
4 minute read
Relawan Anies Gelar Tabligh Akbar
kendaraan tidak bisa masuk ke Jalan Jalak Harupat atau menuju Lapangan Sempur, karena di simpang Denpom mereka diarahkan belok kiri menuju Jalan Sudirman atau Air Mancur. “Jalan Djuanda satu arah. Putus ketemu di Simpang Denpom. Yang dari Jalan Djuanda belok kiri, dari Sempur ke kanan, jadi meluncurnya ke arah Air Mancur,” beber dia.
Rekayasa untuk ring dua, yakni Jalan Sudirman dan sekitarnya, belum rampung sempurna. Masih dibahas secara mendalam. Begitu juga rekayasa lalin pada ring tiga, kawasan Warung Jambu. (ded/c)
Harumkan Kota Bogor Pakai Sapu
Sambungan dari Hal 12
RASA lelah membuat Kelik Wahyudi ingin beristirahat sejenak. Ia langkahkan kakinya menuju masjid, dengan niat merebahkan badan di sana. Di tengah perjalanan, matanya tertuju pada Piala Adipura yang mejeng di teras Balai Kota. Berbeda dengan situasi kemarin, piala itu kini dapat dengan bebas dilihatnya dengan leluasa dari jarak dekat.
Ia abadikan trofi tertinggi di bidang kebersihan lingkungan itu, menggunakan kamera ponselnya. Kelik masih tidak menyangka, pekerjaan sederhananya menyapu jalan, berkontribusi besar pada sejarah Kota Bogor.
Sudah 13 tahun lamanya, ia bekerja sebagai petugas kebersihan. Di 2009, Kelik mulai bekerja sebagai penyapu di rumah
Budiani Budiarto, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota
Bogor. Pada 2016, ia beralih menjadi penyapu jalan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kelik bertugas di sekitaran
Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Bogor Barat. Dia bertanggung jawab menjaga kebersihan kawasan tersebut, dari sampah plastik dan dedaunan yang rontok. “Saya mulai bekerja pukul 11 siang sampai 5 sore.
Tugasnya menyapu jalur kiri dan kanan jalan supaya bersih dari daun yang jatuh dari hutan kota,” terang Kelik.
Menjadi bagian dari Pasukan
Kuning, membuat Kelik harus memiliki kesabaran yang ekstra.
Setiap harinya, dia harus berhadapan dengan sampah, yang dibuang begitu saja oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Kelik juga mesti bersabar berhadapan dengan cuaca Kota Bogor, yang kerap dilanda angin dan hujan.
“Kalau nyapu bisa lebih dari
3 kali karena selalu terbawa angin. Sudah dikumpulkan lalu terhempas lagi oleh angin. Belum lagi kalau hujan, terpaksa basahbasahan,” keluh Kelik. Hati kecilnya merasa kesal, setiap melihat orang yang dengan mudahnya membuang sampah sembarangan. Kelik ingin, Pemkot Bogor menerbitkan Peraturan Daerah yang mengatur sanksi denda kepada para pelanggar.
“Masyarakat seharusnya sadar
Kota Bogor milik kita bersama sehingga mesti dijaga dan dirawat. Kalau tidak ada tempat sampah mohon disimpan dulu, setelah itu baru dibuang ke tempatnya,” tegas Kelik.
Dia ingin pencapaian Adipura, tidak membuat warga Bogor berpuas diri. Menurut dia, hal itu seharusnya menjadi tonggak awal untuk upaya yang lebih keras. (fat/c)
BOGORAliansi Relawan Anies (AREA), akan menggelar acara Tabligh Akbar dan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, di GOR Padjajaran, Kamis (2/3). Acara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus syukuran milad Aliansi Relawan Anies yang pertama. “Kita harus tahadduts bin ni’mah kepada Allah SWT, karena kita telah diberikan kesehatan, keselamatan dan masih berumur panjang sampai saat ini. Rasa syukur ini merupakan sebuah mahabbah cinta kepada Allah SWT,“ ujar Ustad H Asep Burhanudin, Ketua Pelaksana Acara Tablig Akbar. Selain tabligh akbar, digelar pula diskusi panel yang akan dihadiri langsung oleh Anies Baswedan sebagai pembicara, dan beberapa tokoh serta ulama dari Bogor Raya, yaitu Prof. Dr.KH. Didin Hafidhuddin, M.S., KH. Abah Roudh Bahar, Habib Ahmad Almunawir Lc., KH. Muhyiddin Junaidi, Ustad Sobri Lubis, dan H. Rachmat Rangkuti.
