
3 minute read
Komisi II Panggil Perumda PPJ
pada Rabu (7/6). Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Anita Primasari Mongan mengatakan, berdasarkan hasil rapat, akhirnya Komisi II DPRD Kota Bogor berhasil menemukan titik tengah atas keinginan pedagang dan keinginan Perumda PPJ terkait rencana relokasi pedagang Plaza Bogor.
“Sudah (ada titik temu) sebenarnya, yang diharapkan pedagang itu adalah tempat penampungan pada saat itu dibangun. Nah, tempat penampungannya mereka berharap nggak jauh, dekatdekat situ. Kan kalau Blok F sama B kan agak jauh. Jadi kemungkinan akan di Pasar Bogor,” kata Anita.
Sidang Vonis Tukul
Ditunda
BOGORKeluarga almarhum
Arya Saputra mengaku kecewa, lantaran sidang putusan terdakwa ASR alias Tukul, pelaku utama pembacokan yang menewaskan Arya Saputra, harus ditunda.
Padahal seharusnya, Pengadilan Negeri (PN) Bogor telah menjadwalkan sidang putusan vonis untuk terdakwa Tukul, pada Jumat (9/23).
Kekecewaan keluarga korban bukan tanpa alasan. Sebab pembacaan putusan yang akan dilakukan Majelis Hakim PN Bogor, merupakan agenda yang sangat dinanti. Setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Bogor menuntut Tukul selama 7,6 tahun penjara, pada Selasa (6/6).
”Saya dan keluarga sangat kecewa karena sidangnya ditunda, kami sudah menunggu dari pagi sampai sore, tetapi tidak ada hasil,” kata ayah tiri dari almarhum Arya Saputra, Rojai.
Menurut dia, sidang vonis ditunda karena ketua Hakim yang memimpin sidang kasus pembacokan Arya Saputra, berhalangan. Sehingga agenda vonis harus ditunda.
Oleh karenanya, sidang vonis untuk kasus pembacokan pelajar di Bogor sementara ditunda hingga, Senin (12/6).
”Saya pribadi ingin ada kejelasan kenapa ditunda? Saya ingin dipercepat proses kasusnya ini, jangan berlarutlarut,” imbuh dia. Saat ditanya terkait tuntutan yang dibacakan JPU selama
7,6 tahun, Rojai menilai hukuman tersebut tak sebanding dengan perbuatan yang dilakukan pelaku, yang menghilangkan nyawa anaknya. Bahkan, Rojai meminta Majelis Hakim memvonis Tukul dengan hukuman penjara, seumur hidup.
”Saya pribadi merasa tidak adil, minimalnya diatas 15 tahun bahkan bila perlu seumur hidup. Saya sebagai orang tua, kalau dihukum segitu, saya tidak puas, bila perlu dihukum mati sesuai perbuatannya terhadap anak saya,” tukas dia. (ded/c)
Namun, Anita menilai kondisi Pasar Bogor masih jauh dari kata layak untuk menampung para pedagang Plaza Bogor. Sehingga ia meminta pihak Perumda PPJ untuk merapihkan Pasar Bogor agar para pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan pembeli bisa berbelanja dengan aman.
Tak hanya itu, Anita juga dengan tegas memastikan akan mengawal kebijakan dari Direksi Perumda PPJ Kota Bogor terkait insentif harga sewa bagi para pedagang yang direlokasi. “Jadi itu aja sih. Perumda PPJ komitmen, dan kami kawal komitmen itu. Saya tunggu beritanya hari ini yang terkait biaya sewa,” tegas Anita.
Berdasarkan hasil rapat diketahui bahwa, proses pembangunan Plaza Bogor akan memakan waktu 1,5 tahun. Sehingga nantinya akan berdampak kepada menurunnya pendapatan dari Perumda PPJ yang berpengaruh kepada kontribusi terhadap PAD Kota Bogor. Anita pun menekankan ke- pada Perumda PPJ untuk meminimalisir potensi kehilangan pendapatan. “Betul, PD Pasar juga sudah menyatakan mereka kehilangan hampir 50 persen. Jadi makanya kita berharap para pedagang mau kerja sama juga, karena itu kan masuk lumayan walaupun cuma 50 persen. Paling tidak, ada,” pungkasnya. (ded/c)
Pestigo Lindungi Pelanggan Terkena DBD
BOGORPerusahaan jasa pest management, PestiGo menjalin kerja sama dengan Asuransi Zurich, pada Jumat (9/6). Kedua pihak sepakat berkolabotasi meluncurkan program proteksi demam berdarah, bagi para pelanggam PestiGO.
CEO PestiGo Harlan Bengardi menjelaskan, program tersebut menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Program ini ditujukan kepada para pelanggan PestiGO, yang membeli produk PestiPlus. Pelanggan akan diberikan perlindungan terhadap serangga terbang, serangga merayap, serta segala jenis tikus, melalui teknisi berpengalaman yang akan mendatangi rumah pelanggan setiap bulannya, selama periode kontrak satu tahun. Dengan kolaborasi bersama Zurich Insurance, penghuni rumah akan mendapat proteksi tambahan. Jika mereka terkena demam berdarah dalam periode tersebut, akan mendapat santunan sebesar Rp5 juta.
”Pelanggan tidak dikenai biaya tambahan untuk mendapatkan perlindungan ekstra ini, sebagai wujud kesungguhan PestiGO dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya,” imbuh Harlan. Sebab Harlan membeberkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan di 2022, jumlah kasus DBD mencapai 131.265 kasus. Sebanyak 40 persen di antaranya anak-anak usia 0-14 tahun. Sementara itu, jumlah kematiannya mencapai 1.135 kasus, dan 73 persennya terjadi pada anak usia 0-14 tahun. Selain melalui layanannya, lanjut dia, PestiGo juga menekan populasi nyamuk, melalui program yang diluncurkan ini. Sebab mereka juga ingin memberikan ketenangan lebih, bagi pelanggannya.
”Kami betul-betul berkomitmen menjaga pelanggan yang sudah mempercayakan rumah dan keluarganya pada kami. Dengan begitu kami berharap bisa melindungi para pelanggan tidak hanya dengan treatment tapi juga perlindungan asuransi dari Zurich,” jelas Harlan. Dirinya juga menyebut, PestiGO memiliki sejumlah keunggulan lain dibanding perusahaan lain. Misalnya teknisinya yang datang ke pelanggan selalu sama, bahan yang digunakan ramah lingkungan, serta memiliki respons yang cepat. Sementara itu, Relationship Manager Zurich Dicky Hermawan mengatakan, kolaborasi tersebut menjadi wujud ikhtiar perusahaannya mendukung program pemerintah, yakni asueansi mikro (micro insurance. ”Masyarakat yang membeli produk Pestigo akan kami gratiskan polis asuransi demam berdarah sehingga akan tercover pertanggungannya dengan asuransi kami,” jelasnya. (fat/c)
