
2 minute read
Ketakutan Setiap Hujan Deras Perlahan Sirna
ANIM (83) warga RT 4 RW
3, Kelurahan Cilendek Barat
Kecamatan Bogor Barat hanyalah pensiunan pedagang ikan di Pasar Anyar. Ia berhenti dari pekerjaannya karena fisiknya yang melemah sejak tahun 2008 lalu.
Umur yang sudah sepuh dan tenaga yang hampir habis, membuatnya tak bisa bekerja lagi. Untuk kebutuhan seharihari, dirinya hanya menunggu kiriman sang anak yang tak menentu, dan bantuan dari pemerintah saja.
Tidak adanya pemasukan, membuat Anim hanya bisa pasrah melihat kondisi rumahnya yang jauh banyak kekurangan. Ia selalu was-was ketika hujan datang, karena umahnya tidak lagi memberikan rasa aman dan nyaman.
”Takut ambruk karena atap dan temboknya sudah lapuk.
Genting-gentingnya juga berlubang. Sehinga ketika hujan pasti bocor,” ucapnya. Beruntung atas kepedulian tetangga dan ketua RT setempat, rumah Anim diusulkan untuk mendapat bantuan RTLH. Segala kebutuhan administrasinya pun turut dibantu, karena mata Anim sudah tidak mampu lagi melihat dengan baik.
”Setelah diusulkan beberapa tahun lalu, akhirnya hari ini akan diserahkan bantuannya. Uang itu akan saya pakai untuk membeli tripleks dan merenovasi atap, supaya tidak bocor lagi saat hujan,” ucapnya tak sabar. Selain Anim, ada 114 unit rumah lain yang juga mendapat bantuan sosial RTLH di Kelurahan Cilendek Barat, dengan total dana yang dibagikan senilai Rp9 Miliar. Setiap unit rumah akan mendapat besaran yang beragam, tergantung kerusakan yang dialami. Paling kecil Rp8 juta, terbesar Rp20 juta.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menjelaskan, masyarakat yang mendapat RTLH hanyalah warga yang berusia, di Jalan Jenderal Sudirman,” ungkap dia.
Ditambahkan Rakhmawati, dalam kegiatan helaran ini, jumlah komunitas yang hadir pun tidak banyak. Total ha nya ada sekitar sepuluh hingga sebelas komunitas, yang diakomodir mengikuti helaran ini.
”Dan kalau dulu jampana itu hampir kelurahan ada satu, sekarang enggak. Satu kecamatan hanya satu, jadi satu tapi besar,” beber Rakhmawati. (ded/c)
Ridwan Kamil hingga Wali Kota Jepang
Hadiri Helaran
Sambungan dari Hal 12
“Mereka sudah dipastikan hadir,” kata Ketua Panitia HJB ke 541, Rakhmawati. Menurut Rakhmawati, jumlah peserta yang mengisi helaran sendiri, berkisar ribuan orang. Di mana, masing-masing kecamatan akan mengirim 100 orang perwakilannya, baik dari pemerintahan maupun pelaku sanggar. Kemudian, masing-masing komu nitas yang ikut serta, akan diwakili oleh 25 hingga 40 orang.
Soal iring-iringan yang akan ditampilkan dalam helaran nanti, dijelaskan Rakhmawati, akan dibuka dengan iringiringan rombongan berkuda dari Wali Kota Bogor Bima Arya bersama jajaran, termasuk unsur Forkopimda. Di mana, para istri dari unsur
Forkopimda Kota Bogor akan menaiki kereta kencana, dibelakang rombongan berkuda. Kemudian, diikuti rombongan dari perwakilan kecamatan yang membawa potensi-potensi yang dimiliki masingmasing wilayah, komunitas dan lainnya. “Jadi nanti ada tema-temanya masing-masing. Yang menentukan Disbudpar. Yang pasti tidak ada tema yang sama antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lain,” lanjut Ketua Panitia HJB ke 541 itu. Disamping itu, dilanjutkan Rakhmawati, masing-masing kecamatan juga nantinya akan menyiapkan jampana berukuran panjang 2 meter, dan tinggi 1,5 meter. Sedangkan untuk komunitas yang mengikuti helaran ini, dipastikan warga Bogor. Hanya saja, mereka merupakan keturunan yang masuk dalam komunitas tersebut. “Jadi misalkan Komunitas Minang, tapi orang Minang yang ada di Bogor,” ungkap dia. Mengenai makna dalam tema ini, Rakhmawati juga mengungkapkan, bahwa Rumawat Pusaka Kota memiliki arti menjaga pusaka kota. Sehingga, dalam perhelatan ini, pesan yang ingin disampaikan adalah, mari kita menjaga apa-apa saja yang sudah dibangun di Kota Bogor, agar bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.
“Jadi sekarang itu kalau kita lihat dari kepemimpinan Pak
Wali Kota Bima Arya dan Pak Dedie Rachim kan sudah hampir 10 tahun, kita berharap karya-karya beliau selama 10 tahun ini bisa dijaga oleh kita selanjutnya, disamping juga yang sudah ada sebelumnya,” pungkas dia.(ded/c)