PELINDUNG
Direktur Politeknik Negeri Lampung
PENASEHAT
Wakil Direktur III Politeknik Negeri Lampung
PEMBINA
Ali Murtopo
PEMIMPIN UMUM
Sofyan Nur Zailani
Sekretaris Umum: Hanysa Firdiandita
Bendahara Umum: Siti Marwiyah
PEMIMPIN REDAKSI
Rima Oktaviyana
Wakil Pemimpin Redaksi: Jevi Adriansyah
Sekretaris Redaksi: Asya Desta Farisa
Koor. Editor: Shindy Aryati
Staf: Kd Asti Ananta Damayanti, Galih
Ahmad Fadilah, Juwita Casandra, Yesha
Aprilia Al-Mukarimah, Dyanita Navisa
Cahyani
Koor. Layout: Andri Febriyadi Putra
Staf: I Putu Aditya Pramana, Yosi Andreas
Pritama, Vellisa Zahra Obitusha, Ardilla
Kharisma, Mafruhatul Unaefah
Koor. Liputan: Rahmanika Fauzia Ayassi
Koor. Non Liputan: Alif Zhofirul Umam
Staf: Yulia Citra Febriyanti, Jarwati Muliya
Ningsih , Azizul Latif, Taufik Ismail, Annisa Nurhaliza, Riana Nida Sandiva
Koor. Media Daring: M. Gilang Riski
Pasya
Staf: Ahmad Addinulhaq, Puput Sugandari, Ainul Yaqin Hidayatul Wahid, Freeza
Dhea Ayu, Andini Olifia Anggraini
Koor. Editor Video & Dokumentasi:
Danang Aryo Aditama Susilo
Staf: Galih Alfa Rizki, Ageng Pandu
Asmoro ,Muhammad Salman, Ilham
Mubaraq, Wahyu Attur Muzi
PEMIMPIN USAHA
Riska Ayu Wulandari
KAPUSLITBANG
Alfito Ramanda Bakti
Sekretaris Kapuslitbang: Aura Adzra
Salsabil
Koor. Kesekretariatan: Sindi Novita Sari
Staf: Tiara Octavia Pardede, Thalita Nabhila, Arianti Cipta Setiani
Koor. Auditor : Kalina Tantri
Staf: Revany Putria Hevi, Rani Octavia
Purba, Nabila Agustina
Koor. Humas Publikasi: Arif Prayoga
Staf: Mohamad Haziq, Runi Widiasih, Anggi Novita Sari, Dinda Kurnia Putri, Lucky Purwa Ananta
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Salam Pers!!
Alhamdulillahirrobbilalamin, kami segenap keluarga besar UKM Pers Sukma mengucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat karunia-Nya, kami dapat menerbitkan Buletin Edisi ke-103. Di tiap buletinnya, kami selalu menghadirkan informasi terkini kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Negeri Lampung. Hal tersebut dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.
Kami juga memohon maaf, apabila dalam penerbitan buletin kali ini terdapat kesalahan. Tak lupa, rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penerbitan ini. Besar harapan kami agar pembaca setia dapat memberikan saran dan masukan sebagai bentuk mendukung kemajuan hasil buletin dari UKM Pers Sukma selanjutnya.
Politeknik Negeri Lampung
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
25 Maret 2023, 20.17 WIB
Pemimpin Redaksi: Rima Oktaviyana
Desain: Andri Febriyadi Putra Rima Oktaviyana
Lho, Polinela Punya Wadir 4?
Sukma_Polinela; Kamis, 2 Februari 2023, Direktur Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Dr. Ir. Sarono, M.Si. melantik Eko Win Kenali, S. Kom., M.Cs. sebagai Wakil Direktur (Wadir) 4 Bidang Kerjasama di Ruang Sidang Utama Polinela. Bidang ini menjalankan program sisi kerjasama, kehumasan, dan sistem informasi Politeknik. Melihat perkembangan Polinela dari sisi operasional kegiatan mahasiswa dan fasilitas, maka kementerian memberikan kesempatan untuk mengembangkan sayap.
Sebelum dilantiknya Wadir 4, Polinela hanya memiliki 3 Otorisasi Tata Kelola (OTK) yaitu Wadir 1, 2, dan 3. “Wadir 1 membawahi akademik, Wadir 2 keuangan dan kepegawaian rumah tangga, serta Wadir 3 kemahasiswaan dan kerjasama, karena sudah tidak mungkin lagi diurus oleh Wadir 3 jadi bidang kerjasama ini ditugaskan kepada Wadir 4 untuk menunjang kembali perkembangan operasional kampus,” jelas Eko.
Sarono, Direktur Polinela, menjelaskan penilaian Kementerian atas Polinela sudah termasuk kelas 1 sehingga terizinnya memiliki Wadir 4. “Politeknik kita itu sudah termasuk kelas satu ya, artinya yang diizinkan memiliki Wakil Direktur sampai empat. Jadi tidak main-main ini, banyak Politeknik yang baru memiliki Wakil Direktur sebanyak dua, tiga ya. Kita sudah dianggap besar karena jumlah mahasiswa kita sudah lima ribu, jumlah program studi serta sudah terdapat pascasarjananya, ini perhatiannya luar biasa,” jelasnya.
Awal terpilihnya Eko sebagai Wadir 4 ini karena memenuhi kriteria yang dibutuhkan, mulai dari dirinya yang pernah menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT). “Kriteria ya Wakil Direktur itu pertama pernah menjadi Kepala UPT di lingkungan Polinela. Nah Pak Eko itu memenuhi syarat itu ya, serta dari kapasitasnya sudah cukup. Selanjutnya kita lakukan rapat, kemudian kita nilai beberapa nama orang akhirnya kita pilih Pak Eko. Terus kemudian kita ajukan senat dan senat tujuh.” Ungkap Sarono.
Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Wadir 4 ini antara lain mengurusi berbagai pihak yang bekerja sama dengan Polinela, kehumasan, dan sistem informasi yang diharapkan menjadi hal modernisasi dengan te-
knologi informasi. Dalam Program Kerja (Progja) nya akan disusun oleh Wadir 4 yang nanti akan disampaikan, Progja Wadir 4 tidak lepas dari tupoksinya.
Untuk jabatan periode 2023-2027, Eko menegaskan akan mengevaluasi kerjasama apa saja yang sudah Polinela lakukan selama ini. “Kita ke depannya akan menjalankan program yang sudah dilaksanakan di sisi kerjasama sewaktu masih menjadi tugas Wadir
3. Lalu kita akan melihat kembali Progja seperti apa yang sudah dilakukan oleh Polinela, kita evaluasi mana yang bermanfaat untuk Tri Dharma kita akan lanjutkan sedangkan yang tidak bermanfaat tidak kita perpanjang lagi,” ucapnya.
Bidang kerjasama yang sekarang sudah dipegang Wadir 4 ini akan mengurus kerjasama tingkat Politeknik. Wadir 4 tidak menginginkan adanya kerjasama yang hanya di atas kertas sedangkan implementasinya tidak ada serta berdampak untuk Tri Dharma Polinela. “Karena Politeknik itu salah satu cirinya adalah kerjasama dengan industri, kerjasama kita itu sudah lebih dari dua ratus orang. Kalau masih dipegang oleh Wadir 3 dicampur dengan kemahasiswaan maka akan tidak efektif, lelah dia. Maka ha-
rus kita bentuk sendiri Wadir 4,” tutur Sarono.
Kedepannya, Eko merencanakan bidang kerjasama akan fokus menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
“Jadi, khusus kerjasama kita akan ambil yang baru-baru yang ada manfaatnya untuk Tri Dharma perguruan tinggi jadi kita menunjang pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat,” tutur Pudir 4 tersebut.
Eko berharap untuk selanjutnya agar beramanah menjalankan tugas ini. “Semoga saya diberikan amanah bisa menjalankan sampai tuntas dan menghasilkan karya-karya atau memberikan sumbangsih untuk Polinela, insyaallah kedepannya kerjasama, kehumasan, dan sistem informasi ini semua akan kita perbaiki,” harap Eko.
Sarono juga menimpali harapannya dengan hadirnya Eko sebagai Wadir 4, akan terus memberikan dampak positif bagi internal maupun eksternal kampus. “Untuk Pak Eko selama menjabat ya harapan kita tentu bersama-sama dan nanti kerjasama kita semakin padu, alumni bisa disalurkan, alumni bisa bekerja, terus kemudian sistem informasi kita se-
makin bagus, penggunaan teknologi, serta hubungan dengan masyarakat juga semakin baik, karena tupoksinya adalah itu,” tutupnya.
Ema Yudiana, salah satu Mahasiswa Manajemen Informatika memberi tanggapan terhadap adanya Wadir 4 dan berharap Wadir 4 bisa menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain. “Sangat baik ya, selain bisa membantu tugas para wakil direktur yang lain, beliau juga dapat mengoptimalkan kinerja bidang kerjasama kehumasan serta sistem informasi di Polinela. Dengan begitu, harapannya bidang kerjasama dapat menjalin hubungan yang baik dengan pihak lain demi terciptanya polinela yang unggul dan dapat bersaing di dunia luar,” ucapnya. (*Shindy)
“Saatnya yang muda yang berperan dengan kreativitas yang tak gampang padam.”
_Najwa Shihab
Eko Win Kenali (kiri) Berjabat Tangan Dengan Sarono (kanan) Setelah Pengesahan Sebagai Wadir 4 di Ruang Sidang Utama Polinela, Kamis, 2 Februari 2023 | Perssukma.id/Dok. UKM Pers Sukma
Reporter: Sofyan Nur Zailani Kd Asti Ananta
Kilas Balik Pemira 2022
LA/A/2022 tentang “Teknik Pelaksanaan Pemira Daring dan Luring Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung Periode 2022.
Nomor: 08/TAP/MPM-POLINELA/A/2022 tentang “Perpanjangan Masa Pelaksanaan Pemira Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung Periode 2022”, yang menetapkan masa pelaksanaan Pemira 2022 akan diperpanjang hingga 27 Januari 2023
al dari Wadir 3 yang memberi saran. “Kawan dari pansus juga setuju untuk voting melalui Jaraka dan operatornya masih ditangani oleh tim IT nya Pudir 3 itu sendiri. Kita vote nya ada menu tersendiri jadi pemilihan gubernur di sini kita sudah mensetting agar hanya bisa diakses sesuai jurusan mahasiswa,” jelasnya.
Sukma_Polinela; Pemilihan Umum Raya (Pemira) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) merupakan ajang representasi penerapan nilai demokrasi di lingkungan kampus. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Polinela memiliki kekuasaan tertinggi yang bertanggung jawab untuk penyelenggaraan Pemira guna memilih Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma), beserta Gubernur dan Wakil Gubernur dari setiap jurusan tiap tahunnya.
Munculnya Instagram Mendesak MPM
Munculnya akun Instagram @ kbm_melawan, 16 Desember 2022 menyadarkan, bahwa Pemira sudah lewat tenggat waktunya. Akun anonim tersebut berisi postingan yang menyudutkan pihak MPM untuk segera melangsungkan Pemira.
Renaldi, Wakil Gubernur Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Peternakan 2022 menjelaskan, ramainya persoalan penundaan Pemira di Instagram merupakan bentuk keresahan Mahasiswa Polinela yang ingin mengetahui perkembangan Pemira tahun ini. “Ramainya persoalan yang ada di Instagram tentang penundaan Pemira itu merupakan bentuk keresahan kawan-kawan mahasiswa,” ujarnya.
Selaras dengan Renaldi, Adil Dharma Wibowo, Presiden Mahasiswa (Presma) 2022 cukup terkejut akan adanya akun Instagram yang menyinggung Pemira 2022 tersebut. “Menanggapi akun yang sudah beredar, saya juga sedikit kaget dengan adanya akun tersebut, yang berarti menandakan
Pemira ini merupakan hal yang sangat urgensi dan perlu segera dilaksanakan sampai muncul akun Instagram seperti itu,” katanya.
Keterlambatan Pemira
Keterlambatan Pemira yang seharusnya dilaksanakan sebelum 15 Desember 2022 sesuai Undang-Undang Pemira yang berlaku mengalami kemoloran hingga 25 Januari 2023.
Muhammad Ari Kusuma, Ketua MPM KBM Polinela 2022 menanggapi tentang beberapa tanggapan ketidakpastian Pemira tahun ini. “Bukan tidak jelas, kami MPM sudah membuka open recruitment panitia Pemira dari tanggal 17 Oktober 2022, tetapi yang mendaftar kurang lebih 10 orang. Lalu kami mengirimkan surat kepada Gubernur HJM untuk segera mengirimkan delegasi agar mengikuti seleksi Panitia Pemira, tetapi yang mengirimkan hanya beberapa gubernur, itu pun tidak memenuhi kuota minimal. Maka dari itu, menurut kami, jika Pemira ini dilaksanakan maka akan tidak maksimal dengan jumlah calon panitia yang mendaftar,” ujarnya.
Munculnya Ketetapan dari Pihak
MPM yang Dianggap Sebagai Pengalihan
Akibat persoalan keresahan Mahasiswa Polinela terkait Pemira yang pemungutan suara seharusnya sudah selesai paling lambat 15 Desember sesuai pasal 3 poin 13 sebelum Sidang
Umum MPM Polinela, membuat MPM KBM Polinela menerbitkan dua Surat Ketetapan (TAP) per 16 Desember 2022, pukul 23.00 WIB terkait Pemira, yaitu:
Nomor: 07/TAP/MPM-POLINE-
Adil berpendapat terkait MPM yang mengeluarkan surat ketetapan. “Beberapa hal yang menurut saya terlalu over prerogatif tentang pelaksanaan teknis Pemiranya. Lalu ada beberapa hal yang menurut saya masih dibilang rancu seperti dikatakan online tapi menimbangnya karena new normal sedangkan pada saat ini PPKM sudah dicabut segala macam menurut saya masih rancu sehingga sempat muncul penolakan perihal TAP yang dikeluarkan oleh MPM.” Ucapnya saat diwawancarai.
Tak hanya itu, Adil juga menambahkan keterlambatan pemira ini mengakibatkan ketidaksesuaian Surat Keterangan (SK) yang telah ditandatangani oleh Direktur Polinela, yang seharusnya masa jabatan berakhir di bulan Desember sehingga terjadi kekosongan jabatan di bulan Januari dikarenakan keterlambatan pemira.
Kontroversi E-Voting Pemira
Di tengah berkembangnya penggunaan digital kita tidak luput dari segala hal mengenai digitalisasi. Terbukti dengan terealisasinya penggunaan teknologi saat ini pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa secara online melalui voting elektronik (E-voting), laman
Igo menjelaskan ide awal voting online menggunakan Jaraka beraw-
Adil turut menimpali pemilihan online melalui Jaraka Polinela bisa menjadi masalah baru dikarenakan aplikasi tersebut tidak ada verifikasi wajah, hanya sekedar password. “Itu menjadi masalah baru yang dimana semua orang bisa mengakses login ke Jaraka Polinela karena banyak mahasiswa Polinela yang tidak mengganti kata sandi, hal tersebut menjadi masalah dan menjadi ladang kecurangan buat kawan-kawan yang patut di pertanyakan. Mungkin hari ini menjadi penentu bagaimana proses Pemira lewat Jaraka karena jika tetap dilanjutkan mungkin besok menjadi evaluasi dimana capres-cawapres saya tidak menjamin seratus persen keberhasilannya karena banyak sekali singgungannya,” ujarnya.
Terpilihnya Presma Baru Berdasarkan hasil perhitungan suara yang dilaksanakan pada Kamis (26/01/2023), di gedung Sakura Politeknik Negeri Lampung didapatkan Pasangan Calon nomor urut 1, Aprian Pratama dari Program Studi Teknologi Pertanian dan Ivan Mahardika Ramadan mahasiswa dari Akuntansi Pajak dimanfaatkan sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden periode 2023, berhasil menggantikan Adil Dharma Wibowo dan M. Fachri Aulia Harbie sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden periode 2022. Paslon No. 1 berhasil unggul dengan memperoleh suara terbanyak yaitu 1.219 suara (53,03%). (*Galih)
Pemantauan Persentase Hasil e-voting Pemira di Gedung Sakura, Kamis, 26 Januari 2023 | Perssukma.id/Dok. UKM Pers Sukma
Penyerahan Bendera Sekaligus Jabatan Oleh Presma 2021 ke Presma 2022 di GSG Polinela, Sabtu 4 Februari 2023 | Perssukma.id/DOK. BEM
Reporter: Rima Oktaviyana
Rahmanika Fauzia Ayassi
Minim Aspirasi, PAM Sepi Peminat
Presiden mahasiswa menjelaskan, mahasiswa itu sebenarnya tidak hanya diam saja, mereka diam karena mereka merasa baik-baik saja. Sehingga kami harus memberikan pemahaman tentang isu-isu yang ada. Guna membangkitkan jiwa yang acuh atau peduli dengan lingkungan yang ada di kampus. “Mahasiswa itu sebenarnya tidak hanya diam, mereka diam karena mereka merasa aman, mereka diam karena mereka baik-baik saja jadi kami harus memberikan pemahaman isu-isu. Kawankawan mahasiswa itu belum mengetahui isu tersebut supaya pemikiran dan gejolak hati seorang mahasiswa itu membakar, karena namanya mahasiswa itu tidak lepas dari yang nama nya sebuah aksi sebuah propaganda sebuah permasalahan itu,” jelasnya.
Sukma_Polinela; Pekan Aspirasi Mahasiswa (PAM) merupakan agenda tahunan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terkait penyampaian aspirasi, keluh kesah, dan juga permasalahan-permasalahan di lingkungan kampus. Masing-masing mahasiswa memiliki hak suara untuk menyampaikan aspirasinya, semua aspirasi tersebut akan diselesaikan bersama-sama dan dicari solusinya. Besar harapannya semua aspirasi mahasiswa dapat terpenuhi dan dialirkan dengan baik, sehingga ke depannya dapat meningkatkan setiap aspek yang ada di Polinela.
Aksi ini bukanlah agenda yang terjadwal, PAM juga bisa disampaikan 3 bulan sekali, 6 bulan sekali dan bukan hanya 1 tahun sekali. PAM diwadahi oleh Komisi IV Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) KBM Polinela, yang dibantu oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), serta mahasiswa Polinela.
Menurut Rony Hermansyah salah satu Mahasiswa Perkebunan mengatakan, PAM merupakan ajang silaturahmi antar mahasiswa dan birokrasi yang bertukar pemikiran dan menyampaikan keluh kesahnya di prodi masing-masing. “Ajang silaturahmi antara mahasiswa dan birokrasi, jadi pihak birokrasi membangun kampus bukan semata-ma-
ta pandangan mereka saja. Namun, ada hasil pemikiran mahasiswa terkait kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting bagi kemajuan proses pembelajaran, karena mahasiswa yang merasakan langsung di lapangan dan mahasiswa yang merasakan kebutuhannya, maka kemajuan yang diinginkan akan terealisasikan,” ungkapnya.
Salah satu Mahasiswa Perkebunan berpendapat bahwa, PAM ini dapat menambah wawasan perihal diskusi, komunikasi, pengalaman-pengalaman lobi mahasiswa.
“Bermanfaat pasti nya menambah wawasan prihal diskusi, komunikasi, pengalaman-pengalaman lobi mahasiswa, dari situ banyak hal kebermanfaatannya ketika dilakukan dengan cara yang benar,” katanya.
Bersamaan dengan itu ia juga berpendapat untuk tidak salah mengambil langkah demi kemajuan kampus. ”Langkah demo adalah langkah yang kurang baik bagi saya, karena terlihat buruk bagi instansi lain.
Terlihat jelas bahwasannya diskusi antara birokrasi dan mahasiswa sangat buruk. Alangkah baik nya PAM dibuat runtutan yang baik dan komunikasi yang baik untuk kemajuan Politeknik tercinta,” sarannya.
PAM tahun ini terlihat sepi peminat, yang seharusnya diinisiasi oleh mahasiswa agar timbulnya tuntutan-tuntutan baru. Aksi ini merupa-
kan ajang dimana seluruh elemen mahasiswa Polinela dan birokrasi bertemu dalam suatu keadaan yang tidak hanya menjadi rapat dengar pendapat, namun ada hasil pemikiran mahasiswa kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting bagi kemajuan proses pembelajaran.
Haryanti Sholehah, Wakil Gubernur HMJ Ekonomi dan Bisnis (Ekbis) menjelaskan, sepinya aksi ini dikarenakan keterlambatan yang seharusnya diadakan sebelum Pemira. “Sepinya minat itu mungkin karena waktunya kurang tepat, karena PAM itu kemarin disosialisasikan pada waktu yang seharusnya sudah masuk waktu Pemira,” pungkasnya.
Aprian Pratama, Presiden mahasiswa menanggapi sepinya PAM disebabkan kurangnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga yang menampung aspirasi mereka. “Mahasiswa tidak merasakan dampaknya, kawan kawan mahasiswa kurang percaya ada nya lembaga yang menaunginya, kurang percaya akan hadirnya lembaga yang bisa memperjuangkan kepentingan-kepentingan mereka,” katanya.
Ia juga menambahkan akan pentingnya organisasi. “Harusnya mereka sadar akan pentingnya organisasi, dan birokrasi. Organisasi merupakan sebuah tempat atau wadah untuk memanajemen sumber daya yang ada untuk tujuan bersama,” tegasnya.
Mahasiswa itu sendiri harus merubah mindset pola fikir mereka tentang peran dan fungsi mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran penting dalam segala aspek yang ada di kampus. Maka dari itu mahasiswa berhak menyampaikan aspirasi apa yang mereka rasakan di kampus. Aspirasi-aspirasi yang mereka sampaikan ditampung oleh lembaga-lembaga yang menanungi mereka.
Adil Darma Wibowo menjelaskan salah satu faktor sepinya kegiatan ini yaitu kurang nya ajak secara langsung dengan teman-teman yang lain. “Cara nya mengajak dengan ajakan langsung dengan pendekatan emosional dengan kawan-kawan yang lain, mungkin menurutku membuat mahasiswa menjadi simpati,” tuturnya.
Lembaga-lembaga yang ada di kampus juga harus memikirkan bagaimana caranya untuk mengajak mahasiswa-mahasiswa Polinela bergabung dalam aksi ini. Ketika mahasiswa itu memahami permasalahan yang ada di kampus, yang perlu kita benahi dalam diri mahasiswa itu akan timbulah namanya gejolak, rasa ingin tahu dan mencari tahu. Ketika sebuah persoalan itu menjadi menarik, menjadi membara, menjadi membakar hati, dan pikiran mahasiswa itu sendiri masih akan melakukan sebuah aksi mahasiswa yang memberikan sebuah propaganda. (*Kd Asti)
Reporter: Alfito Ramanda Bakti Kalina Tantri
Ilustrasi: Kurangnya Minat Mahasiswa Terhadap Kegiatan PAM./Foto: Dok. UKM Pers Sukma
Smart Urban Farming, Solusi Menanam Minim Lahan
Sukma_Polinela; Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela)
Magister Terapan Ketahanan Pangan, Mohamad Haris Imron S. Jaya, S.P., M.Tr.P sukses menciptakan
Smart Urban Farming Sistem Hidroponik Berbasis IoT melalui tesisnya yang berjudul ‘Respon Morfofisiologi dan Metabolit Sekunder Tanaman Selada pada Budidaya Sistem Hidroponik Indoor berbasis Internet of Things.
Haris menjelaskan awal dirinya menciptakan sistem urban farming tersebut karena berhubungan dengan pertanian kota. “Sistem Urban Farming sendiri kebetulan riset penelitian saya dari D3 sampai S1 itu memang hidroponik tapi untuk S2 berhubung ada pendekatan dengan pertanian perkotaan, kita lihat di sini pengembangannya dengan mengimplementasikan di kota-kota besar contohnya seperti Bandar Lampung. Kemudian riset topik ini juga mendukung pertanian 4.0 sebab pertanian dikaitkan dengan smart agriculture, dengan sensor dari situlah saya mulai berpikiran untuk melanjutkan ide-ide saya,” ujarnya.
Selama proses pembuatan tesis tersebut Haris ditemani oleh Dosen Pembimbing I Dr. T. Imam Sofi’i, S.TP., M.Si dan Pembimbing II Dr. Ir. Septafiansyah Dwi Putra, S.T., M.T. yang dalam penelitiannya mendapatkan support pembiayaan dari Tim Pembimbing serta beasiswa riset dari salah satu vendor Internet di Indonesia, dan berhasil mendapatkan apresiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi serta dikenal baik pada skala lokal maupun nasional.
Septafiansyah melanjutkan bahwa penelitian tersebut memberikan dampak yang positif bagi perkembangan ilmu dan disiplin
pada Polinela. “Tesis yang dilakukan oleh Haris merupakan riset dalam beberapa bidang disiplin ilmu, penggabungan antara disiplin ilmu pertanian, teknik, dan informatika. Penelitian tersebut dikerjakan oleh tim riset yang dibantu oleh Mahasiswa D4 dan D3 di Polinela. Sehingga terbentuk hierarki tim penelitian yang sangat baik,” katanya.
Smart Urban Farming sendiri merupakan solusi produksi sayuran yang menggunakan lahan tidak terlalu luas dengan sistem prototipe indoor farming yaitu melakukan penanaman di dalam ruangan. “Urban farming itu teknik budidaya, kita menerapkan teknologinya lalu digabungkan dengan indoor farming. Kita atur dengan target penggunaan LED sebagai pengganti dari cahaya matahari, kemudian sirkulasi pemupukannya menggunakan nutrisi ab mix lalu pengaturan sensor di situ baik sensor suhu, pelembab pada intensitas cahaya, lalu untuk proses pemupukan sendiri melakukan adanya algoritma. Tanaman yang ditanam adalah selada yang saya gunakan,” jelas Haris.
Keunggulan dari penerapan sistem ini yaitu luasan konversi dari lahan satuan hektar yang
dikaitkan dengan indoor farming yang dimana produktivitasnya
lebih cepat karena tidak terlalu memakan tempat, serta mengetahui berapa kebutuhan pencahayaan, target panennya di usia berapa, dan kandungan nutrisi yang ingin dioptimalkan.
Haris menyatakan bahwa terdapat 3 kajian yang menjadikan point tambahan dari Smart Urban Farming dalam pembuatan tesisnya. “Kalau punya saya, kelebihannya adalah ada 3 kajian penelitian baik dari aspek morfologi fisiologi dan metabolit sekunder. Untuk morfologi, di tanaman bagi kami nanti tanaman itu daunnya seperti ini, kemudian beratnya seperti ini, panjang daunnya seperti ini. Terus ada aspek fisiologinya nanti pada saat ditanam di indoor respon fotosintesis tanaman seperti apa, laju transpirasi tanamannya bagaimana tapi tidak lupa penelitian saya di compare dengan yang ada di Green House yang di luar dengan cahaya matahari, kemudian ada kajian meliputi aspek metabolit sekunder,” ujarnya.
Namun karena adanya penggunaan LED dalam proses sistem ini menjadikan suatu rintangan bagi Haris bagaimana masyarakat berpikir atas sistem yang ia ciptakan.
“Untuk kelemahannya sendiri di sini karena biaya penggunaan LED ini mahal. Jadi sebelumnya, penelitian saya menggunakan LED dengan yang ada di pasaran, misalnya masyarakat berpikir indoor farming pasti mahal menggunakan banyak biaya, tapi kita mencoba untuk memberikan solusi salah satunya menggunakan LED yang ada di pasaran harganya lebih murah. Kalau dari tesis saya memang 2 kali percobaan, yang pertama menggunakan LED yang ada di pasaran yang kemudian lampunya khusus di desain untuk tanaman. Jadi kita sudah tahu komposisi cahaya yang akan diserap oleh tanaman,” paparnya.
Sementara ini, Smart Urban Farming dalam pengembangan lebih lanjut terdapat alat atau prototipe farming yang sudah dilakukan otomatis pada saat proses pemupukan, dan semua sensor baik cahaya, suhu, dan kelembaban akan ikut serta dibuat otomatis tidak hanya melakukan monitoring saja.
Ia juga menambahkan harapannya kepada Mahasiswa Polinela untuk menciptakan produk-produk unggulan melalui kolaborasi antar Program Studi (prodi). “Harapan yang paling besar bagi saya terkait karena kita ini Politeknik harus bisa menciptakan produk-produk unggulan, saya berharap mahasiswa mempunyai kapasitas bisa menerapkan karena setiap prodi ini punya nilai unggul. Kalau untuk era sekarang harus kolaborasi ya, baik yang Perikanan maupun Peternakan jadi tidak melulu dari satu pihak, tetapi melibatkan dua pihak. Kalau untuk pengembangannya nanti pasti bisa menghasilkan karya dan mengharumkan nama Politeknik di kancah nasional maupun internasional,” tuturnya.
Septafiansyah turut menyampaikan harapannya terhadap Mahasiswa Polinela untuk selalu berjuang seperti apa yang Haris Imron lakukan. “Semoga muncul Mahasiswa Polinela yang berjuang seperti yang Haris lakukan. Kunci dari semua kegiatan adalah komunikasi yang baik dan intensif,” harapnya. (*Dyanita)
Reporter: Jevi Adriansyah
Galih Ahmad Fadilah
Prototype Dan Hasil Sayur Dari Smart Urban Farming Sistem Hidroponik, Selasa, 7 Februari 2023 | Perssukma.id/DOK. UKM PERSSUKMA
“Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang tak kunjung pernah dimulai.”
_ JRR Tolkien
Start-Up Baru Polinela
gan Bank Indonesia dalam hal on boarding UMKM, itu untuk paling dekat soal yang lebih jauh lagi nanti terdapat pelatihan-pelatihan seperti sebelumnya,” sampainya.
Sukma_Polinela; Program Studi (Prodi) D3 Manajemen Informatika (MI) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) perdana melakukan pembukaan Informatic Business Center (IBC) akhir 2022. IBC ini merupakan Teaching Factory (TeFa) di bawah naungan Prodi MI, pertama kali diinisiasi oleh para Dosen Prodi MI untuk mendirikan TeFa yang bertujuan menjadi wadah yang bisa menjembatani kebutuhan Industri dengan Akademik.
Tri Sandhika Jaya, Ketua IBC mengatakan bahwa launching perdana ini dilakukan pada akhir tahun 2022. “Sebenarnya kalau launching resmi sudah dibuka akhir tahun kemarin setelah rapat prodi lalu dilakukan pengesahan dan langsung ditunjuk ketuanya siapa, jadi langsung diurus Surat Keterangan (SK), saya lupa tanggalnya tapi launching dilakukan di bulan November rapat prodi. Ketuanya saya dan sekretaris nya itu Pak Panji, jadi kami berdua yang diamanahi prodi untuk mengawal TeFa IBC ini,” tuturnya.
Sasaran IBC ini adalah masyarakat umum dari semua kalangan, tidak hanya Civitas Akademika dan tidak hanya khusus Prodi MI tapi terbuka untuk semua Prodi di Polinela. Saroni, sebagai peserta IBC Prodi Produksi Manajemen Industri Perkebunan (PMIP) mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan ini karena ingin mendalami tentang Information and Technology (IT).
