September, Minggu 1 - 2 2013
GOTONG ROYONG Menemukan Kembali Jalannya Revolusi Kita
Menemukan Kembali Jalannya Revolusi Kita Posisi | Arti Penting Tanah Bagi Rakyat
Arah | Tanah, Neokolonialisme, dan Reforma Agraria
Inspirasi | Wawancara Jean Ziegler
www.prd.or.id partairakyatdemokratik @prd_indonesia
Kabar Rakyat | Sebuah Cerita Dari Suku Anak Dalam
Bagaimana Hukum Venezuela Menjamin Tanah Untuk Kaum Tani
Posisi
Arti Penting Tanah Bagi Rakyat
T
ahun 1847, seorang filusuf Prancis, Pierre-Joseph Proudhon, dengan mengacu pada teori nilai David Ricardo, mengemukakan dalilnya; bahwa kerja produksi merupakan sumber segala kekayaan manusia. Kerja, demikian Proudhon, mencipta nilai baru pada barang-barang, yang bila ditukar akan berdampak pada harganya. Dalil ini benar. Contoh, perubahan potongan besi, karet, alumunium, dan bahan-bahan lainnya menjadi sepeda motor atau mobil oleh kerja manusia tentu menghasilkan nilai atau harga yang lebih tinggi dibanding kumpulan bahan-bahannya tadi.
Foto: Petaniindonesiaku.blogspot.com
Tidak heran, bila tanah benar-benar menjadi dasar dalam pengertian harfiah maupun kiasannya. Soal penguasaan atas tanah ini menjadi penyebab konflik yang tak berkesudahan. Saking pentingnya tanah dalam kehidupan manusia, pepatah Jawa pun menyebutkan “sak dhumuk bathuk, sak nyari bumi bhumi", yang kurang lebih berarti; demi satu jengkal tanah pun akan dipertahankan dengan jiwa-raga.
Tapi kemudian muncul seorang filusuf lainnya, Karl Marx, dengan kritik atas Proudhon. Bagi Marx, kerja atau produksi berdialektika dengan sumber awal dari segala kekayaan atau kemakmuran, yakni tanah. Dari tanah itulah, dalam pengertian yang seluasluasnya, manusia mengambil sumber-sumber bahan baku untuk diolah. Baik itu hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil pertambangan, kelautan, dan lain-lain. Ketika tanah dikuasai oleh segelintir orang, maka kekayaanpun jatuh ke tangan segelintir orang itu, dan sisa orang kebanyakan dilempar menjadi buruh upahan.
Namun perkembangan kapitalisme telah memaksa orang untuk mencari kebutuhan lain yang seolah lebih penting dari apapun, yakni: UANG. Di banyak tempat tanah tidak lagi dipertahankan dengan jiwa-raga seperti kata
Gotong Royong, Edisi IV Minggu 1 - 2 September 2013
1