6 minute read

Pesantrenpreneur Menghawatirkan

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik

Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi melaunching program pesantrenpreneur di Pondok

Pesantren Al Baqiyatussholihat, Desa Sindangmulya Kecamatan

Cibarusah. Beliau pun menyambut baik dan memberikan apresiasi karena pesantren-pesantren ini adalah lembaga pendidikan yang akan menghasilkan generasi muda yang memiliki akhlak yang baik dan juga menjadi wirausahawan sejati yang akan membangun Indonesia yang lebih maju. Program pesantrenpre ne ur ini bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi pesantren dan meningkatkan keterampilan para santri.

Pesantren sedari dulu adalah tempat generasi muda menimba ilmu agama. Disana mereka menimpa diri untuk menjadi ulama-ulama pewaris Nabi. Dengan adanya program pesantrenpreneur di khawa- tirkan akan mengalihkan fokus para santri dan kiyai. Tidaklah menjadi masalah ketika para santri juga mendapat tambahan ilmu kewirausahaan sebagai bekal hidupnya. Akan tetapi tidak pula menjadikan target agar pesantren bisa mandiri alias membiayai segala keperluannya sendiri dan bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Karena itu adalah tanggung jawab negara. Oleh karena itu, sudah se- harusnya pesantren dikembalikan lagi fungsinya sebagai lembaga pendidikan yang mencetak generasi bertakwa serta berkepribadian Islam.

Astriani Lydia Kota Bekasi

Subsidi

Untuk

Orang

Kaya

MULAI 1 April 2023, pemerintah memberikan subsidi berupa insentif PPN (Pajak

POLRES BOGOR

1. PLN Bogor (0251) 8345400

2. Bendungan Katulampa (0251) 8334344

3. RS Hermina Bogor (0251) 8382525, 08129270609

4. RS Melania Bogor (0251) 8321196

5. Rs Pmi Bogor (0251) 8324080

6. RS EMC Sentul (021) 29672977, (021) 29673000

7. RS Mulia Pajajaran (0251) 8379898

8. Damkar Kabupaten Bogor (021) 8753547

Pertambahan Nilai) hanya 1 persen saja, dari yang seharusnya 11 persen untuk pembelian kendaraan listrik. Insentif ini berlaku hingga Desember 2023 dan tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 38 tahun 2023 (9/5).

Subsidi ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Publik menilai, kebijakan ini jelas tidak menyentuh kesulitan yang dialami masyarakat saat ini. Masih banyak persoalan transportasi di negeri ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus diselesaikan. Masyarakat bisa mencium aroma keuntungan yang diperoleh beberapa pihak dengan adanya pengadaan kendaraan listrik, dan subsidi ini. Padahal negeri ini sejatinya masih butuh dana besar untuk membangun infrastruktur transportasi di pelosok daerah, hingga perbaikan jalan yang rusak. Pemberian subsidi mobil dan motor listrik sejatinya belum terlalu penting. Sasaran subsidi mobil listrik cenderung mensubsidi orang yang kaya. Padahal masalah tingginya angka kemiskinan dan angka stunting perlu dijadikan prioritas utama, daripada subsidi untuk pembeli kendaraan listrik. Seharusnya negara memberikan subsidi kepada rakyat untuk menyejahterakan mereka semua, bukan malah memberi subsidi kepada orang kaya.

Subsidi boleh dilakukan oleh negara melalui harta milik negara, untuk individu rakyatnya, demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Baik berupa bantuan subsidi langsung maupun tidak langsung. Sehingga harta tidak berputar pada golongan tertentu saja, yang berakibat pada kesenjangan antara si kaya dan si miskin makin menganga.

Isty Da’iyah Surabaya

Kebangkitan Sekolah, Kebangkitan Bangsa

TIDAK ada lokus paling strategis di bangsa mana pun dalam membangkitkan sebuah bangsa, selain sekolah. Sekolahanlah lokus utama kebangkitan nasional sebuah bangsa. Jangan anggap enteng keberadaan sekolahan.

Kaisar Jepang Hirohito, saat kalah dalam perang dunia ke dua. Ia segera melakukan perbaikan bangsa melalui sekolahan. Maka jumlah guru dan sekolahan menjadi perhatian utama. Ia tidak menanyakan jumlah tentara, polisi atau politisi, melainkan entitas guru.

Sekolahan adalah lokus dimana anak didik, guru dan kepala sekolah berada. Sekolahan lah embrio dari kebangkitan dan kejayaan sebuah bangsa.