“Kami mengundang Anies Baswedan sebagai pembicara di acara tabligh akbar ini, yang mudah-mudahan beliau bisa datang untuk diskusi panel tentang keagamaan, akhlak dan lain-lain bersamasama,” tuturnya. Acara ini dimulai pada pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB, dengan beberapa rangkaian kegiatan, seperti Khotmil Quran, dzikir bersama, santunan anak yatim dan lain-lain.
“Untuk harapan saya diadakannya acara tabligh akbar ini, semoga Kota Bogor, isinya dan semuanya berkah,” pungkasnya. (*/pkl)
Longsor Lagi di Muarasari
Sambungan dari Hal 12 dan lebar 30 meter yang berdekatan dengan dinding penopang jembatan, longsor pada Selasa (28/2) malam. “Jika tidak cepat ditangani, kami khawatir longsor meluas dan membuat jembatan ambruk,” tutur Ketua RT 2, Hendrik Kuswoyo, Rabu (1/3).
Jembatan yang kini terancam rusak, merupakan akses utama bagi warga Kelurahan Pakuan dan Muarasari. Hendrik berharap longsor segera ditangani dengan membuat tembok penahan tanah (TPT).
“Jembatan ini sebetulnya baru saja direnovasi pada tahun lalu,” ucap Hendrik. Akibat longsor di sekitar jembatan, rumah yang tak berpenghuni mengalami kerusakan. Dua makam yang berada di atas tebingan juga terbawa longsor. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Rena Da Frina, mengaku telah menurunkan personel untuk menangani material tanah yang menutupi sebagian aliran Sungai Cibatok. “Sudah kami lihat, ternyata tingginya dan lebarnya luar biasa. Untuk sementara kami tangani dulu material longsornya, karena menghalangi sungai,” ungkap Rena. Saat ini, kondisi tanah di sekitar lokasi longsor masih labil. DPUPR tidak dapat langsung memberikan penanganan pada dinding tebingnya. Sementara menunggu pengerasan, DPUPR juga telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasang terpal untuk mencegah timbulnya longsor susulan.
Kepala BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio, membenarkan longsor tersebut membawa potensi bahaya kepada jembatan. “Kami berharap segera ada tindak lanjut untuk penguatan area tersebut karena memang potensinya berbahaya,” ucapnya. Theo menyarankan kepada warga setempat, untuk menutup sementara akses jembatan saat kondisi hujan deras untuk menghindari jatuhnya korban. “Namun saat cerah bisa dilewati kembali,” lanjut dia. Longsor di titik itu, tak berselang lama setelah jembatan di Gang Warung Pala, RT 04/02, ambruk lebih dulu, Senin (27/2).(fat/c)
Dua Pembobol ATM Masih Buron
Sambungan dari Hal 12
Setelah mendalami kasus dari dua tersangka, Bismo membeberkan, dalam menjalankan aksinya, kedua pelaku membobol mesin ATM Bank CIMB Niaga, menggunakan alat las rakitan yang terdiri dari tabung oksigen, tabung LPG 3 kilogram, dan berbagai peralatan lainnya. “Mereka masuk melalui atap dengan cara membobol plafon.
Setelah berhasil masuk, mereka kemudian membobol ATM dengan alat tersebut. Aksi tersebut baru diketahui, ketika pegawai minimarket ingin membuka gerai di pagi harinya,” terang Bismo dalam konferensi pers di Makopolresta Bogor Kota, Rabu (1/3). Aksi itu dilakukan juga di Indomaret dibilangan Cibubur, Kabupaten Bogor. Sehingga total yang mereka dapatkan dari membobol ATM di dua tempat itu, mencapai Rp985 juta. Sementara itu, Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota, AKP Rizka Fadhila mengungkapkan, salah satu pelaku merupakan residivis dengan kasus serupa. Pelaku tersebut baru saja bebas pada 2022 kemarin. “Ketika beraksi mereka berbagi tugas. Dua orang AS (35) dan A (35) tugasnya mengeksekusi (bobol ATM), 1 berjaga, 1 supir. Pelaku yang berjaga dan menjadi supir itu masih dalam pencarian. Kami menduga keduanya juga berada di Lahat, Sumatera Selatan,” tutur Rizka. Dia menyebut, para pelaku sempat melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri saat akan ditangkap. Sehingga polisi terpaksa melakukan penembakkan. Kedua pelaku kemudian dijerat dengan pasal 365 ayat 3, 4, 5 dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara. (fat/c)
