RADAR LAMPUNG | Senin, 19 Oktober 2009

Page 24

METROPOLIS 24

SENIN, 19 OKTOBER 2009

Bukan Sekadar Berita

KEDATON

Kesulitan Atasi Sampah dari Laut

Segera Dipugar DALAM waktu dekat, Masjid Al Mu’awanah di Jl. Sultan Agung, Kedaton, Bandarlampung, akan dipugar. Bangunan masjid yang telah berdiri sejak 1984 silam ini akan digantikan dengan bangunan berlantai dua. Hal ini terungkap dari kegiatan doa bersama pembangunan yang diadakan kemarin sesudah salat subuh. Inti doa bersama yang dihadiri sekitar 45 jamaah itu adalah mengharapkan keselamatan dan kesuksesan pembangunan masjid yang direncanakan menelan dana sekitar Rp1,1 miliar ini. Ketua pembangunan masjid Drs. Hi. Arzan Kamal mengatakan, rencana pembangunan masjid tersebut dilatarbelakangi kondisi ruang yang tidak lagi memadai untuk menampung seluruh jamaah. Selain itu, pembangunan masjid yang berada di dekat Graha Pena Lampung dan PT Telkom ini untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk dan zaman yang terus berkembang. ’’Atas dasar kebutuhan tersebut, ditambah permintaan jamaah, akhirnya kami memugar bangunan masjid ini. Dalam pembangunannya nanti, kami akan menggandeng CV Swarnadipa Inter Design sebagai konsultan perencana,” tutur Arzan Kamal seusai kegiatan kemarin. Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat merencanakan menggelar acara peletakan batu pertama. ’’Mungkin setelah hari raya Idul Adha nanti, tapi tanggal pastinya belum ditetapkan. Kami masih menunggu perkembangan kondisi. Sebab, mulai besok (hari ini, Red) para tukang sudah mulai bekerja membuat rangka besi bangunan,” jelasnya. Jika terlaksana, pembangunan masjid dengan ukuran 13,5 X 11 meter ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ibadah masyarakat Kelurahan Sepangjaya dan sekitarnya. Selain itu, lokasi masjid ini juga akan mengakomodasi kebutuhan taman pendidikan Alquran (TPA) dan sekretariat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) yang selama ini sudah berjalan. (taufik wijaya/alam islam)

Laporan Eka Yuliana Editor: Alam Islam

SUKARAME

Rombak Kepengurusan Satgas PB PIHAK Kecamatan Sukarame merombak kepengurusan Satuan Petugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB). Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sukarame sekaligus Ketua Satgas PB Asnari mengatakan, reorganisasi ini dilakukan karena banyak pengurus lama telah pindah tugas. ’’Banyak posisi yang kosong karena orangorangnya dimutasikan ke daerah lain,” kata Asnari beberapa waktu lalu. Kepengurusan ini kemudian dilaporkan ke Satgas PB Kota Bandarlampung. Lebih lanjut ia menjelaskan, terdapat lima seksi dalam kepengurusan ini. Yakni penyuluhan, data bencana, penyelamatan, pelaporan, dan penyaluran bantuan. Seksi penyuluhan memiliki tugas melakukan penyuluhan kepada warga tentang antisipasi terjadinya bencana. ’’Misalnya saat ada gempa, kebakaran, atau lainnya, warga mengetahui tindakan awal apa yang harus dilakukan,” terangnya. Kemudian, untuk seksi pelaporan, memiliki tugas penting. Yakni bila terjadi bencana apa pun di suatu tempat, wajib memberikan laporan kepada Satgas PB Kota Bandarlampung agar mereka dapat langsung memberikan pertolongan. Asnari mencontohkan, saat banjir melanda Kecamatan Sukarame pada Desember 2008 lalu, Satgas PB dibantu warga melakukan tindakan penanggulangan. Kemudian bila terjadi kebakaran, maka Satgas PB berkewajiban memberikan tindakan penanggulangan. ’’Hal ini juga harus cepat dilaporkan kepada Satgas PB Kota Bandarlampung,” terangnya. Satgas PB juga tak hanya tanggap terhadap bencana yang menimpa daerahnya sendiri, tapi juga daerah lain. Seperti bencana gempa yang menimpa Padang, Sumatera Barat. (eka yuliana/ alam islam)

FOTO DOK RADAR

JADI MASALAH: Sampah yang dibawa air laut ke pantai menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Bantu Amankan Daerah Pesisir Laporan Eka Yuliana Editor: Alam Islam BANDARLAMPUNG – Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) diharapkan dapat lebih meningkatkan keamanan di daerah pesisir. Daerah pesisir meliputi tiga kecamatan, yakni Telukbetung Barat (TbB), Telukbetung Selatan (TbS), dan Panjang. FKPM pesisir ini dikukuhkan Wali Kota Bandarlampung Eddy Sutrisno tadi malam. Kegiatan yang dirangkai acara halalbihalal ini berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing, Kecamatan TbB. Camat TbB M. Zen mengatakan, tujuan dibentuknya FKPM ini untuk mengantisipasi adanya tindakan kriminalitas di masyarakat. Anggota FKPM ini dari

berbagai elemen, yakni tokoh masyarakat, nelayan, dan pedagang ikan yang ada di wilayah pesisir. ’’Selain untuk mengatasi tindakan kriminalitas di masyarakat, dengan adanya FKPM ini juga diharapkan dapat meminimalisasi berbagai hal. Seperti tindakan nelayan nakal yang melakukan transaksi jual beli ikan di tengah laut,” tukasnya. Masalah lainnya yang diharapkan dapat diatasi adalah tindakan nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan pengeboman. Sebab, tindakan tersebut dapat menyebabkan kerusakan biota laut. Tak hanya terumbu karang, ikan kecil yang belum saatnya ditangkap pun dapat mati. ’’Adanya FKPM ini juga diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para

