1 minute read

Bedakan Kampanye dengan Sosialisasi

Deretan spanduk dan baliho dengan berbagai warna, dan ukuran terlihat berjejer di sejumlah titik di Kota Bogor.

Seperti terlihat di Simpang

Jalan Ahmad Yani hingga Jalan

Sudirman, Jalan Dadali di Kecamatan Tanah Sareal.

Spanduk dan deretan bendera partai politik (Parpol), juga terpasang di sekitar Jalan Raden

Kan’an, Jalan Moh Tohir, Jalan

Tumenggung Wiradiredja di Kecamatan Bogor Utara.

Simpang Mall Ekalokasari di Kecamatan Bogor Timur, Simpang Ahoy di Kecamatan Bogor Selatan.

Alat-alat tersebut membentang di pinggir jalan, dengan menggunakan tali yang terikat di besi, patok-patok bilah bambu, dan terpaku di pohon.

Spanduk dan baliho yang semakin menjamur ini, pun mengusik pemandangan kota.

Walaupun tidak menyuratkan pesan kampanye secara jelas, spanduk dan baliho ini memejeng wajah, nama para kader secara gambling, dibalut dengan semboyan parpolnya maupun ucapan lebaran. Menanggapi pemandangan itu, Ketua KPU Kota Bogor Samsudin menjelaskan masa kampanye Pemilu 2024 baru akan dimulai pada 28 November 2023-10 Februari 2024. Ia menegaskan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam memandang spanduk dan baliho yang kini kian menjamur di Kota Bogor. Kata dia, masyarakat perlu bedakan antara kampanye dengan sosialisasi. Kampanye itu menyampaikan visi, misi, dan program kerja, baik pribadi atau partai. Selain itu, kampanye juga ada ajakan untuk mencoblos, atau menyebut janji-janji.

“Jika di baliho ada foto dan nama saja, namanya sosialisasi. Begitu pula dengan mengucapkan hari raya, tahun baru, dan lainnya itu boleh,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Sementara masalah regulasi kampanye, dia juga membeberkan bahwa itu telah diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Tentang Kampanye. Ia mengatakan, pelaksanaan kampanye Pemilu 2024 akan diatur dalam PKPU yang akan diterbitkan menjelang masa kampanye. “PKPU Pemilu 2024 akan diterbitkan tahun ini sekira bulan September atau Oktober.

Sementara itu untuk Pemilu 2019 mengacunya ke PKPU Tentang Kampanyr tahun 2018,”

This article is from: