
3 minute read
Bangun Lapangan Baru di Genteng
BOGORPemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membangun kembali lapangan sepak bola baru, yang mengusung konsep Taman Manunggal Kota Bogor. Konsepnya, yaitu menyatukan antara sarana prasarana olahraga dengan taman.
Rencananya, lapangan itu akan dibangun di wilayah Genteng, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie
A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor tengah berinvestasi bibit baru pemain sepak bola muda, yang nantinya diharapkan dapat berkiprah di dunia persepakbolaan kedepannya. ”Maka dimulai dengan pembangunan, lapanganlapangan bola, Insya Allah tahun depan kita perbaiki (Lapangan Genteng), kita bikin seperti di Manunggal agar bisa dipakai sejak pagi sampai malam,” kata Dedie
A Rachim kepada wartawan, Minggu (2/7) sore.
Menurut dia, perbaikan lapangan sepak bola tentunya dapat memotivasi para pemain, dan juga bisa dipakai secara lebih baik dan layak.
Kedua, Dedie berharap kedepannnya kompetisi olahraga gawang tersebut dapat merata. Bukan hanya di Kecamatan Bogor Selatan, tetapi juga di Kecamatan lainnya.
”Sehingga ketika lapangan dibangun secara merata disetiap kecamatan, lapangan GOR direvitalisasi di situlah akan ada satu mekanisme kompetisi berjenjang, club dan umum nanti kita bina,” ucap dia. Tahun ini, dijelaskan Dedie, rencananya baru pada tahap Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED), berbarengan dengan lapangan sepak bola yang ada di lingkungan Kantor
Pusat Pemerintahan Baru, Kecamatan Bogor Timur.
Lalu, di Kecamatan Bogor
Barat akan dibangun di samping Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bogor Barat.
”Lahannya sudah siap, DED sudah siap, tapi uangnya be sar untuk GOR Bogor Barat, karena kontur tanahnya,” ucap dia.
Sedangkan, konsep Lapangan Sepak Bola di Kelurahan Genteng sama dengan
Taman Manunggal.
”Mengkombinasikan antara
Taman dan sarana olahraga, karena untuk GOM sudah ada di Selatan,” kata dia.
Sehingga pembangunan taman dengan anggaran dari
APBD kota Bogor sekitar
Rp4-5 miliar ini, akan dilakukan pada tahun 2024.
”Jadi, kalau sudah dianggarkan tahun depan butuh waktu 7-8 bulan untuk pembangunan, setelah itu Taman Genteng bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berolahraga,” katanya.
Karena berkonsep ta man, Taman Genteng tersebut nantinya akan memiliki fasilitas seperti foodcourt, lahan parkir, tribun, area bermain anak dan jogging track.
Namun, Dedie menjelaskan untuk besar lapangan tidak akan dikurangi dari lapangan semula, sebab lapangan milik masyarakat Genteng ini terbiasa dipakai untuk pertandingan sepakbola (bukan minisoccer).
”Besar lapangan insyaallah kita akan dorong untuk lebih besar daripada Taman Manunggal, karena dilapangan ini biasa dipakai untuk 11 lawan 11, meskipun tidak standar FIFA, kita akan kombinasikan antara taman dan lapangan sepakbola,” jelas Dedie. Sementara, pembangunan sarana olahraga yang sudah memiliki alokasi anggaran lainnya adalah kampung atlit di Keluraham Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal.
”Insyaallah tahun ini, kami bereskan dulu jalan akses menuju kampung atlit sambil kita selaraskan dengan lanjutan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi III,” ungkapnya Dengan demikian, tambah Dedie dengan semakin banyak sarana prasarana olahraga di kota Bogor, masyarakat bisa semakin sehat dan mudah untuk berolahraga.
”Kami doakan masyarakat tambah sehat, tambah sena ng berolahraga, tambah po sitif pikirannya dan tambah maju ekonominya,” tukas dia. (ded/c)
Bogor, Sabtu (30/6). Meski demikian, Bima menyebut kampanye dan aturan mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), akan terus digaungkan, karena hal itu berkaitan dengan prevelensi merokok. Menurutnya, kebiasaan merokok akan lebih mudah dihentikan, jika dimulai sejak usia dini. ”Ketika terpapar sejak SD, berhentinya susah. Kalau baru mulai saat kuliah, lebih mudah,” ucapnya. Edukasi mengenai hal itu, disebutnya bakal semakin gencar disampaikan lewat festival olahraga, musik, dan kampanye lainnya. ”Kami punya tim Tindak
Pidana Ringan (Tipiring), polisi, kejaksaan, pengadilan, Satpol PP, Dinas Kesehatan yang rutin melakukan inpeksi dan sidak dan memastikan 9 kategori KTR bebas asap rokok,” janjinya. (fat/c)
KULINER: Lippo Plaza Ekalokasari Bogor kembali menggelar Bogor Food Festival Vol.2. Adapun Bogor Food Festival Vol.2. IST
Bogor Food Festival Hadir Kembali
BOGORLippo Plaza Ekalokasari Bogor kembali menggelar Bogor Food Festival Vol.2. Adapun Bogor Food Festival Vol.2 yang dimulai sejak 28 Juni - 9 Juli, mengusung konsep kuliner khas nusantara yang lebih lengkap dari kegiatan yang sama sebelumnya.
Jika sebelumnya Bogor Food Festival hanya diikuti oleh 28 jenis makanan, pada kegiatan kuliner khas nusantara kali ini, akan menghadirkan lebih banyak makanan, dan jajanan.
Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari Bogor Aji Widiarto mengatakan, Bogor Food Festival diselenggarakan untuk memberikan kegiatan bagi keluarga, yang saat ini sedang menikmati liburan sekolah, dan menjadi pilihan wisata bagi para pecinta kuliner. Makanan kuliner khas nusantara pada kegiatan Bogor Food Festival Vol.2 itu, memiliki konsep dengan menghadirkan beberapa makanan viral. Di antaranya adalah makanan dari Suryakencana – Bogor, seperti Bacang Pak Budi Suryakencana & Cempedak Goreng Citata. Kuliner nusantara lainnya yaitu, Nasi Tutug Oncom Djakarta, Nasi Kapau Juragan, Nasi Jamblang & Empal Gentong Ibu Sumiasih, Nasi Ayam Khas Semarang Mas Semlo, Soto H. Agus Barito, Mie Kocok Bandung Marinka, Cuanki Bandung Mang Udin. Kemudian Pempek Sriwijaya
Jelambar, Ketan Susu Kemayoran, Bakwan Sultan Khas Pontianak, Pisang Goreng Srikaya Ahou, Mie Bandung
Kejaksaan 1964, Batagor Cuplis, Asinan Betawi, Teh Tarik & Kopi Aceh Ce Bush, juga hadir melengkapi ragam kuliner yang disajikan pada kegiatan ini.
“Kuliner saat ini menjadi kegiatan yang populer di kalangan masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan seiring dengan tumbuhnya bisnis kuliner yang makin pesat.
Bahkan banyak dari masyarakat kita mengunjungi pusat perbelanjaan untuk berwisata kuliner,” kata Aji, Sabtu (1/7).
Oleh karenanya, pihaknya menyediakan tempat jajanan ini dengan tujuan untuk memberikan tempat wisata kuliner, yang baru dengan hadirnya ragam makanan yang saat ini viral, dan menghadirkan mereka dalam event Bogor Food Festival.
Tak hanya itu, event ini juga diharapkan dapat meningkatkan popularitas kuliner Indonesia imbas makin bertumbuhnya bisnis kuliner global.
”Dan kami juga berharap, para peserta yang bergabung dalam kegiatan ini dimana kebanyakan adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas dan sajian makanan untuk mampu bersaing dengan ragam dan jenis kuliner lainnya,” tukas dia.(ded/c)