2 minute read

Rute Transpakuan Sampai Jakarta

Sambungan dari Hal 12

Rute yang direncanakan tersebut, yakni Terminal

Baranangsiang-Cibubur (Halte Trans Jakarta di Cibubur Junction), dan Terminal Bubulak-Cibubur.

Dari Cibubur, masyarakat bisa melanjutkan perjalanan ke pusat kota, dengan menggunakan Trans Jakarta. Selain terintegrasi dengan TransJakarta, ke depan masyarakat juga dapat memilih moda transportasi Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT). Rencana ini merupakan hasil kesepakatan kerja sama yang terjalin antara Perumda Trans

Pakuan dengan PT Transportasi Jakarta. Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Balai Kota Bogor pada Kamis (11/5) lalu. Direktur Perumda Transpakuan Rachma Nissa Fadliya menyebut, kedua pihak akan melakukan uji coba integrasi itu, pada Juli mendatang.

Proyek Diklaim

Berjalan Lebih Cepat

Sambungan dari Hal 12

Menurut Rena, proyek penggantian Jembatan Otista sudah mencapai 9,7 pers en. Angka ini terlampau jauh dari yang ditargetkan, yakni 3,5 persen.

”Sejauh ini deviasi positif hampir mencapai 5 persen,” ucapnya saat dihubungi Radar Bogor pada Kamis (8/6).

Dirinya menjelaskan, saat ini para pekerja tengah mengerjakan penggalian kembali untuk bor pile, pada dua titik. Proses pabrikasi pembesian untuk struktur jembatan pun tengah dikebut.

Pada Sabtu ini, area proyek juga akan kembali kedatangan alat bot pile lainnya.

”Pembesian dikebut lagi. Penggalian sedang dikerjakam untuk fondasi bor pile. Fonasi yang tengah di kerjakan di bagian kanan atau arah Tugu Kujang, alat bor- nya sudah masuk,” tutur Rena. Penggalian juga kembali dilakukan di titik baru, yakni di ruas Jalan Otista, depan Warung Bogor. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses ini. ”Galian di sisi dekat Warung Bogor itu untuk area manuver alat berat, dan mesin bor. Dibuat turunan seperti titik sebrang untuk memudahkan,” jelas Rena. (fat/c)

Tugu Kujang

Kembali ‘Dimandikan’

Sambungan dari Hal 12

Prosesi pencuciannya, kata dia, akan dilakukan selama tujuh hari, mulai 8-14 Juni 2023.

Dimulai sejak pukul 8 pagi, hingga 5 sore.

Tjetjep juga mengatakan, bahwa air yang digunakan untuk mencuci, bukan air biasa.

Melainkan air yang berasal dari tiga sumber mata air, di antaranya dari Cidangiang, Cikahuripan, dan Cialengka.

Prosesi pencucian pun dilaksanakan oleh sejumlah pihak. Di antaranya personel Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Pemadam Kebakaran, anggota Yonif 315/Garuda, dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). ”Ini aman dilakukan, kami juga bahkan memberikan asuransi,” imbuh Tjetjep.

Sementara itu Wakil Wali

Kota Bogor Dedie Rachim mengapresiasi langkah para budayawan, yang senantiasa melestarikan tradisi tersebut sejak lama. Ia berpesan agar tradisi itu, bisa dilestarikan bukan hanya oleh budayawan, namun juga oleh generasi muda selanjutnya. ”Tujuannya mengenang dan mengingat leluhur bahwa kita punya satu visi yaitu mempersatukan bangsa lewat kesamaan simbol yaitu kujang. Simbol kujang memiliki arti mengiatkan tali persaudaraan, menyatukan perbedaan, dan simbol kesejahteraan bukan alat pembunuh,” ucap Dedie.

Ia menjelaskan, dengan dilestarikan, maka generasi muda akan mengenal luhurnya seni tradisi sunda khususnya Bogor. Dengan begitu anakanak muda juga bisa memaknai semangat tersebut. ”Mari lestarikan ke depan sebagai bentuk warisan tak benda yang harus dijadikan pengingat terus menerus untuk membangun kesejahteraan anak muda. Jangan hanya melibatkan sesepuh saja namun juga harus ditransfer ke generasi muda,” pesan Dedie. (fat/c)

”Kami sedang akselerasi diskusi skema integrasinya. Semoga integrasi layanan bisa kami uji coba per juli,” ucapnya saat dihubungi Radar Bogor, Jumat (9/6). Meski begitu, dirinya belum mau membeberkan tanggal dan halte mana, yang akan dipilih sebagai tempat uji coba tersebut. Ia beralasan, keputusan tersebut masih dibahas, dan didiskusikan kedua belah pihak. Nissa menyebut, langkah ini merupakan upayanya mengakomodasi warga Kota Bogor yang banyak bekerja di Jakarta. Diri- nya juga berharap, rencana tersebut turut berdampak pada beralihnya masyarakat, dari kendaraan pribadi, atau moda lain ke transportasi umum. Sehingga bisa mengurangi kemacetan dan penumpukkan penumpang. Rute ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat sejak pukul 05.00-22.00 WIB. Nissa menargetkan, rute tersebut bisa mulai beroperasi di pertengahan tahun. Namun hingga Jumat (9/6) pihaknya belum dapat mengumumkan tarif yang dikenakan karena masih melakukan perhitungan. (fat/c)

This article is from: