SELASA, 28 JULI 2009
32 HALAMAN/Rp3.000,-
FOTO JPPN
SUSPECT FLU BABI: Sebanyak 50 santri Al Fitrah, Kedinding, Surabaya, suspect virus flu babi. Mereka dirawat di ruang isolasi RS Haji Surabaya kemarin. Sementara di Kota Metro, Lampung, ratusan santri juga dikhawatirkan mengalami nasib sama.
Ratusan Santri di Metro Suspect? Laporan Wartawan RNN/JPNN Editor: Suprapto METRO – Ratusan santri dari tiga pondok pesantren (ponpes) di Kota Metro jatuh sakit secara massal. Mereka mengalami gejala deman, panas tinggi, flu, dan batuk dalam beberapa hari terakhir. Merujuk gejalanya, dikhawatirkan mereka suspect virus flu babi atau H1N1. Kabar ini kontan membuat geger kalangan pejabat Kota Metro dan warga pada umumnya. Wali Kota Metro Lukman Hakim, Kadis Kesehatan Hernowo, Kadis Pertanian Agus
Shofwan, dan sejumlah pejabat lainnya kemarin sore langsung turun ke lokasi. Jumlah santri yang sakit massal di Ponpes Darul Amal, Mulyojati, sebanyak 143 anak. Yakni 42 putra dan 101 putri. Mereka menderita batuk dan demam sudah seminggu terakhir. Selain di Ponpes Darul Amal, di Ponpes Roudlotul Qur’an, Kecamatan Metro Barat, ada 72 santri. Kemudian 40 santri Ponpes Tuma’ Ninah Yasin, yakni 22 putri dan 18 putra. Mereka mengalami gejala yang sama. Bahkan rata-rata panasnya mencapai 39 derajat Celsius. Rombongan wali kota dan petugas dari Diskes Kota Metro kemarin sore langsung
membawa delapan santri ke Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro untuk diperiksa secara intensif. Petugas medis mengambil sampel darah dan lendir untuk meneliti ada tidaknya indikasi terkena flu babi. ’’Pemeriksaan kami sebagai langkah antisipasi adanya penyakit flu babi. Meski mengalami gejala panas dan batuk, para santri belum suspect virus flu babi. Sebab, hasil
pemeriksaan belum kami ketahui. Dugaan kami, mereka menderita influenza like illness,” terang Hernowo. Sementara itu, pengelola Ponpes Darul Amal Rasyid mengaku sebelumnya pihak ponpes telah memeriksakan santri ke RSU Mardi Waluyo dan Puskesmas Bantul, Kecamatan Metro Selatan. Hasilnya, mereka hanya sakit asma dan penyakit lain karena perubahan cuaca. ’’Ada delapan santri yang diperiksakan kesehatannya. Sebagian sakit karena perubahan cuaca saat ini yang panas ke musim hujan. Ada juga yang asma. Jadi bukan flu babi,” terangnya.
Menurut dr. Desi dari Puskesmas Metro Pusat yang menangani santri Ponpes Tuma Ninah Yasin, tiga hari yang lalu 30 pasien dibawa ke puskesmas. Setelah itu, kondisi santri mulai membaik. Namun, panas badan mereka kembali naik disertai gejala mual dan demam. Khawatir, Muslih, salah satu pengurus, kemudian menghubungi Desi kembali kemarin. Pihak puskesmas kemudian melaporkan ke Diskes. Setelah itu, kemarin sore Kadiskes Hernowo dan Kadis Pertanian Agus Shofwan bersama sejumlah pejabat Kota Metro melakukan observasi ke ponpes. Baca RATUSAN Hal. 4
Sinyal Penangkapan Besar-besaran MUI Kritik Pembatasan Usia Haji Kherlani
Sudarno Eddi
Berdamai demi Kota Laporan Ary M./Wirahadikusuma Editor: Suprapto BANDARLAMPUNG – Wali Kota Bandarlampung Drs. Eddy Sutrisno, M.Pd. menyesalkan Wakil Wali Kota Kherlani, S.E., M.M. dan Sekretaris Kota (Sekkot) Sudarno Eddi, S.H., M.H. terlibat cekcok fisik. Wali kota berharap persoalan tersebut bisa segera selesai, sehingga tidak berdampak pada kinerja kedua pejabat itu. ’’Kalau saja keduanya saling menjaga dan mengendalikan diri, tentu tidak sampai terjadi seperti itu. Tapi, sejujurnya, saya baru tahu dari kalian. Seharian ini, saya tidak bertemu dengan keduanya,” kata Eddy di sela-sela rolling di Gedung PKK Bandarlampung kemarin. Baca BERDAMAI Hal. 2
FOTO AFP
PRA-REKONSTRUKSI: Polisi melakukan proses pra-rekonstruksi bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta, kemarin.
