25 JUMAT, 20 NOVEMBER 2009
32 HALAMAN/Rp3.000,-
DIRUT PLN
CEO Jawa Pos Kandidat Kuat KRISIS kelistrikan di negeri ini mengusik posisi direksi PT PLN (persero). Chairman and Chief Executive Officer (CEO) Jawa Pos Dahlan Iskan menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Fahmi Mochtar sebagai direktur utama (Dirut) PLN. Pergantian ditarget paling lambat awal Desember 2009. Demikian hasil pertemuan PLN dengan beberapa ketua-ketua asosiasi pengusaha dan industri di Jakarta kemarin. Dalam pertemuan itu dibahas kondisi yang dihadapi Dahlan Iskan dan solusi yang mesti diambil untuk mengatasi permasalahan PLN. Nama Dahlan Iskan muncul karena dalam tiga hari terakhir menulis artikel seputar krisis listrik. Artikel tersebut dipublikasikan oleh ratusan harian Jawa Pos Group yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Dahlan Iskan belum mau berkomentar soal hal ini. Namun, untuk diketahui, jauh-jauh hari dia menyatakan baginya lebih fleksibel mengatur usaha penerbitan dan percetakan, termasuk mulai melirik jaringan seluler. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar juga tak mengomentari usul pergantian jajaran direksi PLN. Baca CEO Hal. 4
SELEBRITIS
Ditahan Senin
PASHA
PASHA ”Ungu” bakal dijebloskan ke Lapas Paledang, Bogor, Senin (23/11). Itu setelah kejaksaan negeri setempat menyatakan berkas kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukannya pada mantan istrinya, Okie Agustina lengkap. Kasipidum Kejari Bogor Bambang Permadi kemarin menjamin tak ada perlakuan spesial. (jpnn/e.sajjah)
LIPUTAN KHUSUS HAJI
Taswin Hasbullah
MUSIM haji tahun ini, Radar Lampung kembali membuat laporan khusus liputan haji dari tanah suci. Tahun ini, Radar Lampung memberangkatkan Taswin Hasbullah, pemimpin perusahaan, yang tergabung di kloter 18 Lampung. Juga bekerja sama dengan CJH sebagai kontributor di tiap-tiap kloter. Liputan khusus haji Radar Lampung juga akan diperkaya hasil liputan wartawan Radar Lampung Group se-Indonesia yang diberangkatkan dari provinsi masing-masing.
Embarkasi Antara Operasi Oktober 2010 KABAR gembira bagi warga Lampung yang ingin menunaikan ibadah haji tahun depan. Sebab, Embarkasi Haji Antara di Bandara Radin Inten II, Brantiraya, Natar, Lampung Selatan, siap beroperasi akhir Oktober 2010. Kepastian ini terungkap ketika rapat pemantapan terakhir bersama Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Lampung, Kantor Imigrasi Bandarlampung, Bea Cukai Panjang, dan Balai Karantina Panjang di aula rapat Kanwil Depag kemarin. Kepala Dinas Perhubungan Lampung Eman Hendrawan mengatakan, calon jamaah haji (CJH) 2010 Baca EMBARKASI Hal. 4
CPNSD
FOTO AFP
KONTROVERSI: Penayangan 2012, film yang mengisahkan akhir dunia atau kiamat, mengundang kontroversi. Ada yang menolak seperti MUI Malang, Jawa Timur, namun ada yang menerima seperti film lainnya. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Drs. Hi. Amidhan kemarin menyatakan pihaknya masih membahas persoalan ini.
’’Sampai sekarang, kami belum mengeluarkan sikap apa-apa,” ungkapnya kemarin. Kontroversi itu makin membuat 2012 laris manis. Tiket pertunjukan hari ini sudah terjual habis. Calon penonton sudah memesan tiket hingga pertunjukan terakhir pukul 22.00 WIB di Bioskop 21 di Jakarta. (jpnn/erwin)
Kejaksaan Teruskan Kasus Bibit-Chandra Laporan Wartawan JPNN Editor: Ade Yunarso
JAKARTA – Kejaksaan Agung tak lama lagi melimpahkan kasus Bibit dan Chandra ke pengadilan. Mereka tak mau mengikuti rekomendasi Tim Delapan. Alasannya, bertentangan dengan undang-undang dan tidak konsisten. ’’Selama ini yang bilang alat bukti kurang, ada missing link, itu kan rekomendasi Tim Delapan. Selama ini yang ngomong kan
Tim Delapan. Jaksa belum pernah ngomong, penuntut belum pernah ngomong,” kata Jaksa Agung Hendarman Supandji dalam rapat gabungan di Komisi III DPR RI tadi malam. Secara tersirat, Hendarman pun mengusik independensi Tim Delapan. Dia lantas mencontohkan ketika dirinya berhadap-hadapan dengan Adnan Buyung Nasution ketika masih aktif sebagai pengacara. Ketika itu, klien Adnan terlibat kasus korupsi. Hendarman yang jadi JPU menuntut sang klien 20 tahun penjara. Tapi, Adnan meminta
kliennya bebas. ’’Ternyata malah divonis seumur hidup,” kata Hendarman. Dia menyatakan, yang berhak menentukan alat bukti cukup atau tidak cukup adalah kejaksaan. Bukan Tim Delapan. Penyidik di Bareskrim Mabes Polri bertugas mengumpulkan alat bukti dan menggali semua informasi. Alat-alat bukti itu kemudian disusun kejaksaan agar bisa dibawa ke pengadilan. Jaksa yang meramu semua alat bukti itu.
