RADAR LAMPUNG | Sabtu, 4 April 2009

Page 28

LAMPUNG RAYA

30

SABTU, 4 APRIL 2009

Lamteng-Metro-Lamtim

FASUM

Warga Pilih Swadaya MASYARAKAT Kecamatan Melinting harus berusaha sendiri memperbaiki jalan provinsi yang rusak di wilayahnya. Kepala Desa Wanamuhsinin A.N. menjelaskan, jalan provinsi itu menghubungkan Desa Sribhawono, Kecamatan Bandarsribhawono dengan Desa Wana, Kecamatan Melinting. Untuk memperbaiki jalan yang rusak, memang tidak sulit. Di Kecamatan Melinting terdapat banyak batu alam. Apalagi, kerusakan jalan juga diakibatkan mobil pengangkut batu-batu alam di jalan keluar Melinting. Upaya masyarakat hanya sampai tahap agar kendaraan tidak sampai masuk lubang. Sementara, tonase kendaraan seringkali melebihi kekuatan jalan. Akibatnya, hari ini ditambal, besok ruas jalan lainnya kembali rusak. Selain jalan milik provinsi itu, kerusakan jalan terjadi di jalan penghubung Desa Sumberhadi dan Itikrendai. Belum satu tahun jalan sulit dilewati. Hal ini diakibatkan kendaraan pengangkut kayu yang hilir mudik. (zulkarnain)

RASKIN

Baru Sampai 19,47% DISTRIBUSI beras untuk masyarakat miskin (raskin) Kota Metro sejak Januari sampai Maret 2009 baru mencapai 19,47 persen. Dari pagu 1.105.380 kg, raskin yang tertebus baru 215.265 kg. Pejabat Bulog Subdivre Lampung Tengah Deni Martino Paulus melalui Kasi Pelayanan Publik Munzir menjelaskan, sebenarnya pada Januari-Februari 2009 alokasi raskin cukup baik. Yakni mencapai 97,87 persen dari pagu 92.115 kg atau 90.160 kg. Namun, pada Maret 2009 melorot karena banyak kelurahan yang belum menebusnya. Misalnya, Hadimulyo Barat, Hadimulyo Timur, Imopuro, Metro, Yosorejo, Yosodadi, Tejoagung, Tejosari, Iringmulyo, Mulyosari, Rejomulyo, Sumbersari, Banjarsari, Purwoasri, dan Karangrejo. Sementara kelurahan yang telah menebus raskin adalah Ganjarasri, Mulyojati, Ganjaragung, Yosomulyo, Margodadi, Margorejo, dan Purwoasri. ’’Besarnya biaya penebusan raskin Rp1.600 per kg paling lambat tanggal 20 tiap bulannya. Masing-masing RTS mendapat jatah 15 kilogram,” pungkasnya. (rnn)

FOTO RNN

KEMBANGKAN POTENSI: Bupati Lampung Tengah Mudiyanto Toyib dan Direktur PT Flora Indonesia Mr. Chang dalam presentasi kemitraan agrobisnis industri di Hotel Lee, Bandarjaya, kemarin.

Investor Korea Suntik Rp45 M Laporan Wartawan RNN Editor: Ade Yunarso BANDARJAYA – Pemkab Lampung Tengah bekerja sama dengan Konsorsium Pemerintah Korea di bidang agrobisnis industri. Nilai investasi yang ditanamkan untuk satu kali musim tanam mencapai Rp45 miliar. Kerja sama pada tahun ini diawali dengan pengembangan komoditas jagung di lahan seluas 10 ribu ha. Tahun

SELAMA Januari-Maret 2009 Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lampung Tengah mengungkap tiga kasus perusakan hutan di Register 39 Kotaagung Utara, Selagailingga. Kabid Perlindungan Dishutbun Junaidi, S.I.P. menjelaskan, kasus pertama adalah pembukaan lahan yang dilakukan Burmanto, warga Dusun 8 Kampung Sendangmulyo, Sendangagung. Dia ditangkap polisi kehutanan pada 8 Januari 2009 karena merusak pohon di kawasan hutan lindung. Kedua, illegal logging yang dilakukan Imo, Tugianto, dan Marna, ketiganya warga Dusun Sukabaru, Kampung Margajaya, Selagailingga. Mereka menebang pepohonan di Register 39 pada 14 Januari 2009. Hari itu juga diungkap kasus sama yang dilakukan Sodikman dan Tohari, warga Dusun Riunggunung, Kampung Pekandangan, Kecamatan Pubian. (zulkarnain)

