1 minute read

Bedanya di Mana? Proker Sebelum, Saat, dan Setelah

Live In.

Dari hasil pengamatan saya saat baru berangkat, menurut saya penjagaan proker masih sama dengan kehidupan sekolah biasa. Seperti kalau sedang makan dibuka maskernya dan kalau sedang makan dan ingin batuk atau bersin menggunakan masker. Tetapi sebagian orang juga menggunakan masker dan tidak menutupi hidung karena pengap atau hanya tidak mau. Ada juga yang tidak menggunakan masker sama sekali karena mungkin agak risih. Selain itu, pada rest area banyak anak membuka masker sambil jalan-jalan. Dapat dimengerti karena ingin mendapatkan udara segar. Tetapi semakin lama semakin dekat menuju tempat live in, dan karena siang-siang semakin panas dan pengap sehingga semakin banyak orang buka masker.

Advertisement

Saat baru sampai di desa, mayoritas anak masih menggunakan masker, mungkin 1 atau 2 anak yang menurunkan masker karena kepanasan. Hingga sampai ke rumah masingmasing, sebagian besar anak masih memiliki masker yang dipegang. Tetapi secara keseluruhan pada hari pertama sampai di desa masih menjaga prokes yang sebagian besar mirip dengan prokes di Jakarta. Saat sudah h-2 di tempat live in, penjagaan prokes kurang dilakukan. Karena udaranya yang tidak berpolusi dan mayoritas kegiatan yang kita lakukan di udara terbuka, maka agak jarang yang menggunakan masker.

Pengecualian dengan karyawan yang memerlukan naik kendara bermotor untuk melakukan kegiatan mereka yang saya lihat mayoritas menggunakan masker. Walaupun di udara terbuka agak wajar untuk membuka masker, kalau di ruangan tertutup tetap tidak menggunakan masker. Misalnya saat sadang refleksi banyak siswi, guru, dan pendamping tidak menggunakan masker walau malam dan dingin. Bahkan dalam keseharian ketika ingn melakukan kegiatan yang berada di luar rumah tidak membawa masker sama sekali karena mengantisipasi tidak dipakai dan akan hanya akan merepotkan.

Dalam perjalanan pulang jauh lebih tidak dijaga prokesnya dibanding dengan berangkat. Mungkin karena pada saat di lokasi live in sudah terbiasa dengan tidak menggunakan masker. Tetapi seperti saat ke candi, sudah kembali ke pembiasaan untuk membawa masker kemana-mana. Sama saat panas dan pengap buka masker, dan sama seperti kalau makan, minum atau bersin. Tetapi setelah di desa lama, banyak orang yang sudah terbiasa dan akhirnya kurang menggunakan masker di mayoritas tempat. (LAA)

This article is from: