POSISI
|
1-2
Korupsi, Kemiskinan dan Masalah Imperialisme
ARAH
|
3-4
Korupsi, Imperialisme dan Penyelesaiannya
INSPIRASI Anti-Korupsi dan Anti-Kolonialisme Soekarno
|
5-7
KABAR RAKYAT|
Kesederhanaan Pemimpin Di Awal Berdirinya Republik
8
PRD Serukan Reformasi Agraria untuk Petani PRD LAMPUNG: Stop Kriminalisasi Perjuangan Petani
www.prd.or.id partairakyatdemokratik @prd_indonesia
Korupsi, Kemiskinan dan Masalah Imperialisme K
ORUPSI, dewasa ini, merupakan isu besar yang menjadi keprihatinan umum. Isu ini kian menguasai topik pembicaraan berkat sorotan media massa dan opini para tokoh nasional. Sampai ada kesimpulan; bahwa korupsi merupakan akar penyebab, atau biang kerok, dari segala kemiskinan yang kita saksikan atau alami sehari-hari. Pertanyaan bagi kami adalah, benarkah kesimpulan tersebut di atas? Apakah benar, dalam logika ini, bila korupsi berhasil diberantas dari bumi Indonesia, maka otomatis rakyat akan menjadi sejahtera? Pertama sekali harus diakui bahwa korupsi memang ada, bahkan semakin banyak terjadi dan makin terang-terangan. Kenyataan ini tidak dapat dibantah, sebagaimana tak seorangpun dapat membantah realitas kemiskinan yang makin akut melanda rakyat. Oleh karena itu, kita mendukung tindakan tegas yang membawa efek jera terhadap koruptor. Tetapi, sebelum berpikir lebih jauh tentang hukuman terhadap koruptor, kami ingin meng-
ajak pembaca untuk mendalami pemahaman terhadap korupsi dalam kaitan dengan tatanan sosial yang ada sekarang. Di atas tatanan sosial ini, korupsi yang kita persoalkan tumbuh dan menjadi sistemik. Pemahaman yang mendalam dibutuhkan, agar perhatian terhadap korupsi tidak terbatas pada kasus demi kasus, melainkan harus mencapai akar permasalahan. Selain itu, pemahaman ini pula yang akan membuka pintu jawaban bagi pertanyaan di atas. Situasi obyektif, tempat kebobrokan bernama korupsi itu tumbuh,sering kami sampaikan dalam berbagai kesempatan. Pun d e m i k i a n , p e r ke n a n k a n k a m i ke m b a l i mengulasnya sekilas untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh tentang pokok bahasan kali ini. Situasi obyektif yang kami maksud adalah penguasaan sumber daya ekonomi oleh modal asing di berbagai lapangan, mulai dari pertambangan, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, perbankan, asuransi, industri otomotif, industri telekomunikasi, dan lain-lain. Singkatnya kami menyebut penguasaan ini dengan istilah; imperialisme.
ED
OKTOISI#3 201 BER 2