2 minute read

PPDB Jalur Zonasi Makin Ketat

Sambungan dari Hal 12

Jumlah tersebut jauh melampaui kuota yang tersedia, di jalur tersebut yang hanya sebanyak 1.112 orang. Hal itu berarti, ada 937 pendaftar yang tersisih.

Di sejumlah sekolah, pendaftar pada jalur prestasi, jumlahnya bahkan mencapai dua kali lipat dari kuota yang disediakan.

Misalnya di SMPN 5 Kota Bogor, pendaftarnya mencapai 201 orang. Padahal kuota yang tersedia hanya 58 kursi.

Kondisi serupa juga terjadi di SMPN 1 Kota Bogor, yang pendaftarnya mencapai 185 orang, dari kuota 51 kursi, dan SMPN 9 Kota Bogor dengan pendaftar 146 orang, dari kuota 58 kursi.

Pemeringkatan PPDB jalur prestasi akademik dan non akademik, berdasarkan jumlah Nilai Prestasi (NP) yang didapat dari hasil penjumlahan Skor Prestasi (SP), ditambah Skor Test Kompetensi (ST).

Sementara pemeringkatan nilai raport (NR), berdasarkan hasil perhitungan rata-rata nilai rapor 5 (lima) semester,

Beroperasi

pada aspek pengetahuan kelompok mata pelajaran A (rtNR), dengan skor peringkat nilai raport (spNR). Banyaknya calon peserta didik yang tersisih pada jalur prestasi, tampaknya akan membuat jalur zonasi semakin ketat. Seleksi dalam jalur zonasi mempertimbangkan jarak radius, antara alamat sesuai Kartu Keluarga dengan sekolah pilihan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengatakan, PPDB jalur zonasi untuk tingkat SMP akan dibuka pada hari ini, (3/7).

dengan Kecepatan Terbatas

Sambungan dari Hal 12 perkuatan konstruksi jalan rel.

Sehingga sejak Sabtu pukul

22.10 WIB, jalur dinyatakan aman untuk operasional.

Menurut dia, hal itu ditandai dengan melintasnya perjalanan KA pertama, yakni KA

Pangrango dari Bogor-

Sukabumi, pada Minggu (2/7), pukul 05.30 WIB.

Namun hingga kini, kata dia, kereta yang melintas masih dibatasi kecepatannya, hanya

5 KM/jam saat melintasi titik tersebut.

“Jadi saat melintas, ya harus pelan-pelan, khususnya di titik longsor,” kata dia.

Feni juga mengatakan, Bagi calon penumpang pada KA Pangrango yang terdampak pembatalan, yakni pada Kamis, (30/6), dan Sabtu, (1/7), masih dapat melakukan penukaran hingga H+7 dari tanggal keberangkatan. Bea tiket akan dikembalikan 100 persen. (ded/c)

Bagikan Seribu Paket Daging, Sekaligus Edukasi Digital

Sambungan dari Hal 12

Ketua ICMI Pusat Arif Satria menyebut di tahun ini, pihaknya menunjuk ICMI wilayah khusus Bogor, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan, bertema ”Edukasi dan Penyelenggaraan Kurban Berbasis Media Digital Audio Visual”. Tak sendirian, ICMI Orwilsus Bogor juga dibantu program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Ibn Khaldun

(KPI UIKA) Bogor. Kolaborasi tersebut, diharapkan bisa memberikan capaian edukasi digital soal tata cara kurban lebih luas lagi. Ketua Program Studi KPI UIKA Bogor Dewi Anggrayni menjelaskan, kegiatan ini menjadi laboratorium bagi mahasiswanya. Mereka bertugas menyebarkan video terkait perintah kurban, menyelenggarakan pelatihan penyelenggaraan kurban, dan menggelar kurban lima sapi, dan tiga kambing di Pondok Moder Quran Azka Azkia Kemang Bogor. Kegiatan edukasi penyelenggaraan kurban itu, kata dia, diikuti oleh 26 peserta pelatihan dari berbagai kalangan.

“Respon masyarakat sangat bagus dalam kegiatan kurban ICMI ini karena memang, hakikatnya seorang cendikiawan memegang tugas mulia mengabdi mencerdaskan masyarakat dengan ilmunya,” ujar Dewi. (fat/c)

”Pendaftaran dibuka selama empat hari, yakni 3-6 Juli 2023. Kuota pada jalur zonasi, yakni 55 persen dari total kursi secara keseluruhan. Besaran itu dibagi kembali 90 persen untuk pendaftar dari Kota Bogor dan 10 persen dari luar Kota Bogor,” jelas dia. Kuota akan terbagi lagi men- jadi tujuh zona. Setiap zona memiliki kuota tersendiri. Untuk Kota Bogor termasuk ke dalam zona 1-4, dengan pembagian zona 1 sebesar 65 persen, zona 2 sebesar 20 persen, zona 3 sebesar 10 persen, dan zona 4 sebesar 5 persen. Untuk pendaftar dari luar Kota Bogor, terbagi 3 zona. Yakni zona

5-7. Zona 5 sebesar 55 persen, zona 6 sebesar 30 persen, zona 7 sebesar15 persen.

Dari data yang berhasil dirangkum Radar Bogor, kuota yang tersedia dari seluruh SMP Negeri di jalur zonasi, ada sebanyak 3.040 kursi. Angka tersebut tak sebanding dengan pelajar SD yang lulus di tahun ini. Kepala Bidang SMP Disdik Kota Bogor Yosep Berliana mengatakan, lulusan SD di Kota Bogor tahun ini mencapai 14 ribu orang. Jika seluruhnya mendaftar ke SMP Negeri lewat jalur zonasi, maka satu kursi akan diperebutkan sekira 4-5 orang. (fat/c)

This article is from: