
3 minute read
BOGOR RAYA Pemilik Usaha di Jembatan Cikereteg, Meradang
Layangkan Somasi ke Kontraktor hingga
Surati Presiden
BOGORPara pemilik usaha yang terdampak proyek Jembatan Cikereteg, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, mengaku mengalami kerugian besar, pasca penutupan total Jalan Raya
Mayjen HE Sukma, Kecamatan Caringin, akibat longsor beberapa bulan lalu.
Mereka pun berencana melakukan berbagai upaya demi memperjuangkan haknya, mulai dari melayangkan somasi kepada kontraktor proyek, hingga berkirim surat ke
Presiden Joko Widodo.
Hal itu sebagai akumulasi kekecewaan terhadap pemerintah yang tak kunjung meres- pons keluhan atas kerugian yang dialami sejak awal hingga berjalannya proyek yang sudah berlangsung lebih dari empat bulan tersebut. Seperti dituturkan Zulkarnaen, pemilik warung makanan. Dia mengaku, mengalami penurunan omset sejak proyek dimulai.

Sebelum dilakukan penutupan jalan, pendapatannya dalam sehari bisa mencapai Rp600 hingga Rp700 ribu. Namun, sejak jalur utama itu ditutup, omsetnya kian menurun drastis.
“Ya sejak jalan ditutup dagangan kami jadi tidak laku, cari uang 100 ribu saja susah. Tahu sendiri kan kalau makanan gak bisa bertahan lama, satu dua hari tak terjual bisa basi, saya jadi sering rugi,” keluh Zulkarnaen, penjual leupeut dan gorengan. Didin, pemilik toko lainnya juga mengeluhkan hal serupa.
Sejak jalur utama penghubung Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi itu ditutup, toko velg miliknya pun terpaksa tutup.
Padahal sebelumnya, dalam sehari pendapatan dari usahanya sejak belasan tahun lalu itu, bisa mencapai jutaan rupiah.
“Gimana mau buka, akses ke tempat usaha saya saja ditutup total, terpaksa saya tutup juga toko saya. Sementara cuma itu usaha yang saya andalkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, pusing lah,” ungkapnya. Sementara itu Saprudin Jepri, salah satu pemilik bangunan di area (blok) B mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) yang sejak awal tidak pernah sosialisasi dengan warga terkait proyek tersebut. Bahkan menurut dia, pihak kontraktor terkesan tidak beretika karena menggunakan lahan milik warga untuk menyimpan material proyek tanpa berkoordinasi atau meminta izin dari pemilik.
“Ya sosialisaikan dong kepada kami, mulai dari dampak yang ditimbulkan, kompensasinya seperti apa, apakah bangunan atau lahan kami nantinya akan dibayar atau disewa. Kan harus jelas. Bukan malah seenaknya menggunakan lahan orang tanpa berkoordinasi dengan pemilik terlebih dahulu, tak ada etikanya,” tegas dia saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pemilik usaha, di Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Jumat (19/5) lalu. Meski pada dasarnya ia bersama pemilik usaha lainnnya mendukung penuh upaya pemerintah yang tengah memperbaiki jembatan tersebut.
Namun bukan berarti mengesampingkan hak dan kepentingan masyarakat umum. Terlebih kerugian yang dialami masyarakat tidak sedikit. Mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bogor itu pun menegaskan, protes yang ia sampaikan tak hanya mewakili keluhan atau kepentingan warga terdampak saja, namun mewakili keluhan masyarakat secara umum yang merasa dirugikan dengan penutupan akses jalan protokol tersebut. Sebelumnya, warga terdampak telah menyampaikan keluhan serta kekecewaannya kepada pemerintah melalui banner, yang hingga kini masih terpampang di sekitar lokasi proyek. Namun keluhan itu tak pernah ditanggapi pihak PUPR ataupun pelaksana proyek. (*pia)
Karyawan Lorin Sentul Hotel Kenakan Cosplay
BABAKAN MADANGAda yang menarik pada perayaan
HUT Ke-12 Lorin Sentul Hotel. Semua karyawan tampak mengenakan kostum tokoh-tokoh superhero dan animasi atau cosplay.
Mulai dari Ironman, Captain America, Wonder Women hingga karakter animasi seperti Mario Bros, Naruto dan banyak karakter lainnya yang sering dilihat di layar televisi.
Executive Asisstant Manager Lorin Sentul Hotel, Hery Santoso mengatakan, perayaan HUT Lorin Sentul Hotel tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Ini untuk pertama kalinya, HUT Lorin Sentul Hotel dirayakan dengan semua karyawan mengenakan pakaian animasi dan super- hero,” ujarnya dalam acara HUT Lorin Sentul Hotel di Grand Ballroom Lorin Sentul Hotel lantai 10, Minggu (21/5).
Kreativitas ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan semangat dan kekom pa kan para karyawan Lorin Sentul Hotel. Terlebih, saat ini hotel yang berada di kawasan Sentul, Bogor ini telah menginjak tahun ke-12.
Acara ini juga sekaligus merayakan HUT Komisaris Lorin Sentul, Tinton Soeprapto yang juga hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Tinton mengucapkan terimakasih kepada segenap keluarga Lorin Sentul Hotel yang telah bersamasama di 12 tahun ini.
Bagi karyawan yang bercosplay, Lorin Sentul Hotel memberikan penilaian kepada karyawan dengan cosplay terbaik. Selain itu juga karyawan dengan kinerja terbaik, pihak hotel memberikan penghargaan sebagai the best employed of the year.
Marcom Manager Lorin Sentul Hotel, Aldo Firmansyah menambahkan, pada momentum HUT ke-12 ini, manajemen hotel memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berekspresi sekreatif mungkin dengan cosplay.
“Kami ingin karyawan hotel memiliki semangat kekompakan dengan bercosplay superhero, bagaimana dia bisa menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri,” pungkas dia.(cok/c)

Proyek Infrastruktur
Jadi Catatan DPRD
CIBINONG Wakil Ketua
DPRD Kabupaten Bogor, Agus
Salim menyatakan, pembangunan infrastruktur masih menjadi catatan utama bagi Pemkab Bogor.
Menurut Agus, sering kali pembangunan di Bumi Tegar Beriman menjadi evaluasi.
Salah satunya lambannya proses pengerjaan hingga tid ak sesuai tenggat waktu.
Alhasil, berimbas pada hasil pembangunan yang kurang maksimal.
“Mulai dari molor tidak sesuai jadwal, kualitas yang tidak beres. Maka catatan kami minta blacklist semua pihak ketiga yang bermasalah,” ucap dia, Jum’at (19/5).
Catatan hingga rekomenda si terkait pembangunan sebenarnya sudah disampaikan DPRD ke Pemkab Bogor. Namun hingga kini, belum ada respon atau tindakan yang signifikan.
Bahkan Agus Salim mencatat, hanya setengah dari rekomendasi DPRD yang diselesaikan Pemkab Bogor. Untuk itu, DPRD sebagai
Mulai dari molor tidak sesuai jadwal, kualitas yang tidak beres. Maka catatan kami minta blacklist semua pihak ketiga yang bermasalah.”
AGUS SALIM
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor legislatif akan terus memberikan rekomendasi dari hasil pengawasan di tiap pelaksanaan pembangunan.
“Kita masih punya forum setelah LKPj (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban), maka kita berikan masukan tertulis secara resmi,” jelas Agus.
Terlepas dari itu semua, kata dia, DPRD Kabupaten Bogor punya tanggung jawab terhadap persoalan infrastruktur. Baik dari sisi pengawasan maupun penyampaian rekomendasi.
“Tanggung jawab kami sebagai fungsi pengawasan, kita terus memberikan rekomendasi, apa yang tidak dijalankan kita rekomendasikan kembali,” tukas dia.(cok/c)

SPANDUK JUARA: Spanduk raksasa berkibar di Stadion Etihad usai Manchester City meraih gelar juara Premier League untuk ketiga