Ungkapan bijak mengatakan, “Apa yang terjadi di sekolahan dan ruang kelas, adalah apa yang akan terjadi di masa depan sebuah bangsa”

Sukses kebangkitan bangsa, kebangkitan nasional, bukan di peringatan ritual tahunan di lapangan luas dengan kehadiran Presiden dan para kepala daerah, melainkan adanya di kehadiran sekolah terbaik.

Sekolahan terbaik akan melahirkan kebangkitan bangsa di masa depan.

Tugas Besar

Mengentaskan Kemiskinan

INDONESIA dikatakan sebagai salah satu titik terang ditengah kesuraman dunia. Hal ini diungkapkan oleh presiden RI negeri ini dalam acara penutupan B20 Summit di Nusa Dua, Bali pada Senin, 14/11/2022. Pasalnya karena Indonesia mampu bertahan dalam gejolak ekonomi global 2022 saat pandemi dan perang berkecamuk yang menimbulkan krisis pangan, energi dan utang.

Namun faktanya, pemulihan dan kinerja ekonominya tidak tampak dari sisi sosial dan kesejahteraan masyarakatnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada September 2022 mencapai 26,36 juta orang dengan pendapatan di bawah Rp535.467 per kapita per bulan.

Sementara itu Bank Dunia justru merekomendasikan ukuran kemiskinan untuk Indonesia sebesar Rp1.416.096 per kapita per bulan berdasarkan pengukuran paritas daya beli (Purchasing Power Parity/ PPP).

Akan tetapi Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan jika mengikuti ukuran Bank Dunia, maka penduduk miskin di Indonesia naik menjadi 40% dari total penduduknya yakni sekitar 110 juta jiwa.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menduga keengganan pemerintah mengubah standar garis kemiskinan yang direkomendasikan Bank Dunia, karena masalah citra negara. Pemerintah akan menanggung malu jika angka kemiskinan di Indonesia sangat tinggi.

Sejatinya standar kesejahteraan adalah saat terpenuhinya kebutuhan dasar tiap individu dengan baik, laki-laki diberi kemudahan untuk bekerja, yang tak mampu bekerja diberi keterampilan dan modal untuk membuka usaha.

Layanan kesehatan, pendidikan dan keamanan dinikmati secara gratis. Pengaturan kekayaan individu, kepemilikan umum dan negara diatur secara tegas sesuai syariat.

Fatimah Nafis

Sukses layanan pendidikan di sebuah bangsa adalah sukses masa depan sebuah bangsa. Mendikbud Nadiem Makarim dengan spirit Merdeka Belajar berupaya “memerdekakan” sekolahan dan layanan pendidikan kita agar jauh lebih baik dan terhindar dari segala modus negatif.

Sekolahan, kepala sekolah, guru, tenaga kepandidikan dan seluruh civitas akademika sekolahan harus terbebas dari segala intervensi yang merugikan jalannya proses layanan pendidikan. Tidaklah mungkin kebangkitan masa depan bangsa lahir dari lokus sekolahan yang kedaulatannya terganggu. Gangguan pada sekolahan bisa datang dari empat penjuru arah angin. Angin pertama bisa saja sekolahan menjadi objek politisasi oknum kepala daerah. Terutama pasca Pilkada, dunia pendidikan di sejumlah daerah mengalami politisasi. Hal ini akan terlihat dari promosi, rotasi, mutasi, bahkan demosi entitas kepala sekolah dan pejabat pendidikan. Oknum kepala daerah di sejumlah daerah terindikasi melakukan politisasi dunia pendidikan. Dulu, keluarnya Permendikbud No 28 Tahun 2010 adalah diantara upaya pemerintah pusat dalam meminimalisir politisasi dunia pendidikan, khususnya pengangkatan entitas kepala sekolah.

Pengangkatan kepala sekolah harus melalui proses seleksi dulu, tidak ujug ujug diangkat oleh kepala daerah. Dulu harus melalui LPPKS, kini harus melalui PGP. Ini salah satu upaya meminimalisir politisasi kepala sekolah oleh kepala daerah. Walau pun faktanya tak mudah dan selalu terjadi kecenderungan politisasi.

