EDISI JUNI 2016
Salam Redaksi Hidup Pers Mahasiswa!!! Salam bagi semua civitas Politeknik Negeri Jakarta. Perkenalkan, kami adalah Buletin ANONIM, produk baru keluaran Badan Otonom GEMA, setelah sebelumnya, GEMA menerbitkan WON (Wall Of News) setiap bulan, dan Ma jalah GEMA yang terbit tiap semester. Buletin ANONIM akan hadir tiap dua minggu sekali. Kami akan membahas topik hangat yang sedang menjadi perbincangan di internal kampus PNJ, memberikan sudut pandang lain, serta keterangan pihak terkait untuk melengkapi akses berita bagi mahasiswa. Selain berita, Buletin ANONIM juga menyuguhkan karya-karya sastra mahasiswa PNJ. Buletin ANONIM menerbitkan karya tulisan mahasiswa dari semua jurusan yang memenuhi kualifikasi. Kirim karya kalian melalui email : redaksigema_pnj@rocketmail.com . Sekilas membahas nama yang diusung pada buletin ini, yaitu ‘ANONIM’, karena kami ingin menjaga kerahasiaan para pembuat berita dalam buletin. Agar fakta yang kami sampaikan bersih tanpa pengaruh pihak luar. Kami memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penerbitan Buletin ANONIM. Terima kasih atas partisipasi Anda.
Redaksi
TAJUK
Almamater ? Mahasiswa di setiap perguruan tinggi di Indonesia pasti memiliki seragam khas berupa jaket, atau yang biasa kita sebut dengan jaket almamater. Jaket almamater memiliki warna yang beragam, tergantung pada masing-masing perguruan tinggi. Selain warna, jaket almamater juga memiliki logo yang disematkan di bagian dada sebelah kiri sebagai identitas perguruan tinggi yang mengenakannya. Jaket almamater secara jelas merupakan wadah bagi seseorang yang ingin menunjukkan statusnya sebagai mahasiswa. Banyak mahasiswa dengan bangga memamerkan foto mereka ketika mengenakan jaket almamater di media sosial. Boleh dibilang, jaket almamater mewakili gengsi para mahasiswa. Belum jadi mahasiswa apabila belum mengenakan jaket almamater. Namun, apa sebenarnya fungsi jaket almamater ini? Dewasa ini, ada banyak mahasiswa yang memfungsikan jaket almamater dengan beragam. Beberapa kalangan dengan bangga menunjukkan warna jaket almamaternya kepada adik-adik kelasnya dulu, ketika berada di acara gebyar kampus di sekolah masing-masing. Apakah jaket almamater berfungsi sebagai a jang unjuk diri? Beberapa kalangan lainnya mengenakan jaket almamater untuk menjadi penonton bayaran di beberapa acara televisi. Dengan membawa nama besar perguruan tinwggi masing-masing, mereka dibayar untuk rupiah yang nantinya akan masuk ke dalam kas organisasi. Apakah jaket almamater berfungsi memenuhi kebutuhan finansial organisasi kampus? Ada juga para aktivis kampus, yang dengan berseragamkan jaket almamater dari perguruan tinggi masih-masing, beramai-ramai turun ke jalan. Dengan lantang dan penuh kebanggaan berorasi untuk negeri ini. Apakah jaket almamater untuk melakukan aksi?
ANONIM
Jadi, sebagai mahasiswa, sudah seharusnya kita bisa mempergunakan jaket almamat dengan tepat, agar tidak merusak identitas kampus yang tertanam di dalamnya. Jaket almamater memang sederhana, namun bagi kita para mahasiswa, jaket almamater merupakan simbol sakral yang harus dijaga dengan baik. (Red)
ANONIM
LAPORAN UTAMA
JAKET ALMAMATER, DRESSCODE DANUS ? Adakah mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta yang tidak mengenal danus? Danus atau dana usaha adalah kegiatan memperoleh keuntungan atau dana, yang dilakukan oleh anggota organisasi untuk kepentingan program kerja organisasi tersebut. Beberapa cara yang biasa dilakukan untuk memperoleh dana usaha ialah dengan menjual barang atau makanan kepada mahasiswa di sekitar kampus. Namun, tiga tahun belakangan ini, para pelaku organisasi tersebut mendapat angin segar dengan datangnya tawaran menjadi penonton bayaran di stasiun televisi swasta untuk sebuah acara hiburan. Dengan hanya bermodalkan almamater kampus, yakni jaket kuning atau jakun, para pencari dana itu siap duduk manis menjadi penonton sebuah acara hiburan. Sebenarnya tidak jelas dari mana asalnya atau siapa yang pertama kali mencetuskan ide tersebut. Namun, kabar ini dibenarkan oleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (BEM PNJ) periode 2015—2016, Malvin Pradipta Irianto. “Kegiatan danus pada acara hiburan merebak sejak saya masih tingkat satu, syaratnya mahasiswa harus memakai jakun,� tutur Malvin. Pasalnya danus jenis ini menjadi marak di kalangan mahasiswa karena dinilai efektif menambah keuntungan pemghasilan danus. Atas fenomena itu, Malvin mengeluh bahwa telah terjadi degradasi atau kemerosotan makna dari jakun oleh segelintir mahasiswa PNJ sendiri. Tanpa maksud menghambat kegiatan pencarian dana usaha, ia sangat menyayangkan betapa minimnya nilai edukasi atau kemahasiswaan yang bisa dianut dari konten acara hiburan tersebut. Hal itu tentunya berlawanan dengan nilai dan fungsi jakun.
LAPORAN UTAMA Almamater kampus merupakan simbol perjuangan mahasiswa yang dikenakan untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, seperti menghadiri diskusi formal atau forum, aksi menyampaikan suara rakyat, dan kegiatan positif lainnya. Demikianlah makna sebuah alamater kampus bagi Malvin. Menurut pria yang lahir di Jakarta, 3 September 1995 silam, ada banyak cara menggunakan almamater kampus atau jakun dengan baik dan benar. “Kegiatan kemahasiswaan itu banyak bentuknya, nggak selalu berbau aksi atau demonstrasi. Misalnya aksi kreatif seperti kampanye kreatif,� kata Malvin. Untuk mengatasi tingginya minat mahasiswa terhadap kegiatan danus di stasiun televisi, BEM telah berupaya menghubungi tim redaksi acara televisi yang bersangkutan untuk megganti aturan pemakaian jakun dengan batik selama menjadi bagian dari penonton. Malvin juga mengimbau kepada para pelaku danus untuk selektif dalam memilih konten acara yang akan menjadi sumber penghasilannya itu, bila ingin tetap mengenakan jakun. Meski begitu, Malvin tetap mengapresiasi upaya teman-temanya untuk ikut berkontribusi dalam organisasi kampus. Namun, ia juga menegaskan, seberapa besar pun penggunaan jakun dapat membantu menambah penghasilan dana usaha, ia berharap hal itu tidak mengurangi atau bahkan menghilangkan esensi dari jakun. Karena nilai dan fungsi jakun tertanam dan bergantung pada seberapa optimal jakun digunakan untuk hal-hal yang edukatif dan inspiratif, sehingga seluruh elemen mahasiswa bertanggung jawab atas filosofi jakun. (GA01/GA02)
ANONIM
ANONIM
LAPORAN KHUSUS
A D A A P A K U UNT
? S U N DA
Jika kalian mendengar kata ‘danus’, maka pasti yang terlintas dalam pikiran kalian adalah sebuah acara, acara yang pembiayaannya tidak mencukupi sehingga harus diadakan kegiatan danus. PNJ merupakan satu dari banyak perguruan tinggi yang setiap tahunnya memiliki berbagai macam kegiatan, mulai dari yang berskala kecil maupun yang berskala nasional. Setiap jurusan berlomba-lomba membuat kegiatan yang bertujuan untuk mema jukan dan mempromosikan kampus kebanggaan dengan jaket almamater kuning berwarna kuning yang hampir mirip dengan kampus tetangga dibawah naungan Kemenristek Dikti. Tidak hanya jurusan, BEM, MPM, dan UKM-nya pun tidak mau kalah. Mereka juga unjuk gigi dengan mengadakan acara. Sebut sa ja Viva Legislativa, dibuat oleh MPM PNJ dengan konten acara mengunjungi gedung-gedung pemerintahan di Indonesia.
Faktor yang paling dominan dalam jalannya sebuah acara adalah dana. Jika suatu acara apalagi dalam skala besar tidak memiliki dana dan hanya mengandalkan panitia, maka bisa dipastikan bahwa acara tersebut tidak akan berjalan. Lalu, bagaimana cara kita untuk bisa mendapatkan dana acara? Banyak
cara
untuk
kita
mendapatkan dana, salah satunya dengan membuat divisi ‘danus’ pada acara yang akan kita buat tersebut. Danus merupakan singkatan dari dana usaha, yang berfungsi untuk menutupi anggaran acara yang akan terselenggara. Selain danus, cara lain mendapatkan dana adalah dengan membuat permohonan biaya akademik pada gedung direktorat perguruan tinggi yang bersangkutan, juga dengan membentuk divisi sponsorship. Namun, kenapa masih diadakan danus jika dana acara bisa didapat dari biaya akademik dan divisi sponsorship?
LAPORAN KHUSUS
“Dari Gedung Q (Gedung Direktorat PNJ) biaya akademik sebenarnyan sudah turun, tetapi prosesnya sulit, bahkan kadang berbelit-belit. Maka dari itu, cara lain mencari dana yang mudah, ya, dari kegiatan danus,� ujar Syarif Maulana selaku PO acara E-TIME 2016 yang diselenggarakan oleh jurusan Teknik Elektro PNJ. Berbagai macam bentuk danus ditempuh untuk mencukupi biaya kegiatan suatu acara. Mulai dari berjualan makanan, berjualan ba ju, berjualan merchandise yang berhubungan dengan acara tersebut. Bahkan, panitia sampai menjadi penonton bayaran demi berlangsungnya acara. Terkait dengan masalah terakhir, seringkali kita lihat para mahasiswa
Menurut saya, ‘danus’ (dana usaha) merupakan salah satu cara untuk mendapatkan biaya ketika sedang terlibat di dalam kepanitiaan sebuah acara. Memang, keuntungan yang diperoleh tidak begitu besar. Tetapi lumayan, meskipun sedikit, lama-lama menjadi bukit. Tapi dari saya pribadi, danus bukan cuma a jang nyari dana. Danus juga menga jarkan mana jemen waktu. Kita dipaksa berpikir, bagaimana caranya kuliah sambil membawa dagangan, kemudian menjualnya sampai habis agar tidak merugi. Selain itu, kita juga bela jar bersaing seperti di dunia kerja. Karena jelas, yang melakukan danus bukan hanya kita seorang. Yang terakhir adalah, bela jar bertanggung jawab. Meski hanya memegang satu kotak danus, itu tetap amanah, kan? Kalau amanah yang kecil a ja tidak bisa dijaga, bagaimana yang besar? Riertha Kharisma, Teknik Listrik 2A
ANONIM
mengenakan jaket almamaternya untuk tampil menjadi penonton bayaran di sebuah acara televisi. Tidak segan-segan, para mahasiswa biasa diberi tempat duduk paling depan. Meski sebenarnya menjadi penonton bayaran dengan jaket almamater bukan masalah besar, namun tetap harus digarisbawahi, bahwa acara yang akan dijadikan a jang mencari uang itu sebaiknya mengandung unsur mendidik dan melibatkan kaum intelek di dalamnya, sebagaimana dengan mahasiswa yang dicap intelek oleh khususnya warga Indonesia. Tapi, balik lagi pada AD ART yang bernaung di perguruan tinggi tersebut. (GA03)
KENAPA HARUS ADA DANUS ?
ANONIM
LAPORAN KHUSUS
Tidak munafik, setiap acara membutuhkan banyak biaya. Salah satu alternatif mendapatkan biaya adalah dengan mengadakan dana usaha (danus) berjualan makanan. Kenapa harus danus? Dilihat dari lingkup terdekat pelaksanaan danus, panitia bisa dengan mudah berjualan aneka kue di dalam lingkungan kampus. Adapun lingkup luasnya yaitu berjualan minuman saat car free day, menjual ba ju layak pakai, menjadi penonton bayaran, ‘ngamen’ di foodcourt, dan masih banyak lagi. Namun, waktu pelaksaannya tidak efektif, bisa dibilang berjalan hanya seminggu sekali. Tidak seperti danus yang bisa dilaksanakan setiap hari. Selain itu, dengan adanya kegiatan danus, kita jadi memiliki tanggung jawab, berani usaha, dan berani mengambil risiko. Karena, dana acara yang berhasil memenuhi target merupakan salah satu faktor kelancaran dan keberhasilan suatu acara. Sukmawati Sa’diyah. Mana jemen Keuangan 2B
THE CORNER
KAPAN
TAAT ATURAN
?
ANONIM
Difoto oleh : GA05
ANONIM
THE CORNER
EKSPEKTASI
JADWAL
BIPOL
Difoto oleh : GA06
THE CORNER
Difoto oleh : GA07
KOLAM RENANG atau
?
ANONIM
LAUTAN CINCAU
THE CORNER
ANONIM
MAU BACA BUKU atau INTERNETAN HAYO ? Difoto oleh : GA08
KOMENTAR MEREKA
FUNGSI ALMAMATER MENURUT LO ?
SHANAZ NADYA (TGP) Fungsi Almamater adalah untuk menandakan
bahwa
kita
adalah
seorang mahasiswa/i dari kampus yang kita banggakan dan cintai tempat kita bela jar, bersosialisasi, dan mengabdi.
RAYNALDO ARITONANG (AK) Fungsi almameter itu menurut
RAZI (TM)
saya adalah sebagai penunjuk atau bukti status kita sebagai mahasiswa.
Kalo
menurut
gua,
fungsi
Walaupun nggak cuma mahasiswa
almamter itu sebagai identitas dari
yang punya almamater, tapi cuma
kampus itu sendiri. Oiya terkadang
almamater mahasiswa yang bisa
juga
bikin
menyombongkan
gebrakan
di
Indonesia!
#HidupMahasiswa
almamater
sebagai diri.
a jang
Ada
lagi
nih, kalo menurut gua, mau pake almamater
apa
a ja
mau
yang
terkenal apa engga, ya gamasalah
FAHRIAR KUSUMA (TS)
yang
penting
bagaimana
mahasiswanya
itu
dari
sendiri.yang
Almamater juga mungkin dapat
nantinya pas lulusan gimana apa
mengubah kita, tapi kita tahu segala
jadi bermanfaat bagi orang lain apa
hal juga berawal dari almamater.
cuman jadi sampah masyarakatnya.
Beberapa cita – cita terpenting yang
nah pasti kan dari situ ketauan kan
pernah aku alami terjadi di bangku
dari almamaternya dari mana
sekolah. Buku hanyalah jendelanya dunia, tapi almet menjadi dunia itu sendiri. Kalau melihat almamater
ERZA BUDI. P (TGP)
digunakan dalam acara NET gitu ya itu sih gapapa menurut saya selagi
Menurut
gue
almamater
itu
berfungsi buat turun aksi ke jalan,
nggak, toh kan bisa mempublikasi
almamater
kampus juga kedunia luar, tapi kalo
akan
almetnya dipake untuk kegiatan
penting sih almamater ngebuktiin
yang gak berguna bahkan gak
kalau kita udah mahasiswa bukan
bermanfaat itu yang harus dibenahi
siswa lagi
mengidentitaskan
kampus
kita.
yang
kita
paling
ANONIM
acara dan tujuannya baik kenapa
ANONIM
LAPORAN TAMBAHAN
ANON :
KANTINNYA SAJA SUDAH JOROK, JANGAN DITAMBAH SAMPAH Salah satu hal yang dikeluhkan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) ialah sampah. Banyaknya sampah di kawasan PNJ tak bisa dianggap sepele. Khususnya, sampah di belakang kantin bawah (kawah). Terlebih kawah adalah tempat umum untuk makan pagi, siang, sore, atau untuk sekadar berkumpul bersama teman.