Sekretaris Kabupaten Ir. Musawir S., M.M. Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Ir. Zulkifli, S.E., Direktur PT Flora Indonesia Mr. Chang, asosiasi petani, kepala UPTD (unit pelaksana teknis dinas) se-Lamteng, beserta jajaran lainnya. Mudiyanto menerangkan, Lamteng adalah kabupaten berbasis agrobisnis. Sebanyak 68 persen masyarakatnya petani dengan produk unggulan padi, jagung, kedelai, ubi

Laporan Zulkarnain Editor: Ade Yunarso BANDARSRIBHAWONO – Dana Program Gerakan Masyarakat Membangun Lampung Timur (Gema Melati) untuk kecamatan pada tahun ini menurun dibanding 2008. Jika tahun lalu masing-masing kecamatan mendapatkan Rp300 juta, pada 2009 turun menjadi Rp200 juta. Karenanya, pemerintah kecamatan menerapkan skala prioritas untuk desa penerima. Seperti dilakukan Pemerintah Kecamatan Bandarsribhawono. Desa yang program swadayanya tinggi dan pengerjaannya di lapangan baik pada tahun lalu akan diprioritaskan. Kasi PMD Kecamatan Bandarsribawono Umar, S.Sos. menjelaskan, tahun lalu enam desa di kecamatan itu mendapat alokasi antara Rp50 juta–Rp75 juta. Karena keterbatasan dana, hanya satu desa yang tidak mendapat kucuran, yakni

Srimenanti. Untuk itu, desa tersebut pada tahun ini diprioritaskan menerima Gema Melati. Tahun lalu, desa-desa yang mendapatkan program Gema Melati adalah Desa Sribhawono, Sripendowo, Bandaragung, Waringinjaya, Mekarjaya, dan Sadarsriwijaya. Dana itu semuanya diarahkan untuk pembangunan fisik. Desa Sribhawono membuat drainase di seputaran Lapangan Merdeka yang menelan dana Rp65 juta. Sebesar Rp15 juta merupakan swadaya masyarakat. Desa Waringinjaya membuat goronggorong dengan dana Rp56 juta, Rp6 juta swadaya. Desa Sadarsriwijaya membuat drainase Rp58 juta dan swadaya Rp8 juta. Desa Mekarjaya membangun jalan onderlaagh Rp60,5 juta, Rp6,5 juta swadaya. Desa Sripendowo membangun onderlaagh dengan dana Rp55 juta, Rp5 juta swadaya. Terakhir, Desa Bandaragung membangun jalan dan gorong-gorong Rp70 juta, Rp20 juta swadaya. (*)

Pembangunan 400 Rumah PNS Macet Pemkot Utang Rp2,1 M Kepada Pengembang Laporan Wartawan RNN Editor: Ade Yunarso METRO – Pemerintah Kota Metro akan mengembalikan dana yang dikeluarkan PT Gionari Enzi selaku pengembang Perumahan Griya PNS di Kota Metro sebesar Rp2,1 miliar. Hal itu menyusul

kayu, dan hortikultura. Setiap tahun Lamteng memberi kontribusi kebutuhan pangan bagi Provinsi Lampung sekitar 25 persen. Karenanya, melalui kemitraan itu Mudiyanto berharap tercapai hubungan yang saling menguntungkan. Petani memberikan produk berkualitas, sementara investor konsisten dengan apa yang menjadi kewajibannya. Di antaranya, memberi bantuan modal kerja berupa pupuk, pestisida, dan bibit. Lalu, melakukan pemeliharaan

teknis maupun nonteknis; komitmen dengan harga yang saling menguntungkan; serta senantiasa memotivasi petani untuk berkarya lebih baik sehingga kedua belah pihak memperoleh keuntungan. Kepala Distan TPH Ir. Zulkifli berharap melalui kemitraan tersebut produksi dan produktivitas petani meningkat. Juga memperluas lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan nilai tambah usaha pertanian, dan mendongkrak pendapatan petani. (*)

Dana Rakyat Turun Rp100 Juta

HUTAN

Tiga Kasus Diungkap

depan ditingkatkan 100 ribu ha untuk komoditas pertanian lainnya. Dasar hukum kemitraan adalah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) No. 521/2876/D.3/1.1/2008 antara Kabupaten Lamteng dan PT Flora Indonesia, PT Floris Agung, dan PT Panggilan Haji Utama. Hal itu terungkap dalam presentasi kemitraan bidang agrobisnis industri di aula pertemuan Hotel Lee Bandarjaya kemarin. Hadir Bupati Lamteng Mudiyanto Thoyib dan

pembatalan kerja sama karena berbagai persoalan. Sejak awal, anggota DPRD Metro meminta pembangunan 400 unit rumah PNS itu dibatalkan. Mereka menilai pengembang tidak mematuhi nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Salah satunya, pengembang tidak melunasi pembayaran tanah seluas 10,2 ha untuk pembangunan rumah itu. Dalam MoU, seharusnya pengembang melunasi pada 30 Juni 2007. Hal ini juga yang

menyebabkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak bersedia memecah sertifikat tanah. Kadis Tata Kota Ignatius Agus Supriyanto kemarin menjelaskan, dana pengganti untuk pengembang dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APDBP) 2009. Ia mengaku belum mengetahui kelanjutan pembangunan rumah pegawai negeri sipil itu. Apakah kembali dilaksanakan dengan mencari investor lain atau tidak. ’’Be-

lum ada petunjuk. Kami masih berkonsentrasi membayar pengembang,” ujarnya. Pantauan Radar Metro (grup Radar Lampung), kondisi Perumahan Griya PNS saat ini memprihatinkan. Beberapa rumah yang belum berpintu digenangi air. Sisa-sisa material seperti batu bata dan genting berserakan di sekitar bangunan. Tidak ada satu pun penjaga yang mengawasi perumahan di Kelurahan Yosomulyo, Metro Barat, tersebut. (*)

FOTO RNN

TETAP SEMANGAT: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kasih Ibu Kampung Bumikencana, Simpangagung, Lampung Tengah, kemarin menggelar hiking untuk anak didiknya. Terlihat betapa bersemangatnya bocahbocah PAUD itu meniti tali.

DPR Reses, Peralihan ke PLN Terhambat Laporan Wartawan RNN Editor: Ade Yunarso METRO – Upaya mempercepat proses peralihan pelanggan Koperasi Listrik Pedesaan Sinar Siwo Mego (KLP SSM) ke PT PLN pada tahun ini terhambat. Anggota DPR RI sedang reses dan sibuk berkampanye. Padahal, Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Manusia

telah menyetujui. Tinggal lagi ketuk palu DPR. ’’Mungkin setelah pemilu kita akan coba lagi ke sana (DPR),” ujar Asisten I Sekretariat Kota Metro Syaiful Thomi seusai salat Jumat di Masjid Taqwa, Metro, kemarin. Dalam peralihan ini, Pemkot Metro berusaha agar APBD kota itu tidak tersedot untuk biaya peralihan. Karenanya, Metro telah mengusulkan biaya Rp14,5 miliar yang diperlukan ke pusat agar di-

anggarkan lewat APBN. Dana dibutuhkan untuk penggantian jaringan. Itu pun, tidak semua diganti. Penggantian hanya untuk jaringan yang dinilai tidak bisa diperbaiki. Targetnya pada 2010 proses peralihan sudah clear. Selain pelanggan di Kota Metro, peralihan juga diperuntukkan bagi konsumen KLP SSM yang berdiam di Kabupaten Lampung Timur. Sama dengan Metro, targetnya peralihan selesai tahun depan. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.