Angin kedua bisa datang dari pihak oknum di masyarakat. Gangguan destruktif bisa datang dari masyarakat yang tidak memahami sakralitas dunia pendidikan dalam kebangkitan bangsa di masa depan. Masyarakat dalam wujud personal, kelompok atau atas nama profesi dan organisasi tertentu, ini sangat menganggu. Gangguan pada dunia sekolahan sangat “konsisten” bahkan ada yang musiman. Konsisten selalu datang rutin mengganggu sekolahan. Musiman misal saat PPDB dan menjelang hari raya, ada yang selalu intervensi kedaulatan sekolahan, dengan berbagai modus. Angin ketiga adalah regulasi yang kadang masih tidak korelatif dengan kepentingan strategis realitas dunia pendidikan. Regulasi yang tidak korelatif dengan tuntutan dan harapan dunia sekolahan, guru, kepala sekolah dan anak didik, akan menghambat jalanan layanan pendidikan. Regulasi pemerintah pusat, daerah dan keputusan birokrat daerah harus mengerti realitas tuntutan sekolahan secara berdiferensiasi. Ada dinamika daerah dan sekolahan yang harus dipahami semua pihak. Pemerintah pusat, daerah harus lebih transformatif dan berpihak pada tuntutan kontekstual sekolahan.

Angin keempat adalah “angin duduk” yakni terkait kinerja GTK internal sekolahan. Mulai dari _terutama_ kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, harus benar-benar berkinerja terbaik. Entitas GTK harus menjadi teamwork yang bekerja optimal sesuai tuntutan profesi dan lapangan pendidikan.

Bila kepala daerah oke, masyarakat oke, regulasi oke dan kinerja internal sekolahan oke, maka kebangkitan masa depan bangsa akan lebih baik. Dari realitas oke akan membentuk masa depan yang oke. Bila realitas not oke akan melahirkan masa depan not oke pula. Sekolahan adalah embrio masa depan. Sekolahan adalah pendesign masyarakat masa depan. Kebangkitan bangsa dibidani sekolahan yang merdeka dan berdaulat. Menjaga kehormatan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan adalah identik menjaga masa depan kebangkitan bangsa.

Semoga transformasi pendidikan dan kebangkitan bangsa di masa depan bukan sebuah impian. Indonesia emas 2045 adalah mimpi bersama. Mimpi bersama ini hanya bisa tercapai bila sekolahan benar-benar merdeka dan berdaulat, terhindar dari “masuk angin”

Dari sekolahanlah kebangkitan bangsa terlahir. Dunia sekolahan adalah dunia embrio SDM bangsa. Di sekolahan lah SDM bangsa didesign. Ibarat sebuah biji, di sekolahan lah biji itu mulai ditanamkan karakter dan ragam kompetensi.

Kebangkitan bangsa adanya di sekolahan dalam bentuk “biji” pendidikan terbaik. Kebang kitan Sekolah adalah Kebangkitan Bangsa. Masyarakat masa depan itu hari ini ada di semua sekolahan. Anak didiklah masyarakat masa depan itu, dan kesemuanya ada di sekolahan. Menghormati sekolahan, terlibat memberi dukungan dan menjaga martabat sekolahan adalah kontribusi kita semua pada kebangkitan bangsa di masa depan. Diantara ibadah terbaik umat manusia adalah menuntut ilmu, sekolahan adalah rumah ibadah pendidikan terbaik. Sakral dan harus dihormati bersama.

STNK R2 Hnd, 2018, Htm, F6910FCN, Nk:MH1JM211XJK945064, Ns:JM21E1926072, an.Amalia Ferawati Benny, Pura Bojonggede Blok D4/19 Tajurhalang Kab.Bgr (PKT1-23000753-06,13,20/05/23)

STNK R2 Ymh 2013, Pth, F3593JU, Nk:MH32BJ001DJ334055, Ns:2BJ334148, an.Ita Ramawati, Kp.Cimanggis Rt.1/9, Bj.Gede,Kab.Bgr. (PKT1-23000759-06,13,20/05/10)

STNK R2 Hnd, Htm, 2022, F3998FHJ, Nk:MH1KG0115NK083297, Ns:KF01E1083202, an.Nasrudin, Lingkungan 2 Citatah Dalam Rt.3/4 Cibinong Kab.Bgr. (PKT1-23000819-20,27/05,3/06/23)

RUMAH DIJUAL

DJL Rmh di Taman Firdaus dekat Cipor Kota Bogor, Lt.99m2, SHM, List 1300W, 2KT, 1KM, Dpr, Carport 1 Mobil, Hub:0813 8312 6846. (RB3-15-20/05/23) Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827. (RB3-15-20/05/23)

OTOMOTIF, PROPERTY, KEHILANGAN, DLL

0251 - 754 4001

This article is from: