WON Edisi November 2015

Page 1

GEMA (Media Informasi Mahasiswa) @redaksigemapnj badanotonomgema. blogspot.com

Edisi November 2015

W a l l

O f

N e w s

The 38th Jazz Goes To Campus

T

he 38th Jazz Goes To Campus menggelar “Opening&Press Conference” (30/10) di Auditorium Institut Francais Indonesia (IFI) pukul 14.00 WIB. Tahun ini, Jazz Goes To Campus (JGTC) mengusung tema “The Thrill is Back”, yang bertujuan agar para penonton dapat menemukan kesenangannya sendiri ketika menikmati musik jazz. JGTC adalah sebuah rangkaian acara musik tahunan yang selalu berkembang setiap tahunnya. Sejak pertama kali diselenggarakan oleh Chandra Darusman dan kedua temannya pada 1976, JGTC berhasil hingga sekarang. Tahun ini JGTC memiliki strategi baru, yaitu ingin membuat pasar baru dengan mengundang musisi-musisi yang bukan jazz tetapi memiliki pasar besar, sehingga mereka bisa datang ke JGTC dan membuat para penonton menyukai musik jazz. “Kita ingin membuat pasar baru. Kita ingin membuat orang-orang yang sebelumnya belum suka jazz jadi suka jazz. Strategi kita adalah mengundang musisi-musisi yang bukan jazz tapi memiliki pasar besar, biar mereka bisa datang ke JGTC dan bisa membuat mereka suka sama musik jazz. Kita ingin kesukaan terhadap musik jazz semakin luas di kalangan masyarakat,” ujar Adista Hanif selaku Project Officer JGTC 2015. Sama seperti tahun sebelumnya, The 38th Jazz Goes To Campus juga memiliki beberapa rangkaian acara, di antaranya JGTC Opening&Press Conference, JGTC Clinic, JGTC Competition dengan dua tahapan, JGTC Roadshow yang akan diselenggarakan di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), JGTC Gathering&Charity Night, JGTC Malam Komunitas, JGTC Choice Award, serta acara puncaknya ialah JGTC Festival pada 29 November 2015 mendatang di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI).

JGTC tahun ini juga mengikutsertakan kehadiran Jazz Consultant, Gerald Situmorang. Ia adalah seorang musisi jazz muda yang juga alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jazz Consultant bertujuan untuk membantu kelancaran penyelenggaraan JGTC tahun ini. Pada kesempatan kali ini, Gerald Situmorang menjadi salah satu pembicara dan tampil bersama trionya dalam JGTC Opening&Press Conference. Gerald Situmorang Trio juga akan tampil di JGTC Roadshow dan tentu saja JGTC Festival. Selain Gerald Situmorang, Grup Maliq&D’Essentials juga menghadiri acara JGTC Opening&Press Conference. Mereka akan menjadi penutup dalam JGTC Festival nanti dengan membawakan single baru mereka, Aurora.

“Salah satu acara yg ditunggu-tunggu dan seluruh pengisi acara selalu ingin kembali lagi ke JGTC. Setelah beberapa tahun enggak main, kita senang banget diundang lagi. Semoga setiap tahunnya JGTC akan terus berkembang,” ucap Indah. Dua musisi mancanegara yang akan memeriahkan JGTC tahun ini adalah Lenka asal Australia dan Trio Legnini asal Prancis. Untuk artis lokal yang akan turut meramaikan The 38th Jazz Goes To Campus, di antaranya ada Maliq&D’Essentials, Raisa, Indra Lesmana dan Eva Celia, Dewa Budjana, Krakatau, Isyana Sarasvati, Baim dan Gugun Blues Shelter, Danilla, Sri Harunaga Trio, Gerald Situmorang Trio, Art Of Tree, serta Sentimental Moods. “Kami berharap bahwa JGTC bisa bertahan dan menjaga eksistensinya hingga kapan pun,” ujar Marvin selaku Vice Project JGTC 2015. Semoga perjalanan panjang Jazz Goes To Campus selama ini dapat memberikan kontribusi berarti atas perkembangan dunia jazz di Indonesia. Semoga seluruh rangkaian acara berjalan lancar tanpa kendala. Good luck! So, gak sabar banget kan buat nikmatin acaranya? Ayo tunggu apalagi, segera beli tiketnya! Informasi lengkap bisa lihat di http://www.jgtc-festival.com. (EDP)

l enStory

BEM SI Evaluasi Satu Tahun Jokowi-JK Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi “demonstrasi” di depan Istana Negara Jakarta pada 28 Oktober 2015. Dalam aksinya mahasiswa mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-JK selama satu tahun. Genap satu tahun Jokowi-JK, 39 Badan Eksekutif Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi di depan Istana Negara Jakarta. Tiga ribu mahasiswa yang datang dari berbagai kampus di Indonesia seperti Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Lampung (Unila), Universitas Negeri Riau (UR), Universitas Negeri Palembang, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan lainnya menggelar Sidang Rakyat. “Sidang Rakyat kami lakukan sebagai bentuk keseriusan dan teguran dari rakyat Indonesia menanggapi permasalahan-permasalahan yang ada di negeri ini,” ujar Bambang selaku koordinator pusat Bem SI yang berasal dari Unila. Dalam Sidang Rakyat, terdakwa presiden dan wakil presiden ketujuh Indonesia dinilai belum mampu memenuhi ekspetasi rakyat Indonesia dan memenuhi janji-janjinya saat kampanye, lalu mahasiswa menuntut dalam seratus hari ke depan Jokowi-JK harus memberikan hasil terbaik untuk NKRI. Ada lima sektor yang disoroti mahasiswa dan Jokowi-JK didakwa belum optimal dan telah gagal.

Bertemakan “4G”, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), kembali mengadakan acara kuliah umum tahunan. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu (10/10) di Gedung Serbaguna, PNJ, diberi nama “Quadfor” yang diambil dari tema acara tersebut. Acara dimulai pukul 08.30 WIB namun para peserta sudah mulai memenuhi ruangan sejak pukul 08.00 WIB. Peserta kuliah umum ini terdiri dari mahasiswa semester satu hingga semester lima Teknik Telekomunikasi. Acara yang dilaksanakan setiap tahunnya ini, kali ini dibuka oleh Project Officer, M. Faisal Akbar, dan dilanjut dengan sambutan perwakilan mahasiswa semester lima, Bayu. Masuk ke materi pertama yaitu “Pengenalan dan Perkembangan ‘4G LTE’” oleh Abdul Ghony Fattah Ifur. “Mengapa kita butuh 4G? Redaksi

“Bidang perekonomian, hukum, pendidikan, kesehatan, dan energi. Contohnya dalam bidang energi seperti kasus blok mahakam, Freeport, dan privatisasi energi listrik. Lalu di bidang pendidikan cabut KIP dan ganti dengan aset strategis untuk pemerataan pendidikan di daerah-daerah,” lanjut Bambang. “Tentunya kami akan sampaikan dakwaandakwaan pada Sidang Rakyat dan akan meminta presiden berkomitmen dengan mahasiswa seluruh Indonesia untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia,” jelas Bambang. Para mahasiswa bertahan hingga pukul 21.30 menunggu kepastian pihak istana agar dipertemukan dengan presiden yang sedang dalam perjalanan menuju Indonesia setelah kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Sempat terjadi ketegangan dengan pihak kepolisian karena mahasiswa mengancam akan menginap di depan Istana Negara. “Kita akan bermalam sampai ada kepastian mahasiswa bisa berkomunikasi dengan Presiden Jokowi,” ujar Bambang di kantor staf presiden. Akhirnya, mahasiswa yang tergabung dalam aksi kali ini menginap di Masjid Istiqlal Jakarta untuk melanjutkan aksi esok hari setelah mendapatkan peringatan kedua untuk membubarkan diri dari pihak kepolisian. (RD/YS)

Photo by : Annisa Cahyani

Aksi yang dilakukan mahasiswa untuk mengevaluasi satu tahun masa kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla dengan berbagai tulisan propoganda.

Photo by : Annisa Cahyani

Mahasiswa dari berbagai elemen kampus melakukan aksi unjuk rasa dengan menggelar sidang rakyat karena rasa ketidakpuasan terhadap kinerja JokowiJusuf Kalla di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.

Kuliah Umum Teknik Telekomunikasi “Quadfor”

Semua pengguna seluler pasti mengakses data. Namun, penggunaan 4G di Indonesia masih terasa seperti 3G. Hal ini karena masih banyaknya perangkat dan layanan yang belum mendukung,” ujar Abdul dalam materinya. Para peserta terlihat tertarik dengan materi tersebut, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang bertanya di penghujung acara. Setelah materi pertama selesai, pembicara diberikan cendera mata oleh panitia. Saat break berlangsung, para peserta dihibur dengan penampilan akustik dari mahasiswa semester lima. Acara dilanjutkan dengan materi kedua, yaitu “Tantangan dan Implementasi 4G LTE di Indonesia” oleh Ikha Dalinar Kurnia Putra. “4G sama seperti mempunyai mobil Ferrari, kecepatan maksimal dapat ditempuh dalam waktu singkat. Tapi kalau jalannya macet, ya

Reporter : Eronika Dwi Pinara, Rizky Dermawan, Yosep Sidiq, Brillian Wiguna

sama saja tidak akan sampai pada kecepatan maksimal. Begitu juga dengan 4G di Indonesia,” ujar Ikha. Materi berlangsung hingga 11.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pembagian doorprize, penutup, serta foto bersama. Acara yang diselenggarkan berjalan lancar, walau selama berjalannya acara, sebagian mahasiswa masih banyak yang kurang memperhatikan. Para mahasiwa tersebut mengeluh dan beralasan karena peralatan yang kurang mendukung, seperti layar proyektor yang tidak terlihat dan volume speaker yang kurang besar. Meski begitu, acara ini tetap bermanfaat bagi sebagian peserta. “Wawasan saya menjadi lebih luas karena 4G tidak ada pada mata kuliah saya. Selain itu, narasumbernya pun sangat profesional dalam bidang ini,” ujar M. Syaiful Islam, mahasiswa semester tiga.

Editor : Fitriana Monica Sari, Atikah Nurfajri

Pendapat lain juga datang dari Faris, mahasiswa semester satu, yang berpendapat, “4G adalah perkembangan dari 3G. Pada Process Multiple Access, 4G menggunakan I not B yang menggabungkan FDD-FDB.” Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan Indonesia tidak terburu-buru dalam perkembangan teknologi. (BWP)

Fotografer : Roza Andalika

Layout : Brillian Wiguna


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.