Laporan Wartawan JPNN Editor: Suprapto JAKARTA – Genap sebelas hari setelah tragedi Ritz Carlton-JW Marriot, polisi masih bergerak di bawah tanah. Sejumlah target
tersangka diyakini sudah dalam incaran. Namun, polisi menunggu waktu yang tepat untuk menangkap mereka sekaligus meringkus buron nomor wahid Noordin M. Top. Karena buruan sudah ada di depan mata, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri menyempatkan melapor ke Cikeas,
kediaman SBY. Kapolri datang menggunakan mobil dinasnya sekitar pukul 13.30 WIB. Karena alasan keamanan, petugas Paspampres memeriksa mobil dengan metal detektor. Pertemuan berlangsung sekitar 90 menit. Tidak ada pernyataan dari Kapolri maupun SBY. Namun, sumber wartawan koran ini menjelaskan, Kapolri datang meminta restu SBY untuk melakukan serangkaian penangkapan. ’’Presiden SBY setuju dan memberi lampu hijau,” kata sumber itu. Nama-nama target yang sudah berada di tangan Densus 88 juga sempat dilaporkan Kapolri pada SBY. ’’Presiden berpesan agar personel di lapangan berhati-hati karena teroris pasti mempersenjatai diri. Kapolri juga diminta agar memberikan laporan rutin perkembangan penangkapan itu,” kata sumber itu. Karena restu presiden sudah dikantong, maka diperkirakan serangkaian penangkapan akan segera dilakukan sepanjang minggu ini. Hal itu hampir sama saat 2002, Kapolri Da’i Bachtiar meminta izin Presiden Megawati untuk melakukan operasi dan penangkapan sejumlah orang yang diduga terkait
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya angkat bicara seputar rencana Kerajaan Arab Saudi membatasi usia calon jamaah haji (CJH) maksimal 65 tahun. MUI mengatasnamakan umat Islam Indonesia tidak sepakat dengan rencana pelarangan itu. Menurut MUI, usia tidak dapat dija-dikan patokan kemampuan seseorang dalam menunaikan ibadah haji. ’’Saya kira CJH yang berusia 65 tahun dan masih sehat harus diperkenankan untuk naik haji.’Yang jadi tolok ukur adalah mampu, bukan usia,” ujar Ketua MUI Hi. Amidhan di Jakarta kemarin.
Baca SINYAL Hal. 4
Baca MUI Hal. 4
Laporan Wartawan JPNN Editor: Suprapto
Maruto, Orang yang Disebut Penghubung Noordin M. Top dengan Jaringannya
Lari, Jemput Anak-Istri Pakai Orang Suruhan Penyelidikan kasus bom JW Marriott dan Ritz Carlton terus berkembang. Terakhir, nama Maruto Jati Sulistyo disebut-sebut terkait dengan peristiwa tersebut. Protolan fakultas kedokteran itu diduga menjadi penghubung Noordin M. Top dengan jaringannya. Siapa dia sebenarnya?
FOTO JPNN
Itulah rumah pasangan Maruto Jati Sulistyo (29) dan Tri Utami yang ditinggalkan pemiliknya sejak 2006. Maruto menghilang seiring namanya sering dikaitkan dengan teMaruto Jati Sulistyo rorisme. Kini pasca pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, nama Maruto kembali menjadi pembicaraan. Polisi kembali mencari. Para tetangga dan keluarga pun ikut repot. Suharso, ketua RT 04/RW 06 Gedangan,
TERLIHAT SEPI: Rumah Maruto di Dusun Gedangan, Kelurahan/Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Baca LARI Hal. 4
Laporan Pratono dan Harun, Solo dan Kendal Editor: Suprapto
FOTO AFP
SEPEDA ELEKTRIK: Seorang model mendemonstrasikan produk perusahaan raksasa Jepang, Yamaha. Yakni sebuah sepeda elektrik, PAS Littlemore.
RUMAH sederhana di RT 04/RW 06 Dusun Gedangan, Kelurahan/Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, itu terlihat sepi. Meski tidak rusak, sangat tampak rumah tersebut sudah lama tidak dihuni. Banyak debu menutup lantai dan melapisi tembok hingga terlihat kusam.
Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327
www.radarlampung.co.id