekal pengalaman top 10 duta keker itu, dirinya kembali terpilih menjadi wakil kecamatan di ajang Duta Pemuda Pelopor 2019, alhasil Ia menjadi juara favorit. Walaupun dua hasil yang diraihnya ini adalah kabar yang menggembirakan, dirinya masih merasa kurang percaya diri karena baginya Ia masih memiliki wawasan yang minim saat berbicara di depan publik, sehingga Ia berniat ikut ajang peagent lainnya. “Sebenarnya saya

tidak percaya diri terjun ke dunia modeling karena fisik yang kurang memadai. Seringkali juga saya dapat hinaan dari orang-orang yang meremehkan saya dari situ saya merasa di rendahkan karena di pandang sebagai orang yang kurang pintar, sehingga saya bertekad untuk mengasah diri dengan mengikuti lomba modeling. Akhirnya saya bisa ikut dan memiliki banyak pengalaman,” katanya. Akhirnya setelah masuk kuliah Ia pun kembali mengikuti ajang pemilihan Miss Sulawesi Selatan 2020 yang diadakan oleh Indonesia Male Peagent (IMP). Tapat 12 September 2020 Ia resmi menyandang gelar Miss Sulsel 2020. Ia pun mengaku sangat senang sekaligus terharu, berkat usahanya selama ini Ia bisa membanggakan orang sekitarnya. Namun bergitu, Ia tetap paham bahwa semua yang Ia capai adalah tanggung jawab dan harus siap menerima risiko nantinya. Saat proses karantina itu juga Ia diberikan pengetahuan untuk berbicara di depan publik dan juga etika layaknya sebagai Miss Sulsel. “Berbekal dari proses karantina pun muncul tekad yang kuat supaya saya tak lagi pesimis membuat topik

untuk masuk di grand final, berkat kerja keras akhirnya membuahkan hasil menggembirakan bagi keluarga dan orang-orang yang selalu mendukung karena berhasil menyabet gelar The Winner Miss Sulsel 2020,” jelasnya. Tak hanya jago dalam dunia peagent, gadis yang genap 19 tahun pada 13 November lalu ini juga ternyata memiliki bakat dancer. Hal ini diketahui setelah Ia bercerita bahwa sejak kecil hobinya itu dance dan setiap saat diriya mencari inspirasi di sosial media tentang teknik dance dan lomba-lomba terbaru untuk meningkatkan kemampuannya. Sampai saat ini Ia terus mengasa bakat dance-nya guna mengikuti kompetisi dance selanjutnya. Selain untuk mengikuti lomba, bakat yang selalu Ia asah juga untuk mewujudkan impiannya menjadi dance professional. “Semuanya itu berawal dari hobi ku, karena memang saya suka dance dan selalu ku asa terus bakat itu dari kecil untuk bisa menunjukkan bahwa saya bisa lebih dari sebelumnya,” katanya. Setiap perjalanan pasti tak semudah yang dibayangkan. Itu pun terjadi pada Mitha, mahasiswi angkatan 2019 ini mengaku masih

sulit mengatur waktu untuk latihan, perkuliahan, dan membantu orang tua. Namun menurutnya orang tuanya tidak mempermasalahkan hal itu dan selalu mendukungnya lewat doa ataupun menfasilitasi kebutuhan kegiatannya. “Saya biasa susah manajemen waktu ku untuk kuliah, latihan dance, dan jaga adek yang masih kecil. Sisa saya yang memilih mana paling utama dilakukan. Tapi keluarga ku selaluj i dukung kegiatan yang ku lakukan selama itu baik menurutnya,” terang dara cantik asal Barru ini. (mad) BIODATA Nama: Aroyo Rani Paramitha TTL: Makassar, 13 November 2001 Asal Daerah: Barru Hobi: Dance Prestasi: - Top 10 Duta Keker 2018 - Juara 2 Kpop Dance Cover Amprlogy 2019 - Juara 2 Kpop Dance cover Fajar 2019 - Juara Favorite Kpop Dance Cover PiPo Mall Distric 2019 - - Favorite Duta Pemuda Pelopor Olahraga 2019 - Juara 2 Kpop Dance Cover Oto Rider 2019 - Juara 3 Your Time Kpop dance cover 2020 - Juara 2 Fashion Show Orient 2020 - Juara 2 MB FEST kpop dance cover 2020 - The Winner Miss SulSel 2020

www.profesi-unm.com


13

SPESIAL WEBINAR

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Guru Tombak Peradaban tahun 2030-2045. Kini guru harus menjadi fasilitator, motivator dan katalisator dunia Pendidikan. Generasi emas yang dinantikan itu nantinya menjadi modal berharga Republik Indonesia di umur 100 tahun. “Sekarang yang harus dilakukan bagaimana cara pandangan, cara berfikir, dan cara berpindah. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa guru sudah bisa menjadi katalisator dalam pendidikan,” ucapnya. Ia menilai tidak banyak orang bisa menjadi guru yang hebat. Pun baginya orang hebat tidak terlepas dari hasil didikan guru. Sebab itu, menurutnya guru menjadi tombak perubahan. “Sesungguhnya guru dalam dimensi apapun tidak tergantikan untuk memajukan dunia pendidikan,” jelasnya. Daring - Narasumber Webinar Spesial Hari Guru Nasional LPM Profesi UNM

PERINGATAN hari guru tahun ini dijadikan momentum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM). Lembaga kuli tinta ini ikut menyemarakan hari itu dengan menggelar Webinar Nasional Spesial Hari Guru “Lakon Pendidikan Digital dalam Perspektif Media di Era Kelimpahan”, Sabtu 28 November lalu. “Guru adalah peletak dasar bangsa, guru adalah orang-orang hebat,” ujar Rektor UNM, Husain Syam saat membuka kegiatan terse-

but. Melalui video conference, Husain Syam menilai guru yang baik perlu merancang pembelajaran sesuai era masa kini. Khususnya di era milenial sekarang, guru besar Fakultas Teknik (FT) UNM itu mengatakan, pendidik dan tenaga kependidikan harus mampu menyesuaikan keadaan. Terutama ketika menghadapi era milenial mereka perlu menyesuaikan kurikulum hingga metode pengajaran. “Tenaga pendidik harus mampu menyesuaikan. Jika hari ini kita be-

FOTO: DOKUMEN PROFESI

rada di era milenial, kita harus menjadi anak milenial dalam merancang sebuah kurikulum,” tuturnya. Peran guru dalam menciptakan generasi masa depan yang unggul makin vital, tatkala Indonesia tengah berada di ambang gerbang bonus demogafi. Sebuah masa di mana masyarakat usia produktif Indonesia mencapai jumlah tertinggi. Seperti dijelaskan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan, Hasnawi Haris bahwa demi menggapai generasi emas saat bonus demografi

Generasi “Pemungkin”, Harapan Bangsa GENERASI “Pemungkin” bermakna memungkinkan hal yang tidak mungkin. Begitulah kata Ketua Dewan Pers RI, M. Nuh saat menjadi pembicara Webinar Nasional Spesial Hari Guru LPM Profesi UNM. Pun generasi yang dimaksud adalah generasi yang mampu melihat setiap kemungkinan atau peluang dari setiap ketidakmungkinan. Mantan Menteri Pendidikan Nasional itu secara gamblang mengupas bagaimana cara menyiapkan generasi “pemungkin” untuk menyongsong bonus demografi di tahun 2045 sehingga orang dari golongan yang tidak berdaya bisa mendapat prestasi dan kedigdayaan melalui pendidikan. Guru atau pendidik menurutnya punya peran penting dalam hal ini. Ia menyebut peran penting itu adalah mengajarkan tentang keutuhan yang mencakupi sikap, keterampilan dan pengetahuan. “Ketiga-tiganya ini penting menjadi satu bagian utuh

dari yang namanya manusia,” sebutnya. Tidak hanya itu, dirinya mengungkapkan bahwa guru adalah pembelajar sejati yang berarti perlu untuk sosok ini mengenal esensi pendidikan. “Saya beberapa kali menyampaikan ini dan saya harus berhati-hati menyampaikannya bahwa ada kecenderungan orang menyamakan antara education dan training. Ini rawan sekali, mereduksi makna pendidikan seakan-akan pendidikan itu sama dengan training,” terangnya Dari pereduksian makna ini, banyak guru tidak mengajarkan pembelajaran yang tidak dipakai di saat itu juga. Padahal pendidikan punya yang namanya body of knowledge sehingga sewaktuwaktu ilmu tersebut dibutuhkan. “Pendidikan itu ibaratnya seperti menyiapkan landasan pacu, lebih panjang dan lebih lebar dibanding pesawatnya sehingga jangan berkata yang ini tidak usah

dipakai, ilmu itu punya body of language,” sebutnya. Di video conference yang diselenggarakan Sabtu 28 November lalu itu, Ia menghimbau agar guru sebagai pembelajar sejati sepatutnya untuk terus belajar menyesuaikan era. Pasalnya, zaman terus berubah pun ketika tanpa belajar, ilmu dan teknologi yang guru miliki bisa kedaluwarsa. Sebagai contoh, pria yang pernah menjabat Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 membuat banyak hal berubah begitu pun pendidikan. Ketika pandemi ini melanda berarti ada keadaan baru muncul, ada kebutuhan baru. Sehingga demi menghadapinya perlu terobosan baru di bidang pendidikan. “Covid-19 memaksa kita untuk berubah baik itu karena terpaksa atau kesadaran. Kalau tidak mau berubah musnah yang akan didapat,” ujarnya. (ila)

Tantangan Guru Menurut Soesilo • Hak peserta didik untuk mendapatkan Pendidikan yang layak harus tetap dapat dipenuhi • Tenaga pendidikan profesional di era global harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran bagi semua peserta didik • Tenaga pendidikan profesional harus dapat belajar dengan cepat dan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang berubah secara cepat, sehingga mampu menularkan semangat beradapatasi pada perubahan, secara cepat dan akurat • Berbagai moda dan luring yang disediakan oleh Kemdikbud atau yang tersedia secara gratis dan bebas dapat digunakan Tenaga pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran • Seluruh ekosistem sekolah harus siap memasuki era kebiasaan dengan melakukan terobosan dan transformasi www.profesi-unm.com

Hadirkan Koordinator Pokja Kemdikbud dan Ketua Dewan Pers Tidak hanya Rektor UNM dan Ketua PGRI Sul-sel. Webinar Nasional LPM Profesi UNM ini turut menghadirkan Koordinator Pokja Kerjasama Hubungan Masyarakat Kemdikbud RI, Soesilo dan Ketua Dewan Pers RI, M. Nuh. Di webinar tersebut Soesilo menjawab bagaimana meramu kualitas pendidikan Indonesia dan merdeka belajar. Ia menjelaskan bahwa aspek merdeka belajar tidak bisa

menjadi kepentingan komunitas saja. Melainkan jadi tanggung jawab kita semua untuk mengambil andil dalam pendidikan, utamanya guru sebagai tenaga pendidik dan juga peserta didik. “Program merdeka belajar adalah ruang yang diberadakan di mana guru jadi penggerak dan diberikan kebebasan untuk bereksperimen. Utamanya kebebasan dalam melakukan pembelajaran,” ucapnya. Lebih lanjut, Alumnus Program Doktor Ilmu Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta ini menyimpulkan beberapa poin tantangan yang harus diperhatikan dan dipenuhi tenaga kependidikan. “Demi mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas dan harus dipenuhi oleh tenaga pendidikan profesional dalam mensiasati era pendidikan 4.0,” ujarnya Sementara itu, M. Nuh melalui video conference mengupas cara menyiapkan generasi “pemungkin” untuk menyongsong kejayaan Indonesia 2045. Gagasan generasi "pemungkin" ini olehnya punya makna mewujudkan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. “Anak-anak yang keluarganya dari buruh tani ini bisa dapat kesempatan mengenyam pendidikan tinggi hingga ke luar negeri. Sehingga yang kita harapkan, pendidikan itu memungkinan apa yang tidak mungkin,” ujarnya saat menampilkan materi di webinar. (ila)

Kata Mereka "Terima kasih kepada seluruh panitia LPM Profesi UNM, PGRI Sulsel, Dewan Pers dan Kemdikbud RI," Sukma Intang Guru SMKN 1 Bulukumba

"Pemateri dan panitianya luar biasa serta ilmu yang didapatkan banyak manfaatnya," Harifuddin Mahasiswa Adminitrasi Pendidikan FIP UNM

"Materi yang dibawakan di webinar saya kira sangat bagus. Saya pribadi jadi punya tambahan semangat setelah mendengar narasumber," Andi Marjuni Pengawas TK Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone

Urai data, ungkap fakta, saji berita


14

LIFESTYLE

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Cek Suhu - Peserta UTBK mengecek suhu tubuh sebelum memasuki Gedung Pinisi UNM, Senin (6/7).

Hingga saat ini Covid-19 masih mewabah di belahan dunia termasuk Indonesia. Imbas dari pandemi ini masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah demi memutus rantai penyebaran virus. Covid-19 mudah menular melalui beberapa cara, seperti kontak langsung manusia maupun dengan benda yang telah terkontaminasi. Im-

bauan untuk tetap di rumah jadi salah satu jalan untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19, karena virus yang satu ini bisa bertahan selama

FOTO: MUHAMMAD ILHAM AKBAR. B

Laku UNM Respon Normal Baru

beberapa jam hingga berhari-hari di permukaan benda. Pemerintah Indonesia pun sempat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah yang tenggerai rawan penyeberan Covid-19. Di beberapa sektor pekerjaan dan pendidikan akhirnya harus menjalani sistem Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH). Dan sekarang

Indonesia mulai menerapkan new normal setalah PSBB berakhir untuk memulihkan roda perekonomian. New normal atau kenormalan baru merupakan pola hidup yang diberlakukan agar dapat beraktivitas di luar rumah seoptimal mungkin di tengah pandemi Covid-19. Sehingga setiap orang beradaptasi dalam menjalani perubahan perilaku dengan protokol kesehatan. Menurut Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah Indonesia Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa new normal merupakan kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat. Sementara itu salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Gusnadi mengatakan sistem new normal belum layak diberlakukan pada beberapa daerah di Indonesia khususnya di Kota Makassar. Pasalnya status masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. “Kalau di masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Makassar saya kira cukup susah menerapkan new normal, karena banyak masyarakat yang belum menjalankan dengan baik protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah. New normal bisa diterapkan hanya saja pemerintah harus tegas kepada masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” katanya. Menanggapi hal ini, Ketua Program Studi (Kaprodi) Sosiologi, Idham Irwansyah mengatakan

butuh sosialisasi yang lebih intens untuk penerapan new normal, karena merupakan model adaptasi yang merubah perilaku serta kebiasaan-kebiasaan yang sudah terinternalisasi dalam diri setiap orang. Mengubah perilaku tersebut tidak mudah karena pada dasarnya perilaku sosial terbentuk melalui proses belajar yang panjang. “Masalah penerapan new normal bukan persoalan layak atau tidak layak, siap atau tidak siap. Kalau menunggu layak maka akan menghambat proses kehidupan bermasyarakat lainnya, dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan lainlain. Sehingga masyarakat dengan segala aspek kehidupannya dituntut untuk mampu beradaptasi dengan pandemi yang melanda dunia saat ini. Model adaptasi inilah yang saat ini disebut dengan new normal,” jelasnya Lanjut, menurutnya pemerintah sangat berperan terkait persoalan tersebut dengan terus memberi sosialisasi serta menghadirkan regulasi yang tepat sehingga penerapan new normal bisa meminimalisir bahkan memutus rantai penyebaran Covid-19. “Kondisi sekarang, pandemi ini memaksa kita melakukan perubahan itu secara cepat. Untuk itu, pemerintah harus hadir memberikan sosialisasi dan menghadirkan regulasi yang tepat sehingga penerapan new normal bisa memutus rantai penyebaran Covid-19,” katanya. (mar)