Hendarman Supandji
Baca KEJAKSAAN Hal. 4
MA Datangi PN Tanjungkarang Selidiki Vonis Bebas Kasus Trafficking Laporan Taufik W./Wirahadikusumah Editor: Ade Yunarso
BANDARLAMPUNG – Kasus MF (16), warga Tanjungkarang Timur, Bandarlampung, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) terus bergulir. Mahkamah Agung (MA) bahkan memberi perhatian khusus terhadap perkara ini. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran dua
PERJALANAN KASUS MF Desember 2008 MF berpacaran dengan BimBim (buron). 8 Februari 2009 Bim-Bim mengajak MF ke rumahnya di daerah Ketapang, Garuntang. Di sini, MF diperdaya Bim-Bim. 9 Februari 2009 Bim-Bim membawa MF pada Hartini (31) di Kafe Mandiri di wilayah Panjang. Di sini, MF menjadi pekerja seks komersial (PSK).
17 Maret 2009 MF yang dilaporkan hilang 38 hari ditemukan kembali oleh keluarganya. 11 Juni 2009 Sidang pertama. 25 Agustus 2009 Majelis hakim PN Tanjungkarang memvonis bebas terdakwa Hartini dan suaminya, Sunyoto (32). 2 September 2009 Sepuluh pengacara mendampingi MF.
7 September 2009 Surat keberatan atas vonis bebas dilayangkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang dan Mahkamah Agung (MA). 19 September 2009 Jaksa penuntut umum (JPU) Hartono, S.H. mengirim memori kasasi. 19 Oktober 2009 Penasihat hukum (PH) terdakwa A. Rahman, S.H. mengajukan kontra kasasi. 18 November 2009 Utusan MA datangi MF.
hakim tinggi pengawas MA, Wahyu Rahardjo dan Abdul Manaf, Rabu (18/11). Mereka menindaklanjuti putusan bebas dua terdakwa trafficking, Sunyoto (32) dan Hartini (31). Seperti diketahui, majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Tanjungkarang menyatakan pasangan suami-istri itu tidak terbukti melakukan trafficking. Keputusan itu dituangkan dalam surat No. 840/PID/B/ 2009/PN.TK. LSM Damar menyatakan keberatan atas putusan itu dan kemudian menyurati MA Baca MA Hal. 4
SUMBER: BANK DATA RADAR LAMPUNG 2009
Menyusuri Padang pada Hari Ke-40 Pascagempa
Sudah 109 Ribu Ambacang, Cagar Budaya yang Diubah Peruntukannya Digandakan TIGA hari bekerja terhitung sejak Selasa (17/11) hingga kemarin, CV Ganesja Baru (GB) total menggandakan 109 ribu soal dan lembar jawaban komputer (LJK). Rinciannya, 45 ribu soal dan 64 ribu LJK ujian tertulis CPNSD. Meski begitu, Wakil Direktur CV GB Fadri Indrawan mengaku belum tahu berapa banyak soal dan LJK yang digandakan untuk tes pada 29 November 2009. ’’Kami menerima order menggandakan soal dan LJK dari panitia provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap. Ordernya pun tidak berbarengan,” katanya kepada harian ini di depan kantor CV GB kemarin. Menurutnya, proses penggandaan terus dilakukan sampai panitia selesai menyeleksi berkas pelamar dan mengirimkan tanda peserta ujian (TPU) CPNSD formasi umum tahun ini. Baca SUDAH Hal. 4
Cerita tentang gempa Padang terasa belum lengkap kalau tidak menyebut Hotel Ambacang. Sebab, hingga sekarang tak banyak yang menyoal mengapa kompleks hotel itu roboh sendirian? Padahal, kalau dikaji lebih mendalam, hasilnya bisa menjadi wacana penting dunia konstruksi dan hukum di negeri ini. Berikut catatan Nany Wijaya, direktur Jawa Pos (grup Radar Lampung).
SAMPAI sekarang pun masih banyak yang beranggapan bahwa Kota Padang sudah hancur, luluh lantak, seperti Hotel Ambacang. Anggapan itu tidak berlebihan. Semua orang yang datang ke kota itu setelah gempa, pasti mengira begitu. Termasuk para relawan dan saya sendiri. Tapi, begitu pesawat mereka mendarat di Bandara Minangkabau, Padang, saya yakin
Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327
perasaan orang-orang itu sama dengan saya: kecele. Jangankan landasannya, bangunan bandaranya pun utuh. Sama sekali tak tergambar adanya tanda-tanda gempa. Seperti bangunan lain di seluruh Kota Padang, bangunan bandara yang hampir seluruh dindingnya terbuat dari kaca yang diperkuat stuktur baja itu juga ikut bergoyang ketika terjadi gempa pada 30 September 2009. Tetapi, karena strukturnya benar dan kukuh, bangunan yang letaknya hanya kurang lebih 20 menit dari Hotel Ambacang itu tetap utuh. Satu-satunya kerusakan adalah retakan kecil di salah satu dinding kacanya. Begitu kecilnya hingga tak mengesankan bahwa itu akibat gempa. Bentuk kerusakan itu lebih mirip kaca yang retak karena diketepel anakanak. Kok bisa?
FOTO JPNN
Hotel Ambacang yang luluh lantak akibat gempa.
Baca AMBACANG Hal. 4
www.radarlampung.co.id