BULETIN 86 APA ITU LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI ?

2

UKM Pers SUKMA

SALAM SAPA

Jujur,Rasional, & Independen

Edisi 86/Desember/XV/2017 PELINDUNG Direktur Politeknik Negeri Lampung PENASEHAT Wadir III Politeknik Negeri Lampung PEMBINA Ir. Teguh Budi Trisnanto, M.Si PEMIMPIN UMUM M. Maulana Syaifullah Sekretaris Umum: Yonada Triayu Nalamba Bendahara Umum: Ayu Setianingsih PEMIMPIN REDAKSI Wandi Anreza Wakil Pemimpin Redaksi: Hanum Palupi Sekretaris Redaksi: Belinda Yena Putri Editor : Siti Aisyah .S Staf: Aditya Nanda N., Rissya Mutya Prima, Evi Karina Layout: Rizky Norfatria Ardy Staf: Hashfi Qaedi Yusman, M. Taufiek Dewanda, Gatot Adi Setiawan, Riza Azmi Liputan: Eka Shovyana Non Liputan: Made Ayu Lestari Staf: Ambeg Parama Arta, Vika Firstyannisa Mading: Lia Safitri Staf: Putu Angga Adi, Sulisnaida Onliner: Angger D. Yonaldi Staf: Anggi Putri Pratiwi ,Erwan Saputra Redaktur Foto & Dokumentasi Fitriana Febriyanti Staf: Nurhalim Sidiq PEMIMPIN USAHA M. Fauzan Aziz Periklanan: Mona Sagita Staf: Rini Azharini, Theresia Octa Melon, Vicky Ayu K KAPUSLITBANG Tri Nur Imansyah Sekretaris Kapuslitbang : Dewi Nuraini Kesekretariatan: Nur Ulfa Yusfiana Staf: Dwica Pratiwi, Sari Saputri Auditor: Inka Febriana Safitri Staf: Ayu Endah , Belinda Justine, Rentika Sari Humas Publikasi: Nadia Eka Maharani Staf: Vanja Arma Yoga, Rimo Chandra Reporter : Dwi Indriani, Ergita Retno, Fadhilah Sayidatul, Lisa Vegita, Marliana, Merinda Wijaya, Refka Gita, Reviana Luthfiyah, Siska Wulandari, Silvi Nur Alwianty, Tegar Abdi Prawijaya, Tiara Adika, Tiara Putri Calista, Wiliya Zulia Yanti

Salam Pers !!

Assalamualaikum wr.wb Salam Pers!!!

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas karuniannya UKM Pers SUKMA dapat menerbitkan buletin yang ke-86, sebelumnya kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak apabila penerbitan dalam buletin kali ini terdapat kesalahan penulisan.

Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penerbitan buletin kali ini. Pada buletin edisi ke-86 ini UKM Pers SUKMA terus memberikan informasi terkini kepada seluruh mahasiswa/i Politeknik Negeri Lampung.

Dalam penulisan kali ini tidak lupa kami tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dalam buletin edisi ke-86 UKM Pers SUKMA ,untuk mendukung kemajuan buletin UKM Pers SUKMA kami menerima keritik dan saran dari pembaca setia buletin UKM Pers SUKMA Politeknik Negeri Lampung.

Walaikumsalam wr.wb 23 November 2017, 14.25 WIB. Pimpinan Redaksi : Wandi Anreza

Parkir Sembarangan Satpam Beri Efek Jera Reporter: Hanum Palupi

Sukma_Polinela; Satuan Pengamanan Politeknik Negerei Lampung (Satpam Polinela) memberikan pelajaran dan efek jera bagi pengendaraan yang memarkirkan kendaraannya disembarang tempat. Pemberian efek jera ini dilakukan dengan cara pengempesan ban kendaraan.

Ini terbukti pada hari Kamis, 17 November 2017 bertempat di samping Gedung Serba Guna (GSG) Polinela terlihat satpam sedang melakukan pengempesan ban kendaran bermotor.

Menurut Mujianto salah seorang satpam yang melakukan pengempesan ban, “Kegiatan pengempesan ban ini juga sering dilakukan, ini memberikan pelajaran agar terjadi efek jera bagi mahasiswa yang memarkirkan kendaraan secara sembarangan. Pertama kita memberikan pengarahan kepada mahasiswa untuk tidak parkir sembarangan, lalu kami arahkan ke kantong-kantong parkir.

Namun, sering kali mahasiswa ingin praktis dan buruburu, dengan mengindahkan keselamatan”.

Terdapat tiga titik tempat yang sering dijadikan sebagai tempat parkir sembarangan, diantaranya wilayah sekita-

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

Parkir Sembarangan : Satpam mengempeskan ban motor yang parkir bukan pada tempatnya/Foto : Hanum Palupi

ran GSG, Lab. Perikanan, dan UPT Kebun. Mereka biasa memarkirkan kendaraannya disepanjang jalan.

Walau telah diberikan peringatan dengan adanya papan pemberitahuan “Dilarang Parkir” tetapi masih ada mahasiswa yang melakukan pelanggaran tersebut.

“Baru kali ini sih dikempesin dan jera,” ujar Indah salah seorang mahasiswi Program Studi Mekanisasi Pertanian mengungkapkan alasannya perihal memarkirkan kendaraannnya dikarenakan datang terlambat. Walau sudah menegtahui adanya larangan parkir ia tetap memarkirkan kendaraannya.

“Kami meminta kerja samanya kepada mahasiswa, mari kita bersamasama menjaga dengan

memarkirkan kendaraan pada tempatnya. Satu lagi masalah keamanannya sama-sama menjaga, karena kita kan personil di lapangan kurang mencukupi. Iya ada kesinambungan dan sinerginya. Kalau kampus kita aman kan nyaman,” jelas Mujianto. (*Aisyah)

Design by : Rizky Norfatria, Gatot Adi, Hashfi Qaedi, Riza Azmi, M. Taufiek

UKM Pers SUKMA

LIPUTAN UTAMA

3

Jujur,Rasional, & Independen

Apa itu Lembaga Sertifikasi Profesi?

Edisi 86/Desember/XV/2017

Reporter : Tegar Abdi Prawijaya

Berkumpul : Peserta antusias mengikuti pelatihan asesor kompetensi/Foto : Dokumentasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

Sukma_Polinela; Politeknik Negeri Lampung (Polinela) merupakan Perguruan Tinggi Lampung yang pertama kali mendapatkan sertifikasi profesi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Sertifikasi ini diajukan pada tahun 2014 dan akhirnya kini Politeknik Negeri Lampung (Polinela), dapat merealisasikan Uji Kompetensi yang dapat memberikan mahasiswa sebuah sertifikat. Tepatnya pada bulan Mei 2016 telah terbentuk sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah dilisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Kami telah mengajukan hak untuk menguji (pembentukan LSP) sejak tahun 2014 lalu, baru setelah melalui proses assesment atau penilaian yang panjang pada Mei 2016 keluar lisensi dari BNSP,” ujar Didik Kuswadi, S.T.P. M.Si. salah seorang dosen saat ditemui di ruang LSP. Secara harfiah, sertifikasi kompetensi artinya proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja baik bersifat nasional, khusus, maupun internasional. Fungsi dari sertifikat kompetensi adalah sebagai pendampaing ijazah serta bukti pengakuan secara tertulis atas kompetensi kerja yang dikuasai. Sertifikasi itu dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pelaksanaan sertifikasi pada

bidang pekerjaan atau profesi yang belum terdapat skema pada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), maka dilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk memberikan atau menerbitkan sertifikasi kompetensi kepada calon alumni atau mahasiswa Polinela, oleh karena itu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Polinela memiliki tugas untuk menyiapkan perangkat berupa skema, Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan materi uji kompetensi.

Saat ini skema yang ada di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yaitu sebanyak 10 skema diantaranya adalah bidang perikanan, peternakan, agribisnis, manajemen informatika, akuntansi, perkebunan, produksi tanaman pangan, teknologi pangan, dan hortikultura. Untuk mendapatkan sertifikasi ini, mahasiswa harus mengikuti alur yang sudah ditetapkan. Pertama mahasiswa harus mendaftar, pendaftaran ini tidak bisa dilakukan sendiri atau hanya berdua, diperlukan setidaknya ada satu kelompok yaitu sebanyak sepuluh mahasiswa.

Setelah kelompok tersebut terbentuk, maka para mahasiswa yang tergabung dalam satu kelompok itu akan mengisi formulir kemampuan diri.

Maksudnya adalah untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa

yang akan di uji adalah kompetensi yang mereka pahami. Hal ini dikarenakan uji yang diberikan pihak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah materi yang telah diberikan kepada mahasiswa dan telah dipelajari selama perkuliahan berlangsung atau selama mahasiswa tersebut telah kuliah di Politeknik Negeri Lampung (Polinela), penilaian mandiri atau assesment mandiri dilakukan oleh pihak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Jika mahasiswa berhasil lulus pada proses assessment mandir selanjutnya mahasiswa akan dipertemukan pada assessor atau pihak penguji. Pertemuan ini bukan tanpa alasan, saat pertemuan ini pihak assessor dan mahasiswa akan dijelaskan hak dan kewajibannya masing-masing. “Beberapa yang akan dibahas di pertemuan mahasiswa dan assessor adalah hak dan kewajiban masing-masing. Misalnya nanti tentang waktu, pihak assessor dan mahasiswa tidak bisa memaksa waktunya kapan dan pertemuan inilah negoisasi waktu itu dilakukan, masing-masing pihak akan berdiskusi sampai mendapatkan waktu yang klop,” terang Didi.

“Kemudian materi yang harus diujikan, dijelaskan kepada calon mahasiswa yang akan di uji kompetensinya, apa saja yang harus dikuasai mahasiswa tersebut. Sehingga sifatnya adil, karena mahasiswa tau apa yang akan diujikan,” tambahnya.

Pertemuan dilakukan barulah akan dilakukan proses assessment, ada tiga hal yang diujikan diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan, kemam-

puan dan sikap kerja. Dalam mendapatkan tiga hal tersebut maka dilakukan tes wawancara, tes tulis, dan praktek yang akan dilakukan oleh pihak assessor. Proses untuk mendapatkan sertifikat kompetensi tidak berakhir sampai disitu, assesor akan memberikan rekomendasi kepada pihak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) tentang lulus tidaknya mahasiswa tersebut. Apabila ada ketidak cocokan antara mahasiswa dan assessor maka akan dikaji lagi, maksudnya apabila mahasiswa menganggap semua kompetensi yang dimiliki telah dikuasai dengan baik, namun assessor menilainya tidak, maka mahasiswa dapat mengajukan banding. Jika hasil telah disetujui kedua belah pihak, maka dokumen akan di plenokan oleh pihak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Semua yang direkomendasikan assessor didalam dokumen akan diteliti oleh pihak LSP, setelah itu dokumen tersebut diserahkan kepada BNSP. Mahasiswa yang telah lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat kompetensi. Sertifikat ini memiliki masa berlakunya yaitu sampai tiga tahun, apabila sudah lewat masa berlakunya sertifikat dan mahasiswa ingin memperpanjang masa berlaku maka mahasiswa harus mencari LSP yang memilki skema menyerupai bidang kompetensi yang dikuasai. Dalam pembuatan sertifikat ini mahasiswa membutuhkan biaya, biaya tersebut dikeluarkan antara lain untuk membayar assessor, persiapan dokumen assessment, dan bahan untuk assessment (praktik di lapangan).(*Evi)

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

4

UKM Pers SUKMA

LIPUTAN UTAMA

Jujur,Rasional, & Independen

Edisi 86/Desember/XV/2017

Program Percepatan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Pemda Reporter : Reviana Luthfiyah

Sukma_Polinela; Program percepatan pencapaian kompetensi mahasiswa Politeknik Negeri Lampung(Polinela) diikuti oleh 25 mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Daerah (Pemda) dari 5 program studi yaitu : Produksi Tanaman Pangan, Produksi Tanaman Perkebunan ,Teknologi Pangan, Produksi Ternak, dan Agribisnis serta di dampingi beberapa dosen pembimbing dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Pada tanggal 4-11 November 2017 bertepat di Solo Jawa Tengah 25 mahasiswa serta dosen pembimbing berkunjung ke Agrowisata Amanah untuk belajar tentang berwirausaha di bidang perikanan, Pertanian, pengolahan makanan, dan Pengolahan limbah. Agrowisata Amanah adalah sebuah resto yang pastinya memiliki sisa dari makanan yang menjadi limbah, tetapi limbah tersebut tidak dibuang melainkan mengolah limbah tersebut. Para mahasiswa tersebut diajarkan mengolah limbah sisa makanan, dianjarkan budidaya ikan dan budidaya tanaman

pangan. Selain berkunjung ke Agrowisata Amanah Solo, mahasiswa juga berkunjung ke Agrowisata Sabilafarm disana para mahasiswa diajarkan bagaimana budidaya jamur, pembuatan jamu godok, dan bagaimana berternak yang baik.

Program ini merupakan program tahunan dari Pemerintah Daerah (Pemda), jika tahun lalu diadakan di luar negeri yaitu Malaysia dan Singapore dalam program percepatan pencapain kompetensi sekarang dilaksanakan didalam negeri. Dilakukannya acara ini agar mahasiswa menambah pengetahuan tentang berwirausaha dan belajar berwirausaha dalam bidang pertanian, pengolahan makanan, perikanan, dan peternakan selain di Politenik Negeri Lampung (Polinela), dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Harapan diadakannya acara ini adalah agar mahasiswa yang mengukiti program ini dapat membagi

Berkumpul : Para mahasiswa melihat kolam perikanan yang berada di Agrowisata Amanah/ Foto : Dokumentasi Mahasiswa PEMDA

ilmu yang didapat disana untuk mahasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yang tidak mengikuti acara tersebut. Untuk dapat mengikuti acara ini mahasiswa harus memenuhi beberapa kriteria yaitu nilai akademik yang baik, keaktifan berorganisasi, dan keaktifan disetiap acara Pemerintah Daerah (Pemda). ”Dengan diadakannya acara ini saya

banyak belajar, bukan hanya belajar dalam bidang pertanian, kami juga diajarkan banyak hal yang sebelumnya saya tidak tahu. Setelah acara ini saya tahu bagaimana budidaya ikan, jamur, pengolahan makanan, pengolahan limbah, dan peternakan. Selain itu dengan ini juga menambah ilmu saya dalam berwirausaha dengan baik”, ujar Lulu mahasiswa beasiswa PEMDA.(*Evi)

Polinela Ikuti SARNAS FKMPI di Politeknik Negeri Lhoksumawe Reporter : Refka Gita Fernanda Sari Saputri

Sukma_polinela; Forum Komunikasi Mahasiswa se-Indonesia (FKMPI) kembali menggelar SARNAS pada tanggal 5-10 November 2017 bertempat di Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa politeknik delegasi setiap kampus beserta staff kampus. Kegiatan tersebut diadakan untuk membahas evaluasi kinerja selama 6 bulan dan menyusun langkahlangkah strategis untuk 6 bulan berikutnya. Koordinator Wilayah Sumatera Marco Gidion, Presiden Mahasiswa Muhammad Fadhilla Perdana serta Staff Ahli BEM-KBM Polinela ikut mewakili dalam kegiatan nasional tersebut.

Selama berada di Politeknik Negeri Lhokseumawe, kegiatan yang dilakukan adalah silaturahmi antar politeknik se-Indonesia yang digagas oleh FKMPI. “Inti dari kegiatan teresebut ada pelaporan pertanggung jawaban setengah periode kinerja masingmasing koordinator bidang, koordinator wilayah, dan sekjend FKMPI pasca munas

FKMPI 6 bulan yang lalu di Poliwangi.” Ujar Fadhilla Perdana yang ikut serta dalam acara nasional tersebut.

Dalam keberangkatannya ke acara nasional tersebut, Marco Gidion mengungkapkan keterangannya mengenai pendanaan dalam kegiatan yang ia lakukan, “Karena FKMPI merupakan lembaga yang membawahi nama instansi politeknik, jadi setiap dana dari politeknik sudah dialokasikan untuk keberangktan kegiatan FKMPI seperti kegiatan kemahasiswaan dikampus kita ada alokasi dananya. Setiap politeknik diseluruh indonesia ada dananya karena FKMPI ini membawahi nama politeknik agar politeknik ini tetap eksis di nasional tidak kalah dengan perguruan tinggi lain seperti institusi, universitas, sekolah tinggi.

Dalam pelaksanannya FKMPI mempunyai acara nasional tahunan rutin yaitu Sarasehan Nasional (SARNAS). FKMPI mempunyai 2 agenda kegiatan nasional, yang pertama adalah Sarasehan Nasional (SARNAS) setiap 6 bulan sekali dan Musy-

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

awarah Nasional (MUNAS) setiap 1 tahun sekali. Tempat pelaksanaan kegiatan SARNAS ini berbeda-beda disetiap periode, ditentukan pada saat MUNAS. Pada kesempatan itu, Marco mencoba menerangkan peran seorang Koordinator Wilayah Sumatera, Presiden Mahasiswa untuk memperkenalkan FKMPI kepada seluruh mahasiswa Polinela, “Dalam seiap tahun pada kegiatan PSP2 FKMPI ikut andil dalam pengenalan organisasi.

Mengenalkan kegiatan-kegiatannya dan mungkin kedepannya kita akan melakukan sosialisasi secara bertahap mulai dari Ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Lalu Ketua Ormawa menyampaikan kepada anggotanya agar sosialisasinya tepat sasaran.” Jelas Marco Gidion.

Dalam setiap Forum memiliki kelebihan dan kekurangan, ia mengungkapkan kelebihan dari FKMPI, “Ini adalah forum asli hasil buah pikir mahasiswa politeknik tidak ada campur tangan dari pihak-pihak luar baik partai, politik.dan gerakan-

Kebersamaan : Peserta FKMPI sebelum perpisahan/Foto : Instagram Marco G.D.

nya bukan hanya mengkritisi.

Bukan hanya kita demo tetapi kita ada kegitan horizontal seperti bina desa dan beasiswa FKMPI, lalu pencerdasanpencerdasan mahasiswa politeknik dalam bentuk seminar online. Ada juga lomba-lomba seperti lomba artikel, lomba foto, dan sebagainya. Untuk kekurangannya mungkin FKMPI kurang dikenal oleh seluruh mahasiswa politeknik karena kurangnya sosialisasi dan seharusnya setiap banner kegiatan dari Ormawa di Polinela harus mencantumkan logo FKMPI karena sebagai bukti bahwa kita adalah bagian dari mahasiswa politeknik.“ Ujar Marco Gidion.

Marco juga memiliki harapan

untuk mahasiswa politeknik mengetahui bahwa ada sebuah wadah, organisasi besar, dan forum yang menghubungkan setiap mahasiswa/ipoliteknik di seluruh Indonesia.

“Semoga SARNAS tahun depan dapat lebih baik lagi, agenda kegiatan-kegiatan sosial saat berkumpul dengan forum nasional tersebut bila diadakan secara langsung bisa menyita perhatian masyarakat luas. Tetap satu tujuan kita sebagai mahasiswa adalah generasi yang bisa membangkitkan kesejahteraan masyarakat luas dengan kemampuan pengetahuan yang kita miliki. “ Harapan Fadhilla Perdana, selaku Presiden Mahasiswa pasca kepulangannya dari acara nasional tersebut. (*Rissya)

UKM Pers SUKMA

KAMPUS KITA

5

Jujur,Rasional, & Independen Edisi 86/Desember/XV/2017

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Polinela Fair Reporter : Rissya Mutya Prima

Sukma_Polinela; Polinela Fair adalah acara tahunan yang ada di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polinela yang menjadi pelaksananya. Acara Polinela Fair 2017 yang bertemakan “Peran Teknologi Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Era Globalisasi” diadakan dari tanggal 6-18 November 2017 di Kampus Polinela.

“Tema tersebut diambil karena kami menyesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini, dimana saat ini bisa kita lihat sendiri bahwasannya teknologi itu sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia dan teknologi itu bukan hanya teknologi pertanian, disini teknologi yang luas.” ujar M. Ridwan selaku Ketua Pelaksana Polinela Fair 2017.

Acara Polinela Fair diadakan selama 2 minggu, tanpa ada hari yang kosong, hari sabtu dan minggu diiisi dengan kegiatan seminar nasional dan perlombaan. Kegiatan Polinela Fair dilaksanakan setelah kegiatan perkuliahan selesai yaitu pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.

Dalam Acara Polinela Fair 2017 dijual tiket dengan biaya Rp. 10000,- yaitu Rp. 5000,untuk Seminar Nasional dan 5000,- untuk Acara Malam Puncak.

Acara Seminar Nasional yang bertajuk Seminar Nasional Pendidikan dan Kebudayaan dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Muzzammil Yusuf, M.Si dan Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhana sebagai pembicara. Seminar ini diadakan pada 18 November 2017 sebagai rangkaian Acara Polinela Fair 2017. Seminar yang bertemakan “Kebudayaan sebagai Penyelaras Pendidikan dan Generasi Muda Berkarakter” diwajibkan bagi seluruh mahasiswa/i Polinela yang menerima beasiswa

baik BIDIKMISI, PEMDA, PPA, MIGAS dan BBN. Dengan menunjukkan tiket Polinela Fair peserta seminar mendapatkan fasilitas snack dan sertifikat yang diberikan setelah acara seminar berakhir.

“Dari panitia sebenanrnya tidak ada panitia khusus untuk acara seminar nasional, nama acara sendiri baru ada seminggu sebelum acara dilaksanakan. Panitia dibentuk h-1 acara dan untuk pemateri konfirmasi menjadi pembicara h-3 acara seminar nasional.

Alhamdulillah acara seminar bisa berjalan dengan lancar.”

Ujar M. Fadhilla Perdana selaku Presiden Mahasiswa Polinela.

Terjadi perubahan jadwal pelaksanaan Malam Puncak yang seharusnya diselenggarakan pada 18 November 2017 setelah paginya seminar nasional namun akhirnya diundur menjadi tanggal 22 November 2017. Perubahan ini disebabkan karena kurang siapnya panitia untuk mengadakan acara Seminar Nasional dan Malam Puncak dalam satu hari bersamaan.

Acara Malam Puncak Polinela Fair diadakan di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela.

Acara dibuka oleh M. Fadhilla Perdana, Presiden Mahasiswa Polinela. Acara diisi dengan penampilan dari Ormawa dan bintang tamu dari Beatbox Lampung. Selain itu ada juga pengundian doorprize dari tiket Polinela Fair untuk mendapatkan sebuah smartphone yang diundi diakhir acara.

Selain Seminar Nasional dan Malam Puncak terdapat perbedaan pada acara Polinela Fair dari tahun sebelumnya.

Acara Polinela Fair 2017 diadakan dengan melakukan kolaborasi atau kerja sama antara BEM Polinela dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

Pada tahun ini Ormawa diberikan hak untuk mengajukan

perlombaan yang akan diadakan dalam rangkaian Polinela Fair 2017. Kegiatan Polinela Fair setiap tahun diisi dengan perlombaan, seminar nasional, dan malam puncak. Dan tahun ini perlombaan dibuat dan dipanitiai oleh Ormawa dan dinaungi oleh BEM Polinela.

