
2 minute read
IBL Tengahi Tunggakan Gaji BPJ
JAKARTA–Kasus tunggakan gaji pemain Bima Perkasa Jogja (BPJ) mulai menunjukkan titik terang. Indonesia Basketball League (IBL) selaku operator kompetisi ikut turun tangan. IBL akan memberikan pendampingan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menyatakan, pihaknya telah memanggil manajemen BPJ untuk membahas masalah hak yang belum diterima para pemain. Pemanggilan dan pertemuan antara IBL dan Edy Prabowo selaku pemilik BPJ itu berlangsung pada Senin (7/8) lalu.
Dalam pertemuan itu, BPJ disebut Junas telah menun jukkan iktikad baik. Meski tidak menjelaskan secara terperinci soal isi pertemuan, Junas menyatakan bahwa klub yang bersangkutan sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah itu dalam waktu dekat. ’’Owner klub (BPJ, Edy Prabowo) akan kumpulkan seluruh pemain dan ofisial untuk sepakati penyelesaian,’’ tutur Junas, kemarin IBL, lanjut Junas, nanti terlibat dalam pertemuan itu. Namun, status dan peran IBL tidak besar.
Mereka hanya sebagai pendamping. ’’Rabu malam, pertemuan klub dengan pemain akan turut didampingi oleh IBL,’’ ucapnya. Junas menya- takan, pertemuan dua hari lalu dan malam nanti bukanlah langkah pertama yang diambil IBL. Pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan BPJ maupun para pemain yang gajinya tersendat. Menurut dia, ranah IBL untuk terlibat dalam masalah hanya sebatas komunikasi. ’’Karena yang namanya perjanjian, ya antarpihak satu dan dua. IBL bukan pihak. Nah, misalnya ada wanprestasi di kontrak itu, kalau perjanjian macet, baru kami masuk,’’ jelasnya.
Junas menegaskan bahwa IBL baru bisa melakukan intervensi jika kedua belah pihak tidak bisa me-
Ayo Pede, Putri!
JAKARTA–Sudah 10 kali Putri Kusuma Wardani (KW) mengikuti turnamen perorangan sepanjang 2023. Namun, belum sekali pun pebulu tangkis yang juga anggota kepolisian wanita itu menembus babak semifinal.
Pencapaian terbaik Putri adalah di fase perempat final.
Di antaranya, Swiss Open (21–26 Maret), Orleans Masters (4–9 April), dan Taiwan Open (20–25 Juni). Di event terakhirnya, pemain binaan PB Exist itu langsung gugur pada babak 32 besar
Australia Open.
Asisten pelatih tunggal putra Herli Djaenudin tak menampik menurunnya performa Putri. Namun, dia tak ingin penurunan tersebut membuat Putri down. Sebab, dari berbagai rentetan kekalahan itu, terdapat beberapa pelajaran yang bisa dipetik.
Sebagaimana di kebanyakan sektor lain, dia menilai hasil di pertandingan tak sesuai dengan apa yang sudah disiapkan pada latihan.
’’Melihat performanya belakangan ini, sepertinya Putri lagi tidak bagus. Ada penurunan,’’ ujarnya. Salah satunya yang paling disorot adalah dari sisi kepercayaan diri di lapangan. Putri terlihat kurang pede. ’’Dulu dia bisa tampil penuh percaya diri, kini ada penurunan,’’ akunya.
Kini, Putri terus digenjot untuk bisa meraih hasil terbaik saat tampil pada
Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Kopenhagen, Denmark. Ajang itu berlangsung pada 21–27 Agustus.
Nah, terkait tunggal putri yang masih belum mampu melahirkan pemain di top level, pengamat badminton Luluk Hadiyanto menyatakan, pembentukan nyelesaikan masalah secara musyawarah mufakat. ’’Kalau itu (musyawarah) sudah dilakuin, tapi tidak ada tindak lanjut, baru kami masuk,’’ kata dia. Sementara itu, PP Perbasi selaku federasi juga belum mengambil sikap. Perbasi sampai saat ini masih memberikan kesempatan kepada IBL terlebih dahulu untuk menyelesaikan polemik itu. Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih pun berharap agar masalah itu cepat tuntas. Paling lambat sebelum kompetisi IBL 2024. ’’Kalau enggak, klub itu jangan ikut. IBL mulai, harus selesai. Kalau dia enggak (sampai) selesai, berarti dia tidak standar masuk IBL lagi,’’ tegas Danny.(jpc)