4 minute read

Pemkot Gandeng Muslimat NU Bentuk Kampung Madani

SURABAYA (GN) - Wali Kota

Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua

Advertisement

Gabungan Organisasi Wanita (GOW)

Surabaya Rini Indriyani menghadiri

Peringatan Harlah Muslimat Nahd- latul Ulama (NU) ke-77 dan Halalbihalal PC Muslimat NU Kota Surabaya, di Masjid Raya Islamic Center Surabaya, Minggu (14/5/2023).

Pada kesempatan tersebut Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri ini, berharap kepada segenap jajaran

Muslimat NU Kota Surabaya, untuk senantiasa mengupayakan penguatan jalinan persaudaraan, kemitraan, kerja sama, dan sinergi antara ulama dan umaro, serta dengan seluruh elemen masyarakat lainnya. Sebab, menurutnya, hal tersebut penting, agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat selaras dengan kehendak dan aspirasi masyarakat, serta membawa kemaslahatan bagi warga Kota Sura- baya.

“Saya titip kepada Muslimat NU, karena saya membangun Surabaya ini, ingin menjadikan setiap kampung menjadi Kampung Madani. Karena itulah saya ingin menghidupkan kampung menjadi Kampung Madani, kampung yang bisa saling menghormati dan saling memiliki,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya.

Oleh sebab itu, ia meminta ke- pada Ketua GOW Surabaya, Rini Indriyani untuk mendampingi Ketua PC Muslimat NU Kota Surabaya, Hj. Lilik Fadhilah menggandeng Muslimat NU dari sebuah kampung untuk dijadikan sebagai percontohan Kampung Madani.“Ibu Ketua PKK sekaligus GOW bersama bu Lilik ambil nanti dua orang Muslimat NU untuk bergerak di masing-masing, memberikan sebuah kesejahteraan dengan nikmat batiniahnya. pur

Dorong Koperasi SMB Dongkrak Omzet

SURABAYA (GN) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong Koperasi Sumber Mulia Barokah (SMB) agar mendongkrak omzet anggotanya minimal Rp3 juta per bulan. Karenanya, ia pun meminta Koperasi SMB ke depan tidak hanya bisa melayani jahit pakaian namun dapat menyasar ke sepatu dan lainnya. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat melakukan soft launching Sekolah UKM Tangguh Surabaya (Setara) di kantor Koperasi SMB, Jalan Tambak Wedi II, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Senin (15/5/2023).

Kegiatan soft launching Setara juga dihadiri Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani. Sejumlah anggota penjahit serta pejabat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga nampak di sana. “Saya bahagia betul berdiri banyak koperasikoperasi yang nanti membangun dan mengubah nasib dari (warga) Kota Surabaya. Kalau hari ini (Koperasi SMB) hanya menjahit baju, mungkin bisa setelah itu jahit sepatu. Karena sepatu dan baju yang saya pakai ini jahitannya UMKM Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi. Bahkan, Wali Kota Eri menyatakan telah meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya agar setiap Perangkat Daerah (PD) memiliki seragam batik dan baju masing-masing. “Nah batiknya itu bisa dikerjakan UMKM Surabaya, termasuk sepatunya,” ujarnya.Ia juga menegaskan tidak ingin mendirikan sesuatu yang tak bisa mengubah nasib kesejahteraan warga. Seperti halnya berdirinya Koperasi SMB yang diharapkan mampu mengubah nasib warga agar hidup mereka lebih sejahtera.pur

Eri Ajari Lurah dan Camat Tangani Warga

SURABAYA (GN) – Masih banyaknya polemic yang dialami warga Surabaya, menjadi perhatian serius Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia pun memberikan contoh di hadapan lurah dan camat di Surabaya, bagaimana menyelesaikan masalah di sebuah wilayah dengan cara non formal dan bertemu langsung dengan warga.

Eri pun membahas sejumlah persoalan yang ada di wilayah RW XI. Mulai dari balita stunting, risiko angka kematian ibu dan bayi, Penerangan Jalan Umum (PJU), pengangguran, kemiskinan hingga genangan. Sejumlah persoalan itu pun langsung dipetakan dan ditarget rampung dalam beberapa bulan ke depan.