“Saya ingin belajar mendalami tentang IT, karena saya punya tujuan ingin membuka bisnis dibidang online atau pasar online dimana serba digital ini kita bisa mendapatkan uang dari rumah,” ucapnya.
Panji Andhika Pratomo, salah satu pengajar TeFa IBC mengungkapkan perkembangan IBC untuk menjaring lebih banyak para mahasiswa yang berpotensi untuk memasuki bidang-bidang lainnya.
“Saat ini karena kita memasuki tahun akademik baru di semester genap tepatnya di masa depan kita akan merekrut lebih banyak para mahasiswa yang berpotensi untuk memasuki bidang-bidang lainnya, kalau sebelumnya di suatu libur perkuliahan kemarin kita melaksanakan latihan wordpress, ke depannya ada beberapa pelatihan-pelatihan lagi yang akan di laksanakan berikut nanti walaupun dapat kita akan melaksanakan proyek,” ungkap Panji.
Ketua IBC mengatakan para peserta acara tidak hanya berasal dari Prodi MI, tapi terbuka secara umum. “Semua boleh ikut tidak hanya Prodi MI jadi misalnya ingin belajar pengelolaan administrasi web silahkan nanti ada kelasnya nanti disiapkan jadi tidak terbatas, intinya kalau kami targetnya masyarakat umum,” tuturnya.
Salah satu peserta yang mengikuti pelatihan IT perdana sebanyak 3 kali pertemuan pada 06-08 Febru-
ari 2023, Cindy Febriantika, mengatakan pelatihan tersebut sangat membantu mengenai eksplorasi kreatif serta penjelajahan website “Tapi untuk pelatihannya benar bermanfaat sekali. tidak susah seperti coding sih, jadi asik aja. Dari sini kita jadi bisa buat dan mengerti bagaimana cara membuat website yang bagus,” ucapnya.
Kegiatan IBC ini mulai berjalan awal tahun 2023 dengan beberapa kegiatan yang terbuka untuk masyarakat umum serta Civitas Akademika yang bisa turut andil dalam jalannya acara. Kegiatan yang dilakukan IBC ini berupa pelatihan IT, pengembangan software developer, penerapan sistem Internet of Things (IoT), serta lainnya.
Ketua IBC memaparkan terkait skema pelatihan diawal akan diselenggarakan secara hybrid “Skema awal untuk yang bisa berkesempatan ada waktu datang tapi kita juga memberi kesempatan yang ingin pelatihan tapi tidak dapat hadir secara langsung,” ucapnya.
Bersamaan dengan itu, Panji menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan planning terencana dalam pengejaran target. “Saat ini sudah on the track, jadi kita kerja sudah sesuai dengan alur prosedur yang sudah di siapkan dan dibuat, serta nanti kita akan mengejar target lebih tepatnya. Target terdekat nya saat ini adalah kerja sama den-
Antusiasme peserta acara cukup tinggi dalam mengikuti rangkaian kegiatan IBC khususnya Mahasiswa Prodi MI, namun karena masih tergolong baru dan diharapkan kegiatan ini akan terus berkembang, sehingga TeFa ini dapat menjadi wajah baru bagi Prodi MI. Meskipun terdapat beberapa kendala, Cindy mengungkapkan sangat antusias dalam mengikuti jalannya pelatihan ini. “Senang sekali, saya bela-belain ke Bandar Lampung lagi untuk ikut IBC, tapi ada juga yang tidak berangkat karena sudah pulang kampung, sehingga kendalanya di biaya,” ujarnya.
Tri menantikan agar kampus dapat mulai mendirikan Start Up melalui berjalannya kegiatan ini. “Semoga IBC ini bisa menjadi Start Up IT yang berasal dari kampus, karena selama ini Start Up digawangi bukan mulai dari kampus, jadi saya harap kita bisa mengawali semua dari kampus dan semua sumber dayanya dari kampus yang kita punya,” tuturnya.
Panji serta menimpali harapannya agar IBC bisa memiliki banyak projek yang dapat diikuti mahasiswa serta memberikan dampak yang positif. “Harapannya IBC bisa dapat banyak projek bisa mengikutikan banyak mahasiswa kemudian bisa bermanfaat baik dari finansial maupun non finansial untuk semua warga IBC nantinya,” tutupnya. (*Yesha)
“Kita harus berarti untuk diri kita sendiri dulu sebelum kita menjadi orang yang berharga bagi orang lain.”
_Ralph W. Emerson
Reporter: Arief Prayoga Puput Sugandari
Pemberian Materi Kepada Peserta Pelatihan IBC di Gedung KHD, Senin, 20 Februari 2023 | Perssukma.id/Dok. Eri Kurniawan
Ragam Olahan PPA, Bahan Dasar Kopi Paling Diminati
Sukma_Polinela; Hasil olahan yang dihasilkan dari Program Studi (Prodi) Pengolahan Produk Agroindustri PPA ini cukup beragam apalagi dibidang non pangan seperti sabun, lulur kopi, scrub, pelembab bibir, hand cream, hand sanitizer, pewangi ruangan, lilin aromaterapi, sarung tangan dari lateks, seal gas, step motor, briket, biodiesel, etanol, rope dan lain-lainya. Dan ada dibidang pangannya seperti kopi yang saat ini dikenal dengan Dip kopi, kopi roasting, kopi bubuk, kopi aneka rasa, mayones, margarin, minyak sawit merah, minyak goreng, dan masih banyak lagi karya dosen serta mahasiswa lainnya. Dari banyak hasil produk yang dihasilkan Prodi PPA tersebut, yang banyak diminati adalah olahan dari kopi yaitu Dip kopi, kopi roasting, kopi bubuk dan kopi aneka rasa.
Saat ini Prodi PPA memiliki 4 mitra industri yaitu PT. Agri Lestari Nusantara, PT. Great Gian Foods, PT. Natura Perisa Aroma dan Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industi (BSPJI) Palembang, dan beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi binaan beberapa dosen di Prodi.
Taufik Nugraha Agassi, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) PPA menjelaskan, bahwa tiap mata kuliah ditargetkan menghasilkan minimal 1 produk unggulan. Mata kuliah yang memiliki praktikum biasanya membuat lebih dari 2 produk tiap semesternya. Untuk mata kuliah yang berfokus manajemen juga menghasilkan produk berupa rekomendasi solusi dari studi kasus tertentu. “Tiap semester Penanggung Jawab (PJ) matakuliah akan berdiskusi dengan tim teaching untuk merencanakan luaran perkuliahan berupa produk. Produk ini bisa sama tiap angkatan atau bisa berbeda, disesuaikan dengan permintaan pasar, tren pasar, kebaruan teknologi, peralatan yang ada di laboratorium dan bujet praktikum,” tuturnya.
Kaprodi PPA tersebut juga menambahkan harapannya bahwa produk yang dihasilkan memperoleh sertifikat dari badan penyelenggara yang diakui negara. “Harapannya produk yang dihasilkan dapat memperoleh sertifikasi dari badan penyelenggara yang diakui negara,” ujar Taufik.
Kurnia Rimadhanti, Dosen Prodi PPA juga menjelaskan, bahwa untuk setiap kelompok di satu praktikum ha-
rus menghasilkan minimal 1 produk. “Kendala pada alat karena alat masih sangat terbatas yang ada di lab agroindustri, tetapi alhamdulillah dengan keterbatasan fasilitas yang ada di lab, Prodi PPA bisa menghasilkan produk yang baik dan inovatif,” tambahnya. Begitu pula Febri, Mahasiswa Angkatan 21 mengatakan di setiap angkatan tentunya produknya sama karena itu yang menjadi praktikum, tetapi dari Mahasiswa bisa membuat inovasinya sendiri dengan bahan baku yang ada seperti untuk praktikum, yang harapannya mungkin kedepannya akan banyak produk yang dihasikan dari mahasiswa PPA itu sendiri. “Sejauh ini belum ada untuk target ketika tiap semester harus berapa produk, tetapi di setiap semester tentunya akan ada hasil dari praktikum yang harus dibuat dan bisa menjadi produk” ujar Febri.
Febri mengatakan jika produk yang dihasilkan kebanyakan dari bahan kopi karena bahan tersebut mudah didapatkan. “Dari hasil produk yang dihasilkan kebanyakan dari bahan kopi karena mudah didapatkan dan mudah di inovasikan tidak hanya di pangan tetapi di non pangan juga sangat banyak,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan minuman kopi tersebut. “Jadi kalau untuk kopi ada yang bisa langsung dibuat minuman dan ada yang dibungkus seperti kemasan kopi pada umumnya. Untuk proses pembuatannya tidak jauh
beda dengan kopi-kopi yang ada, dari Prodi PPA menggunakan kopi yang mutunya bagus serta memakai jenis kopi robusta dan arabika yang ada di Lampung. Prosesnya di mulai dari pascapanen kopi dipilih yang tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda yang berwarna merah, lalu biji kopi di sortasi yang di mana proses tersebut menentukan biji kopi yang kecil, besar, maupun yang rusak itu dipisahkan dari kotoran atau ranting pohon. Setelah itu dijemur dahulu kemudian setelah kering lalu disangrai, di proses penyangraian itu ada tingkatannya yang di mana ada medium, dark, dan brown. Yang banyak diminati itu mungkin yang medium karena kopi medium tidak terlalu pahit. Kemudian setelah disangrai yaitu penggilingan, di proses tersebut ada tingakatan juga yaitu halus, sedang dan kasar. Terakhir yaitu proses pengemasan dan sudah siap disajikan,” tambahnya.
Proses pembuatan tiap produk berbeda-beda. Proses pembuatan dimulai dari penyiapan dan penanganan bahan baku, selanjutnya ada proses pra pengolahan disesuaikan dengan produknya. Setelah itu baru proses pengolahan dan akhir dari seluruh rangkaian proses adalah proses pengemasan produk.
Dosen Prodi PPA tersebut juga mengatakan jika kopi bubuk dan Dip kopi pemasarannya sudah luas, sedangkan untuk produk yang lainnya
pemasaran nya hanya sekitaran kampus. “Kalau kopi bubuk dan Dip kopi pemasarannya sudah luas ya hingga keluar lampung, untuk produk yang lainnya pemasaran nya hanya sekitaran kampus saja,” tutur Kurnia. Mahasiswa tersebut mengatakan jika ada kendala mengenai fasilitas laboratorium dan alat yang dipakai untuk membuat produk. “Jika kendala tentunya ada apalagi soal alat karena terkadang untuk di lab agroindustri sendiri masih ada alat yang kurang baik untuk membuat produk dan praktikum sehingga harus ke lab lain untuk meminjam alatnya kalau untuk bahan karena kita di pertanian cukup banyak mungkin kalau untuk bahan bisa dibilang mencukupi hanya untuk alat saja yang kurang menurut saya,” tambah Febri.
Febri juga berharap, dengan inovasi-inovasi yang diciptakan oleh Mahasiswa PPA tentunya agar Prodi PPA banyak yang tahu. “Untuk segala fasilitas yang menunjang perkuliahan bisa dilengkapi, bisa mendapatkan ruangan kuliah, dan bisa lebih berkembang lagi dengan inovasi-inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa PPA tentunya agar Prodi PPA banyak yang tau bahwasanya prodi ini memiliki prospek yang luas nantinya dan yang terakhir semoga kedepannya Prodi PPA semakin unggul dan berkualitas,” tutupnya. (*Juwita)
Reporter: Dyanita Navisa Cahyani
M. Gilang Riski Pasya
Dua Mahasiswa Memperlihatkan Produk Hasil Olahan Prodi PPA, Senin, 6 Maret 2023 | Perssukma.id/DOK. UKM PERSSUKMA
Penuhi Syarat Jadi UKM, KMHIPO Bangun Sekret
tu, untuk itu urusan MPM lagi,” jawab Agung Adi Candra, saat ditanya kelanjutan setelah sekret tersebut telah selesai dibangun.
Terkait hal tersebut, dijelaskan oleh Riyan Mahendra selaku Ketum MPM periode 2022-2023, MPM sendiri sudah mendengar terkait KMHIPO yang sedang membangun sekret, namun tetap belum dapat dipastikan keputusan akhir terkait KMHIPO akan menjadi UKM-P. “Sudah, kita liat juga progresnya hampir jadi, mungkin nanti koordinasikan lagi bagaimana dan tanggal jadinya kapan, nanti kita urus berkas selanjutnya apa saja yang kurang, bagaimana nanti kita ngobrol-ngobrol sama mereka,” ucapnya.
Sukma_Polinela; Komunitas merupakan suatu kumpulan mahasiswa yang memiliki kesamaan untuk mewujudkan suatu hal yang lebih baik, bahkan sudah mempunyai struktur keorganisasian serta kegiatan rutin, sedangkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah sebuah organisasi intra pendidikan dengan tujuan sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan keahliannya dengan bantuan sumber daya yang ada. Khususnya di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) UKM memiliki status lebih tinggi dari komunitas.
Polinela juga memiliki UKM Percobaan (UKM-P), yaitu komunitas yang sedang mengajukan untuk menjadi suatu UKM. Perihal ini, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) memiliki peraturan AD ART 2013 berisikan bahwa komunitas yang ingin mendaftar sebagai UKM-P wajib mempunyai kesekretariatan (sekret). Hal ini merupakan persyaratan yang selama ini menjadi permasalahan dalam komunitas Polinela yang ingin mengajukan komunitasnya menjadi UKM-P.
Salah satu komunitas Polinela yang mendaftar sebagai UKM-P adalah Komunitas Mahasiswa
Hindu Polinela (KMHIPO) yang beberapa tahun terakhir berusaha untuk mendirikan sebuah sekret, lalu sempat berkeinginan membeli tanah dengan menggunakan pendanaan pribadi dari komunitasnya, namun tidak disetujui oleh pihak kampus. Pada tahun ini, mereka diberikan lahan dari Polinela untuk membangun sekret tersebut, meskipun untuk pembiayaan pembangunan menggunakan pendanaan pribadi KMHIPO.
Hal tersebut diperkuat dengan bukti bahwa, KMHIPO telah mendapatkan surat balasan dari Wakil Direktur (Wadir) 3, Agung Adi Candra terkait pemberian izin untuk mendirikan bangunan sekret dengan syarat:
1. Bentuk bangunan agar disamakan dengan bangunan ormawa yang ada.
2. Digunakan untuk adminitrasi calon UKM/Komunitas.
3. Gedung tersebut akan dihibahkan ke Polinela dengan berita acara.
4. Dilarang ada tulisan identitas agama terkait.
Pendanaan pembangunan sekret tersebut menggunakan pendanaan pribadi tanpa ada bantuan dari pihak kampus. “Untuk pembangunan ini berasal dari pendanaan sendiri,
tidak ada bantuan dari kampus,” tegas Wayan Erico, Ketua Umum (Ketum) KMHIPO periode 2021-2022.
Tidak jauh berbeda dengan Wayan, Agung Adi Candra menjelaskan bahwa tidak ada pendanaan untuk pembangunan sekret. “Kebetulan, semenjak covid-19 masuk tahun 2019 Politeknik secara khusus dan seluruh Satuan Kerja (Satker) di negara kita tidak ada yang namanya biaya pembangunan, termasuk biaya perawatan,” katanya.
Wayan Subawe, Ketum KMHIPO periode 2022-2023 mengungkapkan saat ini perkembangan pembangunan sekret KMHIPO sudah selesai di bagian tembok, akan dilanjut di bagian atap serta pemasangan keramik. Namun, disuasana libur semester ganjil ini, pembangunan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan pada akhir Februari. “Untuk kendala astungkara tidak ada, hanya saja saat ini masih suasana libur jadi semua anggota termasuk saya sedang di kampung, kemungkinan akhir Februari akan dilanjut pembangunannya,” ujarnya.
KMHIPO belum bisa dipastikan menjadi salah satu UKM-P di Polinela. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Pudir 3. “Belum ten-
Riyan juga menjelaskan bahwa belum dapat ditentukan persyaratan maupun tahapan selanjutnya untuk KMHIPO menjadi UKM-P. “Kalau untuk tahap selanjutnya saya tidak bisa memastikan, karena itu kembali lagi ke kondisi mereka, kurangnya apa saja, jika kurangnya sekret saja mungkin tidak ada tahap lagi,” jelasnya. Agung juga menyampaikan harapan untuk KMHIPO ke depannya. “Harapan saya KMHIPO nanti bisa menjadi perpanjangan tangan Polinela dalam rangka menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri, bagi teman-teman yang beragama Hindu, tetapi tetap saja aktivitasnya tidak hanya aktivitas individu agama Hindu,” tuturnya. Ketum MPM, Riyan Mahendra berharap agar komunitas lain yang ingin mendaftar sebagai UKM-P untuk lebih banyak berkomunikasi dengan MPM, terkait apa saja yang diperlukan dan yang dibutuhkan nantinya. “Harapannya untuk komunitas lebih banyak berkomunikasi dengan MPM, mereka maunya apa dan kurangnya apa, jadi jangan terjadi miskomunikasi seperti kemarin ada pemberontakan tentang kenapa tidak bisa jadi UKM-P,” jelasnya. Berdasarkan penuturan dari Riyan, hal tersebut dilakukan agar komunitas yang ingin mendaftar UKM-P dapat berdiskusi dan mempersiapkan dari awal supaya nantinya saat pelaksanaan UKM-P tidak menimbulkan kebingungan. (*Kd Asti)
Reporter: Siti Marwiyah
Mafruhatul Unaefah
Seorang Mahasiswa sedang Melihat Keadaan Sekret yang Sedang di Bangun, Sabtu, 4 Maret 2023 | Perssukma.id/Dok. UKM Pers Sukma
Kampus II Lampung Tengah, Jadi Apa?
Sukma_Polinela; Apakah kalian mengetahui bahwa Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mempunyai kampus kedua? Mungkin sebagian besar dari kita belum mengetahui keberadaan kampus tersebut, kampus yang terletak di Kabupaten Lampung
Tengah, tepatnya di Jalan Lintas Sumatera No.45, Kecamatan Gunung
Sugih tersebut merupakan salah satu Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang dahulunya disebut dengan Prodi di Luar Domisili (PDD). Pada saat itu Polinela ditugaskan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sejak tahun 2014, dan untuk lokasi gedung kuliah berada bersamaan dengan gedung milik Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Tengah.
Program menteri tersebut merupakan salah satu upaya mendukung peningkatan akses warga negara pada pendidikan tinggi yang bermutu, sumber belajar harus didekatkan dengan domisili peserta didik. Hal ini tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Republik Indonesia No. 30 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Program Studi (Prodi) di Luar Domisili Perguruan Tinggi.
Agung Adi Candra, Pembantu Direktur (Pudir) 3 mengatakan Polinela setidaknya memiliki 9 Polinela PDD yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. “PDD Polinela berada di Cianjur, Bengkulu, Mentawai, dan Lampung Tengah,” ucapnya.
Agung turut mengatakan bahwa dalam perjalanan beberapa PDD itu hanya ada satu yang layak dari kementerian untuk menjadi akademik komunitas bernama Akademik Komunitas
Negeri (AKN), yaitu PDD yang terletak di Rejang Lebong dan Bengkulu, sisanya yang tidak layak atau tidak memenuhi syarat itu kemudian diserahkan ke perguruan tinggi untuk dijadikan PSDKU. Dari hasil evaluasi selanjutnya PSDKU yang berada di Lampung Tengah dijadikan sebagai kampus kedua dengan alasan jarak yang terjangkau. “Karena Lampung
Tengah ini adalah PDD yang menjadi PSDKU Polinela dan jaraknya terjangkau dari Polinela Pusat sehingga kita jadikan kampus kedua,” ujarnya.
Untuk penerimaan mahasiswa dimulai sejak tahun 2017 dan prodi yang terdapat di kampus kedua antara lain Prodi Manajemen Informa-
tika (MI) dan Akuntansi Perpajakan, untuk dosen pengajar berasal dari Polinela Pusat sedangkan mahasiswanya berasal dari daerah Lampung Tengah.
“Prodi yang dulu di PDD ada 2 prodi yaitu Prodi MI dan Akuntansi Perpajakan, untuk dosen tetap dari Polinela, dan mahasiswa berasal dari daerah sekitar kampus tersebut,” ungkap Agung.
Para mahasiswa yang berkuliah di kampus kedua dipindahkan ke kampus pusat pada semester ganjil 2022/2023, hal ini dibenarkan oleh Damayanti, Kepala Program Studi (Kaprodi) Akuntansi Perpajakan, ia tidak mengetahui mengapa mahasiswa dipindahkan ke kampus pusat terkhususnya mahasiswa Prodi Akuntansi Perpajakan, namun dia beranalisa penyebab kepindahan tersebut diakibatkan belum kondusif dan kurang efektif. “Jika kita analisis mahasiswa belum kondusif kalau harus kuliah di Lampung Tengah karena jumlah mahasiswanya yang sedikit kalau di haruskan kuliah offline kurang efektif ya,” tuturnya.
Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan dari salah satu Mahasiswa Prodi Akuntansi Perpajakan angkatan 2021, Chindyana Larossa, mengungkapkan bahwa untuk angkatan ia sendiri totalnya hanya berjumlah
hitungan jari saja. “Kalau yang angkatan 2021 ada 6 mahasiswa saja,” ucapnya.
Selama Larossa berkuliah disana, ia berpendapat atas kurangnya fasilitas yang ada di kampus tersebut. “Kalau untuk fasilitasnya kurang sih, sebaiknya ditambah lagi kelasnya, untuk ruangan belajar mungkin perlu diganti kursi nya, dan ditambah pendingin ruangan, supaya mahasiswa belajar dengan nyaman dan efektif,” pungkasnya.
Yunita, Mahasiswa Prodi MI menimpali hal yang serupa, ia mengatakan keefektifan pembelajaran juga kurang dikarenakan para Dosen Polinela Pusat tidak dapat hadir secara langsung ke kampus kedua. “Untuk perkuliahan disana kekurangannya dosen tidak bisa hadir secara langsung ke kampus Lampung Tengah, jadi pada saat itu semua perkuliahan online melalui zoom meeting, kemudian untuk fasilitas disana kurang memadai mulai dari gedung kuliah yang hanya di lantai 2 sedangkan di lantai 1 itu Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda),” tambahnya.
Pudir 3 memberikan alasan mengapa para mahasiswa dipindahkan ke kampus pusat, dikarenakan kampus kedua tersebut berjalan tidak baik seh-
ingga ditawarkanlah para mahasiswa di sana untuk pindah ke kampus pusat. “Dalam perjalanannya jumlah pendaftar mahasiswa yang berada disana semakin menyusut sehingga jumlahnya menjadi tidak ekonomis dalam pelaksanaannya sehingga mahasiswa di sana ditawarkan untuk kembali ke kampus induk karena jaraknya tidak terlalu jauh, akhirnya mereka bersedia,” ucapnya.
Ia pun menambahkan bahwa untuk sekarang kampus kedua dibekukan dengan alasan operasional. “Dan kampus kedua untuk ini sementara di bekukan karena tidak ekonomis secara operasional, dan kedepannya belum tahu kapan beroperasi kembali.” tutupnya. (*Dyanita)
Reporter: Andri Febriyadi Putra
I Putu Aditya Pramana
Tampak Depan Gedung Polinela Dua di Lampung Tengah, Kamis, 16 Februari 2023 | Perssukma.id/Dok. UKM Pers Sukma
“Orang yang berani berkata terus terang, adalah orang yang mendidik jiwanya sendiri untuk merdeka.”
_Buya Hamka
Tips Hemat Ala Anak Kos
Sukma_Polinela; Halo semuanya!!!
Apa kabar? Pasti baik-baik aja dong, balik lagi nih, sama kita dari Pers SUKMA. Awal-awal kita akan bahas tentang anak kos yang jauh dari orang tuanya, merantau, dengan kepentingan untuk mengejar pendidikan dengan berkuliah. Biasanya pasti anak kos ini full senyum kalau awal bulan. Tapi, kalau akhir bulan gimana ya? Hmm, kita sering dengar ya kalau uang yang dikasih untuk sebulan itu enggak cukup, lalu bagaimana ya cara mengaturnya? Bagaimana memecahkan masalah tersebut? Kita akan sharing tentang hemat ala anak kos. Disimak ya guys!
1. Buat Catatan Pengeluaran
Tips pertama yang harus dilakukan adalah membuat catatan pengeluaran. Pengeluaran ini termasuk semua uang yang kamu keluarkan, mulai dari biaya makan, mencuci baju, keperluan kuliah dan kebutuhan mendadak lainnya. Setiap pengeluaran yang kamu keluarkan itu harus memiliki anggaran biaya keluar masuk, agar tidak terjadi pengeluaran ke dalam hal yang tidak penting, sehingga catatan keuanganmu menjadi terarah.
2. Belajar Masak Sendiri
Struggle anak kos selain dalam masalah biaya, juga masalah makanan. Terkadang, karena malas untuk masak ketika lapar, jalan ninja anak kos adalah membeli ayam geprek dengan harga perporsi Rp10.000,- atau lebih memilih pesan makanan secara online. Tanpa disadari setiap makanan yang kita beli di luar, membuat biaya makan jadi membengkak, menyebabkan terjadinya defisit biaya pengeluaran kamu. Maka, hendaknya kamu belajar memasak agar lebih menghemat. Dengan memasak sendiri juga, kamu lebih tahu kandungan makanan yang kamu makan.
3. Bawa Uang Secukupnya Ketika Bepergian
Membawa uang sedikit atau seperlunya saat bepergian sangat berpengaruh dalam menghemat uang bulanan kamu. Terkadang, kita tanpa sadar membeli barang yang tidak diperlukan. Untuk itu, alangkah baiknya kita memegang uang yang cukup atau pas. Hal ini dapat membantu kamu untuk menahan agar
tidak membeli barang-barang atau hal lainnya yang dapat menyebabkan keborosan ketika bepergian.
4. Atur Nafsu Membeli Camilan Mahasiswa suka sekali jajan. Belum lagi posisi kampus Polinela dekat dengan beraneka ragam penjual jajanan. Kamu harus bisa menahan nafsu kamu dalam membeli camilan, agar tidak terjadi pemborosan di uang bulanan kamu, atau kamu bisa membeli camilan yang mengenyangkan sehingga dapat menahan rasa lapar berlebihan.
5. Mencuci Baju Sendiri
Selain memiliki waktu yang sedikit, tenaga mahasiswa juga sudah habis dalam kegiatan perkuliahan, terkadang keperluan pribadi jadi terbengkalai. Termasuk mencuci pakaian, biasanya mahasiswa memilih jalan cepat yaitu dengan cara Laundry yang membuat biaya tambahan menjadi lebih banyak. Disarankan ketika kamu akan menghemat biaya bulanan kamu, lebih baik mencuci baju sendiri.
6. Jangan Sering Membuka
E-Commerce
Platform e-commerce sungguh menggoda ketika anak kos tidak ada kerjaan, e-commerce menjadi pelarian. Menjadi jiwa konsumtif dalam membeli barang menjadi salah satu
faktor pemborosan keuangan bulanan. Sebaiknya, jangan sering-sering membuka aplikasi oren ya temanteman, demi kesejahteraan pemasukan kita.
7. Hindari Nongkrong Setiap Hari
Nongkrong atau nongki-nongki cantik sudah menjadi kebiasaan atau menjadi list dalam kegiatan seseorang. Bener sih, nongkrong terkadang membantu menghilangkan beban sejenak apalagi bersama teman-teman. Tapi, ternyata tidak sedikit biaya yang dikeluarkan selama nongkrong, belum uang makan dan minumannya. Ditambah lagi nongkrong di café kekinian sekarang ini merogoh kantong mahasiswa. Boleh yaa nongkrong, tapi jangan setiap minggu supaya tidak boros.
8. Membawa Bekal
Membawa bekal dari kos dapat membantu menghemat uang bulanan kamu karena kamu terhindar dari membeli makan di kantin atau jajan di luar. Tidak ada salahnya membeli makan di kampus, tapi tidak salah juga kamu dapat membawa bekal karena selain higienis, dapat juga menghemat uang jajan kamu. Untuk bekal sendiri, kamu dapat melihat atau browsing di me-
dia sosial tentang resep-resep menu hemat yang enak.
9. Membawa Tumbler Minum Air putih merupakan salah satu kebutuhan bagi tubuh. Untuk itu, kamu harus banyak minum air putih apalagi selama menjalani kegiatan perkuliahan. Maka disarankan kamu untuk membawa tumbler atau botol minum sendiri untuk tidak membeli air putih kemasan yang justru menambah pengeluaran kamu.
10. Membeli Printer Sendiri Printer atau alat mesin print kertas sangat dibutuhkan oleh pelajar dan mahasiswa. Banyak tugas-tugas yang memerlukan mesin printer. Kamu bisa menghemat uang fotokopi dengan membeli printer sendiri. Tentunya, dengan menabung ya teman-teman supaya tidak memberatkan orang tua juga. (*Yesha)
Reporter : Hanysa Fridiandita Alif Zhofirul Umam
Tips: Anak Kost Bingung Antara Masak Atau Beli/Foto: Dok UKM Pers Sukma
“Jika itu penting bagimu, kamu akan menemukan caranya.”
_Charlie Gilkey
ChatGPT, ChatBot Jenius Serba Bisa
Sukma_Polinela; Artificial Intelligence (AI) adalah bidang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin atau program komputer dapat meniru atau menirukan perilaku manusia dalam memproses informasi atau menjalankan tugas tertentu secara otomatis.
Tujuan utama dari AI adalah untuk menciptakan mesin atau program yang dapat memproses dan memahami informasi, membuat keputusan berdasarkan informasi yang tersedia, dan belajar dari pengalaman. Beberapa contoh aplikasi AI adalah asisten virtual seperti Siri dan Alexa, kendaraan otonom, analisis data, dan pemrosesan bahasa alami.
Pada awalnya istilah AI diciptakan oleh John McCarthy, Marvin Minsky, Nathaniel Rochester, dan Claude Shannon ketika mengadakan Konferensi Dartmouth pada tahun 1956. Pada tahun 1960 AI digunakan dalam aplikasi seperti pengolahan bahasa alami dan pemrosesan gambar. Sayangnya pada tahun 1970-an perkembangan AI lamban dikarenakan kurangnya data dan kekuatan komputasi.
Mulai berkembangnya AI dimulai pada tahun 1997 Deep Blue , komputer catur buatan IBM berhasil mengalahkan juara dunia catur, Garry Kasparov. Kemudian, pada tahun 2011, IBM Watson, sistem AI yang mampu memproses bahasa alami, memenangkan kompetisi Jeopardy! yang diadakan oleh stasiun televisi Amerika Serikat.
Pada masa kini teknologi semakin berkembang teknologi AI juga berkembang sangat pesat dan telah digunakan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, otomotif, manufaktur, dan finansial. Perkembangan AI akan terus membawa perubahan besar dalam cara kita bekerja, hidup, dan berinteraksi satu sama lain.
Perkembangan AI sangatlah pesat, teknologi yang sedang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini adalah ChatGPT (Generative Pre-training Trans -
former) ChatGPT adalah open AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan untuk menajawab banyak pertanyaan.
Pada awal sejarah ChatGPT dimulai pada tahun 2018 ketika OpenAI merilis model bahasa alami pertamanya, yaitu GPT-1 Kemudian, pada tahun 2019 OpenAI merilis GPT-2 yang memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan teks yang mirip dengan tulisan manusia. Pada tahun 2020, OpenAI merilis GPT-3 yang memiliki kemampuan yang lebih canggih dalam memahami bahasa manusia dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di bidang kecerdasan buatan, termasuk chatbot.
Dalam pengembangan ChatGPT, OpenAI menggunakan teknologi deep learning dan memanfaatkan jumlah data yang sangat besar untuk melatih model. Model ini dilatih dengan lebih dari 45 terabyte data teks dari berbagai sumber seperti buku, artikel, dan website. Hal ini memungkinkan ChatGPT untuk memahami bahasa manusia dengan sangat baik dan memberikan jawaban atau solusi yang lebih akurat.
Fungsi dari ChatGPT adalah untuk membantu pengguna da -
lam berkomunikasi dengan mesin menggunakan bahasa manusia sehari-hari. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan atau permintaan dalam bahasa alami dan ChatGPT akan mencoba memberikan jawaban atau solusi yang paling tepat berdasarkan pemahaman bahasa manusia yang dimilikinya.
ChatGPT juga dapat digunakan untuk membantu dalam berbagai kebutuhan ataupun keperluan dalam kehidupan sehari-hari, Berikut beberapa contoh dalam penggunaannya
1. Menerjemahkan bahasa: ChatGPT dapat menerjemahkan dari bahasa asing menjadi Bahasa Indonesia.
2. Pencarian informasi: ChatGPT juga dapat digunakan untuk mencari informasi seperti tempat wisata,film, restoran di sekitar daerah,dan lainlain.
3. Membantu seorang programmer menyelesaikan isu code: ChatGPT dapat berkontribusipermasalahan code. Cukup dengan input yang di debug dan kamu tinggal menunggu hasilnya
4. Menulis esai: jika anda ingin membuat suatu esai, tetapi butuh mempelajari referensi dulu.
5. Menjawab soal matematika: ChatGPT dapat menyelesaikan
soal matematika, dari soal yang mudah hingga soal yang sulit.
6. Menjelaskan ulang suatu konsep dalam bentuk sederhana: apabila anda sedang berkuliah dan anda menemukan konsep yang kompleks, maka hasilnya kita dapat menemukan pilihan kata yang mudah untuk dipahami.
7. Membuat Outline atau Draft Article : pengguna ChatGPT dapat membuat outline artikel dengan lebih dan efisien. Namun, perlu di ingat bahwa pengguna harus tetap melakukan penelitian dan memastikan bahwa informasi yang di sertakan dalam artikel harus akurat dan relevan.
(*Juwita)
“Saya tidak menyesal jika saya gagal. Tapi satu hal yang akan saya sesali adalah tidak pernah mencoba.”
_Jeff Bezos
Reporter: Azizul Latif Shindy Aryati
Website: Tampilan halaman utama dari website ChatGPT, Sabtu (04/03/2022)/Foto: chat.openai.com
Lingkaran Takdir
Aku takut mati. Hal yang membuat semangat menjalani hari yang gersang ini adalah setusuk cilok Pak Mamad di pertigaan gang menuju indekos. Dua hal tersebut bukankah cukup untuk menafsirkan bagaimana suramnya hidupku? Ya, aku rasa kalian akan mencibir dengan mengatakan kalau itu belum cukup. Baiklah, akan aku maklum karena manusia memang tidak pernah puas.
Bicara terkait manusia pasti ketika kalian mengenyam pendidikan pernah mendengar manusia adalah makhluk sosial. Mereka membutuhkan orang lain untuk hidup di dunia ini. Aku tidak munafik kalau butuh bantuan orang lain. Akan tetapi, aku membatasinya. Membatasi untuk berinteraksi dengan banyak orang. Introvert? Tidak, tes MBTI yang aku jalani terpampang huruf E di depannya. Lalu, kenapa? Akan aku ceritakan kalau kalian tidak bosan membaca hingga detik ini.
“Noda jerawatmu banyak banget, sih. Belum lagi proporsi tubuh yang enggak sesuai. Tinggi di bawah rata-rata, berat badan di atas rata-rata.”
Perkataan Qiyu--teman SMP kala itu.
“Airin, kalau enggak cantik minimal otak cerdas, lah.”
Aku rasa kedua kalimat tersebut telah membuka keingintahuan kalian mengapa aku membatasi berinteraksi dengan orang lain. Aku tidak ingin mengatakan kalau aku korban bullying karena itu terdengar menyedihkan. Mereka tidak jera atau bahkan bersimpati dengan diriku ketika sering tidak masuk sekolah. Bersyukur bisa lulus meski sebelum ujian akhir aku dilempari telur.
Timbul suatu pertanyaan dan aku yakin kalian juga salah satu yang akan menanyakannya. Mengapa tidak lapor? Dahulu jangankan untuk melapor, melawan saja aku tidak bisa. Mereka seakan mengitariku layaknya api unggun. Menyesal? Tentu saja. Berharap kehidupan yang akan datang tidak pernah terjadi lagi bullying, itu sangat menyakitkan.
Memilih opsi dengan bersekolah SMA di luar kecamatan adalah jalan ninja. Aku pikir akan menyenangkan bertemu dengan orang-orang baru. Semangatku layaknya sedang menyambut hari kemerdekaan. Akan tetapi, takdir yang telah digariskan tidak bisa dihindari. Sejauh mana aku pergi, takdir akan mengikuti. Berjalan
di belakang layaknya anak ayam mengekori induknya.
Ketika kini melihat ke belakang, masa putih abu adalah titik terendah. Mentalku benar-benar sedang terkoyak seperti seekor harimau yang tengah menyantap babi hutan. Ia kembali menciptakan keadaan di mana hasratnya terpenuhi. Mungkinkah ia benar-benar mempunyai hasrat untuk mengakhiri hidupku?
Ah, untung saja dahulu akal masih berjalan normal. Sama sekali tidak terbesit keinginan seperti itu.
Aku bebas dari lingkaran bullying ketika masuk universitas. Kerap kali beberapa teman menghampiri, mencoba untuk berteman atau sekadar formalitas karena teman sekelas. Kembali lagi, aku mempunyai catatan korban bullying. Tidak mudah untuk akrab dengan orang lain. Di lubuk hati masih terpatri rasa was-was. Seakan mengerti akan catatan itu
mereka menyikapiku dengan tenang. Aku pikir karena mereka telah dewasa dengan gelar mahasiswanya.
Kebanyakan mahasiswa memilih berorganisasi agar masa kuliahnya penuh warna. Jelas aku tidak ingin tertinggal dengan mereka, kalau mereka bisa berprestasi dengan ikut organisasi, jelas aku akan berkompetisi di dunia luar. Tidak banyak aku harus menunjukkan wajah di keramaian, mengandalkan karya tulis aku bisa menjadi setingkat bahkan lebih dari mereka.
Kuharap, bisa hidup seperti yang dimau. Akan tetapi, namanya hidup tidak akan ada yang semulus jalan tol. Ah, dipikir lagi jalan tol tidak semulus yang dibayangkan, bukankah begitu? Aku bertemu lagi dengan Qiyu setelah tiga tahun tak berjumpa, di rumah sakit. Sesungguhnya, aku tidak mengharapkan pertemuan ini, tetapi ada satu hal yang membuatku
bersyukur.
“Hai!” sapanya. Wajahnya pucat jelas kalau ia sedang sakit. Lewat sapaan itu aku menjadi sering mengobrol dengannya ketika di rumah sakit. Ia meminta maaf dan aku memaafkannya. Mempunyai dendam dengan seseorang malah menyakiti diri sendiri, jadi lebih baik memaafkannya.
Aku tahu ia akan menjalani operasi gagal ginjal lewat ibunya. Sedang menunggu donor yang tepat, maka ia akan segera dioperasi. Aku merasa iba, jelas. Qiyu yang dahulu tidak lemah seperti ini.
Apakah kalian membaca kisah ini hingga akhir? Ketika kalian membacanya mungkin aku telah di kehidupan lain. Aku menitipkan sesuatu kepada Qiyu, berharap ia dapat sehat seperti dahulu. Jangan tanya mengapa karena akan panjang, waktuku dibatasi. (*Shindy)
Ilustrasi: Wanita Sedang Murung/Foto: Dok. UKM Pers Sukma
Karya : Dewi Silviani
Membangun Kembali Peran Demokrasi Mahasiswa
Oleh: Muhammad Faatihah
Sukma_Polinela; Demokrasi adalah suatu kebebasan dalam berpendapat, berpikir, dan menentukan pikiran. Untuk demokrasi ini menurut saya sudah cukup baik karena saya rasa sudah banyak temanteman untuk menentukan pikiran nya sendiri tanpa ada paksaan dan tekanan pada pihak lain, namun yang mungkin menjadi tekanannya disini adalah Pemiranya. Seperti yang kita tahu pelaksanaan Pemira tahun ini diadakan secara daring dan ditambah dengan waktu kemunduran lumayan jauh.
Pemira itu adalah ajang dimana masyarakat untuk menentukan jalan atau pilihannya sendiri, apabila diundurkan akan berpengaruh dengan semangat teman-teman, terlebih lagi diadakan secara daring via akun jaraka yang rentan terhadap peretasan sehingga menjadi ladang kecurangan. Cukup mereka tahu kata sandi temannya bisa disalahgunakan, saya berharap semoga tidak sampai terjadi lagi di tahun depan dan hak demokrasi kita menurun.
Menurut saya di kampus kita Polinela ini sudah cukup baik, namun masih memiliki peluang untuk berkurang karena mahasiswa saat ini banyak yang apatis dan tidak peduli sekedar hanya ikut-ikut saja, justru itu yang membuat tidak bisa kontroversial lagi, tidak menjadi pengarah untuk masyarakat. Sesuai dengan sejarah demokrasi mahasiswa, harapan bagi mahasiswa untuk menyuarakan pendapat mereka sangat besar. Pergunakan keapatisan itu untuk meningkatkan demokrasi,
jangan hanya tidak peduli atau acuh.
Pemira dan politik tidak mungkin benar-benar bersih (dalam hak suara), namun kita harus meminimalisir dan menekankan lagi. Contoh di Pemira mempengaruhi teman-teman yang apatis diarahkan untuk memilih suara itu tidak baik menurut saya, hak pilih itu tidak boleh ada tekanan yang membuat mereka tidak bisa memilih sesuai dengan pilihan yang berakibat tidak sesuai untuk difokuskan. Kita harus mengarahkan dan mencerdaskan mereka yang apatis ini agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Peran mahasiswa terhadap demokrasi Pemira
Peran mahasiswa dalam demokrasi Pemira adalah kita sebagai mahasiswa tidak boleh pasif dan acuh untuk kampus kita sendiri, apabila kita memiliki masalah seperti tahun ini, mahasiswa harus saling membantu dicari permasalahannya dan bagaimana solusi nya untuk di tuntaskan serta ikut terjun jangan hanya berdiam diri. Kita harus mempertahankan serta meningkatkan demokrasi, caranya yaitu kita sebagai jajaran-jajaran Kabinet Besar Mahasiswa (KBM) mengetahui bagaimana teman-teman untuk membuat apatis dan kekurang pahaman dengan diberikan pencerdasan-pencerdasan seperti kita melakukan kegiatan yang mewadahi aspirasi. Hak tersebut dilakukan supaya mahasiswa berani mengemukakan pendapat di depan umum berpikir tanpa diatur oleh orang lain untuk lebih berani.
KALAU UDH DIKASIH EFFORT PEKA LAHH CUAKSS
Jangan kepedean jadi orang, minimal sadar diri
Dapat kita lihat di data saat ini bahwa tingkat minat mahasiswa untuk berorganisasi itu menurun jauh, itu tugas kita bagaimana caranya teman-teman mengajak mereka yang stigma nya terlihat enggan berorganisasi itu menjadi minat. Hal tersebut bisa saja terjadi karena kita sempat melewati masa covid-19 dua tahun lamanya, dimana waktu seperti itu kerjaan kita hanya berdiam diri membuat mental tidak stabil sehingga rentan meningkatkan rasa malas. Bagaimana caranya petinggi KBM ini mengajak untuk berorgan isasi, karena itu hal yang penting untuk dilakukan adalah melatih softskill kita, di perkuliahan kebanya kan tidak mendapatkan ilmu beror ganisasi, berdiskusi, serta cara kita menyelesaikan masalah yang menjadi faktor penting kita untuk beror ganisasi.
Itu yang harus dicari bagaimana caranya kita para jajaran KBM un tuk membuat para mahasiswa baru yang apatis atau masih acuh terhadap or ganisasi berubah, serta mahasiswa yang sempat berorganisasi namun sudah berhenti untuk kembali berorganisasi, memberi kan pencerdasan agar demokrasi kita kembali naik, tingkat keapati san kita berkurang, kita
Untuk salah satu anak pajak 22, anak smart+calon duta campus. Semangat ya buat ngejalanin hari-harinya, jangan lupa berdoa ya sebelum memulai kegiatan-kegiatan kamu and yaa jaga kesehatan jangan terlalu dipaksain kalo cape, fightingg. -A.
benar-benar menjadi mahasiswa urgent of change. Keinginan saya untuk menuju ke demokrasi yang lebih baik lagi dan bersama-sama mengubah pola pikir mahasiswa untuk mempergunakan dan meningkatkan peran tersebut, karena harapan masyarakat sangat besar ada pada mahasiswa seperti kita ini yang memiliki hak demokrasi untuk mewakilkan suara mereka dan berpihak pada masyarakat. Jika kita saja tidak berani mengemukakan pendapat sendi-
ditunggu jalanjalan keliling bareng lagi.
Bibiw aku gak suka ya kamu friendly apalagi deket-deket cewe
Buat pacar aku yang di Klaten cepet pulang jangan lirik lirik cwe. PKL yang bener yaa
Hi Kak Irfan i like u but u have girlfriends
hi Kak Khadafi i like u, keep spirit, please take care of your health hehe
Pick me, caper, carmuk, munafik sudah makanan sehari-hari ya mba wkwk
Hidup lagi capek-capeknya tapi yang dimintain tolong ga pernah support asdfghjkl
sedikit demi sedikit lama lama, I’m tired of this shit
Buat mba calon duta, kalo mau dance blackpink jangan pake rok span
Fresh tea lanjut healing mana lagi nihh
Ayas semangat ya nanti jadi pimred bayangannya UwU
berkelahi sama si adul, tetap haha hihi walau hidup amburadul
Selamat Semhas ya mas gantengku lanjut 3/3 <3
Buah duku buah duren
Semangat terus @ak.bisdig kesayangan kita pren - Bunda
Semua anak akuntansi bisdig, semangat walaupun digitalnya rada tidak merata <3
Redaksi disini ada redaksi jangan lari ^_^
Selamat menjalankan ibadah puasa
Thank’s to tim magic yg telah mengajak saya ngecamp. Saya gak nyangka banget bisa sampe titik tertinggi itu, untuk merosting seluruh bakso yg dilalui <3
Ikan hiu pena ku, I Lv u yancuu <3 _dsy
Minggu kemaren kita camping
Mendaki bukit pesawaran walau dijalan banyak rintangan
Buah duku buah duren
Numpang nyindir ya prenn
Buah duku buah duren
Pantes banyak yang iri prennn kitanya kerenn... chuakss
Buah mengkudu buah nanass
Kitanya happy melulu yang sana makin panasss
Muhammad Faatihah/Gubernur HMJ Ekbis 2023
Anak D4 Peternakan angkatan 22 yang ikut BEM, semangat kuliahnya
Mangat’s puasa sambil jalanin progjanya #hmj ekbis
Untuk inisial D malem minggu free ga?kalo free yok nonton
Perdana Pemprov Lampung Miliki Perpustakaan
Sukma_Polinela; Perpustakaan
Modern Lampung resmi dibuka Senin, 6 Februari 2023, terletak di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung. Berbeda dari sebelumnya, perpustakaan ini merupakan satu-satunya perpustakaan berbentuk modern yang ada di Provinsi Lampung. Perpustakaan ini digagas oleh Gubernur terdahulu, Ridho Ficardo tahun 2017, ia menginginkan adanya suatu perpustakaan yang megah dan modern. Modern yang dimaksud oleh Ridho ialah yang menyediakan semua informasi bacaan dan kafe-kafe.
Awalnya gedung ini merupakan
Kantor Dinas Peternakan, lokasi tersebut dipilih karena letaknya strategis di pusat kota serta akses jalan yang mudah. Sebelumnya, pada saat perencanaan pembangunan terdapat beberapa alternatif tempat yaitu di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) di sebelah beberapa anjungan yang memiliki lahan kosong, tetapi penempatan perpustakaan disana dinilai kurang strategis karena jalan disana adalah jalur cepat, sehingga pada saat rapat dengan beberapa stakeholder perguruan tinggi di Lampung, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menawarkan untuk menyumbangkan lahannya sebagai pembangunan, namun penempatan lokasi tersebut dinilai luar jangkauan masyarakat Lampung karena akses menuju lumayan jauh dari kota dan masih sepi penghuni.
Sementara waktu, kegiatan oper-
asional bulan Februari hanya dibuka hari Senin hingga Jum’at, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, tutup pada hari Sabtu dan Minggu. Pada bulan Maret perpustakaan akan dibuka dari hari Senin hingga Sabtu.
Liza, fungsional pustakawan mengatakan bahwa perpustakaan ini sebenarnya belum layak untuk disebut sebagai perpustakaan modern, karena kondisi bangunan masih belum sempurna. “Menurut saya perpustakaan ini masih belum bisa digunakan sepenuhnya, sempurna seperti yang diharapkan oleh masyarakat Lampung” jelasnya.
Gedung perpustakaan ini memiliki 5 lantai, pada lantai 2 terdapat bagian sayap kiri yang berisi ruangan umum, ruang anak, ruang pele-
starian, pojok baca digital dan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPA IPTEK), dan sayap kanan yang berisi rak-rak buku serta tempat pendataan peminjaman buku. Jika dilihat dari atas, perpustakaan ini berbentuk seperti bunga kopi yang memiliki ruang tengah 4 lantai dan 1 roftoop di lantai 5.
Rencana penataan ruang di lantai 1 akan ada ruang disabilitas diserta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Mushola serta beberapa titik digunakan untuk gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Di salah satu ruangan di lantai 1 direncanakan terdapat bioskop 6 dimensi. “Jadi kita mau menyamai Jogja. Jogja kan punya bioskop, bukan 6 dimensi tapi 4 dimensi, nah kita mau yang 6 dimensi, itu rencana awal,” ujar Liza.
Tetapi untuk bioskop di lantai 1 mengalami perubahan lagi, karena pada sayap kiri lantai 2 rencananya akan ada bioskop yang memiliki kapasitas 200 orang. “Waktu di perpustakaan daerah yang lama bioskop mininya hanya untuk kurang lebih 30-40 orang anak-anak, kalau dewasa paling 20 orang,” jelas Liza.
Anggaran perpustakaan ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang di kelola oleh Pekerjaan Umum (PU). Untuk estimasi penyelesaian perpustakaan ini tergantung anggaran yang masih belum bisa diperkirakan berapa jumlahnya.
Dalam peminjaman buku, pengunjung harus mendaftar menjadi anggota perpustakaan terlebih dahulu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, dalam peminjaman buku hanya diberlakukan 2 buah dalam kurun satu minggu, lebih dari waktu yang ditentukan anggota wajib membayar denda.
Hani Stevani, salah satu pengunjung yang mengetahui telah dibukanya perpustakaan dari media sosial berpendapat bahwa masih ada kendala dan fasilitas yang mungkin belum tersedia. Selain itu juga ia pun merasakan cukup banyak yang kurang, mulai dari penyusunan buku yang kurang rapih dan terbatasnya stop kontak. “Tempat bukunya kurang jelas, misalnya di satu tempat ilmu sosial tapi belum tentu isinya buku ilmu sosial,” ujarnya.
Ia pun berharap bahwa buku-buku terletak sesuai tempat dan memperbanyak jumlah stop kontak. “Kalau bisa buku-bukunya dirapihin dan memperbanyak stop kontak karena banyak mahasiswa yang mengerjakan tugas, jadi kalau stop kontaknya sedikit agak susah,” harap Hani.
Anisa Megawang Putri, mengatakan bahwa dengan adanya perpustakaan ini bermanfaat untuk masyarakat supaya meningkatkan literasi membaca dan berharap minat baca Masyarakat Lampung mening-
kat. (*Galih)
Modern
Reporter: Riana Nida Sandiva Taufik Ismail
Masyarakat Umum Yang Sedang Mengunjungi Perpustakaan Modern di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung, Rabu, 15 Februari 2023 | Perssukma.id/Dok. UKM Pers Sukma
Masyarakat Umum Sedang Menggunakan Fasilitas Perpustakaan Modern di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung, Rabu, 15 Februari 2023 | Perssukma.id/Dok. UKM Pers Sukma