Tabloid Mahasiswa UNM Profesi "Berbeda Tak Harus Diskriminasi" Edisi 260 2022

Page 1

Hal.

BERBEDA TAK HARUS DISKRIMINASI

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 260 September Tahun MMXXII
4 Pendidikan Hak Semua Gender
5 Keberagaman Gender Masih Pro Kontra
14 Awas Jalan Kampus Gunsar Penuh Lubang!
Hal.
Hal.

Baru-baru ini kasus diskriminasi di instuisi Pendidikan terjadi lagi.

Universitas Hasanuddin beberapa waktu lalu mengusir mahasiswa secara terang-terangan yang mengaku non-biner (gender netral). Kejadian ini pun berlangsung pada saat PKKMB di Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin yang membuat mahasiswa yang mengaku gender netral tersebut diusir di hadapan para mahasiswa baru dan seluruh civitas Unhas sehingga menimbulkan pro dan kontra berbagai pihak.

Karena hal tersebut Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa memnita maaf atas diskriminasi yang terjadi di kampusnya itu. Laporan dari Lembaga

Bantuan Hukum (LBH) menyebutkan diskriminasi pendidikan menempati posisi ketiga dalam jenis-jenis diskriminasi yang sering dialami orang-orang yang memiliki identitas gender berbeda dengan mayoritas masyarakat. Diskriminasi yang paling sering dialami adalah persekusi, disusul oleh upaya paksa pemidanaan.

Hal seperti ini sebenarnya sah-sah saja, namun masalah seperti ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya bagi masyarakat yang mengecam perlakuan hal yang seperti itu, karena memang hal seperti ini tidak konservatif di mata masyarakat Indonesia. Minimnya pengetahuan soal gender juga menjadi salah satu penyebab masyarakat bisa bersikap kontra akan hal tersebut. Akibatnya banyak orang yang mengaku memiliki gender netral mendapat kecaman dari beberapa masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sukardi Weda men-

gatakan tidak akan membatasi pendidikan bagi minoritas gender namun Ia sendiri menganggap hal itu sebagai perilaku menyimpang dan merupakan paham-paham liberalisme. Menurutnya jika ada mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang mengekspresikan keberagaman gender perlu diberikan pemanggilan. Kemudian akan diberikan perlakuan khusus bukan dihadapi secara frontal. Ia pun menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil dalam memberikan perlakuan dengan baik pada mahasiswa tersebut. Seperti mereka harus dilaporkan ke orang yang tepat seperti dosen Pembibing Akademik (PA).

Sedangkan Dalam kacamata sosiologi sendiri penentuan gender digariskan oleh individu dan tidak ada hubungannya dengan faktor biologis. Menentukan gender bukan hanya berdasarkan jenis kelamin namun bagaimana orang memandang atau mengorientasikan diri didalam kehidupan sehari harinya dan ada banyak bentuknya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Program Studi Sosiologi, Idham Irwansyah Idrus. Maka dengan demikian, disrikiminasi terhadap identitas gender dan orientasi seksual orang lain tidak dibenarkan dalam sosiologi.

Jadi, solusi yang tepat yakni memperbanyak pengetahuan mengenai hal yang sensitif seperti ini.Jangan sampai hal yang seperti ini membuat kita terpecah belah, biarkan lah kita hidup berdampingan tanpa memandang suku, agama, dan ras, bahkan maupun gender karena sejatinya semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika membuat kita berbedabeda tapi tetap satu.

Aksi Tolak BBM Berujung Chaos

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bentuk penolakan tersebut dilakukan dengan cara melakukan aksi demonstrasi. Namun, aksi damai yang dilakukan berujung chaos.

Aliansi mahasiswa UNM setidaknya tiga kali melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Unjuk rasa pertama dilakukan pada 1 September 2022 sebelum pemerintah menetapkan harga BBM pada 3 September 2022.

Kemudian disusul dua kali pasca harga BBM bersubsidi naik, yakni pada 5 dan 9 September 2022. Semua unjuk rasa dilakukan di depan Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani Makassar.

Unjuk rasa pertama berjalan

damai. Aksi tersebut diikuti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tiga fakultas yakni Fakultas Ekenomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Selain itu, satu perwakilan lembaga tingkat jurusan juga turut serta yakni Himpunan Mahasiswa Otomotif (HMO) Fakultas Teknik UNM.

Jendral Lapangan Ragil Aditya mengatakan aksi yang dilakukan pada 1 September 2022 masih tergolong kampanye. Sebab saat itu harga BBM Subsidi belum naik. Mereka masih mengumpulkan massa untuk melakukan aksi unjuk rasa dengan skala lebih besar.

“Kita hanya melakukan aksi kampanye dulu. Untuk tahap pertama ini kita hanya memancing massa agar lebih banyak lagi,” kata Ragil.

Dua hari setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi naik, mereka melakukan unjuk rasa lagi di tempat yang sama.

Pada aksi kedua itu, massa aksi mahasiswa UNM bertambah banyak. Jumlahnya mencapi ratusan orang. Bukan hanya dari tiga lembaga tingkat fakultas dan jurusan seperti pada aksi demonstrasi pertama.

Mereka memblokade Jl AP Pettarani dan membakar ban bekas di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Aksi kedua ini dipipmpin Jenderal Lapangan Rinaldi. Mahasiswa FMIPA itu menegaskan bahwa kenaikan BBM ini mencerminkan tindakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Selain itu, menurutnya, kebijakan ini melanggar UUD 1945.

“Kebijakan ini sama saja menciderai UUD 1945,” tegasnya.

Menurut Rinaldi, kebijakan yang diambil pemerintah menaikkan harga BBM bersubsi karena ingin mengurangi utang negara. Namun, kata dia, cara pemerintah tidak tepat karena kebijakan ini membuat rakyat semakin tersiksa di tengah

terpuruknya pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

“Pemerintah ingin menghilangkan utangnya atau mengurangi utangnya namun rakyat yang dibuat tercekik dan membuat rakyat tertindas,” ujarnya.

Namun, aksi yang dilakukan mahasiswa UNM pada 5 September itu tidak berjalan dengan lancar.

Alumni UNM Hampir 150 Ribu

UNIVERSITAS Negeri Makassar (UNM) secara resmi melepas 1000 wisudawan di Pelataran Menara Pinisi, Selasa (20/9/2022).

Dengan wisuda ini, jumlah lulusan kampus yang berusia 61 tahun kini mencapai 147.972 orang.

1000 wisudawan terdiri dari Program Doktor 15 orang, Program Magister 154 orang, Program Sarjana 798 orang, dan Program Diploma 33 orang.

Wisuda UNM periode September 2022 dilaksanakan dengan dua sesi secara luring di Pelataran Menara Pinisi. Prosesi wisuda itu dihadiri Rektor UNM dan jajarannya, Senat Universitas, Dekan dan

sejumlah pejabat teras kampus pencetak guru itu.

Pada wisuda kali ini Program Pascasarjana kembali mencetak wisudawan terbanyak yaitu sejumlah 169 orang. Disusul Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Matematika (FMIPA) 160 orang.

Kemudian Fakultas Teknik (FT) 148 orang, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 127 orang, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) 113 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) 92 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 88 orang.

Selanjutnya Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) 58 orang,

Fakultas Psikologi (FPsi) 28 orang, dan Fakultas Seni dan Desain (FSD) 17 orang.

Rektor UNM Husain Syam meminta para alumni yang diwisuda agar selalu mengibarkan panjipanji almamater UNM ke mana pun melangkah.

Sebagai alumni UNM, kata dia, harus terus menerus memupuk rasa bangga. Apalagi UNM saat ini telah menyandang predikat sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) unggul berakreditasi A. Bagi mantan Dekan FT dua periode itu, wisuda periode ini menjadi spesial. Sebab, hadir langsung Ketua IKA UNM HAM Nur-

din Halid.

"Hari ini istimewa karena Nurdin Halid hadir dan senantiasa selalu luar biasa memberikan semangat untuk kita semua," kata Husain.

Sementara itu, HAM Nurdin Halid menyampaikan kepada wisudawan bahwa gelar sarjana bukan akhir dari sebuah kehidupan.

Menurutnya, ijazah yang didapatkan di bangku perkuliahan merupakan awal untuk memasuki dunia nyata yang penuh dengan tantangan.

“Ilmu yang anda dapatkan di UNM merupakan modal awal menuju dunia nyata di tengah masyarakat yang sangat besar akan

Berprestasi Gegara Barang Haram

*Sumaya Nursyahidah

ta untuk di fotokan isi paket yang mencurigakan untuk kemudian di periksa oleh pimpinan kampus.

"Bukan mahasiswa, tapi itu paket sudah satu bulan, terus kami muncul kecurigaan kenapa ini belum ada yang ambil terus kami laporkan ke komandan kami, komandan kami menemukan sebuah paket sudah satu bulan tidak dibuka, lalu dia minta kami untuk membuka dan foto isi paket lalu dikirimkan," jelasnya.

Mendapatkan

Begitulah yang dirasakan oleh Suhardi, salah satu Satpam Fakultas Ekonomi dan bisnis (FEB) yang mendapat apresiasi dari kapolrestabes Makassar atas jasanya menggagalkan transaksi narkoba.

Profesinya sebagai seorang satpam pasti acapkali dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan.

Sejak enam bulan lalu, Ia mengabdikan dirinya menjadi satpam di kampus orange. Dengan berbekal amanah, menjadi

garda terdepan dalam memberikan pelayanan pengamanan.

Suatu ketika, ditanggal 20 Juli Suhardi dikejutkan oleh sebuah paket misterius, yang ia temukan di sebuah lobi di FEB.

"Ada di sebuah lobi ditemukan paket isi ganja," ucap pemuda kelahiran 1998 ini.

Didesak oleh seribu tanya, akhirnya paket itu dilaporkan ke salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) karena paket tak bertuan itu sudah sebulan tak diambil.

Dari laporan itu korlap memin-

Satpam usia 35 tahun ini juga menuturkan bahwa isi paket tersebut berisi daun, ia tidak mengetahuinya karena ia hanya di minta untuk mendokumentasikan isi dari paket untuk dikirim ke korlap.

"Setelah kami membuka paket itu ternyata isinya adalah daun-daun, karena kami juga ini kan tidak tahu apa-apa, kita hanya di minta foto dan di videokan sama korlap," tuturnya.

Ia juga tidak ingin membuka paket begitu saja tanpa sepengetahuan pemiliknya, namun diketahui pemilik tersebut bernama Ulfa (nama samara) yang tercatum itu tidak terdaftar di fakultas bahkan polisi juga sudah mencari datanya tidak di temukan.

"Kami juga tidak sembarang

buka paket begitu, jadi kami fotokan itu paket atas nama Ulfa (nama samaran) itu kami sudah cek bahkan polisi juga sudah cek tidak ada datanya di fakultas," tuturnya.

Satpam asal Pangkep ini berharap agar kejadian ini terjadi hanya satu kali, ia akan lebih teliti dalam menjaga keamanan kampus.

"Memperketat penjagaan, begitu ada paket kami akan periksa itu harapan kami mudah-mudahan cukup satu kali ini saja," harapnya.

Sebelum mendapatkan penghargaan, ia dipanggil oleh pihak kepolisian dikiranya akan di periksa dan ternyata tak disangka ia mendapatkan apresiasi terhadap penggagalan transaksi peredaran narkotika.

"Saya diminta ke Kapolrestabes, saya kira mau dimintai keterangan, pada waktu itu di upacarakan disana pas saya dikasi pegang ini penghargaan baru saya tahu dan tidak sangka bakal dapat ini," ungkapnya dengan rasa haru.

Dibalik kejadian itu, ia mengungkapkan rasa senang dan bangganya kerena telah melakukan pekerjaan yang maksimal hingga mendapatkan penghar-

Menjelang magrib unjuk itu berakhir ricuh. Massa aksi dibubarkan paksa aparat kepolisian. Polisi menembakkan gas air mata hingga membuat pengunjuk rasa lari berhamburan. Meski sempat terjadi perlawanan dengan cara melempar batu. Serta ada juga yang membalas menggunakan petasan. (agi)

persaingan," kata NH, sapaan akrab Nurdin Halid.

"Saya yakin seribu wisudawan hari ini bisa menjadi agen perubahan dan harus memiliki jiwa yang dinamis, kaya akan kreasi dan inovasi,” tambahnya.

Total wisudawan pada periode ini sebanyak 1000 orang, di antaranya 787 orang program kependidikan, dan 213 orang program non kependidikan. Lulusan UNM kini telah berjumlah 147.972 orang yang terdiri atas lulusan program kependidikan sebanyak 133.851 orang dan lulusan program Nonkependidikan sebanyak 14.121 orang. (ida)

gaan dan apresiasi yang diberikan oleh pihak kepolisian.

"Penghargaan itu dari Bapak Kapolrestabes Makassar adalah suatu kebanggaan karena bisa menjalankan tugas dengan baik, membantu kepolisian dan bisa untuk motifasi buat teman-teman lebih fokus lagi disaat bertugas," katanya.

Namun dibalik kejadian itu ada kisah pilu yang dirasakan, cita-citanya ingin menjadi seorang polisi yang tidak tercapai karena keterbatasan ekonomi dan ayahnya meninggal hingga ia memutuskan untuk menjadi satpam.

"Kalau cita-cita saya dulu mau jadi polisi tapi bapak meninggal dan keterbatasan masalah ekonomi karena sisa ibu," ungkapnya.

Suhardi berharap agar kedepannya lebih bijak lagi dalam menjalankan tugasnya, dan berharap agar semua mahasiswa UNM dan terkhususnya mahasiswa FEB terbebas dari obatobatan terlarang.

"Harapan saya kedepannya akan lebih baik lagi dan saya berharap seluruh Mahasiswa UNM atau FEB terbebas dari Narkotika atau barang haram tersebut," harapnya. (*)

2 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 3 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 3 PERSEPSI MOZAIK Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun. Pelindung: Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP,. IPU,. ASEAN.Eng. Dewan Pembina: Hazairin Sitepu, Akbar Faizal, Syahrir Muhammad, Asia Ramli Prapanca, Ammas DR, Anshari, Muhiddin, Mukhramal Azis, Uslimin, Fachruddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Faisal Palapa, Rustan Bedmant, Abdul Rahman, Abdul Salam Malik, Supriadi, Mirwan, Sultan, Usman, Syamsu Rizal, Muh. Aking, Tri Yani Kurniawan, Jumardin Akas, Andi Azhar, Supriadi, Muhammas Ilham Arsyad, Muhammad Hasyim Arfah, Isnaedi Dahlan, Sitti Marlina, Sahrul Alim, Asri Ismail. Pemimpin Umum: Muh. Ilham Raihan Yusuf, Sekretaris Umum: Sumaya Nursyahidah Bendahara Umum: Murni, Pemimpin Redaksi: Murni, Manajer Daring: Sumaya Nursyahidah, Broadcasting Manager Andi Nurul Izzah Ilham, Pemimpin Penelitian dan Pengembangan: Annisa Asy Syam. Redaksi LPM Profesi UNM: Makassar Upa Regency, Blok A No. 11, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar Telp. 0851-5977-1976, E-mail: profesi.online@gmail.com, Website: www.profesi-unm.com, Youtube: Profesi TV
Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/ SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Muh. Ilham Raihan Yusuf Pemimpin Redaksi: Murni, Redaktur: Aliefiah Maghfirah Rahman, Reporter: Sumaya Nursyahidah Murni, Annisa Asy Syam, Mujahidah, Andi Nurul Izzah
Desain Sampul & Tata Letak: Resky Nurhalizah
EDITORIAL
Ilham, Andi Gusmaniar Irnawati, Nur Arrum Suci Katili, Fotografer: Ahmad Husen, Layouter/Desainer Grafis: Resky Nurhalizah. Nama yang tercantum di bawah ini tidak lagi berstatus sebagai pengelola LPM Profesi UNM Mustika Fitri Agatoni Buttang
SNAPSHOT
USANG - Tak kunjung diganti, spanduk penanda di parkiran Fakultas Psikologi UNM terlihat ronyok Foto: Ahmad Husen-Profesi
dari
FOTO: ISTIMEWA
penghargaan memang adalah sesuatu yang didambakan semua orang. Apalagi jika hal itu tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Penerimaan penghargaan
Polrestabes Makassar
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 260 September Tahun MMXXII Hal. Pendidikan Hak Semua Gender Hal. Keberagaman Gender Masih Pro Kontra
TAK HARUS DISKRIMINASI
Berbeda Bukan Berarti Tak Bersatu
BERBEDA

Pendidikan Hak Semua Gender

Keberagaman Gender Masih Pro Kontra

MAYORITAS masyarakat saat ini masih menolak adanya gender selain perempuan dan pria. Namun permasalahannya kemudian orang-orang yang mengaku sebagai non-biner atau bergender netral akan ditolak keberadaannya termasuk dalam hal mendapatkan pendidikan.

Hal ini pun menjadi perdebatan antar berbagai pihak, pihak yang mendukung penolakan ini berpendapat kalau memiliki gender selain pria dan perempuan merupakan penyimpangan seksual sehingga harus ditolak. Sedangkan pihak yang menolak adanya diskriminasi ini menyebut setiap manusia memiliki hak untuk berekspresi dan menyatakan seperti apa dirinya.

Salah satu mahasiswa bernama Rahma mengatakan masyarakat harus mendapat banyak informasi soal pemahaman apa itu gender. Karena memang ada orang-orang disekitar kita yang

tidak ingin di identifikasi sebagai laki-laki maupun perempuan. Walaupun non-binary memang dianggap melenceng dari pengetahuan agama dan norma.

“Dia mengaku netral ki, na rasakan keduanya. Terkait itu memang bagus sekali dikaji. Tapi kalau mau ki kaji terkait gender menurutku tidak akan ada habisnya. Selalu pasti ada pertentangan, ada yang pro dan kontra. Sekarang sudah ada beberapa kasus yang mencuat kepermukaan dan mereka mengaku,” ungkapnya.. Menurut Rahma, fenomena identitas seksual ini harus disikapi dengan bijak dan tidak berlebihan. Identitas seksual ini bukan penyakit, bukan sampah yang harus di hindari atau kejahatan. Hak dasar sebagai manusia harus dipenuhi dan jangan dijadikan sasaran kebencian atau bahkan sasaran assault.

“Ruang berekspresi untuk gender netral ini yang paling me-

nonjol adalah di ruang virtual atau media sosial. Cukup banyak komunitas-komunitas yang berinteraksi lewat ruang virtual di mana mereka bisa mengekspresikan identitas gendernya,” sambungnya.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Sosial dan Politik BEM Psikologi Muhammad Rifqi Fathurrahman mengatakan penolakan yang terjadi membuat orang yang memiliki gender berbeda dengan mayoritas masyarakat menjadi lebih tertutup di kehidupan nyata namun mereka lebih terbuka di media sosial.

“Contohnya seperti seorang dokter yang mengaku sebagai gay yang memberikan edukasi mengenai kesadaran kesehatan seksual di media sosial walaupun ada saja yang menghujat tapi ada pula yang merespon positif,” katanya.

Dalam kacamata sosiologi sendiri penentuan gender digariskan oleh individu dan tidak

ada hubungannya dengan faktor biologis. Menentukan gender bukan hanya berdasarkan jenis kelamin namun bagaimana orang memandang atau mengorientasikan diri didalam kehidupan sehari harinya dan ada banyak bentuknya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Program Studi Sosiologi, Idham Irwansyah Idrus. Maka dengan demikian, disrikiminasi terhadap identitas gender dan orientasi seksual orang lain tidak dibenarkan dalam sosiologi

“Gender itu tidak berhubungan dengan faktor biologis tapi itu adalah orientasi seseorang ketika orang melihat dirinya diantara dua perilaku, perilaku sebagai laki-laki dan perempuan,” ungkapnya saat ditemui langsung oleh reporter Profesi.

Dosen Psikologi Sosial, Muhammad Rajan Piara, sendiri tidak membenarkan maupun menyalahkan individu yang menyuarakan

minoritas identitas gender maupun orientasi seksualnya. Walau di kampus tidak ada aturan soal itu namun masyarakat memiliki pandangan tersendiri.

“Mungkin secara aturan tidak ada larangannya, tapi apakah itu sudah dapat diterima masyarakat secara umum atau belum. Karena pada akhirnya yang akan menerima efek negatifnya anda sendiri,” ujarnya.

Menurutnya masyarakat kita masih menganut erat adat istiadat dan norma agama. Kalaupun Keragaman identitas gender dan LGBT dilegalkan, tidak menutup kemungkinan cemooh dan hinaan masyarakat masih dapat menerpa kalangan mereka.

“Dan berapa puluh tahun kedepan pun mungkin tidak akan sama dengan yang terjadi di barat sana. Norma agama kita terlalu kuat,” ujar Rajan saat ditemui di ruangannya di Fakultas Psikologi UNM. (*)

WR III Larang Ekspresikan Keberagaman Gender

PENOLAKAN yang terjadi terhadap identitas gender yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya menjalar ke semua aspek kehidupan. Contohnya ranah pendidikan tinggi atau kampus.

Kampus seharusnya menjadi tempat paling aman dalam setiap orang namun nyatanya kebijakan untuk mereka yang notabene adalah minoritas justru mengarah ke diskriminasi. Penolakan kampus hingga pendampingan karena dianggap menyimpang menjadi salah satu contohnya.

Kampus saat ini harusnya menjadi ruang berekspresi semua civitas akademik tanpa membedakan suku, agama, ras, bahkan identitas gender. Namun kenyataannya diskriminasi gender dalam dunia akademik kampus masih marak. Bagaimana dengan UNM, apakah perbedaan dianggap sebagai masalah atau malah sebaliknya?

Beberapa waktu lalu jagat dunia maya dibuat ramai dengan perdebatan panjang soal pengakuan mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas) yang menyebut dirinya bergender netral. Ia menyebut dirinya tak menganut gender laki-laki maupun gender perempuan.

Itu ia sampaikan saat Penyambuatan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas Hukum Unhas. Alhasil, dirinya pun banjir hujatan dari netizen yang melihat video pengakuan tersebut.

Kejadian ini berbuntut panjang dengan dikecamnya mahasiswa tersebut hingga permohonohan maaf dari Rektor Unhas Jamaluddin Jompa atas diskri-

minasi di kampusnya itu. Dalam ruang kampus hal ini bukan kejadian baru, beberapa kampus juga pernah mengalami hal yang sama.

Menengok ke belakang pada 2017 lalu salah satu perguruan tinggi di Sumatera pernah mewajibkan mahasiswanya untuk mengisi surat pernyataan bebas LGBT. Stigma buruk ini masih langgeng hingga sekarang dan menyudutkan salah satu pihak.

Kebijakan ini semakin menyempitkan ruang gerak dari mahasiswa yang memiliki perbedaan. Padahal kampus seharusnya menjadi tempat dihapusnya diskriminasi terhadap mahasiswa yang memiliki identitas berbeda.

Laporan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) menyebutkan diskriminasi pendidikan menempati posisi ketiga dalam jenis-jenis diskriminasi yang sering dialami orang-orang yang memiliki identitas gender berbeda dengan mayoritas masyarakat. Diskriminasi yang paling sering dialami adalah persekusi, disusul oleh upaya paksa pemidanaan.

Menurut, Mahasiswa Psikologi Andi Idul Saputra mengatakan tak ambil soal bila ada mahasiswa mengaku bukan bagian dari laki-laki atau perempuan. Hal itu menurutnya bagian dari kebebasan dalam berespresi.

“Ini sering dianggap tabu lantaran beberapa orang tidak terbiasa dengan kategorisasi kelompok

gender non-biner yang dianggap menyimpang,” katanya.

Ia pun menyebut maka kampus harusnya menerima hal tersebut. Bukan malah menolak dan mendiskriminasi mahasiswa tersebut.

“Gender atau jenis kelamin itu dua ji laki-laki dan perempuan, yang beragam itu orientasinya atau arah hasrat seksualnya, ada yang homoseksual, heteroseksual dan adapula yang biseksual. Kampus mesti menerima itu, tidak boleh diskriminatif terhadap mereka yang berbeda orientasi seksual dengan kebanyakan orang,” ujarnya.

Begitupun menurut Dosen Psikologi Sosial UNM, Muh. Rajan Piara. Ia menjelaskan dalam psikologi keberagaman gender bukanlah suatu penyakit dan tidak ada hak untuk menilai satu hal lebih baik daripada yang lain. Namun, fenomena keberagaman gender bahkan LGBT tidak bisa dilepaskan dalam konteks lingkungan dan budaya.

“Penelitian dalam psikologi itu mengikutsertakan lingkungan dan budaya, kalau kita menyandarkan pada asumsi bahwa tidak mungkin memikirkan budaya dan lingkungan sosial, maka jelas akan terjadi pertentangan terkait penerimaan orang non biner bahkan LGBT,” jelasnya

Direktur Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Ahmad Alex Junaidi mengatakan

diskriminasi dalam institusi pendidikan terhadap keberagaman gender justru dapat berdampak buruk bagi pencapaian pendidikan di Indonesia. Orang dengan keberagaman gender banyak yang tidak dapat hak pendidikan yang lantas memengaruhi kualitas hidup mereka.

"Teman-teman didiskriminasi. Akibatnya tingkat pendidikan rendah, berujung pada dunia kerja semakin sempit,” ujarnya.

Serupa dengan itu, Pengamat pendidikan, Muhammad Mukhlisin menyebut insiden diskriminasi ini menjadi bukti mampetnya dunia pendidikan Indonesia dalam merespons keberagaman gender.

"Pendidikan itu bagian dari hak asasi manusia. Itu hak prinsipil setiap orang yang tidak boleh dilanggar, apa pun situasinya," ujar.

Lebih lanjut ia mengatakan, seharusnya perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan tidak boleh menghilangkan hak seseorang untuk mendapatkan pendidikan bagaimanapun bentuknya.

Namun yang terjadi saat ini tenaga pendidik tidak memiliki pemahaman utuh mengenai identitas gender. Sehingga, ketika ada mahasiswa yang berani menyuarakan identitas gender yang berbeda ataupun awam dikalangan masyarakat kerap mendapatkan respon negatif.

"Sudah seharusnya Kemen-

dikbud memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik, sehingga hal ini tidak perlu terulang lagi. Ini kasus yang mencuat tidak menutup kemungkinan ada kasus-kasus serupa," katanya.

Adapun menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sukardi Weda maraknya pengakuan soal identitas gender tidak perlu disikapi secara frontal. Mahasiswa yang menyuarakan terkait pilihan gendernya itu tidak diberi batasan akan hakhaknya.

“Hak-hak mereka mengakses pendidikan harus tetap diberikan,” katanya.

Sukardi menjelaskan Univeritas Negeri Makassar sendiri sangat menjunjung tinggi kesetaraan gender. Namun, Ia tidak setuju bila mereka mempengaruhi orang lain dan nantinya menjadi komunitas.

“Kalau sudah menjadi komunitas, sudah banyak anggotanya, wah berat itu,” katanya. (*)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sukardi Weda menyebut tidak akan membatasi pendidikan bagi minoritas

gender namun ia sendiri menganggap hal itu sebagai perilaku menyimpang dan merupakan pahampaham liberalisme.

Menurutnya jika ada mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang mengekspresikan keberagaman gender perlu diberikan pemanggilan. Kemudian akan diberikan perlakuan khusus bukan dihadapi secara frontal.

Ia pun menjelaskan langkahlangkah yang perlu diambil dalam memberikan perlakuan dengan baik pada mahasiswa tersebut. Seperti mereka harus dilaporkan ke orang yang tepat seperti dosen Pembibing Akademik (PA).

“Ada PA-nya karena itu se-

bagai wali atau pengganti orang tua. Segala sesuatunya dikomunikasikan ke dia,” jelasnya.

Kemudian, jika dosen PA belum bisa menangani persoalan tersebut, barulah orang tua yang bersangkutan dipanggil.

Senada dengan itu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Abdul Saman menegaskan baginya gender han

laki-laki dan perempuan. Ia sendiri menyebut bila ada mahasiswa yang mengekspresikan identitas lain maka itu penyimpangan.

Menurutnya institusi pendidikan merupakan tempat formal di mana pengekspersian perbedaan identitas gender tidak dilegalkan. Maka upaya yang dilakukan adalah mengembalikan kodrat dan persepsi yang bersangkutan.

“Kami berusaha untuk mengembalikan ke kodratnya,hanya saja ada orang yang tidak menerima kodratnya sebagai laki dan perempuan. Kita harus menegakkan dan meyakinkan yang bersangkutan, apalagi kita di institusi Pendidikan,” katanya.

Sementara itu, Muhammad Muklisin dari Yayasan Cahaya Guru mengatakan melakukan penolakan terhadap minoritas gender bukanlah solusi yang tepat. Menurutnya seharusnya kita memperkuat pendidikan, utamanya tentang kesehatan reproduksi.

Hal ini menjadi pilihan agar mengantisipasi diskriminasi terhadap orang dari beragam spektrum gender. Bentuknya dapat dilakukan dalam penerapan kurikulum mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.

"Tidak sedikit kasus bullying terjadi akibat keberagaman gender. Akibatnya korban bisa putus sekolah," ujarnya. (*)

4 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita LPM Profesi UNM Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 5 LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA
Koordinator : Nur Arrum Suci K Anggota : Aliefiah Maghfirah Resky Nurhalizah Andi Nurul Izzah Andi Gusmaniar Ahmad Husen Mujahidah
Tim Reportase Utama
Ilustrasi berbagai macam gender FOTO: INTERNET
FOTO
8 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita LPM Profesi UNM Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 9 JEJAK SEJARAH JEJAK SEJARAH

Jodoh

Kata orang, jodoh itu sudah menjadi rahasia Tuhan. Tidak bisa diperkirakan secara logika atau dihitung ala Matematika. Kita tidak akan pernah tahu berjodoh dengan siapa. Bahkan, pasangan kita selepas menikah pun bisa jadi bukan jodoh kita yang sesungguhnya.

Saya justru memaknai jodoh itu secara luas. Bukan cuma merujuk pada pasangan. Lebih jauh dari itu, dipasangkan dengan apapun dalam kehidupan kita. Entah itu orang, lingkungan, jurusan kuliah, pekerjaan, kegemaran, hingga jalan hidup yang kita susuri. Semua adalah sebenar-benarnya "jodoh" bagi kita. Dan itu, bukankah tak pernah bisa kita duga-duga juga, bukan?

Sedari kecil, kita bisa saja bercita-cita menjadi seorang dokter. Setiap guru bertanya, kita menjawab pekerjaan itu dengan mantap dan penuh percaya diri.

Kenyataannya, perjalanan hidup (dengan segala struggle) yang kita jalani, berbelok "menjodohkan" kita dengan pekerjaan lainnya.

Mungkin, seperti saya, yang akhirnya berjodoh dengan peker-

jaan saat ini. Saya baru menyadari bahwa guru, dokter, polisi, tentara, bukan satu-satunya pekerjaan fi masa dewasa. Selepas berseragam putih abu-abu, saya baru menumbuhkan minat pada dunia kepenulisan ini. Nyaris bergabung dengan UKM "sebelah", namun pada akhirnya semesta mengarahkan saya berjodoh dengan LPM Profesi.

Teramat panjang jika saya harus menceritakan tentang Profesi hanya dalam beberapa paragraf tulisan ini. Butuh lebih dari tiga gelas cappuccino untuk bisa mengulur segala kenangan itu dari balik kepala. Butuh beberapa lembar kertas untuk bisa meretas ingatan.

Kenangan indah? Oh, tentu saja tidak. Sebagaimana perkara "jodoh", kita harus menerima kelebihan yang akan selalu datang

sepaket dengan kekurangannya. Mungkin, seperti yang pengelola saat ini alami. Saya dan temanteman tidak sekadar menjalaninya dengan tertawa-tawa. Kami ha rus selalu berjuang hingga titik kantuk terakhir. Tak jarang, ada air mata yang terpaksa tumpah di balik kerasnya kehidupan berorganisasi di masa kuliah.

Saya harus mengakui, dari sana kami tumbuh dan besar bersama, belajar pula mendewasa. Memori itu yang menjadi kenangan selama-lamanya. Pada akhirnya, semesta memang sudah berbaik hati "menjodohkan" kami di dalamnya.

Percayalah, setiap orang itu "berjodoh". Bukan cuma soal "people to peoplw". Tapi, berjodoh dengan "waktu". Yah, waktu yang tepat untuk hal apapun dalam hidupnya.

Termasuk, tulisan ini "ber jodoh" dengan Anda yang mem bacanya. (*)

Independensi dan Profesional

Lembaga Pers Mahasiswa

Profesi Universitas Negeri Makassar berulang tahun ke-46. Artinya, empat tahun lagi ulang tahun emas, 50 tahun. Di Indonesia, sangat sedikit sebuah lembaga kemahasiswaan bisa berumur hingga 46 tahun.

Kalau di Makassar, LPM Profesi UNM lebih muda sedikit ketimbang Penerbitan Kampus Identitas. Tapi, jika di UNM, Profesi adalah lembaga tertua.

Sejak dahulu kala, Profesi adalah laboratorium hidup. Sedikit bercerita, saat gabung ke UNM melalui jalur sejuta umat SNMPTN, saya harus menunggu sebulan sebelum pengumuman.

Nama saya, saya cari di koran Tribun Timur kala itu, dan alhasil nama saya berada di daftar orangorang lulus.

Saat itu, kampus saya, FMIPA, berada di tepi jalan. Beberapa senior di sini nampak baik-baik semua. Dan cenderung memang berpikir akademik semua. Masuk akal, karena saat SMA dulu, mereka ini rata-rata anak IPA. Begitupun dengan saya.

Karena ingin mencari aktivitas selain belajar, saya pun masuk ke himpunan dan UKM.

Saya banyak juga bergaul dengan teman-teman pengurus BEM dan Maperwa fakultas.

Senior kala itu memang banyak mengajak untuk ikut kajian hingga masuk basic training Himpunan Mahasiswa Islam. Karena waktu itu belum secanggih sekarang, kami banyak diskusi saat waktu senggang. Dari diskusi itu biasanya ada rekomendasi buku bacaan untuk mahasiswa.

Ternyata dunia aktivis menarik karena banyak membuka ruang atau kasta berbeda di negeri ini. Dari diskusi itu mengantar masuk ke lembaga pers mahasiswa (LPM) Profesi UNM. Lembaga ini banyak mengulas terkait isu terkini kebijakan pemerintah terhadap masyarakat kampus dan masyarakat umum.

Kala itu paling sering orang demo soal kenaikan BBM dan komersialisasi pendidikan. Sebagai aktivis Persma, maka saya harus mengkaji juga. Hingga, tulisan saya diterbitkan di tabloid kampus.

Dari semua pengalaman, itu maka saya menganggap Profesi dan UNM juga adalah laboratorium kehidupan. Artinya, anda eksperimen langsung di sini. Ka-

lau gagal ulangi lagi. Saking seriusnya anak-anak bereksperimen, Profesi pun bak asrama.

Karena itu laboratorium, maka jika Anda melakukan percobaan besar bisa dipastikan hasilnya juga besar. Kalau percobaannya biasabiasa aja, maka hasilnya juga tak istimewa-istimewa sekali. Dan itu akan menjadi modal saat menyele saikan studi. Menjadi karakter saat masuk ke tengah masyarakat.

Satu yang penting dan men jadi pegangan dari profesi adalah independensi. Tapi, berkat itu, mereka yang keluar pasti punya jiwa kompetisi kuat karena terlatih bekerja keras dan bekerja mandiri. Mereka tak tergantung dengan siapapun. Sehingga, jika ada yang berhasil maka bisa dipastikan itu adalah kerja keras mereka.

Meskipun itu tak bekerja se bagai jurnalis, jadi dosen, guru, pengusaha atau hingga politisi. Tak ada nama besar di belakang mereka.

*Profesional

Sejak dahulu para founding father LPM Profesi UNM menyampaikan, Profesi dibentuk untuk menjadi seorang jurnalis yang profesional. Artinya, ketika menjalankan tugas harus

menjalankan semua etika dalam jurnalistik. Jika ada berita meLembaga sebesar Profesi pun butuh lembaga lain. Artinya,

10 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 11 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 11 SPESIAL HARLA SPESIAL HARLA
*Imam Rahmanto

Menuju Indonesia Emas 2045

Sejatinya Indonesia merupakan sedikit dari negaranegara di dunia yang memiliki potensi yang sangat besar dan lengkap untuk menjadi negara-bangsa yang maju, adil-makmur, dan berdaulat. Rektor Harap Civitas Universitas Negeri Makassar (UNM) dapat berkontribusi lebih secara signifikan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan NKRI, yaitu Indonesia yang maju, adil-makmur, dan berdaulat atau Indonesia Emas 2045.

penduduk usia kerja harus minimal telah menempuh pendidikan SMP, sama halnya dengan negara maju.

(1/8).

Ia menuturkan, pada bidang sosial-budaya, Indonesia mesti meningkatkan kinerja sektor pendidikan agar semua anak, remaja, dan orang dewasa sekalipun mampu menyelesaikan pendidikannya, dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dengan kualitas Pendidikan yang terbaik, a world-class education. Ia menambahkan dalam mewujudkan generasi emas, semua

“Struktur tenaga kerja Indonesia yang saat ini terdiri dari 5596 lulusan SLTP (18%) dan lulusan SD atau tidak tamat SD (37%), ke depan melalui perbaikan sektor Pendidikan, semua angkatan kerja minimal lulusan SLTP, seperti halnya di negara-negara maju dan makmur,” jelasnya.

Sementara itu, dalam bidang politik dan hukum, ia menegaskan bahwa hukum dalam sistem sosial budaya benar-benar harus ditegakkan secara tegas, keras,

Kejar Akreditasi Unggul

Universitas Negeri Makassar telah mendapatkan predikat akreditasi A sejak tahun 2017 lalu. Namun merayakan Dies Natalis ke-61 tahun ini, UNM tampaknya masih belum berhasil menyabet akreditasi unggul. Kampus orange tersebut harus puas dengan memperpanjang akreditasi A hingga tahun 2027 mendatang.

Pada upacara peringatan Dies Natalis ke61, Rektor UNM, Husain Syam mengatakan masih terus melakukan berbagai persiapan dalam penyusunan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) untuk menjadikan UNM sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan akreditasi unggul.

“Akreditasi A sudah diperpanjang sejak bulan Mei kemarin, dan sementara ini melakukan persiapan untuk memperoleh akreditas unggul,” jelasnya.

Meskipun akreditasi kampus belum menunjukkan perubahan, peningkatan akreditasi justru datang dari berbagai program studi (prodi), diantaranya Pendidikan Kimia, Biologi Sains, dan Geografi yang berhasil meraih akreditas internasional. Selain itu, prodi yang terakreditasi A dan unggul juga bertambah sebanyak empat di tahun 2022 ini.

Sehingga saat ini, prodi akreditasi A mencapai 42 dan sebanyak Sembilan prodi ber-akreditasi unggul.

Husain mengungkapkan peningkatan tersebut disebabkan karena terdapat kebijakan insentif. Ia juga menyebut akreditasi mampu memberikan penghargaan dan kehormatan bagi sivitas akademika.

“ Kesuksesan peningkatan jumlah perolehan akreditasi A dan Unggul ini karena ada kebijakan insentif bagi prodi yang sedang proses. Akreditasi institusi dan prodi ini menjadi marwah yang memberi kehormatan kepada pimpinan, dosen, pegawai, mahasiswa, dan utamanya alumni,” ungkapnya.

Menuju perguruan tinggi unggul, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi aspek yang potensial. SDM yang berkualitas memberikan kontribusi besar bagi kemajuan perguruan tinggi. Karenanya, terdapat beberapa kebijakan rektor yang diambil untuk pengembangan SDM, di antaranya peningkatan kualifikasi dosen dan pegawai, akselerasi kenaikan pangkat/jabatan fungsional, fasilitasi pemerolehan sertifikat pendidik dan keahlian, serta fasilitasi dosen/

pegawai untuk mengabdi pada lembaga di luar kampus.

adil, tanpa pandang bulu, dan berwibawa. Jaminan rasa aman dan keadilan harus benar-benar hadir di tengah kehidupan masyarakat. Ia juga menekankan sistem kehidupan yang memberi apresiasi kepada orang yang kompeten dan berkemampuan tinggi untuk menduduki

Husain menyebutkan akselerasi kenaikan jabatan fungsional dosen, khususnya jabatan fungsional guru besar menjadi perhatian khusus. Hal ini dikarenakan kebijakan peningkatan kualifikasi dosen dan pegawai menjadi program penting dalam periode kepemimpinannya.

“Saya melakukan banyak komunikasi, fasilitasi, motivasi, dan inspirasi dalam proses percepatan pengangkatan jabatan fungsional guru besar dosen UNM. Pendidikan lanjut bagi dosen dan pegawai adalah program penting saya pada kepemimpinan sebagai rektor”, ucapnya.

Sementara itu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi beban kerja dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Di tahun ini, UNM kembali menempati peringkat 1 perguruan tinggi penerima pendanaan pengabdian kepada masyarakat untuk skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS). Total sebanyak 561 judul penelitian oleh dosen UNM pada tahun 2022. Tak hanya dosen, mahasiswa juga ikut menorehkan banyak prestasi tahun ini. Terhitung ada 12 prestasi internasional, 110 prestasi nasional, dan 35 prestasi di tingkat provinsi atau wilayah.

UNM juga masih terus mendukung dan berupaya mengoptimalkan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) setelah tahun lalu berhasil meraih penghargaan kampus terbaik program MBKM pada ajang Dikti Award 2021, kategori pengiriman dan penerimaan terbanyak program pertukaran mahasiswa.

Diakhir laporan tahunannya, Professor bidang Agricultural Technological Science tersebut berharap sivitas akdemika UNM tetap mendukung dan bekerja sama mewujudkan program kerja yang dicetuskan., bersinergi dan bersungguh-sungguh demi kemajuan UNM.

“Saya harap semuanya tetap bersemangat untuk bekerja sama dalam merealisasikan program kerja. Para wakil rector, pimpinan fakultas, lembaga, kepala biro, dosen, pegawai, dan semuanya bergandeng tangan dan bahu-membahu dalam mewujudkan kemajuan UNM yang kita cintai,” harapnya. (Agi)

jabatan penting.

“Harus menciptakan masyarakat meritokrasi, yakni sistem kehidupan sosial yang memberikan penghargaan dan kepercayaan kepada setiap warga negara yang kompeten, beretos kerja unggul, berakhlak mulia, dan berprestasi untuk menduduki jabatan tinggi dan terhormat di pemerintahan, perusahaan swasta, dan Lembaga-lembaga lainnya,” tegasnya.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan lebih 70 persen

kasus korupsi oleh kepala daerah. Hal ini tentu erat kaitannya dengan politik uang. Kini saatnya kita meninggalkan komposisi seperti itu dan menerapkan demokrasi sejalan dengan prinsip Pancasila.

“Kini saatnya kita menyudahi demokrasi liberal dengan one man, one votenya. Dan kemudian menerapkan demokrasi yang berlandaskan pada hikmah dan kebijaksanaan melalui permusyawaratan/ perwakilan,” terangnya. (aci)

12 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita LPM Profesi UNM Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 13 DIES NATALIS PARIWARA
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Rokhmin Dahuri pada Rapat Senat Terbuka Dies Natalis UNM ke-61 di Ballroom Teater Lt. 3 Menara Pinisi, Senin FOTO: INTERNET PELEPASAN - Rektor bersama istrinya melepaskan balon spesial Dies Natalis ke-56 UNM

Awas Jalan Kampus Gunsar Penuh Lubang!

Miris, kondisi jalan kampus Gunung Sari UNM tak terurus. Satu dua lubang memadati sebagian badan jalan. Akses utama keluar masuk bagi mahasiswa sangat memperihatinkan. Jika tak hati-hati, kalian bisa saja jatuh tersungkur.

Kondisi ini, menuai respon negative dari kalangan mahasiswa. Mereka merasa, Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dirinya bayarkan setiap tahunn ya hanya sia-sia.

Salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, Mu -

hammad Ikhsan mengeluhkan hal tersebut, menurutnya kondisi jalan masuk yang seperti itu, sangat riskan dan bisa membahayakan bagi pengendara motor seperti dirinya.

“Kecewa ka, masalahnya dua kali mi bocor ban motorku kodong,” kesalnya.

Keluhan serupa juga datang dari Muhammad Ismail. Tak sanggup lagi mengeluh, mahasiswa Jurusan Administrasi Negara ini bahkan berguyon jika kondisi jalan berlubang menjadi tempat mahasiswa untuk uji skill bermotor.

“Kalau musim hujan toh, kalau disimpankan ikan disitu, bisa kayaknya berkembang biak itu ikan. Apalagi kalau banjir, terus ada kendaraan tiba-tiba berhenti, disitumi diuji skill

Rapuhnya Fakultas Mahal

MENJADI fakultas termahal di Universitas Negeri Makassar (UNM) tak menjadikan bangunan yang dimilikinya semahal Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkannya. Bagaimana tidak, besaran UKT senilai Rp8,5 juta tidak menjamin bangunan kokoh yang dimilikinya. Plafon salah satu bangunannya ambruk sebelum memulai perkuliahan. Tak diketahui apa penyebab pastinya plafon aula tersebut roboh, namun salah satu mahasiswa mengatakan bahwa plafon tersebut ambruk karena usia. “Mungkin karena sudah lapuk,” jelas Angra.

Aula Muh Thayeb Manrihu (MTM) yang selalu digunakan saat perkuliahan adalah aula yang dimaksudkan memiliki plafon yang tak layak pakai sehingga ambruk sebelum perkuliahan dimulai. Plafon dengan panjang tiga meter itu jatuh menimpa bangku perkuliahan sekira pukul 07.27 wita, beruntung saat insiden ini terjadi taka da korban karena perkuliahan belum berlangsung.

AA dan LI, mahasiswa yang hendak belajar di Aula MTM pada saat itu, mengaku memasuki ruangan lebih awal, sebelum pelajaran

dimulai. Namun karena kepanasan, AA menyalakan pendingin ruangan yang ada di pojok belakang ruangan lalu duduk di bangku depan. Kemudian mengobrol dengan LI. Tak lama berselang, terdengar bunyi gemuruh kecil dan plafon yang ada di pojok dekat pendingin ruangan roboh dan menimpa bangku yang ada di bawahnya.

“Saya datang dan menyalakan AC karena kepanasan. Lalu saya dengar suara krek, tak lama kemudian plafonnya roboh,” tutur mahasiswa angkatan 2020 ini.

Sontak AA terkejut dan melaporkan hal tersebut kepada pihak keamanan yang berada tepat di depan ruangan Aula MTM. Namun tidak sampai di situ saja, plafon di sisi lain pun ikut roboh.

“Saya melapor ke penjaga yang ada di depan, lalu plafon yang lain juga ikut roboh,” katanya Minimnya fasilitas kelas penunjang di fakultas biru muda ini, mau tak mau memaksa mahasiswa melanjutkan belajar mengajar meski plafon sudah ambruk.

"Disuruh masuk dan belajar di dalam ruangan tapi disuruh jangan dekat area berpotensi mau roboh lagi," ketusnya. (ani)

naik motor biar tidak basah kaki,” guraunya.

Tak hanya Ikhsan dan Ismail yang terganggu dengan banyaknya lubang di jalan Gunung Sari. Mahasiswa Jurusan Pendi dikan Bahasa Inggris, Musdalifa meminta agar pimpinan segera memperbaiki ihwal jalan yang berlubang.

“Perihatin aja, apalagi ini kam pus pusatnya UNM,” kata wanita asal Pinrang tersebut.

Musdalifa menjadi maha siswa UNM sejak satu tahun si lam. Selama dirinya mengenyam bangku pendidikan, dirinya men gaku tak merasakan banyak pe rubahan soal fasilitas di kam pus eks Oemar Bakrie ini.

“Saya hampir se tiap hari disini, soalnya dosen

pembimbing saya di Pinisi. Heran aja kenapa jalan itu tidak diperbaiki, padahal ini sudah rusak sejak beberap tahun lalu,” tuturnya.

Bahkan, dirinya per

hal ini juga bisa berakibat fatal bagi mahasiswa,” katanya dengan nadah sedikit kesal.

“Heran aja uang mahasiswa dikemanakan, padahalkan mahasiswa UNM banyakhal,” tatapnya.

Portal UNM Parangtambung Dinilai Tak Efisien

Kampus II Universitas Negeri Makassar saat ini sedang menambah sarana. Sarana yang dimaksud adalah penambahan portal untuk akses keluar masuk pada gerbang utama UNM Parangtambung. Namun beberapa mahasiswa menilai portal tersebut ketika mulai beroperasi hanya akan menyebabkan kemacetan. Bagaimana tidak, nantinya untuk mengakses portal tersebut menggunakan Kartu tanda Mahasiswa (KTM) yang kemungkinan akan mengalami error ketika digunakan terus menerus.

Salah satu mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

sangat banyak.

"Tidak efisien nantinya karena disini ada empat fakultas, namun jalur keluar dan masuknya cuma satu," katanya.

Ia juga mendapat kabar bahwa alat untuk mengakses portal tersebut adalah KTM, menurutnya hal tersebut dapat menyebabkan kemacetan karena banyaknya mahasiswa dan KTM yang mungkin akan bermasalah saat akan mengakses portal.

"Saya dengar itu kalau mau masuk pakai KTM. Kalau misalnya masuk pagi kan banyak mahasiswa, mau dipake bersamaan dan kalau error ki, menghambat lagi," sebutnya.

"Mungkin tujuannya untuk memastikan orang yang benar-benar punya kepentingan di UNM, apalagi pakai akses masuk. Tapi masih banyak ji celahnya yang bisa dilewati orang," jelasnya Sama halnya dengan mahasiswa asal Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Muh. Arfah Reza. Ia merasa portal tersebut hanya menyebabkan kemacetan. Setiap fakultas juga terdapat gerbang yang dijaga oleh satpam, jadi portal sebenarnya tidak begitu perlu.

"Portal itu sebenarnya tidak terlalu perlu karena dapat menyebabkan kemacetan, apalagi di setiap fakultas sudah ada gerbangnya, jadi saya kira sudah tidak perlu," sebutnya.

Karena portal tersebut dianggap tidak terlalu dibutuhkan, mahasiswa angkatan 2020 ini berharap agar toilet, dinding, plafon, dan sarana lain saja yang dibenahi dan diperbaharui.

"Lebih baik kalau dinding, plafon, dan sarana lain saja yang diperbaiki dan diperbaharui," harapnya. (yui)

Toilet PKM Kumuh dan Bau Pesing

TAK hanya bau pesing dan kotor, WC gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) juga berubah fungsi menjadi tempat sampah. Tidak terurus.

Pintunya rusak, saluran pembuangan mampet, jamban buntu, air kadang tidak mengalir, hingga

sampah plastik berserakan di dalam ruang WC.

Seyogyanya, fasilitas umum yang ada di kampus terurus. Apalagi jika itu di PKM yang menjadi pusat mahasiswa berkegiatan di luar jam kuliah. Tempat mahasiswa beraktivitas mulai pagi hingga malam. Bukan hanya satu atau pun dua ma-

hasiswa, tetapi puluhan hingga ratusan. Semua butuh fasilitas umum seperti WC.

Namun apa jadinya jika kebutuhan dasar tersebut tidak terurus dengan baik. Membuat mahasiswa tidak betah. Apalagi buang air kecil dan besar bisa datang kapan saja.

"Malas ke WC di PKM. Kebersihannya tidak terawat dan buntu juga WC-nya," kata Ketua Umum UKM Olahraga UNM Zakiah Muhlis saat dihubungi, Jumat (23/9/2022).

"Itu WC sudah tidak layak pakai," keluhnya.

Ketua Umum UKM Search And

Rescue (SAR), Muhammad Fadli mengatakan bahwa WC yang ada di PKM sangat memprihatinkan. Meskipun sudah dibersihkan berkali-kali, tak akan bertahan lama kembali kumuh.

“WC di PKM itu bisa dibilang sangat miris. Bagi saya, seluruh masyarakat PKM perlu ada komitmen untuk senantiasa menjaga kebersihan demi kesejahteraan bersama,” kata mahasiswa Jurusan Geografi itu.

Fadli menyebutkan bahwa pihak birokrasi telah membuat sumur bor di PKM, namun hingga saat ini belum ada kelanjutannya.

“Dari pihak birokrasi sudah ada tindakan, beberapa waktu lalu sumur bor sudah di buat. Sementara masih itu. Untuk kelanjutannya kita masih menunggu perkembangan,”

kata Fadli.

Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) menjadi tempat mahasiswa lebih khusus pengurus lembaga kemahasiswaan untuk berkumpul dan membuat kegiatan di lingkup kampus.

PKM akan menjadi tempat yang menyediakan fasilitas bagi mahasiswa untuk berkegiatan di kampus di luar kelas. PKM akan mewadahi banyak aktivitas mahasiswa di luar kurikulum yang sudah ditetapkan universitas.

Dengan adanya PKM, diharapkan kegiatan mahasiswa setelah menyelesaikan jam kuliah akan tetap berada di sekitar kampus. Mahasiswa akan betah untuk tetap menjalankan aktivitasnya di luar akademik jika fasilitas yang ada layak untuk dipakai. (ara)

14 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 15 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita 15 PROFESIANA SPESIAL HARLA

SPESIAL HARLA

Pada

yang

“Dengan usia yang briliant ini, Profesi sudah banyak menghasilkan wartawan-wartawan hebat. Bukan hanya di profesi wartawan saja, Profesi juga melahirkan orang yang sudah sukses di bidang pendidikan, bidang politik, dan lainnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Rey sapaannya juga menjelaskan konsep acara Memorable Night kali ini, dengan menyiapkan di beberapa sudut ruangan berbagai foto acara Harlah tahun-tahun sebelumnya. Ditambah pajangan dari beberapa sampul tabloid edisi-edisi terdahulu.

“Di belakang juga terdapat selfie box untuk kakanda senior dan seluruh tamu undangan mengabadikan momen di malam bahagia ini,” tutup Rey. (*)

16 LPM Profesi UNM - Edisi 260 September Tahun MMXXII 2022 www.profesi-unm.com Urai data, ungkap fakta, saji berita
LEMBAGA Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) merayakan Malam Puncak Hari Lahir (Harlah) ke 46 tahun. Kegiatan ini berlangsung di Balai Aroepala, Sabtu (27/8). perayaan ini, LPM Profesi UNM mengusung tema ‘Memorable Night”. Acara ini dihadiri langsung oleh pendiri LPM Profesi UNM Ismail Faisal dan para alumni. Tidak hanya itu, kegiatan ini turut dihadiri tamu undangan dari berbagai UKM, LPM se-Makassar, dan para pemenang lomba Profesi Competition. Muhammad Ilham Raihan selaku Ketua Umum LPM Profesi UNM, mengatakan perayaan ini menjadi wadah berkumpulnya para senior Profesi dan ajang bernostalgia para alumni sebelumnya telah berproses di LPM Profesi UNM.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi "Berbeda Tak Harus Diskriminasi" Edisi 260 2022 by Redaksi LPM Profesi UNM - Issuu