“Jadi saya meminta lurah camat, ingin mengajarkan kepada mereka cara menyelesaikan masalah. Harusnya lurah dan camat di setiap RW (tahu) berapa titik (PJU) yang masih gelap, berapa titik genangan, berapa orang miskin, berapa stunting, di situ langsung diselesaikan. Maka anggaran itu fungsinya untuk itu dulu, jangan yang lain-lainnya,” kata Eri, kemarin. Menurutnya, pejabat pemerintah harus berani cepat mengambil keputusan dalam menyelesaikan sebuah masalah di wilayah. pur

Cegah Inflasi Kebutuhan Bahan Pokok

Pemkot Buka Peluang Kerjasama dengan Pasar Induk

SURABAYA (GN) - Pemerintah

Kota (Pemkot) Surabaya tengah berkonsentrasi terhadap penanganan inflasi barang-barang kebutuhan pokok di Kota Pahlawan.

Karenanya, Wali Kota Surabaya

Eri Cahyadi meninjau Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS), Senin (15/5/2023).

Di sana, Wali Kota Eri Cahyadi bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyaksikan penandatanganan kerjasama Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura. Kerjasama ini dilakukan antara PISS dengan produsen pemasok dari daerah.

“Pemkot hari ini berkonsentrasi terhadap inflasi untuk bahan pokok, sehingga hari ini kita melihat di pasar induk terkait kerjasama dengan supplier (pemasok) yang ada di masing-masing wilayah,” kata Wali Kota Eri Cahyadi. Sebab, Wali Kota Eri Cahyadi berharap dengan adanya pasar induk, maka kebutuhan pasar yang ada di Surabaya bisa terpenuhi. Yakni, pasar tradisional bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang sama, seperti saat mengambil barang pokok pada supplier (pemasok) dari luar Kota Pahlawan.

“Sehingga akan tertata, kalau sudah tertata maka infrastruktur Surabaya akan terjaga, kemudian kualitas barang bisa dijamin, dan yang paling penting adalah saya bisa mengendalikan harga. Maka tahu kalau sekarang ada 4 pasar yang ambil supplier dari luar Surabaya dengan barang yang sama harganya, tetapi harganya ada yang Rp 12.000, Rp 12.500, Rp 12.800, sampai Rp 13.000. Tapi kalau sudah di pasar induk, maka di situlah saya bisa intervensi, bisa intervensi melalui subsidi BBM,” jelasnya. Oleh sebab itu, Wali Kota Eri Cahyadi menerangkan bahwa Pemkot Surabaya tengah menyiapkan aplikasi yang menghimpun daftar harga barang-barang kebutuhan pokok. Aplikasi tersebut akan terkoneksi dengan pasar induk, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, maupun Badan Pangan Nasional untuk mengetahui kebutuhan barang pokok yang ada di Kota Pahlawan.

“Contoh seperti beras, kita disu- plai oleh Bulog. Agar barang ini tidak naik, maka kita memberikan (subsidi) angkutannya. Sehingga harga dari Bulog sampai ke pedagang pasar itu sama, karena angkutannya disubsidi,” terangnya.

Meski begitu, ia mengaku bahwa kebutuhan beras bagi warga Kota Surabaya semakin meningkat. Sebab, alokasi sebanyak 20 ton beras Bulog hanya dapat mencukupi kebutuhan enam pasar di Kota Pahlawan.

“Kalau ada inflasi beras naik, maka kita bisa kerjasama dengan pasar induk, karena pasar induk bisa menyiapkan dengan harga yang sama seperti Bulog. Pasar induk fungsinya seperti ini, bahkan saya setiap hari melakukan pengawasan itu melalui aplikasi harga pasar, maka inflasi itu bisa kita selesaikan dengan kita tekan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan, berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo, pemerintah daerah diharapkan dapat mengendalikan harga pasar. “Jangan sampai dengan bahan pokok yang naik menyebabkan inflasi yang tinggi, akhirnya kehidupan masyarakat tidak sejahtera,” ujarnya. Sedangkan untuk pasokan barang-barang kebutuhan pokok di Kota Surabaya saat ini masih tersedia. “Jadi cadangan (persediaan) banyak tapi harganya yang harus dipotong. Kita harus tahu kenapa dipotong? dan terjadi masalah apa? Ini yang InsyaAllah akan kita koordinasikan dengan Menko, Badan Pangan, bahkan perguruan tinggi untuk menjalankan pasar induk. Tentunya agar bisa menghentikan atau menahan laju inflasi, sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” pungkasnya. pur

This article is from: