RADAR LAMPUNG | Rabu, 9 Desember 2009

Page 1

RABU, 9 DESEMBER 2009

32 HALAMAN/Rp3.000,-

FOTO TAUFIK WIJAYA

KEPANASAN: Siswa SD Negeri 1 Sukajaya Lempasing, Padangcermin, Pesawaran, yang terpaksa semesteran di bawah tenda karena sekolahnya dihantam puting beliung pada Minggu (6/12) lalu.

Gerakan Sembilan Desember

Tetap Fokus meski Keringat Bercucuran Laporan Taufik Wijaya Editor: Ade Yunarso

SRI ANNISA Wali kelas I

Kami khawatir konsentrasi siswa terganggu akibat tenda yang terbuka. Kami harus berteriak ekstrakencang agar suara dapat didengar para siswa.

BANDARLAMPUNG - Seperti diprediksi harian ini, ujian semester siswa SD Negeri (SDN) 1 Sukajaya Lempasing, Padangcermin, Pesawaran, kemarin terpaksa dilakukan di bawah tenda darurat. Pasalnya, perbaikan sekolah yang rusak akibat hantaman angin puting beliung pukul 15.55 WIB Minggu (6/12) itu belum selesai dilakukan. Beruntung, ruang kelas IV, V, dan VI sekolah itu selesai diperbaiki sehingga dapat dimanfaatkan 114 siswa. Hanya siswa kelas I, II, dan III yang terpaksa mengisi lembar jawaban di bawah naungan tenda bantuan Dinas Sosial Provinsi Lampung tersebut. Dua unit tenda yang dipasang di halaman sekolah diisi bangku dan kursi yang dipindah dari ruangan untuk menampung 152 siswa. Untuk kelas I dan II dijadikan satu di tenda sebelah kiri. Sementara siswa kelas III menggunakan tenda lainnya. Meski demikian, pelaksanaan ujian berjalan lancar. Panca (8), siswa kelas II B, mengaku tetap enjoy dengan kondisi ini. Baca TETAP Hal. 4

Menkes: Hapus Denda!

Laporan Wartawan JPNN Editor: Suprapto JAKARTA – Sejumlah elemen masyarakat tiba-tiba mengajukan perizinan untuk ikut aksi turun ke jalan hari ini. Di antaranya, Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) dan Lumbung Informasi Rakyat (Lira). Dua lembaga itu selama ini dikenal sebagai organ pendukung Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam perizinannya, dua organ itu akan menurunkan massa hingga 1.000 orang. Sebelumnya, Gerakan Indonesia Bersih yang dimotori Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ali Mochtar Ngabalin, dan sejum-

TUMPENG KPK: Sejumlah aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) memberikan tumpeng dengan hiasan cicak kepada BibitChandra kemarin. FOTO JPNN

Tiga Fase Usut Century

Laporan Wartawan JPNN - Editor: Ade Yunarso JAKARTA – Janji Departemen Kesehatan (Depkes) untuk memediasi kasus Prita Mulyasari melawan RS Omni telah dilakukan. Depkes sudah menemui kedua belah pihak dan berharap upaya tersebut berujung perdamaian. Namun, hingga kemarin belum ada kesepakatan konkret dari kedua belah pihak terkait penyelesaian masalah tersebut. Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, Depkes telah menemui Prita dan RS Omni secara terpisah beserta pengacara mereka masing-masing.

Laporan Wartawan JPNN Editor: Ade Yunarso JAKARTA – Dua pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah tidak ingin skandal Bank Century terus berlarut. Sesaat setelah serah terima jabatan dengan dua Plt. Wakil Ketua KPK Mas Achmad Santosa dan Waluyo kemarin, mereka langsung membeberkan skenario penanganan kasus dana talangan (bailout) Rp6,7 triliun tersebut. Mereka memecah pengusutan kasus itu

menjadi tiga fase. Pertama, fase sebelum bailout. Dalam fase pertama ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) belum ikut campur tangan. Fase kedua saat pemberian dana talangan. Menurut Chandra, dalam fase ini, Bank Century sudah masuk dalam pengawasan dan telah ada keputusan untuk diselamatkan. Sedangkan fase ketiga, LPS sudah menggelontorkan dana senilai Rp6,7 tri-liun. Setelah mempelajari alur tersebut, KPK memutuskan meminta audit investigatif Badan

PENGAMANAN GERAKAN 9 DESEMBER

lah tokoh lainnya sudah lebih dahulu meminta perizinan di Polda Metro Jaya, Senin (7/12) lalu. Dua kelompok massa itu dikhawatirkan membawa isu yang berbeda dan berselisih paham di tengah jalan. ’’Memang, mereka bukan dari kelompok kami,” ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Antikorupsi Fadjroel Rachman yang juga anggota Gerakan Indonesia Bersih. Fadjroel berharap elemen lain akan mendukung tuntutan Hari Antikorupsi, yakni mengusut tuntas seluruh praktik korupsi. Baca GERAKAN Hal. 4 BACA JUGA LIPUTAN KHUSUS DI METROPOLIS

KELOMPOK MASSA YANG SIAP AKSI

Polda Metro Jaya menurunkan 10 ribu pasukan dari satuan samapta, brigade mobil, dan dalmas. Konsentrasi pengamanan di Hotel Indonesia, Monas, Istana Negara, DPR/MPR, KPK, dan Mabes Polri. Polisi menyiapkan lima mobil water cannon di sekitar Monas. Tapi, polisi dilarang membawa sangkur dan pistol. TNI Kodam Jaya menyiapkan 1 SSK di samping kantor wali kota Jakarta Pusat, Tanah Abang.

1. Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) 2. Petani Nelayan Peduli Bangsa 3. DPP Lumbung Informasi Rakyat (Lira) 4. Aliansi Mahasiswa dan LSM Bima Jakarta untuk Keadilan (KMBJ, BOM-BJ, KMBSD-JAYA, POROS, KMNTB, KPEKA NTB) 5. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) 6. HMI 7. Gerakan Indonesia Bersih (GIB) 8. Gerakan Revolusi Putih Estimasi Jumlah Peserta: 50 ribu orang.

Baca TIGA Hal. 4

Baca MENKES Hal. 4

Pidato Kenegaraan SBY Menyambut Hari Antikorupsi Sedunia

Pidato 30 Menit, Salah Sebut Kata Korupsi Dua Kali Tadi malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kenegaraan pertama untuk menyambut Hari Antikorupsi hari ini (9/12). Apa saja yang ia sampaikan?” Laporan Wartawan JPNN Editor: Nizwar SBY mengawali pidatonya dengan ekspresi kekhawatiran. SBY mengaku di awal-awal menggulirkan program pemberantasan korupsi telah dihadang oleh berbagai kalangan yang meminta moratorium (penangguhan) pemberantasan korupsi.” ’’Kelompok-kelompok itu meminta

Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327

SBY FOTO PRESIDENRI.GO.ID

agar saya melakukan moratorium pemberantasan korupsi. Dengan tegas saya katakan: Tidak!’’ ujar SBY. Menggunakan bantuan teleprompter, SBY berpidato sekitar 30 menit. SBY sempat dua kali salah menyebut kata korupsi dengan ’’korepsi’’ dan ’’koperasi’’. SBY mengatakan, pemberantasan korupsi terus mendapatkan tantangan dan perlawanan. ’’Fenomena corruptors fight back atau serangan balik dari para pelaku koruptor pastilah terjadi. Namun, kita harus terus melangkah tegap dengan derap mantap maju ke depan melawan serangan-serangan balik demikian itu,’’ katanya. SBY mengatakan, Indonesia yang kaya-raya tidak akan pernah menghadirkan kesejahteraan yang benar-benar adil bagi Baca PIDATO Hal. 4

Polisi Telusuri Dana ’’Ustad’’ Lihan Laporan Wartawan JPNN Editor: Ade Yunarso JAKARTA - Polisi menelusuri aliran dana pengusaha berlian asal Kalimantan Selatan (Kalsel), Lihan, yang ditangkap Senin (7/12). Pria yang akrab disebut Ustad itu diduga menipu ribuan nasabah terkait program investasi syariah dengan bagi hasil sepuluh persen per bulan. Kepolisian Daerah Kalsel menyangka Lihan menggelapkan uang senilai hampir Rp1 triliun. Selain itu, ia menjadi

tersangka praktik bank gelap dan pencucian uang. Ribuan nasabah, termasuk di antaranya selebritas, menanamkan uang sebagai investasi. Namun, selama dua bulan ini, mereka resah karena tidak kunjung mendapat pembayaran bunga. Hingga kini diperkirakan 3.700 orang menjadi nasabah Lihan. Kapolda Kalsel Brigadir Jenderal Polisi Untung S. Rajab menyatakan, pihaknya menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen dan surat berharga Baca POLISI Hal. 4

www.radarlampung.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.