5 minute read

Tawarkan Kredit hingga Rp30 Miliar

Bank Universal BPR Buka Pinjaman Modal Kerja

BOGOR –Sebagai lembaga keuangan, perbankan tak hanya menyediakan layanan tabungan atau simpanan. Berbagai jenis pinjaman juga disiapkan. Tak terkecuali di Bank Universal

BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Bogor. Bank yang beralamat di Ruko Villa Indah Bogor, Jalan Raya Pajajaran ini, sudah tersebar secara nasional. Saat ini menawarkan program pinjaman yakni kredit modal kerja hingga Rp30 miliar. Branch Manager Bank Universal BPR Cabang Bogor, Rohalman Eryson Siboro mengatakan, kredit modal kerja untuk menunjang perkembangan usaha dengan sistem plafon yang memperhitungkan hanya pembayaran bunga pinjaman tiap bulannya. “Bisa sampai Rp30 miliar untuk pinjaman modal kerja,” ujar kepada Radar Bogor, Rohalman Eryson Siboro akhir pekan lalu. Selain plafon yang besar, program kredit modal kerja ini tidak memakan waktu lama, proses cepat, hanya tiga hari kerja. Proses pengajuan melalui aplikasi mudah dan nyaman. Pengajuan dilakukan melalui online. Bahkan untuk data petugas bank dapat melakukan penjemputan hingga pinjaman bisa cepat keluar. Sedangkan untuk syarat mudah dan lebih fleksibel. Persyaratan mudah dan tidak berbelitbelit untuk mendapatkan persetujuan kredit. “Aman dan terpecaya karena, dikelola tim profesional, Universal BPR merupakan lembaga jasa keuangan bank yang terdaftar dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujar dia. Tambah Rohalman, untuk suku bunga kredit kompetitif dengan bank lainnya. Jangka waktu kredit maksimal satu tahun sejak akad (bisa diperpanjang. Presentase Pembia- yaan (Loan to Value) hingga 60 persen dari nilai agunan berdasarkan penilaian bank. Nah untuk agunan, bisa SHM (Sertifikat Hak Milik)/SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan) untuk rumah, apartemen, ruko, rukan, atau tanah kosong untuk dibangun.

Bisa juga BPKB Kendaraan (sebagai agunan tambahan). Bebas biaya appraisal, khusus untuk kredit plafon di bawah Rp300 juta. Sementara itu untuk sistem pembayaran, pembayaran bunga saat tanggal ulangan bulanan dan bayar pokok saat jatuh tempo

Fasilitas pembayaran angsuran lewat autodebet. Fasilitas Take-over, pengambil alihan KPR/kredit dari bank lain, dengan maksimum limit kredit sebesar outstanding (sisa pinjaman) terakhir di bank asal atau limit kredit baru sesuai perhitungan Universal BPR.

Kalau jumlahnya lebih besar dari outstanding terakhir di bank asal, bisa memanfaatkannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan lain. “Tersedia juga fasilitas top up, penambahan limit kredit yang telah berjalan di Universal BPR. Dengan tambahan limit kredit, dapat memenuhi beragam kebutuhan lain, perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran,” tukas dia. Pria yang akrab disapa Rohalman ini menambahkan, untuk syarat dan ketentuan nasabah, karyawan tetap berusia 21 – 60 tahun sampai jatuh tempo kredit. Kalau wiraswasta berusia 21 – 60 tahun sampai jatuh tempo kredit). Badan Usaha PD/UD, CV berusia kisaran dua tahun setelah berdiri. Sebaiknya calon nasabah mempersiapkan kelengkapan dokumen pe nunjang agar proses lebih cepat. (mer/c)

COD Makin Praktis dengan QRIS

SEDIAKAN NON TUNAI: Kurir Lazada saat menyerahkan pesanan paket kepada konsumen. E-commerce ini memperkenalkan transaksi non tunai untuk pembayaran paket di tempat dengan non tunai.

JAKARTA–Pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) menjadi salah satu metode pembayaran, yang kian sering digunakan masyarakat. Cara transaksi mudah dengan memindai kode QR dan bisa digunakan dengan berbagai aplikasi dompet digital dan mobile banking menjadi alasan meningkatnya penggunaan QRIS. Seiring dengan komitmen untuk menyediakan platform berbelanja online yang aman dan nyaman serta memanfaatkan potensi yang ada pada metode pembayaran QRIS, Lazada Indonesia (Lazada) memperkenalkan QRIS on Delivery atau metode pembayaran non tunai. Terlihat dari pemindaian kode QR sebagai salah satu opsi pembayaran non tunai bagi pelanggannya. Menurut data Bank Indonesia (BI), pada Desember 2022 jumlah pengguna QRIS di Indonesia mencapai 28,75 juta, meningkat 15,95 juta pengguna dibandingkan akhir 2021. BI memperkirakan jumlah pengguna QRIS akan terus meningkat ke depannya karena didukung dengan peningkatan jumlah Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang memfasilitasi pembayaran QRIS di Indonesia. Saat ini PJSP yang sudah terdaftar di BI sebanyak 98 perusahaan, baik bank dan nonbank. Direktur Eksekutif Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo mengatakan, Lazada menjadi platform e-commerce pertama di Indonesia yang menghadirkan pembayaran digital QOD atau QRIS on Delivery untuk berbagai aplikasi dompet digital maupun aplikasi mobile banking yang ada di Indonesia, bagi pelanggan yang memilih pembayaran di tempat atau yang dikenal sebagai sistem COD. Meski sistem COD masih menjadi pilihan pelanggan dalam melakukan transaksi di Lazada. Menurut pria yang akrab disapa Ferry ini, banyak pelanggan yang terkadang belum atau lupa menyiapkan uang tunai saat barang datang dan menyebabkan gagal pengiriman. “Lazada selalu berkomitmen untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bertransaksi bagi pelanggan,” terang Ferry.

IWAPI Kota Bogor Ranting Bogor Barat Beri Pelatihan Manajemen Keuangan

Termasuk yang memilih pembayaran di tempat, dan karena itu Lazada menghadirkan QRIS on Delivery sebagai tambahan pilihan pembayaran non tunai dengan QRIS sekaligus menjadi solusi kemudahan sistem pembayaran bagi pelanggan. Sebelumnya, Lazada telah berkolaborasi dengan dompet digital DANA untuk menyediakan layanan pembayaran digital QRIS bagi pelanggan yang memilih pembayaran non tunai. QRIS on Delivery dapat dilakukan di 80 kota di Indonesia, tempat Lazada Logistics beroperasi. Kurir akan memberikan pilihan pembayaran ini saat mengantarkan barang ke pelanggan. Cukup pindai QRIS dengan berbagai aplikasi dompet digital dan mobile banking yang mendukung pembayaran QRIS, termasuk dengan aplikasi DANA.

”Adanya QRIS on Delivery menjadikan pengiriman barang jadi semakin efisien dan aman,” tambah Fery. Pelanggan cukup pindai dan bayar sesuai dengan harga yang harus dibayarkan, dan kurir bisa lebih cepat dalam melakukan pengiriman paket ke pelanggan. (*mer/b)

Edukasi Pelaku UMKM di 16 Kelurahan, Kenalkan Produknya ke Masyarakat

Sebagai organisasi pengusaha, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) melakukan berbagai program untuk mendukung peningkatan kualitas pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM). Salah satunya dilakukan Ranting Bogor Barat, akhir pekan (20/5) kemarin.

Laporan : OMER RITONGA

SERINGKALI pelaku usaha kecil dan menengah memulai usahanya dengan modal pribadi.

Yang menjadi masalah adalah banyak pelaku usaha pemula ketika menjalankan bisnisnya, merasa bahwa untuk memisahkan uang pribadi dan usaha adalah perkara cukup rumit.

Padahal, tanpa perencanaan dan pemisahan keuangan maka risiko keuangan akan mengancam usaha.

Karena hal tersebut, IWAPI

DPC Kota Bogor memiliki beberapa program kerja yang tersebar pelaksanaannya melalui ranting IWAPI di setiap kecamatan. Salah satunya

Kecamatan Bogor Barat yang berpotensi untuk merangkul UMKM di 16 kelurahan di

Kecamatan Bogor Barat.

Ketua Iwapi Kota Bogor,

Dhany Rose mengatakan, melalui program ini peningkatan literasi dan edukasi keuangan bagi UMKM terkait dengan pemahaman memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong UMKM agar usahanya lebih baik dan maju. Selain meningkatkan silaturahmi, networking dan kolaborasi IWAPI dengan para UMKM di wilayah Kecamatan Bogor Barat, dilakukan juga untuk mengembangkan geliat perekonomian produk-produk IWAPI dan UMKM Bogor Barat kepada masyarakat.

“Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada para pelaku UMKM Perempuan di Bogor Barat melalui edukasi perencanaan keuangan terpisah antara keuangan keluarga dan usaha,” ujar Dhany Rose didampingi Ketua Ranting Bogor Barat, Sunarti Tambah Dhany, juga membuka networking dan akses langsung UMKM ke lembaga - lembaga keuangan yang mendukung kegiatantersebut.

Dengan sosialisasi dan launching Pelatihan Manajemen Keuangan Keluarga/Rumah Tangga dan Bisnis bagi Para Pelaku UMKM di Kecamatan Bogor Barat, Juni - September mendatang juga akan diadakan bazar UMKM.

“Kegiatan tersebut perlu dipacu untuk terus meningkatkan kapasitas usahanya untuk bersaing naik kelas dengan mempelajari berbagai aspek seperti manajemen usaha, keuangan, pembukuan, strategi bisnis dan pemasaran,” terang dia.

Sementara itu camat Bogor

Barat, Dudi Fitri Susandi, berharap melalui pelatihan UMKM bisa naik kelas, sebagai salah satu OPD terkait akan terus mendorong meningkatnya kualitas usaha kecil dan mikro di kecamatan Bogor Barat. “Apalagi materi yang diberikan dalam pelatihan manajemen dan keuangan bagi pelaku UMKM kali ini adalah building learning, commitment (BLC), manajemen ekonomi rumah tangga, perhitungan harga pokok produksi, perencanaan keuangan, pencatatan usaha dan keuangan lanjut motivasi,” tambah Dudi. (mer/c)

This article is from: