LAPORANUTAMA
semester genap ini akan dilakukan secara bertahap.
“MBKM yang akan dilaksanakan di semester genap ini akan kita lakukan secara bertahap, karena dari Kemendikbud sendiri jika ingin menyelenggarakan harus bertahap,” tutur Prof Alamsyah
Beliau juga mengatakan bahwa mahasiswa boleh menerapkan program ini dalam Prodi atau antar Prodi
“Jadi mahasiswa diberikan pilihan untuk menentukan ingin mengambil atau mengubah mata
kuliah Berlaku untuk mahasiswa
semester 6 dan 7 mahasiswa
mengikuti satu semester atau
setara dengan 20 Satuan Kredit
Semester (SKS) atau paling lama
itu dua semester setara dengan 40
SKS Boleh mengambil sesama
Prodi atau di luar Prodi juga boleh,” tambah beliau
Dijelaskan juga pada SE Keputusan
Rektor Nomor 988 bahwa esensi
dari MBKM bagi mahasiswa adalah dimilikinya kesempatan untuk mengikuti satu semester
atau setara dengan 20 sks pembelajaran di luar Prodi di lingkup UIN Raden Intan
Lampung; dan paling lama dua semester atau setara dengan 40 sks pembelajaran pada Prodi yang sama di luar lingkup UIN Raden
Intan Lampung atau pembelajaran pada Prodi yang berbeda di luar lingkup UIN Raden Intan Lampung.
Mahasiswa dapat mengambil
delapan Bentuk Kegiatan
Pembelajaran (BPK) pada program
Kampus Merdeka ini. Adapun
delapan kegiatan tersebut
merujuk dari SE Keputusan Rektor
Nomor 988 yang berisi
Kegiatan Wirausaha
Magang/Praktik Kerja
Pengabdian kepada
Masyarakat/Membangun
Desa/Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik
4. Kuliah/Pertukaran Pelajar
5. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
6. Penelitian/Riset
7. Studi/Proyek Independen
8. Proyek Kemanusiaan.
Dijelaskan juga bahwa implementasi MBKM UIN RIL didesain untuk pemenuhan (CPL Capaian Pembelajaran Lulusan) Prodi meliputi Body of Knowledge (BOK) yang sesuai dengan Prodi serta pengayaan kompetensi dengan minimal 144 SKS. Setiap Prodi wajib memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah inti wajib Prodi (minimal 84 SKS) untuk membentuk BOK, dalam catatan tidak termasuk KKN/KK-PLP (Kuliah Kerja dan Pengenalan Lapangan Persekolahan), PKL, dan skripsi.
Prof. Alamsyah mengatakan jika di fakultas tertentu ada yang dinamakan PPL, PKL, dan magang.
“Di fakultas tertentu ada yang dinamakan PPL, PKL, dan magang. Kenapa hal tersebut di fakultas?
Sebab kampus kita belum mempunyai lembaga khusus dari UIN. Karena program ini juga melekat dalam kurikulum di dalam fakultas, maka penyelenggaraannya juga diserahkan kepada pihak fakultas,”jelasbeliau.
Selanjutnya, dalam Survei Mahasiswa tentang Program MBKM di UIN RIL yang dilakukan pada 8 Maret 2023. Salah satu responden bernama Tighran dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) mengatakan, menurutnya pihak UIN RIL belum siap untuk menjalankan programMBKMini
“Menurut saya pihak kampus seperti belum siap menjalankan program ini, dikarenakan saya saja belum mengetahui jika program ini ada di kampus Saya pribadi juga belum mengetahui program dari MBKMapasajayangditerapkandi
UIN RIL, dan juga apakah semua fakultas dan jurusan bisa ikut serta,”jelasTighran.
Mahasiswa lainnya yang berinisial Nabluechan dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) juga mengungkapkan, menurutnyakonfigurasidariMBKM sendirisepertitidakjelas
“Kalau untuk program MBKM yang ada di UIN RIL sendiri, jujur saya belum merasakannya. Karena memang konfigurasi dari MBKM sendiri yang tidak tampak. Kalaupun ada, saya yakin tidak semua mahasiswa mengetahuinya,”ungkapnya.
“Kalau untuk program MBKM yang ada di UIN RIL sendiri, jujur saya belum merasakannya Karena memang konfigurasi dari MBKM sendiri yang tidak tampak Kalaupun ada, saya yakin tidak semua mahasiswa mengetahuinya,”ungkapnya Responden lainnya juga berharap jika nantinya MBKM secara nyata terealisasikan dapat benar-benar menjadi wadah untuk seluruh mahasiswa.
“Pesan dan harapannya semoga jika nantinya MBKM secara nyata terealisasikan dapat benar-benar menjadi wadah untuk mahasiswa. Lebih mempermudah mahasiswa dalam proses berkembang dan belajar. Untuk pihak fakultas, tolong lebih cepat diterapkan program ini. Karena MBKM merupakan program yang bagus untuk mahasiswa,” harap mahasiswa berinisial Al FDIK Prodi KPI.
“Saya berharap program ini dapat terus berkembang dan menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkankualitaspendidikan
“di UIN RIL dan membantu mahasiswa untuk mengembangkanpotensimereka
EDISI VI 05
1. 2. 3.
mereka secara maksimal. Saya juga berharap program ini dapat
diintegrasikan dengan baik ke dalam sistem akademik
Universitas, sehingga dapat
diakses dengan mudah oleh
mahasiswa dan dapat
memberikan manfaat yang
maksimal,” harap mahasiswa
lainnya bernama Laila Zaskia FTK
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).
https://drive google
Selain itu, terdapat saran dari salah satu mahasiswa Program studi PAI berinisial.
"Program Merdeka Belajar itu baik jika diterapkan dalam kampus UIN RIL, namun saran saya lebih baik lagi jika per-fakultas memberikan arahan yang lebih mendalam tentang MBKM serta melakukan sosialisasi, karena kebanyakan mahasiswa belum mengetahui tentang program ini," tulisnya.
e/folders/1 8eNnCj OnTN1a0
mFpLll4CQW 6JVOy
https://drive google com/drive/f olders/1Zkp6FvTA0mSxeKRbpiYU f5x4NV61KA7a
Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 1591
Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknik Implementasi MBKM Pada PTKI
KKN KEMBALI NORMAL, KAPUS PENGABDIAN
MASYARAKAT: SITUASI SUDAH SEMAKIN MEMBAIK
Oleh: Meilan
“Untuk tahun ini KKN kita coba kembali laksanakan secara normal karena kondisi negara sudah membaik, tetapi mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan,” tuturbeliau
FS salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika berharapagar KKN tahun ini berjalan denganlancar
Raden Intan Kepala Pusat (Kapus)
Pengabdian Masyarakat UIN Raden
Intan Lampung (UIN RIL)
menjelaskan bahwa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tahun 2023
dilaksanakan secara normal, karena situasi sudah semakin membaik (Kamis,13/04/23)
Berdasarkan Surat Edaran (SE)
Nomor: B182/Un 16/L2/PP 06/04/2023
tentang Pembagian Kelompok KKN, DosenPembimbingLapangan(DPL),
dan Desa Kuliah Kerja Nyata UIN RIL Tahun 2023 dilaksanakan seperti semula.
Prof. Dr. Rubhan Masykur, M.Pd selaku Kapus Pengabdian Masyarakat menuturkan bahwa KKN tahun ini kembali normal, dikarenakansituasinegarakita
“Saya harap KKN tahun ini berjalan dengan lancar, tanpa hambatan karena sudah kembali normal. Senang juga karena akhirnya bisa bertemu teman-teman dari Prodi lain,”ujarnya.
EDISI VI 06
LAPORANUTAMA
sudah semakin membaik.
SE Rektor tentang Panduan MBKM
com/driv
UIN RIL SUSUN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
Oleh: Humas UIN RIL
Humas UIN RIL UIN Raden
Intan Lampung susun kurikulum
Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) Penyusunan
kurikulum ini melalui workshop
yang diikuti unsur pimpinan
terdiri dari Wakil Rektor, Kepala
Biro, Dekan, Wakil Dekan, Kepala
Lembaga, Ketua UPT, dan Ketua/Sekretaris Prodi
Workshop kurikulum MBKM
berlangsung di Hotel Emersia, Bandar Lampung, 3-5 Februari
2022 Hadir sebagai narasumber
yakni Prof Dr Iswandi Syahputra, M Si (Wakil Rektor I Bidang
Akademik dan Pengembangan
Lembaga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Wakil Rektor (WR) I Prof Dr Alamsyah, M Ag menjelaskan, MBKM merupakan gagasan dari
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem
Makarim “UIN Lampung sangat
siap Kita sambut (MBKM), kita jalankan dengan serius. Kita
memiliki banyak prestasi dan capaian. Ini modul dalam mengembangkan kampus
melalui MBKM dan membawa UIN lebih maju,” terangnya, Kamis (3/2/2022)
Ide mengenai MBKM ini sudah diturunkan ke dalam beberapa peraturan dan pedoman, diantaranya Buku Panduan Penyusunan KPT di Era Industri
4 0 untuk Mendukung Merdeka
Belajar Kampus Merdeka, Ditjen Belmawa, Dikti-Kemendikbud, 2020; Buku Panduan Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka, Ditjen Belmawa, Dikti-Kemendikbud, 2020; dan Keputusan Dirjen Pendis nomor 7290 tahun 2020 tentang Panduan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Menurutnya, semua perguruan tinggi dalam dan luar negeri sudah terkoneksi, maka perlu program MBKM. “Mahasiswa dibekali dengan praktikum dan magang. Bisa di lembaga keagamaan, perusahaan, lembaga negara, bisa juga melanjutkan studi. Jadi ketika sarjana, mereka jadi lebih siap,” kata Prof Alam.
kuliah lapangan yang telah ada seperti KKN, PKL, dan PPL akan masuk ke dalam skema kurikulum MBKM “Kurikulum ini juga disiapkan untuk program internasionalisasi lembaga dan akreditasi perguruan tinggi,” tambahnya
Sementara Prof Iswandi menjelaskan, MBKM ini merupakan konteks masa depan, bukan konteks saat ini apalagi konteks masa lalu “MBKM harus selaras dengan visi kampus MBKM adalah refleksi dan aktualisasi integrasi-interkoneksi keilmuan Kuncinya terletak pada kolaborasi, bukan kompetisi,” jelasnya
Dalam materinya, Prof. Iswandi menjabarkan program MBKM ini ke dalam 8 bidang. Bidang tersebut yaitu magang/praktik kerja; mengajar di sekolah; pertukaran pelajar; penelitian; kegiatan kewirausahaan; studi/proyek independen; proyek kemanusiaan; dan membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
EDISI VI 07
Dia juga memaparkan, program
SAMBUT BULAN RAMADAN, UIN RIL ADAKAN BINROHTAL SIRAMAN ROHANI
Oleh: Zakiya
Raden Intan Dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1444
Hijriah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan Bimbingan Rohani dan Mental (Binrohtal) berupa siraman rohani (Senin, 20/03/23)
Acara Binrohtal ini diadakan di Masjid Safinatul Ulum UIN RIL dengan mengusung tema “Puasa Fondasi Iman Menuju Taqwa”
Dr. Safari Daud, S.Ag., M.Sos.I selaku Wakil Rektor (Warek) II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan menyampaikan, bahwa tujuan acara ini untuk menyambut bulan Ramadan dengan gembira.
“Bulan Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan, maka dari itu kita selalu diingatkan untuk berbuat kebaikan. Jadi, sambutlah Ramadan denganpenuhgembira,”tuturbeliau.
Turut serta dihadiri oleh Prof. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D selaku Rektor UIN RIL, Prof. Dr. Alamysah, M.Ag selaku Warek I, Dr. Idrus Ruslan, M.Ag selaku Warek III, Dr. Kumedi Ja‘far, M.H selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyakarat (LP2M).
“Dihadiri juga oleh jajaran Dekan tiap fakultas, jajaran Wakil Dekan (Wadek) tiap fakultas, seluruh pegawai atau dosen UIN RIL, peserta undangan Dharma Wanita Persatuan, dan Purnabakti.
Adapun Syamsiah salah satu peserta sekaligus panitia acara mengungkapkan bahwa acara seperti ini bagus sekali untuk meningkatkan keimanan dan pencerahan bagi para dosen.
“Acara ini tentunya menjadi moment terbaik ya, semoga ke depannya terus terjalin. Acara ini juga bagus untuk meningkatkan
keimanan dan
pencerahan pada kita para dosen dalam menyambut Ramadan,” ungkapnya.
RAKER UIN RIL 2023: TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI
UNGGUL MENUJU RUJUKAN INTERNASIONAL
Raden Intan Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan Rapat Kerja (Raker)
2023 UIN RIL dengan mengusung
tema “Tata Kelola Perguruan Tinggi
Rep: Text
yang diusung merupakan pencapaian tiga pilar utama pengembangan kampus.
yang diusung merupakan pencapaian tiga pilar utama pengembangan kampus.
RAKER UIN RIL 2023: TATA KELOLA
Unggul Menuju Rujukan Internasional.” (Selasa, 24/01/23)
PERGURUAN TINGGI UNGGUL MENUJU
Prof. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D selaku Rektor UIN RIL dalam
“Pengambilan tema pada Raker tahun ini sudah sangat tepat. Karena merupakan langkah-langkah
RUJUKAN INTERNASIONAL
pencapaian tiga pilar utama pengembangan UIN RIL. Yaitu Internasionalisasi Kampus,
sambutannya menjelaskan tema
Tidak hanya itu, beliau juga berharap untuk selalu tingkatkan kebersamaan antar civitas akademika, senantiasa jujur, dan akuntabilitas harus lebih ditingkatkan
INFOKAMPUS
EDISI VI
08
"Menyerah berarti menerima bahwa kamu lelah. Tetapi untuk beristirahat dan mencoba lagi adalah tanda sebuah tekad."
memberikan
Selanjutnya, Wakil Rektor (Warek)
II Dr Safari Daud, M Sos I selaku
Ketua Panitia menjelaskan, bahwa
tujuan kegiatan Raker ini untuk menghasilkan serta mewujudkan target yang sudah ditentukan
Sehingga terbentuk tata kelola
Perguruan Tinggi yang unggul.
Selain Rektor UIN RIL, acara ini juga dihadiri oleh Puji Raharjo, S Ag , SS M Hum selaku Kepala
Kantor Wilayah Kementerian
Agama (Kakanwil Kemenag)
Provinsi Lampung, Agusli Ilyas, S Sos , M Si selaku Analisis
Pengelolaan Keuangan (APBN) Selain itu dihadiri oleh jajaran Warek UIN RIL dan 264 Civitas
Akademika UIN RIL yang merupakan peserta Raker
Kegiatan ini juga berlangsung di Ballroom Gedung Academic and Research Center UIN RIL serta ditayangkan melalui Live kanal YouTube resmi UIN RIL.
Ismiyati salah satu Mahasiswa Fakultas Syariah (FS) menanggapi dengan baik acara Raker UIN RIL
“Tanggapan saya mengenai Raker kampus ini tentunya sangat baik Karena diadakannya Raker ini akan menambah strategi untuk mencapai kemajuan serta kesuksesan kampus,” ucap Ismi.
INFOKAMPUS
Hal tersebut terungkap dalam
acara Workshop Penyusunan
Dokumen Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) yang
diselenggarakan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Raden Intan Lampung di Hotel Emersia.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof H Wan Jamaluddin PhD yang
diwakili oleh Plt Wakil Rektor
Bidang Akademik dan
Kelembagaan, Dr Safari SAg MSos
I, dalam sambutannya saat
membuka acara mengatakan
bahwa ini adalah sebagai salah
satu bentuk upaya progresive UIN
Raden Intan dalam merespon perubahan.
“UIN Raden Intan terus berupaya untuk selalu dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, sambil terus berbenah diri memantapkan struktur pondasi Perguruan Tinggi yang kuat menuju standar Internasional ” ujar Wakil Rektor
Penerapan MBKM ini diharapkan
dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan, untuk itu perlu
dilengkapi dengan dokumen-
dokumen pendukung yang
sistematis
"Kami berharap dari workshop ini dihasilkan dokumen-dokumen yang dapat menjadi acuan dalam penerapan MBKM nantinya,” pungkas Safari
Sementara Ketua Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Raden Intan Lampung, Dr Sudarman MAg, mengatakan bahwa penerapan MBKM tahap awal ini akan diberlakukan kepada
mahasiswa semester V (lima)
pada awal tahun ajaran baru
2022/2023 untuk lintas Prodi dan lintas Fakultas dalam Lingkungan UIN Raden Intan Lampung.
“Insya Allah, hasil dari workshop ini akan kita sosialisasikan pada minggu ke tiga bulan Juli, sehingga mahasiswa semester lima sudah bisa menyusun KRS
dengan kurikulum MBKM,” jelasnya.
Sudarman menambahkan, outcome dari workshop ini nantinya adalah 5 (lima) dokumen MBKM yang terdiri dari, Standard Operating Procedure (SOP), Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal, Pedoman Recognisi dan Equivalency, Naskah Pedoman Akademik bernuansa MBKM dan Kurikulum MBKM
Dalam kesempatan yang sama ketua Tim Pengembang Kurikulum
MBKM UIN Raden Intan Lampung, Dr Jamal Fakhri MAg, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan konteks masa lalu
“MBKM harus selaras dengan visi kampus” . MBKM adalah refleksi dan aktualisasi integrasiinterkoneksi keilmuan. Kuncinya terletak pada kolaborasi, bukan kompetisi,” jelasnya.
Dalam materinya, Prof Iswandi menjabarkan program MBKM ini ke dalam 8 bidang Bidang tersebut yaitu magang/praktik kerja; mengajar di sekolah; pertukaran pelajar; penelitian; kegiatan kewirausahaan; studi/proyek independen; proyek proyek kemanusiaan; dan membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
MENUJU PRA PKM SE-SUMATERA, UIN RIL ADAKAN
AUDISI
Rep: Arim & Ayu
Raden Intan Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan audisi menuju
Perlombaan Pra Pekan Kreatif
Mahasiswa (PKM) Se-Sumatera
Jambi. (Selasa, 04/04/23)
Acara audisi ini dilaksanakan di Gedung Rektorat Lama lt. 3 selama
tiga hari mulai 04–06 April 2023
Dalam rangka menuju perlombaan
Pra-PKM Se-Sumatera, peserta
Dengan mengusung tema, “Kembangkan Talenta Mahasiswa Junjung Sportivitas, Rekognisi, dan Perkuat Kolaborasi Menuju
Indonesia Emas”. Audisi Pra PKM ini diikuti oleh 100 Mahasiswa UIN RIL.
Adapun
11
yang lolos audisi akan lanjut semi perlombaan ke Jambi
dengan jenis audisi sebagai berikut
1. Hari pertama Tilawah dan Tahfidzul Qur’an
2. Hari kedua Stand Up Comedy dan Story Telling
3. Hari ketiga audisi Da’i dan Puisi Islami.
Ayunda Fadhilah selaku panitia berpesan untuk mahasiswa untuk harus ikut serta dalam audisi ini dan jangan merasa malu
“Mahasiswa harus lebih sering membuka media sosial terutama akun media sosial UIN RIL, untuk dijadikan sebagai wadah
informasi. Mahasiswa juga jangan malu untuk aktif dan ikut serta jika ada audisi ada atau lomba yang diadakan di kampus,” ujar Ayunda.
Ia pun menjelaskan tujuan diselenggarakannya audisi ini ialah untuk menyisir dan memilih peserta dari setiap cabang lomba, serta mencari perwakilan kampus UIN RIL untuk berangkat ke kota Jambi
lanjutnya, Putri Azizah salah satu peserta mengatakan jika perlombaan ini merupakan wadah bagi mahasiswa
“Pesan saya tentu saja merasa senang ya dapat mengikuti perlombaan ini, Karena lewat audisi ini juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki potensi serta bakatnya,” ujarnya.
WAREK I: FIELD TRIP BUKAN KEWAJIBAN
DAN BUKAN BAGIAN MBKM
Rep: Tim UKM PersMa RI
kurikulum, tidak ada SKS-nya, tidak diwajibkan, field trip hanya sukarela Maka siapa yang ingin ikut boleh, yang tidak mau ikut no problem jangan di diskriminasi,” lanjut beliau.
UIN RIL berinisial R mengatakan merasa terbebani dengan biaya field trip yang cukup besar “Kami merasa terbebani dengan biaya field trip yang cukup besar Sempat terbesit melakukan orasi, namun minim pengetahuan akan hal itu Mau tak mau kamu menuruti perintah,” ungkap R.
Raden Intan Menurut Wakil
Rektor (Warek) I UIN Raden Intan Lampung program field trip tidak wajib dan bukan bagian dari
Merdeka Belajar–Kampus
Merdeka (MBKM) (Sabtu, 11/03/23)
Menanggapi banyaknya Program
Studi (Prodi) setiap fakultas UIN
RIL yang melaksanakan kegiatan field trip, Warek I mengatakan bahwa kegiatan tersebut bukanlah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan.
Prof Dr Alamsyah, M Ag selaku
Warek I Bidang Akademik dan Kelembagaan menjelaskan bahwa program field trip tidak ada dalam MBKM dan tidak ada di kurikulum “Tidak ada field trip dalam MBKM, tidak resmi, tidak ada dalam kurikulum kita,” tutur beliau saat ditemui di Gedung Academic dan Research Lt 7 oleh Tim Pers Mahasiswa Raden Intan
Beliau juga menjelaskan jika ada
field trip itu hanya sukarela, tidak terhitung di Sistem Kredit Semester (SKS).
“Kalau ada (field trip, red.), field trip ini bukan bagian dari
INFOKAMPUS EDISI VI
12
Selanjutnya,salahsatumahasiswa
MBKM DI UIN RIL BERJALAN SECARA BERTAHAP
Rep: Tim UKM PersMa RI
Raden Intan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM)
Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung (UIN RIL) telah berjalan secara bertahap di setiap Fakultas. (Kamis, 09/03/23)
UIN RIL telah menjalankan program MBKM secara bertahap, hal ini dijelaskan oleh Prof Dr Alamsyah, M Ag selaku Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik dan Kelembagaan yang ditemui
Tim Pers Mahasiswa Raden Intan di Gedung Academic & Research
Lt 7 “UIN Raden Intan Lampung sudah memulai pembelajaran program kampus merdeka
MBKM, kita mengikuti, kita dorong fakultas-fakultas secara bertahap,” jelas Warek I
Prof.Alamsyahjugamenjelaskan
program MBKM merupakan program pembelajaran sekian semester sekian SKS (Sistem Kredit Semester) yang diberikan kepada mahasiswa, hak untuk
mahasiswa belajar di luar Program Studi (Prodi) dan kampus guna mendapatkan keahlian untuk menunjang masa depan.
Salah satu mahasiswa UIN RIL berinisial DA berharap semoga Program MBKM tersosialisasikan dengan baik ke Prodi di UIN RIL “Seandainya di UIN RIL benarbenar sudah menerapkan program ini saya harapa dapat tersosialisasikan dengan baik ke seluruh Prodi di UIN RIL, sayang rasanya jika program yang bagus ini tidak tersosialisasikan dengan baik,” tuturnya
tujuh MBKM di luar perkuliahan dalam bentuk MBKM nonpembelajaran seperti penelitian, magang, dan pengabdian,” lanjut beliau.
EDISI VI 13
Program MBKM dilaksanakan mulai semester ganjil Tahun Ajaran (T.A) 2022/2023. “Sebenarnya persiapan program MBKM ini sejak T.A 2022/2023, pada mahasiswa semester lima bentuk pembelajarannya secara internal seperti dapat mengambil mata kuliah dari Prodi lain. Mahasiswa semester enam dan INFOKAMPUS
DIAGRAM:
Hasil
Survei
Mahasiswa
Mengenai
Penerapan
MBKM
EDISI VI 14 KOMIK
SENI MERAYU TUHAN: TUHAN ITU DIRAYU BUKAN DIDIKTE
Teks oleh: Enden
J u d u l : S e n i M e r a y u T u h a n
P e n u l i s : H u s e i n J a ' f a r A l - H a d a r
P e n e r b i t : P T M i z a n P u s t a k
T a h u n : C e t a k a n V , J u n i 2 0 2
I S B N : 9 7 8 - 6 0 2 - 4 4 1 - 2 5 5 -
H a l a m a n : 2 2 8 h l
P e n y u n t i n g : I l h a m M i f t a h u d d i
H a r g a P u l a u J a w a : 6 9 . 0 0 0
Sumber: shofwhere com
Sejatinya, jarak terdekat kita dengan Tuhan adalah ketika kita merayu Dia Karena kata Nabi Muhammad Saw., Tuhan adalah kekasih tertinggi kita, yang Mahaindah dan menyukai keindahan. Kata para sufi, satu sujud saja yang betul-betul dalam keadaan penghambaan yang tinggi akan mengetuk rahmat-Nya, sehingga Dia akan memberikan segalanya, termasuk surga-Nya. Itulah tujuan merayu Tuhan, yakni penghambaan yang tulus sekaligus Indah kepadanya. Bukan sekedar ritual belaka.
Ini merupakan karya yang ditulis langsung oleh Husein Ja'far AlHadar atau orang-orang biasa menyapanya Habib Ja'far Berisi tentang bagaimana kita sebagai umat dalam merayu Tuhan Maha Pencipta yang telah memberi segala nikmat-Nya kepada kita dan kita memerlukan rayuan kepada-Nya, agar cinta dan rahmat-Nya terus berdegup di dalam hati kita
“Allah Maha indah dan menyukai keindahan, maka dekati Dia dengan rayuan yang begitu romantis. Sebab, amal kita bukanlah alat tukar untuk surga, melainkan hanya Rahmat-Nya yang membawa kita ke surga”. Jika Tuhan Maha Pengasih, masih perlukah kita merayu-Nya? Tentu saja perlu dan hanya itulah cara kita menjemput rahmat-Nya. Bahkan, sebelum kita merayu-Nya dengan romantis, Tuhan telah memberi nikmat yang unlimited.
Jangankan untuk membalas nikmat-Nya, untuk menghitungnya pun kita tak akan mampu! “Maka” tulis Habib Ja'far, “Kita memerlukan seni untuk merayu Tuhan, agar cinta dan rahmat-Nya senantiasa berdegup di hati kita”
Penawaran terkait perspektif seni dalam arti yang luas, dijelaskan di dalam buku ini agar pembaca dapat memahami berbagai fenomena keberagaman kontemporer, mulai dari kesalehan ritual, sosial, hingga digital. Dengan gaya “dakwah milenial,” bahasa yang populer dikalangan anak muda, dan diselipkan kata-kata jenaka. Habib Ja'far mengemas buku ini dengan segar dan mudah dicerna oleh berbagai kelompok anak muda, tanpa kehilangan daya nalar dan kritisnya.
Sejatinya, jarak terdekat manusia dengan Tuhan adalah manakala
kita merayu-Nya Sebab Nabi Muhammad saw , pernah berkata Tuhan adalah kekasih tertinggi kita, yang Maha Indah dan menyukai keindahan Para sufi juga pernah berkata, satu sujud saja yang betul-betul menyentuh rahmat-Nya, sehingga Dia akan memberimu segalanya, termasuk surga-Nya Itulah tujuan merayu Tuhan, yakni penghambaan yang tulus sekaligus indah kepada-Nya Bukan sekadar ritual belaka
Melalui tulisan dalam buku ini saya dapat mengambil makna, bahwa salah satu cara merayu Tuhan adalah dengan berdoa. Maka lakukan doa itu dengan suara lembut, sopan, merendahkan diri, dan mengakui bahwa kita hamba yang zalim pada dirinya sendiri. Seperti yang disampaikan oleh penulis, bahwa sejatinya jarak terdekat kita dengan Tuhan adalah ketika kita merayu, terutama di waktu sujud,
EDISI VI 15 RESENSI
karena pada saat itulah jarak kita dengan Allah sangatlah dekat.
Lalu, apa sebenarnya makna dari
kata “Seni Merayu Tuhan?”
Apakah merayu ada seninya?
Pertanyaan tersebut terjawab
ketika kita membaca novel ini
Saya dapat mengambil empat
poin pembelajaran bagaimana
cara merayu Tuhan yang
dijelaskan dalam buku ini yaitu, beragama dengan cinta, beragama dengan keberagaman, beragama dengan akhlak, dan beragama dengan tulus
Beragama dengan cinta
mengingatkan kepada kita bahwa
Tuhan itu dirayu bukan didikte, karena tanpa disadari kita sering
mendikte ketika kita meminta
sesuatu kepada Tuhan, padahal
Tuhan menyukai keindahan
melalui rayuan, bahkan sebelum
merayu-Nya, Tuhan sudah
memberikan pahala yang tak
terhingga. Beragama dengan
keberagaman, bahwa agama
Islam selalu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, ikatan tali silaturahmi, mencegah pertumpahan darah, memberikan keamanan dan perlindungan, serta menjaga harkat dan martabat saudara muslim. Seperti yang dijelaskan dalam QS AlMaidah: 32, bahwa siapa yang membunuh satu nyawa, maka seperti membunuh satu umat manusia
Beragama dengan akhlak, bahwa mengajarkan sesama umat manusia untuk tidak saling mengejek tetapi mengajaknya kepada kebaikan. Karena, fondasi Islam adalah menciptakan kemaslahatan bagi semua, menciptakan kedamaian, dan kerukunan antar umat beragama. Beragama dengan tulus, bahwa kunci merayu Tuhan adalah ikhlas dalam beribadah dan tidak bersikap sombong. Karena dengan ibadah, dapat menjadi
rahmat untuk menuju pintu surga, dengan selalu melupakan kebaikan yang dilakukan dan mengingat dosa yang dilakukan, mengingat kebaikan orang lain, dan melupakan dosanya.
Gaya bahasa yang digunakan Habib Ja'far dalam buku Seni Merayu Tuhan sangat ringan dan mudah dicerna Pembaca dapat memetik banyak pelajaran tanpa merasa digurui. Beberapa gimik seperti “Merayu Tuhan ala Netizen” dan “Quote Ilustrasi” juga menambah keindahan isi buku ini. Selain itu, Habib Husein juga menulis tanpa banyak basabasi. Jadi bahasan-bahasan yang ada dalam buku Seni Merayu Tuhan ini bersifat to the point, langsung mengarah pada isu yang diangkat. Tidak bertele-tele.
Buku Seni Merayu Tuhan dijamin cocok untuk bahan bacaan mudamudi. Selain gaya bahasanya yang ringan dan terkesan tidak menggurui, pembahasan tiap bab dalam buku ini juga tidak begitu panjang, sehingga tidak cepat membuat bosan. Namun, meski
pembahasan tiap babnya singkat, hal ini tidak mengurangi maknanya yang dalam. Secara teknis bagian-bagian bahasan penting dalam buku ini ditandai dengan cetakan tebal, jadi pembaca bisa lebih mudah untuk menangkap poin-poin penting yang coba disampaikan oleh Habib Ja'far.
Beberapa materi isi buku Seni Merayu Tuhan sudah ada yang pernah Habib Ja'far bawakan dalam kegiatan dakwahnya. Jadi bagi para pembaca yang setia selalu mengikuti materi dakwah Habib Ja'far mungkin jadi kurang penasaran dengan isi bukunya. Tapi hal ini sama sekali tidak menurunkan nilai kebaikan yang dimiliki buku Seni Merayu Tuhan.
Buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh kaum muda, karena bahasanya yang mudah dipahami Juga substansi dari buku ini membuat kita menjadi lebih dekat dengan-Nya
EDISI VI 16 RESENSI
MENCURI RADEN SALEH: SEBUAH PENYEGARAN INDUSTRI PERFILMAN INDONESIA
Teks oleh: Enden
J u d u l F i l m : M e n c u r i R a d e n S a l e h ( 2 0 2 2 )
P r o d u s e r F i l m : C r i s t i a n I m a n u e l l
S u t r a d a r a F i l m : A n g g a D w i m a s S a s o n g k o
P r o d u k s i F i l m : V i s i n e m a P i c t u r e s
P e n u l i s N a s k a h : A n g g a D w i m a s S a s o n g k o
d a n H u s e i n M . A t m o j o
G e n r e / R a t e : H e i s t , A c t i o n , D r a m a / 1 3 +
D u r a s i F i l m : 1 5 4 M e n i t
P e m a i n F i l m : I q b a a l R a m a d h a n , A n g g a
Y u n a n d a , A r i I r h a m , R a c h e l A m a n d a ,
U m a y S h a h a b , A g h n i n y H a q u e , d l l .
Piko (Iqbaal Ramadhan) seorang mahasiswa yang diam-diam bekerja serabutan membuat replika lukisan dengan harga fantastis. Tentu saja pekerjaan Piko tidak akan berhasil tanpa bantuan Ucup (Angga Yunanda), pemuda dengan bakat hacker yang tak perlu diragukan. Keahlian yang dimiliki Piko, membawanya bertemu dengan Dini (tangan kanan Mantan Presiden, Permadi). Sering berniaga lukisan palsu, Dini menawarkan untuk membuat replika “Penangkapan Pangeran Raden Diponegoro” kepada Piko dengan bayaran 2M. Latar belakang Ayah Piko yang menjadi narapidana, menjadi pertimbangan bagi Piko untuk tidak menolaknya. Perjalanan mereplika lukisan ini menjadi semakin seru ketika Permadi ternyata hanya menipu Piko dan Ucup, hingga balas dendam menjadi kunci pencurian dalam film ini.
Mencuri Raden Saleh merupakan film bergenre heist (perampokan).
Menceritakan tentang Piko dan teman-temannya dalam misi mencuri sebuah lukisan. Bermula ketika Piko dan Ucup berbisnis duplikat lukisan palsu bersama
Dini (Atiqah Hasiholan), yang nantinya lukisan tersebut akan diperjualbelikan kepada kolektor kelas dunia. Kemampuan mereplikasi lukisan yang dimiliki Piko, berhasil membuat para kolektor lukisan percaya bahwa semua lukisan yang dipertontonkan merupakan lukisan asli.
Suatu hari, Dini yang merupakan tangan kanan Mantan Presiden,
Permadi (Tyo Pakusadewo) menawarkan bisnis dengan membuat replika lukisan
“Penangkapan Pangeran Diponegoro” semirip mungkin dengan imbalan uang 2 miliar. Keraguan sempat menyelimuti hati Piko, menurutnya detail lukisan ini terlalu rumit untuk ditiru, tetapi Ucup meyakinkan Piko untuk tidak melewatkan kesempatan besar ini. Ditambah kisah cinta Piko dengan Sarah (Aghniny Haque) yang adalah atlet juga sedikit runyam. Sarah yang membutuhkan uang untuk melanjutkan kuliah dan PON agar beasiswanya tidak dicabut, juga memenuhi kehidupannya dengan
sang nenek membuat Sarah mau tak mau ikut serta bersama mereka.
Namun angan-angan mereka tentang “bisnis 2 miliar” hanya kebohongan semata. Faktanya, Dini datang bersama Permadi dengan mengancam Piko, Ucup, serta Sarah. Permadi menawarkan bayaran 17 miliar jika mereka berhasil menukar lukisan
Penangkapan Raden Saleh itu dengan lukisan yang asli–terletak di Istana Negara. Piko menolak tawaran tersebut, karena ia beranggapan itu adalah suatu pencurian, dan mereka tidak berpengalaman dalam hal itu
EDISI VI 17 RESENSI
Sumber: pasjabar com
Permadi lagi-lagi mengancam, dengan menampilkan CCTV di mana Ayah Piko berada, apabila tidak menerima tawarannya maka Ayahnya akan celaka. Selanjutnya Permadi memberi modal 500 juta untuk mereka merekrut tim dan menyusun strategi penukaran.
Disisi lain, ada dua anak muda bersaudara yang bercita-cita mendirikan bengkel sendiri, dengan menjadikan taruhan balapan liar sebagai modal mereka. Si Gofar (Ummat Shahab) jago memperbaiki mesin dan Tuktuk (Ari Irham) jago drifting alias mengemudi. Suatu hari, Gofar kalah taruhan pada seorang gadis muda bandar judi bernama Fella (Rachel Amanda). Sudah taruhan pakai uang sang Ayah, ditambah mobil yang mereka sertakan dalam balapan memerlukan perbaikan mesin yang mahal. Kesengsaraan dua bersaudara ini membawa mereka bergabung dengan Piko and the geng, dengan pembagian imbalan masing-masing akan mendapat 3 miliar.
Ucup sebagai “otak pencurian” memberikan ide bahwa
penukaran lukisan akan dilakukan ketika pameran seni sedang berlangsung di Istana Negara.
Piko and the geng mencari cara bagaimana dapat memasuki
Istana Negara jika tidak punya
orang dalam. Sampai akhirnya
Ucup mengajak Fella untuk bergabung dalam tim mereka, digadang-gadang Fella merupakan
anak tunggal kaya raya yang akan
memudahkan akses mereka
dalam perizinan selama misi tersebut. Semua siap beroperasi, berkat Fella mereka dapat
menyewa Senopati Express
dengan Gofar dan Tuktuk sebagai
supir pengantar lukisan asli ke
Istana Negara. Namun ditengah perjalanan, mobil Gofar dan Tuktuk dicurigai oleh pengawal
polisi hingga akhirnya semua menjadi chaos. Tuktuk yang tertangkap oleh polisi, Ucup dan Fella yang berhasil kabur, serta Piko, Sarah, dan Gofar menunggu di markas.
Balas dendam pun dimulai, Piko and the geng menyusun strategi agar dapat menukar lukisan yang sudah berada di rumah Permadi itu dengan lukisan palsu. Berbagai macam strategi mereka kerahkan agar mendapat lukisan itu kembali, lalu bagaimana? Apakah mereka akan berjalan? Bagaimana jika ditengah misi mereka ada orang terdekat yang menghalanginya?
Film ini dikemas dengan alur maju dan plot yang sangat menarik. Adegan-adegan menegangkan yang tentunya akan membuat penonton turut terbawa suasana. Banyak yang harus mereka hadapi tidak hanya pencurian, tetapi juga hal berharga seperti percintaan, persahabatan, serta keluarga. Sinematografi dari film ini sangatlah apik, pengambilan gambar tiap scene membuat film ini layaknya film luar negeri. Ditambah akting para pemeran juga sangat memukau, dengan keahlian masing-masing yang mereka miliki. Secara
keseluruhan, para pemain berhasil menampilkan adegan emosional meski ada beberapa hal yang terlihat berlebihan. Beberapa adegan di film ini juga terasa kurang realistis. Selain itu, ada hal yang kurang diulik lebih dalam dan menyisakan pertanyaan bagi penonton.
Film yang disaksikan lebih dari 2 juta penonton di bioskop itu dianggap sebagai film action lokal terbaik sekaligus terlaris, berhasil menempati daftar Indonesian Top
Originals Opening Day Mencuri Raden Saleh juga berhasil menerima penghargaan dalam kategori Film Panjang Indonesia Terbaik (Direction Award)
Akhir kata, Mencuri Raden Saleh merupakan salah satu film yang layak ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia, catatan untuk umur di 13+. Dengan penampilan aktor-aktor hebat serta sebagai warna baru dalam perfilman Indonesia. Walaupun tidak menampilkan adegan romansa secara keseluruhan, film ini mampu membawa pesan kekeluargaan dan persahabatan yang erat, tentunya para penonton akan ikut merasakan betapa eratnya hubungan Piko and the geng.
SEKILAS INFO
Film adalah gambar-hidup yang juga
sering disebut movie. Film secara kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata
kinematik atau gerak. Film juga
sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid.
EDISI VI 18
RESENSI
MANIFESTASI MBKM DI FAKULTAS UIN RIL
Raden Intan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) telah tetapkan program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) berupa mata kuliah lintas fakultas.
FTK telah tetapkan program MBKM lewat mata kuliah lintas fakultas, masing Program Studi (Prodi) telah menyiapkan dua mata kuliah untuk ditawarkan dalam program MBKM Namun hingga kini belum ada mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut
Prof. Dr. H. Deden Makbuloh, S.Ag., M.Ag selaku Wakil Dekan (Wadek) I FTK menyampaikan bahwa MBKM sudah diterapkan sejak tahun 2022 lalu.
“Fakultas telah dihimbau untuk laksanakan program ini dan salah satunya ialah mata kuliah lintas fakultas. Program ini telah diterapkan sejak tahun lalu, namun mahasiswa belum ada yang mengambil,” jelas Deden.
Raden Intan — Wakil Dekan (Wadek) I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menyampaikan bahwa telah melaksanakan MBKM bersama Universiti Teknologi MARA (UITM) di Shah Alam, Malaysia.
Dr Madnasir S E , M Si selaku Wadek I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEBI, menjelaskan bahwa telah melaksanakan program MBKM secara visiting lecturer atau pertukaran dosen pengajar antar Universitas bersama UITM
“FEBI melaksanakan program MBKM saling bertukar dosen dengan UITM yang mendatangkan 8 dosen dan begitu juga dari UIN Raden Intan Lampung, beserta mata kuliah yang sudah di komplikasikan bersama dosen antar Universitas.
Sumber: http://Kompas.com
Proses kegiatan belajar mengajar ini melalui via zoom yang mana selama proses program ini berjalan para dosen memberikan review penilaian terhadap mahasiswa,” jelas Wadek I
Deden juga menyampaikan bahwa program MBKM ini dapat diikuti oleh mahasiswa semester 6 di seluruh fakultas UIN RIL “Untuk mahasiswa yang dapat
mengambil program ini, ya mahasiswa semester 6 dan berlaku untuk seluruh fakultas di UIN RIL,” tambah Deden
Sedangkan Wulan mahasiswa FTK mengungkapkan bahwa informasi terkait MBKM masih simpang siur
“Informasinya masih simpang siur, belum ada kejelasan dari pihak fakultas. Jelas kalau beberapa mahasiswa tidak mengambil program ini, karena ketidaktahuan,” tuturnya.
Ia juga berharap akan adanya sosialiasi pengenalan tengang program ini untuk seluruh Prodi dan memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa untuk mendaftar.
Tidak hanya itu Madnasir juga menyampaikan bahwa MBKM itu bukan kurikulum tetapi model pembelajaran yang telah dikembangkan dan program ini sudah berlangsung sejak semester ganjil Tahun Ajaran (T.A) 2022/2023.
“MBKM itu bukan kurikulum tetapi model pembelajaran yang dikembangkan, selain itu ada non-pembelajaran seperti magang, dan pengabdian masyarakat yang mana nanti dikonversi melalui mata kuliah yang bisa di equivalent-kan (setara-kanantara nilai magang dengan MBKM )
Adapun 8 mahasiswa FEBI yang menjalankan magang ke Universiti Geomatika Malaysia (UGM) untuk belajar terjun ke perusahaan yang bekerjasama dengan UGM dibawah bimbingan Prof. Ismail,” tambah beliau.
Selanjutnya, Samsul Ma'arif salah satu mahasiswa jurusan Akuntansi Syari'ah yang telah mengikuti magang internasional di UGM membagikan kesan pesannya yang mungkin tidak akan ditemukan di magang lainnya
“Kesan dari magang ini saya dapat belajar bagaimana bekerja sama secara tim adalah saling membantu, mampu berkomunikasi dengan baik dan saling berbagi ilmu Pesan saya janganlah bosan-bosan untuk mencari ilmu karena dengan ilmu Allah SWT akan mengangkat derajat kita,” ucapnya.
LIPUTANKHUSUS EDISI VI
19
Rep: Tim UKM Pers Ma RI
1. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Raden Intan — Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) berikan tanggapan program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) bahwasanya program ini baru rencana dan belum diterapkan.
Dr. H. Rosidi, M.A selaku Wadek III FDIK mengatakan bahwa, program MBKM ini sangat efektif meskipun baru rencana dan belum diterapkan.
“Program ini sangat efektif sekali, meski baru rencana dan belum diterapkan Namun sudah ada mata kuliah yang akan disajikan dari masing-masing jurusan,” jelas beliau
Beliau juga menambahkan bahwa kesempatan program MBKM ini tidak boleh disia-siakan oleh mahasiswa karena mahasiswa akan diberi keluasan untuk kuliah di luar kelas dan bisa memilih ingin ke lembaga mana
Raden Intan — Dekan Fakultas Syariah (FS) UIN Raden Intan Lampung berikan tanggapan Program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) bahwa pihak fakultas telah membuka pelaksanaan MBKM, namun mahasiswa belum sepenuhnya siap.
Dr Efa Rodiah Nur, M H selaku Dekan FS menyampaikan bahwa pihak fakultas telah membuka pelaksanaan MBKM dari semester lalu, namun mahasiswa belum sepenuhnya siap.
“Fakultas telah membuka pelaksanaan MBKM dari semester ganjil Tahun Akademik (T.A) 2022/2023 namun mahasiswa belum sepenuhnya siap untuk melaksanakan MBKM,” jelas beliau.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Semester Genap T.A 2022–2023 poin ke-8 tertera bahwa, fakultas membuka program MBKM pada semester genap sesuai dengan MBKM UIN RIL.
Sumber: http://Kompas.com
Adapun Fatiya Zahida, mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sudah siap menghadapi program MBKM dan menganggap program ini sangat efektif bagi mahasiswa
“Kalau MBKM sendiri sudah siap dari tahun kemarin. Karena menurut saya lebih efektif ketika program ini diterapkan, mahasiswa akan dituntut lebih aktif dan menghasilkan tujuan dari mata kuliah itu,” ujar Fatiya.
Ia juga berharap semoga MBKM segera diterapkan bukan hanya sekedar wacana belaka
Sedangkan Wulan mahasiswa FTK mengungkapkan
“Harapan saya semoga segera bisa diterapkan, tidak hanya wacana saja sehingga FDIK dapat menghasilkan mahasiswa yang unggul. Baik secara teori maupun praktek,” tambahnya.
Wartawan pada persma biasa
disebut dengan jurnalis kampus, tugas yang dilakukan pun tidak jauh berbeda yaitu mencari fakta
yang tersembunyi. Meskipun
masih dalam ranah kampus, tidak
menutup kemungkinan untuk
bebas dari aturan namun tetap
mempunyai pedoman dalam
melakukan kegiatan jurnalistik.
Ibu Efa Rofidah juga menuturkan bahwa fakultas siap mengikuti program pemerintah ini dan tidak menolak karena berguna untuk adaptasi mahasiswa.
“Kita mengikuti program pemerintah dalam era digitalisasi tentu tidak boleh ketinggalan dan mahasiswa harus bisa beradaptasi,” tuturnya.
Selanjutnya, Ilma Maulana salah satu mahasiswa FS mengungkapkan bahwa masih banyak mahasiswa belum siap karena tidak cukup tahu apa itu MBKM
“Kalau dari segi kesiapan kami belum siap untuk waktu dekat ini, mengingat masih banyaknya mahasiswa yang belum tahu apa itu sistem kampus merdeka,” jelas Ilma.
Ia juga menambahkan bahwa pihak kampus perlu mengadakan sosialisasi terlebih dahulu kepada mahasiswa untuk mengenalkan sistem Kampus Merdeka agar mahasiswa paham dan mengerti program MBKM ini.
EDISI VI
LIPUTANKHUSUS
20
SEKILAS INFO
3. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
4. Fakultas Syariah
5. Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Raden Intan Program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN Raden Intan Lampung penerapannya masih menerawang sebab belum terlaksana secara penuh.
Fakultas Ushuluddin sudah menerapkan program MBKM dari semester lalu Tahun Akademik (T.A) 2022/2023, tetapi penerapannya masih menerawang.
Dr. Ahmad Isnaeni, S.Ag., M.A selaku Dekan FUSA mengatakan bahwa program MBKM yang ada di FUSA penerapannya masih sangat menerawang karena belum terlaksana secara penuh.
“MBKM ini sebenarnya sudah dari tahun lalu, tetapi masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui. Kenapa? Karena program ini masih menerawang sebab belum terlaksana secara penuh,” jelas beliau.
6. Fakultas Adab
Raden Intan Dekan Fakultas Adab (FA) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mengatakan jika Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) belum terealisasikan di FA.
Dr H Ahmad Bukhori Muslim Lc , M A selaku Dekan FA menjelaskan bahwa MBKM di FA belum terlaksana dikarenakan fakultas baru
“FA sendiri fakultas yang baru didirikan tahun 2019, sebabnya kita ini relatif lebih aman dan belum dituntut untuk segera melakukan MBKM,” jelas beliau
Beliau juga mengatakan jika FA masih dalam tahap merintis, membenahi, dan memperkuat tongkaktongkak sarana dan prasarana yang ada
Sumber: http://Kompas.com
Beliau juga menyampaikan jika Fakultas Ushuluddin melaksanakan MBKM sementara melalui program Pengabdian Kepada Masyakarat (PKM) dengan keahlian yang dimiliki mahasiswa tiap-tiap Program Studi (Prodi).
Sementara, Nurul Qoriyah mahasiswa Prodi Psikologi Islam (PSI) mengatakan jika dirinya tidak mengetahui adanya program MBKM di FUSA
“Belum pernah dengar atau merasakan program ini, karena dari para dosen juga tidak pernah menyinggung soal Kampus Merdeka atau MBKM,” tutur Nurul.
Dekan FUSA juga berharap semoga ke depannya MBKM dapat menjadi wujud nyata di UIN RIL.
“Saya berharap semoga ke depannya wujud MBKM ini menjadi nyata, bukan hanya di UIN RIL saja tetapi di kampus-kampus lainnya,” harap beliau
Selanjutnya, Ismar mahasiswa FA berharap agar program Kampus Merdeka ini lebih dipertegas lagi.
“Saya harap program Kampus Merdeka ini lebih dipertegas lagi, agar informasinya tersampaikan merata kepada seluruh mahasiswa Adab,” harap Ismar.
UIN Raden Intan Lampung merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang berlokasi di Sukarame, Bandar Lampung. Perguruan Tinggi ini menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam tertua dan terbesar di Lampung.
Pada awal pendiriannya, Perguruan Tinggi Negeri yang diberi nama IAIN Raden Intan Lampung ini bernaung di bawah Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung (YKIL) pada tahun 1961. Yayasan tersebut bertugas mengadakan musyawarah dengan para ulama dan pemerintah daerah untuk membicarakan sarana dan prasarana Pendidikan Tinggi Islam di masyarakat. Melalui musyawarah tersebut menghasilkan keputusan untuk membangun dua fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah.
SEKILAS INFO
Pemilihan nama Perguruan Tinggi tersebut didasari pada perjuangan sosok pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Lampung. Penamaan IAIN Bandar Lampung telah ditetapkan melalui SK Presiden No. 082/TK/1986. Kemudian IAIN Lampung diresmikan menjadi universitas pada 7 April 2017 melalui Perpres Nomor 38 Tahun 2017 tentang Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
LIPUTANKHUSUS EDISI VI
21
NAPAK TILAS DI KOTA TEPIAN AIR
Karya: Gasi
tidak ada kenangan untuk hidupnya, juga di Kota Bima terdapat sanak saudara yang sudah lama tidak ia jumpai.
Setelah mengikuti tahapan proses yang cukup panjang, mulai dari
tahapan pendaftaran pada 18-30
September 2021, seleksi 1-12
Oktober 2021, dan pembekalan
13-22 Oktober 2021, hingga akhirnya mendapat tiket pesawat
Tibalah hari dimana Slamet
berangkat menuju Bima Sendiri, ya dia benar-benar sendiri menuju
Bima, daerah yang ia pilih
Kota Bima, atau suku Mbojo
familiar menyebutnya dengan
nama Dana Mbojo, merupakan sebuah kota yang terletak di Pulau
Sumbawa bagian Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Mulanya Bima merupakan sebuah wilayah yang berbentuk
Kesultanan dengan Nama
Kesultanan Bima.Yang berdiri
ketika Sultan Abdul Kahir
dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam
tepatnya pada tanggal 5 Juli 1640
M. Kota Bima seringkali disebut sebagai 'Kota Tepian Air' karena bersebelahan dengan pelabuhan berusia lebih dari 100 tahun.
Rupanya, pelabuhan ini lah yang turut menjadi salah satu pendukung aktivitas ekonomi masyarakat Kota Bima.
Kota Tepian Air ini lah menjadi
pilihan Slamet Harianto, mahasiswa aktif di salah satu
Universitas yang ada di Lampung
Ia merupakan salah satu dari 8
mahasiswa di kampusnya yang
berhasil lulus mengikuti program
Pejuang Muda yang mendapatkan kesempatan ke Bima, dan 7 mahasiswa lainnya tersebar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Perogram Pejuang Muda adalah implementasi dari kurikulum Merdeka BelajarKampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Kemendikbud bersama dengan Kemensos dan Kemenag. Pejuang Muda merupakan laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu sosial secara kongkrit.
Slamet melabuhkan hatinya di Kota Bima sebagai tempat mengabdikan diri untuk masyarakat selama 6 bulan, berbagai alasan mengapa ia mendaftar program ini, salah satunya Slamet merupakan Mahasiswa angkatan 2018, angkatan yang melakukan semua kegiatannya melalui daring, mulai dari PKL, Magang, dan lain sebagainya. Kala itu, ia merasa jika semua dilakukan secara daring maka masa-masa kuliahnya pasti akan kurang berkesan dan
Berangkat melalui Bandara Raden Intan Bandar Lampung, menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Dilanjutkan berangkat menuju Bandara Ngurahrai, Bali, sempat ditunda dua jam hingga akhirnya terbang menuju Bandara Sultan Solahuddin, Kota Bima. Berkeliling bandara dan mengabadikan momen adalah hal yang dilakukan Slamet saat keberangkatan ditunda, tak lupa ia mengisisi perut yang sedikit keroncongan sebelum terbang kembali.
perasaan bahagia dan bingung berpadu menjadi satu Rasanya bahagia telah mampu berdiri hingga berada pada titik ini, di mana tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan ini Rasa bingung pula melanda pikiran Slamet lantaran Bima merupakan tempat yang belum pernah ia kunjungi, meskipun Slamet memiliki sanak saudara yang tinggal di sana, pikirannya penuh dengan tanya “Saat aku di sana nanti akan bagaimana ya?”
Rasa bingungnya sempat teralihkan, sebab sepanjang perjalanan ia disuguhkan akan pemandangan yang luar biasa indahnya, dapat melihat
FEATURE
EDISI VI
22
Selama perjalanan berlangsung
hamparan laut yang sangat luas, gunung-gunung yang menjulang tinggi, dan bukit nan indah dari ketinggian ribuan kaki.
Tidak terasa pukul 17 00 Waktu
Indonesia Setempat, roda pesawat dikeluarkan untuk mendarat di Bandara Sultan
Solahuddin Pesawat mendarat dengan mulus di aspal yang begitu halus Perasaan bahagia dan bingung masih menyelimuti pikirannya, tetapi perasaan bingung yang dialami Slamet sirna disaat ia bertemu 9 Pejuang Muda dari berbagai Universitas di daerah Indonesia yang memilih
Kota Bima seperti hal nya Slamet. Mereka di sambut oleh Tim Dinas Sosial Kabupaten Bima, tidak hanya di sambut dan dijemput tetapi mereka pun dicarikan tempat untuk singgah selama mengabdi untuk masyarakat Bima.
Di dalam mobil, Slamet memperhatikan jalan yang mereka lalui, jalannya berkelok, dengan hamparan pantai disamping jalan itu, sesekali melihat hutan dengan pohon yang menjulang cukup tinggi Mobilpun berhenti didepan rumah besar dengan harga sewa 4 juta perbulan Rumah itu menjadi tempat singgah mereka selama di Bima
Rumah yang dapat menampung
10 Pejuang Muda yang berasal
dari bebagai daerah, mulai dari
Lampung, Surabaya, Malang, Banten, Depok, Bandung, dan
Madura
Di Bima, Slamet dan 9 Pejuang
Muda yang berasal dari seluruh
daerah Indonesia ini memiliki
tugas pokok yang akan mereka
lakukan kedepannya yaitu
melakukan survei kepada
masyarakat yang menerima
bantuan sosial, apakah masyarakat itu layak atau tidak untuk mendapatkan bantuan sosial tersebut Sebelum turun lapangan mereka lebih dulu menerima data-data masyarakat penerima bantuan sosial dari Dinas Sosial, selanjutnya barulah mereka mengunjungi masyarakat yang menerima bantuan tersebut, Slamet senang melakukan hal itu, bermanfaat dan bisa bercengkrama dengan masyarakat dari pintu ke pintu, tak hanya itu Slamet dan 9 Pejuang Muda ini melakukan inovasi untuk mengembangkan potensi yang ada di Bima, yaitu bawang
Bawang menjadi salah satu hasil
pertanian yang melimpah di Bima, sayang nya masyarakat Bima hanya menjual mentahnya saja, Slamet dan 9 Pejuang Muda merasa jika bawang ini dapat dijadikan produk olahan yang bernilai uang. Akhirnya mereka membuat projek untuk mengolah bawang yang berasal dari petani menjadi bawang goreng,
dilakukanlah pelatihan untuk ibuibu di Bima, masyarakat Bima sangat senang menerima inovasi baru yang dimunculkan oleh para Pejuang Muda
teman-teman baru bukanlah hal yang mudah, tetapi mahasiswa asal Lampung ini mampu beradaptasi dengan cepat Walaupun mempunyai temanteman dari berbagai daerah di Indonesia, mereka sangatlah ramah, perbedaan memanglah ada, pasti ada, namun itulah yang membuat Slamet merasa senang berada diantara mereka Masyarakat Bima yang ramahtamah pun menjadi alasan utamanya merasakan kenyamanan selama berada di kota orang. Masyarakat Bima tidak berat tangan sangat suka memberi jika berurusan dengan makanan. Selama di Bima Slamet dan 9 Pejuang Muda lainnya mengisi perut yang keroncongan di rumah-rumah masyarakat Bima. Baik sekali.
FEATURE EDISI VI
23
Berbaur dengan masyarakat dan
Tak terasa waktu begitu cepat, sudah 2 bulan mereka melakukan projek itu. Projek yang mereka lakukan pun terbilang sukses, karena sudah sampai tahap packaging. Hanya satu langkah lagi yaitu tahap distribusi. Sayangnya, tepat 2 bulan mereka di Bima, mereka ditarik pulang secara tibatiba, “tidak apa-apa”, pikir Slamet dan 9 Pejuang Muda lainnya. Setidaknya masyarakat Bima sudah mengerti dan memahaminya. Kepulangan Slamet dan 9 Pejung Muda lainnya menimbulkan rasa sedih masyarakat Bima, masyarakat
Bima sangat berterima kasih kepada para Pejuang Muda yang sudah bekerja keras memberi ilmu baru kepada mereka. Setelah mereka berpamitan, bersalaman dan tak lupa mengabadikan momen, Slamet dan 9 Pejuang Muda lainnya diantarkan Dinas Sosial Kabupaten Bima menuju Bandara Sultan Solahuddin untuk pulang menuju daerah masingmasing.
Walaupun di tarik pulang, Slamet
merasa sangat senang sekaligus bersyukur dapat mengikuti program ini, lewat program inilah
KAMU BOSEN???
ISI
dirinya mendapat teman baru dari berbagai daerah, bertemu masyarakat yang menerimanya dengan keramahan, masyarakat Bima sangatlah baik, menambah kesan dari perjalanan Slamet.
Pesan Slamet untuk mahasiswa di luar sana, lebih aktif lah mengikuti program yang dimiliki kampus. Terutama program ke luar daerah, sebab sangat bermanfaat, dan perkuliahan yang kita jalani pun penuh dengan perjuangan keringat orang tua yang tidak akan pernah sia-sia
TEKA TEKI SILANG
FEATURE EDISI VI
24
TTS DULU YUKS
MBKM: PROGRAM YANG ADA DAN TIADA, BENARKAH?
Rep: Lip & Up
Dimulai dengan program baru yang diusung oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mengenai inovasi bagi mahasiswa yang belakangan ini hangat diperbincangkan di dunia pendidikan pada tingkatan mahasiswa, yakni Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM).
Seperti yang kita ketahui, program MBKM dapat menjadi kesempatan cemerlang bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan, agar terus adaptif, dan siap terjun ke masyarakat. Hal ini tentu disambut baik oleh mahasiswa, terkhususnya mahasiswa
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).
Berdasarkan Keputusan Dirjen
Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI Nomer 7290 Tahun
2020 tentang Pedoman
Implementasi Merdeka Belajar–
Kampus Merdeka kurikulum
Program Studi pada Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam.
Serta, Peraturan Rektor Nomer
930 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Merdeka
Belajar–Kampus Merdeka (MBKM)
Program Sarjana Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung
Hal ini menjadikan UIN RIL turut ikut serta pada program MBKM walaupun berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
Sejatinya, MBKM merupakan implementasi program dari Kemendikbudristek yang kemudian mengajak kampuskampus lain di luar naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk ikut serta menerapkan program ini, salah satunya ialah UIN RIL
Meskipun begitu, penerapan
MBKM UIN RIL dimulai pada
Tahun Ajaran (T A) 2022/2023
semester ganjil Tetapi, pada Surat Edaran (SE) Rektor Nomer 2421 Tahun 2022 tentang Penyelanggaraan Pembelajaran
Tatap Muka Semester Ganjil Tahun 2022/2023, tidak terdapat poin tentang pelaksanaan program MBKM
Seperti penuturan Hamba Allah (nama samaran) pada survei Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa Raden Intan mengenai Survei MBKM di UIN RIL. Ia merasa kecewa sebab tidak bisa mendaftar Kampus Merdeka melalui
https://kampusmerdeka kemdikb ud.go.id
sebab UIN RIL tidak terdaftar dilist Universitas, “Waktu itu saya mau daftar Kampus Merdeka, UIN (Raden Intan Lampung, red) tidak terdaftar di list kampus. Jangan hanya fokus internasionalisasi doang, mohon segera diterapkan, sebab banyak mahasiswa yang ingin magang dan mengambil banyak pengalaman lewat program ini,” tulisnya.
Namun, pada SE Rektor Nomer 341/UN/OT.01.3/01/2023 tentang Perkuliahan Semester Genap UIN RIL Tahun Akademik 2022/2023 pada point kedelapan (08) menyatakan bahwa, fakultas agar membuka program MBKM pada semester genap ini sesuai dengan Panduan MBKM UIN Raden Intan Lampung.
Akan tetapi, bagaimana fakultas dapat melaksanakan point kedelapan ini? Sedangkan, 71,3% mahasiswa UIN RIL merasa fakultasnya TIDAK MENERAPKAN dan MENSOSIALISASIKAN program MBKM.
Kembali pada kesiapan UIN RIL sendiri, karena pada pelaksanaan MBKM tentu melibatkan kerjasama dengan pihak Universitas. Prof. Dr. Alamysah, M.Ag selaku Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik dan Kelembagaan menuturkan bahwa UIN RIL belum memiliki tim
OPINI EDISI VI
25
khusus untuk mengurus MBKM di Kampus Hijau ini. Karena
Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri (PTKIN) UIN RIL tidak
mendapatkan dana untuk dapat
melaksanakan program Kampus
Merdeka dengan totalitas.
Imbas dari hal tersebut
menyebabkan kurangnya
sosialisasi MBKM kepada
mahasiswa Lantas, benarkah UIN
RIL belum dapat melaksanakan
MBKM secara totalitas?
Sedangkan logo Kampus Merdeka
sudah terpampang dengan jelas
diberbagai pamflet informasi UIN RIL. Hal ini menimbulkan persepsi baru bagi mahasiswa UIN RIL, bahwasanya UIN RIL sudah siap melaksanakan program Kampus Merdeka secara keseluruhan.
Dibalik seluruh mekanisme program MBKM ini, UIN RIL sampai saat ini masih menggunakan Kurikulum
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam (PTKI) sebagai kurikulum utama
Menurut mahasiswa lainnya, seharusnya UIN RIL dapat melaksanakan program MBKM ini secara tersusun. Seperti sosialisasi dengan jelas, penyebaran informasi secara luas dan terangterangan, bukan diam-diam sehingga mahasiswa tidak mendapatkan informasi yang faktual. Seakan-akan program MBKM di UIN RIL seperti ada dan tiada. Sebab sudah tertera dengan jelas adanya SE Rektor yang merujuk pada program MBKM.
FIELD TRIP: KOMERSIALISASI BERBASIS PENDIDIKAN
Rep: PoV
Etika seorang pimpinan kampus berpegang pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, tepat janji, taat aturan, bertanggungjawab, responsif, dan sopan santun. Maka para pimpinan kampus dapat memberikan pelayanan kepada mahasiswa yang
sesuai dengan harapan, sehingga memelihara kepercayaan mahasiswa terhadap mereka
Sikap adil dari seorang
pimpinan kampus juga
sangatlah berpengaruh, guna menerapkan kesetaraan dan dapat
memberi kesempatan yang
sama bagi seluruh mahasiswa. Namun, ironis
sekali jika terdapat
pimpinan kampus yang
berperilaku sebaliknya. Dengan memanfaatkan mahasiswa, serta hidup dalam drama-drama licik hanya demi keuntungan.
Seperti yang kita ketahui, bahwa di Universitas tercinta kita ini terdapat suatu kegiatan jalanjalan ke luar kota, yang biasanya dilakukan tiap satu tahun sekali yaitu field trip. Dikutip melalui laman wisatasekokah.com field trip merupakan kunjungan wisata yang dapat menunjang pengetahuan mahasiswa melalui pembelajaran di luar kelas, dengan mendatangi beberapa destinasi.
Mengenai hal tersebut, mahasiswa berinisialkan R dan A dari Program Studi
(Prodi) Bimbingan dan Konseling Pendidikan
Islam (BKPI) Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung membuka suara, jika ada sebuah paksaan dalam mengikuti kegiatan field trip yang berkedok pengganti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Prodi yang mereka tempuh.
Field trip yang awalnya dianggap sebagai aktivitas paling menyenangkan bagi para mahasiswa, juga akan mendapatkan banyak pengalaman belajar baru yang sangat menyenangkan, serta lebih peka terhadap lingkungan sekitar Akan tetapi berbanding terbalik jika halnya kegiatan ini dilaksanakan atas dasar paksaan Maka tidak ada kata menyenangkan bagi mahasiswa
Berdasarkan pengakuan salah satu Mahasiswa BKPI berinisial R yang telah mengikuti field trip
OPINI EDISI VI
26
Dengan keterangan, bahwa kegiatan field trip ada pada kurikulum seperti mata kuliah lainnya.
R juga mengatakan jika bagi mereka yang tidak mengikuti field trip, maka dipaksa membayar sertifikat PKL seharga Rp. 500.000 yang digadang-gadang sertifikat tersebut merupakan syarat untuk melaksanakannya Komprehensip langkah yang wajib dilaksanakan menuju Munaqosyah.
Pada faktanya, Prof Dr Alamsyah, M Ag selaku Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN RIL mengatakan, bahwa program field trip TIDAK DIWAJIBKAN dan tidak terdapat pada kurikulum yang UIN RIL gunakan
Beliau pun mengatakan kegiatan field trip hanyalah sukarela mahasiswa Bagi siapa saja yang ingin mengikuti, dipersilakan Bagi yang tidak mengikuti, JANGAN DISKRIMINASI
Sudah jelas bahwa mahasiswa yang tidak mengikuti field trip jangan di diskriminasi, jangan dipersulit jalannya untuk selesai di kampus ini
Dari Abi Shirmah r a berkata, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang memberi kemudaratan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudaratan kepadanya, barang siapa yang merepotkan (menyusahkan)
seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia”
Adapun, mahasiswa BKPI
berinisial A bertanya pada pihak
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pers Mahasiswa Raden Intan (PersMa RI) melalui laman
Instagram @pers radenintan Ia bertanya, bagaimana caranya mahasiswa BKPI dapat
judul, sedangkan field trip di tahun ini ditunda? Sebab syarat mengajukan judul ialah memiliki sertifikat field trip
Sesuai dengan Surat Edaran (SE) FTK dengan nomer surat 1496/Un.16/DT/ PP.009.01/03/2023 berisi bahwa FTK sedang melaksanakan ReAkreditasi sehingga kegiatan nonakademik seperti field trip ditidakan hingga waktu yang tidak ditentukan.
Dengan tegas Prof Alamsyah menghimbau, “Jangan jadikan PKL field trip. Kita berpacu pada kurikulum dan buku pedoman di luar itu tidak diwajibkan,” tutur beliau.
Sudah sebuah keharusan bagi para pimpinan kampus tidak memberatkan mahasiswa dalam hal pendidikan. Seperti yang kita
ketahui, tidak semua mahasiswa UIN RIL berlatar ekonomi yang mapan. Mereka para pimpinan kampus pun sejatinya adalah orang tua, maka berilah rasa empati itu pada mahasiswa selayaknya mereka adalah anak kalian.
Filed trip tidak ada di buku pedoman, field trip tidak ada di kurikulum, field trip bukan syarat untuk mengajukan judul atau syarat kompre, field trip hanya jalan-jalan sukarela oleh mahasiswa bersama dosen.
Namun, hingga opini ini dikeluarkan Dr. Ali Murtadho, M.S.I selaku Ketua Jurusan (Kajur) BKPI selalu beralasan sibuk saat ingin ditemui untuk menjelasakan terkait hal ini.
Penulis berharap kepada pimpinan kampus untuk tidak lagi bersikap egois Terlebih lagi atas dasar kegiatan yang sifatnya tidak wajib Jangan ada paksaan bagi siapapun, jangan ada diskriminasi bagi mahasiswa manapun Jangan mengadaadakan hal yang tidak ada
JANGAN MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA
MASIH BANYAK
KESALAHAN
OPINI EDISI VI 27
KESALAHAN
PERLU
LAIN YANG
DI COBA
FAKTA-FAKTA PENERAPAN KAMPUS MERDEKA DI UIN RIL
Rep: PoV
Sesuai dengan Keputusan Rektor
Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung (UIN RIL) Nomor
988 Tahun 2022 tentang Panduan
Merdeka Belajar–Kampus
Merdeka (MBKM), bahwa program
ini akan dilaksanakan pada
mahasiswa semester lima pada
awal Tahun Ajaran (T.A) 2022/2023
Sebagai mahasiswa, sudah
sepatutnya kalian mengetahui apa
saja fakta-fakta mengenai Kampus
Merdeka yang ada di UIN RIL.
Berikut ini ialah fakta-faktanya
1. Pemberlakuan MBKM di lingkup
UIN RIL merupakan tindak lanjut
dari Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 7290
Tahun 2020 tentang Panduan
Implementasi MBKM dalam Kurikulum Program Studi pada
Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa
2 Program MBKM ini telah diterapkan secara bertahap pada semester ganjil T A 2022/2023 untuk mahasiswa semester lima
3. UIN RIL melaksanakan MBKM secara bertahap, hal ini pula dikembalikan kepada fakultas yang mengatur seluruh mekanisme MBKM
5. Tidak semua fakultas yang ada di UIN RIL siap menerapkan dan melaksanakan program MBKM.
Adapun manfaat lainnya dari Kampus Merdeka yang perlu kalian ketahui, sesuai dengan penuturan salah satu Dewan Kemahasiswaan (Dekan) UIN RIL bahwa, program ini dapat menghasilkan mahasiswa yang lebih efektif, mahasiswa dapat
memahami tujuan dari mata kuliah yang dianutnya, mahasiswa dapat menunjukkan
Sumber: http://Kompas.com
4. Magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, dan Proyek Kemanusiaan merupakan salah satu bagian dari program MBKM
dan menunjang keahlian yang
dimiliki tiap-tiap Prodi, serta berguna sebagai ladang beradaptasi mahasiswa
JALUR BARU PENDAFTARAN UIN RIL, APA SAJA?
Rep: Tags
Tahu kah kalian, pendaftaran
kuliah di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung (UIN RIL)
terdapat jalur baru Selain tiga
program utama yang menjadi jalur
masuk Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yaitu Seleksi Peserta Akademik
Nasional Perguruan Tinggi
Keislaman Negeri (SPAN–PTKIN),
Ujian Mandiri Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (UM–PTKIN), dan UM–Mandiri
Kini, UIN RIL membuka jalur baru
untuk tes PTKIN. Sesuai dengan program yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yaitu jalur
Seleksi Nasional Berdasarkan
Prestasi (SNBP) dan Seleksi
Nasional Berdasarkan Tes (SNBT)
SNBP dan SNBT merupakan sebuah skema seleksi penerimaan yaitu jalur Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang dikelola oleh Balai
Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3), yang bekerja sama dengan
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah naungan Kemendikbud.
Sesuai dengan
Permendikbudristek No. 48 Tahun
2022 tentang Penerimaan
Mahasiswa Baru Program Diploma
dan Program Sarjana Pada
Perguruan Tinggi Negeri Maka
ketentuan ini pun berlaku
dibeberapa PTKIN
SNBP merupakan sistem yang menggantikan sistem Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Sedangkan, ADapun tujuan pergantian sistem tersebut sesuai dengan lansiran pada laman
http://its ac id yaitu
untuk menyambungkan transformasi, perubahanperubahan, dinamika-dinamika yang sudah dikembangkan
melalui kebijakan Merdeka
Belajar dari pendidikan dasar hingga menengah dengan transformasi yang dilakukan di pendidikan tinggi dengan Kampus Merdeka.
Berdasarkan website resmi SNPMB http://kemdikbud go id
ARTIKEL EDISI VI
28
UTBK–SNBT 2023 dapat diikuti secara serentak oleh seluruh siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023. Mulai dari pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Alawiyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta lulusan Paket C pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Dengan maksimal umur pendaftar yaitu 25 tahun (Per- 1 Juli 2023).
Keikutsertaan dalam Ujian Tulis
Berbasis Komputer (UTBK) merupakan syarat utama untukmengikuti UTBK sebanyak satu kali, dan hasil dari UTBK hanya
dipergunakan untuk mendaftar SNBT 2023.
Sistem SNBP dan SNBT sendiri kini sudah mulai diterapkan di UIN RIL dengan kuota sebanyak 60 kursi dari 6000 yang akan menjadi mahasiswa Adapun Program Studi (Prodi) yang dapat dituju yaitu Sistem Informasi dan Biologi Berikut program jalur masuk terbaru di UIN RIL beserta tanggal pendaftarannya:
1 SNBP mulai dibuka pendaftaran pada 14–28 Februari 2023 Program ini hanya bisa diikuti oleh siswa kelulusan pada tahun 2023
2. SPAN–PTKIN, yang akan dibuka pendaftaran pada 20 Februari–10 Maret 2023.
Sama hal nya dengan SNBT program ini juga. diperuntukkan untuk siswa kelulusan 2023.
3.UTBK–SNBTdengan pendaftaran pada 23 Maret - 14 April 2023
4. UM–PTKIN yang akan dibuka pada 10 April–15 Mei 2023.
5 UM–Mandiri, sebagai jalur masuk terakhir di UIN RIL yang akan dibuka pada 21 Juni–10 Juli 2023
MANFAAT PENDIDIKAN BAGI MASA DEPAN DAN KEMAJUAN BANGSA
Sumber: http://Kompas.com
Rep: Recheck
Pendidikan merupakan mediator
terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan. Namun, pendidikan bukan hanya pasal belajar, tetapi suatu pengalaman yang diwariskan oleh generasi tua ke generasi muda.
Pendidikan juga sarana terpenting untuk menambah wawasan dan mengasah kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Sejak tahun 2015 silam, pemerintah sudah menerapkan Pendidikan
Wajib Belajar 12 Tahun. Hal ini dilakukan karena peran dan pengaruh pendidikan sangat besar bagi masa depan anak bangsa, serta sebagai taraf hidup seseorang.
