KAMIS - SELASA
21 - 26 DESEMBER 2017
Edisi No 102 12 HALAMAN
medialaspela
Menerangi Bumi Serumpun Sebalai
Saran Gubernur Erzaldi kepada Ketum KADIN Babel Thomas Jusman Saat Bertemu Presiden April 2018 Mendatang
Revitalisasi Lada dan
Jembatan BATERA Tahun 2018 Tiap Minggu akan Ada Satu Even dengan 1.000 Wisatawan Flight Langsung Pangkalpinang-Bandung, Yogya, Denpasar dan Medan
P
ANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Dr H Erzaldi Rosman SE MM bersepakat dan menyarankan kepada Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kepulauan Bangka Belitung Ir Thomas Jusman MM agar mendorong dua prioritas Babel yaitu pembangunan Jembatan Bangka Sumatera (BATERA) dan revitalisasi lada pada pertemuan 34 Ketua Umum KADIN Provinsi se Indonesia dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kabinet Kerja April 2018 mendatang. “Pak Thomas Jusman (Ketua Umum KADIN Babel, red) tolong dorong Jembatan Bangka Sumatera (BATERA, red) dan revitalisasi lada. Mohon dua prioritas Babel itu disampaikan saat bertemu Presiden Jokowi,” kata Gubernur Erzaldi ketika menanggapi presentasi Thomas Jusman dalam audiensi
BI: Ekonomi Babel Membaik PANGKALPINANG, LASPELA – Bayu Martanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung/Deputi Direktur menyatakan sejalan dengan kondisi ekonomi dunia dan nasional, perekonomian Kepulauan Bangka Belitung cenderung membaik. “Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2017 sebesar 5,11% (ctc) meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya sebesar 4,21% (yoy),” kata Bayu Martanto saat memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Novotel, 20 Desember 2017. Peningkatan kinerja ekonomi Bangka Belitung, kata Bayu Martanto, terutama ditopang oleh meningkatnya kinerja ekspor sejalan dengan membaiknya harga komoditas unggulan seperti timah, CPO dan karet. Ditambahkan Bayu, secara sektoral pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung ditopang oleh kinerja lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha pertambangan dan lapangan usaha perdagangan. Bila diihat secara triwulanan, kinerja pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan III 2017 hanya sebesar 3,69% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan II 2017 yang tumbuh sebesar 5,29% (yoy). Perlambatan tersebut diakibatkan cuaca ekstrim dan terjadinya musibah banjir yang terjadi di Belitung. Musibah tersebut mengakibatkan kontraksi pada sektor pertanian karena kerusakan pada sejumlah areal persawahan dan perkebunan. Selanjutnya kondisi tersebut mengakibatkan tingginya impor antar daerah yang menjadi pengurang PDRB. Peristiwa banjir pernah terjadi juga di 2016 di Kota Pangkalpinang dan menyebabkan perlambatan ekonomi di Triwulan I 2016.
Dengan melihat perkembangan di Triwulan IV ini yaitu dukungan berupa realisasi belanja pemerintah, perayaan Natal dan tahun baru serta liburan sekolah maka akan meningkatkan belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat sehingga akan menjadi daya dorong ekonomi. Namun demikian harga komoditas utama seperti timah dan lada cenderung turun serta cuaca yang kurang kondusif untuk subsektor perikanan tangkap berisiko mendorong ke bawah. “Sampai akhir 2017 kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung akan tumbuh 4,6% – 5,0%,” kata Bayu. Lokomotif Ekonomi SDA Berbahaya Bayu Martanto mengingatkan, kinerja perekonomian yang cenderung membaik di atas masih menyisakan beberapa hal yang perlu kita cermati bersama. Lokomotif ekonomi yang masih mengandalkan sumber daya alam membawa konsekuensi pertumbuhan ekonomi yang kurang kuat, fluktuatif dan tidak berkesinambungan. Rasio gini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedikit menurun dari 0,27 di tahun 2016 menjadi 0,28 di tahun 2017. Rasio gini Bangka Belitung masih jauh lebih baik dibandingkan nasional sebesar 0,39. Berikutnya, kata Bayu, tingkat pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan dari 2,60% pada Agustus 2016 menjadi 3,78% pada Agustus 2017. Adapun indikator tingkat kemiskinan sampai dengan Maret 2017 tercatat sebesar 5,20%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,22%. Berdasarkan survei ACI dan NUS
Bambang Patijaya, Ketua PHRI Babel
Bersama
Pasti Jaya
“Ciptakan Perhotelan dan Resto Kelas Dunia”
Musda PHRI Babel Gerakkan Pariwisata Babel yang Berkah
Ketum PHRI: Beri Insentif Pajak! PHRI Luncurkan bookingina Menggandeng dan Digandeng Oleh: Agus Ismunarno dan Wina Destika BANGKA, LASPELA - Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani meminta kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan insentif pajak hotel dan restoran untuk menggerakkan kehidupan pariwisata pada saat low season. “Insentif diskon pajak sebesar 30 hingga 40 persen yang sudah diberlakukan di beberapa kota besar destinasi pariwisata tersebut sangat efektif untuk menggerakkan kehidupan pariwisata di saat low season. Kita berharap Pak Rivai (Kadisbudpar Babel, red) mempertimbangkan insentif pajak ini dan bekomunikasi dengan Kadis Pariwisata Solo dan Semarang,” harap Presiden. Director PT Hotel Sahid International Tbk itu saat memberikan pengarahan pada Musda PHRI di Babel yang diselenggarakan di Grandvella, Rabu (20/12-2017). Hariyadi menambahkan, “Insentif diskon Pajak Hotel dan Restoran tersebut, sudah diberlakukan di Solo 30 persen maupun di Semarang 40 persen dan sangat efektif untuk menggerakkan pariwisata saat low season. “Kalau pada peak season ya tidak perlu. Insentif ini hanya saat low season.”. Selain insentif pajak, sinergitas dalam kerangka Pentahelix ABCGM –Academician, Business, Community berb-
INDEX Hal 03. Hal 05. Hal 08. Hal 10.