Survei Pengalaman Putus Cinta

Page 1

Survei Putus Cinta

1 Pendahuluan

● Belajar menjalin hubungan romantis merupakan salah satu tugas perkembangan penting dalam masa remaja dan dewasa muda (Shulman & Connolly, 2013). ● Keberhasilan dalam menjalin hubungan romantis dapat memberikan berbagai dampak positif kepada individu, seperti (Adamczyk & Segrin, 2016; Braithwaite, Delevi, & Fincham, 2010; Kamp, Dush, & Kamato, 2005): ○ Lebih puas terhadap hidup ○ Memiliki subjective well-being yang lebih baik ○ Memiliki masalah kesehatan mental yang lebih sedikit ● Dalam hubungan romantis, terdapat berbagai tantangan yang bersifat unik (tidak ditemukan dalam hubungan interpersonal lain). Salah satunya adalah pengalaman putus cinta (Alexander, 2008; Robak & Weitzman, 1998). ● Setiap individu dapat memiliki pengalaman psikologis yang berbeda setelah putus cinta Mengapa Survei Dilakukan?

Mengapa Survei Dilakukan? ● Sangat disayangkan bila terdapat banyak orang yang merasakan pengaruh negatif dari putus cinta, secara berlarut-larut. ● Terlebih lagi pada remaja dan dewasa muda yang sedang berada pada usia aktif belajar dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dan tanggung jawab menjadi orang dewasa. ● Survei ini dilakukan untuk melihat lebih jauh mengenai pengalaman putus cinta dari remaja dan dewasa muda di Indonesia.

2 Hasil Survei

Data Demografis Partisipan Total partisipan = 175 orang (n=151)86% (n=23)14% Perempuan Laki-laki Usia Rentang = 18-30 tahun Rata-rata = 22 tahun

Data Demografis Partisipan 1% (n=2) (n=83)48% (n=11)6% (n=75)43%2%Pendidikan(n=4) Terakhir SMP SMA D3 S1 S2 (n=4)2% 60% 28% (n=13)7% 2% (n=3) 1% Pekerjaan(n=2) PelajarMahasiswaPegawaiswastaPegawainegeriWirausahawanTidakbekerja

Karakteristik Hubungan Romantis

Rata-rata jarak waktu antara saat putus hubungan dan saat mengisi kuesioner adalah 4 bulan. Hubungan terakhir partisipan, rata-rata terjalin selama 21 bulan dan hubungan tersebut merupakan pengalaman pacaran yang ketiga kali.

Merasa ingin lebih bebas (seperti: ingin punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan untuk hal lain dalam hidupnya, serta merasa pasangannya menuntut komitmen yang terlalu banyak) (Rata-rata = 63% dari skor maksimal)

Alasan Berakhirnya Hubungan Romantis

Alasan yang paling menjelaskan berakhirnya hubungan romantis partisipan adalah: Merasa adanya masalah intimasi dalam hubungan (seperti: tidak saling mengkomunikasikan perasaan, kehilangan kepercayaan terhadap pasangan) (Rata-rata = 71% dari skor maksimal)

Perasaan Setelah Putus Hubungan Secara umum, setelah mengalami putus hubungan, partisipan lebih banyak merasakan emosi negatif dibanding emosi positif. Rata-rata skor pada pengukuran emosi positif mencapai 53% dari total skor, sedangkan rata-rata skor pada pengukuran emosi negatif mencapai 71% dari total skor, Perasaan negatif yang paling dirasakan partisipan meliputi: 1. Sedih (M = 82% skor maksimal) 2. Kesal (M = 80% skor maksimal) 3. Kesepian (M = 77% skor maksimal) 4. Marah (M = 75% skor maksimal) Perasaan positif yang paling dirasakan partisipan meliputi: 1. Lega (M = 62% skor maksimal) 2. Bebas (M = 61% skor maksimal) 3. Bahagia (M = 53% skor maksimal) 4. Senang (M = 51% skor maksimal)

Distress Setelah Putus Hubungan Secara umum, partisipan merasakan distress yang cukup tinggi setelah mengalami putus cinta (Rata-rata = 58% dari skor maksimal) Distress yang paling dirasakan oleh partisipan adalah menjadi lebih sulit untuk percaya dengan orang lain (M = 70% skor maksimal) dan terganggu akan ingatan/kenangan terkait mantan pacar (M = 68% skor maksimal). Pengalaman merasakan distress setelah putus cinta ini tidak berbeda secara signifikan berdasarkan perbedaan jenis kelamin perempuan (M = 16.2, SD = 5.9) dan laki-laki (M = 15.7, SD = 5.8).

Distress pasca putus hubungan berkaitan secara signifikan dengan berbagai faktor, seperti:

Penggunaan strategi coping avoidant à semakin partisipan menggunakan strategi coping avoidant, semakin tinggi tingkat distressnya (r = 0.56, p<0.01). Emosi negatif (r =0.73, p<0.01) dan positif (r = -0.28, p<0.01) yang dirasakan à semakin partisipan merasakan emosi negatif, semakin tinggi tingkat distress à semakin partisipan merasakan emosi positif, semakin rendah tingkat distress

Rencana menikah (r = -0.15, p<0.05) à partisipan yang tidak memiliki rencana menikah dengan mantan pacarnya, merasakan distress yang lebih tinggi

4321

Faktor yang Berkaitan dengan Distress Setelah Putus Hubungan

Lama pacaran (r = -0.16, p<0.05) à semakin singkat durasi berpacaran, semakin tinggi tingkat distress

Kepuasan Hidup 12% 23% 26% 16%7% 13% 3% Sangat puas AgakPuas AgakNetralpuastidak puas Secara umum, lebih banyak partisipan yang cenderung merasa puas dengan hidupnya (62%), dibanding yang merasa tidak puas (31%).

Faktor yang Berkaitan dengan Kepuasan Hidup Tingkat kepuasan hidup partisipan berkaitan dengan tingkat distress dari pengalaman putus cinta. (r = -0.33, p<0.01) Semakin tinggi distress yang dirasakan, semakin rendah tingkat kepuasan hidup, dan sebaliknya. Kepuasan hidup juga berkaitan dengan pembelajaran yang diambil oleh partisipan setelah mengalami putus cinta. (r = 0.46- 0.52, p<0.05) Semakin banyak pelajaran yang diambil oleh partisipan untuk bisa lebih mengapresiasi hidup, melihat peluang baru dalam hidup, belajar mandiri, dan menjalin relasi dengan orang lain, semakin tinggi kepuasan hidupnya. Kepuasan hidup berkaitan dengan status inisiator dalam memutuskan hubungan (r = -0.16, p<0.05) Partisipan yang menjadi inisiator dalam putusnya hubungan, memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi

3 Kesimpulan

Terlepas dari mengalami putus cinta, sebagian besar partisipan tetap memiliki tingkat kepuasan hidup yang tinggi. Hal ini juga berkaitan dengan adanya pembelajaran yang diambil oleh partisipan setelah mengalami putus cinta.

213

Secara umum, partisipan lebih banyak merasakan emosi negatif dibanding emosi positif, setelah mengalami putus cinta.

Distress ini berkaitan pula dengan lama berpacaran, ada atau tidaknya rencana menikah, emosi yang dirasakan pasca putus cinta, serta penggunaan strategi coping yang avoidant.

Kesimpulan

Partisipan merasakan distress yang cukup tinggi setelah putus cinta.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.