nelayan dalam melakukan aktivitasnya,’ papar M. Zen. Tak hanya tiga kecamatan yang ada di pesisir yang peduli dengan masalah keamanan di daerahnya. Sebelumnya beberapa kecamatan juga telah mengaktifkan FKPM. Seperti di Kecamatan Rajabasa yang seluruhnya telah berjalan. Koordinasi antara anggota siskamling dan FKPM berjalan baik. ’’Biasanya anggota FKPM juga anggota siskamling,” kata Camat Rajabasa M. Natsir Effendy. Kemudian di Kecamatan Tanjungkarang Barat (TkB). Menurut Camat TkB Nursyamsu Gani, untuk koordinasi antara siskamling dengan FKPM berjalan baik. Sehingga masalah kamtibmas dapat teratasi. Ditambah lagi pengamanan yang dilakukan Polsekta TkB, yang salah satunya dengan patroli. (*)

BANDARLAMPUNG – Pihak Kecamatan Panjang belum menemukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah sampah di wilayah itu. Sampah ini adalah sampah yang dibawa air laut saat pasang. Camat Panjang Bahirumsyah mengatakan, air laut pasang meninggalkan sampah yang jumlahnya cukup banyak. ’’Kantor kecamatan ini salah satu korbannya,” kata Bahirumsyah beberapa waktu lalu. Sampah yang dibawa air laut juga menyebabkan tersumbatnya aliran air yang ada. Alhasil, setelah air laut surut, petugas kebersihan memiliki tugas tambahan membersihkan sampah kiriman itu. Lebih lanjut Bahirumsyah mengatakan, sebenarnya kecamatan telah berupaya untuk mengatasi sampah yang dibawa air laut tersebut. Yakni memasang jaring di pinggir tempat akses jalan masuknya air. Namun, jaring yang dipasang tersebut kerap hilang. ’’Kami sudah berkali-kali melakukan pemasangan, namun tetap saja hilang,” kata mantan sekretaris Kecamatan Telukbetung Utara (Sekcam TbU) ini. Ia juga menjelaskan, penanggulangan masalah sampah di daerahnya telah dilakukan dengan maksimal. Ini dibuktikannya dengan adanya satuan petugas (satgas) kebersihan. Yakni tujuh orang di

kecamatan dan tiga di setiap kelurahan. Tugas satgas tersebut menyisir sampah yang ada di jalan-jalan utama dan jalan-jalan yang tak dijangkau oleh armada kebersihan. Selain armada sampah, satgas kebersihan, penanggulangan sampah juga dibantu petugas sokli. ’’Volume sampah di kecamatan ini lumayan banyak,” ujarnya. Ditambah lagi masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan. Umumnya, mereka adalah warga pendatang dan orang yang melewati jalanan di Kecamatan Panjang. Lebih jauh Bahirumsyah mengatakan, saat ini Kecamatan Panjang memiliki empat armada sampah. Yakni tiga truk dan satu kontainer. Namun, kondisi armada sampah itu sudah tua dan sering mengalami kerusakan. ’’Baiknya, setiap kelurahan memiliki armada sampah sendiri untuk membantu pekerjaan armada sampah kecamatan,” katanya. Armada tersebut bertugas mengangkut sampah dari tujuh tempat pembuangan sementara (TPS) yang tersebar di tujuh kelurahan. Semua sampah yang ada diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Bakung. Setiap mobil melakukan pengangkutan satu kali sehari. ’’Namun terkadang lebih, melihat volume sampah yang ada,” katanya. Seperti saat bulan puasa lalu, volume sampah meningkat sehingga pengangkutan dilakukan dua kali sehari. (*)

Aktivitas Hilangkan Stres dengan Menanam MENANAM bunga dan nya. Yakni dengan meberkebun adalah cara jitu nanaminya dengan tayang dipilih Junaidi untuk naman singkong, temenghilangkan stres, serung, dan kencur. kaligus menyalurkan hobi. Lebih lanjut Junaidi Lurah Pinangjaya, Kecamenuturkan, hobi ini dimatan Kemiling, ini mesalurkannya setiap sore ngaku hobi tersebut suseusai pulang kantor. dah dijalaninya sejak kecil. ’’Setelah istirahat seje’’Mungkin karena saya nak, makan, dan memberasal dari desa,” kata baca koran, saya mulai mantan Kasi Trantib di berkeliling rumah. MeKelurahan Beringinraya, lihat-lihat bunga yang Kemiling, ini. ditanam,” tukasnya. JUNAIDI Saat masih tinggal di Saking menyukai dudesa, suami Maisaroh ini nia tanaman ini, saat remengaku sering bermain ke ladang. maja Junaidi pernah mencoba-coba Hal itu kemudian berlanjut hingga melakukan penyambungan dua tadirinya dewasa dan tertarik untuk menaman. ’’Yang sering saya sambung itu neruskan hobi menanam. tanaman cempaka dan terung,” kaKarena tak lagi tinggal di desa, ayah tanya. Dalam satu pohon, terdapat dari Riki (20), Riko (19), Citra (17), dan beberapa jenis yang ia sambungkan. Boy (13) ini menyalurkan hobinya Sayangnya, hobi berkebun sudah dengan menanam bunga. Tak hanya dua tahun tidak bisa dijalaninya. Seitu, warga Jalan Pramuka Gang Salak bab, lahan di samping rumahnya telah No. 40, Kemiling, ini juga memanfaatdimanfaatkan pemiliknya. (eka yuliakan lahan kosong di samping rumahna/alam islam)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.