2 minute read

Pengguna Jalur Pacet-Trawas Wajib Waspada Longsor

MOJOKERTO (GN) –Mungkin anda termasuk yang biasa menggunakan jalur ini: Pacet, Trawas dan Jatirejo di Kab. Mojokerto. Jika ya, pada musim penghujan ini, anda harus ekstra hati-hati. Pasalnya, di kawasan tebing ini rawan, longsor dan banjir saat musim penghujan seperti sekarang.

Dua hari lalu, tebing setinggi 15 meter dengan panjang 7 meter di jalur alternatif dikawasan Desa Cempoko Lima Pacet longsor. Sepekan sebelumnya tebing di jalan tembus Pacet – Cembor – Trawas juga longsor.

Advertisement

Akibatnya, badan jalan alternatif Pacet – Trawas tertutup tanah membuat arus ditutup total sekitar 6 jam, dan kini jalur itu sudah ibuka. Setelah material longsoran sudah dibersihkan tim gabungan. Beruntng, dalam peristiwa tidak ada korban jiwa. Suparman, relawan di Desa Cempoko Limo mengatakan, sebelum terjadi longsor, dalam dua bulan ini di kawasan sering diguyur hujan deras. Bahkan, sehari menjelang longsor, tebing itu diguyur hujan deras lebih dari 8 jam. Guyuran hujan lebat itu membuat tebing disisi ruas jalan retak, dan longsor.

“Kita kala di kawasan ini turun hujan deras lebih dari 5 jam. Kami bersama relawan lainnya bergantian jaga memantau kondsi tebinng dan kawasan hutan yang ada diatas desa kami. Kami intesif berkoordiansi dengan petugas Perhutani yang piket di pegunungan.

Kalau malam menambah jam cangkruan di tempat yang aman.

Jika tidak hujan kita cangkruan sampai pukul 23.00 kalau kondisi hujan kita cangkrukan sampai pukul 03.00,” katanya. Ini dilakukan, kata bapak satu anak ini, agar dia dan relawan mengetahui sejak awal jika diwilayahnya akan terjadi longsor.

“Kita intensif berkomunikasi melalui HT dan HP dengan petugas Tahura dari Perhutani,” katanya. Seperti terjadi longsor, dua hari lalu, relawan sudah mengantispasinya,dan memberi peringatan kepada warga agar waspada, dan menjauhi tebing.

Dan upaya relawan berhasil, ketika tebing di wlayh itu longsor, tak ada warga dan pengguna jalan yang jadi korban.

Sementara Muhammad, petugas mengatakan, setiap musim penghujan, pihaknya bersama rekan-rekannya meningkatkan kewaspadaan kondisi pegunungan, baik welirang,arjuno dan penanggungan dalam 24 jam. Ini dilakukan agar masyarakat yang ada dibawah bisa mengantispas sejak dini jika diatas terjadi longsor. “ Kita setiap jam memberi iinformasi kondisi puncak gunung. Baaikdalam kondisi cerah atau huian. Jika diatas gunung hujan terus menerus, koordinasi kita dengan relawan yang ada di bawah semkin ditingkatkan. Kita informasikan kondisi diatas gu-

Pendidikan Pramuka

Bentuk Karakter PAUD

MOJOKERTO (GN) – Pendidikan pramuka bisa menjadi bekal untuk membentuk karakter anak usia dini. Ini dikatakan, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam sambutannya membuka orientasi pembina pramuka prasiaga, kemarin. Kegiatan itu, diikuti sedikitnya 536 Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tergabung dalam Himpaudi Kabupaten Mojokerto. Pembukaan orientasi pembina pramuka prasiaga diawali dengan melaksanakan upacara di Lapangan SMK Negeri 1 Dlanggu Mojokerto. Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua Umum Himpaudi Kabupaten Mojokerto Aslikhah Aziz, Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Kamabiran), Wakil Ketua Kwarcab Kabupaten Mojokerto, dan Forkopimca Dlanggu. Menurut Bupati, pramuka prasiaga PAUD merupakan salah satu konsep pendidikan yang berfungsi untuk membentuk karakter dan kepribadian anak usia 3 hingga 7 tahun. Sehingga kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan nilai-nilai kepramukaan kepada anak-anak melalui pengembangan karakter, fisik, kecakapan, dan kemampuan berbuat kebaikan guna menjadi warga negara Indonesia yang tangguh dan siap menjadi bagian persaudaraan umat manusia di seluruh dunia yang saling menguatkan dan hormat-menghormati satu sama lain. menurut bupati, pembentukan karakter sejak dini dapat dilakukan melalui pendekatan pendidikan prasiaga dengan mengenalkan nilai-nilai kebangsaan, bertakwa kepada Tuhan YME, menjunjung tinggi kebhinekaan, bertoleransi, saling hormat menghormati satu sama yang lain dan dapat mandiri.

nung tidak dalam hitungan jam, namun menitan. Agar masyarakat di bawah bisa antispasi secara tepat jika ditebing didesa mereka terjadi longsor,”katanya. Menurut Muhamad, meskipun intensitas hujan masih tinggi. Namun, wistawan hendak berkunjung ke tempat wisata di Pacet dan Trawas tidak perlu khawatir. Karena, semua tempat wisata di Kab. Mojokerto sudah mengantispasi hal itu dengan menyiiapkan lokasi aman jika terjadi bencana longsor dan banjir. Selain itu, juga telah disiagakan petugas tanggap darurat siap mendatangi lokasi bencana, dan siap mengevakuasi wisatawan ditempat yang aman.. bas

This article is from: