5 minute read

Elpiji 3Kg

“Dari temuan tersebut kami mendapati bahwa mobil bak yang sedang menunggu untuk pengiriman gas yang terduga hasil oplosan dari LPG 3 kg ke LPG 12 kg,” ujar dia, Kamis (15/6).

Lebih jelasnya, kata Afanda, pemilik pangkalan tersebut melakukan pengisian dari tabung LPH 3 kg yang disubsidi pemerintah, kemudian ditampung pada tabung 12 kg yang nonsubsidi. “Kemudian tabung 12 kg yang telah dioplos dari tabung 3kg diperjual-belikan lagi sehingga merugikan subsidi negara yang tidak tepat sasaran,” jelas dia. Temuan ini menjadi perhatian serius jajaran BEM RI. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai berdampak pada kesenjangan dan kebergantungan orang banyak. Terlebih, gas LPG sendiri menjadi suatu kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat.

“Maka kami coba untuk mengusut ini dan telah melaporkan kasus ini ke pihak penegak hukum,” tegas Afanda. Pihaknya juga meminta

Waspada Maling Tukar Helm

dugaan penyalahgunaan gas LPG ini mendapat atensi dari aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Bogor. Menurut dia, kegiatan tersebut sudah sangat jelas melanggar undang-undang migas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami akan coba berkoordinasi kembali dengan penegak hukum, karena beberapa waktu yang lalu kami sudah melayangkan surat pengaduan kepada Polres Kabupaten Bogor,” tukas dia.(cok/c)

Lagi, Minimarket Dibobol Maling Rumah Warga Terbakar di Sukaraja

RT 02/06 Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

”Saat ini kami telah melakukan cek TKP pencurian di salah satu minimarket di wilayah Desa Cinangka, pada subuh,” ungkap Kapolsek Ciampea Kompol Suminto kepada wartawan, Kamis (15/6).

Suminto menjelaskan bahwa pelaku memanjat tembok bangunan dari samping belakang toko, yang merupakan tanah kosong.

”Jadi pelaku membuka atap spandek bangunan selanjutnya merusak plafon ruangan toko diduga dengan cara di gergaji,” jelasnya.

Bahkan pelaku mengalihkan kamera CCTV dengan cara membelokan kearah sudut tembok, agar aksinya tidak diketahui.

”Setelah masuk, pelaku mengambil barang dan sejumlah uang yang berada didalam toko, dan berbagai merek roko, sejumlah obat serta kosmetik berhasil diambil,” pungkasnya.

Menurut keterangan penjaga toko baru mengetahui kejadian pagi hari, ketika hendak membuka pintu utama toko. ”Pukul 06.30 pegawai minimarket baru mengetahui, karena beberapa barang berantakan,” kata dia. (Abi/c)

SUKARAJA - Satu bangunan rumah warga di Kampung Babakan Tumas RT 05 RW 04 Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, terbakar, Kamis (15/6 ) pukul 19.45 WIB. Kebakaran menghanguskan satu unit rumah milik Jarkasih (Otong). Analis Kebakaran, Damkar Kabupaten Bogor, Burhan mengatakan, kebakaran diperkirakan bersumber dari kompor gas. “Diperkirakan dari kompor gas. Terjadi itu jam 19.45,” ujar Burhan. Tambah Burhan, tidak ada korban jiwa, tapi seluruh isi rumah habis terbakar. Setelah kurang lebih dua jam, api dapat dipadamkan sekitar pukul 21.50. Menurut saksi mata api berasal dari kompor gas yang sedang memasak lontong, karena kelupaan. (mer/b)

CIAWI-Bagi masyarakat yang memiliki helm bagus apalagi mahal, diharapkan selalu membawanya saat parkir di tempat umum. Pasalnya, kejahatan pencurian helm dengan cara ditukar mulai marak di Kabupaten Bogor.

Terbaru, pegawai minimarket di Kecamatan Ciawi menjadi korban kejahatan tukar helm jelek dengan helm yang lebih bagus.

Aksi kejahatan tukar helm jelek dengan helm bagus itu terekam CCTV dan viral di media sosial.

Kaposlek Ciawi, Kompol Agus Hidayat menuturkan, kejahatan tukar helm itu terjadi pada Senin (13/6). “Itu kejadiannya di Desa Teluk Pinang, kami sedang selidiki,” katanya kepada Radar Bogor, Kamis (15/6). Kata Agus, unit Reskrim Polsek Ciawi sudah melakukan olah TKP. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran Polsek Ciawi. “Pelaku masih kami cari,” paparnya. Agus memaparkan, modus pelaku pencuri helm yang dilakukan yakni, mencari helm incarannya. Helm dirasa bagus dan memiliki nilai Jual, pelaku mencoba menukarnya. “Korban ini pegawai minimarket,” tukasnya. (all/c)

SYUKURAN: Para siswa menyalami guru mereka satu persatu saat acara pelepasan dan perpisahan SMPN 2 Rumpin.

SMPN 2 Rumpin Syukuran Perpisahan

RUMPIN–Sebanyak 260 pelajar

SMPN 2 Rumpin Kecamatan Rumpin mengikuti syukuran sekaligus perpisahan, usai menempuh pendidikan di sekolah.

“Selain kegiatan perpisahan, kami juga memberikan penghargaan kepada 12 lulusan terbaik tahun ini,” ungkap Kepala SMPN 2 Rumpin, Devi Gurcita. Ia menjelaskan, dalam giat ini ada acara sungkeman serta saling dengan tujuan agar para pelajar tetap menjaga budaya sopan santun.

Melihat Inovasi Desa Sukamaju di Ajang Lomba Desa tingkat Provinsi

“Kami berharap para siswa ini bisa melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK dan jika mungkin sampai S1, S2 atau S3,” jelas dia. Sementara seorang perwakilan wali murid Iip Samsuri mengaku sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan yang digelar SMPN 2 Rumpin.

“Semoga sekolah ini makin maju dan terus jadi favorit dan murid lulusan sekolah ini menjadi manusia sukses dan berprestasi,” kata dia.(Abi/c)

Andalkan Mata Dewa, Tangani Kasus Stunting

Aplikasi “Mata Dewa” merupakan Big Data yang dimiliki Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang yang sudah berorientasi by name by address. Aplikasi ini menjadi bagian dari 11 inovasi yang diusung Kepala

Desa Sukamaju, Cucum

Ratna Suminar pada Lomba

Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2023.

DESA Sukamaju merupakan salah satu dari 15 desa di Kecamatan Cibungbulang, dengan luas wilayah

200 hektar, dengan jumlah penduduk

8.415 jiwa, terdiri dari 3 dusun, 9

RW dan 26 RT dan masuk desa cepat berkembang. Selama dua tahun, Desa Sukamaju telah menghasilkan 11 inovasi mencakup Bidang Pemerintahan, Kewilayahan dan Kemasyarakatan, di dalamnya ada 4 inovasi unggulan. Mata Dewa adalah implementasi dari data desa presisi, yang merupakan data dengan tingkat akurasi dan ketepatan yang tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa. Karena data itu diambil, divalidasi dan diverifikasi dengan tingkat keakuratan yang baik.

Kepala Desa Sukamaju, Cucum

Ratna Suminar menjelaskan Mata

Dewa atau Skema Data Demografi Warga merupakan inovasi bidang pemerintahan, pembuatan aplikasi berbasis IT yang digunakan untuk dapat melihat profil desa, seperti kondisi infrastruktur, data profil tiap rumah, status sosialnya, penerima bantuan dan bayi status stunting.

“Manfaatnya Pemerintah Desa Sukamaju dapat mengetahui secara cepat profil Desa Sukamaju dan warganya per rumah, sehingga permasalahan dapat diketahui secara detail, termasuk wilayah-wilayah yang direncanakan dibangun,” jelas Cucum.

USUNG: Kepala Desa Sukamaju, Cucum Ratna Suminar saat memaparkan 11 inovasi yang diusung pada Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2023.

Di dalamnya, kata Cucum, ada data mengenai Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Lingkungan. Cara mengaksesnya dengan masuk ke alamat visidesa.com selanjutnya masukkan username dan password. Sekretaris Desa Sukamaju, Zulfi

Irfani lebih lanjut menjabarkan, Mata Dewa ini berkaitan dengan seluruh data-data yang ada di Desa Sukamaju. Jadi asal-muasalnya adalah sumber permasalahan dan aspirasi masyarakat yang ada di desa kita rangkum bersama, sehingga terbentuklah inovasi Mata Dewa sebagai Big Data nya Desa Sukamaju.

“Peruntukannya untuk memonitoring sarana prasarana umum, mana yang sudah dibangun atau yang belum dibangun oleh pemerintah desa. Data status sosial masyarakat, data kemiskinan, kesehatan, stunting dan lain sebagainya,” ujar Zulfi.

Soal data stunting, kata Zulfi, di Desa Sukamaju pada tahun 2021 ada 33 kasus yang ditemukan, maka data tersebut kita masukan ke Mata Dewa, yang merupakan landasan dari perencanaan pembangunan desa. Jadi segala macam perencanaan basis datanya adalah Mata Dewa.

“Ketika ada kasus stunting yang harus kita tangani, maka kita lakukan monitoring berdasarkan data dari Mata Dewa. Selanjutnya terciptalah inovasi lainnya seperti KITA BESTI atau Kelas Ibu dan Balita Bebas Stunting, dan KISMISS atau Kelas Ibu Sedang Hamil Agar Selalu Sehat,” katanya.

Ia menambahkan, data yang sudah ada selanjutnya kita proses, dan alhamdulillah berhasil diturunkan di tahun 2023. Semula ada 33 kasus stunting kini tinggal 12 kasus, yang tentunya terus kita kejar penurunanya hingga terwujud zero case atau tidak ada kasus sama sekali.

“Ke depan kita akan terus memaksimalkan data yang ada di Mata Dewa, sehingga tidak hanya aspek sosial, melainkan aspek ekonomi, budaya, dan berbagai aspek lainnya di Desa Sukamaju masuk ke dalam Mata Dewa,” tandas Zulfi.(*/nal)

This article is from: