
6 minute read
Jadi Legenda MotoGP

MUGELLO–Andrea Dovizioso resmi dinobatkan sebagai legenda
MotoGP, menyusul pencapaianpencapaian yang telah ia raih di sepanjang kariernya di ajang balap tersebut.
“Satu-satunya hal yang dapat saya katakan adalah suatu kehormatan besar bagi saya untuk melantik
Anda ke dalam Hall of Fame. Terima kasih, Andrea,” kata CEO
Dorna Carmelo Ezpeleta saat memberikan
Medali Legenda MotoGP di Mugello, Italia, dikutip dari laman resmi MotoGP, Jumat (9/6).
Dovizioso memenangkan
Kejuaraan Dunia 125cc pada tahun 2004, lalu naik menjadi penantang di kelas 250cc, dan kemudian melakukan debut MotoGP pada tahun 2008.
Pada musim berikutnya, Dovizioso meraih kemenangan kelas premier pertamanya dan hingga kepergiannya dari Honda pada akhir 2011, ia merupakan pesaing yang konsisten.
Musim berikutnya, ia memulai debutnya dengan Yamaha Tech3, di mana dia kembali merebut sejumlah podium, sebelum pindah ke tim pabrikan Ducati pada tahun 2013. Pada 2014, Dovizioso meraih dua podium. Lalu, pada tahun 2015 dan 2016 ia masing-masing mengoleksi lima podium tiap tahunnya. Dovizioso juga meraih kemenangan bersejarahnya di MotoGP Malaysia pada 2016. Lebih lanjut, di tahun 2017, 2018 dan 2019, ia meraih 12 kemenangan hanya dalam tiga musim. Kemenangan terakhirnya datang di musim terakhirnya bersama Ducati di Grand Prix Austria 2020. Setelah istirahat sejenak dari balapan, Dovizioso kembali ke jalurnya pada akhir tahun 2021 sebagai pebalap tim independen bersama Yamaha sebelum pensiun setelah balapan di Misano pada tahun 2022.
LEGENDA: Andrea Dovizioso resmi dinobatkan sebagai legenda MotoGP, menyusul pencapaianpencapaian yang telah ia raih di sepanjang kariernya di ajang balap tersebut.
Secara total, Dovizioso mengoleksi 24 kemenangan Grand Prix untuk kelas MotoGP, 250cc, dan 125cc. Ia juga telah berdiri di 103 podium GP dan termasuk satu dari 10 pebalap yang telah mencapai 100 podium di sepanjang kariernya.
“Saya sangat senang bisa kembali hari ini di Mugello, tempat spesial bagi pebalap Italia, dan menjadi Legenda MotoGP. Ini adalah sesuatu yang tidak saya duga dan saya sangat senang berada di samping nama-nama ini,” ujar Dovizioso.(jpc)
GAGAL: Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin gagal mempertahankan gelar Singapore Open setelah menelan kekalahan pada babak perempat final, Jumat (9/6).
The Babies Gagal Pertahankan Juara
SINGAPURA–Ganda putra Leo
Rolly Carnando/Daniel Marthin gagal mempertahankan gelar Singapore Open setelah menelan kekalahan pada babak perempat final, Jumat (9/6).
Harapan pasangan berjuluk The Babies itu pupus setelah ditaklukkan ganda putra asal Malaysia
Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor akhir 21-18, 16-21, 20-22 yang dicatatkan dalam waktu satu jam 18 menit.
“Kami kalah. Kecewa juga. Padahal, setelah ketinggalan jauh di gim ketiga kami bisa mengejar dan menyamakan kedudukan 20-20. Sayang, di posisi itu, lawan malah bermain lebih nekat dan mendapat dua poin kemenangan,” kata Daniel melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Pada gim pertama, Leo/Daniel meraih keunggulan pada permainan depan. Namun, hal tersebut berbalik pada gim kedua dan ketiga, di mana duo Malaysia lebih menguasai zona depan.
The Babies bermain penuh tekanan, terutama pada gim kedua dan ketiga yang selalu tertinggal dari Aaron/Soh. Persiapan Aaron/
Soh terbilang matang, karena langsung mempersiapkan diri setelah dikalahkan Leo/Daniel pada Malaysia Masters dua pekan lalu.
Saat tertinggal pada gim ketiga, Daniel berusaha untuk bermain lebih dinamis dengan berganti posisi dengan Leo ke posisi depan. Dia pun memutuskan untuk bermain lebih berani pada posisi tersebut.
“Saya bisa gantian bermain di depan. Saya hanya bermodalkan berani saja. Sayang, kami kalah,” ungkap Daniel. Sementara, Leo juga mengakui
Jumpa Muchova di Final
PARIS–Juara bertahan sekaligus petenis peringkat satu dunia putri, Iga Swiatek, dan Karolina Muchova akan berhadapan di final French Open. Kedua petenis tersebut akan berhadapan setelah menaklukkan lawan-lawannya pada pertandingan semifinal.
Swiatek menang 6-2, 7-6, (9/7) atas Beatriz Haddad Maia, sedangkan petenis peringkat 43 dunia Muchova menang 7-6 (7/5), 6-7(5/7), 7-5 atas unggulan kedua Aryna Sabalenka.
Dengan kemenangannya tersebut, Swiatek kini berpeluang menjadi petenis putri pertama yang mampu
DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR mempertahankan gelar French
Open, sejak Justine Henin melakukannya pada 2007.
Dia juga menjadi petenis putri termuda, pada usia 22 tahun, yang mampu mencapai final French Open sejak Monica Seles melakukannya pada era 1990-an.
“Ini benar-benar luar biasa. Sejujurnya berat untuk bermain di turnamen yang panjang dan saya benar-benar gembira dapat bermain konsisten dan setiap tahun mendapatkan hasil yang baik di sini. Saya sangat tidak sabar untuk pertandingan Sabtu (10/6),” kata Swiatek.
Haddad Maia sempat dua kali mematahkan serve Swiatek pada gim pembukaan, namun unggulan teratas Swiatek segera mengambil alih kendali permainan. Swiatek memenangi lima dari enam gim berikutnya sebelum mematahkan serve Maia untuk ketiga kalinya, dan memenangi set pertama. Haddad Maia sempat unggul 3-1 pada set kedua, namun Swiatek memenangi tiga gim berikutnya. Swiatek mendapatkan tiga break point pada kedudukan imbang 4-4 sebelum mengakhiri laju Haddad Maia melalui tiebreak.(Jpc) bahwa permainannya tidak maksimal. Karena itu, dia meminta Daniel untuk berpindah posisi ke zona depan.
“Makanya, saya minta ke Daniel gantian lebih banyak bermain di depan. Ternyata di gim ketiga malah berhasil dan bisa menyamakan kedudukan 20-20. Sayang di poin terakhir lawan lebih baik,” kata Leo menambahkan. Meski menelan kekecewaan setelah kalah dari juara dunia 2022, namun The Babies berusaha tegar dan bangkit untuk menatap turnamen selanjutnya.(jpc)
(AFP)
MENANG : Iga Swiatek saat tampil menghadapi Claire Liu di French Open. Petenis asal Polandia itu kini tinggal berhadapan dengan Karolina Muchova di final.

HARI Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Pemkot Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengingatkan pada hari tanpa tembakau ini agar masyarakat Kota Bogor sadar bahaya dan risiko kesehatan yang diakibatkan oleh penggunaan tembakau.
Ini karena lebih dari 7 juta orang di seluruh dunia terbunuh karena merokok tembakau. Ada banyak risiko kesehatan yang bisa muncul akibat rokok tembakau.
Salah satunya adalah kanker tenggorokan dan paru-paru. Selain itu, rokok tembakau juga menjadi faktor risiko utama jenis kanker berbahaya lainnya.
Hari tanpa tembakau sedunia ditetapkan pada 1987 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setiap tanggal 31 Mei sebagai pengingat kesadaran terkait dampak negatif yang bisa disebabkan oleh tembakau.
Selain itu, juga diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok.
Nah, tema pada Hari Tanpa Tembakau 2023 ini adalah “We need food, not tobacco” atau “Kita butuh makanan, bukan tembakau” . Tema tersebut telah dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan telah dikampanyekan secara global.
Kampanye global 2023 bertujuan untuk mengedukasi petani tembakau tentang produksi tanaman alternatif, dan opsi pemasaran serta mendorong petani untuk menanam tanaman yang sehat dan berkelanjutan.
Menukil laman WHO, di seluruh dunia, sekitar 3,5 juta hektar lahan telah dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahunnya. Hal ini tentunya menjadi salah satu penyebab meningkatnya krisis pangan.
Selain itu, menanam tembakau juga berkontribusi terhadap deforestasi seluas 200 ribu hektar per tahun. Oleh karena itu, kampanye ini diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa bukan tembakau yang dibutuhkan masyarakat, tapi pemenuhan pangan.
Saat ini, Indonesia memiliki prevalensi perokok pada anak dan remaja usia 10-18 tahun yang tinggi, dengan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menunjukkan peningkatan prevalensi perokok anak usia 10–18 tahun dari
7,2% (2013) menjadi 9,1% (2018).
Dan berdasarkan hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, prevalensi merokok saat ini sebanyak 33,5% atau setara dengan 68,9 juta orang dewasa (>15 tahun).
Sedangkan prevalensi merokok untuk usia
13–15 tahun adalah sebanyak 18,8% pelajar menurut hasil Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun
2019. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno, MARS mengatakan, perilaku merokok menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia.
Selain itu, asap rokok mengakibatkan anak kekurangan gizi (stunting) dan meningkatkan persentase angka kematian. “Kondisi ini mempengaruhi besarnya pembiayaan penyakit akibat rokok yang ditanggung oleh negara. Melalui
RPJMN 2020-2024, Pemerintah berkomitmen mengedepankan upaya pengendalian merokok khususnya terhadap penurunan perokok pemula. Adanya target penurunan prevalensi perokok pada anak dan remaja usia 10–8 tahun dari 9,1% ke 8,7% di tahun 2024 serta amanah Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Kesehatan tahun 2023 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau Bagi Kesehatan,” kata dr Sri Nowo. Menurutnya, perilaku berhenti merokok dan menolak ajakan dari industri rokok harus dijadikan sebagai komitmen kuat bersama seluruh masyarakat, yang bertujuan meningkatkan kualitas generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. “Pemerintah menyediakan layanan konseling berhenti merokok melalui telepon tidak berbayar ‘Quitline.INA’ dan klinik berhenti merokok di setiap puskesmas. Bagi perokok pasif, pemerintah juga berupaya untuk mengimplementasikan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) agar melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok,” ujarnya. dr Sri Nowo juga menjelaskan bahwa komitmen berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan, menyelamatkan nyawa, melindungi lingkungan dan menghemat beban negara dari penyakit akibat rokok.
Karena berdasarkan data riskesdas tahun 2018, diketahui bahwa prevalensi konsumsi tembakau nasional ≥15 tahun adalah sebesar 33,8%.
Sedangkan berdasarkan data deteksi faktor risiko masyarakat Kota Bogor tahun 2022, perilaku merokok masyarakat Kota Bogor adalah sebesar
14,73% dan perilaku merokok di kalangan PNS pemerintah Kota Bogor berdasarkan data Faktor
Risiko PNS yang dilakukan melalui pamong walagri adalah sebesar 34,36%. Sebelumnya, Kota Bogor telah melaksanakan Survei perilaku merokok dan implementasi perda
KTR pada anak sekolah di Kota Bogor, bersama Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia sebagai salah satu upaya mencegah munculnya perokok pemula. (**)