Seperti penjabaran di atas, pendidikan ialah modal utama dalam kehidupan manusia Karena pendidikan merupakan hal
terpenting untuk menunjang masa depan yang lebih baik Selain itu, pendidikan yang berkualitas juga akan menuntun kita pada kehidupan yang lebih sukses, meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, keterampilan, dan menjadikan kehidupan lebih positif serta terarah
Pendidikan dapat kita tempuh melalui lembaga formal ataupun non formal pada umumnya, untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang setara
Dikutip melalui laman pkbmgenerasigemilang com terdapat tujuh manfaat pendidikan bagi masa depan:
1 Pendidikan menjadi pondasi untuk mempersiapkan masa depan yang cerah
2. Pendidikan bisa membantu kita untuk membangun karakter dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik di lingkungan masyarakat
3. Pendidikan menjadi wadah bagi setiap orang untuk memaksimalkan potensi dan bakat yang dimilikinya
4. Pendidikan juga sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup. Dengan pendidikan yang tepat dapat membantu seseorang
memiliki kemampuan, sehingga mendapatkan pekerjaan yang baik untuk meningkatkan taraf hidup
5 Mengurangi angka kejahatan di masyarakat karena, seseoran gyang berpendidikan dan teredukasi memiliki kemungkinan kecil untuk melakukan tindak kriminal
6 Membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran
7 Mengasah kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang ada (problem solving)
Kendatipun pendidikan amat penting bagi tiap individu, nyatanya masih banyak insan yang tidak dapat merasakan duduk di bangku sekolah. Faktor ekonomi menjadikan alasan teratas mereka tidak mendapatkan pendidikan. Tentu hal-hal seperti ini perlu diatasi bersama, agar setiap insan dapat menikmati pendidikan.
ARTIKEL EDISI VI
29
MENITI MIMPI ALA ALIN SI ANAK BURUH PABRIK
Karya: Coboth
setelah lulus Sekolah
Menengah Atas (SMA). “Alin, setelah ini kamu ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi mana?
Sayang loh kalau tidak lanjut, dengan prestasi dan bakat yang kamu miliki,” ujar guruku saat bertemu ku di kroditor sekolah. “Alin masih bimbang, Bu, harus melanjut kemana. Kalau ingin kuliah banyak pertimbangan yang Alin pikirkan dan Alin tidak ingin membebani kedua orang tua Alin, Bu,” jawabku seadanya.
Milik Ku Ibu yang rusak agar dapat digunakan kembali. Dengan penuh rasa takut dan ragu, aku mencoba membahas penawaran guruku pagi tadi. “Bu.. Pak.. misal Alin setelah lulus ini lanjut kuliah, boleh enggak?” Ibu dan Bapak yang mendengar
Hai…
Namaku Aileen, panggil saja Alin. Aku seorang mahasiswa disalah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia dan sekarang aku berada di penghujung semester ganjil. Tahun depan aku sudah mulai disibukkan dengan berbagai macam program, mulai dari Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktek Kerja Lapangan (PKL), dan harus memikirkan nasib skripsiku nantinya.
Sedikit menceritakan latar belakang kehidupanku, aku berasal dari suatu desa yang jaraknya cukup jauh dari perkotaan Minimnya sinyal, sulitnya akses jalan, bahkan sulitnya sarana dan prasarana penunjang pendidikan merupakan makanan sehari-hari kami di desa
Kedua orang tuaku hanyalah pekerja buruh harian lepas, yang penghasilannya tidak menentu tiap bulannya. Bapak seorang buruh pabrik dan Ibu seorang buruh cuci. Penghasilan mereka hanya cukup menghidupi kehidupan kami sehari-hari. Iya, kami, aku dan kedua adikku. Tetapi, aku mempunyai tekad yang tinggi terhadap pendidikan dan aku ingin mengubah nasib keluargaku lewat bidang pendidikan yang aku kuasi.
Kurang lebih dua tahun yang lalu sewaktu masih duduk di bangku sekolah, salah satu guruku pernah menanyakan kelanjutan nasibku
“Begini Alin, Ibu ingin sekali mendaftarkan kamu beasiswa untuk siswa di daerah tertinggal seperti daerah kita. Kalau Alin bersedia, akan Ibu daftarkan. Alin cukup menyiapkan berkas data diri untuk keperluan beasiswa saja,” tawaran itu cukup membuatku memikirkan bagaimana caranya meminta izin kepada orang tuaku. “Terima kasih Bu atas tawarannya. Sepertinya Alin akan membicarakan hal ini terlebih dahulu kepada orang tua Alin, Bu,” lebih baik seperti itu bukan? Aku tidak bisa memberikan keputusan sepihak tanpa berdiskusi dengan keluargaku. “Baiklah kalau begitu, jangan terlalu lama dipikirkannya ya Alin karena pendaftarannya hanya sampai Minggu depan. Ibu tunggu kabar baiknya,” ujar Bu guru sambil memberikan senyum penuh harap.
Sesampainya di rumah yang sangat sederhana ini, aku dan kedua adikku membantu Ibu melipat tumpukan baju-baju, yang merupakan kegiatan rutin kami. Sedangkan Bapak, tengah memperbaiki setrika
pertanyaanku langsung tertawa kecil dan mengatakan, “Oalah Lin Lin, mau dibayar pake apa kuliahmu nanti? Pakai batu?” jawab Bapak dengan nada bercanda. “Ya kalau bisa pakai batu, aku juga enggak akan pusing toh mikirin biayanya,” sahutku sambil terus melipat pakaian. “Memangnya kamu mau kuliah di mana, nak?” tanya Ibu yang mengerti bahwa pembicaraan ini sangat penting bagiku. Aku yang mendengar pertanyaan Ibu merasa antusias untuk menjawab, “Di salah satu kampus di kota seberang, Bu Pagi tadi guru Alin menawarkan untuk kuliah di sana, tapi Alin bingung harus menjawab apa terlebih dengan keadaan kita yang seperti ini,” aku tertunduk, tak mampu melihat wajah orang tuaku
“Kamu masih mau meneruskan keinginan mu atau tidak, nak? Ibu dan Bapak bukannya tidak ingin menuruti permintaanmu. Hanya saja, seperti yang Alin katakan tadi, keadaan kita seperti ini,” jelas Ibu yang berusaha menenangkanku agar tidak kecewa “Iya Bu, Alin tahu Maka dari itu Alin ingin mengatakan kalau guru Alin menawarkan beasiswa untuk siswa di daerah tertinggal seperti daerah kita ini, dan
CERPEN EDISI VI
30
Sumber http://pin.it/1qHvsUG
Alin hanya diminta menyiapkan berkas-berkas beasiswa saja Kalau nanti Alim lolos, semua biaya kuliah ditanggung oleh pemerintah, Bu Pak,” ucapku meyakinkan mereka. Ibu dan Bapak saling bertatapan sesaat setelah mendengar penjelasan ku. Setelah diskusi paniang akhirnya Bapak dan Ibu menyetujui keinginan ku untuk melanjutkan pendidikan ke kota seberang.
Tak menunggu waktu lama, aku langsung menyiapkan seluruh data-data untuk mendaftar beasiswa. Membayangkan kuliah di kota orang saja sudah menyenangkan, bagaimana kalau benar-benar terwujud? Ah Alin, kamu memang pandai berangan-angan. Dua Minggu setelah pendaftaran, nama-nama mahasiswa yang lolos pun diumumkan. Tak disangka-sangka ada namaku diantara nama-nama siswa yang terpilih. Aku bergegas pulang dan memberikan kabar gembira ini pada Ibu dan Bapak.
“Pak Bu Alin lolos,” teriakku kegirangan saat memasuki pekarangan rumah “Alin jangan teriak-teriak, malu didengar tetangga,” jawab Ibu sambil menjemur pakaian Aku langsung menghampiri Ibu dan memeluknya sambil menangis haru, karena jujur aku tidak menyangka anak dari seorang buruh pabrik ini bisa melanjutkan pendidikannya di kampus ternama Bapak yang mendengar berita ini pun turut menangis haru dan tidak menyangka bahwa anak sulungnya bisa merasakan bangku perkuliahan
Sebulan setelah pengumuman, tiba waktunya hari keberangkatan. Aku berangkat ke kota seberang bersama rombongan siswa lainnya yang lolos seleksi. Saat itu, aku melihat raut kesedihan dari kedua orang tuaku dan kedua adikku Aku menghampiri mereka dengan berusaha menahan hujanan air mata yang akan
terjatuh, “Ibu Bapak, doain Alin ya Semoga dengan jalan ini, Alin bisa mengubah nasib
keluarga kita Alin janji, akan belajar dengan
sungguh-sungguh,” ujarku sambil mencium
kedua tangan mereka, dilanjutkan memeluk kedua adik kecilku “Iya nak, Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti mendoakanmu agar sukses di perkuliahan nanti,” jawab Ibu sambil mencium keningku Setelah selesai berpamitan, kami pun berangkat, dan saat itulah perjalanan hidupku yang baru dimulai
Aku menjalankan hari-hari ku seperti mahasiswa pada umumnya, kuliah, mengerjakan tugas, bermain dengan teman
dan mencari-cari peluang pekerjaan paruh waktu guna memenuhi kebutuhan ku selama disini. Karena aku tidak bisa hanya mengandalkan uang beasiswa saja. Ternyata Tuhan maha baik, aku beruntung memiliki lingkungan pertemanan yang senasib sepertiku. Salah satunya bernama Senja, dia adalah sahabat senasib ku.
Selasa pagi itu, Senja memberitahuku bahwa
fakultas kami telah membuka Program Merdeka–Kampus
Merdeka (MBKM) Magang
Merdeka yang mana setahuku program tersebut
memberikan banyak
keuntungan bagi mahasiswa
Ketika mendengar kabar tersebut, aku langsung berminat untuk mengikutinya
Dengan segera aku
menyiapkan segala berkasberkas yang dibutuhkan
Setelah semuanya siap, aku dan Senja mengirimkan berkas tersebut pada pihak yang mengurus program Magang. Sekitar satu Minggu kemudian, pengumuman mahasiswa yang lolos diumumkan. Namaku dan Senja tertera sebagai mahasiswa lolos yang dapat mengikuti program Magang Merdeka.
Selama satu semester ini aku menjalani program tersebut dan tetap fokus pada kuliahku Banyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang aku
dapatkan dari program ini
Mulai dari relasi, ilmu-ilmu
dari para senior, dan juga
kesan yang ku dapatkan di bangku perkuliahan
Ibu, Bapak, Alin masih bertahan disini. Menimba ilmu dengan janji dan doa yang takkan Alin lupakan. Alin
percaya, bahwa latar belakang ekonomi tidak akan menjadi penghambat Alin untuk maju dan sukses. Berkat doa kalian berdua, Alin dapat bertahan sampai detik ini. Terima kasih ya Bu, Pak, karena sudah menjadi orang tua yang hebat bagi Alin.
percaya, bahwa latar belakang ekonomi tidak akan menjadi penghambat Alin untuk maju dan sukses. Berkat doa kalian berdua, Alin dapat bertahan sampai detik ini. Terima kasih ya Bu, Pak, karena sudah menjadi orang tua yang hebat bagi Alin.
Aku bersyukur atas segala pelajaran hidup yang aku lalui hingga detik ini Susah, senang, suka, duka, manis, pahit, semua aku jalani dengan penuh semangat dan optimis untuk mengubah nasib keluargaku Inilah sedikit kisah perjalanan hidupku yang sampai kapanpun akan menjadi cerita dari kesuksesanku nantinya
CERPEN EDISI VI
31