“Ganggu banget, apalagi lalatnya,� tutur salah satu mahasiswa PNJ yang kala itu tengah makan siang di kawah. Tumpukan sampah di belakang kawah adalah pembuangan sementara sebelum dibawa ke Unit Pembuangan Sampah yang berada di samping Gedung Bengkel Teknik Sipil.
LAPORAN TAMBAHAN
Awalnya, tempat pembuangan sampah sementara itu berada di samping Gedung Teknik Grafika dan Penerbitan (TGP), tapi salah satu dosen TGP merasa terganggu lalu komplain untuk memindahkan lokasi tempat pembuangan sampah. Alhasil, setelah tiga kali pemindahan, terbentuklah “gunung” sampah di belakang kawah. “Kan, ini tempat makan. Harusnya (peletakkan sampah) jangan dekatdekat sini,” keluh mahasiswa lain di kesempatan yang sama. “Kantinnya a ja sudah jorok, jangan ditambah sampah.” Koordinator Lapangan PNJ menjelaskan, sampah di belakang kawah berasal dari kantin dan setiap
“PNJ seluas 12 hektar, dan hanya ditangani oleh 11 petugas kebersihan,” tuturnya. Dalam sehari, jumlah keseluruhan sampah di PNJ berkisar dua ton atau lima bak motor sampah. Normalnya, ada empat kali pengangkutan sampah dari pagi. Ada dua macam sampah di PNJ, yakni sampah organik dan nonorganik. Sampah organik diolah untuk dijadikan pupuk, sementara sampah non-organik, seperti plastik, akan dibakar. Selain sedikitnya tenaga kerja, Koordinator Lapangan yang merawat kebun dan taman PNJ juga mengatakan alat-alat kebersihan masih terbatas dan letak tempat
gedung jurusan. Ia juga mengatakan, banyaknya sampah di kawasan PNJ dikarenakan kekurangan jumlah tenaga kerja.
sampah berjauhan. “Seharusnya tempat sampah berada dalam kelonggaran 150 meter,” sambungnya. (GA04)
ANONIM
ANONIM
SAJAK
DUKA
(Dinda Shabrwina Ayuni K. Teknik Sipil –Mana jemen Kontruksi)
IMPIANKU (Syintia Febrianti. Teknik Grafika dan Penerbitan)
Terseok-seok aku dahulu Terkikis oleh kerasnya hidup Berjuang menggapai asa Berlari mengejar mimpi Mimpiku kelak impianku cerah Mimpiku kelak masa depanku terang Tak ingin gelap seperti malam Tak ingin jatuh seperti daun kuselipkan doa untuk-Mu Kuharap impianku terjaga bersama doa Berpeluk erat bersamaku dengan-Mu Dan mekar tepat pada waktunya
SAJAK
Perihal kabar duka ini sebenarnya tak ku dengar lewat telinga ini sebuah bisikan jiwa yang merentang hatiku aku bersuara aku bernyanyi atau aku bersa jak tiada satupun manusia mengerti termasuk ini punya jiwa ya.. aku sendiri tak paham benar tentang apa yang ku hadapi sepahamku, hanya air mata yang bersitkan duga aku berhipotesa dalam tanya berjeritan tanpa bersuara aku tak paham benar yang aku hendak bicarakan adalah bagaimana jiwa dalam raga ini entah apa yang membawanya kembali ya.. kau menang kali ini
ANONIM
menyerukan sesuatu kembali dan
ANONIM
KOMIK
ANO
NIM AKSI ?
Aku Mengenalmu Oleh : Lessye Sandra Kusma Dewi (Teknik grafika penerbitan)
Tanda untukku, itulah dirimu Memberi bangga akan nama Menyatu dalam sukma
Almamater, jas tanda bangga
Sebagai mahasiswa yang terdidik
Di dalam Indonesia negeriku
Aku mengenalmu Sebagai jati diriku Bukan hanya untuk sekadar Aksi, Dan demonstrasi