Survei Body Image


1 Pendahuluan
● Memiliki keinginan untuk tampil menarik tentu sudah menjadi hal yang biasa bagi setiap manusia. ● Terkadang, karena memiliki keinginan yang terlalu besar untuk tampil menarik, kita menjadi lupa untuk mengapresiasi diri kita sendiri apa adanya. ● Ada saatnya dimana kita terlalu fokus untuk membandingkan diri kita dengan orang lain yang kita lihat di kehidupan nyata, maupun di media. ● Padahal, memandang diri kita sendiri secara positif dan mengapresiasinya memiliki berbagai pengaruh baik bagi kesehatan fisik dan psikologis kita, seperti (Gilien, 2015): ○ Mengurangi kemungkinan memiliki depresi ○ Memiliki self-esteem yang lebih tinggi ○ Mengurangi kemungkinan melakukan diet yang tidak sehat ○ Memiliki intensi yang lebih tinggi untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari Mengapa Survei Dilakukan?
Survei ini dilakukan untuk: 1. Melihat sejauh mana masyarakat Indonesia mengapresiasi diri mereka sendiri. 2. Melihat hubungan antara apresiasi tersebut dengan beberapa faktor yang berpotensi memengaruhinya, yakni: o Kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain o Pandangan terhadap standar kecantikan o Persepsi terhadap media Mengapa Survei Dilakukan?

2 Hasil Survei
Data Demografis Partisipan Total partisipan = 262 orang (n=239)91% (n=23)9% Perempuan Laki-laki Usia Rentang = 16-54 tahun Rata-rata = 23 tahun
Karakteristik Penggunaan Media Sosial Dalam satu hari, partisipan menghabiskan 30 menit hingga 15 jam untuk menggunakan sosial media (Rata-rata = 4.4 jam). 5% 31% 27% 27% 1%6%1%2%Platform Media Sosial yang Digunakan Facebook Instagram Twitter Youtube Pinterest Tumblr Snapchat Tik Tok
Karakteristik Penggunaan Media Sosial 15% 23% 9%17% 16%7% 9% 4% Fashion Food Travel Beauty Music Books Art Fitness Konten yang paling banyak dilihat oleh partisipan di media sosial adalah konten terkait: 1. Makanan (23%) 2. Kecantikan (17%) 3. Musik (16%) 4. Fashion (15%)
Awareness terhadap Body Positivity 80% 20% Pernah melihat/mendengar Tidak pernah melihat/mendengar Sebagian besar partisipan yang pernah melihat atau mendengar hal terkait kampanye body positivity, memiliki sikap yang positif terhadap kampanye tersebut. • 56% menganggap body positivity sebagai hal yang menarik • 64% menganggap body positivity sebagai hal yang baik • 65% menganggap body positivity sebagai hal yang bermanfaat
Tingkat Apresiasi terhadap Tubuh Sendiri Secara umum, partisipan memiliki tingkat apresiasi yang tinggi terhadap tubuh mereka sendiri. Rata-rata tingkat apresiasi partisipan mencapai 75% dari skor maksimal pada pengukuran apresiasi terhadap tubuh sendiri.

Membandingkan Penampilan
Rata-rata skor pengukuran pada upward comparison mencapai 68% dari skor maksimal, sedangkan rata-rata skor pengukuran pada downward comparison mencapai 53% dari skor maksimal.
Secara umum, partisipan lebih sering membandingkan penampilan dirinya dengan orang lain yang dianggap lebih menarik dari dirinya (upward comparison), daripada membandingkan dengan orang yang dianggap lebih tidak menarik (downward comparison). Setiap orang dapat membandingkan penampilan dirinya sendiri dengan orang lain, baik dengan orang yang dianggap lebih menarik maupun yang dianggap lebih tidak menarik dari dirinya sendiri.
Kecenderungan
Secara umum,
laki-laki
penampilan
Internalisasi Standar Kecantikan partisipan menganggap bahwa yang paling adalah memiliki tubuh yang berotot (Rata-rata = 62% skor maksimal). partisipan perempuan bahwa yang paling menarik memiliki yang terlihat cantik secara (Rata-rata = 82% skor maksimal). perempuan, merasa lebih banyak tekanan untuk berpenampilan dari media dibandingkan dari sumber lainnya, seperti anggota keluarga dan teman sebaya. (Laki-laki M = 50% skor maksimal; Perempuan M = 54% skor maksimal)
menarik
penampilan
sama-sama
menganggap
Sedangkan,
adalah
penampilan
keseluruhan
Laki-laki dan
mendapatkan
menarik
Persepsi terhadap Standar Kecantikan di Media Meski demikian, para partisipan tetap bahwa standar kecantikan yang ditunjukkan oleh media, sebenarnya merepresentasikan kondisi yang ideal di dunia nyata. Partisipan sadar bahwa penampilan model yang cantik atau menarik di media juga dipengaruhi oleh campur tangan profesional (misalnya dirias oleh ahli, videonya diedit oleh ahli).

Faktor yang Berkaitan dengan Apresiasi terhadap Tubuh Tingkat apresiasi terhadap tubuh sendiri berkaitan secara signifikan dengan kecenderungan membandingkan penampilan diri sendiri dengan orang yang dianggap lebih menarik (upward comparison) (r = -0.43, p<0.05) à Semakin tinggi kecenderungan membandingkan, semakin rendah tingkat apresiasi terhadap tubuh sendiri, dan sebaliknya. Laki-laki membandingkanKecenderunganpenampilan
dengan
Laki-laki Internalisasi
dengan
. à
. Tekanan
Tingkat apresiasi terhadap diri sendiri berkaitan secara signifikan tekanan terkait standar kecantikan dari teman sebaya (r = -0.55, p<0.01) dan media (r = -0.60, p<0.01) terkait standar kecantikan
sendiri,
Faktor yang Berkaitan dengan Apresiasi terhadap Tubuh
bentuk
Tingkat apresiasi terhadap diri sendiri berkaitan secara signifikan internalisasi standar kecantikan, khususnya terkait standar tubuh yang yang kurus (r = -0.55, p<0.01) Semakin individu menganggap tubuh yang menarik adalah yang kurus, semakin rendah tingkat apresiasinya terhadap tubuh dan sebaliknya. kecantikanstandar
Faktor yang Berkaitan dengan Apresiasi terhadap Tubuh Tingkat apresiasi terhadap tubuh sendiri berkaitan secara signifikan dengan kecenderungan membandingkan penampilan diri sendiri dengan orang yang dianggap lebih menarik (upward comparison) (r = -0.47, p<0.01) dan dengan orang yang dianggap lebih tidak menarik (downward comparison) (r = -0.22, p<0.01) à Semakin tinggi kecenderungan membandingkan, semakin rendah tingkat apresiasi terhadap tubuh sendiri, dan sebaliknya. Perempuan membandingkanKecenderunganpenampilan
Tingkat apresiasi terhadap diri sendiri berkaitan dengan internalisasi standar kecantikan, khususnya terkait standar bentuk tubuh yang yang kurus (r = -0.42, p<0.01) dan standar penampilan yang cantik secara umum (r = -0.34, p<0.01). à Semakin individu menganggap penampilan yang menarik adalah yang memiliki tubuh kurus dan tampilan yang cantik, semakin rendah tingkat apresiasinya terhadap tubuh sendiri, dan sebaliknya. Perempuan
Faktor yang Berkaitan dengan Apresiasi terhadap Tubuh
Tingkat apresiasi terhadap diri sendiri berkaitan secara signifikan dengan tekanan terkait standar kecantikan dari teman sebaya, anggora keluarga, dan media. Tekanankecantikanstandarterkait
Internalisasistandarkecantikan
Faktor yang Berkaitan dengan Apresiasi terhadap Tubuh Semakin partisipan sadar bahwa standar kecantikan yang digambarkan di media tidak merepresentasikan realita, semakin tinggi tingkat apresiasi mereka terhadap dirinya sendiri Secara umum, tingkat apresiasi terhadap tubuh sendiri berkaitan secara signifikan dengan persepsi terhadap standar kecantikan di media (r = 0.25, p<0.01).

3 Kesimpulan
Kesimpulan Secara umum, partisipan sudah memiliki tingkat apresiasi yang tinggi terhadap tubuhnya sendiri. Partisipan sadar bahwa media tidak merepresentasikan standar kecantikan yang sesuai dengan situasi di dunia nyata. Tingkat apresiasi terhadap tubuh sendiri berkaitan dengan kecenderungan membandingkan penampilan sendiri dengan orang lain, internalisasi standar kecantikan, persepsi terhadap standar kecantikan di media, serta tekanan terkait penampilan dari lingkungan sekitar dan media. 213