Setiap Ormawa diberikan kebebasan untuk mengajukan perlombaan, pihak panitia BEM Polinela mempertimbangkan apakah perlombaan itu membawa manfaat utuk mahasiswa dan Polinela. Semua persyaratan dan teknis perlombaan diserahkan kepada UKM masing-masing.

Ada 18 perlombaan yang terbagi menjadi 5 UKM dan BEM Polinela.

Perlombaan UKM Bidang Seni (UKMBS) mengadakan 2 cabang perlombaan yaitu akustik dan karaoke. Peserta perlombaan untuk 2 cabang perlombaan sudah melebihi target. Target peserta yaitu 25 mahasiswa dan 25 mahasiswi untuk karaoke, serta 15 tim untuk akustik. Juri dalam perlombaan berasal dari dosen Polinela, Kepala Divisi Bidang Musik, alumni UKMBS, dan juri yang ahli dibidangnya.

“Untuk juri dari dosen ada Pak Putu dan Pak Keli, Kadiv Bidang Musik ada Anggi Fiabadi mahasiswa Prodi Mekanisasi Pertanian semester 5, dan Alumni UKMBS Kak Fajri. Untuk penilaian ada 5 item untuk karaoke dan 6 item untuk akustik namun tidak bisa dijelaskan karena menjadi rahasia dari kami sendiri.” ungkap Yogi Mahmud selaku Ketua Umum UKMBS. “Kemarin ikut tergabung sama salah satu grup lomba akustik, alhamdulillah dapat juara 2. Kemarin kendala sound-nya ngadat-ngadat gitu. Ngerasa kurang publikasi soalnya yang nonton pas lomba akustik cuma sedikit penontonnya.” ungkap Derri Nugraha mahasiswa Prodi Bu-

Penonton : Excited saat menyaksikan cabang lomba karaoke dalam rangkaian Polinela Fair/Foto : Gatot Adi Setiawan

didaya Perikanan semester 1.

UKM Pers SUKMA Polinela ikut memeriahkan acara Polinela Fair dengan mengadakan Lomba Foto Jurnalistik.

Foto Jurnalistik adalah foto yang menampakkan peristiwa yang sedang terjadi saat foto diambil. Tema Foto Jurnalisik bebas namun memiliki beberapa ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan oleh panitia.

“Untuk pendaftaran Lomba Foto Jurnalistik dikenakan biaya Rp. 5000,-, ada 11 pendaftar yang melakukan registrasi namun saat pengumpulan foto hanya 2 peserta yang mengirimkan foto jurnalistiknya. Maka 2 peserta itu dilakukan seleksi dan terpilih Pemenang Lomba Foto Jurnalistik Wiwin Yolanda Prodi Akuntansi semester 3” papar M. Maulana Syaifullah selaku Pemimpin Umum UKM Pers SUKMA. Ada 6 perlombaan yang diadakan oleh UKM Al-Banna yaitu, Tartil Quran, Tahfidz Juz 30, Poster Dakwah, Tilawatil Quran, Kaligrafi dan Video Islam Kreatif.

BEM Polinela sendiri turut mengadakan perlombaan yaitu Orasi, Debat, Tarik Tambang, Number One, Video Gram, dan Kesekretariatan.

Pemenang Lomba Orasi diraih oleh Hasrul Husaini (Ternak) dan Dinda Febriyanti (Akuntansi). Untuk Lomba Debat, Juara 1 diraih oleh Tim

TA Squad, Juara 2 Tim Tenda, dan Juara 3 Tim Pionir. Lomba Tarik Tambang dimenangkan oleh Komunitas Hindu Polinela (KMHIPO) sebagai Juara 1 dan HMJ Pangan sebagai Juara 2. Lomba Video Gram diraih oleh Steffanus Yudha Prasetyo (TPTH). Sedangkan Lomba Kesekretariatan diraih oleh UKM Poltapala.

Lomba Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) diadakan oleh komunitas RISET Polinela. “Lomba PKM merupakan lomba yang positif dan bermanfaat bagi mahasiswa dan Polinela maka kami menyetujui setelah menimbang sebelumnya.” papar Ridwan.

Lomba PKM dimenangkan oleh Tim Dian Ayu Arista sebagai Juara 1, Tim Ayu Wandhira sebagai Juara 2, dan Tim Teguh Susilo sebagai Juara 3.

UKM Olahraga mengadakan 2 cabang perlombaan yaitu Futsal dan Volly. Untuk cabang perlombaan Futsal Juara 1 diraih oleh HMJ Pangan, Juara 2 HMJ Peternakan, dan Juara 3 UKM Al-Banna. Sedangkan untuk cabang Volly, Juara 1 diraih oleh HMJ Perkebunan, Juara 2 HMJ Ekbis, dan Juara 3 HIMA Pemda.

Harapannya antusisme dari ormawa dan komunitas serta mahasiswa bisa lebih lagi. Perlombaan makin banyak dan juga bisa lebih positif dan bermanfaat lagi. (*Evi)

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

6

KAMPUS KITA

UKM Pers SUKMA Jujur,Rasional, & Independen

Edisi 86/Desember/XV/2017

Pelatihan Kewirausahaan bagi Mahasiswa Pemda Reporter : Rimo Chandra Duvicha

bagaimana cara memasarkan produk yang terbaik dan juga memasarkan nya hingga luas sampai ke pasar supermarket. Pemateri dalam acara ini adalah bapak Marlock seorang wirausahawan dari Jakarta serta para dosen Polinela seperti, Pak Agung dan Pak Teguh. Acara ini langsung dibuka oleh Direktur Polinela Bapak Dr.Ir. Sarono,M.Si. Acara ini sudah menjadi agenda rutin para mahasiswa Pemda yang Kebersamaan : Diakhir sesi pemberian materi oleh Bapak Marlock/Foto : Dokumentasi Humas Polinela tanpa dipungut biaya, hingga saat Sukma_Polinela; Pengurus maha- 29 oktober 2017, di Gedung Sakura Poli- ini mahasiswa Pemda wajib mengisiswa Pemerintah Daerah (Pemda) men- teknik Negeri Lampung (Polinela) kuti acara seminar ini tanpa terkegadakan seminar yang bertajuk pelatiAcara ini bertemakan “Berani Ber- cuali. Acara ini sangat memotivasi han kewirausahaan, pada hari Minggu, wirausaha Itu Hebat” memiliki tujuan untuk membentuk karakter para

mahasiswa yang berjiwa kewirausahaan dan penting bagi perkembangan kewirausahaan yang sedang dibutuhkan untuk memasarkan produk yang luas serta berkualitas.

Dalam acara seminar ini tidak ada kendala yang berarti, semua mahasiswa penerima beasiswa Pemda mengikuti acara tersebut dengan hikmat walupun acara tersebut berlangsung pada pukul 07.00 s/d 15.00 WIB. “Dengan terlaksananya acara ini diharapkan kita mahasiswa Pemda dapat belajar cara – cara berwirausaha dalam bidang pertanian,” ujar Reviana peserta seminar(*Rissya)

Penetapan Calegma, Gubernur, dan Wakil Gubernur Reporter : Lisa Vegita

Sukma_Polinela; Panitia Khusus Pemilihan Umum Raya (Pansus Pemira) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengadakan acara penetapan Calon Legislatif Mahasiswa (Calegma), Calon Gubernur, dan Calon Wakil Gubernur periode 2017-2018. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 13 November 2017 pukul 16.00 WIB di Gedung Sakura Polinela. Penetapan ini dihadiri oleh Presiden Mahasiswa, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) serta para Ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

Penetapan tersebut diadakan karena sudah tertera dalam prosedur Undang-undang MPM, Jadi setelah melaksanakan pemilihan Calegma, Gubernur, dan Wakil Gubernur harus melaksanakan penetapan.

Tujuannya untuk memberikan laporan dari Pansus kepada MPM bahwa sudah dilaksanakan pemilihan. Pansus Pemira juga telah menetapkan namanama calon yang sah secara aturan untuk diserahkan kepada MPM yang nantinya akan dilantik.

Jumlah Calegma yang terpilih yaitu 34 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari Jurusan Ekonomi dan Bisnis 8 orang, Budidaya Tanaman Pangan 8 orang, Budidaya Tanaman Perkebunan 6 orang, dan Peternakan 6 orang.

“Jumlah Calegma yang terpilih seharusnya dari kuota yg tersedia adalah 8 orang dari setiap jurusan. Tetapi setelah kami melakukan open recruitment, ternyata yang melebihi kuota hanya dari Jurusan Budidaya Tanaman Pangan dan Jurusan Ekonomi dan Bisnis”, ujar Akhmad Saikoni, selaku Ketua Pansus Pemira.

Untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur terdiri dari 5 pasang calon dari setiap jurusan.

Kelima pasang calon tersebut terdiri dari Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Aris Marwanto (PTP) dan Arief Budiyanto (Teknologi Perbenihan), Jurusan Teknologi Pertanian Darmawan Adi Saputra (Mekanisasi Pertanian) dan Elga Putra Rosa (TSL), Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Taufik Ali

Berbaris : Calegma, Calon Gubernur, dan Calon Wakil Gubernur yang sedang ditetapkan di Gedung Sakura Polinela/Foto:Dokumetasi Pers SUKMA

Iskandar (PMIP) dan Aldi Rohmat (PTK), Jurusan Peternakan Aldi Gita Pratama (Budidaya Perikanan) dan Adityas (Produksi Ternak) serta Jurusan Ekonomi dan Bisnis M. Rasyid Andafa (Akuntansi) dan M.Iqbal Ikhsani (Agribisnis).

Kelima jurusan melakukan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur secara aklamasi atau tanpa melalui pemilihan. Aklamasi terjadi karena semua jurusan hanya menyalonkan satu pasang atau pasang calon (paslon) tunggal. “Aklamasi sebenarnya sangat tidak baik, karena tidak ada perlawanan antar calon. Kalo tidak tejadi aklamasi otomatis mahasiswa bisa memilih calon pemimpinnya lalu pemimpin yang terpilih menjadi merasa lebih puas karena hasil pemilihan tersebut”ungkap M. Iqbal Ikhsani salah satu calon wakil gubernur Jurusan Ekonomi dan Bisnis.

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

Saikoni menjelaskan untuk mendapatkan calon tersebut panitia sampai membuka perpanjangan waktu pendaftaran, karena kuarter pertama pendaftaran tidak ada yang mendaftarkan diri. Setelah pendaftaran diperpanjang baru ada setiap jurusan yang mencalonkan. Menurut Saikoni, penyebab terjadinya aklamasi karena kurangnya kaderisasi (pembentukan kader yang terstruktur dalam organisasi) dari kampus untuk mahasiswa. Sehingga timbul jiwa yang kurang untuk berorganisasi.

“Jadi untuk kedepannya saya mengharapkan kaderisasi untuk mahasiswa lebih diperkuat, sehingga ketika mereka akan mencalonkan diri menjadi pemimpin tidak merasa berat karena sudah mempunyai kader-kader yang siap membantu.” Harap Saikoni. (*Rissya)

UKM Pers SUKMA

KILAS PS

Jujur,Rasional, & Independen

7

Edisi 86/Desember/XV/2017

Agribisnis Kunjungi BPP Reporter : Hanum Palupi

Sukma_Polinela; Program Studi Agribisnis baru-baru ini melakukan kunjungan ke BPP (Badan Penyuluhan Pertanian). BPP sendiri ada di 11 kabupaten Pesawaran. Salah satu BPP yang mereka kunjungi ialah BPP yang berada di Desa Sidodadi, Kec. Teluk Pandan, Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung. Saat ini BPP belum memiliki kantor resmi, sehingga masih tinggal sementara di Balai Desa.

“Sebenarnya tujuan awal kita itu ke BPP Way Ratai. Namun, dikarenakan belum memiliki tempat dan Balai Desa di desa tersebut tidak memiliki tempat yang cukup untuk menampung para mahasiswa,” ungkap Veli mahasiswa Agribisnis yang mengikuti Fieldtrip.

Kegiatan yang merupakan salah satu bagian

dari mata kuliah Penyuluhan Pertanian berlangsung pada hari Senin 27 November, diikuti oleh mahasiswa semester 5 beserta dosen dan PLP Agribisnis. Sekitar 72 mahasiswa ikut serta mengikuti kunjungan.

Selama disana mereka mendapatkan materi tentang struktur organisasi dan tata kelola kelembagaan penyuluhan pertanian, peran dan fungsi penyuluhan, dan kelembagaan petani.

Bertempat di Balai Desa Sidodadi materi tersebut disampaikan oleh Sahono, S. Pkp selaku salah seorang penyuluh Kabupaten Pesawaran.

Menurut Dona Sabtina salah seorang mahasiswa, “Fieldtrip merupakan metode pembelajaran yang tidak membosankan. Kalau dikelas kita belajar teori, namun saat

Memperhatikan : Penyampaian materi kepada seluruh peserta kegiatan kunjungan di Taman Hutan Rakyat/Foto : Febry Hendardi

fieldtrip kami bisa berdikusi langsung dengan para penyuluh sehingga menambah wawasan dari pengalaman mereka yang mereka bagi kepada kami”.

Selain melakukan kunjungan ke BPP, mereka juga mengujungi TAHURA (Taman Hutan

Rakyat) yang terletak di Jalan Wan Abdul Rachman. TAHURA Wan Abdurrahman merupakan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan bukan asli. “Kami dapat mengetahui

pengolahan sumber daya alam, keadaan lingkungan. Selain itu kami menganalisi sumber daya alam yang tentang ekonominya, menganalisis pengolaan air terjun,” ujar Made Ayu mahasiswa agribisnis semester 5 B.(*Aisyah)

Produksi Ternak Kunjungi Peternakan Home Industri Reporter : Belinda Yena Putri

Sukma_polinela; Mahasiswa-mahasiswi program studi D3 Produksi Ternak semester V mengunjungi peternakan kambing ber-

basis home industri yang berada di kota Metro pada 15 November lalu. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 70 mahasiswa-mahasiswi dari

2 kelas program studi D3 Produksi Ternak. Selain itu kegiatan ini juga turut dihadiri beberapa dosen serta PLP peternakan.

Kandang : Mahasiswi D3 Produksi Ternak sedang memberi makan kambing perah di Home Industri Peternakan kambing Kota Metro/Foto:Dokumetasi D3 Produksi Ternak

Tujuan kunjungan ini dilakukan untuk memperluas wawasan serta menambah pengetahuan mahasiswa dalam bidang perternakan.

Kegiatan pertama diawali dengan mengunjungi feed load peternakan sapi potong sejak pagi pukul 10.00 WIB hingga siang hari, dan diakhiri dengan megunjungi peternakan kambing. Dalam kegiatan tersebut banyak manfaat yang diperoleh mahasiswa yang berkunjung, diantaranya mereka dapat memahami bagaimana cara menternak kambing untuk diambil susunya, yang kemudian susu tersebut dapat diolah dengan aneka varian rasa.

Selain diolah dengan berbagai varian rasa, dipeternakan tersebut juga men-

golah susu afkir dan juga susu murni yang kemudian susu tersebut diolah melalui tahap pasteurisasi dan ditempatkan ke dalam botolbotol dan dijual kepada konsumen. Banyak juga produk yang bisa dihasilakan dari susu, tak hanya berupa susu bubuk maupun susu murni.

Dalam penerapannya susu juga bisa dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan makanan ringa berupa kerupuk.

“Kalo terdapat susu afkir, itu bisa digunakan untuk pengolahan susu contohnya untuk membuat kerupuk susu,” ujar Sindy Iudhytia salah satu anggota PM mahasiswa D3 Produksi ternak yang menjalankan produksi kerupuk susu. (*Aisyah)

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

8

UKM Pers SUKMA

ORMAWA

Jujur,Rasional, & Independen Edisi 86/Desember/XV/2017

Napak Tilas PRAMUKA Peringati Hari Pahlawan Reporter :Marliana

Wiliya Zulia

Ceria : Salah satu tim Napak Tilas yang sedang berjalan dari Sidomulyo menuju Tanjung Bintang/Foto : Dokumentasi Pramuka Polinela

Sukma_Polinela; Dalam memperingati Hari Pahlawan pada tanggal 12 November 2017, Universitas Lampung (UNILA) mengadakan acara tahunan yakni Napak Tilas. Napak Tilas adalah suatu kegiatan perjalanan yang menempuh jarak sejauh 180 km. Acara tersebut diikuti oleh peserta seluruh Lampung, terutama peserta dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yang baru pertama kali mengikuti acara ini. Acara diselenggarakan selama 3 hari di Universitas Lampung (UNILA). Politeknik

Negeri Lampung (Polinela) mengirim peserta Napak Tilas dari anggota Organisasi Pramuka yakni mengirimkan 4 tim, terdiri dari 2 tim laki-laki dan 2 tim perempuan, dalam satu tim beranggotakan 3 orang dan anggota tersebut dari semester 1, 3 dan 5.

“Kami baru pertama kali mengikuti acara Napak Tilas ini,” ujar Zainal Abidin salah satu peserta Napak Tilas.

Pembukaan acara Napak Tilas diadakan pada hari Kamis jam 16.00 WIB berlokasi di Universitas Lampung (UNILA). “Estafe

pertama dimulai pada jam 6.30 WIB dari Makam Pahlawan menuju Sidomulyo yang memiliki jarak tempuh sekitar 80 km. Estafe kedua dari Sidomulyo menuju ke Tanjung Bintang jarak tempuh kira-kira 60 km. Hari ketiga estafe terakhir pada jam 13.00 WIB dari Tanjung Bintang kembali ke Universitas Lampung (UNILA) mencapai jarak tempuh sekitar 50 km,” jelas Zainal.

Selain melakukan acara Napak Tilas ada perlombaan lain yakni materi, cepat sampai tujuan rute terakhir, kesehatan fisik dan kekompakan regu. Namun peserta dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) belum beruntung dalam perlombaan tersebut. Keikutsertaan dalam acara Napak Tilas ini sebagai pembelajaran agar lebih baik kedepannya karena masih banyak kendala dibagian fisik terutama pada bagian kaki.

Acara tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya bisa dilihat dari segi panitia kesehatan yang kurang kepeduliannya terhadap peserta yang mengikuti Napak Tilas karena kurangnya panitia dalam acara tersebut.

Tetapi, mereka memiliki konsep persia-

pan acara yang sudah matang ataupun telah siap. “Kesannya pada saat Napak Tilas terlihat dari kekeluargaannya yang sangat dirasakan walaupun fisik belum bisa mendukung dalam perjalanan Napak Tilas, saya bangga kepada orang yang pernah mengikuti Napak Tilas walaupun fisik dibagian kaki terasa sakit tetapi tetap berjuang untuk mendapatkan sebuah pengalaman,” ungkap Zainal.

Acara ini semoga dapat diadakan setiap tahunnya, tetap lancar dan semoga masih banyak peserta yang ikut dalam acara Napak Tilas generi selanjutnya.

“Insya Allah Politeknik Negeri Lampung (Polinela) akan mengadakan acara seperti ini. Namun, masih direncanakan karena masih banyak kendala dan kekurangan anggota,” ujarnya.

Harapnya untuk anggota Pramuka untuk tahun mendatang agar lebih semangat, jangan pernah mengeluh, ambil hikmah dan pelajari kemudian terapkan dalam kehidupan dan dalam pengorganisaan. “Hasil tidak akan menghianati sebuah proses, lakukanlah proses sebaikbaiknya suatu saat hasil akan mengikuti sebuah proses”. Jelas harapnya. (*Evi)

Mahasiswi Polinela Ikuti Kemah Putri se-Indonesia Reporter : Marliana

Wilia Zulia Yanti

Sukma_Polinela; Mahasiswi Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengikuti acara kemah Putri Se-Indonesia dilaksanakan pada 16 November 2017, bertempat di Pantai Manggar Balikpapan, Kalimantan Timur. Provinsi Lampung mengirim 5 Umpi (regu) dalam 1 Umpi terdiri dari 8 orang kemudian 2 Pimpinan Konda (Pinkom), 1 Pembina Pendamping (Bindamping) dan 1 bagian Kesehatan. Dalam 1 Umpi (regu) tersebut dari Kwartir cabang yang berbeda. “Dari Grub saya sendiri ada yang dari Kwartir Cabang Metro, Tulang Bawang Barat, Lampung Tengah dan Bandar Lampung,” ujar Cornelia Dwi Setianingrum salah satu peserta Kemah Putri tersebut. Untuk mengikuti acara ini ada proses penyeleksian dan ada yang langsung ditugaskan.

Cornelia Dwi Setianingrum prodi Akuntansi merupakan mahasisiwi yang mewakili Politeknik Negeri Lampung (Polinela), ia

sendiri merupakan perwakilan dari Kwartir Cabang Bandar Lampung yang ditunjuk tanpa seleksi, bukan hanya perguruan tinggi saja yang mengikuti acara tersebut melainkan dari lingkup SMA/SMK Sederajat. kemah ini sudah cukup lama dinanti-nantikan para anggota Pramuka Putri. Karena, acara ini hanya dilakukan 5 tahun sekali, untuk acara Kemah Putri tahun ini diadakan selama 6 hari di Pantai Manggar Balikpapan, Kalimantan Timur “Hari kamis, 16 November 2017 pelepasan di Kwartir Daerah (Kwarda), kemudian hari Jumat baru berangkat ke Bandara Radin Intan II terus sampai Balikpapan malam”. Ujar Cornelia Dwi Setianingrum. Acara tersebut lebih banyak bersosialisasi dan saling saling bertemu dengan keluarga baru dari berbagai macam ProvinsiProvinsi yang berbeda.

Politeknik Negeri Lampung (Polinela) baru pertama kali mengikuti

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

Upacara :Pembukaan Kemah Putri Se-Indonesia di Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur / Foto : Dokumentasi Pramuka Polinela

acara Kemah Putri Se-Indonesia tersebut. Cornelia sangat senang dan bangga menjadi perwakilan dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dan Kwartir Cabang Bandar Lampung. “Ya masih nggak nyangka aja bisa sampe sini. Ke-

sannya itu luar biasa bertemu dengan keluarga baru dan orang tua baru. Jadi, jangan lewatkan semua kesempatan yang pernah anda dapatkan,” Ungkap Cornelia Dwi Setianingrum salah satu peserta Kemah Putri tersebut.(*Evi)

UKM Pers SUKMA

ORMAWA

9

Jujur,Rasional, & Independen

Perdana LDKM HMJ EKBIS 2017

Edisi 86/Desember/XV/2017

Reporter : Rissya Mutya Prima

Sukma_Polinela; Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi dan Bisnis (Ekbis) mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) untuk mahasiswa baru Jurusan Ekbis. Acara ini bertempat di Gedung QB 2 Politeknik Negeri Lampung (Polinela), 28-29 Oktober 2017. Dengan tema “Membentuk Karakter Kepemimpinan yang Memiliki Daya Saing sebagai Agen Perubahan”. Acara ini memiliki tujuan yaitu mengembangkan pola pikir mahasiswa dengan berpikir global, menghasilkan calon pemimpin bangsa yang cerdas, realistis, berani, profesional, dan berintegritas memegang teguh kedaulatan bangsa.

Acara LDKM ini adalah acara LDKM pertama yang diselenggarakan oleh HMJ Ekbis. Acara dibuka oleh sambutan Ketua Pelaksana Farras Nabila Prodi Akuntansi semester 3, Gubernur HMJ Ekbis M.Ichwan Benawang Prodi Akuntansi semester 5, dan Pembina HMJ Ekbis Muhammad Zaini sekaligus membuka acara LDKM HMJ Ekbis.

Peserta LDKM HMJ Ekbis merupakan mahasiswa baru Jurusan Ekbis baik anggota aktif HMJ Ekbis maupun pasif. Kegiatan ini dihadiri 30 peserta yang kurang dari target

panitia pelaksana yaitu sebanyak 50 peserta. Setiap prodi yang ada di Jurusan Ekbis diwajibkan mengirimkan minimal 5 orang sebagai perwakilan. Peserta dikenakan biaya Rp. 30.000,- untuk keperluan selama dua hari pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini terdapat serangkaian acara yang dikemas dengan apik oleh panitia pelaksana. Peserta LDKM ini diajarkan tata cara melakukan sidang yang dipimpin oleh anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang berasal dari jurusan Ekbis. Selain itu juga terdapat kegiatan debat, peserta diminta untuk menyampaikan pendapat mengenai suatu mosi. Kegiatan debat ini bertujuan untuk membuka pemikiran para peserta bahwa masih banyak orang diluar yang memiliki cara pandang yang berbeda dengan kita dan tidak hanya bisa berpendapat tetapi juga memberikan solusi. Dalam kegiatan ini dilakukan penilaian oleh Gubernur HMJ Ekbis, Ketua Pelaksana, dan Ketua Departemen Sosial dan Politik.

Pemenang dari kegiatan debat adalah Erika Oktaviani Prodi D3 Akuntansi semester 1, Destry Faradila Nur’avisa Prodi D4 Akuntansi Perpajakan semester 1 dan Sania

AL-BANNA Gelar TATSQIF

Berdiri : Dua mahasiswi menyampaikan pendapat mengenai suatu mosi dalam rangkaian kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM)/Foto : Dokumentasi HMJ Ekonomi dan Bisnis

Puspita S. Prodi D3 Agribisnis.

“Jujur jumlah peserta tidak mencapai target, tetapi jika dilihat dari antusiasme 30 peserta yang hadir ini jujur diluar ekspetasi saya, mereka luar biasa. Tidak ada yang mengeluh, semua antusias terutama saat simulasi sidang.” Papar Farras Nabila.

Walaupun kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini terdapat kegiatan menginap, namun tidak ada sama sekali acara perpeloncoan. Karena panitia pelaksana ingin menciptakan karakter pemimpin pelurus bangsa,

bukan penerus bangsa. Selama berlangsungnya acara tidak terdapat banyak kendala yang berarti, hanya kurangnya panitia karena saat pelaksanaan acara banyak panitia yang berhalangan hadir karena sakit. “Harapannya semoga apa yang telah diberikan oleh pemateri dan panitia dapat berguna bagi mereka kelak dan terus terjalinnya komunikasi. Untuk HMJ Ekbis semoga semua program kerja (progja) kita diakhir periode 2017 dapat terlaksana dengan baik dan acara LDKM seperti ini ada lagi di tahun-tahun berikutnya.” Harap Farras Nabila.(*Rentika)

Reporter : Vanja Armayoga Marliana

Sukma_Polinela; Banyak cara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Banna untuk mengajak Mahasiswa lebih memahami tentang ajaran Agama Islam salah satunya adalah Tatsqif. Tatsqif merupakan kajian-kajian islami. Tujuan dari tatsqif untuk mahasiswa agar dapat menambah wawasan dalam ilmu agama. Kegiatan tersebut diwajibkan untuk para Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dan kegiatan ini dapat diikuti oleh mahasiswa semester lainnya. Kegiatan ini memiliki dua tahapan yakni yang pertama pada akhir bulan September dan tahapan kedua pada akhir bulan November.

Pada tahap kedua kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2017 yang bertemakan “Indahnya Hidup Dalam Naungan Islam”. Acara

ini bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dan diisi oleh pemateri Ustad Humaidi. Acara tersebut di hadiri kurang lebih 200 mahasiswa baru, pada acara ini mahasiswa baru kurang antusias dan kemungkinan sebagian masih ada jam kuliah sehingga tidak bisa mengikuti acara tersebut. Diadakannya kegiatan ini untuk menambah materi dan ilmu pada Bimbingan Membaca ALqur’an (BMQ) dan inipun menyangkut dengan nilai mata kuliah Agama Islam. “Acara ini sebenernya bukan acara Albanna tetapi masuk dalam BMQ dan wajib untuk mahasiswa baru untuk tujuan agar mahasiswa baru Polinela lebih beriman, dalam BMQ tersebut terdapat acara taskif ,”ujar Aman Ketua Biro BMQ. Ada kegiatan tatsqif untuk semes-

Peserta Tatsqif : Kurang lebih 200 mahasiswa mengikuti kegiatan Tatsqif di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela / Foto : Dokumentasi Al-Banna

ter 3, 4 dan 5 yaitu tempat kegiatan di Masjid Al-Banna. “Kegiatan ini biasanya dilakukan dua minggu sekali pada saat mahasiswa sudah tidak ada kegiatan kuliah. Namun waktu kegiatan ini diubah menjadi sebulan sekali. Karena melihat keadaan mahasiswa yang banyak tugas dalam kuliah,” ujar Nida semester 5 salah satu anggota UKM Al-Banna.

“Menurut saya tatsqif itu baik untuk para kalangan mahasiswa, karena selain untuk menambah wawasan kita akan ilmu agama juga bsia digunakan unuk mengecas kadar keimanan. Seperti yang kita ketahui, kita terlalu sibuk akan tugastugas kuliah yang menumpuk,” ujar Sri Wahyuni semester 3 salah satu anggota UKM AL-Banna.(*Evi/Rissya)

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

10

UKM Pers SUKMA

TIPS

Edisi 86/Desember/XV/2017

Jujur,Rasional, & Independen

Tips Menjadi Mahasiswa Wirausaha Tanpa Modal Besar Sumber : http://www.sekolahkampus.com

Ketika anda ingin mencoba memulai wirausaha terkadang terkendala dengan namanya dana atau modal. Seharusnya anda jangan takut tidak punya modal atau tidak punya dana karena beberapa wirausaha justru harus punya alternatif lain meskipun tidak punya dana. Berikut ini tips Mahasiswa menjadi Wirausaha Tanpa Modal Besar 1. Ajak sahabat atau rekan yang lebih mapan.

Terkadang kita mempunyai banyak teman atau rekan. Bahkan beberapa diantaranya tentunya lebih mapan secara finansial. Anda bisa mengajak mereka untuk ikut bergabung ke dalam bisnis yang akan anda rencanakan. Asalkan anda harus tahu cara membuat simpati mereka, membuat mereka mau tertarik bergabung dengan bisnis tersebut. Yakinkan ke mereka bahwa bisnis yang anda bangun ini memang sangat menjanjikan. Dan tentunya anda sendiri terlebih dahulu sudah yakin pula bahwa bisnis yang anda tekuni ini akan menghasilkan sesuatu nantinya.

2. Berkolaborasi bersama rekan-rekan lain.

Tips yang kedua ini hampir mirip seperti tips pertama. Hanya saja terkadang rekan kita tidak selalu mapan dalam hal finansial. Dalam kondisi seperti ini, anda bisa mengajak banyak rekanrekan anda untuk berinvetasi bersama secara patungan dengan pembagian modal dan hasil yang jelas. Pastikan bahwa pembagian modal dan pendapatan nantinya adalah jelas.

Ada orang yang berkontribusi secara nyata dalam bisnis tetapi tidak banyak berkontribusi secara modal.

Tetapi ada juga mereka yang mau berkontribusi modal dengan banyak tetapi tidak mau terlibat terlalu detail dalam bisnis tersebut. Untuk itu sebaiknya harus ada perjanjian terlebih dahulu di awal tentang pembagian hasil atau pendapatan secara merata dan adil. Dan tentunya perjanjian tersebut telah disepakati bersama ter-

masuk perhitungkan juga jika salah satu dari rekan anda akan keluar dari kolabarasi tersebut.

3. Kerja sampingan dimana hasil kerja dipakai untuk modal Tips selanjutnya adalah anda dapat melakukan kerja sampingan dalam rangka untuk modal bisnis anda. Perhatikan bahwa kerja sampingan anda ini bukan untuk kehidupan seharihari justru untuk modal bisnis. Atau jika terdapat sisa setelah bisa dipakai untuk kehidupan sehari-hari dapat dipakai dalam modal. Pekerjaan sampingan yang dapat anda lakukan sebenarnya banyak sekali seperti memberikan les, menjadi pengajar/ instruktur, menjadi asisten, terlibat dalam proyek dosen, dan lain-lain.

Hasil dari kerja sampingan anda tersebut dapat anda putar s e b a g a i m o d a l kerja anda.

bentuk proposal bisnis yang bagus pula. Kita harus mampu meyakinkan para investor pada inkubasi bisnis tersebut agar mau menerima bisnis anda di inkubasi bisnis tersebut. Kelebihan dari model ini adalah anda mendapatkan modal bisnis termasuk tempat dari para investor. AKan tetapi beberapa keuntungan bisnis anda harus disetorkan kembali ke pengelola inkubasi bisnis tersebut. Beberapa perusahaan start up atau pemula berhasil berkembang menjadi besar dari inkubasi bisnis semacam ini. Dalam inkubasi bisnis ini nantinya anda juga akan dibekali berbagai pengetahuan dan pengalaman dan dituntut untuk segera menghasilkan sesuatu. Setelah bisnis anda mulai besar, itulah saat yang tepat untuk mandiri dan keluar dari inkubasi bisnis tersebut.

5. Rajin ikut seminar kewirausahaan atau sejenisnya.

Tips ini memang tidak langsung serta merta mendatangkan modal.

Dengan demikian anda tentunya akan lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan modal anda secara pribadi dan modal bisnis anda. Pastikan pula anda jangan mencampurkan dana pribadi anda dengan dana bisnis anda. Hal ini untuk menghindari kerancuan dalam pengelolaan termasuk menghitung keuntungan atau kerugian bisnis anda.

4. Bergabung dalam inkubasi bisnis Tips yang paling menjanjikan adalah bergabung dengan inkubasi bisnis di kampus atau beberapa organisasi yang membuanya. Konsep ini sepertinya yang paling mudah dikerjakan tetapi kita harus mempunyai konsep bisnis yang bagus dalam

Te t a p i dengan a n d a sering mengikuti seminar kewirausahaan, maka kemungkinan anda bertemu dengan orang-orang yang sama atau bertemu dengan calon investor semakin tinggi. Pada acara-acara tersebut biasanya orang mempunyai masalah yang sama. Sehingga dengan berjejaring tersebut akan semakin membuka jalan kepada para investor atau teknikteknik mendapatkan modal usaha.

6. Bergabung bersama dengan dosen.

Tips yang selanjutnya adalah anda dapat mengajak dosen anda untuk turut bergabung mengembangkan sistem bisnis anda. Mengingat dosen dalam hal finansial lebih baik dari anda dan mempu-

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

nyai jaringan yang lebih luas yang akan semakin membantu pemasaran bisnis anda. Tetapi anda harus perhatikan juga bagaimana pembagian (sharing) atas pendapatan yang anda peroleh. Pastikan juga bahwa anda punya peran yang sama atau bahkan lebih pada konsep kerjasama tersebut. Jangan sampai ujungujugnya adalah dosen anda sebagai pemilik dan anda sendiri bernasib sebagai karyawannya. Anda harus pastikan terus bahwa anda memiliki bisnis tersebut dan menjadi bagian dari owner dari bisnis tersebut.

Setelah bisnis maju, anda harus pastikan tentang pembagian hasil yang baik dan rencana ke depan antara anda dengan dosen anda.