Starter Pack New Normal DITERAPKANNYA sistem new normal di Indonesia maka masyarakat sudah bisa beraktivitas di luar rumah namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu new normal starter pack kit yang wajib dibawa. Berikut starter pack yang wajib dibawa saat keluar rumah:

Wajib Pakai Masker dan Siapkan Masker Cadangan

Masker sangat penting dipakai saat beraktivitas di luar rumah hal ini sebagai salah satu langkah agar terhindar dari penularan Covid-19. Selain itu membawa masker cadangan juga sangat penting untuk menggantikan masker apabila sudah tidak layak untuk dipakai lagi.

Selalu Mencuci Tangan dengan Sabun

Selalu mencuci tangan dengan sabun. Mencuci tangan setelah beraktivitas sangat diwajibkan agar segala macam jenis bakteri dan virus yang menempel pada tangan dapat hilang.

Jangan Lupa Hand Sanitizer Cairan antiseptik berupa hand sanitizer juga sangat penting untuk dipersiapkan saat akan beraktivitas diluar maupun didalam ruangan, gunakan cairan antiseptik sebelum ataupun sesudah melakukan atau memegang sesuatu.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Siapkan Tisu Basah dan Kering Membawa tisu basah dan kering saat beraktivitas di luar maupun di dalam ruangan disarankan, tisu basah dapat dipakai pada saat menyentuh gagang pintu,membersihkan kursi atau peralatan lainnya. Dan tisu kesing dapat dipakai untuk mengeringkan tangan yang telah dicuci.

Cukupi Asupan Gizi Gizi yang cukup dapat meningkatkan imun tubuh kita, dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C, serta mengonsumsi suplemen atau multivitamin untuk menambah nutrisi kita sehari-hari sehingga membantu menjaga ketahan an tubuh kita agar tidak mudah terpapar Covid-19.

Pakai Peralatan Pribadi Membawa peralatan pribasi seperti peralatan makan, botol minum, alat ibadah pribadi saat melakukan aktivitas diluar rumah sangat dianjurkan sebagai langkah pencegahan penularan virus Covid-19 yang berada di sekitar kita.

www.profesi-unm.com


15 PROFESIANA

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

Palukka Helm Bersarang di FIP JIKA Anda berkunjung ke Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) pastikan Anda menyembunyikian helm. Pasalnya, fenomena kehilangan helm di Kampus Hijau, sudah lazim terjadi. Kasus kehilangan helm sangat meresahkan mahasiswa, satpam pun memilih angkat tangan. Kasus kehilangan pelindung kepala ini pernah menimpa Fikri Maulana. Ia menceritakan, peristiwa naas ini terjadi pada 13 November lalu, sekira pukul 07.30 pagi. Saat itu Fikri memarkir motornya di parkiran samping lapangan tenis. Kemudian helmnya disimpan di pengait yang terletak di bawah sadel. Namun, saat kembali tepatnya pada pukul 10.00 helmnya sudah tidak ada di motornya. Ia mengaku sempat bertanya ke mahasiswa sekitar tapi hasilnya nihil, Ia tidak mendapatkan informasi apapun. "Pas ka mau pulang, tidak adami helmku. Padahal, dari praktik Penjas," bebernya. Tak hanya Fikri, dua mahasiswa lain juga jadi korban, yakni Putri Amalia dan Dewi Resky mahasiswa PGSD. Putri Amalia mengaku kehilangan helmnya yang tergantung di spion motor. Keduanya kehilangan helm disaat hari menjelang malam. “Saya taruh di spion motor lalu olahraga untuk matkul penjas, kemudian sekitar magrib helm sudah hilang,” ungkap Putri Amalia. Sampai saat ini tercatat sudah ada empat mahasiswa yang mengaku menjadi korban kehilangan helm. Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIP, Ahmad Farid Kafrawi, menuding keamanan kampus menjadi penyebab mahasiswa sering kehilangan helm. Menurutnya saat ini keamanan kampus FIP tidak bekerja secara optimal. “Yah tentunya ini kembali

ke persoalan keamanan kampus, CCTV saat ini tidak berfungsi, dan pihak keamanan dalam hal ini security kampus juga tidak bekerja secara optimal dalam menjaga keamanan dalam kampus.” katanya. Untuk mengantisipasi hal itu, Ia mengaku telah melakukan sosialisasi kepada mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam menjaga motor dan helmnya agar kedepannya tidak terjadi kejadian serupa. "Kemudian untuk solusinya, dekat-dekat ini akan adakan dialog dengan pimpinan fakultas agar secepatnya menyikapi persoalan ini," jelasnya. Menanggapi hal tersebut, pimpinan fakultas beranggapan bahwa kasus kehilangan ini yang salah adalah mahasiswa. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Dekan Administrasi dan Keuangan (WD II) FIP, Pattaufi, menurutnya semestinya mahasiswa lebih berhati-hati dalam menjaga barang-barangnya agar terhindar dari kasus pencurian seperti saat ini. Ia juga menanyakan mengapa banyak mahasiswa yang bertahan sampai malam di kampus. Padahal sudah dilarang untuk datang ke kampus dan bertahan sampai malam. “Mahasiswa kan masih dilarang masuk di kampus. Jadi, apakah itu menjadi kesalahan kami (sebagai) pimpinan? Tanya juga mahasiwa apakah sudah patuhi aturan, tidak berkegiatan sampai malam" tuturnya. Dosen Teknologi Pendidikan itu, menjelaskan saat ini kampus menerapakan beberapa pembagian jam jaga dan selalu dijaga dua satpam. Makanya, Ia mengharapkan agar mahasiswa memakirkan motornya di tempat yang mudah dipantau. (tis)

Dekan FIP:

Keluar Mako Saja!

“Saya usirko keluar dari sini, kurang ajar, keluar, keluar mako saja!” kata Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Abdul Saman mengusir mahasiswa. “Melihat sifat dari Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, maka dengan ini himpunan mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah menyatakan walk out dari rapat,” timpal Ketua Umum Himaplus FIP UNM, Muh Rifki Nugraha.

I

tulah sepenggal panasnya perdebatan antara pimpinan FIP dengan pengurus LK FIP, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Ruang Senat FIP UNM, Senin (30/11). Rapat ini membahas aspirasi mahasiswa bersama birokrasi terkait kejelasan sekretariat, hingga keterlibatan LK dalam penyusunan Rancangan Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga (RAKL). Perdebatan panas bermula kala Rifki menolak sekretariatnya di lantai dasar satu gedung di FIP, dipindahkan ke lantai tiga Gedung Laboratorium Terpadu FIP UNM. Menurutnya, tempat yang diberikan birokra-

si sulit diakses pengurus dan jauh dari sekretariat LK lain, sebab ruangannya di lantai teratas laboratorium. Belum lagi Rifki mengaku, pintu utama laboratorium itu kerap terkunci, sehingga pengurusnya kewalahan ketika ingin memasukinya. “Sekarang tertutup terus, dan ruangan sekarang sudah tidak seperti kemarin yang bebas dipakai rapat,” akunya. Namun Dekan FIP, menganggap persoalan sekretariat telah tuntas, dan enggan membahas ulang. Namun Rifki yang juga tetap ngotot membicarakan sekretariat, akhirnya menyulut emosi Abdul Saman, hingga seketika mengusir Rifki dari forum. “Yang kami tidak terima pimpinan langsung mengambil langkah otoriter sebelum kami menyampaikan alasan kenapa kami bertahan (sekretariat) di lantai dasar,” keluhnya. Video perdebatan pimpinan FIP dengan mahasiswanya sempat diabadikan mahasiswa. Video berdurasi 1 menit 37 detik itu kemudian tersebar di jajaran pengurus LK. Dekan FIP dikecam atas aksinya itu. (ila)

Kala Dosen Ngeluh Ngajar "Jadi kami di jurusan BK itu sangat membutuhkan sekali dosen, karena banyaknya beban kerja yang dihadapi, dan sekarang BK hanya memiliki 10 orang dosen saja," Ketua Prodi BK Muhammad Anas

DOSEN Program Studi (prodi) Bimbingan Konseling (BK), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mengeluh. Mereka kewalahan mengajar 448 mahasiswa. Padahal, jumlah dosen Prodi BK hanya 10 orang. "Jadi kami di jurusan BK itu sangat membutuhkan sekali dosen, karena banyaknya beban kerja yang dihadapi, dan sekarang BK hanya memiliki 10 orang dosen saja," kata Ketua Prodi BK, Muhammad Anas. Anas blak-blakan mengaku para dosennya kewalahan, karena

harus mengajar ratusan mahasiswa. Walaupun hanya secara daring, namun hal itu tetap menguras tenaga sebab harus berjam-jam di depan komputer/laptop. Belum lagi ditambah beban kerja lain di luar rutinitas mengajar. Anas meminta pihak fakultas atau universitas bisa mengabulkan permintaan penambahan dosen. “Karena setiap tahun mahasiswa selalu bertambah. Sedangkan dosen banyak yang pergi untuk lanjut studi sehingga dosen pun berkurang,” jelasnya. (pr18)

ILUSTRASI: RATU FATHONAH AMALIA

Kasihan, UNM Tak Punya Uang

www.profesi-unm.com

JANJI manis birokrat UNM mengembalikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa penerima subsidi, tak kunjung terealisasi. Sudah empat bulan mahasiswa menanti uangnya kembali. Namun hingga hari ini, sepeserpun tak kembali. UNM sebelumnya sudah berjanji akan mengembalikan UKT mahasiswa terdampak Pandemi Covid-19. Pengembaliannya beragam, bergantung kondisi ekonomi setiap mahasiswa. Ada yang kembali 50 pers-

en, ada juga 100 persen. Lamanya proses pengembalian inilah, menimbulkan tanda tanya di kalangan mahasiswa. Lala (bukan nama sebenarnya), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial ini mulai risau kejelasan uangnya. Apalagi, hingga sekarang belum ada informasi terbaru dari pimpinan kampus tentang mekanisme pengembalian UKT-nya. "Sudah lama saya tunggu informasi mengenai pengembalian UKT, tapi tidak ada juga sampai saat ini. Nda tahu juga di mana mi itu uang sekarang. Setidaknya kasih alasan kenapa hingga saat ini belum kembali, biar kita juga tidak overthinking," kata Lala. Keresahan serupa dirasakan mahasiswa Jurusan Administrasi, Siti (samara). Pasalnya semester ganjil sisa hitungan hari akan berakhir. Siti takut jika UKT yang

"UNM tidak punya uang, yang punya uang negara. Tapi dapat diminta sesuai dengan program yang diajukan," Wakil Rektor II Karta Jayadi

sudah dibayar tidak bisa dikembalikan karena alasan pergantian semester. “Padahal uangnya bisa saya kembalikan di orangtua, setidaknya

mengurangi beban mereka, karena menurut saya hal ini meresahkan melihat kondisi ekonomi orangtua saya yang menurun akibat terdampak Covid-19 ini," ucapnya. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (WR II), Karta Jayadi berdalih UKT mahasiswa tidak lagi di kampus, melainkan kini ada di kas negara. Pihaknya menunggu petunjuk teknis (juknis) dari kementerian terkait pengembalian UKT. "UNM tidak punya uang, yang punya uang negara. Tapi dapat diminta sesuai dengan program yang diajukan," terangnya. Mantan Dekan Fakultas Seni dan Desain ini tidak dapat memastikan kapan UKT tersebut akan diberikan ke mahasiswa. Namun, jika juknis tidak kunjung keluar, kemungkinan uang terlanjur keluar, dipakai untuk UKT semester berikutnya. (nih) Urai data, ungkap fakta, saji berita


16

PARIWARA

Urai data, ungkap fakta, saji berita

LPM Profesi UNM - Edisi 244 Desember Tahun MMXX 2020

www.profesi-unm.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.