RADAR LAMPUNG | Kamis, 7 Mei 2009

Page 31

PENDIDIKAN

KAMIS, 7 MEI 2009

31

Disbudpar Pelatihan Rawat BCB

Belasan Ribu Guru Mentok Golongan Laporan/Editor: Abdul Karim BANDARLAMPUNG - Ada 13 ribuan guru di Provinsi Lampung yang mentok di golongan IVa. Mereka kesulitan naik ke golongan IVb. Kendalanya tidak mampu membuat karya tulis ilmiah (KTI) yang menjadi salah satu syarat utamanya. Hal itu dikemukakan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung Drs. Hj. Juariyati Azhar, M.Pd. melalui Kabag tata usahanya, Iskandar. ’’Untuk itulah, kami membuka program pembelajaran KTI virtual atau e-learning,” kata Iskandar saat ditemui di kantornya kemarin (6/5). Di Lampung, katanya, pembelajaran KTI melalui internet ini baru kali pertama. Para guru juga akan sangat terbantu. Selain tidak perlu mengeluarkan tenaga dan biaya cukup besar, waktu dan tempat belajarnya pun bisa dilakukan kapan dan di mana saja. ’’Para guru yang tertarik mengikuti program ini tidak perlu datang jauh-jauh dari kabupaten/kota masing-masing ke LPMP. Apalagi dengan meninggalkan kewajibannya mengajar. Cukup melakukan bimbingan dengan narasumber ahli di bidangnya yang telah ditugaskan LPMP melalui internet,” jelasnya.

Caranya, lanjut Iskandar, bagi guru yang berminat, khususnya yang sudah bergolongan IVa, mendaftarkan diri untuk menjadi peserta ke LPMP Lampung. Kemudian, masing-masing akan diberi login untuk bisa akses ke masing-masing narasumber KTInya. Selanjutnya, peserta dan narasumber pun melakukan komunikasi bimbingannya menggunakan login tersebut. Menurut dia, pendaftarannya dibuka mulai 11 hingga 13 Mei mendatang. Sedangkan, 14 Meinya langsung pembelajaran. ’’Program pembelajaran KTI ini juga ada evaluasinya. Jadi bagi mereka yang dinyatakan lulus, ada sertifikatnya,” tandas dia. Lebih jauh, Iskandar mengatakan program ini merupakan sebuah terobosan atau inovasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Yakni sebagai alternatif untuk mengatasi kesulitan guru dalam membuat KTI. ’’Kita ingin memberikan yang terbaik kepada para guru di Lampung. Karenanya, para nara-sumber yang kami gandeng pun yang benar-benar telah berpengalaman menulis, baik di media massa maupun jurnal nasional dan internasional,” ujarnya seraya mengatakan karya-karya peserta juga akan diupayakan terbit, baik pada jurnal LPMP Lampung sendiri maupun media massa hingga mendapatkan kredit poin. (*)

Laporan Wartawan RNN Editor: Abdul Karim

FOTO ABDUL KARIM

MUHASABAH: Siswa SD Alkautsar mengikuti pembekalan mental guna menghadapi UASBN di Masjid Islamic Center Bandarlampung kemarin (6/5).

SD Al-Kautsar Muhasabah UASBN Laporan/Editor: Abdul Karim BANDARLAMPUNG - Senin (11/5) mendatang, siswa kelas VI SD menghadapi ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam yang 25 persen soalnya dari pusat dan 75% disusun panitia provinsi. Sehingga tidak heran jika ada siswa yang merasa cemas dan takut menghadapinya. Karena itulah, semua siswa

SD Al-Kautsar Bandarlampung kemarin (6/5) mengikuti muhasabah di Masjid Islamic Center Rajabasa. Mereka mengawalinya mulai pukul 09.00 dengan melaksanakan saat duha bersama meski tidak berjamaah. Selanjutnya diimami dua guru agamanya, Ustad Askam, S.Ag. dan Amirudin, S.Ag., para siswa berzikir dan berdoa kepada Allah Swt. Tidak lain agar diberi kemudahan dan kesiapan mental dalam menghadapi UASBN. ’’Dengan muhasabah ini, anak-anak diharapkan benar-be-

nar siap mentalnya. Mereka bisa percaya diri dan menyerahkan segala sesuatunya kepada sang pencipta. Penting ditanamkan bahwa kewajiban siswa berupaya semaksimal mungkin pada UASBN mendatang. Hasilnya seperti apa, serahkan kepada Allah,” ujar Kepala SD Al-Kautsar L.A. Grastika Stiawati saat ditemui usai acara. Menurutnya, muhasabah tersebut hanya salah satu upaya pihak sekolah mempersiapkan diri siswa menghadapi UASBN. Lainnya seperti pembelajaran rutin di kelas

setiap harinya, les tambahan, try out, latihan UASBN, dan remedial. ’’Semuanya sudah kami lakukan,” tegasnya. Muhasabah sendiri, imbuhnya, sebenarnya dilakukan para guru dan siswa setempat setiap hari Sabtu. ’’Memang, ini tidak biasanya karena dilakukan hari Rabu. Sebab, besok (hari ini) kami sudah memberlakukan libur tenang siswa,” katanya. Diharapkannya, libur tenang tersebut dimanfaatkan 351 siswanya di rumah masing-masing untuk belajar sendiri. (*)

Unila-Kanwil Hukum Teken MoU TANDA TANGANI MOU Kakanwil Departemen Hukum dan HAM Provinsi Lampung Gede Widiartha (kiri) dan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Hariyanto kemarin (6/5). FOTO SEGAN P. S.

Laporan Segan Petrus S. Editor: Abdul Karim BANDARLAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Provinsi Lampung. Masing-masing oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Hariyanto dan Kepala Kanwil Drs. I Gede Widiartha di Rektorat Unila kemarin (6/5). Kedua lembaga berbeda fungsi ini sepakat menjalani kerja sama dalam bidang hukum dan

HAM. Antara lain melalui kegiatan penelitian dan pengkajian hukum dan HAM serta pengembangan dan peningkatan kapasitas institusi dan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka pengembangan tugas dan fungsi kelembagaan masing-masing. Gede Widiartha mengatakan, nota kesepahaman ini meliputi kerja sama dalam upaya pembangunan hukum dan penghormatan, pemajuan serta perlindungan HAM. ’’Caranya bisa melalui pengembangan, penelitian, dan pengkajian,” terangnya. Bukan hanya itu. MoU yang tertuang dalam surat bernomor

W6-393.HN.01.03/2009 dan No.2119/H26/DN/2009 ini juga mencakup kerja sama upaya peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat melalui penyuluhan, konsultasi, bantuan, penerbitan bahan hukum, dan kegiatan lainnya. ’’Upaya peningkatan SDM juga menjadi proyeksi ke depan. Caranya bisa melalui pendidikan, seminar, pelatihan, kursus, lokakarya, dan praktik kerja lapangan untuk mahasiswa Fakultas Hukum Unila. Kemudian, pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum di provinsi ini,” terang Gede. (*)

GISTING – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Lampung bekerja sama dengan Museum Negeri Lampung mengadakan pelatihan peningkatan perawatan benda cagar budaya (BCB). Kegiatan di Hotel 21 Gisting, Tanggamus, kemarin (6/5) itu guna menjamin kelestarian BCB sebagai sumber informasi dan sumber ilmu. Sekaligus arena belajar baik untuk kepen-tingan pendidikan maupun pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Disbudpar Drs. M. Natsir Ari mengatakan, pembinaan dan pengembangan Museum Lampung perlu terus ditingkatkan. Dengan harapan, manfaatanya dapat dirasakan dan menjadi kebutuhan masyarakat baik kini maupun mendatang. Terutama bagi generasi penerus. ’’Pemanfaatan proses kerja suatu museum sebagai lembaga yang bertugas mengumpulkan, merawat, mendokumentasikan, memamerkan, meneliti, dan memublikasikan koleksi yang dimiliki perlu terus dikembangkan,” kata Natsir dididampingi Kabid Pemasaran dan Ditinasi Hi. Hamid, S.H., M.M. Ditambahkannya, semua koleksi Museum Lampung merupakan kekayaan dan modal besar yang dimiliki provinsi ini. Untuk itu, BCB yang menjadi koleksi museum memerlukan perawatan secara periodik agar lestari sepanjang masa. Tentunya dalam perawatan benda-benda ini dibutuhkan pengetahuan sesuai dan perlu ditularkan kepada berbagai pihak. Melalui pelatihan semacam ini, lanjutnya, diharapkan dapat lebih memperluas dan mempererat jaringan kerja dengan masyarakat luas di daerah Lampung. Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus Drs. Hi. Bahagia Saputera, M.M. menyambut baik kegiatan yang diadakan UPTD Museum Negeri Lampung ini. Menurutnya, kegiatan semacam itu sangat bermanfaat bagi pelestarian BCB yang ada di Tanggamus. Seperti situs Batu Bedil yang ada di Kecamatan Pulaupanggung. Situs itu perlu tetap dijaga dan dipertahankan sebagai aset yang sangat bermanfaat sehingga kelak anak-anak dapat belajar tentang sejarah yang pernah ada di kabupaten ini. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.