7. Cikal bakal dari sebuah unit kegiatan Tips selanjutnya adalah anda dapat mengembangkan bisnis sebagai bagian dari aktivitas atau kegiatan dana usaha dari sebuah unit kegiatan. Sebuah unit kegiatan biasanya mempunyai modal u n t u k melakukan dana usaha atau fundrising.Dari kegiatankegiatan dana usaha tersebut anda dapat lanjutkan menjadi bisnis anda selanjutnya. Jika selama ini anda terlibat menjual makanan untuk penggalangan dana usaha sebuah unit kegiatan mahasiswa tertentu, maka anda bisa lanjutkan kegiatan tersebut sebagai kegiatan rutin bisnis anda.

Salah satu kunci keberhasilan bisnis adalah keuletan. Kebanyakan orang gagal menjadi wirausaha karena terburu-buru ingin cepat kaya atau ingin cepat balik modal.

Jadi anda harus sedikit bersabar dan tekun ketika pada masa-masa tertentu pendapatan anda masih sedikit bahkan merugi. Kunci ketekunan ini nantinya akan membawa anda kepada kemajuan usaha anda dengan syarat anda terus mengevaluasi kemajuan bisnis anda.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat bagi anda para wirausaha muda.

UKM Pers SUKMA

IPTEK

11

Jujur,Rasional, & Independen Edisi 86/Desember/XV/2017

Minyak Sawit Merah Si Ngejreng Dengan Khasiat Mentereng Sumber : http://seafast.ipb.ac.id/articles/575-minyak-sawit-merah-si-ngejreng-dengan-khasiat-mentereng

Sumber : https://i0.wp.com/teknopreneur.com/wp-content/uploads/2017/06/kelapa-sawit-2.jpeg

Minyak goreng merupakan komoditas pangan yang sangat akrab dalam kehidupan kita seharihari. Warnanya yang jernih kuning keemasan, akan mempercantik produk pangan gorengan yang kita olah. Tetapi mungkin belum semua orang mengetahui asal–usul minyak goreng tersebut. Pada umumnya minyak goreng yang beredar di pasaran Indonesia berasal dari kelapa sawit.

Bila ditelusuri lebih lanjut, minyak goreng sawit berasal dari bahan baku minyak sawit kasar, atau sering kita kenal sebagai CPO (crude palm oil). CPO merupakan bahan baku yang semula berwarna jingga pekat (kuning kemerahan).

Untuk menjadikannya jernih kuning keemasan, produsen minyak goreng melakukan pemurnian dengan menghilangkan komponen dari CPO yang tidak diinginkan. Penampilan CPO yang berubah drastis setelah menjadi minyak goreng, adalah terutama akibat proses pemucatan (bleaching) dan penghilangan bau (deodorisasi).

Sebetulnya, dengan dihilangkannya warna jingga kemerahan pada minyak sawit, kita juga kehilangan sesuatu yang berharga. Tak lain, sesuatu yang hilang itu adalah pigmen oranye yang baik untuk kesehatan mata kita -karoten (dibaca: beta karoten), yang telah dikenal luas terdapat pada wortel. Pada CPO terkandung total karoten sekitar 500-1000 ppm. Keberadaaan -karoten bukan semata-mata untuk memberikan warna jingga merah, tetapi memiliki fungsi lain sebagai sumber vitamin A yang sangat diperlukan tubuh manusia. Satu molekul Beta- karoten, dapat dikonversi menjadi 2 molekul vitamin A oleh tubuh manusia sehing-

ga Beta-karoten disebut pula sebagai provitamin A. Selain itu, komponen karoten juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting, yaitu sebagai antioksidan. Antioksidan berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi pada sel-sel tubuh kita, melalui penangkapan radikal bebas. Dengan kemampuannya tersebut, maka efek fungsional yang dimilikinya antara lain dapat mencegah penyakit akibat terbentuknya radikal bebas seperti kanker, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penuaan dini, dll. Fungsi lain dari Beta-karoten juga adalah sebagai pewarna jingga kuning pada produk pangan yang larut lemak.

Dengan manfaat yang begitu besar, sungguh sangat disayangkan bila komponen karoten dihilangkan atau dibuang percuma. Bagaimana memanfaatkan potensi karoten dalam minyak sawit ini telah dipertimbangkan dan dipikirkan oleh para ahli kelapa sawit. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memisahkan Beta-karoten pada tahap pemurnian minyak goreng. Secara teknologi, upaya pengambilan molekul Beta-karoten memungkinkan untuk dilakukan, namun memerlukan teknologi pemisahan yang presisi, yang berakibat pada biaya operasional yang juga tinggi. Pendekatan lain yang juga telah dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan keberadaan -karoten di dalam produk-produk turunan sawit, yang nantinya dapat digunakan pada berbagai produk pangan. Beta-karoten tetap dipertahankan keberadaannya di dalam minyak sawit dengan melakukan proses pemurnian yang menghilangkan atau mengurangi derajat pemurniannya pada tahap bleaching dan deodorisasi. Pendekatan

inilah yang dilakukan oleh para peneliti di SEAFAST Center IPB, yang telah berhasil memperoleh minyak sawit yang telah dihilangkan komponen-komponen pengotornya (seperti asam lemak bebas, gum dan logam berat), tanpa merusak kompenen minor Beta-karoten yang bermanfaat. Hasil inovasi tersebut dikenal dengan nama Minyak Sawit Merah (MSM).

Warna jingga merah menunjukkan bahwa kadar -karoten dalam MSM masih cukup tinggi, hingga 650 ppm. Bila dikonsumsi langsung dalam bentuk kapsul atau cairan (seperti halnya minyak ikan), MSM dapat menjadi suplemen dan nutrasetikal bagi pemenuhan kebutuhan manusia terhadap vitamin A dan antioksidan. Akan tetapi, produk MSM ini kurang cocok digunakan sebagai minyak goring, sehubungan dengan kenampakannya berwarna jingga merah. Selain warna produk gorengan akan terpengaruh, sifat Beta-karoten yang tidak tahan panas, menyebabkannya rusak pada penggorengan di suhu tinggi. Aplikasi yang lebih sesuai demi pemanfaatan mikronutrien yang memiliki sifat fungsional bagi kesehatan ini adalah pada penggunaan untuk proses pengolahan dengan paparan suhu yang tidak terlalu tinggi, atau waktu kontak panas yang tidak terlalu lama. Untuk aplikasi pada pengolahan pangan, MSM dapat digunakan sebagai minyak untuk menumis, minyak salad, minuman emulsi, produk spreads (mayonnaise, margarine, dll). Dengan demikian, manfaat Beta-karoten dalam minyak sawit dapat sampai hingga konsumsi produk akhir. Pengembangan MSM ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah minyak sawit, sebagai komoditas potensial di Indonesia

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

12

TEROPONG

Edisi 86/Desember/XV/2017

UKM Pers SUKMA Jujur,Rasional, & Independen

Melirik Fungsional Gedung Pilot Plan Reporter : Riza Azmi

Beraktivitas : Teknisi melakukan perawatan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan produksi di Gedung Pilot Plant Polinela / Foto : Dokumetasi Pers SUKMA Polinela

Sukma_Polinela; Gedung yang berdiri di lahan Politeknik Negeri lampung ( Polinela), yang dulunya merupakan lahan untuk mengembala sapi dan sekarang menjadi Gedung Pilotplant. Gedung ini berdiri sejak 2008 di Politeknik Negeri Lampung (Polinela). “Dalam hal ini mendapatkan amanah dari Kemenristekdikti bidang pendidikan dan kemahasiswaan untuk melengkapkan pengembangan dalam bidang hilir pertanian. Untuk mahasiswa nantinya betul-betul mengalami proses kegiatan industri yang se-

benarnya di lapangan,” ujar Edison manajer PEDP Politeknik Negeri Lampung.

Tujuan utama berdirinya Pilotplant ini untuk energi terbarukan, namun dalam hal tersebut saat ini bisa di bilang kurang berhasil karena energi terbarukan hanya jasa pada masanya saja. Kinerja yang dilakukan pada masa itu untuk energi terbarukan seperti terciptanya bahan bakar minyak (BBM) dari bahan dasar singkong. “pada waktu itu singkong harganya 200 rupiah dan ketika kami melakukan kinerja

harga singkong perlahan naik, dari naiknya harga singkong maka pembuatan BBM dari singkong kami hentikan karena mahalnya bahan dasar,” ungkap Puji teknisi produksi Pilotplant. “Lalu kita kedatangan alat teaching factory dan pilotplant menjadi tempat untuk meletakkan alat-alat yang datang tersebut hal ini dari kebijakan direktur dari situlah kita gunakan menjadi Pilotplan teaching factory dan mengubah dari Pilotplant energi terbarukan menjadi Teaching Factory,” ujar Edison.

Namun program studi yang benar-benar menuju pada penggunaan alat teaching factory dalam hal ini pada bidang industri belum ada di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) maka gedung Pilotplant belum sepenuhnya menjadi gedung yang fungsional bagi mahasiswa, akan tetapi ada program studi yang saat ini ada kaitanya dengan penggunaan Pilotplant seperti program studi perkebunan yang memakai gedung ini untuk praktikum beberapa mata kuliah. Smallproduction Pilotplant saat ini menjadi tempat penelitian para dosen yang membutuhkan alat-alat yang ada

di dalamnya dan juga digunakan oleh mahasiswa akhir yang sedang melakukan penelitian guna untuk menyelesaikan tugas akhir.

Untuk memaksimalkan fungsi dari Pilotplant maka program dari PEDP akan mengadakan program studi baru Agro Industri yang nantinya memiliki konsentrasi lanjut secepatnya akan di realisasikan, saat ini Politeknik di targetkan untuk adanya S2 terapan dan akan berahir pada 2019. “mudahmudahan pada untuk program S2 terapan terwujud pada tahun 2019,” jelas Edison Untuk saat ini pilotplant sudah menghasilkan beberapa produk seperti pos step dan sil gas namun dalam hal pengujiannya yang belum maksimal sehingga hasil produk tersebut belum bisa memenuhi persyaratan-persyaratan pasar. Terjadinya hal itu karena kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang menjalankannya, maka program studi baru yang di harapkan dapat maksimal bergelut dalam bidang ini, sangat di nantikan adanya supaya small Produksi Pilotplant terlihat fungsinya secara merata di dalam kawasan kampus maupun khalayak ramai.(*Evi)

Tapak Kaki Hiasi Dinding Laboratorium

Reporter: Vika Firstyannisa Tiara Citra

Sukma_Polinela; Kondisi ruang laboratorium tanaman kembali jadi sorotan mahasiswa. Kali ini yang dikeluhkan masalah kebersihan.

Pengguna ruang labolatorium, khususnya mahasiswa jurusan perkebunan merasa risih akan kondisi ruangan yang demikian. Ruangan terlihat kotor dan kumuh. Noda-noda yang menempel di dinding menjadi pemandangan yang tak lazim. Labolatorium sebagai tempat yang selalu bersih dan steril kini menjadi tempat melekat noda tanah.

Hujan yang mengguyur kawasan Bandarlampung menjadi faktor utama ruang labolatorium kumuh.

Mahasiswa yang telah melakukan praktikum dilahan, langsung memasuki ruang labolatorium. Akibatnya tanah dari lahan, ikut serta masuk ruang labolatorium. Mahasiswa yang memiliki kesadaran rendah, tanpa

basa-basi menempelkan telapak kakinya ke dinding labolatorium.

Penjaga gedung juga turut mengeluhkan keadaan tersebut. “Saya melihat dinding-dinding ini kotor sekali, saya juga heran kenapa telapak kaki bisa menempel sampai ke dinding bagian atas,” kata Tuti penjaga gedung, Kamis (2/11/2017).

Keadaan laboratorium saat dinilai sangat menggangu bahkan bisa menurunkan citra kampus. Terutama saat-saat sekarang ini, kampus Polinela banyak kedatangan tamu dari luar untuk melihat-lihat keadaan sekitar kampus. Kebersihan ruang labolatorium, seharusnya menjadi tanggung jawab seluruh pengguna ruangan.

Ruangan harus dilakukan pengecatan ulang, untuk menghilangkan noda yang menempel pada dinding.

Kesadaran mahasiswa akan kebersihan juga perlu ditingkatkan demi

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

Kotor : Terdapat banyak bekas tapak kaki yang menempel di dinding laboratorium / Foto : Vika Firstyannisa

terciptanya ruang praktikum yang nyaman. “Saran saya sih kita sebagai pengguna laboratorium tanaman harus bersama-sama menjaga ke-

bersihan laboratorium kita, atau setidaknya kita tidak mengotorinya untuk kemajuan kampus kita,” ucap Hafizh.(*Rentika)

UKM Pers SUKMA

ENTERTAINMENT

13

Jujur,Rasional, & Independen Edisi 86/Desember/XV/2017

Malaikat Lain Karya : Endah Widiya Rahayu

Pijar sang mentari menyapaku kembali membuat garis senyum di wajah ini, menyilaukan jalanan pagi yang ku jelajahi. Jalan yang begitu panjang, berkelok dan kadang berlubang tapi amat kunikmati. Langkah demi langkah kian terpijaki. Menyingsing semangat dan asa untuk tetap ada dalam hidup.

Kalut akan pedih, sakit dalam hati dan trauma yang masih membayang-bayangi. Mengarungi kisah dengan pengelanaan tanpa arah, menerka-nerka hipotesa tabir kehidupan cerita lama.

“Delima,,, bangun sudah siang. Ayo cepat bantu kakakmu” begitulah jika ayah membangunkanku.

Suara itu sudah tak asing ditelingaku, aku selalu bangun belakangan dari yang lain. Kadang-kadang aku sampai harus dibangunkan dengan guyuran air. Maklumlah, aku anak bungsu dari 2 saudara dan kebetulan aku paling dekat dengan ayah. Jadi aku terkesan agak kolokan dan kekanak-kanakan. sampai sekarangpun kadang aku merindukan masa kolokan itu. Dan setiap kali aku mengingatnya, ingatan itu membawakan ingatan yang lain,, “huss,, jangan ngelamun neng. Pagi-pagi duduk disini kok sudah setor lamunan”.

Eneng, begitulah mbah parni memanggilku. “iya mbah. Oh iya aku pesen uduk kaya biasa ya mbah..” ujarku padanya. Kalau pagi-pagi buta begini aku selalu dan tidak pernah tidak mengunjungi kantin mbah parni. Sebab berada di kantin mbah parni membuatku lebih nyaman, dari pada harus dikelas melihat situasi kelas yang terlalu ramai dan itu tidak membuatku lebih baik. “masih pagi kok sudah muram gitu mukanya, masa kalah sumringah sama si mbah” senyumnya seraya menyodorkan sepiring uduk. “ neng baik-baik saja kan?” tanyanya dengan wajah yang sudah hapal dengan perilakuku kalau lagi begini . “haah.. iya mbah” sontakku kaget “aku udah pasti baik kok. Gimana mungkin aku ngerasa gak baik setelah nyicipin uduknya mbah,,,” rayuku padanya. ”ah, si eneng malah becanda” ujar mbah parni dengan gelengan kepalanya. Akupun hanya bisa membalas dengan senyum, menatap wajahnya yang tulus dihadapanku.

Rasanya ketika semua ruang menolakku,ingin rasanya berhenti saja disini. Namun nyatanya masih ada yang mau menyediakan satu ruang dalam hatinya untuk mampu menerima debu kecil yang tak berarti mungkin, baginya. Tapi dengan rasa kemanusiannya, kepedulian yang orang lain tak punya. Ia mampu membuat tonggak demi menyanggah pohon muda yang hampir patah ini. Tak sangka, aku yang debu kata yang memiliki aku, tapi bisa sangat diperdulikan olehnya. Padahal siapa aku ini dengannya?

Saat itu aku tak punya mata yang benar-benar bisa melihat. Untuk jiwa yang terluka, meski sekedip matapun cahaya tak sudi benderang.

Selalu kerunyaman yang aku telaah dari sudut manapun aku ini. “mau sampai kapan toh melamun terus disitu, ayo sana masuk kelas. Kasihan jiwanya kalo ditinggal si raga terus” singgung mbah parni. “nggih mbah,, aku masih betah disini. Lebih nyaman gitu, kalo deket sama si mbah. Di kelas juga masih sepi. Kan mendingan duduk disini, sambil nemenin si mbah.” Candaku menggodanya. “loh loh kok jadi malah pengen sekolah dikantin, apa mau kalo nanti mbah laporin ke ibu sama bapaknya eneng kalo si nengnya suka ngelamun di kantin” kata-kata mbah sontak membuat aku semakin menyimpan nanar di balik bola mata ini.

Aku hanya bisa diam menyikapi kata-kata si mbah, dan wajahku seketika tak menerima akan adanya kepedulian yang seperti mbah parni bilang.

Aku hanya memperlihatkan wajah tak suka , entah ketidaksukaan mengenai apa. “kenapa mukanya begitu? Percaya neng mana ada orang tua yang ndak peduli dengan anaknya.

Hakikatnya semua perasaan orang tua sama, selalu ingin membahagiakan anaknya” balas mbah dengan logat daerahnya yang seolah tau apa yang aku pikirkan. “kalau kenyataannya nggak begitu gimana mbah? Saya sudah kesal, harus mengerti dan memahami keadaan seperti yang mereka bilang. Nyatanya saya engga di kasih pengertian dan pemahaman seperti yang mereka maksud, terus dengan apa saya harus paham dan mengerti?”jawabku. “jangan beranggapan jelek dengan ibu bapak , mungkin mereka menjalankan hidup dari cara pandang yang berbeda dengan eneng, itu sudah jelas toh. Eneng cuma perlu waktu buat terima situasinya, dan kalau sudah waktunya eneng pasti bisa mengerti. Semuanya ini pasti ada hikmahnya.

Baik itu buat eneng, orang tua eneng ataupun buat si mbah bahkan” ucapnya memberi pengertian padaku. Dan setiap kali ia mengatakan hal itu aku hanya bisa bungkam, itu sudah jadi wejangan yang paling tak bisa ku tolak lagi. Ia benar, rencana tuhan selalu lebih baik meski tak kutemukan langsung disini. Disudut pandang mata ini.

Siang itu matahari terik bersama udara panas terpancar sepanjang jalan, dengan suara-suara bising kendaraan dan mesin-mesin penggilingan padi memberi nada di sepanjang jalan menuju pu lang.“assalamualaikum..”salamku. Seperti biasa dirumah tak ada orang, bibi dan paman mungkin sedang bekerja. Dan mungkin bisa pulang hingga sore nanti. Semenjak ayah dan ibuku berpisah aku harus tinggal dengan bibi disini. Ayah dan ibu memutuskan pulang ke rumah orang tuanya masingmasing. Entah apa yang ada di pikiran mereka meninggalkan gadis remaja 12 tahun tanpa pengasuhannya. Aku merasa geram, sangat bahkan. Ku coba menyiasati kepedihan dan kehancuran ini, tapi luka ini mempengaruhi luka-luka yang lain. Hati

ini menjadi pendendam dengan usia yang tak layak aku mendedam dengan keadaan.

Aku terkucilkan diruang yang katanya ruangku, di sekeliling orang yang menertawaiku. Bagai berada di lembah asing, lembah nan sunyi yang mengelabuhi sukma.Resah mengoyak paksa isi hati, mengombang-ambingkan nurani dalam ruh serta jiwa. Seraya menekankan aku dalam lembah sunyi tak berarti.

“Tau apa kamu tentang hidup, tugasmu sekolah jangan pikirkan yang lain. Apalagi mengatur orang tua. Sekolah saja yang benar jangan seperti ayahmu kalo dewasa nanti” begitu kata ibu. “apa gunanya seperti ibumu” dan begitulah ucap ayah.

Mataku mencair sulit untuk kubendung, karena ini sudah terlalu sering dan menyakitkan.

Hatiku terseret arus hingga makin menjauhkan jarak rasaku, sebab hariku juga sudah mulai gelap membawa kegulitaan memenuhi ruang. Tak ada seribu katapun yang mampu mewaliki lirih hati ini.

Sesal-lah yang membayangiku, mengapa aku harus ada diantara mereka? Aku tak lagi menemukan surga yang digambarkan pada ibu dan wibawa yang terlukis pada ayah.

Lalu pada siapa si kecil ini harus mengadu jika ibu sedang lelah, dan harus pada siapa si kecil ini meminta cintanya ketika ayah sedang tak ada di rumah. Entahlah, aku tak lagi punya sosok dari keduanya. Meski amarah ini amat besar tapi kerinduan ini mengalahkannya, rindu yang tak ada habisnya.

“Kumohon cobalah toleh aku sebentar saja, coba dengarkan sepenggal harapan yang tak sempat kalian dengar. Bagaimana bisa orang lain lebih peduli dengan aku yang milikmu, aku yang milik kalian dibandingkan dengan kalian yang milik aku.”

Sungguh, andai bisa aku curahkan semua penat, belenggu serta gentingnya hidup yang aku maknai. Padamu yang memiliki aku, bolehkah aku mengingat peristiwa kehilangan yang lalu?

Benarkah pernah coba kalian torehkan kebahagiaan kita, meski itu hanya sebutir debu. Setidaknya demi makna hidup tak seburuk yang aku tengok di situasi pilu yang memisahkan jarak masingmasing diantara kita. semua tau musim memiliki hujan lalu mendatangkan pelangi setelahnya, tapi untukku bolehkah aku meminta pelangi tanpa ada hujan, meminta cahaya tanpa ada gersang yang datang.

Korban cerita tuhankah aku ini? Atau bahkan aku korban dari cinta yang pernah kalian tanam, hingga menjadikan aku di situasi ini. Entahlah, bisa sangat besar dosaku jika mendustakan takdir dariNya. Tapi inilah aku. Inilah kalian. Inilah dia. Inilah kita dengan segala sudut pandang dan cerita milik kita.

Mungkin hanya dari masalahlah derajat ini ditinggikan, diri ini di dewasakan. Alasan mengapa ketidakadilan ini ada, hanya karena aku yang milik kalian namun tidak bisa kalian yang milik aku.

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

14

UKM Pers SUKMA

OPINI

Jujur,Rasional, & Independen Edisi 86/Desember/XV/2017

LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Polinela Oleh : Muhammad Fadhilla Perdana

Semakin tahun perguruan tinggi selalu meluluskan mahasiswa yang sudah siap untuk bekerja. Berbagai macam jurusan dan program studi telah mempersiapkan lulusannya untuk menjadikan tenaga kerja ahli. Termasuk Politeknik Negeri Lampung (Polinela), jumlah wisudawan selalu bertambah tiap tahunnya. Tentu dengan lapangan kerja yang terbatas, sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Apalagi harus bersaing dengan lulusan - lulusan dari perguruan tinggi lainnya.

Namun disamping itu, Politeknik Negeri Lampung telah mempersiapkan lulusannya dengan tenaga kerja ahli yang dari awal masuk kuliah selalu memprioritaskan praktik di lapangan dibandingkan teori.

Hal tersebut belum cukup untuk menarik perhatian para pemegang usaha, instansi dalam menerima lulusan Polinela untuk masuk secara mudah.

Namun Polinela sejak tahun 2014

hadir dalam mendirikan lembaga tepat yang dilakukan oleh Polinela jika benar-benar memanfaatkan sertifikasi profesi yang didirikan dalam meningkat- peluang ini dalam pengembangan oleh direktur Ir. Joko S S Hartono, nya daya saing diri di bidangnya masing-masing M.T.A. Lembaga ini dimaksuddan produkti- yang sudah mendekati masa-masa kan sebagai pendukung BNSP vitas tenaga kelulusan. Dalam hal itu mahasiswa yang bertanggung jawab menkerja. Dengan yang telah melakukan kompetensi jalankan sertifikasi kompetensi d e m i k i a n mempunyai bukti bahwa kompetenprofesi. Dua pinsip dasar dalam s e r t i f i k a s i sin yang dimiliki telah diakui, kependekatan persiapan tenaga k o m p e t e n s i mudian Kesempatan berkarir yang kerja adalah secara kebutuhan tersebut dapat lebih besar menjadi imbas utamanpengguna dan secara pelatihan d i p a s t i k a n ya. Perusahaan pun Mempunyai payang berbasis kompetensi. bahwa tenaga kerja rameter yang jelas dengan adanya LSP Polinela sendiri sudah metersebut terjamin keahlian dan pengetahuan yang dimiliki beberapa bidang kredibilitasnya dalam miliki. dan sektor sertifimelakukan suatu Saat ini sektor bidang yang telah dikasi, diantaranpekerjaan yang miliki LSP Polinela dalam melakukan ya bidang perm e n j a d i sertifikasi kompetensi belum banyak. tanian dan tugas dan Harapannya lembaga ini dapat terus teknologi t a n g g u n g berkembang sehingga sertifikasi kominformasi. jawabnya. petensi yang di selenggarakan dapat Hal terseK e u n - ditingkatkan dari semua bidang dan but merut u n g a n sektor yang ada dan berpotensi di p a k a n jelas akan jurusan masing-masing. Tentu keingilangkah dirasakan nan tersebut juga harus berdasarkan y a n g oleh ma- dengan minat para mahasiswa untuk sangat h a s i s w a ikut andil dalam memanfaatkan M. Fadhilla Perdana peluang tersebut.

SALAM KANGKUNG “ Semangat buat adek-adekku horti semester 1,3,dan 5. Semangat nyangkulnya di lahan, semangat PUMnya - From Kak Agustiana “ “ Hei kamu Apri Susanto semangat ngerjain PUMnya, jangan malesan - FromPer “ “ Mau kirim salam buat aquaqulture 16 yang keren abis heheheh.. Buat CG2 Aku intinya Dwica sayang kalian tetep setia yaa... dan buat Dewi, Eti, Puput, Miftah, Is sayang kalian juga... Sampe sini aja ya Dwica Pratiwi Budidaya perikanan “ “ Hey kamu anak bungsu , kamu tau ngga sih kalo akutuh selalu deg-degan kalo lagi sama kamu.. Hey kamu anak bungsu , kamu tau kan pepatah jawa “writing tresno jalaran seko kulino” Aku harap itu bukan sekedar pepatah, tapi bisa jadi sejarah buat aku sama kamu :D #1320 - ARN “ “ Dear D , pls notice me!!! - From Mrs L “ “ Aku suka melihat rambut matamu yang rapih, bola matamu yang sedikit kecokla-

tan, tapi aku lebih suka kalo kamu juga suka aku. Itu lebih menyenangkan - Devita Lilis Cristiani For Hang Dihi “ “ Salam buat kamu anak benih semester 3, tetep istiqomah ya, senyumnya itu lho, manis banget - dari Decil “

“ Salam buat Rissya Staff Editor, semangat terus di sekret dan ngerjain project programnya! Tetep jadi Rissya yang sekarang yaa, jangan berubah :) Saranghaeyo neomu Gomawoyoh! -GAT Staff Layout ” “ Buat kamu yang disana, gua fix udah bahagia! -Anti Bidan-Bidan Club ”

“ Salam cinta untuk Maba Program studi Hortikultura, doakan kami menjadi wisu- “ Salam buat anak PTK A dan B semester 3, tetep jadi keluarga! -Admin IG ” dawan/wati. -Tri Nur Imansyah “ “ Buat cah cah gabok, dapet salam cinta dari akuh, incess benih. Semangat gaes, terus tingkatin keruwetan kalian sampai 100% - Dari Miss Dl “

“ Salam buat Anggi, Belinda dan Dina Akuntansi 3A, semangat UKOM-nya. Jangan mager dan tetep seru yaa!!. -Bullying Club ”

“ Salam buat Rini Azharini dan Viki Ayu Krismonit semangat kuliahnya tetep jadi sahabat yang selalu ada ya, semangat juga buat abal-abalku yang tercinta dan buat PTP Pemda 15 semangat Kuliahnya - Reviana lutfiah “

“Semangat berjuang para pasukan yang hendak lengser, inget PUM yang masih bergentayangan - Pimum Ketceh”

“ Salam buat kakak Pengurus UKM Pers SUKMA ‘15, semangat LPJ, PUM, PKL, TA-nya. Semoga wisuda tepat waktu dan terus ingat sama adik-adikmu ini yaa -Sang Staff Editor ”

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

“Untuk tante yang lagi nyusun LPJ dan PUM-nya, semangat terus jangan sering ngeluh, selalu inget sama Allah SWT dear Tapir Api” “Buat kamu yang suka main di kolam, jangan lupa pake Kapalnax (gak boleh sebut merek) - Mantan Gebetan Fazinista

UKM Pers SUKMA

WARTA KOTA

15

Jujur,Rasional, & Independen Edisi 86/Desember/XV/2017

PEMPROV Ubah Lapangan Merah Jadi RTH Taman Gajah Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung akan mengubah lapangan Enggal, Bandar Lampung menjadi ruang terbuka hijau (RTH) yang diberi nama Taman Gajah. Nama ini disematkan oleh Gubernur Lampung,M. Ridho Ficardo karena Lampung dikenal dengan gajahnya. Selain itu, lokasi lapangan Enggal juga berdekatan dengan bundaran Adipura, yang biasa dikenal bundaran Gajah.

“Layaknya satu kota, sudah menjadi keharusan memiliki RTH, teman-reman pers kalau berkunjug ke luar negeri RTH itu jadi satu keharusan. Karena itu, Pak Gubernur melihat kondisi Bandar Lampung yang belum memiliki RTH yang ditata dengan baik,” kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Lampung Edarwan, Senin (4/9/2017).

Konsultan perencanaan Mahir Jahja Bajasut menambahkan taman yang akan digunakan oleh berbagai kalangan, menurut rencana pembangunannya akan dimulai tahun 2017 dan tahun 2018.

“Nanti ada lapangan multi, untuk basket, fursal, tenis. Arena skate board, bagi anak muda yang suka skate board, dibangun mushala, dan taman manula untuk orangtua,

Ilustrasi ruang terbuka hijau/net

dan lanjut usia, agar berinteraksi di sana,” jelasnya.

Selain itu, melihat lokasi bermain anak-anak di Bandar Lampung yang terbatas pada mal, Pemprov juga menyediakan taman anak. “Ada kids park, anak bermain pasir, tanah, berinteraksi dengan alam sekitar. Akan ada juga

PAUD, TK, penitipan anak, tempat edukasi anak. Terakhir ada mini teatrer dan air mancur untuk teman-teman seniman, pekerja seni, untuk melakukan aktualisasi karya mereka,” ungkapnya. “Jadi RTH ini ingin mengambil energi lebih anak muda jadi positif,” tambahnya. (ben)

Lebih Dekat dengan Komunitas Vertical Rescue Lampung

Utamakan keselamatan: Anggota Vertical Rescue mengenakan alat pengaman lengkap saat menjalani tugasnya. Foto IST. For Radar Lampung

Radarlampung.co.id – Sejumlah pemuda berlatar belakang pencita alam dan panjat tebing memutuskan bergabung dalam naungan satu komunitas, yakni Vertical Rescue. Mengusung misi ekspedisi 1.000 jembatan, total mereka sudah membangun tiga jembatan gantung.

Laporan Rizky Panchanov, BANDARLAMPUNG NUGROHO Sejati (50), di antara rekan-

nya yang memiliki hobi sama, telah dikenal sebagai founder komunitas Vertical Rescue Lampung. Kala memutuskan membentuk komunitas ini, dia mendapat dukungan kuat dua temannya, yaitu Doni Ariesta dan M. Kariskun.

Di level nasional, Vertical Rescue terbentuk tahun 2000-an dan bermarkas di Bandung. Vertical Rescue Indonesia terus melebarkan sayap dengan melahirkan markas komando (mako)

di tiap provinsi. Teranyar di Lampung. ’’Komunitas ini adalah gabungan antara pencita alam, penelusuran goa, dan panjat tebing,” ujar Nugroho membuka perbincangan dengan Radar Lampung.

Ia bersama Doni dan Kariskun membentuk komunitas ini pada November 2016. Ook –sapaan akrab Nugroho– menjelaskan, mereka merupakan alumnus Skygers Bandung. Ya, Skygers tak lain adalah sekolah panjat tebing para mahasiswa.

Dari sekolah Skygers itu kemudian lahirlah Vertical Rescue Indonesia.

Ook menjelaskan, awal membuka pendaftaran ada 12 volunteer atau relawan bergabung. Tak melulu membangun jembatan saja, komunitas ini juga memiliki beragam bidang kesibukan. Yakni tergabung dalam SAR (Search and Rescue), hingga keahlian di berbagai bidang survival lainnya. ’’Ada unsur-unsur yang tergabung menjadi satu di dalam komunitas kami. Seperti keahlian montenering (pendaki gunung) hingga diving (menyelam),” jelasnya.

Kini, komunitas Vertical Rescue Lampung sedang menyiapkan pembangunan jembatan gantung di desa Begelan, Gedong Tataan, Pesawaran. ’’Target kami hingga akhir tahun bisa membangun tiga jembatan lagi,” jelas Doni. Biaya pembangunan berasal dari donatur baik pemerintah daerah ataupun donatur lain.

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa

16

UKM Pers SUKMA

REFRESH

Jujur,Rasional, & Independen

Edisi 86/Desember/XV/2017

Find Us! Isilah teka-teki silang di bawah ini dengan menjawab pertanyaan yang ada.

Pengumpul tercepat dan benar akan mendapatkan hadiah spesial

Mendatar : 1.

Umpi (hal.8) 2.

Sarasehan Nasional (hal.4) 3.

Kwartir Daerah (hal.8) 4. Badan Nasional Serti fikasi Nasional (hal.3) 5.

Gedung yang berdiri

6.

7.

8.

sejak 2008 di POLINE LA (hal.12) Pemimpin Umum UKM Pers SUKMA Salah satu prodi yang mengikuti program percepatan kompe tensi (hal.4) Narasumber berita

(hal.4) 9.

Pemateri pelatihan

kewirausahaan (hal.6) 10. Pemenang debat

LDKM EKBIS (hal.9) Menurun : 11. Ketua Pelaksana

LDKM Ekbis (hal.9) 6.

Koordinator Wilayah

Sumatera (hal.4) Program Studi yang

memakai PILOT

PLANT (hal.12) 13. Salah satu peserta

kemah putri (hal.8) 14. Tempat Pembukaan

acara Napak Tilas (hal.8) 12.

15. Jumlah minimal ma

hasiswa dalam satu

kelompok sertifikasi (hal.3) 16. Lembaga Sertifikasi

Profesi (hal.3) 17. Tempat pelaksanaan

kemah putri (hal.8)

Nama :.....................................................................

Prodi :.....................................................................

No. HP :.....................................................................

“ Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator. ” -Hadji Oemar Said Tjokroamionoto

UKM Pers Sukma : Suara Kreativitas Mahasiswa