1 minute read

Progres Otista Melebihi Target

Sambungan dari Hal 12

Kepala DPUPR Kota Bogor

Rena Da Frina mengatakan, progres pekerjaan pembangunan sejauh ini sangat baik, dan sudah mencapai 4,5 persen, dengan deviasi positif 1,5 persen.

Di mana, pekerjaan yang sudah dan sedang dilakukan, diantaranya menyelesaikan relokasi pipa PDAM yang terdampak pembangunan.

Kemudian, untuk relokasi kabel PLN, dan pembesian membuat bore pile masih on progres. Lalu, pabrikasi bekisting masih dilaksanakan.

Perempuan yang kerap disapa

Rena juga menyebut, saat ini masih dilakukan pengerukan galian agar alat berat bisa turun. Serta, menurunkan crane untuk melakukan pengeboran pondasi jembatan.

“Jadi sampai minggu keenam ini (pekerjaan mencapai, red) sekitar 4,5 persen. Deviasinya positif 1,6 persen,” kata Rena.

Menurut dia, bobot untuk pengerjaan atau pekerjaan galian ini, tidak sebanyak nanti ketika alat atau balok girder mulai beroperasi. Sedangkan untuk rangkaian balok untuk jembatannya itu, saat ini sudah ada.

Dijelaskan Kepala DPUPR

Kota Bogor, total 4,5 persen pekerjaan yang sudah dilakukan ini, merupakan pekerjaan dari target sekitar 3 persen, yang sudah ditetapkan pada minggu keenam.

Sehingga, dengan capaian kinerja saat ini, terjadi deviasi positif atau pekerjaan yang melebihi target dari yang sudah ditetapkan. “Positif 1,5 persen progresnya, jadi kan progresnya minggu kesini cuman 3 persen, tapi mereka sudah 4,5 persen, jadi deviasinya kelebihannya positif,” ucap Rena Da Frina.

Atas itu, Kepala DPUPR Kota Bogor meyakini, pekerjaan pembangunan Jembatan Otista Bogor yang sudah memasuki minggu keenam ini masih on progress, sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

“Itu yang terus kami pantau, dan harus tiap hari kami periksa,” ungkap Rena.

Adapun, dilanjutkan Kepala

DPUPR Kota Bogor, pekerjaan selanjutnya yang akan dikerjakan dalam pembangunan Jembatan Otista Bogor ini, yakni memasang pancang besi.

“Dan nanti bulan depannya lagi, pesenan balok girdernya udah datang, baru nanti nam- bah, kan 30 persen (hitungan target pekerjaan, red) untuk balok girder itu kalau udah terpancang,” lanjut Rena. Disinggung keputusan Wali Kota Bogor Bima Arya yang mempertahankan struktur bangunan lengkungan apakah merubah konsep pembangunan, Kepala DPUPR Kota Bogor meyakini tidak ada perubahan dari konsep pembangunan tersebut.

Hanya saja, ada perubahan atau semacam permintaan agar konsep pembangunan Jembatan Otista Bogor dibuat dengan sentuhan kolonial. “Memang ada perubahan seperti agak kolonial sentuhannya, di pasaknya untuk mendukung yang heritagenya. Kalau yang lain-lain saya rasa tidak ada masalah,” kata Rena Da Frina. (ded/c)

This article is from: