6 minute read

DPRD Diminta Tak Asal Kritik

CIBINONG– Perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541 diwarnai perang kritik antara eksekutif dan legislatif. Dimulai dari anggota DPRD Kabupaten Bogor yang mengkritik tajam Pemkab Bogor, karena ketidakbecusannya mengakselerasi pembangunan. Hal itu tentu mendapat tanggapan kritis dari kalangan pengamat.

Pengamat politik dan kebijakan publik, Yusfitriadi mengatakan, peran pengawasan yang melekat pada kelembagaan legislatif adalah mengawasi perencanaan program, pelaksanaan program dan hasil dari program tersebut.

Artinya, selayaknya dewan juga bersuara lantang kala berjalannya sebuah program dan tidak hanya melempar kritik serta penilaian buruk pada akhir masa pekerjaan.

”Sehingga, ketika dewan hanya mengawasi hasil, pasti akan banyak masalah ketika dalam perencanaan dan pelaksanaan programnya tidak diawasi secara intensif. Ketika intensitas pengawasan sangat kuat pada sisi perencanaan dan pelaksanaan program, maka ketika ada masalah akan segera diketahui dan akan ada treatment perbaikan. Sehingga akan meminimalisir masalah di akhir program,” jelas Akademisi yang saat ini juga menjadi Ketua Yayasan Visi Nusantara (Vinus) Maju.

HENDI/RADAR BOGOR

BELAJAR LAGI: Pimpinan Ponpes Al Huda Encum Sumiartini sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Al Huda memberikan sambutan di hadapan jemaah dan tamu.

Metamorfosa Al Huda, Bentuk Generasi Berahlak

CIBINONG–Tingginya animo Masyarakat meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong Yayasan Al Huda, Cibinong, dirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis pondok pesantren (ponpes) Bukan tanpa alasan, Yayasan Al Huda mendirikan sarana belajar mengajar berbasis pondok pesantren, bagi Encum Sumiartini sebagai

Pimpinan Pondok Pesantren Al Huda, baginya SMK berbasis Ponpes merupakan metamorfosa atau adaptasi pondok pesantren memenuhi hak anak Indonesia, utamanya Kabupaten Bogor di dunia pendidikan. “jadi sekolah ini sebenarnya sudah berdiri sejak 2000, namun masih menjadi sekolah formal seperti biasanya. Hari ini kami mengubah konsep sekolah ini berbasis pondok pesantren dengan harapan bisa mempertebal bekal ahlak bagi siswa-siswinya nanti,” kata Encum.

SMK Al Huda memiliki tiga jurusan, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Dengan tiga jurusan tersebut, lanjut Encum, ia berharap siswanya selain mahir dalam ilmu formal juga piawai dalam ilmu agama yang bisa diamalkan pada masyarakat.

“jangan sampai nanti para alumni hanya bisa berjuang di dunia kerja tanpa pondasi agama yang kurang baik, maka dari itu kami mengharapkan alumni SMK ini juga bisa mengangkat derajat keluarga utamanya diri sendiri dengan amalan amalan agama yang didapat sejak di SMK ini” , Lanjut dia. Peresmiaan Gedung SMK Al Huda yang juga dihadiri Anggota DPR RI, Elly Yasin juga dihadiri penceramah kondang, Mamah Dedeh. dalam sambutannya Elly Yasin berharap lulusan SMK berbasis ponpes bisa bersaing di kancah internasional.

“hari ini saya hadir dan menyaksikan pengurus ponpes ini berinovasi membentuk sekolah berbasis ponpes, tentu selain keahlian pada umumnya para alumninya nanti diharapkan juga berahlak mulia, sebab selain kurikulum nasional juga ditambah pelajaran agama tentunya, dan nanti bisa bersaing di kancah internasional sekaligus,” ucapnya dalam sambutan. (zR)

Pernyataan Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat menjawab kritikan pedas anggota DPRD soal masih belum baik dan meratanya pembangunan infrastruktur, ramai diperbincangkan.

Menurut dia, setiap program pembangunan tak lepas dari persetujuan dewan. Kolaborasi ini, sambung Iwan, semestinya berlangsung baik karena pemkab dan DPRD memiliki tanggungjawab yang sama dalam capaian pembangunan.

Menanggapi itu, Yus mengaku sepakat dengan Iwan. Ia justru sedikit menyindir dewan yang dinilainya acap kurang peduli, ketika melakoni pengawasan di tahapan perencanaan maupun pelaksanaan program.

Semisal dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), DPRD juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan pemkab karena keduanya merupakan satu kesatuan dalam sebuah pemerintahan daerah.

”Yang perlu dipahami bahwa RPJMD merupakan tanggungjawab pemerintahan artinya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Yang dimaksud pemerintahan daerah, ya sudah pasti lembaga legislatif dan lembaga eksekutif.

Jika pengawasan atas semua program pemerintahan hanya dievaluasi hasilnya saja, sudah bisa dipastikan peran pengawasan kelembagaan legislatif tidak optimal,” tutur Yus.

Yus berharap, Pemkab dan DPRD segera bersinergi dan kembali membangun komunikasi yang efektif demi lancarnya target pembangunan Kabupaten Bogor.

Selain itu, fungsi dewan dalam hal pengawasan, menurut dia, harus lebih ditingkatkan. Khususnya pengawasan yang kemudian

Warga Kalongliud Keluhkan Sungai Cikaniki Keruh

NANGGUNG –Pemdes dan warga Kalongliud, yang berada di bantaran aliran Sungai Cikaniki mengeluhkan kondisi air yang kembali keruh. Bahkan, aktivitas untuk mencuci dan mandi menjadi terganggu.

“Tadi pukul 8.00 wib keruhnya parah, sampai ibu-ibu terpaksa mencuci dengan kondisi air keruh dan ikan juga banyak yang mati,” kata salah satu warga Ahmad, Jumat (9/6). Ahmad dan warga lain meminta ke pemerintah setempat, supaya mencari penyebab keruhnya Sungai Cikaniki, beberapa hari ini.

“Kami berharap pihak terkait untuk segera turun tangan dan mencari tahu penyebab keruhnya Sungai Cikaniki,” ungkap dia.

Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman membenarkan bahwa Sungai Cikaniki sejak pagi terindikasi pencemaran lingkungan.

“Kami bersama Koramil Nanggung dan beberapa anggota tepatnya berada di jembatan Kampung Lukut, dan banyak ikan mati termasuk ikan Sapu-sapu, padahal jenis ikan ini tergolong yang kuat,” jelasnya. Jani menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi sungai keruh langsung dari warga Kalongliud melalui group WhatsApp. “Sejauh ini kami belum bisa memastikan penyebab terjadi kali Cikaniki keruh dan ikan mati,” kata Jani. Namun, pihaknya koordinasi dengan Muspika Kecamatan Nanggung bersama PT. Aneka Tambang (Antam) untuk melakukan penyisiran d isepanjang kali Cikaniki. “Kami akan menyisir untuk mengetahui penyebab terjadinya peristiwa pencemaran ini,” kata dia. (Abi/c) melahirkan gagasan serta kritikan yang komprehensif. Ia juga meminta agar dewan tak alergi kritik.

KELUHKAN: Warga Kalongliud masih memanfaatkan air sungai sebagai kebutuhan mandi, mencuci dan kakus di Sungai Cikaniki , yang terkadang keruh.

”Kritikan itu, tidak hanya sedang menggambarkan kondisi baik atau tidak baik. Kondisi yang sudah baikpun harus terbuka pada kritik siapapun dalam upaya peningkatan dan pengembangan. Terlebih dalam kondisi tidak baik, kritik yang konstruktif mutlak dibutuhkan oleh lembaga manapun. Di era demokrasi ini, tidak boleh ada lembaga yang anti kritik. Sebab antrikritik inilah yang akan mengakibatkan politik oligarki,” jelas Yus.

Pada perayaan HJB kemarin, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi meluapkan ketidakpuasannya terhadap kinerja pemerintah daerah menjelang lengser Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan. Ia menilai Iwan belum maksimal dalam merealisasikan janji-janjinya. Tak hanya itu, politisi Partai Golkar itu mengungkapkan masih banyak jalan di Kabupaten Bogor yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Senada dengan Ridwan Muhibi, Ketua panitia khusus (Pansus) LKPj Bupati Bogor TA 2022, Amin Sugandi pun menyindir Iwan Setiawan yang belum maksimal merealisasikan janji-janjinya politiknya untuk membenarkan dan membangun jalan-jalan rusak. ”Perbaikan jalan harus menjadi perhatian yang serius sebagaimana yang targetkan dalam rencana strategis (Renstra) Dinas PUPR, jangan sampai pak Jokowi turun,” imbuhnya.(cok/c)

Diberi Rp400 Perak, Tukang Parkir Naik Pitam

GUNUNGPUTRI–Juru Parkir salah satu minimarket di Kabupaten Bogor, naik pitam. Juru parkir itu ngamuk lantaran diberi Rp400 perak oleh pengunjung minimarket. Videonya pun viral di media sosial. Informasi yang dihimpun Radar Bogor, kejadian itu terjadi di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Saat itu pengunjung minimarket hendak pulang. Tak lama, juru parkir Minimarket itu menghampiri dan meminta uang parkir. Pengunjung minimarket itupun memberikan uang parkir Rp400 pecahan koin dari Rp200 dua buah. Mendapati yang diberikan Rp400 perak, juru parkir tersebut tidak terima dan melemparkan uang receh kepada pengunjung minimarket tersesbut. Cekcok mulut pun terjadi antara juru parkir dan pengunjung minimarket tersebut. Dikonfirmasi, Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukumnya. (all/c)

PAREPARE–Pertandingan leg kedua playoff Liga Champions Asia antara PSM Makassar melawan Bali United akan kembali tersaji. Pertandingan leg kedua ini akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Kota Parepare, Sabtu (10/6) malam ini (live Indosiar & Vidio pukul 18.00 WIB).

Pertandingan ini sendiri menjadi penentu siapa wakil Indonesia yang akan berlaga di ajang kualifikasi menuju kompetisi paling bergengsi di Asia ini.

Pada pertandingan leg pertama di Stadion Kapten I Wayan

Dipta Gianyar, Bali, Selasa

(6/6), kedua tim harus puas bermain imbang 1-1. Di mana gol-gol yang tercipta di laga ini lahir dari sepakan Irfan Jaya di menit ke-15 dan gol bunuh diri Ilija Spasojevic di menit ke70. Hasil imbang ini tentunya sedikit menguntungkan PSM Makassar yang di leg kedua akan bermain di kandang sendiri. Sementara itu, Bali United tentunya tak ingin menyerah begitu saja. Mereka masih akan tetap berusaha untuk mencuri poin di kandang lawan.

Terlebih, di laga leg kedua ini Bali United akan kedatangan kekuatan baru, yakni pemain asing

Elias Dolah. Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, belum bisa memastikan apakah Dolah dimainkan melawan PSM atau tidak. “Kita baru melihatnya dalam sesi latihan karena dia baru datang dari Swedia,” kata Teco usai sesi latihan.

Menurut pelatih asal Brazil itu pemain barunya ini masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan sistem permainan Bali United. Sementara dari kubu tim tuan rumah, PSM Makassar tampak kehilangan sosok striker utamanya yakni Everton Nascimento yang tak terlihat di sesi latihan terakhir tim.

Namun, pelatih Bernardo Tavares pun tampaknya tak khawatir pasalanya pemain anyar Adilson Silva bisa dipastikan siap menggantikan peran Everton. Selain itu, Pasukan Ramang juga di pastikan akan semakin kuat di lini belakang. Kemungkinan sang pelatih akan menduetkan dua pemain asing yakni Yuran Fernandes dan

Kike Linares sejak menit awal.

Ditandemkannya kedua pemain ini tentunya bakal menyulitkan Bali United untuk menembus gawang dan lini pertahanan PSM Makassar. Untuk pertandingan playoff ini sendiri tidak diberlakukan sistem aggregat seperti pertandingan-pertandingan dua leg lainnya. Dari segi head to head, kedua tim sudah bentrok sebanyak 13 pertandingan di semua ajang yang diikuti kedua tim.

Hasilnya, Pasukan Ramang lebih unggul dengan meraih kemenangan sebanyak

6 kali, Bali United 4 kali, dan tiga laga harus berakhir imbang.

Dari segi statistik kedua tim di kompetisi

This article is from: