GENOCIDE

Page 1

Tak perlu menjadi seorang muslim untuk membela Palestina, cukup menjadi manusia!

Jutaan nyawa manusia melayang tanpa bersalah, ribuan anak kecil yang tak tahu apa apa dibunuh secara keji. Nyawa manusia ditanah Palestina tak lebih dari selongsong senapan. Konflik antara palestina dan Israel bukan tentang konflik agama maupun batas wilayah. Mengapa? Maret 2003, seorang wanita 23 tahun warga negara Amerika Rachel Corrie yang beragama yahudi tengah melakukan aksi protes terhadap kekejaman Zionism yang secara sewengan-wenang menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang tak bersalah, ia melakukan aksi protes dengan menghadang bulldozer yang ingin meratakan rumah-rumah warga Palestina. Namun naas, tubuhnya dilindas oleh bulldozer Zionism tanpa memperdulikan bahwa ia juga “bagian” dari mereka. Beberapa akhir ini, beberapa rumah sakit yang berada di Gaza juga dibombardir oleh Zionism dengan dalih menghancurkan markas Hamas yang berada didekat rumah sakit tersebut, namun lagi-lagi zionism tak dapat membenarkan bahwa angapannya adalah benar. Dan parahnya ratusan manusia yang sedang diobati dirumah sakit tersebut mati terkena serangan Zionism. Dari beberapa kisah diatas, dapat disimpulkan bahwa konflik antara yahudi dan palestina lebih dari konflik tentang agama, negara dan perebutan wilayah, Namun tentang pembantaian manusia tak bersalah dan tanpa dasar oleh sekelompok manusia lainnya. Oleh karenya, tragedi yang terjadi antara konflik Palestina dan Israel adalah tragedi kemanusiaan. Pembantaian manusia tanpa memandang gender, ras maupun agama. Perempuan, orang tua rentan, anak kecil, tenaga medis bahkan “kelompoknya” yang tak selaras dengannya pun dibantai secara keji jika tak sesuai dengan keinginan mereka. Tak ada alasan lain selain atas dasar kemanusiaan untuk membela mereka yang dibantai dan mempertahankan tanahnya. Maka, tak ada alasan membela palestina adalah hal yang hanya dilakukan oleh seorang muslim, cukup menjadi manusia yang memanusiakan manusia untuk membela palestina. Lalu, bagaimana cara kita membela Palestina? Jikalau jihad adalah jalannya, maka tentu ada jalan lain selain dari jihad. Menyebarkan fakta bahwa penindasan Zionism terhadap Palestina pun termasuk salah satu cara membela, dan soal membela pun bukan hanya tentang mengangkat senjata. Namun, melihat lebih luas serta seksama realita yang terjadi terhadap saudara kita serta ibadah menyebarluaskan fakta akan kejahatan kemanusian yang hingga saat ini tak kunjung usai pun adalah bentuk perjuangan melawan kejahatan Zionism terhadap Palestina. Mungkin hingga saat ini, kabar tentang Palestina sudah sedikit berkurang bahkan meredup. Namun yakinlah, bahwa perjuangan tak akan pernah usai, perjuangan membela kemanusiaan tak akan pernah padam dan redup. Jikalau kabar dan berita yang kita dengar, lihat maupun saksikan sudah mulai redup dan berkurang. Percayalah bahwa timah panas, rudal serta bom akan terus dijatuhkan dan membunuh mereka yang tak bersalah. Jika solidaritas adalah senjata, maka perlu kita kokang bersama untuk melawan penindasan. Solidaritas adalah perjuangan atas segala bentuk penindasan serta kesewenang-wenang yang ada dimuka bumi ini. Dengan dan bagaimanapun caranya, bersolidaritas untuk mereka yang tertindas adalah bentuk kewajiban jika kita menjadi manusia.

Lamalif.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.